Makalah Gizi
Makalah Gizi
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1 PENDAHULUAN
4
didapatkan bahwa pekerja pabrik yang mendapat makanan siang dari kantin pabrik
terlihat status gizinya lebih baik dibanding dengan yang makan siangnya diserahkan pada
masing-masing pekerja. Apabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang
dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolism
dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih
beratdan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu,
badan lebih kecild i i k u t i d e n g a n u k u r a n o t a k ya n g j u g a . L e b i h j a u h
d i s e b u t k a n b a h w a k e a d a a n k u r a n g g i z i menghasilkan kenaikan emosional
daripada terhadap fungsi kognitif.Kekurangan dan kelebihan zat gizi yang diterima tubuh
seseorang akan sama mempunyaid a m p a k y a n g n e g a t i f , p e r b a i k a n k o n s u m s i
p a n g a n d a n p e n i n g k a t a n s t a t u s g i z i s e s u a i a t a u seimbang dengan yang
diperlukan tubuh jelas merupakan unsur penting yang berdampak positif bagi peningkatan
kualitas hidup manusia, sehat, kreatif dan produktif.
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
5
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
1. Zat Gizi
adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai
nilai yang sangat penting (tergantung dari macam -macam
b a h a n m a k a n a n n y a ) u n t u k memperoleh energi guna melakukan kegiatan
fisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat
pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh).
Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik
akanm e n u n j u k k a n b a i k n ya k e s e h a t a n ya n g d i m i l i k i s e s e o r a n g .
S e s e o r a n g ya n g s e h a t t e n t u n ya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik
sehari-hari yang cukup tinggi.
2. Gizi Kerja
6
2.2 ARTI PENTING GIZI KERJA
P r o d u k t i v i t a s k e r j a d i p e n g a r u h i o l e h b a n ya k f a k t o r , d i a n t a r a n ya
y a n g m e m p u n ya i peranan sangat penting dan menentukan adalah kecukupan
gizi. Faktor ini akan menentukan prestasi kerja tenaga kerja karena adanya kecukupan
dan penyebar kalori yang seimbang selama bekerja.Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak
mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi oleh
derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif,
dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi dalam
bekerja.Status gizi mempunyai korelasi positif dengan kualitas fisik manusia. Makin baik
status g i z i s e s e o r a n g s e m a k i n b a i k k u a l i t a s f i s i k n y a . K e t a h a n a n
d a n k e m a m p u a n t u b u h u n t u k melakukan pekerjaan dengan produktifitas
yang memadai akan lebih dipunyai oleh individudengan status gizi baik. Selain
itu, peranan gizi dengan produktifitas juga ditunjukkan oleh Darwin Karyadi
(1984) dalam penelitiannya dimana dengan penambahan gizi terjadi
kenaikan produktifitas kerja. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa para
penyadap getah yang tidak menderita anemia memiliki produktifitas 20% lebih
tinggi daripada yang menderita anemia.Pemberian diet yang mengandung kalori
sejumlah yang diperlukan oleh pekerja berat dapat meningkatkan
produktifitasnya. Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat
ditentukan oleh aktifitas yang dilakukannya sehari -hari. Makin berat aktifitas
yang dilakukan maka kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi.
Sebagai contoh, seorang priadewasa dengan pekerjaan ringan membutuhkan
energi sebesar 2.800 kilokalori. Sedangkan pekerja dengan pekerjaan yang berat
membutuhkan 3.800 kilokalori.Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja
adalah untuk mempertahankan dan m e n i n g k a t k a n k e t a h a n a n t u b u h s e r t a
m e n ye i m b a n g k a n k e b u t u h a n g i z i d a n k a l o r i t e r h a d a p tuntutan tugas
pekerja. Gizi kerja erat bertalian dengan tingkat kesehatan tenaga kerja
maupun p r o d u k t i v i t a s t e n a g a k e r j a y a n g b e r a r t i a k a n m e n i n g k a t k a n
p r o d u k t i v i t a s p e r u s a h a a n s e r t a peningkatan produktivitas nasional.
1. Jenis kegiatan (ringan, sedang , berat) yang merupakan suatu beban kerja.
2. Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,
menyusui, kebiasaan makan yang kurang baik,tingkat kesehatan karena tingginya
penyakit parasite dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi
7
tanpa perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk over
nutrisi, disiplin, motivasi, dedikasi.
3. Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi,
fisiologi dan psikologi.
M a n u s i a m e m e r l u k a n z a t g i z i ya n g b e r s u m b e r d a r i m a k a n a n .
B a h a n m a k a n a n y a n g diperlukan tubuh mengandung unsur -unsur utama
seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin d a n m i n e r a l . F u n g s i d a r i
zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber tenaga atau
k a l o r i (karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara
jaringan tubuh (protein, air danm i n e r a l ) d a n m e n g a t u r p r o s e s t u b u h
(vitamin dan mineral). Secara khusus, gizi adalah zatm a k a n a n y a n g
bersumber dari bahan makanan ya ng diperlukan oleh tenaga
k e r j a u n t u k memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan
lingkungan kerjanya (Tjipta, 1990).
Selanjutnya hal-hal yang perlu diketahui dalam penyusunan menu bagi tenaga
kerja adalah
1. Pola makan : kebiasaan makanan pokok
2. Kepercayaan atau agama : pantang makanan tertentu
3. Keuangan : ekonomis tetapi tetap bergizi
4. Daya Cerna : makanan yang biasa dimakan masyarakat sekitar
5. Praktis : mudah diselenggarakan
6. Volume : cukup mengenyangkan
7. Variatif : jenis menu bervariasi
8
perusahaan. Namun jika dikaji lebih jauh,sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan
pemberian makanan diperusahaan. Untuk itu, diberikan beberapa saran kepada perusahaan untuk :
1. Menyediakan kantin perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan
m e m p e r b a i k i g i z i tenaga kerja dan tanpa disadari memberiakn pengetahuan tentang gizi
terhadap pekerja.
2. Pemberian makanan/snack secara Cuma-Cuma pada jam-jam tertentu dimana hal ini
akan memperlambat munculnya kelelehan, meningkatkan kecepatan dan ketelitian
kerja dan menghindari waktu istirahat curian.
3. Pemberian makanan tambahan dan ada nya kantin di perusahaan
d a p a t m e n c e g a h terjadinya penyakit sehingga kehilangan waktu kerja karena absensi sakit
dapat ditekan.
4. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur
sehingga kesehatantenga kerja yang setinggi-tingginya dapat dicapai dan dipertahankan.
5. Menerapakan hasil penelitian tentang gizi kerja yang
telah dilaukukan untuk m e n i n g k a t k a n s t a t u s g i z i t e n a g a k e r j a
d a l a m u p a y a p e n i n g k a t a n e f i s i e n s i d a n produktivitas kerja yang setinggi-
tingginya.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi -
tingginya pengetahuan dan penerapan gizi seimbang bagi tenaga kerja merupakan aspek yang
mutlak harus dilakukan. Dengan gizi seimbang maka kesehatan tenaga kerja dapat
dipertahankan dan tenagak e r j a a k a n d a p a t b e k e r j a d e n g a n b a i k , t i d a k m u d a h
l e l a h / c a p e k d a n m e n g u r a n g i t e r j a d i n y a tingkat kesalahan. Hal ini berarti dapat
mengurangi pemborosan terhadap bahan dari perusahaan dan akhirnya akan dapat menambah
keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak
seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi mengak ibatkan terganggunya
pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.
1. Kualitas baik
Menu mengandung semua zat gizi (nutrient) sesuai dengan pedoman 4sehat
3sempurna(makanan pokok, lauk pauk, hewani-nabti, sayur mayor, buah-buahan dan
susu).
2. Kualitas cukup
Jumlah masing-masing zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan vitamin dan mineral akan
cukup. Catatan:
Kalsium :(mineral) fungsi sebagai produksi syaraf dan otot.
9
Sumber: daging dan susu,sayuran hijau, roti, ikan kecil yang dimakan beserta tulangnya.
Besi :(mineral) fungsi pembentukan hemoglobin. Sumber kacang, biji -
bijian,organ, daging merah, telur, sayuran hijau.
Karoten :(Vitamin A) fungsi proses penglihatan jaringan ikat, kulit.
