A-Amdal PPM 140918 PDF
A-Amdal PPM 140918 PDF
UKL UPL
SPPL
???
sebagai pedoman pengelolaan lingkungan
Eko Sugiharto
PSLH UGM
(1) Usaha dan/atau kegiatan yang
adalah Kajian Adalah dokumen yang berisi tidak wajib dilengkapi UKL-UPL
mengenai dampak penting Pedoman pengelolaan dan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
ayat (2) wajib membuat surat pernyataan
suatu usaha dan/atau kegiatan pemantauan lingkungan kesanggupan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan Hidup (SPKPPLH)
yang direncanakan terhadap usaha dan/atau
pada lingkungan hidup, kegiatan yang tidak berdampak (2)Penetapan jenis usaha d/a
kegiatan sebagaimana dimaksud
yang diperlukan penting trhd LH yang diperlukan pada ayat (1) dilakukan
bagi proses pengambilan bagi proses pengambilan berdasarkan kriteria:
keputusan keputusan a. tidak termasuk dalam
kategori berdampak penting
tentang penyelenggaraan tentang penyelenggaraan usaha sebagaimana dimaksud
usaha dan/atau kegiatan dan/atau kegiatan dalam Pasal 23 ayat (1);
b. kegiatan usaha mikro
dan kecil.
UU No. 32 Th. 2009, psl 1, butir 11 (UU No. 32 Th. 2009, psl 1, btr 12) UU No. 32 Th. 2009, psl 35
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU 20-2008 ttg Usaha mikro dan kecil.
Kriteria asset: Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks. 300 juta rupiah
UU no 20 th 2008
Tentang TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
Pasal 6
(1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
a. a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
(2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
(3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
1 2 3
Psl 22, ayat (1): Psl 23,ayat (2): Psl 34, Ayat (1)
Setiap usaha d/a kegiatan Ketentuan lebih lanjut Setiap usaha d/a kegiatan yang
yang berdampak penting mengenai jenis U d/a K tidak termasuk dalam kriteria wajib
. .
terhadap lingkungan yang wajib dilengkapi AMDAL, wajib memiliki UKL-UPL
hidup wajib memiliki AMDAL
AMDAL diatur dengan Per. Men.
4
Dokumen Lingk dlm Psl 34, Ayat (2)
UU 32 – 2009 ttg PPLH Gubernur atau bupati/walikota
menetapkan jenis usaha d/a
5 Oktober 2009
kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan UKL-UPL
5
Psl 35, ayt (1)
Usaha d/a kegiatan yang tidak
wajib dilengkapi UKL-UPL wajib
membuat SPKPPLH
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan LH
Apakah suatu RU d/a K
Wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL atau SPKPPLH?
Pasal 26 ayat (1) Dokumen AMDAL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 disusun oleh
pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat.
Pasal 28 (1) Penyusun amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dan Pasal 27 wajib
memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL
? (2) Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimasud
pada ayat (1) meliputi:
a. penguasaan metodologi penyusunan amdal;
b. kemampuan melakukan pelingkupan, prakiraan, dan evaluasi dampak serta
pengambilan keputusan; dan
c. kemampuan menyusun rencana pengelolaan dan pemantauan LH
(3) Sertifikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
oleh lembaga sertifikasi kompetensi penyusun Amdal yang ditetapkan oleh Menteri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dan kriteria kompetensi penyusun amdal diatur
dengan peraturan Menteri.
?
Yang boleh menyusun
PP 27-2012, Pasal 10
(1) Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal dapat dilakukan sendiri AMDAL
atau meminta bantuan kepada pihak lain.
PEMRAKARSA
(2) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penyusun Amdal:
SENDIRI
a. perorangan; atau
b. yang tergabung dalam lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP)
dokumen Amdal. ? SYARAT
PP 27-2012, Pasal 11
LULUS Pendidikan dan Pelatihan
(1) Penyusunan dokumen Amdal wajib dilakukan oleh penyusun Penyusunan Amdal (dari LPK Amdal)
Amdal yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal. Memiliki Sertifikat kompetensi
(2) Sertifikat kompetensi penyusun Amdal sebagaimana dimaksud Penyusun Amdal
pada ayat (1) diperoleh melalui uji kompetensi. MASA
BERLAKU?
SYARAT
(3) Untuk mengikuti uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), setiap orang harus mengikuti pendidikan dan pelatihan
penyusunan Amdal dan dinyatakan lulus. Bantuan Pihak Lain:
• Penyusun Perorangan
(4) Pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdal sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diselenggarakan oleh Lembaga • Penyusun yang tergabung
pelatihan kompetensi di bidang Amdal. dalam LPJP
Psl 71 !
IZIN LINGKUNGAN
PELINGKUPAN
2. PELINGKUPAN a. Rencana Kegiatan yg berpotensi menimbulkan dampak
b. Pengelolaan Lingk. Yg. Sudah direncanakan
c. Komponen lingk yg terkena dampak
d. Dampak potensial
e. Evaluasi dampak
f. Dampak penting hipotetik (parameter ?)
3. METODE STUDI
g. Batas wilayah studi
h. Batas Waktu kajian
METODE STUDI
a. Metode pengumpulan data dan analisis data
b. Metode Prakiraan Dampak Penting
c. Metode Evaluasi Dampak Secara Holistik
LHK 26-2018, Lamp II
1. Pendahuluan
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan beserta alternatifnya
3. Deskripsi rinci rona lingkungan hidup awal (environmental setting)
4. Hasil pelibatan masyarakat
5. Hasil penentuaan dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji, batas
wilayah studi dan batas waktu kajian
6. Hasil prakiraan dampak penting;
7. Hasil evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan
a. Arahan pengelolaan lingkungan
b. 10 kriteria kelayakan lingkungan
8. Daftar pustaka
LHK 26-2018, Lamp III
1.Pendahuluan
2.Rencana Pengelolaan Lingkungan
3.Rencana Pemantauan Lingkungan
4.Pernyataan Komitmen Pelaksanaan RKL-RPL
5.Daftar Pustaka
6.Lampiran
MATRIKS DAMPAK LINGK PENGELOLAAN LINGKUNGAN INSTITUSI
TAHAP
RKL SUMBER
DAMPAK
JENIS
DAMPAK
INDIKATOR
KEBERHASILAN K.L.
RENCANA
PENGELOLAAN
LOKASI
PENGELOLAAN
PERIODE
PENGELOLAAN
PELAKSANA
PENGELOLAAN
PENGAWAS
PENGELOLAAN
PENERIMA
LAPORAN
PRA
KONS
KONS
OPRS
PASCA
OPRS
PRA
KONS
KONS
OPRS
PASCA
OPRS
FORMAT UKL-UPL
III.DAMPAK LINGKUNGAN dan UKL UPL
I. IDENTITAS PEMRAKARSA 1.Dampak yang ditimbulkan
(Sumber dpk., Jenis dpk., besaran dpk.)
1. Nama Pemrakarsa
2.Bentuk UKL
2. Alamat Kantor
(Upaya pengell,Lokasi, Periode)
3.Bentuk UPL
II.RENCANA USAHA/KEGIATAN
(Upaya pemntauan, Lokasi, Waktu & Frwns)
1. Nama RU/K
4.Institusi Pengelola & pemantau
2. Lokasi (disertai Peta)
3. Skala/besaran RU/K
(Pelaksana, Pengawas, Penerima Laporan)
4. Garis besar komponen RU/K IV.JUMLAH DAN IZIN PPLH
a. Kesesuaian lokasi dg RTRW
b. Penjelasan Izin Prinsip V.SURAT PERNYATAAN
c. Uraian RK penyebab dampak: VI.DAFTAR PUSTAKA
1) Pra Konstuksi
2) Konstruksi VII.LAMPIRAN
3) Operasi 1.Bukti formal Izin Prinsip
4) Pasca Operasi 2.Bukti kesesuaian dengan Tata Ruang
3.Informasi detil Rencana kegiatan
4.Peta sesuai kaidah kartografi tentang: Lokasi
RK, Lokasi Pengelolaan, Lokasi Pemantauan
MATRIKS U K L - U P L
PRA
KONS
KONS
OPRS
PASCA
OPRS
Pada prinsipnya bersedia untuk dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan seluruh pengelolaan dan pemantauan
dampak lingkungan sebagaimana tersebut di atas, dan bersedia untuk diawasi oleh instansi yang berwenang.
…………………………………..Tgl…….., bulan………, tahun……….
Tanda tangan di atas Meterai Rp. 6000,--
(...............Nama Lengkap…….........)
SIAPA YANG BOLEH / TIDAK BOLEH MENYUSUN UKL UPL ?
PP 27-2012
Psl 14(1) UKL-UPL disusun oleh Pemrakarsa
pada tahap perencanaan suatu U d/a K
PENJELASAN Pasal 14 Ayat (1)
• Mengingat fungsinya sebagai salah satu instrumen dalam perencanaan U
d/aK UKL-UPL tidak dilakukan setelah U d/a K dilaksanakan.
• UKL-UPL yang dimaksud dalam ayat ini dilakukan pada tahap studi
kelayakan atau desain detail rekayasa
Psl 19(1) Pegawai negeri sipil yang bekerja pada instansi lingkungan hidup pusat,
provinsi, atau kab/kota dilarang menjadi penyusun UKL UPL
Dalam hal instansi lingkungan hidup pusat, provinsi, atau kab/kota
Psl 19(2) bertindak sebagai Pemrakarsa, pegawai negeri sipil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi penyusun UKL-UPL
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Eko Sugiharto
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kampus UGM Sekip
http://www.ugm.ac.id
Tel.0274.565722 ; Fax.0274517863 ; E-Mail: pslh@ugm.ac.id
HP 0811283602 ; E-Mail: ekosugiharto.ugm@gmail.com