BAHAN AJAR
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Pendahuluan
D i Indonesia yang mempunyai wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan pulau,
tak dapat dihindari adanya permasalahan penyebaran dan permasalahan
perbedaan. Begitu juga dalam sistem pendidikan kita. Misalnya dalam penyebaran
guru SD, system pendidikan kita belum mampu menyebarkan guru SD secara merata
ke segala penjuru wilayah di tanah air. Akibatnya masih terjadi kekurangan guru SD
secara lokal dimana-mana, termasuk di Papua masih mengalami masalah kekurangan
guru SD sekitar 4000 orang.
Dalam masalah perbedaan kualitas hasil belajar, pada umumnya murid SD
di kota-kota besar jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berada di
daerah, terutama di daerah yang terpencil. Akibat kekurangan guru mungkin saja
akan menambah adanya perbedaan ini.
Namun demikian, mengajar dengan merangkap kelas bukan berarti
merupakan penyebab terjadinya kurang baiknya kualitas hasil belajar. Mungkin hal
ini dikarenakan kita belum menemukan teknik yang tepat untuk melakukan
Pembelajaran Kelas Rangkap(PKR). Dalam Unit I, Sub Unit 1 ini, Anda akan kami
ajak untuk memahami hakikat PKR, oleh karena itu Anda tidak lagi mempunyai
anggapan bahwa PKR merupakan suatu masalah yang sulit untuk diatasi. Namun,
justru sebaliknya pada diri Anda akan mendapatkan pemahaman bahwa PKR adalah
suatu tantangan dan kenyataan tersebut harus Anda hadapai sebagai tugas guru SD.
Disamping itu PKR, bukan saja sekedar kenyataan yang harus dihadapi
oleh guru, tetapi PKR juga mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh
guru yang tidak mengajar di kelas rangkap. Pada Unit I, Sub Unit 2 Anda akan diajak
mengkaji gambaran PKR yang ideal dengan praktik yang terjadi di lapangan.
Apabila Anda dapat menguasai kelebihan dari PKR, maka Anda akan merasa enjoy
dengan tugas Anda sebagai seorang guru yang harus merangkap kelas. Ikutilah
petunjuk belajar berikut ini agar Anda berhasil menguasai unit I ini.
2. Berilah tanda
Berilah tanda atau menggaris bawahi kata, kalimat, atau alenia yang Anda
anggap penting. Hal ini sangat perlu karena dapat meningkatkan cara Anda belajar
dan untuk menempuh tes atau Ujian Akhir Semester(UAS).
4. Pahamilah
Pahami benar konsep-konsep yang Anda pelajari, dengan cara membaca
berulang-ulang catatan dan ringkasan yang telah dibuat.
5. Hafalkan
Apabila perlu, bagian-bagian tertentu harus Anda hafalkan di luar kepala.
D alam Sub Unit 1, Anda akan membaca uraian dan contoh-contoh yang
berhubungan dengan pengertian PKR. Uraian berikutnya adalah mengenai
mengapa PKR itu diperlukan, tujuan dan manfaat PKR, kemudian dibahas pula
tentang prinsip-prinsip yang terkandung dalam PKR. Dengan uraian ini, Anda
diharapkan memahami konsep dan teori PKR, kemudian dapat menerapkannya di
dalam kelas Anda.
Supaya Anda dapat memahami konsep ini terlebih dahulu ikuti ilustrasi
berikut. Dua tahun yang lalu saya berkunjung di distrik Bade, yaitu sebuah distrik
yang berada di kawasan kabupaten Keppi, Jayapura, Papua. Saya berkunjung di
sebuah SD. Sebagian besar bangunan tersebut terdiri dari dinding kayu dan atap
daun sagu yang dianyam. Ada dua unit bangunan yang baru saja direnovasi atas
inisiatif kepala sekolah. Satu bangunan untuk ruang guru dan kepala sekolah dan
satu lagi dipergunakan sebagai ruang kelas. Jumlah murid seluruhnya 116 orang.
Rombongan belajar dari kelas 1 sampai klas 6, masing-masing terdiri dari 10 sampai
20 orang murid tiap kelasnya. Jumlah guru ketika itu 3 orang termasuk kepala
sekolah. Kemudian saya juga pernah berkunjung di kabupaten Sarmi belum lama
ini, yaitu kabupaten baru di Papua. Beberapa teman dari Universitas sedang
menjalankan tugasnya mengajar mahasiswa PGSD D-II termasuk saya, dimana
sebagian mahasiswa adalah guru bahkan kepala sekolah yang mempunyai keinginan
meningkatkan kualifikasinya dari SPG ke PGSD-DII. Beberapa SD hanya
mempunyai tiga ruang belajar dengan rombongan belajar 6 kelas, namun jumlah
guru berkisar dari satu sampai empat orang guru saja. Pembicaraan dengan guru
dan kepala sekolah baik dari Bade maupun dari Sarmi antara lain mengungkapkan
betapa memprihatinkan keadaan dirinya dengan murid-muridnya. Setiap hari
seorang guru harus merangkap kelas, dua atau lebih. Mengajar murid yang berbeda
kelasnya dan berbeda mata pelajarannya dalam waktu yang bersamaan adalah
merupakan keluhan yang paling dominan.
1. Alasan Geografis
Lokasi pembelajaran yang sulit dijangkau, terbatasnya sarana transportasi,
dan pemukiman penduduk yang jaraknya berjauhan, serta adanya ragam mata
pencaharian penduduk misalnya berladang, mencari ikan bahkan menebang kayu
atau mencari sesuatu di hutan, maka hal ini dapat mendorong penggunaan PKR.
3.Kekurangan Guru
Meskipun jumlah guru secara keseluruhan bisa dikatakan cukup, namun
pada kenyataannya masih ada keluhan kekurangan guru, terutama di daerah-daerah
terpencil. Apalagi bila secara geografis daerah tersebut sulit dijangkau, maka akan
membuat guru takut ditugaskan di daerah itu. Rendahnya minat guru untuk mengadu
nasib di daerah terpencil, juga disebabkan beberapa faktor. Misalnya mahalnya harga
keperluan sehari-hari, sulitnya alat transportasi, gaji yang terlambat, bahkan terbatas
peluang untuk mendapatkan pengembangan karirnya. Oleh karena itu untuk menjadi
guru di daerah seperti itu perlu adanya keeklasan dan penuh sukacita, dan kesiapan
mental dari guru tersebut.
5. Kehadiran guru
Ketidak hadiran guru , bukan saja dialami oleh sekolah di daerah terpencil,
di kota besar pun juga mengalaminya. Seperti di Jakarta, musibah banjir dapat
menghambat kehadiran guru untuk melaksanakan tugasnya. Guru yang tidak kena
musibah harus mengajar kelas yang tidak ada gurunya. Belum lagi alasan lain
misalnya sakit, cuti, atau ada kegiatan berberkaitan meningkatkan professional dan
kualifikasi guru.
2. Ekonomis
PKR memungkinkan pemerintah dan masyarakat dapat mengurangi biaya
pendidikan. Betapa tidak, dengan seorang guru atau beberapa guru saja proses
pembelajaran dapat berlangsung. Demikian juga dengan satu ruang atau beberapa
ruang kelas, proses pembelajaran tetap dapat berlangsung. Jadi secara ekonomis
biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat akan lebih kecil.
Oleh karena itu, dengan jumlah dana pendidikan yang sama, perluasan pelayanan
pendidikan dapat diberikan hingga ke daerah yang sulit, kecil, dan terpencil
sekalipun.
3. Paedagogis
Sudah seringkali bahwa pendidikan kita dikritik sebagai system yang
belum mampu menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang mandiri. Lulusan kita
dinilai kurang kreatif, bahkan cenderung pasif dan mudah menyerah. Pengalaman
sejumlah negara yang mempraktikkan PKR menunjukkan bahwa, strategi ini mampu
meningkatkan kemandirian murid. Apabila Anda mempelajari lebih lanjut
4.Keamanan
Dengan pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD di lokasi yang
mudah dijangkau oleh anak. Dengan demikian kekawatiran orang tua terhadap
keselamatan anaknya berkurang. Mengunjungi SD yang jauh dapat menyebabkan
anak terlambat masuk sekolah, meningkatnya pengulangan kelas atau putus sekolah.
Bahkan mungkin saja terjadi kecelakaan pada saat murid pergi atau pulang sekolah.
Rambu Pengerjaan
Agar diskusi Anda menjadi lebih terarah, bacalah terlebih dahulu rambu-
rambu pengerjaan latihan berikut ini.
1. Kerjakan latihan dengan teman diskusi yang terdiri dari 3- 4 orang dalam
setiap kelompok.
2. Sebelum berdiskusi, buatlah ringkasan materi terlebih dahulu. Berilah setiap
anggota kelompok terhadap satu topik.
3. Hasil dari diskusi sebaiknya dicatat oleh setiap anggota kelompok, dan bila
perlu dikemukakan pada saat tutorial.
P raktik mengajar dengan merangkap kelas bukan hal yang asing lagi di negara
kita ini. Perangkapan kelas juga bukan monopoli SD yang di desa/daerah
terpencil saja. Dan bukan saja dikarenakan kekurangan guru. Di daerah perkotaan
dan di SD yang gurunya relatif cukup, juga sering diketemukan praktik perangkapan
kelas. Alasan yang sering muncul adalah guru yang berhalangan hadir. Mungkin
saja Anda tidak asing lagi dengan perangkapan kelas, atau sampai sekarang Anda
masih mengajar dua kelas atau lebih. Pada sub unit ini Anda dapat mengkaji
gambaran PKR yang ideal dan bagaimana praktik yang terjadi di lapangan. Peristiwa
pembelajaran yang disajikan berasal dari pengamatan.
Bacalah dengan baik peristiwa yang disajikan dalam kotak 1, yang merupakan hasil
pengamatan di sebuah SD dimana seorang guru sedang mengajar kelas rangkap.
