Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN PENATAAN TAMAN PARKIR /


LANDSCAPE KAWASAN PERKANTORAN GUBERNUR
SULAWESI BARAT
TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Konsentrasi pengembangan kawasan perkantoran Provinsi Sulawesi
Barat sejak Tahun Anggaran 2007 dititik beratkan pada penyediaan
prasarana dan sarana Gedung Kantor dengan pertimbangan agar
seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat melaksanakan
fungsi pelayanan publik secara maksimal, memadai dan komprehensif.
Kemudian seiring berjalannya waktu pengembangan kawasan
dilakukan reorientasi tidak lagi semata menitikberatkan pada
penyediaan gedung kantor akan tetapi juga memperioritaskan
penyediaan fasilitas umum (fasum) kawasan seperti jalan, taman,
tempat parkir, ruang terbuka hijau, sarana ibadah dan lain-lain dengan
maksud agar seluruh prasarana dan sarana yang terbangun
terintegrasi dan terkoneksi satu sama lainnya.

Untuk penataan trotoar dan area parkir, terakhir dianggarkan melalui


Bidang Cipta Karya Dinas PUPR pada Tahun Anggaran 2016 dengan
nilai Pagu/HPS sebesar 2 miliar rupiah. Karena porsi anggaran tersebut
yang sangat terbatas maka output yang dihasilkan juga terbatas yaitu
hanya sebatas penataan trotoar dan area parkir Kantor Gubernur dan
Gedung Wing. Menyadari hal itu, maka pada Tahun Anggaran 2019
melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengusulkan dan
telah ditetapkan kegiatan penataan taman parkir / landscape Kawasan
Perkantoran Gubernur sebesar + 4,7 miliar rupiah. Anggaran ini
ditargetkan akan mampu mengkaper sebagian besar area kawasan
untuk di ekspose dari sisi estetika serta dari aspek pemanfaatan ruang
terbuka akan dapat fungsional untuk kepentingan umum.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1
Dari selintas gambaran pemikiran di atas, maka diperlukan konsep
rinci dan detail yang dituangkan dalam produk rencana sehingga
pemanfaatan anggaran yang tersedia memenuhi aspek efisiensi,
transparan dan akuntable baik dari sisi administratif maupun dalam
aspek teknis pekerjaan. Agar unsur-unsur tersebut terpenuhi maka
tahap awal kegiatan adalah melaksanakan kegiatan perencanaan
melalui penyedia Jasa Konsultansi.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menyiapkan
Perencanaan Penataan Taman Parkir / Landscape Kawasan
Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat.

Tujuan perencanaan ini adalah agar pelaksanaan fisik dilapangan


terukur dan terarah sehingga output yang dihasilkan dapat
dipertanggung jawabkan dari segi administrasi, teknis dan azas
manfaatnya pasca konstruksi.

3. Sasaran
Sasaran Perencanaan adalah Penataan Taman Parkir dan Landscape
Kawasan Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat yang meliputi :
a. Area Rujab Gubernur;
b. Area Kantor Gubernur dan Gedung Wing;
c. Dari Pintu Gerbang 3 ke arah Kantor Dinas PUPR s/d Kantor Dinas
Kehutanan;
d. Dari pertigaan jalan lingkar ke arah Kantor Dinas Perhubungan /
Dinas Pariwisata s/d Kantor Dinas Kesehatan;
e. Dan area lainnya sesuai arahan Pengguna Jasa.

4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan berada di Kawasan Perkantoran Gubernur.

5. Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi Sulawesi
Barat melalui DPA Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dengan Nilai PAGU anggaran sebesar Rp.
150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : H. ARJANTO, ST., MT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 2


Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Prov. Sulbar

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, data dasar yang dapat dijadikan
sumber rujukan antara lain :
a. Master Plan Kawasan Perkantoran Gubernur;
b. Gambar DED Penataan Trotoar dalam Area Parkir Kantor Gubernur
dan Gedung Wing Tahun Anggaran 2016;

8. Standar Teknis
Standar teknis pelaksanaan pekerjaan ini dapat berpedoman pada :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
28/PRT/M/2016 tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkantoran;
c. Standarisasi SNI yang terkait yang dapat menunjang kualitas
produk Perencanaan Penataan Taman Parkir / Landscape
Kawasan Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat.

