Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PEMANCAR DAN PENERIMA MODULASI AMPLITUDO (AM)

Disusun untuk memenuhi tugas Sistem Telekomunikasi

Dosen Pengampu : Yenniwarti Rafsyam, SST., M.T.

Disusun oleh :

DYAS NURLITASARI PERMATA NIM : 1317030049

VIRA ULITAMA NIM : 1317030024

TELKOM 2B

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan nikmat Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Telekomunikasi yaitu Pemancar dan Penerima Modulasi Amplitudo
(AM).
Penyusunan makalah ini tidak mungkin terwujud apabila tidak mendapat
bantuan dan bimbingan dari semua pihak terutama Ibu Yenniwarti Rafsyam,
SST., M.T. sebagai pembina meteri pada mata kuliah Sistem Telekomunikasi.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari, bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan bahasa ataupun
penulisannya. Oleh Karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima kritik dan
saran agar penulis memperbaiki makalah ini khususnya dari dosen mata kuliah,
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di
masa yang akan datang.

Depok, Mei 2018


Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ i

Daftar Isi.......................................................................................................................... ii

BAB I : Pendahuluan .....................................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II : Pembahasan .....................................................................................................

2.1 Modulasi Amplitudo ................................................................................. 3


a. Pengertian Modulasi Amplitudo ............................................................. 3
b. Jenis-jenis Modulasi Amplitudo .............................................................. 3
c. Indeks Modulasi Amplitudo .................................................................... 4
d. Ciri-ciri Modulasi Amplitudo .................................................................. 5
e. Kelebihan dan Kekurangan Modulasi Amplitudo .................................. 6
2.2 Pemancar dan Penerima Amplitudo Modulasi....................................... 7
2.2.1 Pemancar Am .......................................................................................... 7
a. Blok Diagram Pemancar AM ................................................................. 8
b. Bagian-bagian Pemancar AM ................................................................. 8
c. Prinsip Kerja Pemancar AM.................................................................... 10
2.2.2 Penerima Am ........................................................................................... 10
a. Blok Diagram Penerima AM .................................................................. 11
b. Fungsi Bagian-bagian Penerima AM ...................................................... 11
c. Prinsip Kerja Penerima AM .................................................................... 13
2.3 Simulasi Pemancar dan Penerima AM ................................................... 13
2.3.1 Pemancar Am ......................................................................................... 13
a Osilator ................................................................................................... 13
b. Buffer ...................................................................................................... 14
c Modulator AM ........................................................................................ .14
d. Penguat IF .............................................................................................. .15

ii
e. Penguat RF .............................................................................................. 16
2.3.2 Penerima Am .......................................................................................... 17
a Tuner, Detektor, Audio Preamplifier, Audio Amplifier ......................... 17
2.3.2 Rangkaian Modulasi dan Demodulasi AM ............................................ 18

BAB III : Penutup ..........................................................................................................

Simpulan ......................................................................................................... 20

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain atau untuk melakukan
pembicaraan yang berbeda tempat dan jarak jangkau membutuhkan suatu alat
bantu. Pada dasarnya, komunikasi merupakan suatu hubungan jarak jauh yang
bertujuan untuk mengirim dan menerima informasi, dimana komunikasi tersebut
terdiri dari pemancar radio, media transmisi, dan penerima radio. Sejarah
perkembangan radio mengingatkan kita kembali pada penemuan Marconi
dibidang telegraf. Sejak saat itu perkembangan yang sangat cepat telah dicapai
dalam bidang teknik radio dengan ditemukannya tabung hampa. Pada saat itu pula
sistem modulasi amplitudo (AM) yang dipergunakan. Penyaluran informasi dari
satu tempat ketempat yang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemancar
bertingkat dengan modulasi AM merupakan salah satu cara untuk menyalurkan
informasi dalam teknik perhubungan radio. Pemancar AM merupakan suatu
pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi analog yaitu Ampltudo
Modulation (AM). Dalam modulasi ampitudo, kekuatan gelombang pembawa
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga merepresentasikan data. AM
menggunakan modulasi amplitudo untuk mengirimkan suara. Metode ini
mengubah kekuatan sinyal amplitudo untuk mengirimkan suara. Sebuah penerima
AM kemudian mendeteksi variasi amplitudo pada gelombang radio pada frekuensi
tertentu dan memperkuat perubahan tegangan sinyal untuk menggerakkan
loudspeaker atau earphone. Maka orang akan mendengar pesan asli yang
disampaikan. Namun, jika sinyal tidak cukup kuat ketika mencapai penerima,
seseorang akan mendengar hanya bunyi statik.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Modulasi Ampiltudo?
2. Bagaimana bentuk keluaran dari rangkaian pemancar AM?
3. Bagaimana bentuk keluaran dari rangkaian penerima AM?

