Anda di halaman 1dari 76

Ujian Tengah Semester Genap 2018/2019

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan

UTS MANDIRI

MATA KULIAH : Analisis Laporan Keuangan


DOSEN : Sri Mulyati, S.E.,Ak.,M.Ak.,CA

PERUSAHAAN :
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk
Kode Perusahaan : ERAA
Jenis Perusahaan : CONSUMER GOODS

DISUSUN OLEH :

NAMA : Lulu Rizkia Fajrin


NIM : 41601047
SEMESTER : 6 (Enam)
FAKULTAS : Ekonomi Syariah
JURUSAN : Akuntansi Syariah

STEI SEBI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
2019
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk
Kode Perusahaan : ERAA

Financial Data and Ratios

BALANCE SHEET/NERACA Dec-13 Dec-14


(Million Rp except Par Value)
Kas dan setara kas 80,460,208,801 169,856,774,624
Piutang usaha 900,584,230,422 1,255,134,903,899
Persediaan 1,841,760,416,188 1,999,824,268,969
Total Current Assets/Aset Lancar 2,822,804,855,411 3,424,815,947,492
Pertumbuhan/Growth (%) 21.33%

Aset tetap 216,269,684,823 402,453,027,879


Aset lain-lain 1,007,591,684,296 1,399,248,938,226
Total Fixed Asset/Aset Tidak Lancar 1,223,861,369,119 1,801,701,966,105
Pertumbuhan/Growth (%) 47.21%
`
Total Assets/Total Aktiva 4,046,666,224,530 5,226,517,913,597
Pertumbuhan/Growth (%) 29.16%

Hutang Jangka Pendek/CL 2,198,488,858,051 2,913,604,302,228


Hutang Jangka Panjang/LTL 49,802,365,921 192,916,648,345
Total Hutang 2,248,291,223,972 3,106,520,950,573
Pertumbuhan/Growth (%) 38.17%

Modal Saham Dasar (Capital) 1,450,000,000,000 1,450,000,000,000


Modal disetor (Paid Up Capital) 427,044,105,168 427,044,105,168
Jumlah Saham beredar 2,900,000,000 2,900,000,000
Harga saham perlembar 500 500
Harga pasar saham perlembar 1,000 1,090
Dividen perlembar 60 60
Laba ditahan 872,735,054,727 1,084,257,173,881
Total Modal 2,749,779,159,895 2,961,301,279,049
Pertumbuhan/Growth (%) 7.69%

INCOME STATEMENTS Dec-13 Dec-14


(Million Rp except Par Value)
Penjualan & Pendapatan Usaha 12,727,247,545,028 14,451,413,262,240
Growth (%) 13.55%

HPP dan Beban langsung 11,558,085,128,431 13,162,173,355,586


Laba Kotor (Bruto) 1,169,162,416,597 1,289,239,906,654
Biaya Operasional 622,807,731,941 811,869,786,727
Laba Sebelum Bunga dan Pajak/EBIT 546,354,684,656 477,370,119,927
Beban bunga/ beban keuangan 94,318,658,688 182,422,872,833
Pajak 108,232,449,731 81,695,356,498
Laba Bersih TH. Berjalan/EAT 343,803,576,237 213,251,890,596
Growth (%) -37.97%
Pembayaran dividen tunai

Intrepretasi Analisa Tingkat Pertumbuhan (Growth) : Dec-14


1. Pertumbuhan/Growth Total Asset : 29.2%
Kondisi pertumbuhan Aset PT. Erajaya Swasembada dari tahun 2013 hingga 2017 fluktuatif mengalami kenaikan dan penur
1,18 Triliun, pendapatan yang diperoleh pada tahun 2014 sebesar Rp 5,22 Triliun dibandingkan dengan Rp 4,05 Triliun, ken
sebesar Rp 158 Miliar, kenaikan piutang usaha sebesar Rp 325 Miliar, kenaikan aset lain-lain sebesar Rp 392 Miliar, kenaik
Miliar dari Rp 216 Miliar ditahun 2013. Total Aset pada Tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 32,1% dari sebelumny
total aset disebabkan oleh kenaikan piutang usaha sebesar Rp 633 Miliar, kemudian total aset naik karena persediaan naik s
dengan tahun 2014 sebesar Rp 1,99 Triliun.Pada tahun 2016 PT. Erajaya Swasembada mengalami penurunan 5,6% dibandin
Rp 6,51 Triliun tahun 2016. Hal ini disebabkan penurunan aset lancar dan penurunan aset tidak lancar. Aset lancar pada tah
Milyar dibandingkan tahun 2015 total aset lancarnya Rp 4,56 Triliun, penurunan aset lancar karena penurunan piutang usah
2016. Kemudian disebabkan karena penurunan aset tidak lancar 3,36% atau sebesar Rp 78 Milyar, pada tahun 2016 total as
lancar sebesar Rp. 2,334 Triliun. Penurunan ini dari aset lain-lain terutama disebabkan oleh penurunan taksiran tagihan paja
kenaikan sebesar 15,3% atau kurang lebih naik 1 triliun dari Rp 6,515 Triliun ditahun 2016 hingga mencapai Rp 7,515 Trili
dari persediaan pada tahun 2017 sebesar Rp 3,388 Triliun dibandingkan pada tahun 2016 persediannya sebesar Rp 2,202 Tr
hingga 2017 cukup baik rata-rata pertumbuhannya sebesar 17,7% tiap tahun.

2. Pertumbuhan/Growth Total liabilities(hutang): Dec-14


38.2%

Pertumbuhan Liabilitas mengalami kenaikan pada tahun 2014 sebesar 38,2% atau sebesar Rp 858 Miliar, jadi total liabilitas
sebesar Rp 2,25 Triliun, kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya utang bank jangka pendek sehingga meningkatkan l
pembelian aset gedung dengan hutang jangka panjang jadi liabilitas perusahaan meningkat cukup tinggi. Kemudian pada Ta
tahun 2015 mencapai Rp 4,59 Triliun dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 3,11 Triliun, meningkat sebesar 47,9%.
ketiga yang sangat tinggi sehingga meningkatkan hutang jangka pendek sebesar Rp 1,49 Triliun dari Liabilitas jangka pend
mengalami penurunan hingga 12,6% menjadi Rp. 4,06 Triliun pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp. 4,59 T
jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hutang lancar menurun dari jadi Rp 3,93 Triliun pada tahun 2016 dari Rp 4,39 T
tahun 2016 sebesar Rp. 80,23 Miliar turun hingga Rp. 115 Miliar dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp. 195,56 Mily
bank jangka panjang. Liabilitas pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,15 Triliun yang mana total liabilitas pad
sebesar Rp 4,01 Triliun. Kenaikan yang signifikan ini disebabkan karena naiknya liabilitas jangka pendek yang berasal dari
hingga mencapat Rp 5,05 Triliun meningkat sebesar 28,7% dibandingkan tahun 2016 Rp 3,94 Triliun. Kenaikan liabilitas ju
kerja jangka panjang. naiknya sebesar Rp 38,2 Miliar.
Pertumbuhan Liabilitas mengalami kenaikan pada tahun 2014 sebesar 38,2% atau sebesar Rp 858 Miliar, jadi total liabilitas
sebesar Rp 2,25 Triliun, kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya utang bank jangka pendek sehingga meningkatkan l
pembelian aset gedung dengan hutang jangka panjang jadi liabilitas perusahaan meningkat cukup tinggi. Kemudian pada Ta
tahun 2015 mencapai Rp 4,59 Triliun dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 3,11 Triliun, meningkat sebesar 47,9%.
ketiga yang sangat tinggi sehingga meningkatkan hutang jangka pendek sebesar Rp 1,49 Triliun dari Liabilitas jangka pend
mengalami penurunan hingga 12,6% menjadi Rp. 4,06 Triliun pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp. 4,59 T
jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hutang lancar menurun dari jadi Rp 3,93 Triliun pada tahun 2016 dari Rp 4,39 T
tahun 2016 sebesar Rp. 80,23 Miliar turun hingga Rp. 115 Miliar dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp. 195,56 Mily
bank jangka panjang. Liabilitas pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,15 Triliun yang mana total liabilitas pad
sebesar Rp 4,01 Triliun. Kenaikan yang signifikan ini disebabkan karena naiknya liabilitas jangka pendek yang berasal dari
hingga mencapat Rp 5,05 Triliun meningkat sebesar 28,7% dibandingkan tahun 2016 Rp 3,94 Triliun. Kenaikan liabilitas ju
kerja jangka panjang. naiknya sebesar Rp 38,2 Miliar.

3. Pertumbuhan/Growth Penjualan): Dec-14


13.5%

Pertumbuhan penjualan PT. Erajaya Swasembada selalu meningkat dari tahun ketahun, sesuai dengan perkembangan tekno
telekomunikasi dan asesorisnya. Penjualan PT Erajaya mengalami kenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2014, kenaikan sebes
dengan penjualan pada tahun 2013 sebesar Rp 12,73 Triliun, jadi naik sekitar Rp 1,72 Triliun. Pada Tahun 2015 penjualan
Triliun menjadi Rp 20,01 Triliun pada tahun 2015 dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2014 sebesar Rp 14,45 Triliu
karena PT Erajaya melakukan perluasan jaringan distibusi dan berpartisipasi aktifdalam pameran besar sehingga dapat men
tahun-tahun sebelum dan sesudahnya, kenaikannya hanya sebesar 2,7% menghasilkan Rp 20,55 Triliun pada 2016 dibandin
masih baik kerena perusahaan masih mampu meningkatkan penjulanya. Kenaikan yang cukup baik diraih PT Erajaya pada
saat itu hanya naik 2,7%. Penjualan selama tahun 2017 sebesar Rp 24,2 Triliun dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 20,55

4. Pertumbuhan/Growth Laba Bersih: Dec-14


-38.0%

Pertumbuhan laba PT Erajaya pada Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 38% menjadi sebesar Rp 213 Miliar diband
kenaikan Beban pokok penjualan sebesar Rp 1,60 Triliun menjadi Rp 13,16 Triliun pada tahun 2014 dibandingkan dengan t
terjadi karena beratnya persaingan dan laba bersih menurun karena tingginya program pemberian diskon kepada pelanggan
mampu meningkatkan Laba Bersihnya sebesar 8,6% atau sebesar Rp 16 Miliar, dari Rp 232 menjadi Rp 347 ditahun 2015,
Erajaya sebesar 38,46%. Laba pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp 246 Miliar atau 6,5% dibandingkan tahun
peningkatan laba kotor yang mengakibatkan naiknya saldo laba perusahaan. Ekuitas PT Erajaya mengalami kenaikan yang
naiknya hasil penjualan hingga 4 T yang diimbangi dengan naiknya HPP kemudian perusahaan bisa menggunakan beban o
namun tidak terlalu tinggi. kemudian disebabkan karena turunnya beban bunga dan beban pajak. sehingga menghasilkan lab
2016 sebesar Rp 246 Miliar.
Book End : December

Dec-15 Dec-16 Dec-17 AVERAGE

126,819,990,610 614,544,475,410 366,395,661,376 271,615,422,164


1,888,819,225,353 1,441,764,097,705 1,570,717,316,848 1,411,403,954,845
2,552,505,389,695 2,202,800,410,109 3,388,147,153,639 2,397,007,527,720
4,568,144,605,658 4,259,108,983,224 5,325,260,131,863 4,080,026,904,730
33.38% -6.77% 25.03% 18.24%

436,642,144,875 457,247,659,796 485,804,663,533 399,683,436,181


1,898,093,618,220 1,799,134,000,446 1,703,452,793,215 1,561,504,206,881
2,334,735,763,095 2,256,381,660,242 2,189,257,456,748 1,961,187,643,062
29.59% -3.36% -2.97% 17.62%

6,902,880,368,753 6,515,490,643,466 7,514,517,588,611 6,041,214,547,791


32.07% -5.61% 15.33% 17.74%

4,399,336,252,383 3,935,217,294,429 5,048,720,022,178 3,699,073,345,854


195,557,435,149 80,225,834,405 118,500,952,147 127,400,647,193
4,594,893,687,532 4,015,443,128,834 5,167,220,974,325 3,826,473,993,047
47.91% -12.61% 28.68% 25.54%

1,450,000,000,000 1,450,000,000,000 1,450,000,000,000 1,450,000,000,000


427,044,105,168 433,716,207,147 433,716,207,147 429,712,945,960
2,900,000,000 2,900,000,000 2,900,000,000 2,900,000,000
500 500 500 500
545 600 735 794
20 20 20 36
1,257,224,459,018 1,462,979,619,065 1,744,437,810,165 1,284,326,823,371
3,134,268,564,186 3,346,695,826,212 3,628,154,017,312 3,164,039,769,331
5.84% 6.78% 8.41% 7.18%

Dec-15 Dec-16 Dec-17 AVERAGE

20,007,597,902,207 20,547,128,076,480 24,229,915,013,932 18,392,660,359,977


38.45% 2.70% 17.92% 18.2%

18,502,000,315,432 18,754,819,501,826 22,071,008,279,047 16,809,617,316,064


1,505,597,586,775 1,792,308,574,654 2,158,906,734,885 1,583,043,043,913
1,028,052,018,881 1,258,759,364,180 1,558,857,086,523 1,056,069,197,650
477,545,567,894 533,549,210,474 600,049,648,362 526,973,846,263
155,270,103,587 154,403,579,950 142,827,289,931 145,848,500,998
90,589,690,022 132,506,616,601 121,816,006,660 106,968,023,902
231,685,774,285 246,639,013,923 335,406,351,771 274,157,321,362
8.64% 6.45% 35.99% 3.28%
#DIV/0!