Sumber: hati,telur, wortel, sayuran hijau, susu, keju.
Tiamin:(Vitamin B) fungsi metabolism karbohidrat, fungsi
susunan syaraf pusat.
Sumber: daging, padi-padian, kacang-kacangan.
Riboflavin :(vitamin B12) fungsi metabolism karbohidrat,penglihatan, kulit.
Sumber:hati, susu, daging,dan sereal. Niasin :(vitamin) metabolism karbohidrat dan
lemak. Sumber: hati, daging, kacangtanah, produk sereal.
3. Proporsi zat gizi yang mengandung energi harus seimbang, agar zat-zat gizi
tersebut dapat digunakan di dalam tubuh dengan sempurna yaitu:P r o t e i n : 1 2 % -
15% untuk orang dewasa proporsi protein hewani dan nabati
s a m a banyaknya. Sedangkan untuk anak-anak sebaiknya protein hewani 2 kali
lebih banyak dibanding protein nabati.
Lemak : 20% - 25%Hidrat Arang : 60% - 70%
1. Kebutuhan Gizi
Kekurangan zat-zat gizi dalam makanan akan berdampak terjadinya gangguan
kesehatandan penurunan produktivitas kerja, antara lain :
a) K u r a n g i n t a k e p r o t e i n a k a n m e m p e n g a r u h i k a l o r i y a n g
k u r a n g d a n b e r a k i b a t berkurangnya kapasitas kerja
b) Defisiensi zat besi menyebabkan banyaknya kasus anemia
c) K e k u r a n g a n v i t a m i n A m u n g k i n m e n y e b a b k a n g a n g g u a n
p a d a p e n g l i h a t a n y a n g mempengaruhi adaptasi dari terang ke gelap dan
berakibat menimbulkan kecelakaan kerja
d ) K e k u r a n g a n yo d i u m m e n g g a n g g u m e t a b o l i s m e , m e n u r u n k a n
k e m a m p u a n d a n kecepatan kerja
2 . Kebutuhan Kalori
Kebutuhan kalori tergantung dari aktivitas tubuh. Apabila kalori yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan dari bahan makanan yang masuk tidak
mencukupi, maka kalori akan dipenuhi dengan memecah sumber cadangan energi
yang ada dalam tubuh sendiri.
10
3 . Faktor Lingkungan Kerja
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan gizi pekerja antara lain :
1) Tekanan panas
Pekerja yang bekerja di tempat dengan suhu yang tinggi, kebutuhan air dan
garam sebagai pengganti cairan yang hilang/ keringat perlu mendapat
perhatian. Padalingkungan yang panas dengan jenis pekerjaan berat
sekurang-kurangnya 2,8 lt air m i n u m , u n t u k k e r j a r i n g a n 1 , 9 l t .
B a g i p e k e r j a d i t e m p a t d i n g i n d i b u t u h k a n makanan dan minuman
hangat.
2) Bahan Kimia
Bahan kimia dapat menyebabkan keracunan kronis dengan akibat penurunan
berat b a d a n . B e b e r a p a z a t k i m i a l a i n d a p a t
m e n g g a n g g u m e t a b o l i s m e t u b u h , mengganggu selera makan
dan berpengaruh terhadap pencernaan.Timah hitam dapat mempengaruhi
pembentukan sel darah merah yang beraki bat pekerja menjadi pucat
dan kurus. Keracunan Beril lium selalu disertai penurunan b e r a t
badan. Zat kimia yang bersifat asam akan merangsang
l a m b u n g d a n merusak selaput lendir.
3) Faktor Biologi
Pekerja yang bekerja dipertambangan, perkebunan, perternakan beresiko
terinfeksi cacing, bakteri pada saluran pencernaan dll.
4) Faktor Psikologis
Stress kerja akibat ketidak serasian emosi, hubungan antar
m a n u s i a d a l a m pekerjaan, hambatan psikologis sangat berpengaruh pada
penurunan berat badan,intake makanan dan produktivitas kerja.
11
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/33529683/Gizi -Dan-Produktivitas-Kerja.
https://www.researchgate.net/publication/237720847_PENGARUH_ PERBA
IKAN_GIZI_KESEHATAN_TERHADAP_PRODUKTIVITAS_KERJ A .
13