9. Studi Terdahulu
Studi terdahulu yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan ini antara
lain :
a. Master Plan Kawasan Perkantoran Gubernur;
b. Perencanaan Penataan Trotoar dalam Area Parkir Kantor Gubernur
dan Gedung Wing Tahun Anggaran 2016

10.Referensi Hukum
Beberapa referensi hukum yang dapat dijadikan rujukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini antara laian :
a. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang /
Jasa Pemerintah;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 3


b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia;
c. Peraturan LKPP No. 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang / Jasa Melalui Penyedia;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
28/PRT/M/2016 tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

RUANG LINGKUP

11.Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Perencanaan Penataan Taman Parkir /
Landscape Kawasan Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat
mencakup antara lain :
a. Penyusunan Konsepsi Perancangan dengan memuat sekurang-
kurangnya :
(1) Data dan informasi;
(2) Analisis;
(3) Dasar pemikiran dan pertimbangan perancangan;
(4) Program ruang;
(5) Organisasi hubungan ruang;
(6) Skematik rencana teknis;
(7) Sketsa gagasan.
b. Menyusun Pra Rancangan;
(1) Pola, gubahan dan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam
gambar pra rancangan yaitu :
- Umur konstruksi untuk pekerjaan-pekerjaan struktur (jika
ada);
- Denah dan layout;
- Gambar Tampak;
- Gambar Potongan;
- Visualisasi desain tiga dimensi.
(2) Aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk
laporan tertulis maupun dalam bentuk gambar seperti :
- Perkiraan luasan spot area taman parkir maupun landscape;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 4


- Informasi penggunaan bahan;
- Sistem kerja konstruksi atau pekerjaan pasangan;
- Biaya dan waktu pelaksaan pembangunan;
- Penerapan prinsif ruang terbuka hijau.
c. Menyusun Pengembangan Rancangan
Pengembangan rancangan disusun berdasarkan pra rancangan
yang telah disetujui dengan memuat sekurang-kurangnya :
(1) Pengembangan arsitektur kegiatan berupa gambar rencana
arsitektur, beserta uaraian konsep dan visualisasi desain dua
dimensi dan desain tiga dimensi;
(2) Sistem struktur, beseerta uraian konsep dan perhitungannya
(jika ada pekerjaan struktur);
(3) Sistem mekanikal dan elektrikal untuk pencahayaan
taman/landscape serta sistem pemipaan plumbing untuk
penyediaan air bersih maupun air siraman pada area taman /
landscape;
(4) Penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan,
konstruksi, nilai ekonomis, dan rantai pasok;
(5) Perkiraan biaya berdasarkan gambar yang disajikan.
d. Menyusun Rancangan Detail.
Rancangan detail disusun berdasarkan pengembangan rancangan
yang telah disetujui dan paling sedikit memuat :
(1) Gambar detail arsitektur, detail struktur (jika ada), detail
utilitas, detail landscape;
(2) Rencana Kerja dan Syarat (RKS), meliputi :
- Persyaratan umum;
- Persyaratan administratif;
- Persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis.
(3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran
Biaya (RAB);
e. Penyiapan Dokumen Pelaksanaan pengadaan penyedia jasa
pelaksaan konstruksi fisik mencakup :
(1) Membantu PPK Menyusun Rancangan Kontrak;
(2) Membantu PPK menyiapkan HPS dan BOQ;
(3) Membantu PPK Menyiapkan KAK/RKS;
(4) Menyusun dokumen rencana penerapan RK3K;
(5) Membantu PPK menyiapkan draft Dokumen Tender.
(6) Mendampingi dan membantu Pokja Pemilihan dalam menjawab
Pertanyaan Aanwijzing (Penjelasan Pekerjaan).

f. Melaksanakan Pengawasan Berkala.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 5


(1) Membantu pada tahap pelaksanaan MC0%
(2) Menyusun perubahan rancangan detail, apabila terjadi ketidak
sesuaian antara rancangan detail dan kondisi lapangan setelah
MC0% dan/atau pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
(3) Membuat laporan akhir pelaksanaan pengawasan berkala.

