Anda di halaman 1dari 1

1.

Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid
). Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip yang berbunyi: Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke
segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya.
Kata hidrolik sendiri berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang berarti pipa. Namun, pada masa
sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja.

Prinsip dasar di balik semua sistem hidrolik ini sebenarnya sangat lah sederhana yaitu gaya yang diberikan pada satu titik akan dipindahkan ke
titik yang lain menggunakan cairan yang “dimampatkan”. Cairan yang biasa digunakan adalah minyak atau oli. Pada gambar di bawah ini ada
sebuah sistem hidrolik sederhana yang terdiri dari dua unit piston dan pipa yang berisi minyak. Dua unit piston ini masuk ke dalam dua unit
silinder gelas yang diisikan dengan minyak dan terhubung satu sama lain dengan pipa yang diisi dengan minyak. Jika Anda memberikan gaya ke
bawah pada piston bagian kiri maka gaya tersebut akan ditransmisikan ke piston kedua di bagian kanan melalui minyak dalam pipa. Hal yang
menarik dari sistem hidrolik ini adalah pipa yang menghungbungkan kedua silinder tersebut dapat mempunyai panjang dan bentuk apapun yang
penting tidak bocor karena kebocoran tersebut bisa menggangu kemampatan dari minyak atau oli tersebut. Selain itu, sistem hidrolik ini juga bisa
berupa garpu dimana satu master silinder dapat mendorong lebih dari satu slave silinder yang diinginkan.

Dari gambar diatas, kita dapat mengetahui bagaimana perhitungan dari sistem hidrolik ini. Piston yang berada di sebelah kanan memiliki luas
permukaan sembilan kali lebih besar daripada piston di sebelah kiri. Asumsikan bahwa piston di sebelah kiri mempunyai diameter sebesar 2
inch, sedangkan piston di sebelah kanan berdiameter 6 inch. Jika rumus luas dari kedua piston tersebut adalah (Pi x r2) atau phi kali “r” kuadrat
maka luas piston bagian kiri sebesar 3,14 inch2, sedangkan luas piston di sebelah kanan adalah 28,26 inch2. Piston di sebelah kanan adalah 9 kali
lebih besar dari piston di sebelah kiri. Hal ini berarti bahwa setiap gaya yang diberikan pada piston di sebelah kiri maka akan mengakibatkan gaya
yang timbul pada piston sebelah kanan sebesar 9 kali lebih besar. Jadi jika Anda menerapkan gaya ke bawah 100 Pound pada piston bagian kiri
maka sebuah gaya ke atas sebesar 900 pound akan muncul di piston sebelah kanan.

2.

Sesuai hukum Archimedes, syarat benda terapung adalah jika gaya apung lebih besar daripada berat benda. Kapal selam memiliki berat yang
mencapai ton dan tidak mungkin dapat terapung seperti halnya batu yang dicelupkan ke dalam air.
Tetapi kenyataannya, kapal selam dapat terapung. Hal ini dikarenakan kapal selam memiliki tangki ballast dan katup udara yang membuat gaya
apung kapal selam lebih besar dan berat kapal selam lebih ringan. Ketika katup udara dibuka udara akan masuk memenuhi tangki ballast sehingga
kapal selam akan ringan dan dapat terapung di air.
Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung kapal selam sehingga kapal selam dapat terapung.
Kapal selam dapat melayang di dalam air karena kapal selam juga menerapkan prinsip Archimedes. Syarat benda dapat melayang di dalam air
adalah ketika gaya apung benda sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika akan menyelam, membuka katup air dan menutup
katup udara sehingga air laut masuk ke dalam tangki ballast dan membuat berat kapal selam bertambah serta tenggelam hingga ke kedalaman
yang diinginkan. Karena masih memiliki udara dari tangki kompresor udara, kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya.
Namun, kapal selam akan pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke
dalam air maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar

Anda mungkin juga menyukai