Bab V Kerangka Kerja Logis
Bab V Kerangka Kerja Logis
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka Kerja Logis yang
mencakup tiga sub sektor yaitu air limbah, sampah dan drainase.
Kerangka kerja logis atau KKL merupakan alur pikir penentuan kebijakan
untuk menangani permasalahan pembangunan sanitasi permukiman. KKL
dapat digunakan sebagai alat untuk menunjukkan hubungan logis secara
berurutan serangkaian langkah dalam menentukan kebijakan
pembangunan sanitasi permukiman.
PERMASALAHAN INDIKASI
ISU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI INDIKASI KEGIATAN
MENDESAK PROGRAM
Sampah Tidak Adanya Perda Terwujudnya Menurunkan Peningkatan sistem Menyusun Penyusunan PTMP,
Terproses 66,21% mengenai pemenuhan pengolahan TPA Bojonglarang perencanaan dan studi kualitas dan
Pengelolaan Retribusi kebutuhan sampah tanpa dari open dumping produk umum kuantitas sampah,
sampah mandiri sampah atau sarana akses dari menjadi sanitary bidang bussiner plan
kebersihan dan
perkotaan 0,20% prasarana dan 66,12% landfill serta sarana persampahan Kegiatan monitoring
Pengelolaan
Sampah terangkut sampah
cakupan akses menjadi 0% di dan prasarana dan evaluasi kinerja
TPA 30,01% Adanya tupoksi layanan tahun 2022 pendukung termasuk pengembangan
Sampah tereduksi OPD yang persampahan Menurunkan armada persampahan
0,61% sudah jelas yang sampah Membentuk Fasilitasi peran serta
Cakupan pelayanan dalam berkualiitas, mandiri kelembagaan tingkat masayarakat dalam
pengangkutan pengelolaan sesuai dengan perkotaan dari masyarakat dalam pengelolaan
persampahan masih persampahan mutu dan 0,20% rangka pengelolaan persampahan
14 kecamatan Pokja AMPL standrat yang menjadi 0% di sampah lingkungan Pengelolaan Pengelolaan sampah
Terdapat 1 TPA terbentukdan berlaku serta tahun 2022 termasuk sampah dari berbasis STBM
open dumping yang berkualitas didukung Meningkatkan operasionalnya sumbernya Pengadaan
kapasitasnya telah Peningkatan adanya layanan Mengoptimalkan Kendaraan kendaraan
penuh kapasitas regulasi dan pembuangan proses pewadahan, pengangkut pengangkut sampah
Bulldozer 2 unit dan pokja melalui kelembagaan sampah ke pengumpulan dan sampah dari sumbernya
escavator 1 unit pelatihan yang baik. TPA dari pengangkutan (Gerobak Sampah,
Belum memiliki Terdapatnya 30,01% Peningkatan sarana Pick UP, Kontainer,
dokumen PTMP sanitarian di menjadi prasasara dan komposter)
Perilaku masing masig 56,02% pengelolaan
masyarakat yang kecamatan ditahun 2022 persampahan Pengelolaan Pembangunan TPS
masih buang Adanya TPA Meningkatkan (pengangkutan, sampah dari TPS (TPS3R Berbasis
sampah sembarang Bojonglarang layanan TPS3R penampungan, dll) sampai TPA Maysarkaat dan
tempat dan Calon TPA untuk reduksi Penyediaan dokumen Kelembagaan), dan
Baru
Keterbatasan sampah dari masterplan/ PTMP pengadaan alat
Adanya
pendanaan dan OM 0,61% dan advokasi angkut dari Stasiuan
program
Peran serta persampahan menjadi kebijakan PERDA antara ke TPA
masyarakat dan berbasis 43,79% di bidang air limbah Pembangunan TPST
swasta belum masyarakat tahun 2022 Mengundangkan skala kota
Berkembangny
a media sosial,
cetak dan
elektronik
Penambahan
luas lahan TPA
Bojonglarang
Berkembangny
a metode
pengolahan
sampah dengan
Sistem 3R
Ada inisiasi
kerjasama
antara
Pemerintah
daerah dengan
pihak swasta
dalam
pengelolaan
sampah
Tumbuhnya
komunitas
peduli
lingkungan
Tumbuhnya
industri kreatif
berbasis
sampah
Kerja bakti
sebagai
kearifan lokal
PERMASALAHAN INDIKASI
ISU STRATEGIS TUJUAN SASARAN STRATEGI INDIKASI KEGIATAN
MENDESAK PROGRAM