12.Keluaran
Keluaran dari kegiatan Perencanaan Penataan Taman Parkir /
Landscape Kawasan Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat
secara garis besar dibagi dalam dari 3 (tiga) produk utama keluaran
antara lain :
a. Dokumen perencanaan teknis (mulai konsep perancangan s/d
Rancangan Detail);
b. Laporan pengadaan penyedia jasa pelaksaan konstruksi fisik;
c. Laporan akhir pengawasan berkala termasuk perubahan
perancangan dan/atau termasuk Surat penjaminan atas kegagalan
bangunan dari penyedia jasa perencanaan konstruksi (jika terdapat
pekerjaan struktur).

13.Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat


Pembuat Komitmen
a. Peralatan; Tidak diperlukan
b. Material; Tidak diperlukan
c. Personel; Direksi Teknis sesuai SK. Penugasan
d. Fasilitas; PPK akan menyediakan Ruang Rapat dan/atau ruang
Konsultasi/Asistensi

14.Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


a. Peralatan yang harus disediakan oleh Konsultan Perencana :
- Note Book, 2 Unit
- GPS, 1 unit
- Kantor Operasional Proyek di Lapangan, 1 unit
b. Material yang harus disediakan oleh Konsultan Perencana : Tidak
diperlukan

15.Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


a. Menyusun konsep dan arah pengembangan rancangan sesuai
kondisi lapangan dan kebutuhan pengguna jasa;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 6


b. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka
percepatan pelaksanaan kegiatan perencanaan;
c. Menetapkan perlu tidaknya dilakukan perubahan pekerjaan apabila
tidak sesuai antara rencana detail dengan kondisi lapangan dengan
ketentuan bahwa perencana harus membuat surat pernyataan
tanggung jawab apabila dikemudian hari terjadi kegagalan
bangunan / struktur sebagaimana umur rencana yang telah
ditetapkan dan/atau hasil pekerjaan tidak fungsional sesuai dengan
peruntukannya;
d. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, perencana berwenang untuk
mengusulkan perubahan pekerjaan sejauh tidak menimbulkan
beban pembiayaan konstruksi yang mengakibatkan hasil pekerjaan
tidak fungsional pasca konstruksi;
e. Perencana berwenang untuk tidak menyetujui perubahan
pekerjaan pada tahap pelaksanaan konstruksi terutama berkenaan
dengan perubahan spesifikasi teknis, apabila dinilai tidak
menguntungkan negara dari aspek teknis maupun dari aspek
efisiensi biaya konstruksi; dan
f. Kewenangan lain yang ditetapkan dalam kontrak pelaksanaan
perencanaan.

16.Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Total Durasi waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan adalah sampai
dengan 31 Desember 2019 yang dibagi dalam dua tahapan utama
yaitu :
a. Tahap Konsep Rencana s/d Tahap Rencana Detail, dialaksanakan
paling lama dalam waktu 45 (Empat puluh lima) hari kalender,
terhitung sejaka SPMK diterbitkan.
b. Tahap pelaksanaan tender pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
tahap pengawasan berkala dilaksanakan sesuai jadwal yang
ditetapkan oleh Pengguna Jasa.

17.Personel
Dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini, personil tenaga ahli
dan sub profesional staff yang dibutuhkan sekurang-kurangnya terdiri
dari :
a. Ketua Tim (Team Leader) dengan kualifikasi
Pendidikan : S1 Arsitektur
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 7
Keahlian : Memiliki SKA Madya Ahli Arsitektur
Pengalaman : Pengalaman Profesional minimal 6 Tahun

b. Ahli Lansekap
Pendidikan : S1 Panologi atau S1 Arsitektur
Keahlian : Memiliki SKA Muda Ahli Perencanaan Wilayah dan
Kota
Pengalaman : Pengalaman Profesional minimal 4 Tahun

c. Juru Gambar
Pendidikan : Minimal STM/SMK
Keterampilan : Memiliki SKT Juru Gambar
Pengalaman : Pengalaman Profesional minimal 2 Tahun

d. Surveyor
Pendidikan : Minimal STM/SMK
Keterampilan : Memiliki SKT Juru Ukur / Surveyor
Pengalaman : Pengalaman Profesional minimal 2 Tahun