Dec-15 Dec-16 Dec-17 AVERAGE


32.1% -5.6% 15.3% 17.7%
uktuatif mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan penjulan terjadi pada tahun 2014 sebesar 29,2% atau Rp
bandingkan dengan Rp 4,05 Triliun, kenaikan tersebut disebabkan karena penambahan persediaan barang dagang
lain-lain sebesar Rp 392 Miliar, kenaikan Aset juga disebabkan karena pembelian gedung naik jadi Rp 402
ingkatan sebesar 32,1% dari sebelumnya Tahun 2014 Rp5,22 Triliun menjadi Rp 6,90 ditahun 2015, Kenaikan
total aset naik karena persediaan naik sebesar Rp 553 miliar, menjadi Rp 2,55 Triliun tahun 2015 dibandingkan
da mengalami penurunan 5,6% dibandingkan tahun 2015, total aset 2015 mencapai Rp 6,90 Triliun turun menjadi
n aset tidak lancar. Aset lancar pada tahun 2016 sebesar Rp. 4,26 Triliun, turun 6,77% atau sebesar Rp 309
t lancar karena penurunan piutang usaha tahun 2015 Rp. 1,89 Triliun menurun jadi Rp. 1,44 Triliun pada tahun
Rp 78 Milyar, pada tahun 2016 total aset tidal lancar Rp. 2,256 Triliun dibandingkan tahun 2015 Total aset tidak
an oleh penurunan taksiran tagihan pajak penghasilan. Tahun 2017 pertumbuhan aset PT Erajaya mengalami
n 2016 hingga mencapai Rp 7,515 Triliun pada tahun 2017. Kenaikan terjadi karena meningkatnya aset lancar
2016 persediannya sebesar Rp 2,202 Triliun. Kesimpulannya pertumbuhan aset selama 5 tahun mulai dari 2013

Dec-15 Dec-16 Dec-17 AVERAGE


47.9% -12.6% 28.7% 25.5%

besar Rp 858 Miliar, jadi total liabilitas pada tahun 2014 sebesar Rp 3,11 Triliun dibandngkan dengan tahu 2013
angka pendek sehingga meningkatkan liabilitas jangka pendek perusahaan, selain itu kenaikan terjadi karena ada
ingkat cukup tinggi. Kemudian pada Tahun 2015 liabilitas meningkat lebih tinggi hingga total liabilitas pada
,11 Triliun, meningkat sebesar 47,9%. Kenaikan yang signifikan di tahun 2015 ini karena Utang usaha pihak
1,49 Triliun dari Liabilitas jangka pendek tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 PT. Erajaya Swasembada
ndingkan tahun 2015 sebesar Rp. 4,59 Triliun. Penurunan ini disebabkan karena menurunnya hutang lancar
Triliun pada tahun 2016 dari Rp 4,39 Triliun hutang jangka pendek pada tahun 2015. Liabilitas Jangka panjang
gan tahun 2015 sebesar Rp. 195,56 Milyar. Penurunan yang cukup drastis ini disebabkan karena penurunan utang
15 Triliun yang mana total liabilitas pada tahun 2017 sebesar Rp 5,16 Triliun dibandingkan dengan tahun 2016
bilitas jangka pendek yang berasal dari utang bank jangka pendek. Kenaikan hutang dari liabilitas jangka pendek
6 Rp 3,94 Triliun. Kenaikan liabilitas juga terjadi akibat naiknya liabilitas jangka panjang dari liabilitas imbalan
Dec-15 Dec-16 Dec-17 AVERAGE
38.4% 2.7% 17.9% 18.2%

un, sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini dan tingginya tingkat permintaan pasar terhadap alat
un 2013 ke tahun 2014, kenaikan sebesar 13,5% diraih pada tahun 2014 menjadi Rp 14,45 Triliun dibandingkan
2 Triliun. Pada Tahun 2015 penjualan PT Erajaya mengalami kenaikan 38,4% atau setara dengan Rp 5,65
ada tahun 2014 sebesar Rp 14,45 Triliun, kenaikan ini luar biasa yang telah dicapai perusahaan, disebabkan
am pameran besar sehingga dapat meningkatkan produk brand. Peningkatan pada tahun 2016 paling rendah dari
an Rp 20,55 Triliun pada 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 beda tipis sebesar Rp 20,01 Triliun, kondisi ini
ang cukup baik diraih PT Erajaya pada Tahun 2017 sebesar 17,9% meningkat 15,2% dari tahun 2016 yang pada
ndingkan tahun 2016 sebesar Rp 20,55 Triliun.

Dec-15 Dec-16 Dec-17 AVERAGE


8.6% 6.5% 36.0% 3.3%

menjadi sebesar Rp 213 Miliar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 343 Miliar, hal ini disebabkan karena
pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 11,56 Triliun, menurut perusahaan hal ini bisa
m pemberian diskon kepada pelanggan untuk meningkatkan penjualan. Lalu pada tahun 2015 PT Erajaya telah
Rp 232 menjadi Rp 347 ditahun 2015, kenaikan laba ini akibat dari kenaikan penjualan yang diperoleh PT
6 Miliar atau 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 231 Miliar. Peningkatan ini terutama karena
PT Erajaya mengalami kenaikan yang bagus pada tahun 2017 naik sebesar 36%. Hal ini disebabkan karena
perusahaan bisa menggunakan beban operasionalnya secara efisien terlihat pada kenaikan beban operasional
beban pajak. sehingga menghasilkan laba yang naik sebesar Rp 335 Miliar pada tahun 2017 dibandingkan tahun
Ujian Tengah Semester Genap 2018/2019
Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk

Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
1 Ratio Likuiditas 1. Current Ratio ( CR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva Lancar
(Liquidity Ratio) kemampuan perusahaan dalam membayar
(Rasio Lancar)
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan Rumus = 2,822,804,855,411
Aktiva Lancar/Hutang Lancar

2. Acid Test (Quick) Ratio ( ATR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva lancar
(Rasio Cepat) kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick
Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 2,822,804,855,411
(Aktiva Lancar-Persediaan)/Hutang Lancar

3. Cash Ratio ( Rasio Kas) Merupakan Rasio yang digunakan untuk Kas
(Rasio Lambat) mengukur posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar dengan kata lain cash ratio
merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen
kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash
Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :Cash
80,460,208,801
Ratio = Kas/Hutang Lancar

4. Working Capital to Total Asset Ratio Merupakan Rasio yang digunakan untuk Aktiva Lancar
(Rasio Modal Kerja ) menghitung aktiva lancer dikurangi hutang
lancar kemudian membagi hasilnya dengan
jumlah aktiva. Rumus yaitu : WCTA Ratio = 2,822,804,855,411
Aktiva Lacar-Hutang lancat/Jumlah Aktiva

2 Ratio Solvabilitas 1. Debt to Equity Ratio (DER) Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang Total Hutang
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
2 Ratio Solvabilitas Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang A
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
(Rasio Leverage/Struktur modal) menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu : 2,248,291,223,972
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham

Rasio ini disebut juga 2. Debt to Asset Ratio (DAR) Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah Total Hutang
Ratio leverage yaitu (Rasio Hutang terhadap Aktiva) aktiva (total assets) di satu pihak dengan
mengukur jumlah utang (total debt dilain pihak). Rasio ini
perbandingan dana dapat dihitung dengan rumus yaitu :
yang disediakan oleh DAR = Total Hutang / Total Aktiva 2,248,291,223,972
pemiliknya dengan
dana yang dipinjam
dari kreditur
perusahaan tersebut. 3. Long Term Debt to Total Equtiy Ratio (LTD
Rasio ini merupakan untuk mengukur besarnya Hutang Jgk. Panjang
(Rasio Hutang Jangka panjang terhadap hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan
dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki.
Aktiva) Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
LTDE = Total Hutang Jgk. Panjang /Total Aktiva
49,802,365,921

4. Times Interest Earned Ratio (TIE) Rasio ini merupakan untuk mengukur Laba Kotor / EBIT
(Rasio Hutang terhadap Aktiva) kemampuan perusahaan membayar beban tetap
bunga dengan laba sebelum pajak. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan
aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Time Interest Earned Ratio (TIER) = 546,354,684,656
EBIT/Bunga
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3 Ratio Aktivitas 1. Total Asset Turnover Ratio (TATR) Kemampuan dana yang tertanam dalam Penjualan Netto
(Activity Ratio) keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
(Rata-rata Total Aset)
tertentu atau kemampuan modal yang
dinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
TOR = Penjualan Netto /Jumlah Aktiva 12,727,247,545,028

Rasio ini adalah rasio 2. ReceivableTurn Over (RTR) Merupakan Perbandingan penjualan dengan rata- Penjualan/sales
untuk melihat tingkat rata piutang, rasio ini menggambarkan rasio
(Rata-rata umur piutang)
aktivitas tertentu untuk melihat berapa lama (hari) yang
pada kegiatan diperlukan untuk melunasi piutang (merubah
tertentu piutang menjadi kas). Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu : TOR = Total Sales 12,727,247,545,028
/Average Receivable

3. Average Collection Period Digunakan untuk mengukur periode rata-rata Rata-rata Piutangx360
yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
(Rata-rata pengumpulan piutang)
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu
juga menghitung hari rata – rata penagihan
piutang (days of receivable). Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu : ACP = Piutang 508,105,423,744,344
rata-rata x 360 /Penjualan

4. Inventory Turn Over Ratio(ITR) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk HPP
(Rata-rata persediaan) Membandingkan harga pokok penjualan dengan
rata-rata persediaan. Tujuannya untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menjual produk
maupun untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan (merubah
persediaan menjadi penjualan). Rasio ini dapat 11,558,085,128,431
dihitung dengan rumus yaitu :
MTO = (HPPenjualan/Persediaan rata-rata)
/Persediaan rata-rata

5. Average day’s Inventory Digunakan untuk mengukur periode menahan Persediaan Rata2x360
persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
(Rata-rata umur persediaan) persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
persediaan barang berada di gudang.. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : 862,922,709,979,200
ADI = (Persediaan rata-rata x 360/HPP

6. Asset Turn Over (ATO) Digunakan untuk mengukur penggunaan semua Penjualan Kotor
(Perputaran Aset) aktiva perusahaan. Kemudian juga mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
Rupiah aktiva dan biasanya rasio ini dinyatakan
dengan desimal. yaitu : Asset Turn Over (ATO) 12,727,247,545,028
= Penjualan/Total Aktiva

4 Rasio 1. Gross Profit Margin (GPM) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba kotor
Profitabilitas besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba Kotor )
(Profitability kotor pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
Ratio) atau Rasio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 1,169,162,416,597
GPM = Laba kotor /Penjualan
Rentabilitas

2. Profit Margin Ratio (PMR) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba /EBIT
( Margin Laba sebelum bunga dan pajak ) besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
sebelum bunga dan pajak pada tingkat penjualan
tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu : 546,354,684,656
NPM = Laba (EBIT)/Penjualan

3. Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba bersih/EAT
besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Rata-rata umur piutang ) bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
NPM = Laba bersih (EAT)/Penjualan 343,803,576,237

