Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Pengaruh Luas Permukaan, Suhu, dan Konsentrasi

Asisten Praktikum : Anisa Damayanti

Disusun oleh,

Nama : Wulandari Puji Astuti

NPM : 1810401042

Kelas : Agoteknologi 02

Kelompok : B3

PROGRAM STUDI S1 AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat reaksi-reaksi kimia dengan


kecepatan yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti
petasanyang meledak, ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat seperti
pengkaratan besi.

Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring dengan
bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan
produk semakin banyak. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju perubahan konsentrasi
per satuan waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan,
maupun tahun, tergantung pada lamanya reaksi berlangsung.

Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi,
suhu, luas permukaan, tekanan dan katalis. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan untuk
mengetahui laju reaksi kimia yang ada dalam kehidupan dan bagaimana perlakuan untuk
meningkatkan laju reaksi.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh luas permukaan zat, suhu,
dan konsentrasi terhadap laju reaksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemgertian Laju Reaksi
Cepat lambatnya suatu reaksi kimia yang berlangsung disebut laju reaksi. Laju reaksi
dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau produk per satuan waktu.
Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas, satuan
konsentrasi dapat diganti dengan satuan tekanan seperti atmosfer, millimeter merkurium,
atau pascal. Satuan waktu yang digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan,
bahkan tahun bergantung pada reaksi tersebut berjalan cepat atau lambat.
Laju reaksi = Perubahan konsen
Satuan waktu
Untuk mengukur laju reaksi, perlu dilakukan analisis secara langsung maupun tak
langsung tak langsung banyaknya, produk yang terbentuk atau banyaknya reaksi yang
tersisa setelah penggal waktu tertentu.

Ada beberapa cara menentukan laju reaksi, salah satunya itu ditentukan melalui
percobaan, yaitu dengan mengukur konsentrasi salah satu reaksi salah satu produk pada
selang waktu yang berlangsung lambat ini dapat ditentukan dengan cara mengeluarkan
sampel dari campuran reaksi lalu menganalisanya dengan contoh sebagai berikut :
Reaksi tersebut sangat lambat berlangsungnya sehingga konsentrasi asam asetat
yang dihasilkan dengan mudah dapat ditentukan dengan menggunakan suau larutan asam
basa.
Cara yang lebih umum adalah dengan menggunakan suatu alat yang dapat
menunjukkan secara kontinu suatu perubahan yang menyertai reaksi. Untuk reaksi gas
yang disertai perubahan mol, alat dirancang dapat mengukur perubahan bahan tekanan
gas.
Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain
bergantung pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh :
1) Konsentrasi Pereaksi
Pada umumnya jika konsentrasi zat semakin besar maka laju reaksinya
semakin besar, dan sebaliknya jika konsentrasi pula, dan sebaliknya jika sentrasi
suatu zat semakin kecil maka laju reaksinya pun semakin kecil. Untuk beberapa
reaksi, laju reaksinya pun semakin kecil. Untuk beberapa reaksi, laju reaksi dapat
dinyatakan dengan persamaan matematik yang dikenal dengan hukum laju
reaksi atau reaksi dinamakan orde reaksi. Menentukan orde reaksi dari suatu
reaksi kimia pada prinsipnya menentukan seberapa besar pengaruh perubahan
konsentrasi pereaksi terhadap laju reaksi.
2) Luas Permukaan
Suatu reaksi mungkin melibatkan pereaksi dalam bentuk padat, luas
permukaan (total) zat padat akan bertambah jika ukurannya diperkecil. Semakin
zat padat terbagi menjadi bagian kecil, semakin cepat reaksi berlangsung. Bubuk
zat padat biasanya menghasilkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan sebuah
bongkah zat padat dengan massa yang sama. Bubuk padat memiliki permukaan
yang lebih besar dari pada sebuah bengkah zat padat.
3) Suhu atau Temperatur
Laju reaksi juga dapat di percepat atau diperlambat dengan mengubah
suhunya. Ketika suhunya dinaikkan maka laju reaksi akan meningkat pula.
Sebagai perkiraan kasar, sebagai perkiraan besar, sebagai reaksi berlangsung
dengan suhu ruangan maka laju reaksi akan berlipat ganda setiap kenaikan 100C.
Perkiraan ini bukan keadaan yang mutlak dan tidak bisa diterapkan pada
seluruh reaksi. Bahkan bila pun mendekati benar, laju reaksi akan berlipat ganda
setiap 90C atau 110C atau setiap suhu tertentu. Angka dari derajat suhu yang
diperlukan untuk melipat gandakan laju reaksi akan berubah secara bertahap
seiring dengan meningkatnya suhu.
Beberapa reaksi pada hakikatnya sangat cepat, sebagai contoh reaksi
perpanasan melibatkan ion yang terlarut menjadi zat padat yang tidak larut, atau
reaksi ion hidrogen dengan asam dan ion hidroksi dari Alkali didalam larutan,
sehingga memanaskan salah satu dari contoh ini tidak memperoleh perbedaan
laju reaksi yang baik di laboratorium maupun industri akan berlangsung lebih
cepat apabila di panaskan
4) Tekanan
Bayak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari reaksi
seperti itu juga dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan tekanan dengan
memperkecil Volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat
memperbesar laju reaksi.
Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan
meningkatkan laju reaksi. Perubahan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan
hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan perubahan apapun pada laju
reaksi. Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara
Hidrogen dan Nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat
tinggi. alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan
persentasi amonia di dalam keseimbangan campuran, namun hal ini juga
memberikan perubahan yang berarti pada laju reaksi juga.
Industri yang melibatkan produksi berupa gas yang banyak dilangsungkan
pada tekanan tinggi, misalnya pembuatan amonia yang menggunakan tekanan
hingga 400 atm.
5) Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu
sendiri tak mengalami perubahan yang kekal (tidak diskon asumsi atau tidak
dihabiskan). Katalis dibagi 2 yaitu :
 Katalis Positif.
Katalis positif berfungsi untuk mempercepat laju reaksi dengan
cara menurunkan energi pengaktifan, katalis positif disebut juga
katalisator.
 Katalis Negatif
Katalis negatif berfungsi untuk memperkuat laju reaksi. Katalis
negatif disebut juga inhibator.
Adapun Jenis-jenis katalis yaitu :
 Katalis homoge
Wujud katalis homogen ini sama dengan wujud pereaksi. Jenis katalis
ini umumnya ikut beraksi tetapi pada akhirnya akan kembali lagi ke
bentuk semula.
 Katalis Heterogen.
Wujud katalis homogen ini berbeda dari wujud pereaksi. Jenis katalis
ini umumnya berupa logam-logam dan bereaksi yang dipercepat adalah
reaksi gas-gas katalis ini tidak ikut bereaksi, tetapi melalui reaksi
permukaan yaitu permukaan logam menyerap molekul-molekul udara
hingga apabila dua molekul gas yang dapat bereaksi terserap maka gas-
gas itu akan mudah bereaksi katalis ini kebanyakan digunakan dalam
reaksi industri.

