Anda di halaman 1dari 3

Langkah pertama

Ikhlaskan dalam bekerja

"kedengkian tidak akan masuk ke dalam hari seorang muslim jika dia menetapi tiga perkara: ikhlas
kepada allah dalam semua perbuatannya, memberikan nasihat yang tulus kepada penguasa, dan tetap
berkumpul dengan masyarakat muslim. " (hadis nabi)

Konsep. Ikhlas

Ikhlas adalah Pekerjaan hati yang menyertai suatu pekerjaan pancaindera.

Kata ikhlas secara sederhana dapat di artikan "murni", seperti terdapat dalam ungkapan dzahabun
khalisun (emas murni) . Artinya murni berarti dikerjakan semata mengharap ridho allah.

And al-karim IBM hawazin al-qursyairi mengartikan ikhlas dengan pengertian. « Menjadikan allah
sebagai satu-satunya objek persembahan." ini berarti menghendaki kedekatan dengan allah
melalui ibadah, dengan mengesampingkan yang lain. Dikatakan dengan tepat."keikhlasan
berarti menyucikan amal-amal perbuatan dari kesadaran adapun terhadap sesama
makhluk."dikatakan pula, keikhlasan berarti melindungi diri sendiri dari kepedulian terhadap
pandangan manusia."

Untuk memperkuat pengertian ini, hawazin al-qusyairi telah mengutip sebuah hadis Sasih yang
menyatakan bahwa nabi saw menuturkan, berdasarkan jibril as, yang menuturkan tentang allah
swt, bahwa dia telah berfirman, "keikhlasan adalah rahasia yang di ambil dari rahasia-rahasia
ku. Aku telah menempatkannya sebagai amanat di hati hamba-hamba yang ku cintai. " ( Hadis
Qudsi).

Syaikh abu 'ali ad-Daqqad mengatakan, " keikhlasan adalah menjaga diri dari kepedulian
terhadap 'pendapat'manusia,dan sifat amanah berarti Membersihkan diri dari kesadaran akan
diri sendiri. " dikatakan juga, "orang yang ikhlas tidaklah bersikap munafik dan orang yang
amanah tidaklah sombong. "

Dzun nun al-mishri ialah seorang sudi nesar asal negeri mesir, berkomentar, keikhlasan hanya
dipandang penuh dengan cara menetapinya dengan sebanar-benarnya dan bersabar untuknya.
Abu ya'kub as-Susi menyatakan, bahwa apabila mereka mengetahui keikhlasan di dalam
keikhlasan mereka, maka keikhlasan mereka itu memerlukan keikhlasan. Abu 'usrkan al-
maghribi mengatakan, bahwa keikhlasan ialah keadaan Dimana nafsu tidaj memperoleh
kesenangan. Ini menurutnya adalah, keikhlasan menurut orang awam atau umum.

Terdapat definisi-definisi ikhlas lainnya yang dikemukakan para sudi nesar, seperti oleh As-sari,
al-fudha'il, sahl, dan junaid al-baghdadi. Dikatakan,"keikhlasan adalah suatu yang dengannya
allah berkehendak sifat amanah diupayakan." dikatakan pula, "keikhlasan berarti mengingat diri
sendiri pada kesadaran akan perbuatan baik. " Kata Tujuan," ikhlas dalam berbuat baik berarti
orang yang melakukannya tidak menginginkan pahala baik di dunia maupun di akhirat, tidak
pula dia mencari perlakuan baik dari dua malaikat yang menanyai orang mari di dalam kubur.
"Ditegaskan oleh Sahl bin Abdullah, " ikhlas berarti engkau tidak memanggil siapa pun selain
allah swt untuk menjadi saksi atas perbuatanmu. "

Menurut dzun nun al-mishri, ada tanda. Keikhlasan, yaitu manakala orang yang bersangkutab
memandang pujian dan celaan manusia adalah sama saja; apabila mengerjakan amal kebaikan
dia tidak menyadarivbahwa ia sedang mengerjakan amal kebaikan; dan jika dia lupa akan
haknya untuk memperoleh pahala di akhirat karena amal baiknya secafa pragmatis M. Thalib
mrnunjukan tiga ciri orang yang berbuat ikhlas. Pertama, jika seseorang telah melakukan
kesalahan, krmufian di tegur oleh yang lain, dia mau tunduk kepada kebenaran yang di
sampaikan kepadanya. Kedua, apakah amal kebaikan yang di lakukan itu hanya dilaksanakan
kalau ada orang yang mrlihatnya atau tidak? Kalau dia melakukan amal kebaikan itu ternyata
hanya bila ada orang yang melihatnya, ini menunjukan ciri orang yang tidaj okhlas. Ketiga,
apakah dia berbuag nista atau melanggar perbuatan-perbuatan yang haram ataukah tidak?
Kalau dia berani melakukan tindakan yng haram, ini menunjukan dia tidak ikhlas.

Menurut ajaran islam (secara khusus tasawuf), jika suatu pekerjaan yang dilakukan tidak di
dasarkan pada kr ikhlasan hati tetapu didasarkan atas keinginan mendapatkan penilaian
manusia; maka seluruh pekerjaannya itu akan sia-sia di hadapan tuhannya. Pekerjaan seperti
ini disebut sebagai perbuatan riya yang kedudukannya sama dengan syirik, sebagaimana
dikatakan Nabi, "riya itu mengugurkan amal seseorang sebagaimana syiruk menghanguskan
amal kebajikan. " (HR Arabi') sikap riya adalah hasil srbuah bisikan setan kedalam hati
seseorang berupa emoai melakukan kebajikan karena ingin mendapatkan pujian atau bentuk
penghargaan lainnya dari manusia. Dalam konteks ini allah berfirman, "dan. Orang-orang yang
menginfakkan harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman
kepada allah dan hari kemudia. Barang siapa berteman dengan setan, sesungguhnya dia telah
mengambil teman yang seburuk-buruknya. " (Qs An-nisa:34).

Riya adalah sejenis penyakit hati yang srlanjutny akan mendorong penyakit lainnya seperti
penyakit post power syndrom. Post power syndrom adalah penyakit yang di akibatkan
hilangnya kekuasaan, sehingga dia beranggapan bahwa sekarang dirinya sudah tidak berharga
lagi karena kekuasaannya sudah lepas dari tangannya. Untuk menghilangkan penyakit riya di
hati serta menimbulkan ikhlas dalam jiwa, menurut para sufi perlu dilakukan dua riyadhah
(latihan spiritual), yaitu latihan batin dan latihan lahiriyah. Yang pertama dilakukan melalui dzikir
dengan melafalkan kalimah thayyibah, asma-asma Allah yang agyng, membaca Al-Quran secara
simultan, qiyM al-lail, memperbanyak puasa sunnah, mendatangi majelis orang-orang saleh,
ziarah kubuh dengan maksud zkir al-maug ( mengingat mati), mendengarkan nasihay orang-
oranh saleh, dan lainnya. Yang kedua berusaha membantu dan menolong orang banyak tanpa
pamrih, bekerja tanpa melihat besar atau kecilnya upah, tetapi hanya kemaslahatan umat yang
dilihatnya, bersedekah tanpa riya, dan yang lainnya. Ini bukan berarti kita bekerja tidak boleh
mencari keuntungan san menjadi kaya. Karwna islam pun mengatur masalah upah atau
pembayaran jasa seseorangan , juga masalah laba dan perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai