KONSEP REMUNERASI DOKTER

PANDUAN IDI UNTUK REMUNERASI

PROFESI DOKTER DI INDONESIA
TIM MONEV JKN

JASA MEDIS ERA JKN

• Menganut pre payment sistim
• Pentarifan dengan pola case mix/drg
• Pelayanan mengikuti pola managed care
• Tidak lagi menggunakan pola fee for service
• Jasa dokter dibayar dengan sistim remunerasi

1. KONSEP REMUNERASI DOKTER YG DIUSULKAN

Remunerasi terdiri dari 3 komponen yaitu : P1,P2 dan P3
a. P1 adalah pembayaran atas profesionalisme dokter, proporsi 25-30 % dari take
home pay (THP)
b. P2 adalah pembayaran atas kinerja dokter, proporsi 50 % dari THP
c. P3 adalah pembayaran untuk penghargaan atas dedikasi dan mutu kerja dokter,
proporsi 20-25 % dari THP

2. BENTUK REMUNERASI DOKTER

a. Remunerasi mengacu standar kelayakan profesi
Menggunakan dasar perhitungan kebutuhan dan harapan dokter
Mengacu pada hasil survei penghasilan dokter IDI th 2007
b. Remunerasi mengacu penghasilan Institusi
Menggunakan dasar revenue dan job value atau nilai pekerjaan
Mengacu pada Permenkes 625 th 2010 tentang remunerasi di RS

REMUNERASI DOKTER
BENTUK A
MENGACU STANDAR KELAYAKAN

UPAYA MENJAMIN KEWAJARAN

REMUNERASI DOKTER

a. ADA 2 PENDEKATAN :
1. Mengacu pada UMK (dokter 3-5 UMK, spesialis 6-10 UMK,subspesialis 9-12 UMK)
2. Mengacu pada standar THP dokter
PENETAPAN P1 PADA BENTUK A
1. Minimal requirement seorang dokter untuk hidup layak sebagai profesional
2. Mengacu pada standar UMK yang diajust sesuai dengan tingkat kebutuhan dokter
yang lebihtinggi
3. Diusulkan besaran P1 untuk dokter adalah 3-5 kali UMK, untuk spesialis adalah 6-9
UMK, untuk sub spesialis adalah 9-12 kali UMK

SIMULASI REMUNERASI P1
MENGGUNAKAN ACUAN UMK
DOKTER ( UMUM) 3-5 UMK ;
• ASUMSI UMK RATA-RATA ADALAH 2.500.000
• P1 = 7.500.000 – 12.500.000
DOKTER SPESIALIS 6-10 UMK ;
• ASUMSI UMK RATA-RATA ADALAH 2.500.000
• P1 = 15.000.000 – 25.000.000
DOKTER SUBSPESIALIS 10-12 UMK :
• ASUMSI UMK RATA-RATA ADALAH 2.500.000
• P1 = 25.000.000 –30.000.000

PENGATURAN P2 PADA BENTUK A

1. Pembayaran remunerasi komponen P2 berdasarkan kinerja dokter
2. Penetapan indeks kinerja dokter dengan full time equivalent (FTE) sebagai acuan.
3. Ukuran FTE adalah jam kerja dan jumlah produksi/kontribusi dalam pelayanan.
4. Indeks 1 untuk kinerja 90-120% FTE, indeks 2 untuk 120-150%FTE, dan indeks 3 >150%FTE
5. Besaran untuk setiap indeks kinerja adalah 1 kali P1, 2 kali P1 dan 3 kali P1

PEMBAYARAN P3 PADA BENTUK A

KONSEP UTAMA DALAM PEMBAYARAN KOMPONEN P3
ADALAH DEDIKASI DOKTER TERKAIT DENGAN :
1. Bekerja pada lokasi yang isolated/terpencil
2. Bekerja pada daerah yang high risk
3. Bekerja dengan kondisi SDM kurang
4. Besarannya berkisar antara 50-100% P1
 REMUNERASI DOKTER
DENGAN STANDARISASI
TAKE HOME PAY
MENGACU SURVEI IDI 2007

MENGACU PENDAPATAN PERKAPITA

1. PENDAPATAN RATA RATA PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2017 ADALAH USD 3.500
2. THP DOKTER : 9-14 KALI USD 3.500
USD 31,500 – 49.000 PERTAHUN
USD 2,600 – 4.000 PERBULAN
3. DOKTER SPESIALIS : 30- 44 KALI USD 3.500
USD 105.000 – 154.000 PERTAHUN
USD 9.000 – 13.000 PERBULAN