 Katalis biokimia
Katalis biokimia ini berfungsi untuk mempercepat reaksi-reaksi yang
terjadi pada makhluk hidup. Katalis ini berupa enzim-enzim.
Dalam laju reaksi terdapat pula teori tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil
tumbukan antara partikel pereaksi. Akan tetapi tidaklah setiap tumbukan antara partikel
menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukkan antar partikel yang memiliki energi
yang cukup serta arah tumbukan yang tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa laju reaksi
dapat bergantung pada 3 hal, yaitu:
 Frekuensi Tumbukan
 Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup
 Fraksi partikel dengan energi cukup yang tumbuhannya dengan arah yang
tepat.
Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif, energi
minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan
efektif yang disebut juga energi pengaktifan untuk memahami arti dari energi pengaktifan
perlu diperhatikan pelan-pelan benda yang ada di sekitar kita yang dapat terbakar.
Adapun persamaan laju reaksi dan orde reaksi yaitu sebagai berikut:
mA + nB pC = qD
Persamaan laju : V = K [A] x [B]x
Dengan ketetapan rumus :
K : Ketetapan Jenis Reaksi
X : Orde Reaksi terhadap pereaksi A
Y : Orde reaksi terhadap pereaksi B
m,n,p,q : Koefisien masing-masing zat yang terlihat dalam reaksi
Ketetapan jenis reaksi (K) adalah salah satu tetapan yang harganya bergantung pada jenis
pereaksi dan suhu., setiap reaksi mempunyai harga K tertentu pada suhu tertentu. Harga
K berubah jika suhu berubah, kenaikan suhu dan katalisator umumnya dan memperbesar
harga K.

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Kegiatan praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengaruh Luas Permukaan,


Suhu, dan Konsentrasi dilaksanakan di Laboratorium P.202 Fakultas Pertanian,
UniversitasTidar. Pada hari Rabu, Tanggal 17 OKtober 2018, pukul 13.40-14.40 WIB.

3.2 Alat Dan Bahan

3.2.1 Alat

 Gelas Erlenmeyer 100 ml (2 buah)


 Balon karet (2 buah)
 Gelas kimia 100 ml (2 buah)
 Pengaris (1 buah)
 Stopwatch (1buah)
 Pipet tetes (1 buah)
 Gelas kimia 100 ml (2 buah)
 Gelas Ukur 25 ml (1 buah)
 Kertas (1 lembar)
 Pulpen (1 buah)
 Kaki tiga (1 buah)
 Termometer (1 buah)
 Korek api (1 buah)
 Api busen (1 buah)
3.2.2 Bahan
 Gula jawa yang sudah di haluskan (gula halus)
 Gula jawa yang belom dihaluskan (gula batu)
 Garam
 Nanas
 Daging
 Aquadest

3.3 Langkah Kerja

3.3.1 Pengaruh luas permukaan dan suhu terhadap kecepatan reaksi.

1) Mendidihkan air degan heater


2) Menghaluskan gula atau garam menjadi serbuk
3) Menyiapkan $ beaker glass 2 terisi air panas dan 2 dingin
4) Melarutan gula/garam halus pada air panas dan air dingin serta larutan juga
gumpalan gula/garam pada air panas dan air dingin.
5) Membuat table dan catat kecepatan larut gula?garam pada masing-masing
perlakuan, kemudian simpulkan.

