Makalah Am 2
Makalah Am 2
Disusun oleh :
TELKOM 2B
2018
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
ii
e. Penguat RF .............................................................................................. 16
2.3.2 Penerima Am .......................................................................................... 17
a Tuner, Detektor, Audio Preamplifier, Audio Amplifier ......................... 17
2.3.2 Rangkaian Modulasi dan Demodulasi AM ............................................ 18
Simpulan ......................................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain atau untuk melakukan
pembicaraan yang berbeda tempat dan jarak jangkau membutuhkan suatu alat
bantu. Pada dasarnya, komunikasi merupakan suatu hubungan jarak jauh yang
bertujuan untuk mengirim dan menerima informasi, dimana komunikasi tersebut
terdiri dari pemancar radio, media transmisi, dan penerima radio. Sejarah
perkembangan radio mengingatkan kita kembali pada penemuan Marconi
dibidang telegraf. Sejak saat itu perkembangan yang sangat cepat telah dicapai
dalam bidang teknik radio dengan ditemukannya tabung hampa. Pada saat itu pula
sistem modulasi amplitudo (AM) yang dipergunakan. Penyaluran informasi dari
satu tempat ketempat yang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemancar
bertingkat dengan modulasi AM merupakan salah satu cara untuk menyalurkan
informasi dalam teknik perhubungan radio. Pemancar AM merupakan suatu
pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi analog yaitu Ampltudo
Modulation (AM). Dalam modulasi ampitudo, kekuatan gelombang pembawa
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga merepresentasikan data. AM
menggunakan modulasi amplitudo untuk mengirimkan suara. Metode ini
mengubah kekuatan sinyal amplitudo untuk mengirimkan suara. Sebuah penerima
AM kemudian mendeteksi variasi amplitudo pada gelombang radio pada frekuensi
tertentu dan memperkuat perubahan tegangan sinyal untuk menggerakkan
loudspeaker atau earphone. Maka orang akan mendengar pesan asli yang
disampaikan. Namun, jika sinyal tidak cukup kuat ketika mencapai penerima,
seseorang akan mendengar hanya bunyi statik.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Modulasi Ampiltudo?
2. Bagaimana bentuk keluaran dari rangkaian pemancar AM?
3. Bagaimana bentuk keluaran dari rangkaian penerima AM?
1.3 Tujuan
1. Mampu memahami apa yang dimaksud dengan Modulasi Ampitudo.
2. Mengetahui bentuk keluran dari rangkaian pemancar AM.
3. Mengetahui bentuk keluran dari rangkaian penerima AM.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Amplitudo modulasi ini biasanya digunakan pada stasiun pemancar radio telegrafi
dan merupakan jenis modulasi yang paling tua. Amplitudo modulasi sekarang ini
sudah sangat luas digunakan untuk pemakaian suara analog yang memerlukan
penerima yang sangat sederhana seperti pemancar radio komersial atau
dipancarkan melalui propagasi ionosfir yang memerlukan bandwith yang kecil.
1. AM SSB (single sideband) adalah salah satu jenis modulasi amplitudo dimana
spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum frekuensi
AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB (Upper Sideband)
saja.
3
4. AM VSB (Vestigial sideband) sering digunakan pada industri tele dan
siskomersial untuk transmisi dan penerimaan sinyal video. Pada VSB dua
sebagian komponen LSB ikut di transmisikan dengan komponen USB dan
komponen pembawa.
4
Kondisi indeks modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, proses modulasi amplitudo
menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi, sedangkan kondisi
indeks modulasi m = 0 tidak termodulasi. Spektrum sinyal AM dapat
digambarkan sebagai berikut:
Spektrum Sinyal AM
Dari persamaan-persamaan tersebut di atas dapat kita diketahui bahwa lebar pita
frekuensi (band width) dalam sebuah proses modulasi amplitudo (AM) adalah dua
kali frekuensi sinyal informasi.
5
pembawa” dimodulasi pada
amplitudonya oleh sinyal yang akan
ditransmisikan
Noise Rentan terhadap noise karena jangkauan
sinyal AM terlalu luas sehingga dapat
mudah terganggu oleh gangguan
atmosfir.