Kotak 1
Latihan
Setelah Anda membaca uraian materi pada sub unit 2, kerjakanlah latihan
berikut ini, agar pemahaman Anda menjadi lebih baik. Selamat bekerja dengan
teman.
1. Apakah pembelajaran kelas rangkap dilaksanakan dalam satu ruang kelas
atau lebih? Berilah alasan Anda bila PKR dapat dilaksanakan dalam satu
ruang dan juga berilah alasan bila PKR dapat dilaksanakan dalam dua atau
lebih ruang kelas.
2. Sebutkan dan jelaskan kesulitan-kesulitan yang Anda hadapi apabila
Anda melaksanakan pembelajaran kelas rangkap.
3. Selama Anda mengajar satu atau dua jam pelajaran pada dua kelas yang
berada di dua ruangan, berapa waktu yang terbuang begitu saja? Dan
kapankah Anda paling banyak melakukan pemborosan waktu tersebut?
4. Cobalah minta teman Anda mengamati cara mengajar Anda dengan
praktik PKR, kemudian hasilnya diskusikan bersama, sudahkah Anda
melaksanakan PKR dengan benar?
Tes Formatif 2
Untuk mengukur tingkat keberhasilan Anda, kerjakanlah tes formatif 2
berikut ini dengan baik.
Bacalah setiap pernyataan/pertanyaan di bawah ini kemudian berilah tanda silang(X)
pada jawaban yang Anda anggap benar.
1. Seorang guru mengajar dengan merangkap kelas 3 dan kelas 4. Guru masuk di
kelas 3 dan mulai menjelaskan konsep, sementara kelas 4 menunggu, setelah
selesai guru baru masuk ke kelas 4, sementara kelas 3 menyalin dari papan tulis.
Peristiwa itu tidak sesuai dengan prinsip PKR yang ideal karena ….
A. murid tidak aktif belajar
B. pelajaran terjadi secara bergilir
C. guru banyak mondar-mandir
D. murid belajar dalam dua ruang kelas
Tes Formatif 1
1. B Yang dirangkap dapat lebih dua kelas dan lebih dari satu ruangan
2. A Kurangnya guru, sehingga guru harus merangkap
3. C PKR tidak menghemat waktu dan tenaga
4. C Dalam pembelajaran, murid dapat belajar tanpa guru
5. B Pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam kelompok kecil
6. D Guru sebagai fasilitator bukan secara khusus merupakan prinsip PKR
7. B Kualitas dan kuantitas pengalaman belajar menentukan WKA
8. A Guru menunjukkan adanya kontak psikologis berkelanjutan pada murid
9. D Guru memenfaatkan nara sumber
10. A Kebiasaan tanggung jawab dapat membentuk kemandirian.
Tes Formatif 2
1. B Guru mula-mula mengajar di kelas 5, lalu pindah ke kelas 4.
2. B Karena waktu banyak terbuang.
3. D PKR tidak membuat beban guru menjadi ringan
4. C Yang paling tepat
5. B Merupakan pendahuluan
6. B Merupakan tujuan dari sudut sumber belajar
7. A Merupakan tugas guru dalam menterjemahkan kurikulum
8. A Tugas administrator menata/mengatur
9. C Murid sebagai tutor kakak atau tutor sebaya
10. D Guru memanfaatkan sumber daya di lingkungannya
Pendahuluan
U nit ini adalah kelanjutan dari unit pertama. Apakah Anda masih ingat dari unit
pertama Anda telah memperoleh pemahaman tentang apa pembelajaran kelas
rangkap (PKR), mengapa dan untuk apa PKR, dan apa saja prinsip-prinsip PKR.
Anda juga telah mengenal praktik-praktik PKR yang terjadi di lapangan. Dengan
demikian Anda tentunya sudah dapat membedakan prinsip dan kenyataan PKR, serta
pembelajaran di SD pada umumnya.
Pada unit ini Anda akan mempelajari model-model pengelolaan PKR dan
metode pembelajaran dalam PKR. Setelah Anda mempelajari materi pembelajaran
pada unit ini diharapkan Anda mempunyai kemampuan untuk dapat;
1. Menjelaskan prinsip dam model pengelolaan PKR
2. Membandingkan berbagai model pengelolaan PKR di SD
3. Menjelaskan prinsip dedaktik metodik PKR
4. Menerapkan prosedur dasar PKR
5. Menerapkan berbagai model interaksi kelas dalam PKR
Ikutilah petunjuk belajar berikut ini, supaya Anda dapat memahami materi
dengan lebih baik.
1. Bacalah terlebih dahulu pada bagian pendahuluan, maka Anda akan
memahami apa yang diharapkan dari Anda setelah mempelajari materi pada
unit 2 ini.
2. Bacalah bagian demi bagian sampai Anda dapat memahami secara
keseluruhan. Berilah tanda atau garis bawah pada bagian-bagian yang
penting.
3. Catat dan ringkaslah pengertian-pengertian pokok dengan bahasa sendiri,
kemudian bawalah selalu catatan tersebut sebagai bahan diskusi.
4. Bila Anda menemukan kesulitan dalam memahami materi dalam unit 2 ini,
diskusikan dengan teman sejawat atau dengan tutor.
5. Terapkanlah prinsip, prosedur, dan model PKR dalam situasi terbatas melalui
simulasi dengan teman sejawat pada saat tutorial tatap muka.
Pada sub unit 2 ini akan dipelajari tiga model pembelajaran kelas rangkap
dan pengelolaannya sebagai berikut.
1. Model PKR 221 : Dua Kelas, Dua Mata pelajaran, Satu Ruangan.
2. Model PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan.
3. Model PKR 333 : Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan.
Untuk menerapkan model ini, Anda perlu mengikuti petunjuk berikut ini.
a. Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas 4, 5
dan 6 dalam satu ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan
pengantar dan pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam
satu ruangan, dapat mencari tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah
atau taman sambil berdiri atau duduk. Berikan pengantar atau pengarahan umum
yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh semua murid.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang cocok
dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan lembar kerja
murid sangat dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat
mandiri. Dengan demikian kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung pada
kehadiran guru di muka kelas atau tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian
belajar murid. Proses saling membimbing antar tutor sangat dianjurkan. Guru
selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk ini guru berada diantara masing-
masing kelompok.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara
masing-masing kelompok atau kelas untuk mengadakan review umum tentang
kegiatan belajar yang telah dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan
sesuai keperluan. Selanjutnya berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-
masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya.
d. Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolaannya. Maka Anda harus
memiliki daya gerak paedagogis yang tinggi. Keunggulan mode ini adalah terletak
pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas dari situasi belajar
kelas lainnya.
Latihan
Tiga model dasar dalam pengelolaan pembelajaran kelas rangkap telah kita
bahas bersama. Masing-masing mepunyai keunggulan dan kelemahan. Sebagai
latihan cobalah Anda menganalisis keunggulan dan kelemahan pada setiap model
PKR tersebut.
Model Keunggulan Kelemahan
PKR 221 1. ………… 1. …………
2. ………… 2. …………
3. ………… 3. …………
RANGKUMAN
Agar pemahaman Anda lebih mantap lagi, bacalah butir-butir penting
dari materi sub unit 1 berikut ini.
1. Pada hakekatnya pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan
yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya
manusia, alam, social dan budaya yang tersedia.
2. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh pemanaatan sebagian
terbesar dari waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar murid,
penampilan kualitas pembelajaran yang memadai, dan keterlibatan
yang luas dari seluruh murid dalam kegiatan belajar.
3. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu
belajar, menampilkan kualitas pembelajaran dan melibatkan murid
dalam belajar.
4. Ada tiga model dasar pengelolaan pembelajaran kelas rangkap
yaitu: 1) PKR 221 : Dua kelas, dua mata pelajaran dalam satu
ruangan, 2) PKR 222 :Dua kelas, dua mata pelajaran dalam dua
ruangan, 3) PKR 333 : Tiga kelas, tiga mata pelajaran dalam tiga
ruangan.
5. Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam praktik
semua kembali pada tujuan belajar, kemampuan, dan sarana belajar
yang tersedia.
2) Menimbulkan Motivasi
Motivasi belajar sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam belajar.
Bagamana guru dapat mendorong murid untuk mampu dan terbiasa dalam belajar
juga sangat penting. Dapatkah Anda mengingat kembali apa yang dimaksud dengan
b. Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran sama pentingnya dengan menutup pelajaran, walaupun
berbeda tujuan dan fungsinya. Untuk menutup pelajaran sebaiknya dilakukan secara
bersama-sama dimana semua murid dari kelas yang dirangkap hadir dalam satu
ruangan atau satu tempat.
Ada tiga kegiatan pokok yang harus dilakukan guru dalam menutup pelajaran
yaitu:
1) Meninjau kembali
2) Mengadakan evaluasi penguasaan murid
3) Memberikan tindak lanjut
Marilah ketiga pokok kegiatan tersebut kita bahas satu per satu.
1) Meninjau kembali.
Untuk mengecek apakah pengalaman belajar murid sudah memenuhi tuntutan
pedagogis sebagaimana diisyaratkan dalam tujuan perlu ditinjau kembali. Kegiatan
tersebut dapat dilakukan dengan cara merangkum atau membuat ringkasan.
Rangkuman sebaiknya dibuat guru dengan melibatkan murid. Dengan demikian
murid dapat memahami apa saja yang telah dipelajari dalam pembelajaran.
2) Mengadakan evaluasi penguasaan murid
Salah satu indikator keberhasilan pembelajaran adalah tercapai tidaknya
penguasaan murid mengenai materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang digariskan.
c. Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan dalam proses
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi murid, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan. Dapatkah kita sebagai guru mengubah suasana kelas PKR
yang tidak menarik dan membosankan menjadi kelas PKR yang menyenangkan?
Tentu saja Anda dapat membuat murid senang, puas, dan betah belajar. Caranya
adalah mengadakan variasi dalam pembelajaran.
Variasi juga disebut keanekaragaman. Dalam pembelajaran, keanekaragaman
menyangkut gaya mengajar, media, sumber, dan pola interaksi serta kegiatan belajar-
mengajar. Marilah sekarang kita mengkaji ketiga jenis variasi tersebut.
1) Variasi gaya mengajar
Gaya mengajar adalah pola penampilan guru dalam mengolah dan mengelola
rangsangan belajar dan lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya
Untuk lebih memahami materi yang baru saja kita bahas pada sub unit
ini, sekali lagi bacalah rangkuman berikut:
1. Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar, agar proses
pembelajaran berhasil dengan baik.
2. Membuka pelajaran merupakan penghubung pengalaman belajar lama dan
baru yang sekaligus berfungsi sebagai langkah awal yang menentukan
mulus tidaknya proses belajar murid.
3. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran yaitu;
a. menarik perhatian murid
b. menimbulkan motivasi belajar
c. memberi acuan belajar
d. Membuat kaitan materi
4. Dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap
sebaiknya diberikan secara bersama-sama di satu ruangan atau tempat.
Demikian juga dalam menutup pelajaran.
5. Menutup pelajaran merupakan review terhadap pelajaran yang berlangsung
dan berfungsi sebagai penghubung antara pengalaman baru dengan
pengalaman yang akan dating.
6. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam menutup pelajaran yaitu:
a. meninjau kembali
b. mengadakan evaluasi penguasaan murid
c. memberikan tindak lanjut
7. Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam
pelaksanaan PKR, dengan menciptakan iklim belajar yang ditandai oleh
suasana hangat, saling hormat, adanya dialog, peran murid jelas, dan
saling percaya.
8. untuk mengembangkan kebiasaan belajar aktif dan mandiri guru PKR perlu
menguasai dan menerapkan:
a. bimbingan diskusi kelompok kecil
b. pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
c. penganekaan pembelajaran
9. Dalam membimbing diskusi kelompok kecil dalam PKR, guru harus
terampil dalam memusatkan perhatian, memperjelas masalah,
menganalisis pendapat, meningkatkan kesempatan berbicara dan
mengeluarkan pendapat, memicu proses berfikir, dan menutup diskusi.
Tes Formatif 2
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada materi sub unit 2 ini,
kerjakan tes formatif berikut ini.
Berilah tanda silang(X) pada huruf A,B,C, atau D di depan pilihan jawaban
yang menurut pendapat Anda paling benar.
Rumus
Model ini digunakan sebagai model belajar mandiri. Belajar mandiri bisa
dilakukan secara perorangan dan kelompok. Belajar mandiri adalah mencari dan
mengolah informasi atas dasar dorongan belajar dari dalam diri. Maksudnya murid
tanpa menunggu datangnya tugas dari orang lain.
Peran guru dalam model ini benar-benar sebagai pengarah dan pemberi
kemudahan dalam belajar bagi murid. Dalam hubungan ini guru bertugas memelihara
kelangsungan belajar. Keberhasilan belajar sebagian besar terletak pada berhasil
tidaknya PBAS dibiasakan di lingkungan sekolah
Model ini memiliki cirri pada komunikasi banyak arah secara bertahap.
Tahap pertama dan kedua mewadahi komunikasi satu arah yaitu guru-murid. Tahap
ketiga mewadahi komunikasi timbale balik dalam kelompok kecil dua orang sebagai
persiapan komunikasi banyak arah pada tahap keempat. Pada dasarnya model ini
memiliki tujuan membina kerjasama dan komunikasi social. Dalam penggunaannya
model ini guru berperan sebagai moderator, pengatur dan manager atau pengelola
kelas.
Model ini dirancang untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan saling membantu
antar teman sebaya. Hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan program tutorial
ini adalah sebagai berikut:
1. Mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah dicapai.
2. Jelaskan tujuan itu kepada seluruh murid
3. Siapkan bahan dan sumber belajar yang memadai
4. Gunakan cara yang praktis
5. Hindari kegiatan yang bersifat mengulang yang telah dilakukan guru.
6. Pusatkan kegiatan tutorial kepada keterampilan pikiran yang diminta di kelas.
7. Berikan latihan singkat mengenai kegiatan yang akan dilakukan tutor
8. Lakukan pemantauan terhadap proses belajar yang terjadi melalui tutorial
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
Model ini digunakan secara lintas kelas. Murid yang lebih tinggi dan
mempunyai kepandaian ditugasi untuk membantu kelompok murid kelas
dibawahnya. Misalnya murid kelas VI membantu murid kelas V atau kelas IV.
Model TDR ini merupakan kombinasi dari metode pemberian tugas dan
diskusi. Model ini cocok digunakan di kelas IV ke atas. Tujuan model ini
mengembangkan keterampilan akademis yang digapai melalui situasi kerja sama.
Dalam model ini guru berperan sebagai manager kelas dan nara sumber.
RANGKUMAN
Agar Anda dapat lebih memahami materi pada sub unit 3 ini, sekali lagi
bacalah rangkuman berikut ini:
1. Penyusunan jadwal harian pada kelas PKR harus mempertimbangkan
beberapa kelas yang dirangkap, berupa mata pelajaran yang akan diajarkan,
topic-topik apa saja yang akan dibahas, dan format pembelajaran yang
mana yang akan digunakan.
2. Pada dasarnya ada dua format atau bentuk atau model metode pembelajaran
dalam PKR yaitu: Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS) dan Proses
Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS). Model pertama menitikberatkan
pada inisiatif/berbuat atas dorongan sendiri dan merupakan belajar
perorangan, sedang yang kedua menekankan pada cara belajar bersama
(cooperative learning).
3. Model PBMKS mencakup model atau bentuk belajar sebagai berikut: Olah
pikir Sejoli (OPS), Olah Pikir Berebut (OPB), Konsultasi Intra Kelompok
(KIK), Tutorial Teman Sebaya (TTS), Tutorial Lintas Kelas (TLK),
Diskusi Meja Bundar (DMB), Tugas Diskusi Resitasi (TDR), Aktivitas
Tugas Tertutup (ATTu), Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa). Di luar semua
itu masih dapat dikembangkan lagi.
4. Setiap model atau bentuk proses belajar-mengajar memiliki langkah-
langkah pembelajaran yang khas. Langkah-langkah ini menggambarkan
urutan kegiatan guru dan murid dalam keseluruhan proses pembelajaran
merangkap kelas.
Rumus
Tes Formatif 1
1. B Pembelajaran memperhatikan tingkat kemampuan siswa dan kelas
2. B Pengelolaan memanfaatkan potensi sumber daya yang tersedia
3. A Gaji dan kesejahteraan keluarga tidak berhubungan langsung
4. B Topik yang berhubungan cocok untuk satu ruangan
5. C Berarti suasana murid merasa dekat dengan gurunya
6. C Cocok untuk pengelolaan dua atau lebih ruangan
7. C Waktu harus sama agar pengelolaan lebih baik
8. D Disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran
9. C Dapat mendorong pemahaman bersama tentang materi pelajaran
10.D Masing-masing kelas dapat meningkatkan kemandiriannya
Tes Formatif 2
1. D Teori mengajar dasar keilmuan guru
2. A Seni dibangun dari pengalaman guru mengajar dan membelajarkan
3. C Dapat memicu proses belajar murid
4. A Karena tidak ada kelas yang menunggu giliran
5. D Dapat mendorong siswa mencari jawaban
6. C Perubahan perilaku adalah tujuan belajar
7. D Belajar atas arahan sendiri murid lebih percaya diri
8. B Perhatian muridterarah pada masalah yang disajikan
9. B Pengelolaan kelas yang baik dapat meningkatkan belajar murid
10. D Guru harus memperhatikan apa yang dilakukan murid
Tes Formatif 3
1. C Inti PKR adalah pengelolaan beberapa kelas secara bersamaan
2. D Jadwal khusus penting dalam pelaksanaan PKR
3. C Kombinasi inisiatif murid dan arahan guru penting dalam PKR
4. B Dalam kelompok murid belajar hal yang sama
5. B Aneka ragam sumber belajar yang tersedia akan mendukung PBAS
6. C Meningkatkan komunikasi antar pribadi
7. D Secara berinteraksi memanfaatkan sumber belajar yang tersedia
Pengantar
S alah satu unsur dari pengelolaan kelas adalah penataan kelas. Penataan kelas
memerlukan perhatian dan perencanaan yang sungguh-sungguh dalam proses
pembelajaran. Dalam PKR penataan ruang kelas penting untuk dilakukan dengan
terencana untuk mendukung proses pembelajaran. Aktivitas murid dan mobilitas
belajar sangat tinggi. Dimana murid dalam PKR dituntut untuk belajar mandiri,
mengerjakan tugas, mengambil dan mengembalikan bahan belajar, menyimpan alat,
melakukan pengamatan baik secara individual maupun kelompok, semuanya
dilakukan secara terarah dan tidak diawasi guru secara terus menerus.
Karena murid harus melakukan kegiatan sendiri dalam kelas, maka murid-
murid tersebut harus akrab dengan ruang kelasnya. Mereka harus merasa seperti ada
dalam rumahnya sendiri, proses belajar berjalan lancar karena murid telah mengenal
ruang kelas dengan baik, dimana mereka mengambil,mengembalikan, menyimpan
sesuatu yang berkaitan dengan bahan pembelajaran sudah dihafalnya.
Untuk mendukung kegiatan murid tersebut , maka ruangan kelas harus ditata
dengan sangat baik, agar tercipta suatu lingkungan yang kondusif agar para murid
dapat belajar dengan efektif. Bagaimana caranya agar kita dapat menciptakan
lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran?
Saudara mahasiswa, marilah kita membayangkan keadaan ruang kelas yang
tiap hari kita hadapi. Di samping ada meja guru, bangku dan tempat duduk murid,
lemari atau rak buku, bagaimana keadaan kelas tersebut? Apa ada jendela, apa
cahaya dan sirkulasi udara cukup, dan apa saja yang ada di sekitar kelas atau yang
terpajang di dinding kelas. Penataan semua benda tersebut akan mempengaruhi
terhadap murid yang belajar dan juga proses pembelajaran.
Baiklah, untuk menciptakan ruang kelas yang dapat mendukung proses
pembelajaran, maka dalam sub unit ini akan dibahas tentang:
A. Penataan ruang
B. Pengaturan denah
C. Penataan pajangan
B. Pengaturan denah
Berdasarkan dari pengamatan selama ini, pengaturan denah kelas yang kita
jumpai adalah seperti yang terlihat pada gambar 3.1. Guru PKR nampaknya juga
masih mengatur denah seperti tersebut. Sebenarnya dalam PKR pengaturan semacam
ini kurang sesuai. Ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak luwes jika guru ingin beralih dari bentuk kegiatan klasikal menjadi
kegiatan kelompok kecil.
2. Sulit untuk melakukan beberapa bentuk kegiatan belajar yang bervariasi
dalam waktu yang bersamaan.
3. membatasi gerak Anda untuk melakukan supervise dan memberi umpan balik
secara individual.
PAPAN TULIS
GURU
RAK BUKU
RAK BUKU
BAHAN MEJA
Kesenian
MEJA
Tempat
RAK BUKU
RAK BUKU TIKAR
RAK BUKU
Sumber
Sofa
RAK
P k tT t
RAK BUKU
Tempat Diskusi
MEJ
! ! ! !
Sumber Mengajar
Papan Tulis
M j ! ! ! !
! ! ! !
RAK BUKU
Beberapa keuntungan dari denah pada gambar 3.2 dan gambar 3.3 untuk PKR antara
lain adalah:
1. Semua sumber belajar ada di ruangan, guru harus mengatur penggunaannya
secara bergilir. Pengaturan ini dengan cara membagi murid dalam bentuk
kegiatan belajar yang berbeda.
2. Supervisi mudah dilakukan, karena semua murid dan kegiatan belajar
berlangsung di dalam satu ruang. Guru dapat menentukan bentuk bantuan
atau umpan balik yang diperlukan oleh siswa atau kelompok.
3. Kegiatan belajar lebih bervariasi, sehingga membuka peluang untuk
menghasilkan iklim kelas yang positif.
RAK BUKU
BUKU
Sofa
Kesenian dan
RAK
TIKAR
MEJA
Tempat
RAK BUKU
Penyekat Teat
! !
! !
! !
! !
! ! ! !
! !
Meja Sumber Mengajar
Tempat Diskusi
MEJA
! ! MEJA
! ! ! !
! ! ! ! ! !
! !
! ! ! !
RAK
Papan Tulis
KELAS VI
! ! ! !
GURU
M
PAPAN TULIS
! ! ! !
KELAS III
! ! ! !
Pada gambar 3.4 adalah variasi sederhana dari gambar 3.1, karena denah tersebut
termasuk denah kelas yang tradisional. Dengan denah 3.4, Anda akan lebih mudah
mengajar seluruh kelas pada saat yang sama, atau mengajar dua kelompok kelas yang
terpisah. Semua murid menghadapi papan tulis, tetapi mereka dibagi ke dalam dua
kelompok menurut kelas.
Gambar 3.5 adalah contoh lain dari variasi penataan ruang kelas. Perhatikan
gambar berikut dengan baik.
M
! !
GURU
M
M
M
!
PAPAN TULIS
PAPAN TULIS
!
KELAS IV
KELAS V
!
!
M
M
M
M
M
!
M
PAPAN TULIS
! !
KELAS II
!
! ! ! !
! !
KELAS IV
SEKET
! !
!
Pada denah gambar 3.6 tampak lebih informal. Bangku-bangku tidak diatur
secara berjejer. Disini Anda menciptakan peluang bagi murid untuk melakukan
interaksi sosial. Mereka duduk dalam kelompok kecil dan saling berhadapan. Peran
guru adalah mendorong mereka untuk berdiskusi dan bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas sekolah.
Ruang kelas dibagi tiga denah. Kelas I mempunyai tempat tersendiri, papan
tulis dekat mereka, meja gurupun dekat dengan murid kelas I. Hal ini dimaksudkan
karena murid kelas I dianggap lebih banyak memerlukan bantuan dan pengawasan
dari guru. Perhatikan pula pembatas tersebut, pembatas bias berupa rak buku, lemari
atau tirai dari bambu, pembatas juga dapat dipakai memajang karya murid.
GURU
2
! !
!
! !
2
PAPAN TULIS
! !
2
5
! !
2
5
! !
6
! !
6
Guru yang menggunakan denah ini percaya bahwa murid yang lebih tua dapat
membantu dapat membantu murid yang lebih muda. Murid yang membantu disebut
“tutor”. Dalam contoh di atas murid kelas II selain duduk dekat dengan kelas II
lainnya, mereka juga duduk dekat dengan murid kelas V. Seorang murid kelas II
dapat berpaling kearah murid murid kelas V bila memerlukan bantuan, begitu juga
yang duduk dekat dengan kelas VI.
Beberapa contoh yang telah digambarkan diatas adalah dalam satu ruang
kelas. Apabila Anda melaksanakan PKR dua kelas atau lebih, maka pilihlah bentuk
ruang yang sesuai dengan kepantingan tersebut.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan sebelum Anda
memutuskan denah kelas mana yang akan Anda ciptakan, yaitu:
C. Mengatur pajangan
Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah
dikelas salah satunya adalah memasang pajangan. Pajangan dapat berbentuk gambar,
grafik, hasil karya murid yang mengandung pesan kependidikan. Kelas yang tanpa
pajangan tampak kosong dan menimbulkan suasana yang seram dan menyedihkan.
Tetapi kelas yang penuh dengan pajangan dekorasi belum tentu mengandung kualitas
pesan pendidikan.
Latihan
Agar Anda lebih memahami materi sub unit 1 di atas, kerjakanlah soal-soal
berikut ini sebagai latihan.
1. Sebutkan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang kelas.
2. Berilah penjelasan mengapa dalam PKR, guru harus mengatur denah yang sesuai
dengan bentuk kegiatan belajar?
3. Mengapa hasil karya murid perlu dipajang di ruang kelas? Dan apa saja yang perlu
dipertimbangkan dalam memajang hasil karya tersebut.
RANGKUMAN
1. Pengelolaan kelas dalam arti fisik meliputi tiga unsur yaitu penataan
ruang kelas, pengaturan denah, dan pengaturan pajangan. Penataan
ruang kelas sangat penting karena iklim pembelajaran dapat
dipengaruhi oleh keadaan fisik ruang. Penataan ruang kelas diciptakan
secara kondusif agar murid merasa betah belajar di kelas. Di samping
itu, ruang kelas yang tertata baik dapat menciptakan semangat belajar.
2. Kemampuan untuk mengelola kelas sangat penting bagi guru, terutama
guru PKR karena yang dihadapi adalah murid dari berbagai umur,
kemampuan, dan minat yang berbeda. Meskipun guru telah menguasai
materi dengan baik, dan bagusnya persiapan mengajar yang disusunnya,
kemungkinan besar ia akan menghadapi masalah pada saat proses
pembelajaran berlangsung, karena ia tidak mampu mengelola
lingkungan kelasnya.
3. Inti dari pengelolaan kelas terutama terletak pada:
1) Kemampuan guru menata denah ruang kelas antara lain yang
berhubungan dengan meja, papan tulis, sumber belajar, tempat
penyimpanan bahan dan alat, dan pajangan kelas.
2) Memanfaatkan hasil karya murid untuk dipajangkan, dan ini akan
meningkatkan karsa, dan karya murid.
Pengelolaan Murid
Pengantar
P ada sub unit 1 Anda telah mempelajaran mengenai pengelolaan kelas. Tentu
Anda sudah memahami bagaimana menata ruang kelas yang menarik,
menyenangkan, membuat murid betah belajar, dan mendukung proses pembelajaran.
Pada sub unit 2 ini marilah kita mempelajari tentang pengelolaanmurid, yang
mencakup dua hal yaitu kelompok belajar dan tutor. Semua materi tersebut berkaitan
berkaitan dengan penataan aktivitas murid untuk memperlancar dan mengefektifkan
pembelajaran.
Ruang kelas bukan hanya sebagai tempat untuk mengajar guru dan murid
duduk dengan tenang untuk mendengarkan pelajaran guru. Kelas adalah tempat
kegiatan pembelajaran, dimana proses interaksi dan belajar murid berlangsung. Oleh
karena itu keserasian perpaduan pengelolaan kelas dan pengelolaan murid akan
sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada kegiatan pembelajaran.
Bila guru tidak memperhatikan salah satu diantara keduanya, maka kegiatan
pembelajaran yang diharapkan tidak akan terjadi dengan efektif.
Baiklah saudara mahasiswa, marilah kita membahas tentang pengelolaan
murid dalam uraian materi berikut ini.
A. Kelompok Belajar
Berdasarkan pengamatan kami di beberapa Sekolah Dasar, ternyata ada
sebagian SD telah membentuk kelompok belajar dan kegiatan murid yang dilakukan
dalam kelompok. Kegiatan tersebut merupakan modal dasar yang dapat
dikembangkan kearah yang lebih maju agar kelompok belajar benar-benar menjadi
forum belajar bagi murid, dan merupakan tempat mengembangkan kerjasama dan
saling membantu antara sesama murid.