1.3 Tujuan
1. Mampu memahami apa yang dimaksud dengan Modulasi Ampitudo.
2. Mengetahui bentuk keluran dari rangkaian pemancar AM.
3. Mengetahui bentuk keluran dari rangkaian penerima AM.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Modulasi Amplitudo


a. Pengertian Modulasi Amplitudo (AM)

Modulasi Amplitudo (AM) adalah proses penumpangan sinyal informasi ke sinyal


pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang
pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal
informasi. Pada jenis modulasi ini amplituda sinyal pembawa diubah-ubah secara
proporsional terhadap amplituda sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan
frekuensinya tetap selama proses modulasi (linear modulation).

Amplitudo modulasi ini biasanya digunakan pada stasiun pemancar radio telegrafi
dan merupakan jenis modulasi yang paling tua. Amplitudo modulasi sekarang ini
sudah sangat luas digunakan untuk pemakaian suara analog yang memerlukan
penerima yang sangat sederhana seperti pemancar radio komersial atau
dipancarkan melalui propagasi ionosfir yang memerlukan bandwith yang kecil.

b. Jenis-jenis Amplitude Modulation (AM)

1. AM SSB (single sideband) adalah salah satu jenis modulasi amplitudo dimana
spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum frekuensi
AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB (Upper Sideband)
saja.

2. AM DSBFC (Double sideband full carrier) disebut juga full AM dimana


spektrum yang dipancarkan adalah spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB
dan frekuensi USB. Bandwidth sinyal termodulasinya adalah sama dengan dua
kali sinyal informasinya.

3. AM DSBSC (Double sideband supprised carrier) adalah jenis modulasi


amplitudo dimana spektrum frekuensi carrier di tekan mendekati nol.

3
4. AM VSB (Vestigial sideband) sering digunakan pada industri tele dan
siskomersial untuk transmisi dan penerimaan sinyal video. Pada VSB dua
sebagian komponen LSB ikut di transmisikan dengan komponen USB dan
komponen pembawa.

Dalam penerapanya di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang


carrier akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang
dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal
dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim
ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antenna.

c. Indeks Modulasi Amplitudo (AM)

Indeks modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi


sinyal pembawa. Indeks modulasi AM yaitu 0 < m >> 1. Apabila indeks modulasi
terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi AM akan cacat (terdistorsi) dan
apabila indeks modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal termodulasi tidak
maksimal. Untuk menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana
gelombang pembawa termodulasi lebih dari 100 %, maka harus dapat membatasi
besar-kecilnya modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara
menentukan nilai indeks modulasi (m). Pengaruh indeks modulasi terhadap proses
modulasi sinyal pembawa dapat di pahami dari gambar berikut:

4
Kondisi indeks modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, proses modulasi amplitudo
menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi, sedangkan kondisi
indeks modulasi m = 0 tidak termodulasi. Spektrum sinyal AM dapat
digambarkan sebagai berikut:

Spektrum Sinyal AM

Dari gambar diatas terlihat, modulasi amplitudo memerlukan bandwidth 2x


bandwidth sinyal pemodulasi. Daya total sinyal AM dapat dituliskan dalam
persamaan matematik sebagai berikut :

dimana Pc adalah daya sinyal pembawa

adalah daya total sideband (LSB +USB)

Dari persamaan-persamaan tersebut di atas dapat kita diketahui bahwa lebar pita
frekuensi (band width) dalam sebuah proses modulasi amplitudo (AM) adalah dua
kali frekuensi sinyal informasi.

d. Ciri-ciri Modulasi Amplitudo (AM)

Asal Metode transmisi audio AM pertama kali


berhasil dilakukan pada tahun 1870-an
pertengahan.
Modulasi Pada AM, gelombang radio yang dikenal
sebagai “pembawa” atau “gelombang

5
pembawa” dimodulasi pada
amplitudonya oleh sinyal yang akan
ditransmisikan
Noise Rentan terhadap noise karena jangkauan
sinyal AM terlalu luas sehingga dapat
mudah terganggu oleh gangguan
atmosfir.
Bandwith Bandwidth yang sempit membatasi
kualitas suara yang dapat dipancarkan,
sehingga kualitas suara yang dihasilkan
kurang baik.
Fidelitas Menggunakan MF-HF
Rentang AM radio berkisar 535-1705 kilohertz
dengan kecepatan transmisi 1200 bits per
detik
Panjang gelombang 1600Khz sampai 30000Khz.

e. Kelebihan dan Kekurangan Modulasi Amplitudo (AM)

Kelebihan

 Gelombang AM (Modulation Amplitudo) memiliki range jangkauan yang


lebih luas dari pada gelombang FM (Frekuensi Modulation).
 Hal tersebut dikarenakan gelombang AM memiliki panjang gelombang
yang lebih panjang dibanding gelombang FM.
 Lebih mudah dimodulasi, karena rangkaian lebih sederhan.