18.Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


a. Waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan, disusun berdasarkan
estimasi alokasi waktu untuk setiap produk laporan.
b. Adapun alokasi waktu untuk setiap produk laporan sebagai
berikut :
(1) Dokumen Laporan Konsepsi Perancangan, sudah harus
disampaikan selambat-lambatnya 7 hari kalender terhitung
sejak SPMK diterbitkan;
(2) Dokumen Laporan Pra Rancangan dan Dokumen
Pengembangan Rancangan dapat dibuat dalam bentuk satu
Bundel Laporan dan sudah harus disampaikan selambat-
lambatnya 25 hari kalender terhitung sejak SPMK diterbitkan;
(3) Dokumen Rancangan Detail, sudah harus disampaikan
selambat-lambatnya 45 hari kalender terhitung sejak SPMK
diterbitkan;
(4) Dokumen Laporan Pelaksanaan Tender/Pemilihan Penyedia Jasa
Pelaksanaan Konstruksi, disampaikan setelah pelaksanaan
tender selesai dan Penandatangan Kontrak Pekerjaan Konstruksi
telah dilaksanakan.
(5) Dokumen Laporan Pengawasan Berkala, disampaikan setelah
pelaksanaan pekerjaan konstruksi selesai 100% dan telah
dilakukan serah terima pertama pekerjaan.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 8


LAPORAN

19.Laporan Konsepsi Perancangan


Laporan Konsepsi Perancangan berisi sekurang-kurangnya memuat
(Baca Lingkup Pekerjaan pada klausul angka 11 di atas), disampaikan
sebanyak 3 (tiga) Buku, paling lambat 7 hari kalender sejak SPMk
diterbitkan.

20.Laporan Pra Perancangan


Laporan Pra Perancangan berisi sekurang-kurangnya memuat (Baca
Lingkup Pekerjaan pada klausul angka 11 di atas), disampaikan
sebanyak 3 (tiga) Buku, paling lambat 25 hari kalender sejak SPMK
diterbitkan (dapat disampaikan dalam bundel yang sama dengan
laporan pengembangan rancangan).

21.Laporan Pengembangan Perancangan


Laporan Pengembangan Perancangan berisi sekurang-kurangnya
memuat (Baca Lingkup Pekerjaan pada klausul angka 11 di atas),
disampaikan sebanyak 3 (tiga) Buku, paling lambat 25 hari kalender
sejak SPMK diterbitkan (dapat disampaikan dalam bundel yang sama
dengan laporan pra rancangan).

22.Laporan Rancangan Detail


Laporan Rancangan Detail berisi sekurang-kurangnya memuat (Baca
Lingkup Pekerjaan pada klausul angka 11 di atas), disampaikan
sebanyak 3 (tiga) Buku, paling lambat 45 hari kalender sejak SPMK
diterbitkan.

23.Laporan Pelaksanaan Tender/Pemilihan Penyedia Konstruksi


Laporan Pelaksanaan Tender/Pemilihan Penyedia Konstruksi
berisi sekurang-kurangnya memuat (Baca Lingkup Pekerjaan pada
klausul angka 11 di atas), sebanyak 3 (tiga) Buku, disampaikan setelah
pelaksanaan tender selesai dan Penandatangan Kontrak Pekerjaan
Konstruksi telah dilaksanakan.

24.Laporan Pengawasan Berkala

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 9


Laporan Pengawasan Berkala berisi sekurang-kurangnya memuat
(Baca Lingkup Pekerjaan pada klausul angka 11 di atas), sebanyak 3
(tiga) Buku, disampaikan setelah pelaksanaan pekerjaan konstruksi
selesai 100% dan telah dilakukan serah terima pertama pekerjaan.

HAL-HAL LAIN

25.Produksi dalam Negeri


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

26.Persyaratan Kerja sama


Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi : (tidak diperlukan kerjasama dengan penyedia jasa
konsultansi lain).