Bandwith Bandwidth yang sempit membatasi
kualitas suara yang dapat dipancarkan,
sehingga kualitas suara yang dihasilkan
kurang baik.
Fidelitas Menggunakan MF-HF
Rentang AM radio berkisar 535-1705 kilohertz
dengan kecepatan transmisi 1200 bits per
detik
Panjang gelombang 1600Khz sampai 30000Khz.
Kelebihan
6
Kekurangan
Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin
tinggi keangkasa pada malam hari, yang artinya sulit untuk mendapatkan
radius penyiaran selama jam siang.
2.2.1. Pemancar AM
Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang besar frekuensi keluarannya dapat
diatur dengan mengubah nilai L dan C. Frekuensi yang dipancarkan diusahakan
konstan agar gelombang keluaran yang dihasilkan lebih baik. Blok osilator
kemudian akan diikuti oleh sebuah penguat buffer yang ditala. Dengan adanya
buffer maka diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh osilator bernilai
konstan. Fungsi buffer di sini untuk mengisolasi osilator sehingga osilator tidak
terbebani oleh rangkaian dibelakangnya mengingat fungsi osilator sebagai
penghasil sinyal carier yang menuntut kestabilan frekuensi dan energi. Selain itu
buffer difungsikan untuk menguatkan energi sinyal carier untuk mengkompensasi
kemungkinan pelemahan sinyal oleh noise.
Sinyal informasi dimasukkan pada rangkaian ini untuk dicampur dengan sinyal
pembawa. Pada transmitter terdapat rangkaian modulator yang pada umumnya
7
adalah sebuah penguat kelas A. Penggunaan penguat kelas A ini akan
mengakibatkan timbulnya cacat yang tidak diinginkan pada selubung modulasi
yang mengandung sinyal informasi. Kemudian keluaran dari penguat RF
ditransmisikan lewat antena.
Modulasi Basis adalah metode memodulasi amplitudo dimana sinyal carier dan
sinyal informasi sama-sama dilewatkan melalui sisi basis modulator AM
(modulator AM yang digunakan berkomponen utama transistor) sehingga sinyal
termodulasinya sefasa dengan sinyal informasinya. Keuntungan dari metode ini
adalah pada sisi demodulator tidak diperlukan adanya rangkaian pembalik fasa
selain indeks modulasi yang relatif lebih baik daripada metode sekawannya.
b. Bagian-bagian Pemancar AM
1. Sinyal input
Sinyal input berupa sinyal listrik yang dihasilkan oleh alat-alat pengubah mekanik
menjadi getaran-getaran listrik. Alat yang menghasilkan sinyal ini antara lain
mikrofon, piringan hitam, dan lain-lainnya. Daya sinyal yang dikeluarkan oleh
alat-alat ini, amplitudonya masih terlalu kecil, sehingga memerlukan penguatan
lagi.
8
2. Penguat audio
Sinyal audio yang masih kecil akan dikuatkan amplitudo tegangan sinyalnya,
sehingga dihasilkan intensitas tegangan sinyal audio yang kuat. Bagian penguat
bisa berupa audio amplifier atau hanya preamp dengan penguat akhirnya.
3. Rangkaian osilator
5. Modulator
6. Penguat daya
7. Power supply
9
8. Antena
Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang dikemudikan dengan kristal pada
frekuensi pembawa atau kelipatan dibawahnya. Besarnya frekuensi keluaran dapat
diatur dengan mengubah nilai L dan C. Frekuensi yang dipancarkan diusahakan
konstan agar gelombang keluaran yang dihasilkan lebih baik.
Kemudian ini diikuti oleh sebuah penguat buffer yang ditala. Dengan adanya
buffer diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh osilator konstan. Sinyal
informasi dimasukkan pada rangkaian ini untuk dicampur dengan sinyal
pembawa. Pada transmitter terdapat rangkaian modulator yang pada umumnya
adalah sebuah penguat kelas A. Penggunaan penguat kelas A ini akan
mengakibatkan timbulnya cacat yang tidak diinginkan pada selubung modulasi
yang mengandung sinyal informasi. Keluaran dari penguat RF ditransmisikan
lewat antena.
