Anda di halaman 1dari 2

CHOPPER

Chopper adalah sebuah alat yang merubah sumber tegangan arus searah tetap
menjadi sumber tegangan arus searah yang bersifat variable. Pengubah daya DC- DC
(DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC Chopper ini
dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi
besarannya sesuai dengan permintaan pada beban .Daya masukan dari proses DC-DC
tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan
masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin
dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi
keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan
untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state
electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada
dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan
keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan
dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.

Chopper digunakan untuk mengatur atau mengubah tegangan searah menjadi


tegangan searah dengan tegangan masukan yang tetap sedangkan tegangan
keluarannya dapat di atur. Penggunaan:
a. pengendalian motor DC untuk peralatan pemindah yang cepat
b. kendaraan listrik
c. pengaturan eksitasi mesin-mesin listrik
d. pengendalian tegangan searah masukan untuk inverter
Ada dua macam cara pengolahan daya dari DC ke DC, yaitu tipe linier dan tipe
peralihan (switching). Tergantung dari jenis aplikasinya, masing masing tipe memiliki
kelebihan dan kekurangan. Namun dalam perkembangannya, tipe peralihan semakin
populer terutama karena kelebihannya dalam mengubah daya secara jauh lebih efisien
dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih kecil.

Tipe Linier
Pada tipe linier, pengaturan tegangan keluaran dicapai dengan menyesuaikan arus
pada beban yang besarannya tergantung dari besar arus pada base-nya transistor:

V0 = IL . RL
Dengan demikian pada tipe linier, fungsi transistor menyerupai tahanan yang dapat
diubah ubah besarannya
Lebih jauh lagi, transistor yang digunakan hanya dapat dioperasikan pada batasan liniernya
(linear region) dan tidak melebihi batasan cutoff dan selebihnya (saturation region). Maka dari
itu tipe ini dikenal dengan tipe linier. Walau tipe linier merupakan cara termudah untuk
mencapai tegangan keluaran yang bervariasi, namun kurang diminati pada aplikasi daya karena
tingginya daya yang hilang (power loss) pada transistor (V CE*IL) sehingga berakibat rendahnya
efisiensi

Tipe Peralihan
Pada tipe peralihan, terlihat fungsi transistor sebagai electronic switch yang dapat
dibuka (off) dan ditutup (on).Dengan asumsi bahwa switch tersebu ideal, jika switch ditutup
maka tegangan keluaran akan sama dengan tegangan masukan, sedangkan jika switch dibuka
maka tegangan keluaran akan menjadi nol. Dengan demikian tegangan keluaran yang
dihasilkan akan berbentuk pulsa

Daftar pustaka:
http://blognyacahjogja.blogspot.com/2011/05/bab-6-konverter-kuliah-elktronika.html
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/dc-chopper-konverter-dc-dc.html

Anda mungkin juga menyukai