disebut titik awal, vn disebut titik akhir, karena tidak memuat simpul dan rusuk
2. Trail (Jejak)
Suatu graf disebut sebagai graf terhubung walk dari v2 ke v3. Hati-hati terhadap
dari u ke v yang juga harus berarti ada dengan graf Gambar 27.
lintasan dari v ke u. v1 v2
e1 e2
Jika tidak, maka G disebut graph tak- e4 v 5
e3 v3
terhubung (disconnected graph) v4
Teorema 4
Misalkan G adalah suatu graf, Dua titik v
Misalkan G adalah graf terhubung.
dan w dalam G dikatakan terhubung bila
dan hanya bila ada walk dari v ke w G adalah sirkuit Euler bila dan hanya bila
semua titik dalam G mempunyai derajat
Graf G dikatakan terhubung bila dan
genap.
hanya bila setiap 2 titik dalam G
terhubung. Bukti
Graf G dikatakan tidak terhubung bila Akan dibuktikan implikasi dari kiri ke
dan hanya bila ada 2 titik dalam G yang kanan
tidak terhubung.
Misalkan G adalah graf terhubung yang
Contoh 14 merupakan sirkuit Euler.
Manakah di antara graf pada Gambar 26 Ambil sembarang titik v V(G). Karena
yang merupakan graf terhubung? G adalah sirkuit Euler, maka titik v harus
v v e v v
v e v v dilalui (paling sedikit sekali) dalam
3 e 2e 4e 6 e e
2
2e e perjalanan kelilingnya. Ini berarti ada garis
2
3
v
1 4
1 v v e3 5
v e 3 v v v
4 1
1 ( 4 ( 5 (
a b c
(sebutlah e1) dari titik lain (misalkan w) Pada masalah 7 jembatan Konigsberg yang
yang menuju ke v dalam perjalanannya. dinyatakan dalam graf pada Gambar 24,
Titik A, B, C dan D mempunyai derajat
G merupakan sirkuit Euler, sehingga
ganjil sehingga menurut kontraposisi
perjalanan tidak boleh berhenti pada v.
terorema 4, berarti grafnya bukanlah
Jadi, setelah sampai pada titik v,
sirkuit Euler.
perjalanan harus dilanjutkan dengan
mengunjungi titik lain (misalnkan titik x). Subgraf
Dalam mengunjungi titik x, perjalanan Bondy & Murty, (1976) menyatakan
harus melalui garis e2 e1. (jikalau titik v bahwa suatu graf H dikatakan subgraf dari
adalah titik awal perjalanan, berarti titik x graf G apabila setiap anggota dari H
adalah titik pertama yang dikunjungi merupakan bagian dari graf G (H C G).
dalam perjalanan tersebut). Hal ini dilihat Dengan ketentuan harus memenuhi syarat:
pada Gambar 28. 1. simpulnya H merupakan bagian dari
simpul di G, V(H) C V(G); dan
Jadi, setiap ada garis ei yang menuju titik v
2. sisi dari H merupakan bagian dari sisi
dalam perjalanannya, garis yang
di G, E(H) C E(G).
berhubungan dengan v harus muncul
Ketika H C G tetapi H ≠ G, maka H
berpasangan (masuk ke v dan keluar dari
disebut subgraf tepat atau proper subgraph
v). Akibatnya, derajat v merupakan
dari G yang disimbolkan H C G. Ketika
kelipatan 2, atau derajat v adalah genap.
subgraf H C G dimana V(H) = V(G) maka
x
graf H disebut subgraf rentang atau
e2 spanning subgraph dari graf G.
e1
w v Subgraf didapatkan dengan cara
Karena v adalah titik sembarang dalam G menghapus beberapa simpul (vertices) dan
maka berarti bahwa setiap titik dalam G sisi (edges) yang terhubung dengan titik
mempunyai derajat genap. tersebut dan dapat juga didapatkan dengan
cara menghapus beberapa loop dari sebuah
Kontraposisi teorema 4 adalah:
graf tanpa menghilangkan simpulnya hal ini
“Jika ada titik dalam G yang berderajat akan membuat subgraf rentang atau
ganjil, maka G bukanlah sirkuit Euler”. spanning subgraph.
Kenyataan digunakan untuk menyelidiki Contoh:
graf yang bukan sirkuit Euler.
simpul lainnya pada graf tersebut.
Notasinya (Kn), dengan n adalah
banyaknya simpul. Banyaknya sisi
n
pada (Kn) adalah .
2
Graf G Subgraf Rentang dari G 3. Graf G dikatakan graf teratur dalam
derajat p jika semua simpul pada graf
G berderajat P. Graf lengkap disebut
graf teratur, dengan jumlah sisi pada
graf tersebut dalam derajat p adalah
np
.
Subgraf H (G – V(3)) 2
4. Graf lingkaran (cycles) memiliki
jumlah simpul yang berderajar 2.
5. Graf roda (wheels) diperoleh dengan
menambahkan 1 buah simpul pada
graf lingkaran, dan menghubungkan
Subgraf H (G – E(1-2,2-3, 3-4)) simpul baru tersebut dengan semua
simpul pada graf tersebut.
6. Suatu graf G disebut graf bipartit jika
GRAF KHUSUS
himpunan simpulnya dapat dipisah
Suatu graf disebut graf khusus karena graf menjadi dua partisi V1 dan V2,
tersebut memiliki ciri-ciri tertentu yang sedemikian sehingga tiap sisi di G
mudah dikenali (Prof. Hasmawati, M.Si, menghubungkan sebuah simpul di V1
2015). Beberapa jenis graf khusus adalah ke sebuah simpul di V2. Notasinya
sebagai berikut: G(V1,V2).
1. Graf nol, yaitu graf yang himpunan Apabila setiap simpul di V1 berajasen
sisinya merupakan himpunan kosong. dengan semua simpul di V2, maka
Notasinya (Nn), yang dalam hal ini n G(V1,V2) disebut graf bipartit
adalah jumlah simpul. lengkap, ditulis sebagai Kr,s dimana
2. Graf G disebut graf lengkap jika tiap r V1 dan s V2 .
simpulnya ajasen dengan semua
7. Jika G adalah graf sederhana, kita
dapat membuat komplemen dari G
dengan mengambil himpunan simpul
pada G dan menghubungkan 2 simpul
dengan sebuah sisi jika mereka tidak
dihubungkan dalam G.
8. Sebuah graf G isomorfik dengan Graf
H jika terdapat pemetaan satu-satu f
demikian sehingga f menjadi ajasensi. DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.amikom.ac.id/index.php/d
ownload/materi/999104-SI038-
11/2010/01/20100106_Graf_Kul.pdf
/d6baf65e0b240ce177cf70da146c8d
c8
https://docs.google.com/viewer?docex=1&
url=http://etheses.uin-
malang.ac.id/6393/1/04510046.pdf