PENDAHULUAN
1
5. Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan kesehatan
lingkungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu.
Menurut ahli cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan menurut ahli
teknologi lingkungan, maka lingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli
ekologi berpendapat bahwa lingkungan sama artinya dengan habitat hewan dan
tumbuhan.
Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia. Secara lebnih rinci, lingkungan dibagi menjadi beberapa
komponen yaitu sebagai berikut :
a. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor
– factor tersebut.
b. Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua
organisme hidup seperti binatang dan tumbuh – tumbuhan, serta mikroorganisme
lain.
c. Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara
manusia, yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.
2
• Morbiditas (Angka Kesakitan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan
perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi
adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis
perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang
bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
3
1. PHBS Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat Kerja
4. PHBS di Tempat-tempat Umum
5. PHBS di Institusi Kesehatan
d. Penanganan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah
tersebut dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri
patogen). Selain itu tempat bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar
penyakit(vektor). Oleh karena itu sampah harus dikelola dengan baik sehingga
tidak berdampak buruk pada masyarakat.
e. Penanganan air limbah
4
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri
maupun tempat-tempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta
mengganggu lingkungan hidup. Secara garis besar, air limbah dapat dibagi
menjadi:
• Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)
• Industrial wastes water (berasal dari industri)
• Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)
A. Pengertian sampah
Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat ataupun cair yang sudahtidak
terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah digunakan lagi dalam
suatukegiatan manusia dan dibuang
B. Jenis-jenis sampah
Berdasarkan sifatnya (zat kimia yang terkandung di dalamnya), sampah dibagi
menjadi :
1. Sampah Organik – dapat diurai (degradable),yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
2. Sampah Anorganik – tidak terurai (undegradable),yaitu sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkusmakanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu,
dansebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
5
yang lakudijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapatdijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,
botol dan gelas bekasminuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
koran, HVS, maupun karton.
C. Bahaya sampah bagi kesehatan
Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003 : 168) sampah erat kaitannya
dengankesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup
berbagaimikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang serangga
sebagai pemindahatau penyebar penyakit. Oleh karena itu, sampah harus
dikelola dengan baik sampaisekecil mungkin sehingga tidak mengganggu
kesehatan masyarakat
Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga
menjaditempat yang cocok untuk tumbuhnya organism penyebab timbulnya
penyakit. Selainitu, tempat tersebut juga menarik hewan perantara penyakit
seperti lalat dan nyamuk.Sampah yang membusuk juga menghasilkan gas-gas
beraroma tidak sedap yang jugamempengaruhi kesehatan
Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena sampah yang
dibuangsembarangan yaitu : diare, kolera, tifus, malaria, demam berdarah,
infeksi kulit.
D. Perilaku membuang sampah yang benar
1. Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun sampah
tersebut, jangan dibuang di sembarang tempat.
2. Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik
3. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman
4. Sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya kaleng
bekasdimanfaatkan sebagai pot bunga.
5. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan menumpuk
terlalulama. Secara periodik buanglah ke TPS (Tempat Pembuangan
SampahSementara) agar diangkut oleh truk sampah ke tempat pengelolaan
sampah.
6. Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan asap
yangmenyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat menghasilkan
yangmenyebabkan penyakit bila di bakar (seperti bahan plastik dan karet bila
6
dibakar menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kanker). Selain itu ada juga
sampahyang dapat meledak bila terkena panas/dibakar (botol aerosol).
E. Manfaat perilaku membuang sampah yang benar
1. Mencegah terjadinya penyakit seperti diare, kolera, tifus, malaria, DBD, dll.
2. Menjaga nilai estetika lingkungan (keindahan)
3. Sampah-sampah yang dimanfaatkan kembali dapat menghemat
pengeluaran,seperti kaleng bekas yang dimanfaatkan sebagai pot bunga
sehingga tidak diperlukan lagi uang untuk membeli pot bunga
F. Pengelolaan sampah meliputi 4 (empat) bagian yaitu :
1. Penimbunan (hanya sementara)
2. Pengumpulan dari rumah-rumah
3. Pengangkutan ketempat pembuangan
4. Penyelesaian akhir dari sampah baik pelenyapan maupun daur ulang kembali.
Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan
pembuanagnnya.Dari sampah ini harus diperhatikan :
1) Penyimpanannya (Storage)
2) Pengumpulan (Collection
3) Pembuanagan (Disposal)
Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat
sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena
merupakan gudang makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
a. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
b. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang
lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
7
c. Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak dilakukan oleh
pemerintah, tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan
pengumpul sampah mudah mencapainya.
Pengumpulan Sampah
a. perorangan
b. Pemerintah
c. Swasta
Pembuangan Sampah
a. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini hanya
baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau
tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat
perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak
sedap.
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah
paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-
binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
8
c. Individual incineration
e. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat
khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah
menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah
pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di
Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
9
Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat mempercepat
proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu, karena pada sampah
sendiri telah cukup mengandung mikrooranisema tersebut.
Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air limbah
akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses pembusukannya
bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini
dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas
pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada
ternak sebagai makanannya.
h. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-
bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya
kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini
dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat
dari gelas dan sebagainya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan
hubungan antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat
kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :
1. Perumahan bersih dan sehat
2. Penyediaan air bersih
3. Penanganan air limbah
4. Penanganan sampah
5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi
kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi
criteria kesehatan pemukiman.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada khususnya guna menambah
wawasan tentang kebersihan lingkungan
11