Disusun Oleh
Kelas S1-3A
Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT yang Maha pengasih lagi
Maha penyayang, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini sendiri adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Komunitas 1 . Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Oleh sebab itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
bu Irma Darmawati selaku dosen Komunitas yang telah memberikan tugas makalah ini dan
juga semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyusunannya ataupun dari segi materinya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran – saran, kritik dan juga masukan-masukan yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini.
Walaupun demikian penulis mengharapkan semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………..........i
KATA PENGANTAR……………………………………………...................ii
DAFTAR ISI………………………………………………………..................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang….......………………………………....................1
1.2 Rumusan Masalah.....……………………………….....................2
1.3 Tujuan…………..…………………………………...............…....2
1.4 Manfaat…………………....……………………..................….…2
1.5 Metode Penyusunan Makalah…..............……….........................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PHBS............................................................................4
2.2 Tatanan PHBS di sekolah.............................................................5
2.3 Strategi PHBS di sekolah..............................................................8
2.4 Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko...........................11
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN…………………………………………….......18
3.2 SARAN………………………………………………………....18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………......19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pola hidup sehat merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan dari
kehidupan kita. Secara umum, semua orang memiliki penyakit masing-masing walaupun
seseorang tersebut belum mengetahuinya. Gangguan kesehatan bisa muncul kapan
saja,apalagi jika kita lengah terhadap gejala dan penyebabnya. Tanpa kita sadari gaya
hidup dan pola makanan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya.
Meskipun ada penyebab lain seperti faktor genetik dan pencemaran lingkungan.
Saat ini pola hidup sehat sudah tidak dilakukan lagi karena berbagai aktivitas kita
yang banyak,sehingga kita tidak sempat melakukannya. Tetapi seharusnya melakukan
pola hidup sehat itu penting untuk kita semua. Menyempatkan waktu untuk berolahraga
adalah salah satu cara melakukan pola hidup sehat yang baik. Selain itu pola hidup sehat
juga harus mengatur pola makan serta asupan gizi kita sehari-hari.
Dengan demikian penjasorkes merupakan media motivasi terhadap keterampilan
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, dan penalaran, serta pembiasaaan pola hidup
sehat. Diharapkan melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan, siswa dapat terampil
berolahraga dan memperhatikan kebersihan serta kesehatan (Edy SM & Slamet, 2010:1).
Meskipun semua informasi sudah tersedia di internet, namun ternyata masih banyak
orang yang mengabaikan tentang pentingnya pola hidup sehat. Padahal, dengan bantuan
internet dan teknologi yang canggih, orang-orang tentu dapat mengetahui apa manfaat
dan keuntungan apabila menerapkan pola hidup sehat di kehidupan sehari-hari. Maka
dari itu mulailah membiasakan diri menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
Pada aplikasi ini pengguna dapat mengetahui bagaimana mengatur pola hidup yang
sehat mulai dari memilih asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan hingga olahraga
yang tepat untuk dilakukan. Oleh karena aplikasi ini sangat berguna bagi pengguna untuk
mendapat informasi seputar tips pola hidup sehat yang baik dan lebih mudah diakses
karena aplikasi ini dapat diakses di android.
1
1.2 Rumusan masalah
Makalah ini terdapat rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengertian PHBS?
b. Bagaimana tatanan PHBS disekolah?
c. Bagaimana strategi kegiatan PHBS?
d. Apakah yang dimaksud anak usia sekolah sebagai kelompok resiko?
e. Bagaimana peran perawat komunitas terkait anak usia sekolah?
f. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas PHBS pada anak usia sekolah?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian PHBS.
b. Menjelaskan tatanan PHBS di sekolah.
c. Menjelaskan strategi kegiatan PHBS.
d. Menjelaskan maksud anak usia sekolah sebagai kelompok risiko.
e. Menjelaskan peran perawat komunitas terkait anak usia sekolah.
f. Menjelaskan asuhan keperawatan komunitas PHBS pada anak usia sekolah.
1.4 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun secara praktis.Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan
tentang asuhan keperawatan komunitas Secara praktis makalah ini diharapkan
bermanfaat bagi :
a. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan konsep keilmuan khususnya tentang
asuhan keperawatan komunitas
b. Pembaca, sebagai media informasi tentang kepemimpinan dalam keperawatan secara
teoritis maupun praktis.
