Anda di halaman 1dari 8

Tugas Individu Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling

Tentang

“ Pengertian BK, Tujuan BK, dan Arah Pelayanan BK”

Oleh :
Fakhri Malja
16076052

Dosen :
Drs. Taufik, M.Pd, Kons

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2018
PEMBAHASAN

A. Peta Konsep
B. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Pengertian bimbingan menurut etimologi adalah merupakan terjembahan dari guidance


yang berasal dari kata guide yang mempunyai arti direct, pilot, manager, and steer
(menunjukkaan, menentukan, mengatur dan mengemudikan). Sedangkan bimbingan
menurut para ahli, menurut Walgito (2004) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan
yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam mengindari atau mengatasi
kesulitan- kesulitan hidupnya, agar dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.
Sedangkan menurut Smith (1969) bimbingan adalah sebagai proses layanan yang diberikan
kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan, rencana, interpretasi yang digunakan
untuk menyesuaikan diri dengan baik.
Pengetian konseling menurut etimologi adalah berasal dari bahas latin yaitu
consiliumyang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan menerima atau
memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo, istilah konseling berasal dari seilanyang
berarti menyerahkan atau menyampaikan. Dan konseling menurut para ahli, menurut
Tolbent (dalam Prayitno 2004:101) konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan
secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Sedangkan menurut
Smith (1974) konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli
membuat interpretasi tentang fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau
penyesuaian yang perlu dibuatnya.
Jadi bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki
dan sarana yang ada.
C. Tujuan Bimbingan Konseling

Secara umum tujuan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu individu


mengembangkan diri secara optimal denga tahap perkembangan dan predisposisi yang
dimilikinya.
Tujuan bimbingan dan konseling yang tekait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah :
1. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif
2. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik baik bersifat internal maupun
dengan orang lain
3. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik :

1. Memiliki kesiapan pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan


2. Memilik kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar
3. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang waktu

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir, adalah ;

1. Memahami pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan


2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir
3. Memahami relevansi kompetensi belajar dengan persyaratan keahlian atau
keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

Menurut Prayitno (1999) tujuan umum bimbingan dan konseling dilakukan dalam
rangka pengembangan keempat dimensi kemanusiaan individu antara lain :
1. Dimensi keindividualan, mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara
optimal yang mengarah pada aspek kehidupan positif
2. Dimensi kesosialan, manusia sebagai makhluk sosial mampu berinteraksi dan
berkomunikasi
3. Dimensi kesusilaan, memberikan warna moral terhadap perkembangan dimensi
pertama dan kedua
4. Dimensi keberagaman, menitikberatkan pada hubungan diri manusia dengan Tuhan
YME

D. Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pelayanan dasar yaitumengarah kepada terpenuhinya kebutuhan manusia yang paling


elementer, yaitu kebutuhan makan, minum, udara segar dan kesehatan, serta kebutuhan
sosio-emosional. Tujuan dari pelayanan ini adalah :
a. Memiliki kesadaan tentang diri dan lingkungannya
b. Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab
c. Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya
d. Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya

Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan
tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa
akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban
yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki
secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya
merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan
pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam
penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan BK yang
dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan
tugas perkembangan siswa.
Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap
pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan peminatan. Permasalahan
tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga,
kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK atau
Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor
dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan
peminatan.
Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas
minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan
karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung)
yang ada dalam pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil
satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait
dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya
tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi
siswa. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan
kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di
atas
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang
sama yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari
segi lain konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga
merupakan alat yang paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan
kata lain konseling merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tujuan
dari Bimbingan dan Konseling yaitu (a) Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. (b) Untuk
dapat mengarahkan diri sendiri. (c) Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang
berbagai hal. (d) Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan
dinamis. (e) Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya. Bimbingan dan Konseling
memiliki arah pelayanan seperti pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, terapeutik,
dan peminatan.

B. Saran
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa
membimbing siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang
Bimbingan dan Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik
hendaknya membimbing mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, dkk. 2014. Pembelajan melalui Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Satuan
Pendidikan. Padang: UNP
Ahmad, Riska. 2013. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Padang: UNP Press
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana
Indonesia

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis


Integrasi). Jakarta : PT Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai