Di tempat.
Assalamualaikum wr. Wb, om swastiastu, namo budaya, dan salam sejahtera bagi kita
semua, Syalom!
Orang tua saya pernah mengajarkan kepada saya bahwa ketika seseorang lahir kedunia,
kedua tangan kita dalam keadaan menggengga,. Seperti menggenggam sesuatu. Katanya,
sesuatu yang ada pada genggaman kita adalah takdir hidup kita sensiri. Seperti cita cita ataupun
cinta. Ketika kita melepaskan genggaman itu, maka takdir kehidupan kita akan pergi entah
cepat atau secara perlahan. Maka pada saat itulah dunia akan mendengar tangisan kita, tangisan
penyesalan dalam diri kita. Napun suatu saat nanti, kita akan kembali menemukannnya dan
Sebelum saya membicarakan lebih lanjut dalam surat motivasi yang saya tulis ini,
izinkanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada FORKI yang telah
memberikan kesempatan bagi saya untuk menemukan takdir saya di Republik Indonesia ini.
Perkenalkan, pria keturunan Jawa-Sunda ini memiliki nama lengkap Muhamad Aziz.
Orang orang biasa memanggil saya Aziz. Saya hadir didunia untuk pertamakalinya di Desa
Tegalreja pada tanggal 26 juli 1996 melalui sepasang suami istri bernama Burkon dan Witri.
Saya memiliki tiga orang kakak bernama Achmad Syapi’i, Nur Astriana, dan Arip Hanapi.
Saya tinggal disebuah Desa di Jawa Tengah. Lebih tepatnya sebuah Desa kecil di Kabupaten
Tegalreja. Selama 6 tahun mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar, ada beberapa
prestasi yang berhasil saya raih diantaranya juara 2 lomba mengetik dengan menggunakan
Microsoft Word di tingkat kecamatan, meraih juara 3 sebagai penampilan marching band. Dan
juga terpilih sebagai ketua terbaik dalam penyelenggaraan Kemah Bersama ditingkat
Kuningan. Ya Kuningan, kota kecil dimana ketika umur 12 tahun saya sudah langsung
merantau dan jauh dari orang tua. Jelas sangat berat di usia saya yang bahkan belum akil baligh
ini sudah jauh dari orang tua saya. Tetapi orang tua saya selalu mengatakan kepada saya
“merantaulah sejak dini agar kamu terbiasa akan kerasnya kehidupan dan tak menjadi anak
yang manja”. Selama 3 tahun mengenyam pendidikan menengah di SMPIT Al-Multazam itu,
saya pun sempat meraih beberapa prestasi seperti menjadi juara 2 lomba karate kelas kadet
under 57 kg tingkat Provinsi Jawa Barat yang diadakan oloh Dojo Universitas Kuningan di
Gedung Olah Raga Universitas Kuningan. Prestasi lain yang pernah saya raih ketika SMP yaitu
juara 1 karya terbaik dalam perlombaan Hastakarya se SMP di Kabupaten kuningan. Selelah
pendidikan tingkat atas saya di SMAN 01 Brebes, ya, saat SMA pun saya kembali merantau
ke kota dan jauh dari orang tua, tapi sudah terbiasa karena pengalaman 3 tahun sSMP di
Kuningan. Saat mengenyam pendidikan Ddi SMAN 01 Brebes, saya memiliki pengalaman
sebagai ketua Bidang Keagamaan di OSIS periode 2012/2013. Dan mendapatkan prestasi yaitu
juara 2 lomba karate kelas junior diatas 57 kg di tingkat provinsi Jawa tengah. Kemudian
setelah mengenyam bangku pendidikan di tingkat SMA, saya melanjutkan pendidikan saya di
Universitas Ashmad Dahlan Yogyakarta dengan mengambil program studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Pengalaman organisasi saya selama mengenyam bangku kuliah ini adakah sebagai
anggota bidang tabligh di IMM Komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat selama 2 periode
yaitu pada periode 2015/2017 dan 2016/2017. Kemudian saya juga sempat mendapatkan
prestasi yaitu juara 2 lomba karate jenis kumite kelas senior tingkat DIY-Jateng.
Sejak kecil saya memang sudah gemar dan tertarik pada olah raga karate ini, ketertarikan
saya akan karate ini bermula saat melihat kaka saya begitu berprestasi dalam olah raga karate
ini sehingga saya selalu mencuri ilmu dari kaka saya agar saya bsa seperti dia. Karen bagi saya,
karate bukan hanya soal olah raga beladiri, tetapi juga setidaknya kita sudah memiliki ilmu
ketika menghadapi hal buruk yang tentu tidak kita inginkan. Selain itu juga saya tertarik
terhadap olah raga beladiri karate ini adalah karna saya menyukai tantangan. Tantangan untuk
selalu mendapatkan yang lebih untuk diri saya sendiri. Kemudia juga saya ingin mempelajari
olah raga beladiri karate ini karena saya ingin melindungi orang orang disekitar saya dan orang
orang yang saya sayangi. Karate jelas penting karena selain untuk menjaga diri, kita juga bisa
mendapatkan prestasi dari bela diri tersebut. Tetapi walau saya sudah tertarik dengan olah raga
bela diri karate sejak kecil, tetapi pertama kali saya baru bisa masuk perguruan karate ini adalah
pada saat saya mengenyam pendidikan SMP di SMPIT Al-Multazam. Hal itu terjadi karena
tidak adanya perguruan yang dekat dengan rumah ketika SD, sehingga ketika saya mebgenyam
pendidikan asar, saya hanya belajar teknik dasar bela diri karate ini dari kakak saya sepulang
dia sekolah atau bahkan ketika sedang liburan sekolah. Ketika SMP saya ikut Karate melalui
kegiatan ekstra kurikuler yang difasilitasi oleh pihak sekolah. Saya belajar karate melalui
sebuah perguruan yang bernama Dojo BKC yang saat itu dilatih oleh Kang Ivan dan Kang
Didin.dalam tiga tahun mengikuti bela diri karate tersebut, saya mendapatkan sabuk hitam strip
1 pada saat saya menginjak kelas 3 semester 2. Kemudia saat SMA saya kembali melanjutkan
dan langsung diamanahi oleh sekolah untuk menjadi ketua sekaligus guru pada saat kelas 2
SMA itu. Tentu saya tetap ikut perlombaan ketiaka ada sebuah event meskipun status saya
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan beberapa alasan utama yang
menjadikan saya layak untuk menjadi pelatih karate tim putra kelas kumite untuk persiapan
sana yang memliki beberapa prestasi dalah beladiri karate ini . tentu mereka pun akan
bersaing untuk mejadi pelatih karate indonesia karena itu adalah sebuah prestasi dan
sebuah kebanggan tersendiri untuk menjadi seorang pelatih. Begitu pula dengan saya,
mengapa? Saat saya masih kecil, sudah banyak atlet atlet yang berprestasi sejak dini dalam
bela diri karate ini, saja jadi berfikir kalau mereka bisa, kenapa saya tidak. Maka mulai
saat itu saya terus berlatih dan berlatih untuk bisa dibilang sebagai atlet profesional karate
dan berharap untuk menjadi seorang pelatih karate dikemudian hari. Mengapa untuk
menjadi seorang pelatih karate ini harus terlebih dauhulu menjadi seorang atlet?
Jawabannya jeas mudah, karena untuk menjadi orang yang memberi ilmu, maka kita
sendiri harus terlebih dahulu menggali ilmu. Sehingga nanti altet atlet yang akan kita latih
untuk ersiapan seagames 2022 ini akan mendapatkan ilmu dari seorang pelatih yang
memang dirasa sudah memiliki ilmu yang cukup untuk dibagikan kepada para atletnya.
2. Anak adalah kebanggaan bagi keluarga. Ya betul, saya ingin menjadi seorang pelatih
beladiri karate ini agar saya bisa membanggakan orang tua saya karena telah memberikan
banyak yang saya butuhkan dimulai dari masuk sebuah perguruan karate sampai menjadi
atlet profesional. Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya karena hal tersebut.
Dan saya juga ingin membuktikan kepada kaka pertama saya bahwa saya juga bisa
mengikuti jejaknya bahkan bisa melebihi prestasi yang pernah ia dapatkan dan memang
terbukti bahwa prestasi saya sudah melampaui prestasi kaka pertama saya ketika beliau
masih aktif di dalam karate. Dan seperti yang sudah saya katakan tadi bahwa saya ingin
membagikan ilmu yang sudah saya dapat dari kecil tentang karate ini kapada para atlet
karate indonesia dengan suebuah harapan agar para atlet atlet ini bisa membanggakan
karate kelas kadet under 57 kg tingkat Provinsi Jawa Barat, juara 2 lomba karate kelas
junior diatas 57 kg di tingkat provinsi Jawa tengah, juara 2 lomba karate jenis kumite kelas
senior tingkat DIY-Jateng dan beberapa pengalaman kejuaraan olah raga bela diri karate
ini. Tentu beberapa prestasi di atas dapat diharapkan sudah memenuhi standar saya sebagai
pelatih karate nasional dan dapat mempersiapkan altel atlet karate indonesia dalam
4. Pelatih sebelumnya masih kurang bagus dalam membina dan melatih bibit muda para atlet
karate indonesia dalam menghadapi kejuaraan sehingga belum mampu mendapat atau pun
merain prestasi yang sudah di harapkan kepada para atlet bela diri karate indonesia ini.
Karena masih hanya sekear “pelengkap” ketika mengikuti sebuah kejuaraan di tingkat asia
mapuun dunia.
5. Saya memiliki motivasi tinggi terhadap kemajuan bela diri karate indonesia sendiri
sehingga saya berharap untuk bisa melatih para atlet bela diri karate ini untuk persiapan
6. Saya berasal dari perguruan karate BKC yang didirikan oleh Kang Iwa di bandung pada
tahun 1960. Satu satunya perguruan dimana foundernya sendiri adalah orang asli
Indonesia. Dan memang sudah terbukti bahwa altet altet dari perguruan BKC ini sudah
menjadi langganan dalam beberapa kejuaraan untuk menjadi juara favorit. Sehingga
dengan kaadaan tersebut diharapkan untuk dijadikan nilai lebih karena walaupun karate
memegang erat adat jepang, tetapi dalam Perguruan BKC ini tetap menghidupkan syariat
islam seperti tidak adanya salam menyembah matahari dan lain sebagainya.
Saya rasa beberapa alasan di atas sudah cukup menguatkan ketertarikan saya dalam
menjadi seorang pelatih olah raga bela diri karate indonesia ini. Demikian surat motivasi ini
saya buat dan saya harap untuk dijadikan sebagai pertimbangan. Atas perhatiannya dan