3.3.2 Pengaruh enzim dan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi


1) Menghancurkan nanas lalu peras air nanas (dianggap konsentrasi enzim
100%)
2) Mengencerkan air perasan nanas dengan aquadest menjadi 75%, 50%, 25%,
0%.
3) Merendam potongan daging dengan berat yang sama dalam 30 detik pada
larutan nanas 100%, 75%, 50%, 25%, 0%.
4) Mengambil tekstur daging dan membuat skor 1-5 dimana semakin besae
angka semakin lunak.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Luas Permukaan dan Suhu Terhadap Kecepatan Reaksi
Tabel pengaruh luas permukaan dan suhu kecepatan reaksi :

Perlakuan Kecepatan Larut (detik) Keterangan


Air dingin + gumpalan 07:14:70 (434 detik) Suhu rendah, lambat bereaksi,
luas permukaan zat lebih kecil
Air dingin + serbuk 02:20:76 (140 detik) Suhu rendah, cepat bereaksi,
luas permukaan zat lebih besar
Air panas + gumpalan 03:19:83 (199 detik) Suhu tinggi, kurang cepat
bereaksi, luas permukaan zat
lebih kecil
Air panas + serbuk 01:10:36 (70 detik) Suhu tinggi, sanggat cepat
bereaksi, luas permukaan lebih
besar.

Penjelasan :

Dari hasil tabel di atas diketahui bahwa luas permukaan dan suhu mempengari
kecepatan reaksi suatu zat. Berdasarkan data tersebut apabila air dingin di beri zat yang
luas permukaanya kecil (gumpalan) maka suatu reaksiki kimianya akan sanggat lambat.
Apabia air dingin diberi zat yamg spermukaanya luas (serbuk) maka reaksi kimianya
cepat. Apabila air panass di beri zat yang permukaan nya lebih kecil (gumpalan) maka
reaksi kimia yang terjadi kurang cepat. Apabila air panas dan di beri at yang permukaanya
luas (serbuk) maka reaksi kimia yang terjadi sanggt cepat. Hal ini membuktikan suhu
panas dan luas permukaan suatu zat sanggat berpengaruh terhadap reaksi suatu zat
tersebut.

4.2 Pengaruh Enzim dan Konsentrasi Terhadap Kecepatan Reaksi


Tabel pengaruh enzim dan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi :

Perlakuan Skoring Tekstur daging Keterangan


0% 1 (Tidak berubah) Karena tidak mengandung
enzim
25% 2 (Kurang lunak) Karena mengandung
enzim dengan konsentrasi
rendah
50% 3 (Cukup lunak) Karena konsentrasi enzim
cukup banyak
75% 4 (Lunak) Karena konsentrasi enzim
banyak
100% 5 (Samggat lunak) Karena konsentrasi enzim
sanggat banyak

Penjelasan :

Dari table di atas membuktikan bahwa, larutan yang konsentrasi nanasnya 0% jika
di beri gading tidak akan mengubah tektur daging, larutan yang konsentrasi nanasnya
25% jika diberi daging maka daging akan sedikit menjadi lunak, larutan yang konsentrasi
nanasnya 50% jika diberi gading maka tekstur daging tersebut cukup lunak, larutan yang
konsntrasi nanasnya 75% maka tekstur dagingnya akan menjadi lunak, dan apabila
konsentrasi nanasnya 100% maka tekstur nanasnya sangat lunak.. Hal ini membuktikan
semakin besar konsentrasi enzimnya semakin cepat reaksi kimia yang terjadi
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa laju reaksi dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, tekanan dan
katalis. Luas permukaan suatu zat yang banyak (luas) maka akan mempercepat laju
reaksi, semakin tinggi suhu suatu larutan maka semakin akan memperepat laju reaksi, dan
semakin besar konsentrasi suatu zat maka akan mempercepat laju reaksi.
DAFTAR PUSTAKA

Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga

Keenan. 1984. Kimia Untun Universitas. Jakarta. Erlangga

Muchtaridi, Justiana,2006.Kimia 1.Erlangga.Jl.Parayangan No.62:Bandung

Mustafa Rahmad, 2007. Kimia Dasar, jilid 1.Gramedia. jakarta

Pertucci, Ralp. 1987. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga


LAMPIRAN
S

Anda mungkin juga menyukai