Masih ingatkah Anda pada materi pada unit 1 yang lalu? Pada unit tersebut
dibahas tentang prinsip-prinsip PKR, salah satu prinsip adalah keaktifan murid untuk
belajar mandiri. Prinsip belajar mandiri dalam PKR merupakan dasar dari seluruh
aktivitas belajar. Apabila prinsip tersebut tidak dilaksanakan, maka PKR pun tidak
terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
1. Kelas : IV
2. Mata Pelajaran : IPS
3. Topik : Hutan
4. Tujuan : Agar murid menyadari tentang pentingnya hutan.
Tugas
Diskusikan dengan teman kelompokmu tentang pentingnya dan manfaat
hutan bagi manusia. Tutor bertugas memimpin diskusi, catat hasil diskusi
dan smpulkan. Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusi tersebut
di depan kelas, dan masing-masing kelompok mencocokkan dan bertanya
tentang hasil diskusi tersebut.
Keberhasilan dari belajar bersama ini terletak pada “kejelasan”, murid harus
memahami apa yang harus mereka kerjakan, dan kapan murid dapat giliran untuk
memperoleh bantuan apabila ada masalah. Kejelasan dapat diperoleh melalui
perencanaan yang mantap dan melatih peran dan cara kerja sama lebih dulu.
Latihan
Baiklah, setelah Anda memahami materi pada sub unit 2 ini, maka kerjakan
latihan berikut ini:
Apabila Anda harus mengajar di kelas II dan kelas IV secara bersamaan,
dan masing-masing kelas muridnya berjumlah 4(untuk kelas II) dan 6(untuk kelas
IV). Keadaan seperti itu menguntungkan Anda apabila Anda mampu memanfaatkan
konsep atau teori yang telah diuraikan di muka. Apa yang harus Anda lakukan agar
pelajaran berjalan lancer? Semua murid baik kelas II maupun kelas IV dapat
menyelesaikan tugas? Metode pembelajaran yang bagaimana yang cocok untuk ini?
Jenis tutorial mana yang paling cocok untuk keadaan seperti itu?
RANGKUMAN
Setelah Anda mengerjakan tes formatif 2, cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci
Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah
jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
X 100%
Tingkat penguasaan=
10
Disiplin Kelas
Pengantar
D isiplin kelas yang dimaksud dalam sub unit 3 ini, bukan suatu disiplin yang
kaku, dimana murid duduk dengan tenang, diam dan yang terdengar hanya
suara guru. Dalam PKR, disiplin kelas bukan seperti itu. Murid tetap dituntut aktif
belajar sehingga suasana kelas menjadi hidup dan hangat. Suasana kelas seperti ini
akan terkesan gaduh, tetapi tetap terarah sehingga tercapai tujuan belajar yang
efektif. Hal ini bukan berarti guru mengabaikan aturan-aturan untuk menjaga
kedisiplinan yang berkaitan dengan ketertiban sekolah.
Disiplin kelas yang dimaksud disini adalah guru menciptakan aturan dan
kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat lagi
melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin kelas. Aturan
dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan Kegiatan Kelas” (ARK) dan “Kegiatan
Siap” (KS). Untuk jelasnya marilah ikuti uraian materi berikut ini.
b. Alat tulis
Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris dan penghapus sehingga pada
saatnya Anda tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis.
c. Sumber bahan
Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan sehingga
pada saatnya Anda tidak repot mencarinya.
d. Tutor
Sudahkah Anda mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang
memerlukan bantuan. Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka kapan saja
diperlukan. Oleh karena itu Anda sebagai guru harus sudah mempersiapkannya
dengan baik.
Latihan
Kerjakan latihan berikur ini untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami materi
pada sub unit ini.
Sebelum waktu pulang murid Anda sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat.
Buatlah kegiatan dalam bentuk permainan, yang dapat Anda berikan untuk kelas
tersebut. Coba terapkan pada murid Anda. Bila menemui kesulitan diskusikan
dengan tutor Anda! Untuk mengerjakan tugas tersebut dengan baik berpedomanlah
pasa aspek berikut ini:
- tentukan nama permainan
- tujuan apa yang akan dicapai
- kegiatan apa yang dilakukan
RANGKUMAN
Agar kegiatan pembelajaarn dalam kelas berjalan efektif dan efisien,
perlu diciptakan berbagai kegiatan yang dapat mengisi kekosongan belajar,
misalnya sebelum pelajaran dimulai, ketika kegiatan sedang berlangsung akan
tetapi ada murid yang sudah menyelesaikan pekerjaannya, atau pada saat
sebelum kegiatan berakhir.
Aturan Rutin Kelas(ARK) dan Kegiatan Siap(KS) merupakan kegiatan
yang dapat diciptakan seorang guru PKR untuk mengatasi kesulitan seperti di
Tes Formatif 3
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, dan D di depan jawaban yang
menurut pendapat Anda paling tepat.
1. Manfaat dari Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah……..
A. mengisi kegiatan pada waktu luang
B. menggantikan guru yang tidak hadir
C. memberi tugas tambahan pada murid
D. meningkatkan disiplin murid
2. Berikut ini termasuk kegiatan ARK, kecuali……….
A. menyiapkan sumber belajar
B. memberikan tugas untuk setiap kelas PKR
C. menyiapkan alat pelajaran dan alat peraga
D. memberikan PR pada murid
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang
Tingkat penguasaan = benar X 100%
10
Tes Formatif 1
1. D Aturan harus jelas dan penataan ruang kelas dapat lebih kondusif
2. A Menyayang orang tua tidak ada kaitannya dengan pengorganisasian kelas
3. A Yang paling cocok sudut IPA untuk kegiatan belajar IPA
4. C Karena denah tradisional berderet ke belakang.
5. D yang paling tepat, karena penting dalam memilih BKB
6. C Papan pajangan bukan bukan untuk meramaikan kelas
7. A PKR diperlukan karena kurangnya jumlah guru di sekolah
8. D Tutorial berpasangan adalah bukan pembelajaran klasikal
9. C Strategi mengajar yang paling baik yang sesuai dengan kebutuhan.
10. D Yang paling tepat, karena fungsi pajangan bukan sekedar hiasan ruangan
Tes Formatif 2
1. B Perangkapan kelas secara bergilir menyebabkan pemborosan waktu
2. C Tutor murid dapat meningkatkan prestasi belajar tutor maupun yang ditutori.
3. C Tutor murid harus murid yang pintar
4. D Pemanfaatan tutor murid bukan untuk meringankan kerja guru
5. B Tutor berguna untuk membantu belajar
6. D Murid bukan hanya obyek, tetapi subyek yang harus aktif
7. B Tidak ada murid yang bodoh atau pintar, tetapi murid yang cepat dan lambat.
8. A Belajar mandiri terletak pada inisiatif dan disiplin pada murid
9. A Kelompok belajar adalah forum untuk saling membantu
10. D Dibentuknya kelompok belajar tergantung pada kebutuhan
Tes Formatif 3
1. A Peran ARK adalah mengisi waktu luang.
2. D Memberikan PR sudah termasuk ARK
3. A KS berperan untuk mengisi waktu luang pada saat proses pembelajaran
4. D LKM bukan untuk tes
5. A KS tidak mungkin diberikan secara klasikal.
6. B Pembelajaran klasikal menjadi kunci bagi penerapan PKR
7. A Berdasarkan SP dan jadwal guru lain dapat memberikan KS
8. A ARK selama ini sudah dilaksanakan guru
9. D ARK adalah dipersiapkan oleh guru, bukan oleh nurid
10 B ARK harus berkaitan dan menunjang pelajaran.
Aria Djalil, dkk. (2005) Pembelajaran Kelas Rangkap, Jakarta : Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Collingwood, Ian. (1991). Multiclass Teaching in Primary Schools, Unesco.
Delamont, Sara. (1983). Interaction in The Classroom (Second Ed.), London
Knowles, Malcom. (1975). Self Directed Learning, Cambridge,
Miller, Bruce A. (1989). The Multigrade Classroom: A Resource Handbook for
Small, Rural school, Nortwest Regional Laboratory, Oregon.
Moyles, JR. (1992), Organizing for learning in the primary classroom, Open
University Press, Philadelphia.
Aisyah Ali
Pendahuluan
Perlu Anda ketahui bahwa unit ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar, dan Anda
dapat menggunakan waktu 12 X 50 menit untuk mempelajari unit ini. Waktu tersebut
sudah termasuk mengerjakan tes akhir unit dan latihan-latihan. Untuk itu pandai-
pandailah mengatur waktu. Bacalah kalimat demi kalimat dengan tekun agar Anda
mudah memahami. Untuk mengetahui apakah Anda telah memahami unit ini, maka
kerjakanlah setiap tes pada akhir kegiatan sampai memperoleh jawaban yang tepat.
Nah, sekarang pusatkan perhatian Anda pada materi ini, silahkan pelajari kegiatan
belajar berikut dan selamat belajar!
Pengantar
Uraian Materi
Dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan. Lingkungan
adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai
objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta
didik. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap
diterima dan diingat siswa. Siswa harus mengonstruksi pengetahuannya sendiri dan
memberi makna melalui pengalaman nyata. Pembelajaran sebagai hasil usaha siswa
dan pola pembinaan ilmu pengetahuan di sekolah merupakan suatu skema, yaitu
aktivitas mental yang digunakan siswa sebagai bahan mentah bagi proses perenungan
dan pengabstrakan. Setiap siswa, sebenarnya telah mempunyai satu aset ide dan
pengalaman yang membentuk struktur kognitif. Untuk membina siswa dalam
menemukan pengetahuan baru, guru sebaiknya memerhatikan struktur kognitif yang
ada pada mereka. Pada proses belajar mengajar, guru tidak lagi hanya mentransfer
ilmu pengetahuan, tetapi siswa sendiri yang harus membangun pengetahuannya
(knowledge is constructed by human).
Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Guru di
sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi merupakan bagian
integral dalam sistem pembelajaran. Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran saat
Latihan
Anda seorang guru Kesenian, di Sekolah Anda hanya terdapat 3 (tiga) orang guru
termasuk Kepala Sekolah. Karena keterbatasan guru Anda diminta untuk membantu
mengajar di kelas II dan III dan pelajaran Olah raga untuk semua kelas, sementara
Anda merasa khawatir karena tidak menguasai mata pelajaran tersebut. Di SD lain
dekat SD Saudara terdapat seorang Guru Olah Raga dengan berbagai peralatan
olahraga. Apa yang akan Anda Lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada,
agar murid-murid yang menjadi tanggung jawab Anda dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik?
Tes Formatif 1
1. Jelaskan dalam kondisi apa saja seorang guru harus memanfaatkan guru lain
dalam satu sekolah!
2. Jelaskan dalam kondisi apa saja seorang guru membutuhkan bantuan guru
lain dari sekolah lain!
3. Berikan satu contoh bentuk kerjasama antara sesama guru dari sekolah lain!
Jelaskan bagaimana kerjasama tersebut dapat berlangsung baik!
4. Apa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya KKG?
Pengantar
Uraian Materi
Sebagian besar siswa kurang berminat dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah sehingga materi yang diajarkan menjadi
verbal/hafalan. Kita menyadari bahwa salah satu kelemahan metode ceramah jika
diterapkan secara murni adalah tidak melibatkan anak didik secara aktif dalam proses
pembelajaran akibatnya materi tersebut menjadi kurang menarik sehingga kurang
diminati siswa. Padahal menurut Effendi (1995) minat adalah variabel penting yang
berpengaruh terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita yang diharapkan seperti yang
dikemukakan bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa
Rangkuman
Lingkungan adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang
menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat memberikan
pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Seorang guru harus
mampu membuat siswa belajar mandiri. Membentuk kelompok belajar
dapat membantu siswa mengaktualisasikan diri dan melalui kegiatan belajar
dalam kelompok, siswa diharapkan memperoleh banyak hal antara lain
pengetahuan dan keterampilan lebih banyak karena mereka dapat belajar
dari sesama teman. Pada dasarnya sebuah lingkungan yang dipilih dapat
menjadi sumber belajar berbagai jenis ilmu, Lingkungan belajar dapat
berupa lingkungan di sekolah yang terdiri guru, kepala sekolah, teman
sekolah, ruang kelas, dan halaman sekolah. Sedangkan lingkungan sekitar
meliputi lingkungan alam, lingkungan social yang dapat berupa masyarakat
dan sarana-sarana lainnya yang terdapat di sekitar daerah tempat tinggal
ataupun sekolah siswa.
Tes Formatif 2
1. Dalam pendidikan pada dasarnya lingkungan adalah………
a. tempat bermain
b. tempat belajar
c. laboratorium raksasa yang merupakan sumber belajar
d. tempat siswa beradaptasi dengan alam
2. Lingkungan sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar adalah……
a. Kantin sekolah
b. Museum
c. Cagar alam
d. Puskesmas
3. Seorang ulama/pendeta dapat dapat menjadi nara sumber bagi siswa pada saat
a. pelajaran agama
b. perayaan hari-hari besar keagamaan
c. setiap hari
d. semua benar
Rumus
Jumlah jawaban yang benar
Pengantar
Latihan
Ketika sedang membimbing mahasiswa PPL di kabupaten MAPPI distrik
Bade, seorang guru Ibu Nn bercerita bahwa ia sangat kesulitan memberikan
contoh-contoh yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Misal dalam
memberikan contoh berbagai jenis hewan, disana siswa hanya mengenal
jenis hewan tertentu terutama Rusa dan Kasuari. Pada saat mengajar IPA di
kelas VI Ibu Nn menunjukkan gambar sapi namun oleh siswa gambar
tersebut disebut Rusa (Rusa di daerah tersebut banyak yang bertubuh sangat
besar). Demikian pula untuk menjelaskan tentang hal-hal lain seperti Pasar
dan berbagai jenisnya, Museum dan lainnya Ibu Nn sangat merasa
kesulitan.
RANGKUMAN
Menciptakan ruang kelas dan ligkungan sekolah sebagai sumber belajar amat
penting, terutama dalam upaya meningkatkan kemandirian siswa. Ruang kelas
yang berisi sumber belajar dan alat belajar sangat membantu guru dan siswa
dalam pembelajaran, terutama sekolah yang terkondisikan untuk melakukan
pembelajaran kelas rangkap.
Menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sangat membantu
dalam pembelajaran kelas rangkap. Koperasi, UKS, kebun sekolah dan
halaman sekolah, kolam sekolah membantu siswa dalam memperoleh
pengalaman nyata dalam belajar.
Pilihlah
A. Bila 1) dan 2) benar
B. Bila 1) dan 3) benar
C. Bila 2) dan 3) benar
D. Bila 1), 2) dan 3) benar
Rumus
Jumlah jawaban yang benar
Tes Formatif 1
1. Seorang guru harus memanfaatkan guru lain dalam satu sekolah pada saat
- guru tesebut akan meninggalkan sekolah untuk urusan yang sangat penting
pada saat pembelajaran sedang berlangsung
- seorang guru belum menguasai materi pelajaran tertentu
- seorang guru kekurangan buku sumber
- seorang guru kekurangan alat dan sumber belajar
2. Seorang guru membutuhkan bantuan guru lain dari sekolah yang berbeda pada
saat....
- seorang guru membutuhkan bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar pada
materi tertentu dan disekolah tempat bertugas tidak ada teman yang dapat
membantu
- seorang guru membutuhkan alat peraga yang tidak tersedia di sekolah tempat
guru tersebut bertugas, dan ia sendiri belum dapat dan pernah membuatnya
- seorang guru membutuhkan informasi tentang perkembangan dunia
pendidikan yang belum diketahuinya
3. Salah satu contoh bentuk kerjasama antara sesama guru dari sekolah lain dapat
dilakukan dalam kegiatan KKG. Kerjasama tersebut dapat berlangsung baik
apabila setiap guru memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai forum diskusi untuk
saling bertukar pengalaman untuk mengatasi kesulitan, setiap guru dapat
bertanya hal-hal yang tidak atau kurang dipahaminya tanpa harus merasa malu.
4. Dengan adanya KKG, setiap guru yang terlibat di dalamnya diharapkan dapat
mengatasi berbagai permasalahan dan kesulitan yang dihadapi dalam
melaksanakan tugasnya.
Tes Formatif 2
1. c. laboratorium raksasa yang merupakan sumber belajar
2. a. kantin sekolah
3. b. perayaan hari-hari besar keagamaan
4. a. IPA
5. d semua benar
6. c belajar di lingkungan dapat memberikan pengalaman nyata
Tes Formatif 3
1. d, di ruang kelas
2. a, membuat sudut baca
3. d, semua komponen di sekolah
4. d, Semua yang tersebut di atas benar
5. d, memperkaya pengetahuan dan pengalaman murid
6. d, Herbarium yang di buat bersama oleh guru dan siswa, Sudut baca di dalam
kelas, Bangun ruang yang dipajang di ruang kelas
7. d, meningkatkan kemandirian siswa, memperkaya pengalaman murid dalam
memanfaatkan berbagai media sebagai sumber belajar, Siswa dapat belajar
melalui pengalaman nyata tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar
8. c Berusaha memberikan penjelasan dengan memberikan contoh-contoh dari alat
peraga yang ada, berusaha memberikan penjelasan dengan memberikan contoh
berupa gambar-gambar yang berkaitan dengan materi tersebut
9. d individual, kelompok dan klasikal
10. d berkaitan dengan materi pelajaran, tidak membutuhkan biaya yang besar mudah
dijangkau
Djalil, A., dkk. 2005. Pembelajaran Kelas Rangkap, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Knowles, Malcolm, 1975, Self Directed Learning, Cambridge, New York
Miller, B.A., 1989. The multigrade Classroom: A Resource Handbook for Small
Rural School, Nortwest Regional Educational Laboratory, Oregon.
Suparno Suhaenah, 1999. Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar
Pendidikan Dasar, DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI Proyek Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (Primary School Teacher Development Project), IBRD: Loan
3496-IND
P embelajaran kelas rangkap tidak semudah yang dibayangkan. Seorang guru akan
berhadapan dengan situasi, karakteristik siswa, dan motivasi belajar yang
berbeda jika hanya mengajar satu kelas. Secara teori memang mudah digambarkan
strategi mengajar yang sebaiknya guru. Tetapi dilapangan sangat diperlukan
kemampuan dan keterampilan bagaiman supaya pembelajaran kelas rangkap efektif
dan efisien. Salah satu keterampilan yang sangat penting dikuasai seorang guru
adalah mengajar kelompok kecil dan perorangan, yang merupakan keterampilan
khusus yang sangat diperlukan oleh guru SD dalam pembelajaran kelas rangkap.
Dalam modul 5 ini akan kita bahas secara rinci mengenai (1) hakekat
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, yang mencakup pengertian,
rasional, variasi pengorganisasian, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan, (2) komponen keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan, yang mencakup keterampilan menga-dakan pendekatan secara
pribadi, keterampilan mengorganisasikan kegiatan, keterampilan membimbing dan
memudahkan belajar, dan keterampilan merenca-nakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini tidak cukup kalau
hanya dikaji dan dipelajari secara teoritis, tetapi akan dikuasai dengan baik jika
berlatih menerapkannya baik secara peer teaching maupun rial teaching. Melalui
berlatih menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan pero-rangan
membuat lebih percaya diri dalam mengajar kelas rangkap. Kegiatan aka-demik
dapat ditingkatkan dengan mengatur waktu secara baik. Dengan latihan
Selamat Belajar !
Pengantar
A. Pengertian
Murid selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Sebagai
individu murid dapat belajar secara mandiri. Namun karena murid SD masih dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan serta masih dalam taraf berpikir konkrit
(operasional konkrit) menurut Jean Peaget, maka perlu bantuan atau bimbingan guru.
Demikian pula guru dalam memberikan bimbingan belajar mengupayakan adanya
media atau alat peraga agar mudah dipahami siswa baik dalam mengajar perorangan
maupun kelompok kecil.
Sebagai makhluk sosial, murid akan bertumbuh dan berkembang dengan baik
dalam belajarnya jika berada dalam suatu kelompok. Kelompok belajar yang efektif
dan efisien adalah kelompok belajar dalam jumlah kecil. Kelompok kecil
memungkinkan semua anggotanya terlibat secara aktif dalam belajar, dibawah
bimbingan guru. Demikian guru juga dengan mudah dapat mengarahkan atau
memberikan pelayanan dengan baik terhadap kelompok. Untuk itu seorang guru
dituntut memiliki keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
B. Rasional
Tugas guru sekolah dasar sangat berbeda dengan tugas guru sekolah lanjutan.
Guru sekolah dasar sebagai guru kelas memiliki tanggung jawab terhadap
pengelolaan suatu kelas secara penuh, dalam arti dari awal pelajaran sampai akhir
pelajaran. Seorang guru SD memegang suatu kelas tertentu dalam kurun waktu
tertentu maupun dalam jangka waktu lama. Sementara jumlah guru SD biasanya
sama dengan jumlah kelas yang ada di SD tersebut. Bahkan banyak yang lebih
C. Variasi Pengorganisasian
Penggunaan variasi pengorganisasian dimaksudkan agar murid terhindar dari
perasaan jenuh dan membosankan, yang menyebabkan perasaan malas menjadi
muncul. Dalam mengorganisasi sepantasnya tidak monoton, berulang-ulang, dan
menimbulkan rasa kesal pada diri murid. Karena itu variasi pengorganisasian sangat
penting dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas pembelajaran kelas
rangkap.
Variasi pengorganisasian merupakan keterampilan guru di dalam
menggunakan bermacam-macam kemampuan untuk mewujudkan tujuan belajar
peserta didik sekaligus mengatasi kebosanan atau kejenuhan dan menimbulkan
minat, gairah, dan aktivitas belajar yang efektif.
Variasi pengorganisasian, mencakup penggunaan pola interaksi multi arah
artinya antara guru dengan murid, murid dengan guru atau murid dengan murid.
Variasi pengorganisasian mencakup pengelompokan siswa, penataan ruang, dan
variasi pemanfaat sumber belajar.
a. Variasi pengelompokan siswa
Dalam pembelajaran kelas rangkap, keaktifan kelompok merupakan salah
satu kunci keberhasilan belajar siswa. Agar guru dapat mengaktif-kan
kelompok sebaiknya guru memahami prinsip-prinsip dasar pembela-jaran kelas
rangkap.
Oleh karena itu apabila guru ingin mengaktifkan kelompok sebaiknya guru
mengadakan persiapan yang cukup matang. Guru hendaknya terlebih dahulu
memahami secara mendalam tujuan yang akan dicapai dan topik yang akan
dipelajari siswa. Dengan demikian guru akan dapat menentukan langkah-
langkah yang harus ditempuh siswa, merumuskan
masalah yang menjadi pusat perhatian diskusi, membimbing diskusi
kelompok, dan mengadakan variasi dalam pola interaksi dan kegiatan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap pengelompokkan siswa
merupakan suatu keharusan guna menjamin proses belajar siswa agar tetap
efektif. Mengenai pengelompokkan belajar siswa ini terdapat beberapa variasi
yang dapat dipilih sesuai kebutuhan (UNESCO: 1988), yaitu pengelompokan
siswa atas dasar rombongan belajar, kesamaan kemampuan, kemampuan
Latihan
Setelah mencermati materi di atas, untuk memantapkan pemahaman Anda,
cobalah kerjakan latihan berikut.
1. Sebagai guru SD, Anda pasti sudah pernah mengajar kelompok kecil, dengan cara
membagi murid ke dalam kelompok-kelompok kecil. Cobalah ingat, apa yang
biasanya Anda lakukan ketika mempersiapkan murid untuk bekerja kelompok
serta ketika kegiatan kelompok sedang berlangsung. Berdasarkan ingatan tersebut,
cobalah perkirakan, ciri-ciri mengajar kelompok kecil yang mana yang sudah
Anda terapkan?
2. Cobalah diskusikan dengan teman-teman Anda, topik-topik mana yang sebaiknya
disajikan melalui kegiatan kelas besar (klasikal) serta topik mana yang sebaiknya
disajikan melalui kegiatan kelompok kecil.
3. Bekerjalah dengan teman yang sudah pernah mengajar kelas rangkap. Cobalah
rancang satu pengorganisasian murid (kapan akan digunakan kegiatan klasikal,
kelompok kecil dan perorangan), jika seandainya Anda akan mengajar kelas
rangkap. Diskusikan alasan Anda untuk pengorganisasian yang Anda
kembangkan tersebut.
Pengantar
D alam kegiatan belajar ini, Anda akan mendapat kesempatan untuk membahas
dan berlatih menerapkan komponen-komponen keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan. Kemampuan menguasai dan menerapkan kete-
rampilan tersebut akan sangat membantu Anda dalam mengajar kelas rangkap. Anda
akan lebih mampu mengatur waktu dan kegiatan murid, sehingga waktu kegiatan
akademik akan meningkat pula. Oleh karena itu, Anda hendaknya berusaha mengkaji
setiap komponen secara cermat, serta mengerjakan latihan yang disediakan sehingga
Anda mampu menjelaskan, memberi contoh, serta menerapkan setiap keterampilan.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dibagi menjadi 4
komponen yaitu :
1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan
3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Keempat keterampilan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan tersebut secara
terpisah akan kita kaji satu per satu berikut ini
Beberapa komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan ini, adalah :
A. Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi
Ciptakan keakraban dan kedekatan antara guru dengan murid dan tumbuhkan
hubungan kasih sayang dan persahabatan sehingga murid merasa aman dan nyaman.
Pendekatan pribadi adalah cara guru menyikapi atau menunjukkan perhatian
terhadap murid secara tulus dan jujur. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan
mempersyaratkan terjadinya hubungan yang akrab dan sehat antara guru dan murid,
serta antara murid dan murid. Hubungan yang seperti ini hanya mungkin terjadi jika
guru mampu menga-dakan pendekatan secara pribadi. Untuk itu guru perlu
memperhatikan dan melakukan hal-hal sebagai berikut; tunjukkan perhatian yang
Latihan
1. Baca kembali dengan cermat keempat kelompok keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan. Buatlah satu daftar keterampilan tersebut, masing-masing
dengan subkelompoknya, sehingga merupakan satu lembar pengamatan.
2. Cobalah amati teman Anda yang sedang mengajar kelompok kecil. Tandailah
keterampilan membimbing dan memudahkan belajar yang muncul selama dia
mengajar. Pada saat lain, amati teman yang sama dan catat keterampilan
mengorganisasikan kegiatan yang muncul. Diskusikan hasil pengamatan Anda
dengan teman tersebut.
3. Cobalah rancang kegiatan kelompok kecil untuk kelas Anda selama ± 40 menit.
Laksanakanlah rancangan tersebut, dan mintalah salah seorang dari teman Anda
untuk mengamati Anda. Setelah selesai, diskusikan hasil pengamatan tersebut.
4. Kalau di tempat tutorial Anda ada video pembelajaran kelas rangkap, cobalah
amati modelnya yang ditayangkan melalui video. Fokuskan pengamatan Anda
pada munculnya keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Bandingkan dan diskusikan hasil pengamatan Anda dengan hasil pengamatan
teman lain.
5. Ketika Anda sendiri harus mengajar kelas rangkap, cobalah terapkan secara
sungguh-sungguh keterampilan membimbing dan memudahkan belajar. Bila
mungkin, mintalah seorang rekan Anda untuk mengamati ketika Anda sedang
mengajar. Setelah selesai, mintalah hasil pengamatan tersebut dan cocokkan
dengan kesan Anda sendiri.
Tes Formatif 1
1. B Memilih teman sendiri tidak perlu dilakukan dalam belajar kelompok kecil
dan perorangan
2. C Merupakan hakekat/dasar dari terjadinya belajar dalam kelompok kecil dan
perorangan
3. A Dalam kegiatan klasikal semua murid diperlakukan sama, sehingga tidak
semua kebutuhan murid dapat dipenuhi
4. D Kebiasaan bekerja sama merupakan salah satu dampak pengiring penga-
jaran kelompok kecil dan perorangan
5. C Jawaban B dan D juga benar, tetapi jawaban tersebut sudah tercakup da-
lam jawaban C; bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya
6. B Hakekat PKR, yaitu; keserempakan kegiatan belajar mengajar, waktu ke-
terlibatan akademik yang tinggi, pemanfaatan sumber secara maksimal,
dan kontak psikologis berkesinambungan antara guru dan murid, hampir
sama dengan hakekat mengajar kelompok kecil dan perorangan
7. A Sebelum bekerja, murid harus tahu dengan jelas tugasnya.
8. C Menyerahkan laporan kepada guru tidak memberi kesempatan kepada mu-
rid untuk saling belajar, sehingga tidak merupakan kegiatan kulminasi
yang efektif
9. B Penetapan ketua dan sekretaris kelompok sebaiknya dilakukan oleh kelom-
pok, bukan disiapkan oleh guru
10. D Pengenalan serta secara pribadi jangan dimanfaatkan untuk melaporkan
murid kepada orang tuanya karena ini berarti merusak kepercayaan
Tes Formatif 2
1. C Sasaran utama keterampilan melakukan pendekatan secara pribadi adalah
membangun hubungan yang akrab dan sehat
2. D Merupakan contoh keterampilan melakukan supervisi lanjut
3. B Menyiapkan murid untuk mengikuti laporan pada akhir kegiatan, termasuk
keterampilan melakukan supervisi pemaduan
4. C Keterampilan ini termasuk keterampilan melakukan proses lanjut
5. A Kegiatan akhir (kulminasi) termasuk keterampilan mengorganisasikan ke-
giatan
Pendahuluan
D alam pembelajaran kelas rangkap yang baik, seorang guru harus menyusun
rencana pembelajaran. Karena pembelajaran akan lebih berhasil jika guru
terlebih dahulu membuat rencana bagaimana supaya diperoleh hasil yang optimal.
Dalam tahap perencanaan ini guru memikirkan kegiatan-kegiatan apa agar
pembelajaran efektif dan efisien. Lebih-lebih jika pembelajaran kelas rangkap
dilaksanakan secara permanen, misal disuatu sekolah jumlah guru 3 sedang jumlah
kelas 6. Hal demikian tentu menuntut guru untuk secara tetap melaksanakan
pembelajaran kelas rangkap, sehingga harus menyusun rencana pembelajaran.
Demikian pula jika sudah diketahui adanya guru berhalangan mengajar atau
sudah minta ijin sehari sebelumnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas rangkap
sangat membantu guru dalam mengajar, dan membantu mengarhkan murid dalam
belajar. Namun demikian ada pengecualiannya jika guru tidak masuk secara tiba-tiba
karena tugas mendadak atau keperluan lainnya. Guru teman sejawat akan merangkap
kelas secara spontan, tanpa memiliki kesempatan untuk menyusun rencana
pembelajaran kelas rangkap. Pembelajaran merangkap kelas secara spontan menuntut
kemampuan dan keterampilan seorang guru dalam mengatur strategi pembelajaran.
Bagi guru yang sudah berpengalaman sangat mudah mengatasi situasi yang
tiba-tiba tersebut. Tetapi bagi guru yang baru atau guru muda akan mengalami
kesulitan dalam berbagai aspek. Misalnya, karakter murid yang sulit diatur, malas atau
tidak suka belajar, suka bermain, agresif, tidak memiliki motivasi belajar,
ketergantungan pada
Pengantar
Tujuan
Pendidikan dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada murid
untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masya-rakat, warga
negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan murid untuk mengikuti
pendidikan menengah (Pasal 3 PP. No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).
Isi Program
Untuk mencapai tujuan tersebut disusun isi kurikulum pendidikan dasar yang
mencakup bahan kajian dan pelajaran tentang Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Membaca dan Menulis,
Matematika (termasuk berhitung), Pengantar Sains dan Teknologi, Ilmu Bumi,
Sejarah Nasional, dan Sejarah Umum, Kerajinan Tangan dan Kesenian, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Menggambar serta Bahasa Inggris. Bahan Kajian dan
pelajaran tersebut dikemas dalam mata pelajaran yang berisi konsep, pokok
bahasan, tema dan nilai yang dihimpun dalam satu kesatuan disiplin (pengetahuan).
Khusus untuk Sekolah Dasar (SD), disusun mata pelajaran sebagai berikut:
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2. Pendidikan Agama
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
7. Kerajinan Tangan dan Kesenian
8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
9. Bahasa Inggris (hanya bila diperlukan)
10. Muatan Lokal
MENYUSUN
LANGKAH DAN
ALAT EVALUASI
4
Setiap mata pelajaran memiliki ciri khas tertentu, tetapi semua mata
matapelajaran pada umumnya mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1. Tertuju pada pencapaian tujuan yang dirumuskan lebih dulu oleh guru atas dasar
GBPP (Prinsip berorientasi kepada tujuan).
2. Tujuan belajar dirumuskan dalam perilaku (umum dan khusus) yang dapat dikaji
ketercapaiannya pada akhir pembelajaran (Prinsip akonta-bilitas).
3. Pembelajaran bertolak dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan, yang telah
dimiliki murid (Prinsip perilaku awal).
Kompetensi Tamatan
Kompetensi Lintas
Kurikulum
Kompetensi Rumpun
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
TUJUAN SILABUS
Mata Pelajaran
PENDIDIKAN
NASIONAL Aspek
Hasil Blj
Indikator
RANGKUMAN
Tes Formatif 1
Beri tanda silang ( X ) pada salah satu kemungkinan jawaban yang menurut
pendapat Anda paling tepat.
1. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran pada dasarnya merupakan ........
A. Beban dan waktu belajar yang dipersyaratkan
B. Tuntutan belajar menurut murid
C. Tuntutan belajar menurut masyarakat
D. Beban dan waktu belajar minimal
2. Kurikulum merupakan pedoman bagi ....
A. Pengelola pendidikan
B. Para guru saja
C. Para guru dan murid
D. Guru, murid, dan pengelola
3. Pengembangan murid sebagai pribadi ....
A. Tidak memerlukan kemampuan dasar
B. Memerlukan kemampuan dasar
C. Cukup kemampuan minimal
D. Diserahkan kepada orang tua
Mewarnai dan
memberi nama
makhluk laut
Kelas I dan II Subtopik
Membaca cerita tentang
lumba-lumba dan menu-
dan
liskan 5 ciri utama kegiatan per
Kelas III kelas
Kelas III Menggambar dan
mendiskusikan beberapa
jenis makhluk hidup
Kelas IV
Meneliti salah satu jenis
makhluk laut dan menyusun
laporan penelitian tsb
Kelas V dan VI
Dalam model di atas sebuah topik umum IPA direncanakan untuk diajar-kan pada
berbagai kelas yang berbeda. Karena kelasnya berbeda isi dan bentuk kegiatan
belajarnya juga berbeda.
Model Fogarty ini menawarkan kepada kita untuk mengembangkan topik
pembelajaran kelas rangkap yang terpadu untuk seluruh kelas yang akan kita
tangani di bawah cakupan suatu bidang studi. Misalnya saja pada suatu ketika
seorang guru harus menangani seluruh kelas. Situasi ini sangat mungkin terjadi di
SD yang kecil yang jumlah gurunya paling banyak dua orang dan yang seorang
terpaksa tidak dapat mengajar karena sakit atau alasan lain.
Melihat jalan pikiran pengembangan topik dalam model di atas kini kita
memperoleh suatu contoh pengintegrasian ide dan prosedur pembelajaran kelas
rangkap dengan ide dan prosedur pembelajaran multi aras (PMA) dan Multi Level
Teaching. Kombinasi pembelajaran kelas rangkap dan pembelajaran multi aras
dapat diterapkan pada situasi dimana suatu topik diturunkan dari konsep dasar suatu
bidang studi. Seperti dalam model di atas topik umum pembelajaran mengambil
konsep dasar makhluk hidup laut. Atau dalam situasi dimana topik umum diambil
dari dari wawasan antar-bidang studi atau interdisipliner yang berorientasi
B agian ini merupakan pembahasan akhir Unit 6. Kita akan membahas dua hal:
A. Penilaian terhadap pelaksanaan PKR
B. Pemanfaatan hasil penilaian belajar murid untuk memperbaiki PKR
Tes Formatif 3
Untuk mengecek pemahaman Anda terhadap materi bagian tiga, cobalah Anda
kerjakan Tes Formatif berikut ini ?
1. Terlaksana tidaknya jadwal pembelajaran kelas rangkap harian perlu dilihat agar
guru dapat ....
A. Melapor ke Kepala Sekolah
B. Melaksanakan PKR dengan baik
C. Memperbaiki jadwal berikutnya
D. Menyusun jadwal baru
2. Terlaksana-tidaknya suatu proses pembelajaran perlu dikaji oleh guru agar dapat
melihat ....
A. Tercapai tidaknya tujuan
B. Terlaksana tidaknya rencana PKR
C. Berhasil tidaknya PKR
D. Puas tidaknya guru dan murid
3. Mencatat materi pelajaran yang tidak bisa diajarkan sangat penting untuk ....
A. Melihat siap tidaknya guru
B. Mencari sumber belajar berikutnya
C. Mengecek manfaat belajar
D. Mencari sebab-sebabnya
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang ada
dibagian belakang akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar 3.
Rumus :
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100%
10
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat
meneruskan dengan modul berikutnya. Tetapi kalau kurang dari 80% Anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Tes Formatif 1
1. A Sebagai persyaratan untuk memenuhi beban dan waktu belajar untuk suatu
program.
2. D Merupakan unsur-unsur yang terlibat langsung dalam proses pendidikan.
3. B Kemampuan yang melandasi pengembangan kemampuan lebih lanjut.
4. C Karena dinilai lebih fungsional bagi kehidupan sehari-hari.
5. C Pendidikan obyektif yang bertolak dan berorientasi kepada butir-butir nilai
Pancasila
6. C Tema yang mempunyai berbagai konsep dan keterampilan.
7. B Berupa pikiran pokok dalam bidang ilmu sosial
8. B Berkembang meluas dari lingkungan yang paling dekat sampai pada lingkungan
yang lebih luas.
9. B Tujuan belajar sebagai titik tolak dan sasaran pencapian.
10. B Saling keterkaitan antara unsur dalam upaya pencapaian tujuan.
Tes Formatif 2
1. A GBPP sebagai titik tolak dan rambu-rambu pembelajaran.
2. B Yakin pengelompokan murid atas dasar kemampuannya atau tugas belajarnya.
3. C Membagi gambaran keterkaitan antar konsep dan berbagai bidang
studi/keilmuan.
4. C Dalam rangka menata tugas-tugas belajar murid menurut mata pelajaran dan
tingkat kelas.
5. D Dalam rangka mengelola pembelajaran kelas rangkap dengan baik.
6. A Sebagai wujud kemandirian belajar murid dengan bimbingan sepenuhnya dari
guru.
7. C Sebagai upaya pemanfaatan aneka sumber belajar yang layak di setiap sekolah.
8. A Jumlah besar atau kecil sama saja kecuali dalam cara penggunaannya.
9. C Pemanfaatan lingkungan sekitar perlu diupayakan karena unsur itu yang paling
potensial.
10. C Bersifat layak tujuan dan layak tempat.