1.5 METODE PENYUSUNAN MAKALAH
Metode yang dipakai dalam karya tulis ini adalah :
a. Metode pustaka
2
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari
pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi dari
internet.
b. Diskusi
Mendapatkan data dengan cara berdiskusi dengan dosen dan juga teman-teman yang
mengetahui informasi yang diperlukan dalam pembuatan makalah ini.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PHBS
a. Perilaku Sehat
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
d. Tujuan PHBS
4
masyarakat luas. Dan dapat melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup
berdasarkan PHBS
Seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
(6-10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah
merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan
serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat
a. Sasaran primer
b. Sasaran sekunder
pendidikan yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua siswa,
5
c. Sasaran tersier
lurah, camat, kepala Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat dan orang
tua siswa
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang
bisa menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung dll.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan
menjadi sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah
dan kebakaran.
6
d. Olah raga yang teratur dan terukur.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih
lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya
tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari
menggigit pada siang hari dimana siswa sedang belajar. Perlu dilakukan
penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara
batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan
7
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya
tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan juga agar tidak
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan
Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan
PHBS yaitu :
A. Gerakan Pemberdayaan
membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu
atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari
practice). Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta
Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung,
8
tetapi yang seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam
individu yang telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama
memecahkan kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang kelompok ini pun masih
juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari
Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
B. Binasuasana
tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana. Terdapat tiga pendekatan
9
a. Pendekatan Individu
b. Pendekatan Kelompok
C. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
jarang diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya
10
Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat, dan
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih
duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Anak
usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan dengan
peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa jika faktor
risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial
terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi.
Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
11
tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
Fokus utama upaya CHN adalah pencegahan penyakit, peningkatan dan
mempertahankan kesehatan dengan tanggung jawab utama perawat CHN pada
keseluruhan populasi dengan penekanan pada kesehatan kelompok populasi daripada
individu dan keluarga.
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia sekolah
antara lain :
a. Kolaborator
Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral
dalam membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan
masalah anak sekolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan
tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian, psikolog,
dokter,LSM, dan sebagainya.
b. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak sekolah,
menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia
sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensial kasus
penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.
d. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawatan
untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayanan
dan mengevaluasi dampak pelayanan.
e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia sekolah
di masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan pendidikan
kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan
12
f. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi,
membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak
usia sekolah, mendesiminasikan hasil riset.
h. Care giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan diagnosa
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana
tindakan dan mengevaluasi hasil intervensi.
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan
kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pengambil
keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri.
13
- Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan
dengan winshield survey dan observasi.
- Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari
guru kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara.
14
sekolah, keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan
masalah anak usia sekolah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah,
dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran bakat
anak usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu
penggunaan.
2. Analisa data
Setelah pengkajian, kemudian tentukan analisa datanya.
No. Data Masalah
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
3. Prioritas masalah
N Masalah A B C D E F G Ketersediaan Sumber
o Kesehatan
H I J K
Keterangan Huruf :
15
B. Sesuai dengan program pemerintah
C. Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D. Risiko terjadi/jumlah beresiko
E. Risiko parah/besarnya resiko
F. Minat masyarakat
G. Kemudahan diatasi
H. Tempat
I. Dana
J. Fasilitas
K. Petugas (Sumber daya manusia)
Keterangan Angka :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
5. Perencanaan
DX S Tujuan S Rencana Sumber T Wak Krit Standar Penanggu
Keperawata Kegiatan tu eria ng Jawab
a t e Evaluasi
n
s r m
a a p
r t a
a e t
n g
6. Implementasi
16
FORMAT CATATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
17
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
menular yang lain melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat luas.
Dan dapat melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup berdasarkan PHBS
3.2 saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan informasi kepada para
pembaca mengenai pentingnya PHBS pada anak usia sekolah, mengingat anak usia
sekolah lebih sering banyak main ditempat-tempat yang kadang suka tidak bersih dan suka
jajan sembarangan. Dengan kita melakukan PHBS setidaknya kita sudah melakukan
upaya pencegahan agar anak-anak tidak terserang berbagai macam penyakit.
18
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsah, Singgih 2008.Dasar dan Teori Perkembangan Anak Seri Psikologi. Gunung
Mulia, Jakarta
Kementrian kesehatan. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta
19