Rasio ini adalah 4. Return on total Asset (ROA) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba /EBIT
untuk mengukur (Tingkat Pengembalian Aset) perusahaan menghasilkan laba bersih
kemampuan berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
perusahaan dihitung dengan rumus yaitu : 546,354,684,656
menghasilkan ROA = Laba (EBIT) / Total Aktiva
keuntungan
(profitabilitas) pada
tingkat penjualan,
aset, dan modal
saham tertentu.
Rasio ini adalah
untuk mengukur
kemampuan
perusahaan
Hasil Hitungan
No menghasilkan
Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
keuntungan A
(profitabilitas) pada 5. Return on Equity (ROE) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
tingkat penjualan, Laba bersih/EAT
perusahaan menghasilkan laba bersih
aset, dan modal (Tingkat Pengembalian Modal) berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
saham tertentu. dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal 343,803,576,237

6. Return on total Invesment (ROI) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba bersih/EAT
(Tingkat Pengembalian Investasi) perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu : 343,803,576,237
ROA = Laba Bersih (EAT) / Total Aktiva

7. Earning Per Sheet (EPS) Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar Laba bersih/EAT
(Tingkat Laba Per lembar saham) saham (maksimum) yang mungkin diperoleh
pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena
yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS.
Rumus perhitungannya adalah : EPS = EAT / jml 343,803,576,237
saham beredar

5 Rasio Pasar 1. Price Earning Rasio (PER) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat harga Pasaran Saham/lembar
(Market Ratio) ( Keputusan Investasi ) saham relatif terhadap earningnya. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
PER = harga pasar per lembar / Earning per
share (EPS) 1,000
Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham
beredar

Rasio ini adalah rasio 2. Dividend Yield (DY) Merupakan rasio untuk melihat bagian dari harga Dividen/Lembar
yang mengukur harga (Pembayaran Dividen) pasar saham yang akan diperoleh investor. Rasio
pasar relatif terhadap ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : DY =
nilai buku Dividen per lbr / Harga pasar per lbr 60.00
Rasio ini adalah rasio
yang mengukur harga
pasar relatif terhadap
nilai buku
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3. Dividen Payout Ratio (DPR) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat Dividen/Lembar
(Kebijakan Pembayaran Dividen) bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu : DPR = Dividen per lbr / Earning 60.00
per lbr (EPS)

4. Price to Book Value (PBV) Merupakan rasio untuk menilai suatu ekuitas Pasaran Saham/lembar
berdasarkan nilai bukunya. Rasio ini dapat
(Nilai Perusahaan) dihitung dengan rumus yaitu :
PBV = Harga pasar saham perlembar/nilai buku
perlembar saham
1,000

5. Book Value (BV) Merupakan rasio dihasilkan dari ekuitas dibagi Total Modal/Equitas
(Nilai buku saham) rata-rata jumlah saham yang beredar. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
BV = Total Modal(Equitas)/rata2 saham yang 2,749,779,159,895
beredar
Tahun : Dec-13
Hasil Hitungan
B C Total
Hutang Lancar - CR=A/B

2,198,488,858,051 1.28

Persediaan Hutang Lancar QR=(A-B)/C

1,841,760,416,188 2,198,488,858,051 0.45

Hutang Lancar RC=A/B

2,198,488,858,051 - 0.04

Hutang Lancar Total Aktiva WCTA=A-B/C

2,198,488,858,051 4,046,666,224,530 0.15

Total Equity - DER=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

2,749,779,159,895 0.00 0.82

Total Aktiva - DAR=A/B

4,046,666,224,530 0.00 0.56

Total Aktiva - TIE=A/B

4,046,666,224,530 0.00 0.01

Bunga - TIE=A/B

94,318,658,688 0.00 5.79


Hasil Hitungan
B C Total
Total Aktiva - TATR=A/B

4,046,666,224,530 0.00 3.15

Rata-rata Piutang - TOR=A/B

1,411,403,954,845 0.00 9.02

Penjualan/sales - ACP=A/B

12,727,247,545,028 0.00 39.92

Pesediaan Rata2 - ITR=A/B

2,397,007,527,720 0.00 4.82

HPP - ADI=A/B
Hasil Hitungan
B C Total

11,558,085,128,431 0.00 74.66

Total Aktiva - ITO=A/B

4,046,666,224,530 0.00 3.15

Penjualan/sales - NPM=A/B

12,727,247,545,028 0.00 0.09

Penjualan/sales - PMR=A/B

12,727,247,545,028 0.00 0.04

Penjualan/sales - NPM=A/B

12,727,247,545,028 0.00 0.03

Total Aktiva - ROA=A/B

4,046,666,224,530 0.00 0.14


Hasil Hitungan
B C Total
Total Modal/Equitas - ROE=A/B

2,749,779,159,895 0.00 0.13

Total Aktiva - ROA=A/B

4,046,666,224,530 0.00 0.08

Jumlah saham - EPS=A/B

2,900,000,000 0.00 118.55

EPS - PER=A/B

118.55 0.00 8.44

Pasaran Saham/lembar - DY=A/B

1,000 0.00 0.06


Hasil Hitungan
B C Total
EPS - DPR=A/B

118.55 0.00 0.51

Nilai Buku Saham - PBV=A/B

948 0.00 1.05

Rata2 Saham beredar - BV=A/B

2,900,000,000 948.20
Ujian Tengah Semester Genap 2018/2019
Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk

Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
1 Ratio Likuiditas 1. Current Ratio ( CR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva Lancar
(Liquidity Ratio) kemampuan perusahaan dalam membayar
(Rasio Lancar)
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan Rumus = 3,424,815,947,492
Aktiva Lancar/Hutang Lancar

2. Acid Test (Quick) Ratio ( ATR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva lancar
(Rasio Cepat) kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick
Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 3,424,815,947,492
(Aktiva Lancar-Persediaan)/Hutang Lancar

3. Cash Ratio ( Rasio Kas) Merupakan Rasio yang digunakan untuk Kas
(Rasio Lambat) mengukur posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar dengan kata lain cash ratio
merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen 169,856,774,624
kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash
Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :Cash
4. Working Capital to Total Asset Ratio Ratio = Kas/Hutang
Merupakan Lancar
Rasio yang digunakan untuk Aktiva Lancar
( Rasio Modal Kerja ) menghitung aktiva lancer dikurangi hutang
lancar kemudian membagi hasilnya dengan
jumlah aktiva. Rumus yaitu : WCTA Ratio =
Aktiva Lacar-Hutang lancat/Jumlah Aktiva
3,424,815,947,492

2 Ratio Solvabilitas 1. Debt to Equity Ratio (DER) Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang Total Hutang
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
2 Ratio Solvabilitas Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang A
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
(Rasio Leverage/Struktur modal) menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya . 3,106,520,950,573
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham

Rasio ini disebut juga 2. Debt to Asset Ratio (DAR) Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah Total Hutang
Ratio leverage yaitu (Rasio Hutang terhadap Aktiva) aktiva (total assets) di satu pihak dengan
mengukur jumlah utang (total debt dilain pihak). Rasio ini
perbandingan dana dapat dihitung dengan rumus yaitu :
yang disediakan oleh DAR = Total Hutang / Total Aktiva 3,106,520,950,573
pemiliknya dengan
dana yang dipinjam
dari kreditur
perusahaan tersebut. 3. Long Term Debt to Total Equtiy Ratio (LT Rasio ini merupakan untuk mengukur besarnya Hutang Jgk. Panjang
(Rasio Hutang Jangka panjang terhadap hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan
dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki.
Aktiva) Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
LTDE = Total Hutang Jgk. Panjang /Total Aktiva
192,916,648,345

4. Times Interest Earned Ratio (TIE) Rasio ini merupakan untuk mengukur EBIT
(Rasio Hutang terhadap Aktiva) kemampuan perusahaan membayar beban tetap
bunga dengan laba sebelum pajak. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan
aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Time Interest Earned Ratio (TIER) = 477,370,119,927
EBIT/Bunga
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3 Ratio Aktivitas 1. Total Asset Turnover Ratio (TATR) Kemampuan dana yang tertanam dalam Penjualan Netto
(Activity Ratio) keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
(Rata-rata Total Aset)
tertentu atau kemampuan modal yang
dinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
TOR = Penjualan Netto /Jumlah Aktiva 14,451,413,262,240

Rasio ini adalah rasio 2. ReceivableTurn Over (RTR) Merupakan Perbandingan penjualan dengan rata- Penjualan/sales
untuk melihat tingkat (Rata-rata umur piutang) rata piutang, rasio ini menggambarkan rasio
aktivitas tertentu untuk melihat berapa lama (hari) yang
pada kegiatan diperlukan untuk melunasi piutang (merubah
tertentu piutang menjadi kas). Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu : TOR = Total Sales 14,451,413,262,240
/Average Receivable

3. Average Collection Period Digunakan untuk mengukur periode rata-rata Rata-rata Piutangx360
(Rata-rata pengumpulan piutang) yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu
juga menghitung hari rata – rata penagihan
piutang (days of receivable). Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu : ACP = Piutang
508,105,423,744,344
rata-rata x 360 /Penjualan

4. Inventory Turn Over Ratio(ITR) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk HPP
(Rata-rata persediaan) Membandingkan harga pokok penjualan dengan
rata-rata persediaan. Tujuannya untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menjual produk
maupun untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan (merubah
persediaan menjadi penjualan). Rasio ini dapat 13,162,173,355,586
dihitung dengan rumus yaitu :
MTO = (HPPenjualan/Persediaan rata-rata)
/Persediaan rata-rata

5. Average day’s Inventory Digunakan untuk mengukur periode menahan Persediaan Rata2x360
persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
persediaan barang berada di gudang.. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
ADI = (Persediaan rata-rata x 360/HPP
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
Digunakan untuk mengukur periode menahan A
(Rata-rata umur persediaan) persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
persediaan barang berada di gudang.. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
ADI = (Persediaan rata-rata x 360/HPP 862,922,709,979,200

6. Asset Turn Over (ATO) Digunakan untuk mengukur penggunaan semua Penjualan Kotor
(Perputaran Aset) aktiva perusahaan. Kemudian juga mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
Rupiah aktiva dan biasanya rasio ini dinyatakan
dengan desimal. yaitu : Asset Turn Over (ATO)
14,451,413,262,240
= Penjualan/Total Aktiva

4 Rasio 1. Gross Profit Margin (GPM) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba kotor
Profitabilitas besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba Kotor )
(Profitability kotor pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
Ratio) atau Rasio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 1,289,239,906,654
GPM = Laba kotor /Penjualan
Rentabilitas

2. Profit Margin Ratio (PMR) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba /EBIT
besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba sebelum bunga dan pajak ) sebelum bunga dan pajak pada tingkat penjualan
tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu : 477,370,119,927
NPM = Laba (EBIT)/Penjualan
Rasio ini adalah 3. Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba bersih/EAT
untuk mengukur ( Rata-rata umur piutang ) besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
kemampuan bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
perusahaan dapat dihitung dengan rumus yaitu : 213,251,890,596
menghasilkan NPM = Laba bersih (EAT)/Penjualan
keuntungan
(profitabilitas) pada 4. Return on total Asset (ROA) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba /EBIT
tingkat penjualan, perusahaan menghasilkan laba bersih
aset, dan modal (Tingkat Pengembalian Aset)
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
saham tertentu. dihitung dengan rumus yaitu : 477,370,119,927
ROA = Laba (EBIT) / Total Aktiva
keuntungan
(profitabilitas) pada
tingkat penjualan,
aset, dan modal
saham tertentu.
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
5. Return on Equity (ROE) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba bersih/EAT
perusahaan menghasilkan laba bersih
(Tingkat Pengembalian Modal) berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal 213,251,890,596

6. Return on total Invesment (ROI) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba bersih/EAT
(Tingkat Pengembalian Investasi) perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu : 213,251,890,596
ROA = Laba Bersih (EAT) / Total Aktiva

7. Earning Per Sheet (EPS) Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar Laba bersih/EAT
(Tingkat Laba Per lembar saham) saham (maksimum) yang mungkin diperoleh
pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena
yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS.
Rumus perhitungannya adalah : EPS = EAT / jml 213,251,890,596
saham beredar

5 Rasio Pasar 1. Price Earning Rasio (PER) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat harga Pasaran Saham/lembar
(Market Ratio) ( Keputusan Investasi ) saham relatif terhadap earningnya. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
PER = harga pasar per lembar / Earning per
sheet (EPS) 1,090
Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham
beredar

