Anda di halaman 1dari 30

80

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.1.1 Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S


2. Usia : 66 Tahun
3. Alamat : Jl. Enggano RT 01, Pasar Bengkulu
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Nelayan
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP
6. Komposisi Keluarga

p Status imunisasi
Hu
U d Hepatiti Ket
N Na b Peke Polio DPT Campak
JK mu d s
o ma dg rjaan
r k
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
n
1 Tn. L KK 66 S Nela Leng
S Th L yan kap
T
P
2 Ny. P Istr 65 S Pens Leng
F i Th L iuna kap
T n
P PNS
3 Nn. P Cu 14 S Pelaj Leng
D cu Th D ar kap

Genogram
81

Keterangan :

: Laki-laki : Menikah

: Perempuan : Cerai

: Meninggal : Keturunan

: Pasien : Tinggal Serumah

7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti, yaitu suatu rumah yang

terdiri dari suami istri yang berusia lanjut dan cucu dari anak kedua

keluarga Tn. S.
8. Suku
Keluarga Tn. S maupun Ny. F sama-sama berasal dari suku

melayu, sehingga tidak terdapat perubahan dalam kebiasaan sehari-

hari, baik dari segi makanan dan kebiasaan lainnya.


9. Agama
Keluarga Tn. S memeluk agama islam, taat menjalankan solat 5

waktu. Biasanya sholat dilakukan dirumah, jarang sekali melakukan

sholat berjamaah di Masjid. Ny. F sesekali mengikuti pengajian di

Masjid yang berjarak ±150 m dari rumah mereka. Semua anggota

keluarga berasal dari agama yang sama, yaitu Islam. Dalam ajaran
82

Agama Islam tidak terdapat kepercayaan yang dapat mempengaruhi

kesehatan.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. S sebagai seorang kepala rumah tangga dulu dia bekerja

sebagai nelayan dengan penghasilan rata-rata berkisaran antara tiap

bulan ± 1.000.000 s/d 1.200.000,- dan Ny. F sebagai istri dulu dia

bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan penghasilan rata-rata

berkisaran antara tiap bulan ± 1.500.000 s/d 2.000.000,- Untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari berasal dari penghasilan Tn. S dan

Ny. F. Namun sekarang, karena usia yang semakin tua Tn. S dan Ny. F

sudah tidak mampu lagi bekerja. Sekarang perekonomian Tn. S

dibantu oleh keempat anaknya dan gaji pensiunan Pegawai Negeri

Sipil istrinya. Pengeluaran setiap bulannya ± 800.000,- . Ny. F

mengatakan mereka mempunyai tabugan dan jika seandainya ada

diantara mereka yang sakit maka biaya pengobatannya menggunakan

tabungan tersebut dan dibantu dengan anaknya. Keluarga Tn. S juga

mempunyai kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).

Status ekonomi keluarga Tn. S tercukupi.


11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. F mengatakan keluarga mereka mempunyai kegiatan rutin

untuk berkreasi keluar kota setiap tahunnya, yaitu pergi ke kepahaiang

ketika sebelum menjelang lebaran bersama anak-anak dan cucunya.

Biasanya rekreasi yang sering dilakukan adalah menonton televisi

sambil bercerita di rumah. Ny. F mengatakan sudah jarang jalan-jalan

ke tempat objek wisata yang ada.


83

3.1.2 Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahapan Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga Tn. S saat ini adalah tahap

perkembangan keluarga dengan keluarga lanjut usia. Adapun tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini :


a. Penyesuaian tahap masa pensiunan dengan cara merubah cara hidup.
b. Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan kematian.
c. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e. Melakukan life review masa lalu.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn. S yang belum terpenuhi adalah

mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat, seperti :


a. Tn. S dan Ny. F tempat tinggalnya terpisah jauh dengan anaknya, baik

anak pertama, anak kedua, anak ketiga, maupun anak keempat sudah

berumah tangga, sehingga baik anak pertama, anak kedua, anak ketiga,

maupun anak keempat tidak bisa merawat orang tuanya dengan

maksimal, tetapi masih ada cucu Nn. D dari anak kedua yang merawat

Tn. S dan Ny. F.


b. Tn. S kurang bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya

dikarenakan Tn. S sudah berusia lanjut dan tidak mampu berjalan jauh

sedangkan Ny. F juga tidak bisa mengikuti aktivitas ibu-ibu

dilingkungan sekitarnya karena Ny. F juga tidak mampu berjalan

terlalu lama dan jaraknya jauh dari rumah, meskipun sesekali Ny. F

dating ke masjid di dekat rumahnya untuk mengikuti pengajian.


3. Riwayat Keluarga Inti
a. Tn. S
Tn. S mengatakan kalau dirinya jarang sekali sakit, tidak ada

penyakit keturunan ataupun penyakit menular yang dialami Tn. S,

adapun penyakit yang pernah diderita oleh Tn. S hanya batuk dan flu,
84

pegal-pegal, capek, kelelahan, dan biasanya setelah istirahat akan

sembuh.
b. Ny. F
Ny. F mengatakan kalau dirinya sering sekali sakit pada kakinya

terutama pada kedua lutut, pergelangan kaki. Menurut Ny. F ia

menderita rheumatoid arthritis sejak lebih kurang 10 tahun yang lalu.

Penyakitnya seringkali kumat. Jika sedang kumat, Ny. F mengeluh

nyeri pada sendi yang tempatnya tidak jelas, terkadang di pinggang,

kaki, gluteus medius. Nyerinya bertambah saat digerakan dan

berkurang saat diistirahatkan, sendi sering terasa kaku terutama pada

pagi hari atau setelah tidak ada aktivitas. Kadang sendi mengalami

Nampak bengkak dan kemerahan, bila diraba terasa hangat. Selain

rheumatoid arthritis, menurut Ny. F, ia menderita tekanan darah tinggi

sejak 10 tahun yang lalu. Jika sedang kambuh, kuduk terasa kaku dan

terasa berat, penglihatan berputar, sakit kepala. Ny. F dulu suka makan

daging, jeroan dan Ny. F mempunyai riwayat penyakit keturunan, yaitu

Hipertensi. Biasanya Ny. F sakit langsung berobat ke Puskesmas

diantar cucunya Nn. D.


c. Nn. D
Nn. D mengatakan kalau dirinya jarang sekali sakit, ada penyakit

keturunan, yaitu Hipertensi yang dialami neneknya Ny. F dan tidak ada

penyakit menular yang dialami Nn. D, adapun penyakit yang pernah

diderita oleh Nn. D hanya batuk dan flu,, biasanya setelah istirahat

akan sembuh

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya


85

Ny. F mengatakan ada anggota keluarga yang menderita penyakit

yang sama dengan klien , yaitu Hipertensi yang dialami bibinya. Tidak ada

anggota keluarga yang menderita penyakit serius baik dari pihak Ny. F dan

Tn. S. Tn. S dan Ny. F mengatakan kedua orang tua mereka sudah

meninggal.

3.1.3 Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. S dan Ny. F sekarang adalah

rumah sendiri. Ukuran rumah ± 7 x 9 m2, dengan bentuk rumah permanen,

lantai semen dan di plafon, memilki jendela dibagian depan yang selalu

terbuka saat siang hari, sinar matahari masuk kerumah dan begitupun juga

dikamar cahaya yang masuk cukup. Peralatan yang ada di rumah Tn. S

adalah perabot rumah tangga, seperti kursi tamu, TV, kulkas, DVD, alat

memasak, yaitu kompor gas, rak piring, tempat tidur, kipas angin, dan

bunga hias. Jumlah kamar di rumah Tn. S ada 3 kamar, ruang tamu satu,

ruang masak satu, dan dua kamar mandi. Sedangkan toilet terbuat dari

leher angsa dan ada teras yang dihiasi bunga. Sumber air minum adalah air

minum isi ulang (galon). Sumber air berasal dari PAM. Ny. F mengatakan

di lingkungannya tidak ada tenpat pembuangan sampah, sehingga

sampahnya dibakar atau di angkut sendiri, untuk halaman rumah

dimanfaaatkan dengan baik karena dihalaman banyak tanaman, seperti

belimbing wuluh, bunga matahari. Kondisi air minum/sumber air cukup

bai, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. Pemmbuangan air
86

limbah disalurkan ke got kecil di belakang rumah. Sedangkan sumber

pencahayaan berasal dari PLN.


Denah Rumah :

RM KM K. T. 1 T. 2
K.
RT
DPR

K. T. 3
KM

Keterangan :

KT : Kamar Tidur RT : Ruang Tamu

RM : Ruang Makan DPR : Dapur

KM : Kamar Mandi : Pintu Masuk

: Jendela

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. S adalah lingkungan yang

padat, jarak antara satu rumah dan rumah yang lain lebih kurang 10 meter,

sebagian besar pennduduk adalah penduduk asli Bengkulu, pekerjaan

warga pun bermacam-macam dan yang paling banyak adalah Nelayan dan

Pegawai Negeri Sipil. Ny. F mengatakan lingkungan tempat tinggalnya

masih aman, tetangga di lingkungan tempat tinggalnya ramah-ramah dan

tidak ada perselisihan ataupun pertengkaran antar tetangga, biasanya antar


87

tetangga pada sore hari setelah selesai urusan di dapur berkumpul untuk

bercerita.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny. F mengatakan dulu mereka pernah tinggal di malabero dan

sekarang mereka tinggal di rumah yang ditempati sekarang dan belum

pernah pindah. Menurut Ny. F mereka telah menempati rumah sejak lebih

kurang 8 tahun yang lalu.


4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. F mengatakan untuk kegiatan di masyarakat Ny. F ikut

pengajian. Hubungannya dengan masyarakat baik-baik saja dan tidak ada

pertengkaran. Ny. F mengatakan masyarakat disini orangnya ramah-ramah

dan baik-baik.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Ny. F mengatakan saat ini keluarganya adalah anggota keluarga yang

saling menyayangi. Jika Ny. F sakit maka Tn. S, Nn. D dan keluarga yang

lain pun ikut membantu merawat. Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh

keluarga Tn. S adalah BPJS, jika ada anggota keluarga yang sakit mereka

akan menggunakan kartu tersebut.

3.1.4 Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga


Ny. F mengatakan komunikasu yang diterapkan dikeluarganya

adalah komunikasi yang terbuka. Segala sesuatu dibicarakan tanpa ada

yang di tutup-tutupi, dan jika ada masalah dicari solusinya bersama-sama

dan langsung dibicarakan.


2. Struktur Kekuatan Keluarga
Di keluarga Tn. S struktur kekuatannya berdasarkan peran dimana

Tn. S merupakan kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap


88

keluarganya. Jika ada masalah dalam keluarganya maka Tn. S lah yang

menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan dimusyawarahkan terlebih

dahulu. Sedangkan, untuk masalah-masalah kebutuhan rumah tangga yang

memegang tugas adalah Ny. F, selain itu Ny. F juga bertanggung jawab

terhadap pekerjaan rumah. Jika ada masalah dalam keluarga besarnya

maka akan diselesaikan bersama-sama dan saling membantu.


3. Struktur Peran
Tn. S adalah seorang suami, ia merupakan kepala keluarga yang

bertanggung jawab terhadap keluarganya dan juga sebagai pemimpin

dikeluarganya. Menurut Tn. S dia selalu berusaha menjadi suami yang

baik dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan istrinya. Ny. F mengatakan

dirinya adalah seorang istri dan seorang ibu rumah tangga yang

mempunyai tugas-tugas dalam rumah tangga seperti mengurusi pekerjaan

rumah, yaitu memasak, mencuci, menyapu, dan membersihkan rumah, dll.

Sedangkan Nn. D sebagai cucu dari anak kedua Tn. S dan Ny. F yang

bertugas membantu Ny. F dalam mengurusi tugas rumah tangga dan

merawat Tn. S dan Ny. F jika mereka jatuh sakit.


4. Nilai dan Norma Budaya
Tn. S mengatakan nilai dan norma yang dipegang adalah nilai dan

norma yang ada dimasyarakat dan tdak bertentangan dengan norma-norma

agama dan apabila menurut agama tidak baik maka, akan dihindari. Ny. F

juga mengatakan agama masih sangat diutamakan dalam kehidupannya

dan ajaran agamanya masih dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani

kehidupan.

3.1.5 Fungsi Keluarga


89

1. Fungsi Afektif
Tn. S mengatakan rasa sayang dan cintanya dengan istrinya masih

sama dari dulu sampai hari ini, begitupun Ny. F mengatakan sangat

menyayangi Tn. S meskipun usia mereka sudah tua. Tn. S mengatakan

selalu berusaha menjaga keharmonisan keluarga dengan menciptakan

perasaan saling memiliki, slaing menghargai satu sama lain, dan selalu

membicarakan segala sesuatu, dan jika ada masalah dapat dicari

penyelesaiannya dengan baik-baik.

2. Fungsi Sosialisasi
Ny. F mengatakan dia dan suaminya dapat bersosialisasi dengan

lingkungan sekitarnya dengan baik, dia sering berkumpul dengan tetangga

sekitarnya begitupun suaminya.


3. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan
Tn. S mengatakan sakit adalah kondisi tubuh yang lemah, tidak

mampu melakukan aktivitas seperti biasa atau kondisi tidak enak

badan. Sedangkan sehat adalah kondisi tubuh yang kuat, dapat

melakukan aktivitas, makan tidak terganggu. Ny. F mengatakan sehat

adalah kondisi yang baik sehingga, dapat melakukan aktivitas sehari-

hari tanpa adanya hambatan dan rintangan. Sedangkan sakit adalah

kondisi yang menyebabkan tidak bisanya melakukan aktivitas seperti

biasanya karena kelemahan dan ketidakberdayaan. Ia mengatakan sakit

bisa disebabkan banyak hal diantaranya kurangnya istirahat, makan

tidak teratur, kelelahan.


90

Ny. F mengatakan kalau dirinya sudah lama menderita rheumatoid

arthritis sejak lebih kurang 10 tahun yang lalu. Penyakitnya seringkali

kumat. Jika sedang kumat, Ny. F mengeluh nyeri pada sendi yang

tempatnya tidak jelas, terkadang di pinggang, kaki, gluteus medius.

Nyerinya bertambah saat digerakan dan berkurang saat diistirahatkan,

sendi sering terasa kaku terutama pada pagi hari atau setelah tidak ada

aktivitas. Kadang sendi mengalami Nampak bengkak dan kemerahan,

bila diraba terasa hangat. Ny. F mengatakan rheumatoid arthritis

adalah nyeri pada sendi-sendi. Ny. F mengatakan tidak tahu penyebab

pastinya, mungkin karena umurnya yang sudah tua dan sering mandi

malam dulu.
Ny. F mengatakan selain menderita rheumatoid arthritis ia juga

menderita tekanan darah tinggi. Ia mengalami darah tinggi sejak 10

tahun yang lalu. Tetapi, darah tingginya jarang kumat karena Ny. F

semenjak mengetahui kalau ia menderita darah tinggi, ia tidak mau lagi

memakan jeroan atau daging kambing yang menurutnya adalah

penyebab terjadinya darah tinggi. Menurut Ny. F, darah tinggi adalag

tensi darah yang tinggi, penyebabnya adalah karena makan daging atau

jeroan. Ny. S mengatakan ciri-ciri darah tinggi adalah kuduk kaku dan

terasa berat, penglihatan kabur, kepala sakit dan jantung berdebar-

debar.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Tn. S mengatakan sakit yang pernah dideritanya demam, pegal-

pegal, dan biasanya kalau sakit dirawat dirumah saja oleh istri. Ny. F

mengatakan dia tidak tahu akibat lanjut dari penyakit rheumatoid


91

arthritis dan darah tinggi. Ny. F tahu pengobatan tradisional darah

tinggi seperti belimbing wuluh, daun papaya, daun pokat tetapi, ia

tidak tahu obat tradisional rheumatoid arthritis karena setiap kambuh,

Ny. F selalu ke Puskesmas untuk berobat.

c. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota yang Sakit


Ny. F mengatakan cara merawat penyakit yang dialaminya adalah

dengan cara tidak mandi malam dan keluarga Tn. S menganggap

rheumatoid arthritis adalah masalah yang sangat dirasakannya karena

setiap kali kambuh, Ny. F tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik

lagi. Ny. F juga tidak mengetahui akibat lanjut dari penyakit darah

tinggi, biasanya kalau sedang kumat, ia akan langsung berobat ke

Puskesmas, Ny. F mengatakan tahu pengobatan tradisional darah

tinggi seperti, belimbing wuluh, daun pepaya, daun pokat. Tetapi tidak

tau cara yang digunakan benar atau tidak. Biasanya klien apabila

darah tingginya kambuh, dia langsung meminum obat tradisional itu

dan meminum obat secara teratur yang diberikan dari puskesmas. Ny.

F tidak tahu pengobatan tradisional rheumatoid arthritis. Keluarga Tn

S selalu menggunakan BPJS untuk berobat.


d. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah yang Sehat
Ny. F mengatakan jika sakit, mereka akan menggunakan kartu

BPJS untuk berobat, obat yang diberikan puskesmas akan disimpan

didalam lemari karena jika kambuh, mereka tidak perlu mencari lagi.

Mereka menyadari bahwa ingkungan harus terpelihara dengan baik

supaya tidak sakit. Mereka selalu berusaha membersihkan lingkungan


92

rumah, tetapi mereka tidak tahu lingkungan seperti apa yang cocok

untuk penderita rheumatoid arthritis seperti Ny. F.

e. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas Kesehatan


Ny. F mengatakan jika ada yang sakit mereka selalu memeriksakan

kesehatannya ke pelayanan kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas

atau Bidan. Jarak puskesmas dan bidan praktek tidak terlalu jauh dari

rumahnya, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan jika harus

berobat dan mereka percaya terhadap pelayanan kesehatan yang ada.


4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. S mempunya 4 orang anak, yaitu Tn. S sudah menikah

dan mempunyai satu orang anak laki-laki , Ny. D sudah menikah dan

mempunyai dua orang anak yang pertama anak laki-laki dan yang kedua

anak perempuan, Ny. R sudah menikah dan mempunyai satu orang anak

laki-laki, Tn. E sudah menikah dan mempunyai satu orang anak

perempuan.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. S mengatakan dirinya tidak bekerja lagi karena usia yang sudah

tua. Untuk memenuhi kebutuham sehari-hari mereka mengandalkan uang

pensiunan pegawai negeri sipil istrinya dan uang yang diberikan oleh

anaknya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kebutuhan seperti sandang, pangan, papan sudah terpenuhi. Rumah yang

ditempati adalah rumah sendiri.

3.1.6 Stres dan Koping Keluarga

1. Stresor Jangka Pendek


93

Ny. F mengatakan tidak ada yang membuat dirinya stress, meskipun

penyakit yang dideritanya cukup mengganggu aktivitasnya bila sedang

kumat.

2. Stressor Jangka Panjang

Ny. F mengatakan masalah yang sedikit dirasakan atau mengganggu

dirinya dan suaminya yaitu, pada saat Ny. F sakit, dan meskipun mereka

mempunyai tabungan terkadang tabungan mereka tidak cukup untuk

kebutuhan sehari-hari mereka malu untuk meminta uang dari anaknya.

3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stresor

Tn. S mengatakan jika ada masalah maka akan dicari penyelesaiannya

bersama-sama jika dirasa berat untuk mencari solusi sendiri.

4. Strategi Koping yang Digunakan

Tn. S mengatakan jika ada masalah diselesaikan baik-baik masalah

yang harus dicari penyelesaiannya. Selain itu keluarga besar juga

membantu menyelesaikan masalah yang membutuhkan pertolongan.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional


Tidak ada strategi adaptasi disfungsionall dalam keluarga Tn. S, setiap

ada masalah diselesaikan secara kekeluargaan dan dimusyawarahkan untuk

dicari solusinya.

3.1.7 Pemeriksaan Fisik

No Pengkajian Tn. S Ny. F Nn. D


1. Keadaan CM CM CM
umum TB : 160 cm TB : 158 cm TB : 158 cm
BB : 52 cm BB : 45 cm BB : 50 cm
2. TTV TD : 120/80 TD : 130/90 mmHg TD : 110/70
94

mmHg N : 68 x/m mmHg


N : 78 x/m P : 20 x/m N : 65 x/m
P : 22 x/m S : 36,7ºc P : 18x/m
S : 37ºc S : 37,2ºc
3. Kepala Simetris ,rambut Simetris ,rambut Simetris, rambut
lurus, bersih, lurus, bersih, tidak lurus, bersih,
tidak terdapat terdapat ketombe, warna hitam,
ketombe, warna warna rambut hitam tidak terdapat
rambut hitam bercampur uban benjolan
bercampur uban sebagian putih, tidak
sebagian putih, terdapat benjolan
tidak terdapat
benjolan
4. Mata Konjungtiva an Konjutiva an anemis, Konjungtiva an
anemis, sclera an sclera an ikterik, anemis, sclera
ikterik, penglihatan bagus an ikterik,
penglihatan penglihatan
bagus bagus
5. Hidung Simetris, hidung Simetris, hidung Simetris, hidung
bersih, tidak ada bersih, tidak ada bersih, tidak ada
polip, tidak ada polip, tidak ada lesi polip, tidak ada
lesi dan cairan dan cairan lesi dan cairan
6. Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab sedikit lembab sedikit lembab, warna
keriput, warna keriput, warna bibir bibir merah
bibir merah merah muda, gigi muda, gigi
muda, gigi tidak tidak lengkap, tidak lengkap, tidak
lengkap, tidak ada sianosis. ada sianosis.
ada sianosis.
7. Telinga Pendengaran Pendengaran baik, Pendengaran
baik, tidak ada tidak ada secret baik, tidak ada
secret secret
8. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran
kelenjar tiroid, tiroid, tidak ada kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran vena tidak ada
pembesaran vena jugularis pembesaran
jugularis vena jugularis
9. Thorak TAK TAK TAK
- Jantung dan Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
paru simetris,irama simetris,irama simetris,irama
teratur, mur-mur teratur, mur-mur (-), teratur, mur-mur
(-), suara nafas suara nafas vesikuler (-), suara nafas
vesikuler vesikuler
10. Abdomen Simetris, tidak Simetris, tidak ada Simetris, tidak
- Bising usus ada masa, tidak masa, tidak ada lesi, ada masa, tidak
95

- Nyeri ada lesi, tidak ada tidak ada nyeri ada lesi, tidak
- Lesi nyeri tekan, tidak tekan, tidak ada ada nyeri tekan,
- Bekas ada bekas bekas operasi, bising tidak ada bekas
operasi operasi, bising usus 6 x/I, frekuensi operasi, bising
- Frekuensi usus 5 x/I, BAB : 1 x/hari usus 6 x/i,
BAB frekuensi BAB : frekuensi BAB :
1 x/hari 1 x/hari
11. Perkemihan 4-5 x/hari 4-5 x/hari 4-5 x/hari
- Frekuensi
BAK
12. Ekstremitas Tidak ada nyeri Nyeri dibagian Tidak ada nyeri
- Atas dan edema, reflek kedua lutut, dan edema,
- Bawah +/+ , warna kulit pergelangan kaki, reflek +/+ ,
coklat tidak ada tidak ada edema, warna kulit
sianosis, tidak reflek +/+ , sendi coklat tidak ada
ada kekakuan, kaku waktu pagi sianosis, tidak
kekuatan otot hari/ tidak ada ada kekakuan,
55 aktivitas, warna kulit kekuatan otot
55 coklat tidak ada 55
sianosis, kekuatan 55
otot 5 5
44

3.1.8 Pengkajian Khusus Lansia

No Jenis Pemeriksaan Tn. S Ny. F


1. Pengkajian psikososial, (-) negatif (-) negatif
spiritual, dan identifikasi
masalah emosional
2. Katz indek Ketergantungan Ketergantungan
sebagian sebagian
3. Status mental pengkajian Fungsi intelektual Fungsi intelektual
intelektual (SPMSQ) utuh utuh
4. Status mental pengkajian Aspek kognitif Aspek kognitif
kognitif (MMSE) fungsi baik fungsi baik
5. Inventaris depresi back Depresi ringan Depresi ringan
6. Pengkajian keseimbangan Fungsi Fungsi
Tinenti dan Ginter keseimbangan keseimbangan
tidak terlalu baik tidak terlalu baik
(sedang) (sedang)
7. Pengkajian gaya Resiko jatuh Resiko jatuh
jalan/gerakan sedang sedang

Konsep Pengkajian Lansia


1. Pengkajian Psikososial dan Spritual
a. Psikososial
96

Sikap lansia terhadap menua, pakah dirinya merasa dibutuhkan,

apakah optimis memandang suatu kehidupan, pakah seiring

mengalami kegagalan, apakah mudah dalam mennyesuaikan diri,

apa harapan saat ini dan akan dating, bagaimana mengatasi stress

yang dialami, penurunan daya ingat, hubungan dengan masyarakat

disekitar rumah.
Selama pengkajian, perawat harus memberikan lingkungan yang

memberikan kesempatan pada lansia untuk mendokumentasikan

kemampuannya. Kegagalan untuk melakukan hal tersebut dapat

menyebabkan kesimpulan yang tidak benar tentang kemampuan

fungsional klien.
Saat dikaji Ny. F tidak mengalami penurunan daya ingat. Ny. F

mengatakan tidak menyesali kegagalannya dimasa lalu. Ny. F

mengatakan harapannya ingin hidup lebih mandiri tidak

merepotkan suami dan anak-anaknya.

b. Spiritual
Agama yang dianut, apakah teratur melaksanakan ibadah wajib

dan sunnah, ikut kegiatan agama


Saat dikaji Ny. F menganut agama islam, setiap hari sholat 5

waktu, terkadang Ny. F ikut pengajian di Masjid dekat rumahnya.


c. Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan tahap I

 Apakah pasien susah tidur? Tidak

 Apakah pasien sering merasa gelisah? Tidak

 Apakah pasien sering murung dan menangis sendiri? Tidak

 Apakah pasien sering was- was dan khawatir? Tidak


97

Tidak ada masalah emosional

2. Pengkajian Fungsional Klien

a. Katz indek

SKORE KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
A
kamar kecil, berpakaian dan mandi
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari,
B
kecuali satu dari fungsi tersebut
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari,
C
kecuali mandi, dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari,
D
kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari,
E kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu
fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari,
F kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah
dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak
Lain-lain
dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F

b. Modifikasi dari barthel indeks

NO. Kriteria Dengan Mandiri Keterangan


bantuan
1. Makan 5 10 Frekuensi : 2x sehari
Jumlah : 1 porsi
Jenis : nasi, sayur, lauk
pauk
2. Minum 5 10 Frekuensi : 8-9 kali
Jumlah : 9 gelas perhari
Jenis : air mineral
3. Berpindah dari 5 10 Tidak memerlukan kursi
kursi roda ke roda
tempat tidur
4. Personal toilet 0 5 Frekuensi: cuci muka
(mencuci muka, 4x1, sisir rambut 2x1,
menyisir gosok gigi 2x1
98

rambut, gosok
gigi)
5. Keluar masuk 5 10 Mandiri
toilet (menyeka
tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi : 2 kahi sehari

7. Jalan 0 5 Mandiri
dipermukaan
datar
8. Naik turun 5 10 Tidak ada tangga
tangga dirumah, jika ada
tanggapun dibantu
9. Mengenakan 5 10 Mandiri
pakaian
10. BAB 5 10 Frekuensi : 1 kali sehari

11. BAK 5 10 Frekuensi : 4-5 kali sehari

12. Olahraga/ 5 10 Tidak mampu lagi jalan


latihan jauh jika mampu hanya
jalan disekitar rumah
ditemani dengan cucu,
senam saraf dirumah
tidak mampu lagi
mengikuti senam di
puskesmas
13. Rekreasi 5 10 Jenis : menonton tv,
ngobrol dengan tetangga
Keterangan : Nilai yang didapat dari pasien adalah 115

a. Jumlah 130 : Mandiri

b. Jumlah 65-125 : ketergantungan sebagian

c. Jumlah 60 : ketergantungan total

3. Pengkajian Status Mental

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan

short portable mental status questionnaire (SPSMQ).


99

- Instruksi

Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPMSQ)


Skore N
Pertanyaan Jawaban
Benar Salah o.
1. Tanggal berapa hari ini ? 02 Juni 2017
2. Hari apa sekarang ini ? Jum’at
3. Apa nama tempat ini ? Rumah Tn. S & Ny.
F
4a.44 4. Dimana alamat Anda ? Jl. Enggano RT. 1,
Pasar Bengkulu
5. Berapa umur Anda ? Tn. S = 66 tahun
Ny. F = 65 tahun
6. Kapan Anda lahir ? Tn. S = 1951
Ny.F = Tahun 1952
7. Siapa presiden Indonesia Jokowi
sekarang ?
8. Siapa presiden sebelumnya ? SBY
9. Siapa nama kecil ibu Anda? Fat
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap 17, 14, 11, 7, 4, 1
pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total 0
Keterangan :
1. Kesalahan 0-2 : fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3-4 : kerusakan intelektual ringan
3. Kesalahan 5-7 : kerusakan intelektual sedang
4. Kesalahan 8-10 : kerusakan intelektual berat

- Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan

MMSE (Mini Mental Status Exam)

Aspek Nilai Nilai


No Kriteria
Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2017 (Benar)
Musim : Kemarau (Benar)
Tanggal : 02 (Benar)
Hari : Jum’at (Benar)
Bulan : Juni (Benar)
100

2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?


Negara : Indonesia (Benar)
Propinsi : Bengkulu (Benar)
Kelurahan: Pasar Bengkulu (Benar)
3 Registrasi 5 5 Sebutkan 3 nama obyek
kursi, meja, kertas), dan klien menyebut
dengan benar

4 Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100


dan kemudia kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi Jawaban :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukan benda tersebut).
a. Pena
b. Buku
Nilai yang didapat dari pasien adalah 32 (aspek kognitif fungsi baik)

Keterangan :

0.8 : fungsi mental yang terganggu berat

9.18 : fungsi mental yang terganggu sedang

19.30 : fungsi mental yang terganggu ringan

4. Pengkajian Afektif

INVENTARIS DEPRESI BACK


MENGETAHUI TINGKAT DEPRESI LANSIA

Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
101

darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak
dapat menarik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa–apa untuk memandang ke
depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C Rasa kegagalan
3 Saya benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa tidak puas
D Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak brharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempuyai rencana pasti tentang tujun bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai
membahayakan diri sendiri
H Menarik diri dari sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
102

0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain


I Keragu–raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam
penampilan saya dan membuat saya tidak tertarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada
sebelumnya
K Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
Skor Uraian
L Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai napsu makan sama sekali
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebaik sebelumnya
0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Nilai yang didapat dari pasien adalah 5
Keterangan :
0.4 : depresi tidak ada/minimal
5-7 : depresi ringan
8-15 : depresi sedang
 16 : depresi berat

5. Pengkajian Keseimbangan
Menurut Tinenti dan Ginter (1998) ada beberapa pengkajian

keseimbangan untuk klien lansia, yaitu :


 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
103

Instruksi : dudukan klien pada kursi beralas keras dan tanpa

penahan tangan, Ujilah hal-hal dibawah ini:


a) Keseimbangan saat duduk
1) Bersandar atau bertumpu pada kursi = 0
2) Mantap, aman = 1
b) Bangkit berdiri
1) Tidak stabil bila tanpa bantuan = 0
2) Mampu berdiri menggunakan kedua tangan untuk sokongan

=1
3) Mampu berdiri tanpa dibantu sokongan lengan sendiri

=2
c) Upaya untuk bangkit berdiri
1) Tidak mampu tahan lama = 0
2) Mampu untuk melakukan tetapi membutuhkan upaya lebih

satu kali = 1
3) Mampu bangkit berdiri dengan satu kali upaya = 2
d) Keseimbangan setelah tiba-tiba berdiri (5 detik pertama)
1) Tidak tetap (bergoyang, menggerakkan kaki) = 0
2) Tetap stabil namun menggunakan tongkat atau penyokong

lainnya = 1
3) Tetap stabil tanpa menggunakan tongkat atau penyokong

lainnya = 2
e) Keseimbangan saat berdiri
1) Tidak stabil = 0
2) Tetap stabil namun dengan dudukan kaki yang

lebar/menggunakan alat bantu = 1


3) Kedudukan kaki yang sempit dan tidak memerlukan alat

penyokong = 2
f) Pertahankan akan keseimbangan diri (kaki pasien berposisi

serapat mungkin dan dorong lembut area sternum sebanyak 3

kali)
1) Mudah terjatuh =0
2) Bergoyang dan menggapai- gapai namun akhirnya

mendapatkan keseimbangan = 1
3) Tetap stabil = 2
104

g) Mata tertutup (dengan posisi sama dengan nomor f)


1) Tidak stabil = 0
2) Stabil = 1
h) Upaya untuk duduk
1) Tidak aman (salah pikiran mengenai jauhnya jarak/ jatuh ke

atas kursi) = 0
2) Mempergunakan tangan = 1
3) Gerakan yang halus serta aman = 2
 Kompenen gaya jalan atau gerakan
Instruksi : pasien berdiri bersama perawat kemudian berjalan

dalam lorong atau menyeberangi ruangan, pertama dengan irama

yang perlahan kemudian pada saat baik dengan irama cepat. Dapat

digunakan tongkat bila pasien biasanyaa menggunakannya.


- Ayunan kaki kanan
a. Permulaan gaya berjalan
1) Terdapat keraguan atau beberapa gaya untuk

memulainya = 0
2) Tidak ada keraguan = 1
b. Panjangnya langkah dan tinggi tubuh pasien
1) Tidak dapat melewati kaki kiri saat melangkah = 0
2) Ayunan langkah melewati kaki kiri = 1
3) Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya = 0
4) Dapat menjejakkan kaki seluruhnya = 1
- Ayunan kaki kiri
a. Tidak dapat melewati kaki kanan saat
1) Melangkah = 0
2) Ayunan langkah melewati kaki kanan = 1
b. Kemampuan menjejakkan kaki
1) Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya = 0
2) Dapat menjejakkan kaki seluruhnya = 1
c. Kesimetrisan langkah
1) Langkah kaki kiri dan kanan tidak sebanding = 0
2) Langkah kaki kiri dan kanan seimbang = 1
d. Keberlanjutan langkah
1) Berhenti atau tidak dapat melanjutkan langkah

berikutnya = 0
2) Langkah-langkah yang diayunkan tampak

berkesinambungan = 1
e. Jalur perjalanan
105

1) Ada penyimpangan = 0
2) Penyimpangan langkah ringan atau menengah atau

klien menggunakan tongkat penyokong = 1


3) Berjalan lurus tanpa adanya alat bantu = 2
f. Bagian torso tubuh
1) Adanya gerakan menganyun atau klien menggunakan

alat penyokong = 0
2) Tidak terjadi gerakan menganyun namun terjadi

fleksi lutut atau perentangan saat berjalan = 1


3) Tidak terjadi gerakan menganyun, penggunaan lengan

dan lutut yang selaras = 2


g. Pertahankan keseimbangan saat berjalan
1) Tumit- tumit terpisah = 0
2) Tumit- tumit hampir bersentuhan saat berjalan = 1
Nilai yang didapat dari pasien adalah 17
0-8 : resiko jatuh tinggi
9-18 : resiko jatuh sedang
19.22: resiko jatuh rendah

3.1.9 Harapan Keluarga


Ny. F mengatakan ia mengharapkan adanya fasilitas pelayanan

kesehatan yang lebih lengkap dan tenaga kesehatan yang terampil, ramah,

dan mempunyai etika dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

tanpa memandang ekonomi.

3.2 ANALISA DATA

NO DATA SENJANG MASALAH


1. Ds : Nyeri kronis pada Ny. F
- Ny. F mengatakan nyeri pada kakinya anggota keluarga Tn. S
terutama pada kedua lutut, pergelangan
kaki dan sendi-sendinya
- Ny. F mengatakan menderita
rheumatoid arthritis sejak 10 tahun yang
lalu
- Ny. F mengatakan tidak tau penyebab
pasti rheumatoid arthritis, mungkin
karena umurnya sudah tua dan sering
106

mandi malam
- Ny. F mengatakan dia tidak tau akibat
lanjut dari penyakit rheumatoid arthritis
- Ny. F mengatakan tidak tau obat
tradisionalnya karena setiap kambuh ia
selalu minum obat dari puskesmas
Do :
- P : Nyeri bertambah saat digerakkan
dan berkurang saat diistirahatkan, sendi
sering terasa kaku terutama pada pagi
hari atau tidak ada aktivitas
- Q : Kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk
dan terasa panas
- R : Nyeri dirasakan di daerah kaki dan
sendi-sendi
- S : Skala 5 dari 10
- T : Nyeri yang dirasakan Ny. S tidak
menentu waktunya
2. Ds : Resiko cedera pada Ny. F
- Ny. F mengatakan, selain menderita anggota keluarga Tn. S
rheumatoid arthritis ia juga menderita
darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu
- Ny. F mengatakan darah tingginya
jarang kumat karena Ny. F semenjak
mengetahui kalau ia menderita darah
tinggi, ia tidak mau lagi memakan
jeroan atau daging kambing
- Ny. F mengatakan darah tinggi
menurutnya adalah tensi darah yang
tinggi, penyebabnya adalah karena
makan daging atau jeroan
- Ny. F mengatakan kalau darah tinggi
kambuh, kuduk terasa kaku dan terasa
berat, penglihatan kabur, kepala sakit,
jantung berdebar-debar
- Ny. F mengatakann tidak mengetahui
akiabat lanjut dari penyakit darah
tinggi, biasanya kalau sedang kumat, ia
akan langsung berobat ke puskesmas
- Ny. F mengatakan sudah tau tentang
pengobatan tradisional darah tinggi
seperti belimbing wuluh, daun pokat,
daun papaya tetapi tidak tau cara yang
dia gunakan benar atau tidak
Do :
- TD : 130/90 mmHg
107

- Ny. F tidak memakan lagi jeroan atau


daging

3.3 Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas :

1. Nyeri kronis pada Ny. F anggota keluarga Tn. S berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota kelurga dengan masalah

rheumatoid arthritis

2. Risiko cedera pada Ny. F anggota keluarga Tn. S berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota kelurga dengan masalah

hipertensi

3.3.1 Skoring

Diagnosa I : Nyeri kronis pada Ny. F anggota keluarga Tn. S

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

kelurga dengan masalah rheumatoid arthritis

No Kriteria Nilai Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga merasa
Skala kurang penyait merupakan
sehat/aktual masalah kesehatan
yang sedang dirasakan
karena Ny. F sedang
menderita rheumatoid
arthritis dan sedang
kambuh
2 Kemungkinan 1 2 ½ x 2 = 1 Informasi tentang
masalah dapat di rheumatoid arthritis
ubah skala : cukup banyak,
hanya sebagian tindakan yang dapat
dilakukan untuk
mengatasinya, yaitu
dapat diatasi dengan
tuntas dengan
membawa ke
108

pelayanan kesehata
karena bersifat akut
maupun kronis dan
dapat kambuh
sewaktu-waktu
3 Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = Masalah sudah
untuk di cegah 2/3 dirasakan sejak 10
dengan skala : tahun yang lalu, jika
cukup sedang kabuh klien
pergi ke praktek
dokter swasta dan
puskesmas atau
menggunakan obat
tradisional
4 Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga melihat
masalah skala : masalah berat karena
masalah berat bila rheumatoid
harus segera arthritis sedang
ditangani kambuh, aktivitas Ny.
F akan terganggu
Total skor 3 2/3

Diagnosa 2 : Risiko cedera pada Ny. F anggota keluarga Tn. S

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

kelurga dengan masalah hipertensi

No Kriteria Nilai Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 2 1 2/3 x 1 = Ancaman kesehatan
Ancaman 2/3 adalah kurang/tidak
kesehatan sehat dan memerlukan
penanganan yang
secepatnya untuk
mencegah
penningkatan tekanan
darah atau terjadinya
komplikasi akibat
peningkatan tekanan
darah
2 Kemungkinan 1 2 ½x2=1 Masalah dapat diatasi
masalah dapat di sebagian karena
ubah skala : keluarga kurang
sebagian memiliki pengetahuan
109

tentang cara merawat


anggota keluarga
yang menderita
tekanan darah tinggi
3 Potensial 2 1 2/3 x 1 = Masalah dapat diubah
masalah untuk 2/3 karena penyakit
di cegah dengan hipertensi merupakan
skala : cukup suatu penyakit yang
dapat dipertahankan
dengan menjaga
keseimbangan tekanan
darah
4 Menonjolnya 1 1 ½ x1=½ Keluarga tidak
masalah skala : menyadari betapa
masalah berat pentingnya menjaga
harus segera kestabilan tekanan
ditangani darah pada penderita
hipertensi
Total skor 2 5/6

Anda mungkin juga menyukai