27.Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data primer maupun sekunder disesuaikan dengan
metode baku dalam jasa konsultansi perencanaan.

28.Alih Pengetahuan
Karena jasa konsultansi ini bukan merupakan jasa pembuatan program
software (programer perangkat lunak/keras), maka prodak laporan
akhir konsultan tidak diperlukan adanya kegiatan alih pengetahuan.
Disamping itu akan ada seminar pembahasan laporan akhir untuk
penjaminan mutu prodak akhir sesuai dengan target output yang
diharapkan.

INFORMASI TAMBAHAN

29.Cara Pembayaran
Pembayaran biaya perencanaan teknis didasarkan pada pencapaian
prestasi atau kemajuan perencanaan setiap tahapan yang meliputi :
(1) Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan dibayarkan sebesar 10%
(sepuluh per seratus) dari nilai kontrak setelah Produk Laporan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 10
Konsepsi Perancangan disetujui oleh PPK yang dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima Laporan;
(2) Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan dibayarkan sebesar 20%
(dua puluh per seratus) dari nilai kontrak setelah Produk Laporan
Pra Perancangan disetujui oleh PPK yang dibuktikan dengan
Berita Acara Serah Terima Laporan;
(3) Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan dibayarkan sebesar 25%
(dua puluh lima per seratus) dari nilai kontrak setelah Produk
Laporan Pengembangan Perancangan disetujui oleh PPK yang
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Laporan;
(4) Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan dibayarkan sebesar 25%
(dua puluh lima per seratus) dari nilai kontrak setelah Produk
Laporan Rancangan Detail disetujui oleh PPK yang dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima Laporan;
(5) Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan dibayarkan sebesar 5%
(lima per seratus) dari nilai kontrak setelah Produk Laporan
Pemilihan Penyedia Pelaksanaan Konstruksi disetujui oleh
PPK yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Laporan;
(6) Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan dibayarkan sebesar 15%
(lima belas per seratus) dari nilai kontrak setelah Produk Laporan
Pengawasan Berkala disetujui oleh PPK yang dibuktikan dengan
Berita Acara Serah Terima Laporan;
30.Persyaratan Kualifikasi Penyedia Jasa Perencanaan
Konsultansi
a. Memiliki surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yaitu Klasifikasi Ijin
Usaha Perencanaan Penataan Ruang;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil
serta disyaratkan Klasifikasi Bidang Usaha Perencanaan Penataan
Ruang;
c. Memiliki sertifikat BPJS Ketenagakerjaan;
d. Memiliki Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak kecuali bagi
Penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
e. Memiliki paling kurang 1 (satu) orang tenaga ahli tetap sesuai
dengan Subklasifikasi SBU yang disyaratkan yaitu :
Pendidikan : S1 Planologi atau Arsitektur

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 11


Keahlian : SKA Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
(Muda) atau SKA Ahli Arsitektur (Muda)
Pengalaman Profesional : 4 Tahun
f. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
pajak 2018;
g. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan).
31.Persyaratan Teknis Penyedia Jasa Perencanaan Konsultansi
Persyaratan Teknis Penyedia Jasa Perencanaan Konsultansi disesuaikan
dengan dokumen Seleksi yang di tetapkan oleh Pokja Pemilihan.
32.Metode Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Perencanaan
Konsultansi
Pada pelaksanaan pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan
Penataan Taman Parkir / Landscape Kawasan Perkantoran
Gubernur Sulawesi Barat di usulkan metode pemilihan kepada Unit
Layanan Pengadaan untuk dipertimbangkan yaitu sebagai berikut :
Metode Kualifikasi : Prakualifikasi
Metode Pemilihan : Seleksi
Metode Sampul : 2 File
Metode Evaluasi : Pagu Anggaran
Jenis Kontrak : Lumsum

Mamuju, 9 Mei 2019

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Provinsi Sulawesi barat
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

H. ARJANTO, ST., MT
Pangkat : Pembina, IV/a
Nip : 19700407 200502 1 003

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 12

Anda mungkin juga menyukai