Rasio ini adalah rasio 2. Dividend Yield (DY) Merupakan rasio untuk melihat bagian dari harga Dividen/Lembar
yang mengukur harga (Pembayaran Dividen) pasar saham yang akan diperoleh investor. Rasio
pasar relatif terhadap ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : DY =
nilai buku Dividen per lbr / Harga pasar per lbr 60.00
Rasio ini adalah rasio
yang mengukur harga
pasar relatif terhadap
nilai buku
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3. Dividen Payout Ratio (DPR) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat Dividen/Lembar
(Kebijakan Pembayaran Dividen) bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu : DPR = Dividen per lbr / Earning 60.00
per lbr (EPS)

4. Price to Book Value (PBV) Merupakan rasio untuk menilai suatu ekuitas Pasaran Saham/lembar
berdasarkan nilai bukunya. Rasio ini dapat
(Nilai Perusahaan) dihitung dengan rumus yaitu :
PBV = Harga pasar saham perlembar/nilai buku
perlembar saham
1,090

5. Book Value (BV) Merupakan rasio dihasilkan dari ekuitas dibagi Total Modal/Equitas
(Nilai buku saham) rata-rata jumlah saham yang beredar. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
BV = Total Modal(Equitas)/rata2 saham yang 2,961,301,279,049
beredar
n

Tahun : Dec-14
Hasil Hitungan
B C Total
Hutang Lancar - CR=A/B

2,913,604,302,228 1.18

Persediaan Hutang Lancar QR=(A-B)/B

1,999,824,268,969 2,913,604,302,228 0.49

Hutang Lancar RC=A/B

2,913,604,302,228 - 0.06

Hutang Lancar Total Aktiva WCTA=A-B/C

2,913,604,302,228 5,226,517,913,597 0.10

Total Equity - DER=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

2,961,301,279,049 0.00 1.05

Total Aktiva - DAR=A/B

5,226,517,913,597 0.00 0.59

Total Aktiva - TIE=A/B

5,226,517,913,597 0.00 0.04

Bunga - TIE=A/B

182,422,872,833 0.00 2.62


Hasil Hitungan
B C Total
Total Aktiva - TATR=A/B

5,226,517,913,597 0.00 2.77

Rata-rata Piutang - TOR=A/B

1,411,403,954,845 0.00 10.24

Penjualan/sales - ACP=A/B

14,451,413,262,240 0.00 35.16

Pesediaan Rata2 - ITR=A/B

2,397,007,527,720 0.00 5.49

HPP - ADI=A/B
Hasil Hitungan
B C Total

13,162,173,355,586 0.00 65.56

Total Aktiva - ITO=A/B

5,226,517,913,597 0.00 2.77

Penjualan/sales - NPM=A/B

14,451,413,262,240 0.00 0.09

Penjualan/sales - PMR=A/B

14,451,413,262,240 0.00 0.03

Penjualan/sales - NPM=A/B

14,451,413,262,240 0.00 0.01

Total Aktiva - ROA=A/B

5,226,517,913,597 0.00 0.09


Hasil Hitungan
B C Total
Total Modal/Equitas - ROE=A/B

2,961,301,279,049 0.00 0.07

Total Aktiva - ROA=A/B

5,226,517,913,597 0.00 0.04

Jumlah saham - EPS=A/B

2,900,000,000 0.00 73.54

EPS - PER=A/B

73.54 0.00 14.82

Pasaran Saham/lembar - DY=A/B

1,090 0.00 0.06


Hasil Hitungan
B C Total
EPS - DPR=A/B

73.54 0.00 0.82

Nilai Buku Saham - PBV=A/B

1,021.14 0.00 1.07

Rata2 Saham beredar - BV=A/B

2,900,000,000 1021.14
Ujian Tengah Semester Genap 2018/2019
Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk

Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
1 Ratio Likuiditas 1. Current Ratio ( CR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva Lancar
(Liquidity Ratio) kemampuan perusahaan dalam membayar
(Rasio Lancar)
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan Rumus = 4,568,144,605,658
Aktiva Lancar/Hutang Lancar

2. Acid Test (Quick) Ratio ( ATR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva lancar
(Rasio Cepat) kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick
Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 4,568,144,605,658
(Aktiva Lancar-Persediaan)/Hutang Lancar

3. Cash Ratio ( Rasio Kas) Merupakan Rasio yang digunakan untuk Kas
(Rasio Lambat) mengukur posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar dengan kata lain cash ratio
merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen 126,819,990,610
kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash
Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :Cash
4. Working Capital to Total Asset Ratio Ratio = Kas/Hutang
Merupakan Lancar
Rasio yang digunakan untuk Aktiva Lancar
( Rasio Modal Kerja ) menghitung aktiva lancer dikurangi hutang
lancar kemudian membagi hasilnya dengan
jumlah aktiva. Rumus yaitu : WCTA Ratio = 4,568,144,605,658
Aktiva Lacar-Hutang lancat/Jumlah Aktiva

2 Ratio Solvabilitas 1. Debt to Equity Ratio (DER) Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang Total Hutang
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
2 Ratio Solvabilitas Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang A
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
(Rasio Leverage/Struktur modal) menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya . 4,594,893,687,532
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham

Rasio ini disebut juga 2. Debt to Asset Ratio (DAR) Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah Total Hutang
Ratio leverage yaitu (Rasio Hutang terhadap Aktiva) aktiva (total assets) di satu pihak dengan
mengukur jumlah utang (total debt dilain pihak). Rasio ini
perbandingan dana dapat dihitung dengan rumus yaitu :
yang disediakan oleh DAR = Total Hutang / Total Aktiva
pemiliknya dengan 4,594,893,687,532
dana yang dipinjam
dari kreditur
perusahaan tersebut.
3. Long Term Debt to Total Equtiy Ratio Rasio ini merupakan untuk mengukur besarnya Hutang Jgk. Panjang
(Rasio Hutang Jangka panjang terhadap hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan
dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki.
Aktiva) Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
LTDE = Total Hutang Jgk. Panjang /Total Aktiva
195,557,435,149

4. Times Interest Earned Ratio (TIE) Rasio ini merupakan untuk mengukur EBIT
(Rasio Hutang terhadap Aktiva) kemampuan perusahaan membayar beban tetap
bunga dengan laba sebelum pajak. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan
aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Time Interest Earned Ratio (TIER) = 477,545,567,894
EBIT/Bunga
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3 Ratio Aktivitas 1. Total Asset Turnover Ratio (TATR) Kemampuan dana yang tertanam dalam Penjualan Netto
(Activity Ratio) keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
(Rata-rata Total Aset)
tertentu atau kemampuan modal yang
dinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : 20,007,597,902,207
TOR = Penjualan Netto /Jumlah Aktiva

Rasio ini adalah rasio 2. ReceivableTurn Over (RTR) Merupakan Perbandingan penjualan dengan rata- Penjualan/sales
untuk melihat tingkat (Rata-rata umur piutang) rata piutang, rasio ini menggambarkan rasio
aktivitas tertentu untuk melihat berapa lama (hari) yang
pada kegiatan diperlukan untuk melunasi piutang (merubah
tertentu piutang menjadi kas). Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu : TOR = Total Sales 20,007,597,902,207
/Average Receivable

3. Average Collection Period Digunakan untuk mengukur periode rata-rata Rata-rata Piutangx360
(Rata-rata pengumpulan piutang) yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu
juga menghitung hari rata – rata penagihan
piutang (days of receivable). Rasio ini dapat
508,105,423,744,344
dihitung dengan rumus yaitu : ACP = Piutang
rata-rata x 360 /Penjualan

4. Inventory Turn Over Ratio(ITR) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk HPP
(Rata-rata persediaan) Membandingkan harga pokok penjualan dengan
rata-rata persediaan. Tujuannya untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menjual produk
maupun untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan (merubah
persediaan menjadi penjualan). Rasio ini dapat 18,502,000,315,432
dihitung dengan rumus yaitu :
MTO = (HPPenjualan/Persediaan rata-rata)
/Persediaan rata-rata

5. Average day’s Inventory Digunakan untuk mengukur periode menahan Persediaan Rata2x360
persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
(Rata-rata umur persediaan) persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
persediaan barang berada di gudang.. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : 862,922,709,979,200
ADI = (Persediaan rata-rata x 360/HPP

6. Asset Turn Over (ATO) Digunakan untuk mengukur penggunaan semua Penjualan Kotor
(Perputaran Aset) aktiva perusahaan. Kemudian juga mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
Rupiah aktiva dan biasanya rasio ini dinyatakan 20,007,597,902,207
dengan desimal. yaitu : Asset Turn Over (ATO)
4 Rasio 1. Gross Profit Margin (GPM) Merupakan rasio untuk
= Penjualan/Total Aktivamenghitung seberapa Laba kotor
Profitabilitas besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba Kotor )
(Profitability kotor pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
Ratio) atau Rasio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 1,505,597,586,775
GPM = Laba kotor /Penjualan
Rentabilitas

2. Profit Margin Ratio (PMR) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba /EBIT
besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba sebelum bunga,pajak ) sebelum bunga dan pajak pada tingkat penjualan
tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu : 477,545,567,894
NPM = Laba (EBIT)/Penjualan
Rasio ini adalah 3. Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba bersih/EAT
untuk mengukur ( Rata-rata umur piutang ) besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
kemampuan bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
perusahaan dapat dihitung dengan rumus yaitu : 231,685,774,285
menghasilkan NPM = Laba bersih (EAT)/Penjualan
keuntungan
(profitabilitas) pada 4. Return on total Asset (ROA) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
tingkat penjualan, Laba /EBIT
perusahaan menghasilkan laba bersih
aset, dan modal (Tingkat Pengembalian Aset) berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
saham tertentu. dihitung dengan rumus yaitu : 477,545,567,894
ROA = Laba (EBIT) / Total Aktiva

5. Return on Equity (ROE) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan menghasilkan laba bersih Laba bersih/EAT
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal
tingkat penjualan,
aset, dan modal
saham tertentu.

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Hasil Hitungan


No Rasio Jenis Rasio Keuangan perusahaanKeterangan
menghasilkandan
labaRumus
bersih A
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
(Tingkat Pengembalian Modal) dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal 231,685,774,285

6. Return on total Invesment (ROI) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba bersih/EAT
(Tingkat Pengembalian Investasi) perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu : 231,685,774,285
ROA = Laba Bersih (EAT) / Total Aktiva

7. Earning Per Sheet (EPS) Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar Laba bersih/EAT
(Tingkat Laba Per lembar saham) saham (maksimum) yang mungkin diperoleh
pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena
yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS.
Rumus perhitungannya adalah : EPS = EAT / jml 231,685,774,285
saham beredar

5 Rasio Pasar 1. Price Earning Rasio (PER) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat harga Pasaran Saham/lembar
(Market Ratio) ( Keputusan Investasi ) saham relatif terhadap earningnya. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
PER = harga pasar per lembar / Earning per
sheet (EPS) 545
Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham
beredar

Rasio ini adalah rasio 2. Dividend Yield (DY) Merupakan rasio untuk melihat bagian dari harga Dividen/Lembar
yang mengukur harga (Pembayaran Dividen) pasar saham yang akan diperoleh investor. Rasio
pasar relatif terhadap ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : DY =
nilai buku Dividen per lbr / Harga pasar per lbr 20.00
Rasio ini adalah rasio
yang mengukur harga
pasar relatif terhadap
nilai buku
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3. Dividen Payout Ratio (DPR) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat Dividen/Lembar
(Kebijakan Pembayaran Dividen) bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu : DPR = Dividen per lbr / Earning 20.00
per lbr (EPS)

4. Price to Book Value (PBV) Merupakan rasio untuk menilai suatu ekuitas Pasaran Saham/lembar
berdasarkan nilai bukunya. Rasio ini dapat
(Nilai Perusahaan) dihitung dengan rumus yaitu :
PBV = Harga pasar saham perlembar/nilai buku
perlembar saham
545

5. Book Value (BV) Merupakan rasio dihasilkan dari ekuitas dibagi Total Modal/Equitas
(Nilai buku saham) rata-rata jumlah saham yang beredar. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
BV = Total Modal(Equitas)/rata2 saham yang 3,134,268,564,186
beredar
an
k
Tahun : Dec-15
Hasil Hitungan
B C Total
Hutang Lancar - CR=A/B