SIMULASI REMUNERASI DOKTER

MENGGUNAKAN ACUAN THP BERDASAR PEND PERKAPITA DOKTER ;
1. THP PERTAHUN USD 2.600 – 4.000 PERBULAN
2. DALAM RUPIAH ; 34.000.000 – 52.000.000
3. KOMPONEN P1 ; 11.000.000 – 17.000.000
DOKTER SPESIALIS ;
1. THP PERTAHUN USD 9.000 – 13.000 PERBULAN
2. DALAM RUPIAH ; 117.000.000 – 169.000.000
3. KOMPONEN P1 ; 39.000.000 – 56.000.000

REMUNERASI DOKTER
BENTUK B
MENGACU STANDAR PENDAPATAN INSTITUSI

IMPLEMENTASI BENTUK B
ADA 4 MODEL IMPLEMENTASI :
 Model remunerasi total, satu sistem untuk seluruh RS, menggunakan job value, poin
index rupiah dan index kinerja
 Model proporsional, ditetapkan proporsi jasa setiap kelompok profesi di RS § Model
konversi, besaran jasa medis yang berlaku di RS dikonversikan menjadi RVU dari
setiap produksi dengan harga Ina-CBG
 Model Kapitasi, pendapatan ditentukan oleh jumlah populasi dikalikan harga kap

MODEL REMUNERASI TOTAL

1. Terintegrasi pada sistem remunerasi RS
2. Variabel penentu remun adalah : harga jabatan dokter, indeks kinerja,poin indeks
rupiah
 3. Hak remun dokter adalah nilai jabatan dokter dikalikan dengan poin indeks rupiah
dan indeks kinerja
4. Perlu modifikasi untuk mendapatkan THP yang wajar utk dokter
5. Menggunakan acuan P1 standar atau dilakukan kompensasi pada P3

TAHAPAN MEYUSUN REMUNERASI TOTAL

1. Menetapkan table Corporate Grade berdasarkan Profesional Grade
2. Membuat tabel kenaikan nilai grade untuk setiap corporate grade berdasar masa
kerja
3. Menetapkan nilai jabatan (job value) setiap staf RS berdasarkan tabel corporate
grade
4. Menentukan Poin Indeks Rupiah(PIR) berdasarkan alokasi anggaran remunerasi
dibagi dengan total nilai jabatan (job value) seluruh staf RS.
5. Penetapan Indikator Kinerja Individu(IKI) dan Indikator Kinerja Unit ( IKU )
6. Pembuatan daftar gaji normatif
7. Menetapkannilaiharmonisasidankelayakan (local wisdom)
8. MelakukanevaluasiRekap gaji dan Strata gaji
9. Simulasi dan sosialisasi pada seluruh staf
 Corporate grade

MENETAPKAN NILAI JABATAN DI RS

BERDASARKAN 10 FAKTOR PENIMBANG
MENGACU PERMENKES 625 TH 2010

FAKTOR PENIMBANG EVALUASI

JABATAN
FAKTOR 1 :
KOMPETENSI
TEKNIS
FAKTOR 2 :
MANAJERIAL
FAKTOR 36 : KONDISI KERJA
KOMUNIKASI
FAKTOR 7 : WEWENANG
(KEBEBASAN BERTINDAK)
FAKTOR 4 : ANALISIS
FAKTOR 8 : TANGGUNG
LINGKUNGAN PEKERJAAN JAWAB
HARTA
FAKTOR 5 : PEDOMAN
PEDOMAN NILAI EVALUASI JABATAN
KEPUTUSAN
FAKTOR 9 : PERAN A. KOMPETENSI
JABATAN FAKTOR
10 : PROBABILITAS
RESIKO
 REMUNERASI TOTAL
MENGHITUNG PIR MEMBUAT SKEMA REMUNERASI
MODEL PROPORSIONAL
 DITETAPKAN PROPORSI REMUNERASI BAGI SELURUH STAF DI RS 35-44 % DARI TOTAL
OMZET

 DITETAPKAN PROPORSI REMUNERASI BAGI MASING-MASING PROFESI;

1. PROPORSI DOKTER 15-18 %
2. PROPORSI PERAWAT 7-12 %
3. PROPORSI STAF KLINIS LAIN 6 %
4. PROPORSI MANAJEMEN 4-5%
5. PROPORSI STAF NON KLINIS 3-4%
ALOKASI PROPORSI REMUNERASI KELOMPOK
 Pengalaman empiris yang bisa dipakai acuan adalah :
1. Alokasi untuk kelompok medis (dokter, dokter gigi, spesialis) : 15-18
% dari revenue.
2. Alokasi untuk staf klinis (Perawat, Bidan, Farmasi, Gizi, Radiografer,
Fisioterapis, Analis Laboratorium, dll) : 12-14 % dari revenue.
3. Alokasi untuk staf non klinis (administrasi, IT, dll) ; 4-5 % dari revenue.
4. Alokasi untuk manajemen (Direktur, Manajer, Kepala Unit dll) : 4-5 %
dari revenue.
 Total dana remunerasi adalah 30-40 % dari revenue

