Anda di halaman 1dari 5

I.

Tujuan Instruksional Umum


Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada keluarga dan pasien tentang hidup
produktif, manfaat dari hidup produktif, penyebab hidup tidak produktif dan cara hidup
produktif.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan, pasien dan keluarga dapat :
a. Memahami manfaat dari hidup produktif
b. Mengetahui ciri-ciri hidup produktif
c. Memahami cara hidup produktif

III. Materi
Berisi garis besar materi yang mampu dicerna awam dalam kegiatan penyuluan dan diskusi
interaktif.

IV. Metode
Presentasi, diskusi interaktif, dan tanya-jawab

V. Media
Presentasi, Leaflet

VI. Strategi Pelaksanaan


Berisi urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
No Kegiatan Durasi
1. Pembukaan dan kontrak waktu 2 menit
2. Penyampaian materi 15 menit
4. Diskusi tanya-jawab 5 menit
5. Evaluasi 3 menit
6. Penutup 2 menit

VII. Evaluasi
Memberikan pertanyaan dan umpan balik kepada peserta penyuluhan mengenai teori dan
aplikasi materi yang berkaitan dengan hidup produktif pada lansia, antara lain :
a. Menjelaskan manfaat hidup produktif untuk lansia
b. Menerapkan cara hidup produktif

MATERI PENYULUHAN

I. Definisi Hidup Produktif Pada Lansia


Lansia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri namun juga dapat mengabdi
dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan sehingga dapat bermanfaat untuk lingkungan
sekitarnya. 1

II. Manfaat Hidup Produktif Pada Lansia


Berbagai persoalan hidup pada lanjut usia, seperti: kemiskinan, kegagalan yang beruntun,
stress yang berkepanjangan, konflik dengan keluarga atau anak, atau seperti tidak memiliki
keturunan yang bisa merawatnya. Kondisi- kondisi hidup seperti ini dapat memicu
terjadinya depresi. Tidak adanya media bagi lanjut usia untuk mencurahkan segala
perasaan dan kegundahannya merupakan kondisi yang akan mempertahankan depresinya,
karena dia akan terus menekan segala bentuk perasaan negatifnya ke alam bawah sadar.
Dalam menghadapi stressor tersebut, lanjut usia memiliki mekanisme koping yang
berbeda-beda yaitu adaptif dan mal adaptif. Keliat (2007) menyebutkan bahwa koping
merupakan hal terpenting dalam menentukan kesejahteraan manusia. Koping adaptif
membawa lanjut usia menghadapi masa tuanya dengan baik, sedangkan koping maladaptif
menjadikan lanjut usia tidak dapat merencanakan hidupnya dengan baik sehingga
terbentuklah perilaku depresif yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari lanjut usia.
Dengan hidup produktif lansia memiliki media untuk mengalihkan perhatiannya sehingga
dapat terhindar dari terjadinya depresi. 2

III. Ciri-Ciri Lansia Produktif


a. Adanya rasa ingin berbagi pengalaman. 3
b. Suka bersosialisasi, biasanya aktif dalam kegiatan kemasyarakatan 3
c. Tidak bisa diam (gemar bekerja). 3
d. Memiliki banyak ide. 3
e. Mencari kegiatan positif seperti jalan pagi/olaraga ringan untuk menjaga
kesetabilan kesehatan yang dimiliki. 3
f. Kembangkan hobi sesuai dengan kemampuan. 3

IV. Bentuk-Bentuk Aktivitas Lansia


 Senam; kegiatan senam dilakukan untuk menyehatkan tubuh lansia dan dapat
membuat lansia terasa bugar. 3
 Melakukan kegiatan ketrampilan; Kegiatan ketrampilan ada berbagai macam
cara, seperti melakukan kegiatan kerajinan tangan misalnya menyulam, merangkai
bunga (seperti membuat bunga dari plastik yang tidak terpakai lagi) membuat keset,
membuat sapu ijuk atau sapu lidi, dan lainnya yang tentunya dapat mengatasi
kebosanan bagi lansia. Tentunya kegiatan ini dapat menyenagkan dikarenakan
dikerjakan bersama-sama shingga akan terjadinya sosialisasi antar sesama lansia. 3
 Belajar membuat berbagai macam resep makanan; Kegiatan ini juga sangat
baik untuk di terapkan pada lansia. Lansia akan mengetahui berbagai macam
makanan-makanan yang memang belum pernah di buat sebelumnya, membangun
kebersamaan diantara masyarakat akan membuat lansia senang dan akan terus
bersemangat menjalani hidupnya di hari tua. 3
 Bercocok tanam; Bercocok tanam dapat menghilangnya loneliness sindrom serta
timbulnya rasa bahagia. Bercocok tanam seperti memberikan berbagai macam bibit
untuk ditanam oleh lansia akan menumbuhkan kepedulian yang tinggi terhadap
tanaman. Dengan menyirami tanaman maupun merawat berbagai macam tanaman
akan ada rasa tanggung jawab. 3
 Melakukan kegiatan keagamaan; Kegiatan ini dapat dilakukan dalam seminggu 2
kali atau lebih. Ini sangatlah penting. Walaupun sudah lansia tetapi tetap tidak
boleh melupakan agama. Dan ini akan memberikan dampak positif untuk lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan serta terjalinnya sosialisasi terhadap lansia lain
dalam hal pengajaran keagamaan. 3
Manfaat dari melakukan aktivitas ini selain untuk menjadikan hidup produktif,
lansia juga dapat menghasilkan penghasilan dari aktivitas ini seperti :
 Menjual tanaman yang telah dirawat dan dikembangkan.
 Menjual hasil ketrampilan yang telah dibuat seperti sapu, keset dan baju.
 Membuka kelas memasak bersama sehingga lansia dapat membagikan ilmu dan
mendapatkan penghasilan dari pengadaan kelas.

VIII. Sumber
1. Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan, Model-Model Kepribadian Sehat.
Yogyakarta: Kanisius.
2. Keliat, BA. (2007). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Ed.5. Jakarta: EGC
3. Sulandari, Santi dan Martyasanti Dicka. 2009. Bentuk-Bentuk Produktivitas Orang
Lanjut Usia (Lansia): Universitas Muhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas KSK
    Tugas KSK
    Dokumen1 halaman
    Tugas KSK
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen11 halaman
    PPT
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat
  • Tugas Dokter Donny
    Tugas Dokter Donny
    Dokumen10 halaman
    Tugas Dokter Donny
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat
  • Tugas Dokter Donny
    Tugas Dokter Donny
    Dokumen10 halaman
    Tugas Dokter Donny
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen12 halaman
    Pendahuluan
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat
  • Bell's Palsy
    Bell's Palsy
    Dokumen8 halaman
    Bell's Palsy
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat
  • Bell's Palsy
     Bell's Palsy
    Dokumen17 halaman
    Bell's Palsy
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat
  • Bell's Palsy
     Bell's Palsy
    Dokumen17 halaman
    Bell's Palsy
    Johan Ardyanto
    Belum ada peringkat