PEMBUATAN LARUTAN
TUJUAN Untuk mengetahui cara pembuatan larutan kimia melalui analisa
perhitungan sehingga di peroleh larutan kimia yang kita inginkan
ALAT
DASAR TEORI
Lingkungan di sekitar kita terbuat dari beragam larutan, atau campuran yang
homogen. air saja yang sering kita minum juga merupakan larutan yang berisi
beberapa jenis logam dan zat lain. Sedangkan air yang kotor memiliki lebih banyak
zat terlalut berbahaya di dalamnya.
sebagai berikut
1) Molaritas (M)
Membuat suatu larutan untuk suatu eksperomen dapat dilakukan dengan melarutkan
zat padat (kristal) atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi
menjadi konsentrasi rendah (Ahmadun, 2013).
2) Normalitas (N)
gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat
N= gr ekivalen/liter larutan
3) Molalitas (m)
Molalritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilogram larutan.
m = gr/Mr
C. Pengenceran
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang
lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-
sebagai berikut :
M1 x V1 = M2 x V2
Dimana :
LANGKAH KERJA
DATA PERCOBAAN
PEMBAHASAN
Berdasarka hasil percobaan, kita bisa melihat bahwa dalam membuat suatu larutan yang
paling utama adalah jumlah zatnya (mol). Karena dengan mengetahui jumlah zatnya kita dapat
menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan, yang paling utama dalam
membuat larutan adalah mengetahui berapa gram zat yang digunakan. Dalam pembuatan
larutan ini tiap-tiap bahan akan diberi perlakuan pembuatan larutan murni, pembuatan larutan
dengan pengenceran dan dengan pencampuran. Sesuai dengan hasil pengamatan, Dalam
pembuatan larutan semua bahan terlarut dalam air. Setelah penambahan air atau pelarut di
dalam labu takar dan adanya pengocokan maka campuran itu sudah dinamakan larutan.
Dari semua larutan yang kami buat saya melakukan satu kesalahan yaitu memasukkan air
terlalu banyak (berlebihan) dalam hasil percobaan larutan
M1.V1 = M2. V2. Dimana M.V adalah rumus banyaknya jumlah zat (mol), sehingga mol
awal = mol akhir. Oleh karena itu, percobaan pembuatan larutan dengan pengenceran hasil yang
didapat adalah sesuai dengan teori yang mendasari, bahwa mengencerkan larutan dapat
memperkecil konsentrasi larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu pelarut.
Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut
tidak berubah.
dan sarung tangan untuk menjaga keselamatan dari bahan-bahan kimia yang
dan sarung tangan karena NaOH bukanlah senyawa berbahaya dan tidak
mudah terbakar. Hal ini sesuai dengan Anonim (2008) yang menyatakan
larut dalam air dan gliserol. Natrium Hidroksida tidak beracun and tidak mudah
terbakar.
yang akan digunakan untuk membuat larutan NaOH 0,35 N sebanyak 50 ml.,
NaOH. Kemudian bahan ditimbang dan dimasukkan dalam labu takar, lalu
ditambahkan sedikit air dan aquadest hingga tanda tera. Lalu homogenkan dan
larutan apabila telah homogen sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara
pelarut dan zat terlarut. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan
bahwa larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi.
molaritas akhir dikali volume akhir kemudian dibagi dengan nilai molaritas awal.
tera. setelah itu homogenkan dan dimasukkan ke dalam botol kaca lalu diberi
label. Pada proses pengenceran ini terjadi proses pencampuran larutan pekat
(NaOH) dengan cara menambahkan pelarut (aquadest). Hal ini sesuai dengan
Tujuan
Untuk mengetahui cara menimbang suatu zat
untuk mengetahui teknik pembutan larutan .
untuk mengetahui bagaimana menentukan konsentrasi, molaritas, dan normalitas
untuk mengetahui cara mengencerkan sebuah larutan
untuk mengetahui cara mencampur larutan dan menentukan konsentrasinya