6
Kekurangan

 Sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang.

Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin
tinggi keangkasa pada malam hari, yang artinya sulit untuk mendapatkan
radius penyiaran selama jam siang.

 AM mudah terhalang oleh bangunan tinggi dan bergantung oleh keadaan


atmosfir.
 Bandwidh yang sempit membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan.

2.2 Pemancar dan Penerima AM

2.2.1. Pemancar AM

Pemancar AM merupakan suatu pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi


analog yaitu Amplitude Modulation (AM), untuk mentransmisikan sinyal
informasi.

Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang besar frekuensi keluarannya dapat
diatur dengan mengubah nilai L dan C. Frekuensi yang dipancarkan diusahakan
konstan agar gelombang keluaran yang dihasilkan lebih baik. Blok osilator
kemudian akan diikuti oleh sebuah penguat buffer yang ditala. Dengan adanya
buffer maka diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh osilator bernilai
konstan. Fungsi buffer di sini untuk mengisolasi osilator sehingga osilator tidak
terbebani oleh rangkaian dibelakangnya mengingat fungsi osilator sebagai
penghasil sinyal carier yang menuntut kestabilan frekuensi dan energi. Selain itu
buffer difungsikan untuk menguatkan energi sinyal carier untuk mengkompensasi
kemungkinan pelemahan sinyal oleh noise.

Sinyal informasi dimasukkan pada rangkaian ini untuk dicampur dengan sinyal
pembawa. Pada transmitter terdapat rangkaian modulator yang pada umumnya

7
adalah sebuah penguat kelas A. Penggunaan penguat kelas A ini akan
mengakibatkan timbulnya cacat yang tidak diinginkan pada selubung modulasi
yang mengandung sinyal informasi. Kemudian keluaran dari penguat RF
ditransmisikan lewat antena.

Modulasi Basis adalah metode memodulasi amplitudo dimana sinyal carier dan
sinyal informasi sama-sama dilewatkan melalui sisi basis modulator AM
(modulator AM yang digunakan berkomponen utama transistor) sehingga sinyal
termodulasinya sefasa dengan sinyal informasinya. Keuntungan dari metode ini
adalah pada sisi demodulator tidak diperlukan adanya rangkaian pembalik fasa
selain indeks modulasi yang relatif lebih baik daripada metode sekawannya.

a. Blok Diagram Pemancar AM

b. Bagian-bagian Pemancar AM

1. Sinyal input

Sinyal input berupa sinyal listrik yang dihasilkan oleh alat-alat pengubah mekanik
menjadi getaran-getaran listrik. Alat yang menghasilkan sinyal ini antara lain
mikrofon, piringan hitam, dan lain-lainnya. Daya sinyal yang dikeluarkan oleh
alat-alat ini, amplitudonya masih terlalu kecil, sehingga memerlukan penguatan
lagi.

8
2. Penguat audio

Sinyal audio yang masih kecil akan dikuatkan amplitudo tegangan sinyalnya,
sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal audio yang kuat. Bagian penguat
bisa berupa audio amplifier atau hanya preamp dengan penguat akhirnya.

3. Rangkaian osilator

Rangkaian osilator ialah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi menghasilkan


getaran tinggi. Frekuensi yang dihasilkan rangkaian ini tinggi karena kalau
rendah, getaran listrik ini tidak akan memancar jauh. Untuk rangkaian pemancar
dan penerima AM osilator yang dapat digunakan adalah osilator Hartley karena
menghasilkan amplitudo output yang konstan sepanjang rentang frekuensi.

4. Penguat penyangga (Buffer)

Penyangga berfungsi untuk menyekat osilator RF dengan penguat daya, sehingga


frekuensi osilator tetap. Selain itu, bagian ini menguatkan juga amplitudo sinyal
RF.

5. Modulator

Modulator adalah bagian yang merupakan sinyal audio/sinyal informasi dengan


sinyal carrier. Pada pemancar AM, amplitudo sinyal pembawa dibuat berubah-
ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi.

6. Penguat daya

Penguat daya bertugas menguatkan sinyal termodulsi sebelum dikirimkam ke


bagian antena untuk dipancarkan.

7. Power supply

Power supply merupakan sumber tenaga bagi rangkaian pemancar untuk


beroperasi. Pada pemancar diperlukan power supply dengan tingkat ripple DC
yang rendah. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi dengung.

9
8. Antena

Antena dalam sebuah pemancar merupakan ujung tombak penyampaian sinyal


radio pemancar ke penerima. Jika antena yang digunakan pada suatu pemancar
tidak memenuhi spesifikasi yang sesuai, maka hasil yang diharapkan tidak akan
tercapai. Selain jangkauan menjadi tidak menentu juga kemungkinan kerusakan
pada rangkaian pemancar akibat tegangan balik dari antena. Saat ini banyak
digunakan antena batang misalnya pada pesawat radio transistor, pesawat
penerima radio mobil, Walky Talky, Handy Talky dan sebagainya.

c. Prinsip Kerja Pemancar AM

Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang dikemudikan dengan kristal pada
frekuensi pembawa atau kelipatan dibawahnya. Besarnya frekuensi keluaran dapat
diatur dengan mengubah nilai L dan C. Frekuensi yang dipancarkan diusahakan
konstan agar gelombang keluaran yang dihasilkan lebih baik.

Kemudian ini diikuti oleh sebuah penguat buffer yang ditala. Dengan adanya
buffer diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh osilator konstan. Sinyal
informasi dimasukkan pada rangkaian ini untuk dicampur dengan sinyal
pembawa. Pada transmitter terdapat rangkaian modulator yang pada umumnya
adalah sebuah penguat kelas A. Penggunaan penguat kelas A ini akan
mengakibatkan timbulnya cacat yang tidak diinginkan pada selubung modulasi
yang mengandung sinyal informasi. Keluaran dari penguat RF ditransmisikan
lewat antena.

2.2.2 Penerima AM

Setelah mendapatkan sinyal termodulasi AM, proses selanjutnya adalah


demodulasi sinyal yaitu proses pemisahan sinyal informasi dari sinyal carrier /
sinyal pembawa yang dilakukan di demodulator AM atau detektor AM. Penerima
- penerima AM yang dipakai untuk penerimaan sinyal yang dimodulasi amplitudo
biasanya menggunakan prinsip frekuensi radio yang ditala atau tuned radio
frequency (TRF). Pada penerima ini, sinyal termodulasi yang diterima akan

10
melalui proses penguatan pada sebuah rantai penguat yang masing-masing ditala
pada frekuensi yang sama dan kemudian diikuti rangkaian detektor. Penerima
semacam ini mempunyai selektivitas sinyal berbatasan yang buruk, terutama bila
diharuskan untuk menala pada cakupan - cakupan frekuensi yang lebar. Pesawat
penerima radio AM mempunyai daerah frekuensi 520 kHz – 1630 kHz (577 – 184
meter) yang disebut daerah gelombang menengah (medium wave band = MW).

a. Blok Diagram Penerima AM

b. Fungsi Bagian dari Blok Diagram Penerima AM


1. Antena : sebagai penangkap getaran/sinyal yang membawa dan berisikan
informasi yang dipancarkan oleh pemancar.
2. Penguat RF : berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio
Frequency/Frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil modulasi
pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer. Untuk
AM rangkaian penguat RF yang dipakai adalah rangkaian penguat kelas A,
digunakan untuk transmitter dengan spektrum frekuensi dikategorikan
rendah, contohnya transmitter AM yang bekerja pada spektrum MF
(Medium Frequency) dan HF (High Frequency).
3. Mixer (pencampur) : berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan
frekuensi osilator lokal, sehingga diperoleh frekuensi intermediet
(IF/Intermediate Frequency).

11
4. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan frekuensi intermediet (IF)
sebelum diteruskan ke blok detektor. IF merupakan hasil dari
pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan osilator lokal.
5. Detektor/demodulator : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi
frekuensi informasi. Degan cara ini, unit detektor memisahkan
antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi (Audio
Frequency/AF) atau memisahkan sinyal berfrekuensi rendah dari sinyal
berfrekuensi tinggi.

Pada rangkaian detector terdapat 3 komponen yaitu diode, kapasitor dan


resistor. Diode berfungsi untuk menyearahkan sinyal pembawa, fungsi
kapasitor adalah untuk meneruskan / membuang sinyal berfrekuensi tinggi
ke ground, termasuk di dalamnya adalah frekuensi sinyal pembawa,
frekuensi harmonik dan komponen “frekuensi jumlah”. Sinyal pembawa
yang frekuensinya jauh lebih tinggi dibanding sinyal pemodulasi (fm)
akan langsung dialirkan ke ground oleh kapasitor ini. Sementara sinyal
pemodulasi yang frekuensinya relatif rendah malah akan ditahan oleh
kapasitor untuk kemudian diteruskan ke output. Jadi kapasitor dan resistor
pada rangkaian detektor selubung ini berfungsi sebagai rangkaian Low
Pass Filter yang yang bertujuan untuk membuang sinyal-sinyal
berfrekuensi tinggi dan sekaligus meneruskan sinyal pemodulasi yang
berfrekuensi rendah.

6. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta


meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat AF
kesuatu pengeras suara.
7. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran
listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh
telinga manusia.

12
c. Prinsip Kerja Penerima AM
Gelombang elektromagnetik dari pemancar AM pertama kali diterima oleh
antena penerima AM, dan kemudian dilakukan pemilihan sinyal yang
diinginkan dari semua sinyal yang dapat diterima oleh antena oleh bagian
tuner (Penguat RF, Oscilator Lokal dan Mixer) sehingga diperoleh sinyal
IF. Sinyal yang IF tersebut kemudian diperkuat sampai pada suatu tingkat
yang dapat digunakan oleh bagin selanjutnya. Proses selanjutnya adalah
demodulasi sinyal radio yaitu proses pemisahan sinyal informasi dari
sinyal carrier / sinyal pembawa yang dilakukan didemodulator AM atau
detektor AM sehingga diperoleh sinya informasi (AF). Sinyal informasi
(AF) ini sebelumnya diperkuat oleh rangkain penguat kelas A agar
memperkuat audio preamplifier sehingga dapat menggerakan speaker pada
penerima AM dan sinyal informasi tersebut dapat direproduksi kembali
dalam bentuk gelombang suara yang dapat didengan manusia.

2.3 SIMULASI PEMANCAR DAN PENERIMA AM

2.3.1 Pemancar AM

a. Osilator

Dari gambar di atas, yang mempengaruhi respon osilator adalah komponen


induktor dan kapasitor. Karena jika nilai kapasitor dan nilai induktor diperbesar

13
maka frekuensi akan menjadi lebih kecil, maka untuk memperoleh output osilator
hertley untuk frekuensi rendah yaitu pemancar AM maka nilai kapasitor dan nilai
induktornya diperbesar.

b.Buffer

d. Modulator AM

14
e. Penguat AF

15
f. Penguat RF

16
2.3.2 Penerima AM

a. Tuner, detektor, audio preamplifier (penguat kelas A) dan audio amplifier

Tuner

Tuner berfungsi untuk menerima dan mengubah frekuensi pembawa RF menjadi


frekuensi menengah, dengan cara mencampurkan frekuensi tinggi sinyal masukan
dan frekuensi osilator lokal. Campuran sinyal ini menghasilkan frekuensi
menengah (IF) yang tidak lain adalah selisih dari kedua sinyal masukan.

Detektor

17
Audio Preamplifier

Untuk penguat preamplifier digunakan penguat daya kelas A. Penguat Daya Kelas
A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tegangan VCC penguat.
Penguat kelas A cocok untuk menguatkan frekuensi kecil, karena tidak
membutuhkan daya yang besar, karena itu penguatkelas A sering dipasang pada
bagian awal untuk menguatkan frekuensi kecil, sehingga penguat kelas A cocok
untuk Amplitudo Modulasi.

Audio Amplifier

2.3.3 Rangkaian Modulasi dan Demodulasi AM

18
19
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Amplitudo modulasi adalah sinyal informasi mengubah-ubah amplitudo sinyal


pembawa.

Jenis-jenis Amplitude Modulation (AM) yaitu single sideband, double sideband


full carrier, double sideband supprised carrier dan vestigial sideband.

Pemancar AM terdiri dari bagian osilator, baffer, ada sumber audio, penguat AF,
modulator AM, penguat RF dan berakhir di antenna.

Penerima AM terdiri dari bagian tuner (penguat RF, mixser, penguat IF), deteltor,
penguat audio dan loud speaker.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9610496/Modulasi_Amplitudo_dan_Frekuensi

http://elektronika-dasar.web.id/radio-penerima-am-superheterodyne/

https://www.youtube.com/watch?v=7BlwG7BBm2k&t=238s

http://eprints.uny.ac.id/21293/1/Setio%20Fatkhurozi%2007502241028.pdf

http://elektronika-dasar.web.id/penguat-amplifier-kelas-a/

https://www.youtube.com/watch?v=gFYP0DZwwRA

20

Anda mungkin juga menyukai