4,399,336,252,383 1.04

Persediaan Hutang Lancar QR=(A-B)/B

2,552,505,389,695 4,399,336,252,383 0.46

Hutang Lancar RC=A/B

4,399,336,252,383 - 0.03

Hutang Lancar Total Aktiva WCTA=A-B/C

4,399,336,252,383 6,902,880,368,753 0.02

Total Equity - DER=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

3,134,268,564,186 0.00 1.47

Total Aktiva - DAR=A/B

6,902,880,368,753 0.00 0.67

Total Aktiva - TIE=A/B

6,902,880,368,753 0.00 0.03

Bunga - TIE=A/B

155,270,103,587 0.00 3.08


Hasil Hitungan
B C Total
Total Aktiva - TATR=A/B

6,902,880,368,753 0.00 2.90

Rata-rata Piutang - TOR=A/B

1,411,403,954,845 0.00 14.18

Penjualan/sales - ACP=A/B

20,007,597,902,207 0.00 25.40

Pesediaan Rata2 - ITR=A/B

2,397,007,527,720 0.00 7.72

HPP - ADI=A/B
Hasil Hitungan
B C Total

18,502,000,315,432 0.00 46.64

Total Aktiva - ITO=A/B

6,902,880,368,753 0.00 2.90

Penjualan/sales - NPM=A/B

20,007,597,902,207 0.00 0.08

Penjualan/sales - PMR=A/B

20,007,597,902,207 0.00 0.02

Penjualan/sales - NPM=A/B

20,007,597,902,207 0.00 0.01

Total Aktiva - ROA=A/B

6,902,880,368,753 0.00 0.07

Total Modal/Equitas - ROE=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

3,134,268,564,186 0.00 0.07

Total Aktiva - ROA=A/B

6,902,880,368,753 0.00 0.03

Jumlah saham - EPS=A/B

2,900,000,000 0.00 79.89

EPS - PER=A/B

79.89 0.00 6.82

Pasaran Saham/lembar - DY=A/B

545 0.00 0.04


Hasil Hitungan
B C Total
EPS - DPR=A/B

79.89 0.00 0.25

Nilai Buku Saham - PBV=A/B

1,080.78 0.00 0.50

Rata2 Saham beredar - BV=A/B

2,900,000,000 1080.78
Ujian Tengah Semester Genap 2018/2019
Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk

Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
1 Ratio Likuiditas 1. Current Ratio ( CR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva Lancar
(Liquidity Ratio) kemampuan perusahaan dalam membayar
(Rasio Lancar)
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan Rumus = 4,259,108,983,224
Aktiva Lancar/Hutang Lancar

2. Acid Test (Quick) Ratio ( ATR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva lancar
(Rasio Cepat) kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick
Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 4,259,108,983,224
(Aktiva Lancar-Persediaan)/Hutang Lancar

3. Cash Ratio ( Rasio Kas) Merupakan Rasio yang digunakan untuk Kas
(Rasio Lambat) mengukur posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar dengan kata lain cash ratio
merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen 614,544,475,410
kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash
Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :Cash
4. Working Capital to Total Asset Ratio Ratio = Kas/Hutang
Merupakan Lancar
Rasio yang digunakan untuk Aktiva Lancar
( Rasio Modal Kerja ) menghitung aktiva lancer dikurangi hutang
lancar kemudian membagi hasilnya dengan
jumlah aktiva. Rumus yaitu : WCTA Ratio =
Aktiva Lacar-Hutang lancat/Jumlah Aktiva 4,259,108,983,224

2 Ratio Solvabilitas 1. Debt to Equity Ratio (DER) Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang Total Hutang
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
2 Ratio Solvabilitas Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang A
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
(Rasio Leverage/Struktur modal) menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya . 4,015,443,128,834
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham

Rasio ini disebut juga 2. Debt to Asset Ratio (DAR) Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah Total Hutang
Ratio leverage yaitu (Rasio Hutang terhadap Aktiva) aktiva (total assets) di satu pihak dengan
mengukur jumlah utang (total debt dilain pihak). Rasio ini
perbandingan dana dapat dihitung dengan rumus yaitu :
yang disediakan oleh DAR = Total Hutang / Total Aktiva 4,015,443,128,834
pemiliknya dengan
dana yang dipinjam
dari kreditur
perusahaan tersebut. 3. Long Term Debt to Total Equtiy Ratio Rasio ini merupakan untuk mengukur besarnya Hutang Jgk. Panjang
(Rasio Hutang Jangka panjang terhadap hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan
dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki.
Aktiva) Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
LTDE = Total Hutang Jgk. Panjang /Total Aktiva
80,225,834,405

4. Times Interest Earned Ratio (TIE) Rasio ini merupakan untuk mengukur EBIT
(Rasio Hutang terhadap Aktiva) kemampuan perusahaan membayar beban tetap
bunga dengan laba sebelum pajak. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan
aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Time Interest Earned Ratio (TIER) = 533,549,210,474
EBIT/Bunga
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3 Ratio Aktivitas 1. Total Asset Turnover Ratio (TATR) Kemampuan dana yang tertanam dalam Penjualan Netto
(Activity Ratio) keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
(Rata-rata Total Aset)
tertentu atau kemampuan modal yang
dinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : 20,547,128,076,480
TOR = Penjualan Netto /Jumlah Aktiva

Rasio ini adalah rasio 2. ReceivableTurn Over (RTR) Merupakan Perbandingan penjualan dengan rata- Penjualan/sales
untuk melihat tingkat (Rata-rata umur piutang) rata piutang, rasio ini menggambarkan rasio
aktivitas tertentu untuk melihat berapa lama (hari) yang
pada kegiatan diperlukan untuk melunasi piutang (merubah
tertentu piutang menjadi kas). Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu : TOR = Total Sales 20,547,128,076,480
/Average Receivable

3. Average Collection Period Digunakan untuk mengukur periode rata-rata Rata-rata Piutangx360
(Rata-rata pengumpulan piutang) yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu
juga menghitung hari rata – rata penagihan
piutang (days of receivable). Rasio ini dapat 508,105,423,744,344
dihitung dengan rumus yaitu : ACP = Piutang
rata-rata x 360 /Penjualan

4. Inventory Turn Over Ratio(ITR) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk HPP
(Rata-rata persediaan) Membandingkan harga pokok penjualan dengan
rata-rata persediaan. Tujuannya untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menjual produk
maupun untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan (merubah
persediaan menjadi penjualan). Rasio ini dapat 18,754,819,501,826
dihitung dengan rumus yaitu :
MTO = (HPPenjualan/Persediaan rata-rata)
/Persediaan rata-rata

5. Average day’s Inventory Digunakan untuk mengukur periode menahan Persediaan Rata2x360
persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
(Rata-rata umur persediaan) persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
persediaan barang berada di gudang.. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : 862,922,709,979,200
ADI = (Persediaan rata-rata x 360/HPP

6. Asset Turn Over (ATO) Digunakan untuk mengukur penggunaan semua Penjualan Kotor
(Perputaran Aset) aktiva perusahaan. Kemudian juga mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
Rupiah aktiva dan biasanya rasio ini dinyatakan 20,547,128,076,480
dengan desimal. yaitu : Asset Turn Over (ATO)
4 Rasio 1. Gross Profit Margin (GPM) Merupakan rasio untuk
= Penjualan/Total Aktivamenghitung seberapa Laba kotor
Profitabilitas besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba Kotor )
(Profitability kotor pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
Ratio) atau Rasio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 1,792,308,574,654
GPM = Laba kotor /Penjualan
Rentabilitas

2. Profit Margin Ratio (PMR) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba /EBIT
besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba sebelum bunga,pajak ) sebelum bunga dan pajak pada tingkat penjualan
tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu : 533,549,210,474
NPM = Laba (EBIT)/Penjualan
Rasio ini adalah 3. Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba bersih/EAT
untuk mengukur ( Rata-rata umur piutang ) besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
kemampuan bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
perusahaan dapat dihitung dengan rumus yaitu : 246,639,013,923
menghasilkan NPM = Laba bersih (EAT)/Penjualan
keuntungan
(profitabilitas) pada 4. Return on total Asset (ROA) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba /EBIT
tingkat penjualan, perusahaan menghasilkan laba bersih
aset, dan modal (Tingkat Pengembalian Aset)
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
saham tertentu. dihitung dengan rumus yaitu : 533,549,210,474
ROA = Laba (EBIT) / Total Aktiva

5. Return on Equity (ROE) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan menghasilkan laba bersih Laba bersih/EAT
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal
tingkat penjualan,
aset, dan modal
saham tertentu.

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Hasil Hitungan


No Rasio Jenis Rasio Keuangan perusahaanKeterangan
menghasilkandan
labaRumus
bersih A
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
(Tingkat Pengembalian Modal) dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal 246,639,013,923

6. Return on total Invesment (ROI) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba bersih/EAT
(Tingkat Pengembalian Investasi) perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu : 246,639,013,923
ROA = Laba Bersih (EAT) / Total Aktiva

7. Earning Per Sheet (EPS) Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar Laba bersih/EAT
(Tingkat Laba Per lembar saham) saham (maksimum) yang mungkin diperoleh
pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena
yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS.
Rumus perhitungannya adalah : EPS = EAT / jml 246,639,013,923
saham beredar

5 Rasio Pasar 1. Price Earning Rasio (PER) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat harga Pasaran Saham/lembar
(Market Ratio) ( Keputusan Investasi ) saham relatif terhadap earningnya. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
PER = harga pasar per lembar / Earning per
sheet (EPS) 600
Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham
beredar

Rasio ini adalah rasio 2. Dividend Yield (DY) Merupakan rasio untuk melihat bagian dari harga Dividen/Lembar
yang mengukur harga (Pembayaran Dividen) pasar saham yang akan diperoleh investor. Rasio
pasar relatif terhadap ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : DY =
nilai buku Dividen per lbr / Harga pasar per lbr 20.00
Rasio ini adalah rasio
yang mengukur harga
pasar relatif terhadap
nilai buku
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3. Dividen Payout Ratio (DPR) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat Dividen/Lembar
(Kebijakan Pembayaran Dividen) bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu : DPR = Dividen per lbr / Earning 20.00
per lbr (EPS)

4. Price to Book Value (PBV) Merupakan rasio untuk menilai suatu ekuitas Pasaran Saham/lembar
berdasarkan nilai bukunya. Rasio ini dapat
(Nilai Perusahaan) dihitung dengan rumus yaitu :
PBV = Harga pasar saham perlembar/nilai buku
perlembar saham
600

5. Book Value (BV) Merupakan rasio dihasilkan dari ekuitas dibagi Total Modal/Equitas
(Nilai buku saham) rata-rata jumlah saham yang beredar. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
BV = Total Modal(Equitas)/rata2 saham yang 3,134,268,564,186
beredar
an
k
Tahun : Dec-16
Hasil Hitungan
B C Total
Hutang Lancar - CR=A/B

3,935,217,294,429 1.08

Persediaan Hutang Lancar QR=(A-B)/B

2,202,800,410,109 3,935,217,294,429 0.52

Hutang Lancar RC=A/B

3,935,217,294,429 - 0.16

Hutang Lancar Total Aktiva WCTA=A-B/C

3,935,217,294,429 6,515,490,643,466 0.05

Total Equity - DER=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

3,346,695,826,212 0.00 1.20

Total Aktiva - DAR=A/B

6,515,490,643,466 0.00 0.62

Total Aktiva - TIE=A/B

6,515,490,643,466 0.00 0.01

Bunga - TIE=A/B

154,403,579,950 0.00 3.46


Hasil Hitungan
B C Total
Total Aktiva - TATR=A/B

6,515,490,643,466 0.00 3.15

Rata-rata Piutang - TOR=A/B

1,411,403,954,845 0.00 14.56

Penjualan/sales - ACP=A/B

20,547,128,076,480 0.00 24.73

Pesediaan Rata2 - ITR=A/B

2,397,007,527,720 0.00 7.82

HPP - ADI=A/B
Hasil Hitungan
B C Total

18,754,819,501,826 0.00 46.01

Total Aktiva - ITO=A/B

6,515,490,643,466 0.00 3.15

Penjualan/sales - NPM=A/B

20,547,128,076,480 0.00 0.09

Penjualan/sales - PMR=A/B

20,547,128,076,480 0.00 0.03

Penjualan/sales - NPM=A/B

20,547,128,076,480 0.00 0.01

Total Aktiva - ROA=A/B

6,515,490,643,466 0.00 0.08

Total Modal/Equitas - ROE=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

3,134,268,564,186 0.00 0.08

Total Aktiva - ROA=A/B

6,515,490,643,466 0.00 0.04

Jumlah saham - EPS=A/B

2,900,000,000 0.00 85.05

EPS - PER=A/B

85.05 0.00 7.05

Pasaran Saham/lembar - DY=A/B

600 0.00 0.03


Hasil Hitungan
B C Total
EPS - DPR=A/B

85.05 0.00 0.24

Nilai Buku Saham - PBV=A/B

1,080.78 0.00 0.56

Rata2 Saham beredar - BV=A/B

2,900,000,000 1080.78
Ujian Tengah Semester Genap 2018/2019
Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk

Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
1 Ratio Likuiditas 1. Current Ratio ( CR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva Lancar
(Liquidity Ratio) kemampuan perusahaan dalam membayar
(Rasio Lancar)
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan Rumus = 5,325,260,131,863
Aktiva Lancar/Hutang Lancar

2. Acid Test (Quick) Ratio ( ATR ) Rasio yang digunakan untuk mengukur Aktiva lancar
(Rasio Cepat) kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick
Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 5,325,260,131,863
(Aktiva Lancar-Persediaan)/Hutang Lancar

3. Cash Ratio ( Rasio Kas) Merupakan Rasio yang digunakan untuk Kas
(Rasio Lambat) mengukur posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar dengan kata lain cash ratio
merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen 614,544,475,410
kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash
Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :Cash
4. Working Capital to Total Asset Ratio Ratio = Kas/Hutang
Merupakan Lancar
Rasio yang digunakan untuk Aktiva Lancar
( Rasio Modal Kerja ) menghitung aktiva lancer dikurangi hutang
lancar kemudian membagi hasilnya dengan
jumlah aktiva. Rumus yaitu : WCTA Ratio =
Aktiva Lacar-Hutang lancat/Jumlah Aktiva 5,325,260,131,863

2 Ratio Solvabilitas 1. Debt to Equity Ratio (DER) Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang Total Hutang
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
2 Ratio Solvabilitas Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang A
(Solvability Ratio) dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
(Rasio Leverage/Struktur modal) menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya . 5,167,220,974,325
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Hutang/Ekuitas Pemegang Saham

Rasio ini disebut juga 2. Debt to Asset Ratio (DAR) Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah Total Hutang
Ratio leverage yaitu (Rasio Hutang terhadap Aktiva) aktiva (total assets) di satu pihak dengan
mengukur jumlah utang (total debt dilain pihak). Rasio ini
perbandingan dana dapat dihitung dengan rumus yaitu :
yang disediakan oleh DAR = Total Hutang / Total Aktiva 5,167,220,974,325
pemiliknya dengan
dana yang dipinjam
dari kreditur
perusahaan tersebut. 3. Long Term Debt to Total Equtiy Ratio Rasio ini merupakan untuk mengukur besarnya Hutang Jgk. Panjang
(Rasio Hutang Jangka panjang terhadap hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan
dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki.
Aktiva) Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
LTDE = Total Hutang Jgk. Panjang /Total Aktiva
118,500,952,147

4. Times Interest Earned Ratio (TIE) Rasio ini merupakan untuk mengukur Laba Kotor / EBIT
(Rasio Hutang terhadap Aktiva) kemampuan perusahaan membayar beban tetap
bunga dengan laba sebelum pajak. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan
aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Time Interest Earned Ratio (TIER) = 600,049,648,362
EBIT/Bunga
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3 Ratio Aktivitas 1. Total Asset Turnover Ratio (TATR) Kemampuan dana yang tertanam dalam Penjualan Netto
(Activity Ratio) keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
(Rata-rata Total Aset)
tertentu atau kemampuan modal yang
dinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : 20,547,128,076,480
TOR = Penjualan Netto /Jumlah Aktiva

Rasio ini adalah rasio 2. ReceivableTurn Over (RTR) Merupakan Perbandingan penjualan dengan rata- Penjualan/sales
untuk melihat tingkat (Rata-rata umur piutang) rata piutang, rasio ini menggambarkan rasio
aktivitas tertentu untuk melihat berapa lama (hari) yang
pada kegiatan diperlukan untuk melunasi piutang (merubah
tertentu piutang menjadi kas). Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu : TOR = Total Sales 20,547,128,076,480
/Average Receivable

3. Average Collection Period Digunakan untuk mengukur periode rata-rata Rata-rata Piutangx360
(Rata-rata pengumpulan piutang) yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu
juga menghitung hari rata – rata penagihan
piutang (days of receivable). Rasio ini dapat 508,105,423,744,344
dihitung dengan rumus yaitu : ACP = Piutang
rata-rata x 360 /Penjualan

4. Inventory Turn Over Ratio(ITR) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk HPP
(Rata-rata persediaan) Membandingkan harga pokok penjualan dengan
rata-rata persediaan. Tujuannya untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menjual produk
maupun untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan (merubah
persediaan menjadi penjualan). Rasio ini dapat 18,502,000,315,432
dihitung dengan rumus yaitu :
MTO = (HPPenjualan/Persediaan rata-rata)
/Persediaan rata-rata

5. Average day’s Inventory Digunakan untuk mengukur periode menahan Persediaan Rata2x360
persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
(Rata-rata umur persediaan) persediaan rata-rata atau perioded rata-rata
persediaan barang berada di gudang.. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : 862,922,709,979,200
ADI = (Persediaan rata-rata x 360/HPP

6. Asset Turn Over (ATO) Digunakan untuk mengukur penggunaan semua Penjualan Kotor
(Perputaran Aset) aktiva perusahaan. Kemudian juga mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
Rupiah aktiva dan biasanya rasio ini dinyatakan 20,547,128,076,480
dengan desimal. yaitu : Asset Turn Over (ATO)
4 Rasio 1. Gross Profit Margin (GPM) Merupakan rasio untuk
= Penjualan/Total Aktivamenghitung seberapa Laba kotor
Profitabilitas besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba Kotor )
(Profitability kotor pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
Ratio) atau Rasio dapat dihitung dengan rumus yaitu : 1,792,308,574,654
GPM = Laba kotor /Penjualan
Rentabilitas

2. Profit Margin Ratio (PMR) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba /EBIT
besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
( Margin Laba sebelum bunga,pajak ) sebelum bunga dan pajak pada tingkat penjualan
tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu : 533,549,210,474
NPM = Laba (EBIT)/Penjualan
Rasio ini adalah 3. Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio untuk menghitung seberapa Laba bersih/EAT
untuk mengukur ( Rata-rata umur piutang ) besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba
kemampuan bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
perusahaan dapat dihitung dengan rumus yaitu : 246,639,013,923
menghasilkan NPM = Laba bersih (EAT)/Penjualan
keuntungan
(profitabilitas) pada 4. Return on total Asset (ROA) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba /EBIT
tingkat penjualan, perusahaan menghasilkan laba bersih
aset, dan modal (Tingkat Pengembalian Aset)
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
saham tertentu. dihitung dengan rumus yaitu : 533,549,210,474
ROA = Laba (EBIT) / Total Aktiva

5. Return on Equity (ROE) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan menghasilkan laba bersih Laba bersih/EAT
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal
tingkat penjualan,
aset, dan modal
saham tertentu.

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Hasil Hitungan


No Rasio Jenis Rasio Keuangan perusahaanKeterangan
menghasilkandan
labaRumus
bersih A
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini
(Tingkat Pengembalian Modal) dapat dihitung dengan rumus yaitu : ROE =
Laba bersih (EAT) / Total Modal 246,639,013,923

6. Return on total Invesment (ROI) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Laba bersih/EAT
(Tingkat Pengembalian Investasi) perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu : 246,639,013,923
ROA = Laba Bersih (EAT) / Total Aktiva

7. Earning Per Sheet (EPS) Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar Laba bersih/EAT
(Tingkat Laba Per lembar saham) saham (maksimum) yang mungkin diperoleh
pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena
yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS.
Rumus perhitungannya adalah : EPS = EAT / jml 246,639,013,923
saham beredar

5 Rasio Pasar 1. Price Earning Rasio (PER) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat harga Pasaran Saham/lembar
(Market Ratio) ( Keputusan Investasi ) saham relatif terhadap earningnya. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
PER = harga pasar per lembar / Earning per
sheet (EPS) 600
Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham
beredar

Rasio ini adalah rasio 2. Dividend Yield (DY) Merupakan rasio untuk melihat bagian dari harga Dividen/Lembar
yang mengukur harga (Pembayaran Dividen) pasar saham yang akan diperoleh investor. Rasio
pasar relatif terhadap ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : DY =
nilai buku Dividen per lbr / Harga pasar per lbr 20.00
Rasio ini adalah rasio
yang mengukur harga
pasar relatif terhadap
nilai buku
Hasil Hitungan
No Rasio Jenis Rasio Keuangan Keterangan dan Rumus
A
3. Dividen Payout Ratio (DPR) Merupakan rasio untuk rasio untuk melihat Dividen/Lembar
(Kebijakan Pembayaran Dividen) bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu : DPR = Dividen per lbr / Earning 20.00
per lbr (EPS)

4. Price to Book Value (PBV) Merupakan rasio untuk menilai suatu ekuitas Pasaran Saham/lembar
berdasarkan nilai bukunya. Rasio ini dapat
(Nilai Perusahaan) dihitung dengan rumus yaitu :
PBV = Harga pasar saham perlembar/nilai buku
perlembar saham
600

5. Book Value (BV) Merupakan rasio dihasilkan dari ekuitas dibagi Total Modal/Equitas
(Nilai buku saham) rata-rata jumlah saham yang beredar. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus yaitu :
BV = Total Modal(Equitas)/rata2 saham yang 3,134,268,564,186
beredar
an
k
Tahun : Dec-16
Hasil Hitungan
B C Total
Hutang Lancar - CR=A/B

3,935,217,294,429 1.35

Persediaan Hutang Lancar QR=(A-B)/B

2,202,800,410,109 3,935,217,294,429 0.79

Hutang Lancar RC=A/B

3,935,217,294,429 - 0.16

Hutang Lancar Total Aktiva WCTA=A-B/C

3,935,217,294,429 7,514,517,588,611 0.18

Total Equity - DER=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

3,346,695,826,212 0.00 1.54

Total Aktiva - DAR=A/B

7,514,517,588,611 0.00 0.69

Total Aktiva - TIE=A/B

7,514,517,588,611 0.00 0.02

Bunga - TIE=A/B

142,827,289,931 0.00 4.20


Hasil Hitungan
B C Total
Total Aktiva - TATR=A/B

7,514,517,588,611 0.00 2.73

Rata-rata Piutang - TOR=A/B

1,411,403,954,845 0.00 14.56

Penjualan/sales - ACP=A/B

20,547,128,076,480 0.00 24.73

Pesediaan Rata2 - ITR=A/B

2,397,007,527,720 0.00 7.72

HPP - ADI=A/B
Hasil Hitungan
B C Total

18,502,000,315,432 0.00 46.64

Total Aktiva - ITO=A/B

7,514,517,588,611 0.00 2.73

Penjualan/sales - NPM=A/B

20,547,128,076,480 0.00 0.09

Penjualan/sales - PMR=A/B

20,547,128,076,480 0.00 0.03

Penjualan/sales - NPM=A/B

20,547,128,076,480 0.00 0.01

Total Aktiva - ROA=A/B

7,514,517,588,611 0.00 0.07

Total Modal/Equitas - ROE=A/B


Hasil Hitungan
B C Total

3,134,268,564,186 0.00 0.08

Total Aktiva - ROA=A/B

7,514,517,588,611 0.00 0.03

Jumlah saham - EPS=A/B

2,900,000,000 0.00 85.05

EPS - PER=A/B

85.05 0.00 7.05

Pasaran Saham/lembar - DY=A/B

600 0.00 0.03


Hasil Hitungan
B C Total
EPS - DPR=A/B

85.05 0.00 0.24

Nilai Buku Saham - PBV=A/B

1,080.78 0.00 0.56

Rata2 Saham beredar - BV=A/B

2,900,000,000 1080.78
HASIL ANALISA KEUANGAN
PT. ERAJAYA SWASEMBADA Tbk

Tahun
No Rasio Jenis Rasio Keuangan
2014 2015 2016
1 Ratio Likuiditas 1. Current Ratio ( CR ) 1.28 1.18 1.04
(Liquidity Ratio) 2. Acid Test (Quick) Ratio ( ATR ) 0.45 0.49 0.46
3. Cash Ratio ( Rasio Kas) 0.04 0.10 0.02
4. Working Capital to Total Asset Ratio
0.15 0.10 0.02
(Rasio Modal Kerja )
2 Ratio Solvabilitas 1. Debt to Equity Ratio (DER) 0.82 1.05 1.47
(Solvability Ratio) 2. Debt to Asset Ratio (DAR) 0.56 0.59 0.67
3. Long Term Debt to Total Equtiy Ratio
0.01 0.04 0.03
(LTDE)
4. Times Interest Earned Ratio (TIE) 5.79 2.62 3.08
3 Ratio Aktivitas 1. Total Asset Turnover Ratio (TATR) 3.15 2.77 2.90
(Activity Ratio) 2. ReceivableTurn Over (RTR) 9.02 10.24 14.18
3. Average Collection Period 39.92 35.16 25.40
4. Inventory Turn Over Ratio(ITR) 4.82 10.24 14.18
5. Average day’s Inventory 74.66 65.56 25.40
6. Asset Turn Over (ATO) 3.15 2.77 2.90
4 Rasio Profitabilitas 1. Gross Profit Margin (GPM) 0.09 0.09 0.08
(Profitability Ratio) 2. Profit Margin Ratio (PMR) 0.04 0.03 0.02
atau Rasio
3. Net Profit Margin (NPM) 0.03 0.03 0.02
Rentabilitas
4. Return on total Asset (ROA) 0.14 0.01 0.01
5. Return on Equity (ROE) 0.13 0.09 0.07
6.
7. Return
Earningon
Pertotal Invesment
Sheet (EPS) (ROI) 0.08 0.04 0.03
118.55 73.54 79.89
5 Rasio Pasar 1. Price Earning Rasio (PER) 8.44 14.82 6.82
(Market Ratio) 2. Dividend Yield (DY) 0.06 0.06 0.04
3. Dividen Payout Ratio (DPR) 0.51 0.82 0.25
4. Price to Book Value (PBV) 1.05 1.07 0.50
5. Book Value (BV) 948.20 1021.14 1080.78
Rata-rata per Tahun 46.97 47.87 48.47
Maksimum 948.20 1021.14 1080.78
Minimum 0.01 0.01 0.01
Intrepretasi Analisa Rasio :
1 Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Kemampuan perusahaan membayar Utang jangka Pendek dapat dilihat dari Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio da
Working Capital to Asset rasio. Dari rasio lancar (Current Ratio) terlihat bahwa PT Erajaya semakin membaik mes
ditahun 2015 sampai tahun 2017 mengalami penurunan sedikit. Namun dari keseluruhan current ratio dari taun 2014-2
masih dalam kondisi baik, masih diatas 1, artinya perusahaan masih mampu membayar kewajiban lancarnya dengan a
lancar perusahaan. pada tahun 2015 current rasio 1,18 menurun dari tahun 2014 1,28, hal ini disebabkan menurunnya
lancar. Kondisi ini dapat di interpretasikan bahwa setiap Rp 1 Hutang dijamin oleh Rp 128 aktiva lancar di tahun 2014
118 aktiva lancar di tahun 2015. sedangkan pada tahun 2016 sampai 2018 rasio lancar mengalami peningkatan, dari 1,
tahun 2016 menjadi 1,08 di tahun 2017, kemudian naik menjadi 1,35 di tahun 2017, artinya bahwa tingkat likuiditas P
semakin membaik. Interpretasinya bahwa setiap Rp 1 Hutang dijamin oleh Rp104 Aktiva lancar pada tahun 2016, Rp
Aktiva lancar di tahun 2017 dan Rp 135 aktiva lancar di tahun 2018. Kondisi Likuiditas PT Erajaya dapat dilihat dari
perbandingan Acid test atau Quick Ratio pada tahun 2014 s/d 2018 menunjukan bahwa likuiditas perusahaan menga
peningkatan, artinya perusahaam masih mampu membayar kewajibannya dengan jaminan aktiva selain persedian yait
kas dan piutang. interpretasinya bahwa setiap Rp 1 kewajiban yang harus segera dibayar dijamin dengan Rp 0,45 aktiv
persedian pada tahun 2014, Rp 0,49 atau 49% aktiva selain persediaan di tahun 2015, Rp 0,46 atau 46% pada tahun 20
Kemampuan perusahaan membayar Utang jangka Pendek dapat dilihat dari Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio da
Working Capital to Asset rasio. Dari rasio lancar (Current Ratio) terlihat bahwa PT Erajaya semakin membaik mes
ditahun 2015 sampai tahun 2017 mengalami penurunan sedikit. Namun dari keseluruhan current ratio dari taun 2014-2
masih dalam kondisi baik, masih diatas 1, artinya perusahaan masih mampu membayar kewajiban lancarnya dengan a
lancar perusahaan. pada tahun 2015 current rasio 1,18 menurun dari tahun 2014 1,28, hal ini disebabkan menurunnya
lancar. Kondisi ini dapat di interpretasikan bahwa setiap Rp 1 Hutang dijamin oleh Rp 128 aktiva lancar di tahun 2014
118 aktiva lancar di tahun 2015. sedangkan pada tahun 2016 sampai 2018 rasio lancar mengalami peningkatan, dari 1,
tahun 2016 menjadi 1,08 di tahun 2017, kemudian naik menjadi 1,35 di tahun 2017, artinya bahwa tingkat likuiditas P
semakin membaik. Interpretasinya bahwa setiap Rp 1 Hutang dijamin oleh Rp104 Aktiva lancar pada tahun 2016, Rp
Aktiva lancar di tahun 2017 dan Rp 135 aktiva lancar di tahun 2018. Kondisi Likuiditas PT Erajaya dapat dilihat dari
perbandingan Acid test atau Quick Ratio pada tahun 2014 s/d 2018 menunjukan bahwa likuiditas perusahaan menga
peningkatan, artinya perusahaam masih mampu membayar kewajibannya dengan jaminan aktiva selain persedian yait
kas dan piutang. interpretasinya bahwa setiap Rp 1 kewajiban yang harus segera dibayar dijamin dengan Rp 0,45 aktiv
persedian pada tahun 2014, Rp 0,49 atau 49% aktiva selain persediaan di tahun 2015, Rp 0,46 atau 46% pada tahun 20
0,52 atau 52% pada tahun 2017 dan Rp 0,79 atau 79% pada tahun 2018. Rata rata kemampuan perusahaan dalam mem
kewajiabannya dengan aktiva tanpa persediaan sebesar 0,54 atau 54%. Untuk rasio kas mengalami naik turun atau tid
artinya kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia
naik turun. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan 0,10 dari 0,04 ditahun 2014, artinya setiap liabilitas jangka pendek R
dijamin oleh kas Rp 0,04 di tahun 2014 dan 0,10 pada tahun 2015. sedangkan pada tahun 2016 mengalami penurunan
Kemudian PT Erajawa meningkatkan kemampuannya dalam ratio kas ditahun 2017 dan 2018. Pada tahun 2017 sebesa
dan 0,18 di tahun 2018, artinya kemampuan perusahaan dalam membayar liabilitas jangka pendeknya meningkat bahw
hutang dijamin oleh Rp 0,05 ditahun 2017 dan 0,18 di tahun 2018. Dalam mengukur liabilitas perusahaan dapat juga d
menghitung rasio modal kerja, dari rasio tersebut terlihat pada tahun 2014 bahwa setiap Rp 1 Aset perusahaan terdiri
0,15 modal kerja, Rp 0,10 modal kerja tahun 2015, menurun jadi Rp 0,02 modal kerja di tahun 2016, naik kembali seb
0,05 modal kerja pada 2017 dan terus meningkat menjadi Rp 0,18 pada tahun 2018.
2 Ratio Solvabilitas (Solvability Ratio)

Rasio solvabilitas ini mencerminkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai oleh Hutang. Dalam analisis ini
terlihat dari DER, DAR,LTDE dan TIE. Kondisi solvabilitas PT Erajaya meningkat setiap tahunnya. Dilihat dari Debt
Ratio (DER) selalu meningkat, pada tahun 2014 presentasenya sebesar 0,82 lalu mengalami kenaikan jadi 1,05 pada t
2015, naik lagi jadi 1,47 di tahun 2016 kemudian menurun ditahun 2017 jadi 1,20 dan naik kembali pada tahun 2018 s
1,54. Artinya modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. bagi perusahaan sebaliknya, besarnya hu
tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. semakin kecil rasio ini semakin baik. jadi
perhitungan debt to equity keadaan PT Erajaya kurang baik. Kondisi solvabilitas dari PT Erajaya dilihat dari Debt to
mencerminkan hal yang kurang baik karena selalu meningkat setiap tahunnya. sebaliknya yang diharapkan perusahaan
rasio yang lebih kecil sebab semakin kecil rasionya semakin aman (solvable) perusahaan karena rasio ini menunjukan
mana hutang itu dapat ditutupi oleh aktiva. Interpretasinya pada tahun 2014 bahwa setiap 56% aset di gunakan untuk m
hutang. lalu naik jadi 59% aset pada tahun 2015, naik 67% aset pada tahun 2016, turun jadi 62 pada tahun 2017 dan n
kembali jadi 69% aset yang digunakan untuk menjamin hutang tersebut. Selanjutnya, Long term debt to equity ratio
menggambarkan bahwa setiap rupiah modal sendiri yang akan dijadikan sebagai jaminan untuk hutang jangka panjang
Interpretasi pada PT Erajaya ada peningkatan dan penurunan. Bahwa ditahun 2014 1% dari setiap rupiah modal sendir
digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang. 2015 mengalami kenaikan jadi 4%, kemudian turun jadi 3% ditahu
turun lagi jadi 1% dan naik lagi jadi 2%. Terakhir solvabilitas diukur oleh Times Interest Earned (TIE) , Kondisi PT
terhadap TIE mengalami penurunan ditahun 2015, dan meningkat ditahun selanjutnya. rasio ini menunjukan kemampu
perusahaan membayar hutang dengan laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia untuk menutup beban bunga. sehin
yang rendah ini memerlukan perhatian dari pihak manajemen. Interpretasinya pada tahun 2014 bahwa setiap Rp 1 beb
dijamin oleh 5,79 kali laba sebelum bunga dan pajal , menurun di tahun 2015 sebesar 2,62 kali, Naik di tahun 2016 se
kali, tahun 2017 sebesar 3,46 kali dan tahun 2018 sebesar 4,20 kali laba sebelum bunga dan pajak.
3 Ratio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio Aktivitas digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya
(aktiva) yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kondisi PT Erajaya dilihat dari Aset Turnover rasio, Fluktuatif. Pada
2014 PT Erajaya mampu menghasilkan penjualan 3,15 kali dari total aktivanya, 2,77 kali dari aktiva tahun 2015, men
2,90 kali dari aktiva tahun 2016, menghasilkan 3,15 kali dari aktiva 2017 dan menghasilkan penjualan sebanyak 2,73
tahun 2018. kemudian kondisi Receivable Turn Over, diketahui bahwa perputaran piutang PT Erajaya mengalami Pe
artinya waktu yang dibutuhkan untuk perputaran piutang menjadi kas membutuhkan waktu yang lebih lama dari tahun
Interpretasinya pada tahun 2014 piutang berputar 9,02 kali dari piutang menjadi kas, kemudian tahun 2015 berputar 1
tahun 2016 berputar 14,18 kali, tahun 2017 berputar 14,56 kali, dan bertahan di tahun 2018 14,56 kali dari piutang un
menjadi kas. selanjutnya, Aktivitas dilihat dari Average Collection Period, mencerminkan waktu yang dibutuhkan
Erajaya dalam menagih Piutang . Semakin kecil angka yang didapat maka semakin baik. Piutang terkumpul rata-rata
(aktiva) yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kondisi PT Erajaya dilihat dari Aset Turnover rasio, Fluktuatif. Pada
2014 PT Erajaya mampu menghasilkan penjualan 3,15 kali dari total aktivanya, 2,77 kali dari aktiva tahun 2015, men
2,90 kali dari aktiva tahun 2016, menghasilkan 3,15 kali dari aktiva 2017 dan menghasilkan penjualan sebanyak 2,73
tahun 2018. kemudian kondisi Receivable Turn Over, diketahui bahwa perputaran piutang PT Erajaya mengalami Pe
artinya waktu yang dibutuhkan untuk perputaran piutang menjadi kas membutuhkan waktu yang lebih lama dari tahun
Interpretasinya pada tahun 2014 piutang berputar 9,02 kali dari piutang menjadi kas, kemudian tahun 2015 berputar 1
tahun 2016 berputar 14,18 kali, tahun 2017 berputar 14,56 kali, dan bertahan di tahun 2018 14,56 kali dari piutang un
menjadi kas. selanjutnya, Aktivitas dilihat dari Average Collection Period, mencerminkan waktu yang dibutuhkan
Erajaya dalam menagih Piutang . Semakin kecil angka yang didapat maka semakin baik. Piutang terkumpul rata-rata
sekali. Aktivitas yang terlihat dari Inventory Turn Over Ratio mengalami peningkatan daritahun ketahun, hal itu me
bahwa pengendalian atas persediaan sudah efektif. kenaikan signifikan pada tahun 2014 ke tahun 2015 yaitu sebesar 5
selanjutnya naik secara stabil dari taun 2016 sampai 2018. pada tahun 2016 sebesar 14,18, tahun 2017 sebesar 14,56 d
2018 sebesar 14,56. kemudian, aktivitas Average Days's Inventory Pt Erajaya mencerminkan rata-rata persediaan ba
berada di toko selama 51 hari. rasio ini jika semakin kecil maka semakin baik.
Rasio Profitabilitas
4 (Profitability Ratio) atau Rasio Rentabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba s
periode tertentu. Dari perhitungan Gros Profit margin rata rata stabil diangka 0,09. Artinya 9% Jumlah laba kotor ya
dihasilkan dari penjualan. dalam hal ini semakin tinggi maka semakin bagus. kemudian Profit margin Ratio rata rata
margin yang dihasilkan dari penjulan sebesar 3%. sama dengan Net Profit Margin Ratio yang menunjukan bahwa la
yang dihasilkan penjualan rata-rata sebesar 3% dari tahun 2014 hingga 2018. margin yang stabill artinya perusahaan d
meningkatkan penjualannya selalu diimbangi dengan peningkatan biaya. Selanjutnya perhitungan Return on Aset (R
menjunjukan bahwa penghasilan bersih yang di peroleh tiap tahunnya hanya 1% dari total aktiva. Kemudian Perhitung
menginterpretasikan bahwa tingkat penghasilan yang diperoleh PT Erajaya atas modal miliknya selalu menurun tiap ta
bahwa tahun 2014 menghasilkan 13%, tahun 2015 9 %, tahun 2016 7%, tahun 2017 8% dan tahun 2018 turun lagi jad
Return on Invesment ( ROI) Pt Erajaya menurun setiap tahun nya, artinya penghasilan yang diperoleh dari hasil inv
selalu lebih rendah dari tahun ketahun. pada tahun 2014 penghasilannya 8 % namun dari tahun 2015 hingga 2018 pen
rata rata 4% saja. terakhir adalah EPS, rasio ini untuk menunjukan seberapa besar laba yang dihasilkan (profitabilitas
lembar saham beredar. EPS pada perusahaan ini berbeda beda setiap tahun. semakin tinggi rasio ini maka semakin bai
kinerja keuangannya. Interpretasi PT Erajaya mengenai EPS adalah Rp 118,55 (2014), Rp 73,54(2015), Rp 79,89 (201
85,05 (2017) dan Rp 85,05 (2018), dari hasil tersebut maka disimpulkan bahwa EPS pada tahun 2014 mengalami kena
kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan selanjutnya mengalami peningkatan hingga 2018. Berarti PT Erajay
rasio ini
Rasio tergolong sehat kinerja keuangannya.
Pasar
5 (Market Ratio)