MODEL PROPORSIONAL
REMUNERASI BAGI PROFESI DOKTER :
1. DITETAPKAN HARGA PEKERJAAN SETIAP PROFESI DALAM BENTUK POIN DIDAPAT
DARI DAFTAR HARMONISASI JASA IDI
2. HITUNG TOTAL KINERJA SETIAP DOKTER (PERKALIAN JUMLAH PEKERJAAN DENGAN
HARGA SETIAP PEKERJAAN)
3. HITUNG TOTAL KINERJA SEMUA DOKTER
4. TETAPKAN POIN INDEKS RUPIAH (PORSI DANA REMUN DOKTER DIBAGI TOTAL
KINERJA DOKTER)
5. HAK REMUN SETIAP DOKTER ADALAH TOTAL KINERJA DOKTER DIKALIKAN DENGAN
POIN INDEKS RUPIAH

BAGAIMANA PEMBAGIAN PADA SETIAP KELOMPOK ?

Berdasarkan kontribusi setiap orang dalam menghasilkan revenue
1. Menggunakan/berdasarkan Nilai Pekerjaan setiap orang (jumlah kegiatan
dikalikan dengan Harga pekerjaan)
2. Menggunakan/berdasarkan Nilai Komposit Jabatan dikalikan dengan PIR
kelompok
MENGGUNAKAN NILAI PEKERJAAN
1. Menetapkan harga pekerjaan menggunakan daftar harga tindakan medis IDI
(dalam bentuk poin)
2. Menetapkan harga pekerjaan untuk setiap kelompok profesi (dalam bentuk poin)
3. Nilai pekerjaan seorang staf adalah jumlah kegiatan dikalikan dengan harga
pekerjaan.
4. Total nilai pekerjaan seluruh staf dalam kelompok menjadi pembagi dari alokasi
remun kelompok, menjadi PIR
5. Hak remun adalah nilai pekerjaan dikalikan PIR
MENGGUNAKAN NILAI KOMPOSIT STAF DALAM KELOMPOK
1. Nilai poin setiap staf dalam kelompoknya, berdasarkan kaidah P1,P2 dan P3 yang
telah ditetapkan terlebih dahulu oleh manajemen rumah sakit.
2. Jumlahkan nilai poin setiap staf, dan jumlahkan total semua nilai poin setiap
kelompok
3. Khusus untuk staf medis ditetapkan poin setiap dokter berdasarkan faktor pembeda
remunerasi dalam kelompok (ditetapkan sub kelompok

MENETAPKAN FAKTOR PEMBEDA

REMUNERASI DALAM KELOMPOK
1. Jenis dokter (umum,spesialis pisau, spesialis non pisau, spesialis penunjang)
2. Pengalaman kerja sejak selesai pendidikan
3. Masa kerja di RS
4. Indeks kinerja individu
5. Perilaku mutu dan pencapaian mutu kerja

Kriteria untuk penetapan Indeks kinerja individu dibahas bersama bersama didalam
kelompok dengan mempertimbangkan kekhususan pekerjaan, tingkat kesulitan, risiko,
pengerahan waktu dlsb.
 MODEL KONVERSI
REMUNERASI BAGI DOKTER :

1. DITETAPKAN NILAI KONVERSI SETIAP PELAYANAN DOKTER DENGAN MELAKUKAN

PROPORSI JASA DOKTER TERHADAP TOTAL JASA
2. TETAPKAN HAK JASA DOKTER (PERKALIAN JUMLAH PELAYANAN DENGAN NILAI
KONVERSI)
3. JUMLAHKAN SELURUH HAK JASA DOKTER YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI FAKTOR
PEMBAGI, SEHINGGA DIDAPATKAN NILAI RUPIAH DARI SETIAP NILAI KONVERSI
4. JASA YANG AKAN DIDAPATKAN DOKTER ADALAH HAK JASA DOKTER DIKALIKAN
DENGAN NILAI RUPIAH DARI SETIAP NILAI KONVERSI

CONTOH PENGHITUNGAN
KONVERSI JASA
PERHITUNGAN REMUNERASI DOKTER
MODEL KAPITASI
HASIL SURVEI JASA MEDIS IDI TAHUN 2007
SEBAGAI ACUAN PENETAPAN
TAKE HOME PAY DOKTER
HARMONISASI JASA DOKTER
BERDASARKAN SK PB-IDI
No 730/PB/A4/2013
TERIMA KASIH