2.2.2 Penerima AM
10
melalui proses penguatan pada sebuah rantai penguat yang masing-masing ditala
pada frekuensi yang sama dan kemudian diikuti rangkaian detektor. Penerima
semacam ini mempunyai selektivitas sinyal berbatasan yang buruk, terutama bila
diharuskan untuk menala pada cakupan - cakupan frekuensi yang lebar. Pesawat
penerima radio AM mempunyai daerah frekuensi 520 kHz – 1630 kHz (577 – 184
meter) yang disebut daerah gelombang menengah (medium wave band = MW).
11
4. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan frekuensi intermediet (IF)
sebelum diteruskan ke blok detektor. IF merupakan hasil dari
pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan osilator lokal.
5. Detektor/demodulator : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi
frekuensi informasi. Degan cara ini, unit detektor memisahkan
antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi (Audio
Frequency/AF) atau memisahkan sinyal berfrekuensi rendah dari sinyal
berfrekuensi tinggi.
12
c. Prinsip Kerja Penerima AM
Gelombang elektromagnetik dari pemancar AM pertama kali diterima oleh
antena penerima AM, dan kemudian dilakukan pemilihan sinyal yang
diinginkan dari semua sinyal yang dapat diterima oleh antena oleh bagian
tuner (Penguat RF, Oscilator Lokal dan Mixer) sehingga diperoleh sinyal
IF. Sinyal yang IF tersebut kemudian diperkuat sampai pada suatu tingkat
yang dapat digunakan oleh bagin selanjutnya. Proses selanjutnya adalah
demodulasi sinyal radio yaitu proses pemisahan sinyal informasi dari
sinyal carrier / sinyal pembawa yang dilakukan didemodulator AM atau
detektor AM sehingga diperoleh sinya informasi (AF). Sinyal informasi
(AF) ini sebelumnya diperkuat oleh rangkain penguat kelas A agar
memperkuat audio preamplifier sehingga dapat menggerakan speaker pada
penerima AM dan sinyal informasi tersebut dapat direproduksi kembali
dalam bentuk gelombang suara yang dapat didengan manusia.
2.3.1 Pemancar AM
a. Osilator
13
maka frekuensi akan menjadi lebih kecil, maka untuk memperoleh output osilator
hertley untuk frekuensi rendah yaitu pemancar AM maka nilai kapasitor dan nilai
induktornya diperbesar.
b.Buffer
d. Modulator AM
14
e. Penguat AF
15
f. Penguat RF
16
2.3.2 Penerima AM
Tuner
Detektor
17
Audio Preamplifier
Untuk penguat preamplifier digunakan penguat daya kelas A. Penguat Daya Kelas
A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tegangan VCC penguat.
Penguat kelas A cocok untuk menguatkan frekuensi kecil, karena tidak
membutuhkan daya yang besar, karena itu penguatkelas A sering dipasang pada
bagian awal untuk menguatkan frekuensi kecil, sehingga penguat kelas A cocok
untuk Amplitudo Modulasi.
Audio Amplifier
18
19
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pemancar AM terdiri dari bagian osilator, baffer, ada sumber audio, penguat AF,
modulator AM, penguat RF dan berakhir di antenna.
Penerima AM terdiri dari bagian tuner (penguat RF, mixser, penguat IF), deteltor,
penguat audio dan loud speaker.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9610496/Modulasi_Amplitudo_dan_Frekuensi
http://elektronika-dasar.web.id/radio-penerima-am-superheterodyne/
https://www.youtube.com/watch?v=7BlwG7BBm2k&t=238s
http://eprints.uny.ac.id/21293/1/Setio%20Fatkhurozi%2007502241028.pdf
http://elektronika-dasar.web.id/penguat-amplifier-kelas-a/
https://www.youtube.com/watch?v=gFYP0DZwwRA
20