Rasio Pasar ini untuk menukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Yang pertama di ukur adalah Price Earning Ra
(PER), rasio ini memperhatikan seberapa besar harga saham bagi para investor untuk membayar tiap laba yang dilapo
Semakin tinggi artinya semakin tumbuh suatu perusahaan ini. kondisi PT Erajaya terhadap rasio PER mengalami kena
penurunan. Interpretasinya bahwa tahun 2014 sebesar 8,44 kali, tahun 2015 sebesar 14,82 kali, tahun 2016 sebesar 6,8
tahun 2017 sebesar 7,05 kali dan tahun 2018 sebesar 7,05 kali dari laba perlembar saham. dari hasil tersebut bahwa pa
2015 mengalami kenaikan sebesar 6,38 kali dari tahun sebelumnya dan mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesa
kali, dan meningkat 0,23 pada tahun selanjutnya, berarti perusahaan pada rasio ini mempunyai pertumbuhan yang cuk
saja. Dividend Yield ini merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh oleh investor. semakin rendah rasio
semakin bagus. Interpretasinya bahwa investor akan menerima 6% (2014), 6% (2015), 4%(2016), 3% (2017) dan 3%
dari return. dari hasil interpretasi ini, maka disimpulkan bahwa nilai rasio ini mengalami penurunan berarti perusahaan
mempunyai pertumbuhan yang tinggi karena memiliki nilai PER yang tinggi. Deviden payout Ratio, rasio ini meliha
pendapatan yang dibayarkan sebagai deviden kepada investor. semakin rendah berarti semakin tumbuh tinggi suatu pe
ini. Interpretasinya investor menima deviden 51%(2014), 82% (2015), 25% (2016), 24% (2017) dan 24% (2018). men
peningkatan ditahun 2015 kemudian tahun 2016 mengalami penurunan yang drastis sebesar 57%. berarti perusahaan
mempunyai pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2016. PBV, rasio ini untuk mengukur seberapa besar tingkat pengem
atas ekuitas perusahahaan. interpretasinya bahwa harga saham perusahaan sebesar 1,05x (2014), 1,07x (2015), 0,50x(2
1,56x(2017) dan 0,56x(2018) dari nilai buku saham. Maka dari hasil interpretsai tersebut bahwa tahun 2015 mengalam
kenaikan lalu 2016 mengalami penurunan 0,57. berarti PT Erajaya pda rasio ini mempunyai pertumbuhan yang tinggi
Value PT Erajaya mengalami peningkatan setiap tahunnya. artinya kondisi pasar ini bail. pada tahun 2015 meningkat B
sebesar Rp 73 sekian dari Rp 948,20 tahun 2014 menjadi Rp 1021,14 ditahun 2015 seterusnya meningkat jadi Rp 108
ahun Rata-
2017 2018 rata
1.08 1.35 1.19
0.52 0.79 0.54
0.05 0.18 0.08

0.05 0.18 0.10

1.20 1.54 1.22


0.62 0.69 0.62

0.01 0.02 0.02

3.46 4.20 3.83


3.15 2.73 2.94
14.56 14.56 12.51
24.73 24.73 29.99
14.56 14.56 11.67
46.01 46.64 51.65
3.15 2.73 2.94
0.09 0.09 0.09
0.03 0.03 0.03
0.03 0.03 0.03
0.01 0.01 0.04
0.08 0.07 0.09
0.04 0.03 0.05
85.05 85.05 88.42
7.05 7.05 8.84
0.03 0.03 0.04
0.24 0.24 0.41
0.56 0.56 0.75
1080.78 1080.78 1042.34
49.51 49.57 48.48
1080.78 1080.78 575
0.01 0.01 0.02

Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio dan


T Erajaya semakin membaik meskipun
han current ratio dari taun 2014-2018
ar kewajiban lancarnya dengan aktiva
hal ini disebabkan menurunnya aktiva
p 128 aktiva lancar di tahun 2014 dan Rp
r mengalami peningkatan, dari 1,04 di
artinya bahwa tingkat likuiditas PT Erajaya
ktiva lancar pada tahun 2016, Rp 108
tas PT Erajaya dapat dilihat dari
hwa likuiditas perusahaan mengalami
minan aktiva selain persedian yaitu dengan
yar dijamin dengan Rp 0,45 aktiva selain
Rp 0,46 atau 46% pada tahun 2016, Rp
i oleh Hutang. Dalam analisis ini bisa
etiap tahunnya. Dilihat dari Debt to Equity
ngalami kenaikan jadi 1,05 pada tahun
n naik kembali pada tahun 2018 sebesar
rusahaan sebaliknya, besarnya hutang
kecil rasio ini semakin baik. jadi pada
i PT Erajaya dilihat dari Debt to Asset,
knya yang diharapkan perusahaan adalah
aan karena rasio ini menunjukan sejauh
etiap 56% aset di gunakan untuk menjamin
un jadi 62 pada tahun 2017 dan naik
Long term debt to equity ratio yang
inan untuk hutang jangka panjang.
% dari setiap rupiah modal sendiri
%, kemudian turun jadi 3% ditahun 2016,
erest Earned (TIE) , Kondisi PT Erajaya
a. rasio ini menunjukan kemampuan
ntuk menutup beban bunga. sehingga rasio
ahun 2014 bahwa setiap Rp 1 beban bunga
2,62 kali, Naik di tahun 2016 sebesar 3,08
ga dan pajak.

pemanfaatan semua sumber daya atau asset


urnover rasio, Fluktuatif. Pada tahun
kali dari aktiva tahun 2015, menghasilkan
hasilkan penjualan sebanyak 2,73 pada
piutang PT Erajaya mengalami Penurunan,
waktu yang lebih lama dari tahun ketahun.
kemudian tahun 2015 berputar 10,24 kali,
n 2018 14,56 kali dari piutang untuk
rminkan waktu yang dibutuhkan oleh PT
aik. Piutang terkumpul rata-rata 30 hari
ahaan dalam menghasilkan laba selama
Artinya 9% Jumlah laba kotor yang
an Profit margin Ratio rata rata profit
Ratio yang menunjukan bahwa laba bersih
yang stabill artinya perusahaan dalam
perhitungan Return on Aset (ROA)
total aktiva. Kemudian Perhitungan ROE
al miliknya selalu menurun tiap tahunnya.
8% dan tahun 2018 turun lagi jadi 7%.
lan yang diperoleh dari hasil investasi
dari tahun 2015 hingga 2018 penghasilnya
ba yang dihasilkan (profitabilitas) per
inggi rasio ini maka semakin baik keadaan
), Rp 73,54(2015), Rp 79,89 (2016), Rp
pada tahun 2014 mengalami kenaikan,
n hingga 2018. Berarti PT Erajaya untuk

di ukur adalah Price Earning Ratio


k membayar tiap laba yang dilaporkan.
hadap rasio PER mengalami kenaikan dan
4,82 kali, tahun 2016 sebesar 6,82 kali,
ham. dari hasil tersebut bahwa pada tahun
enurunan pada tahun 2016 sebesar 8,00
empunyai pertumbuhan yang cukup baik
eh investor. semakin rendah rasio ini maka
), 4%(2016), 3% (2017) dan 3% (2018)
ami penurunan berarti perusahaan
en payout Ratio, rasio ini melihat bagian
i semakin tumbuh tinggi suatu perusahaan
24% (2017) dan 24% (2018). mengalami
ebesar 57%. berarti perusahaan
ur seberapa besar tingkat pengembalian
05x (2014), 1,07x (2015), 0,50x(2016),
ebut bahwa tahun 2015 mengalami
punyai pertumbuhan yang tinggi. Book
bail. pada tahun 2015 meningkat BV
eterusnya meningkat jadi Rp 1080,78.
Diminta :

No 2 . Jelaskan bagaimana struktur modal perusahaan, apakah perusahaan menghadapi risiko keuangan yang tinggi?

Jawabannya : PT Erajaya cukup menghadapi risiko keuangan yang tinggi terlihat dari hasil analisis bahwa tingkat hutang tinggi
melebihi struktur modal, sehingga dalam hal ini persahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi.

3. Jelaskan bagaimana prospek perusahaan apabila ingin meningkatkan kinerjanya dengan cara melakukan pengembangan
bisnis dengan membuat pabrik baru atau cabang baru atau proyek baru dengan nilai Rp1 triliun?

Jawabannya : Perusahaan harus meningkatkan Penjualannya hingga menghasilkan kas, atau dengan giat melakukan penagihan
terhadap piutang dan memilirkan bagaimana agar persedian cepat laku terjual, cara tersebut yang bisa digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan jika ingin menambah aset. karena dari struktur modal melalui hutang tidak memungkinkan
untuk pengembangan bisnis, sebab rasio DAR sudah cukup tinggi.
keuangan yang tinggi?

sis bahwa tingkat hutang tinggi


i.

a melakukan pengembangan
n?

ngan giat melakukan penagihan


ang bisa digunakan untuk
ui hutang tidak memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai