Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PENCEGAHAN INFEKSI LINGKUNGAN PADA BBL

A. Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), pencegahan adalah proses,
cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi. Dengan
demikian, pencegahan merupakan tindakan. Pencegahan identik dengan perilaku.

Infeksi adalah peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme didalam


tubuh pejamu yang mampu menyebabkan sakit (Perry & Potter, 2005;Linda Tietjen,
2004).Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dalam dan dari setiap
komponen perawatan BBL. BBL sangat rentan terhadap infeksi karena system
imunitasnya masih kurang sempurna.

Pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan
kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksakan secara rutin pada saat menolong
persalinan dan kelahiran bayi, saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan
antenatal atau pasca persalinan bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit.
Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi
baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya. Juga upaya-
upaya menurunkan resiko terjangkit atau terinfeksi mikroorganisme yang
menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya (Wiknjosastro,G, 2008)

A. Tujuan Tindakan Keperawatan


1. Menurunkan resiko penularan penyakit
2. Untuk meminimalkan infeksi yang di sebabkan oleh mikroorganisme
3. Mencegah terjadinya infeksi tetanus pada BBL
4. Mempercepat proses penyembuhan tali pusat
5. Membantu perubahan dan kondisi plasenta
B. Gambar Alat dan Anatomi Tubuh yang Berkaitan

1. kasa 2. Alkohol swab 3. bengkok

4. perlak

C. Indikasi Tindakan Keperawatan


1. Semua BBL normal
2. BBL yang sehat

D. Kontra Indikasi Tindakan Keperawatan


1. BBL premature
2. BBL dengan infeksi

E. Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Noc Nic


1 Resiko tinggi perubahan Setelah dilakukan tindaka 1. Timbang BB
nutrisi kurang dari keutuhan keperawatan 2x24 jam kebutuhan setiap hari
tubuh berhubungan dengan nutrisi terpenuhi dengan kreteria 2. Auskultasi
refleks hisap tidak adequat hasil : bising usus ,
1. Penurunan BB tidak lebih perhatikan
dari 10% BB lahir adanya distensi
2. Intake dan output makanan abdomen
seimbang 3. Anjurkan ibu
3. Tidak ada tanda-tanda untuk menyusui
hipoglekimia pada payudara
secara bergatian
5-10 menit
4. Lakukan
pembrian
makanan
tambahan
5. Observasi bayi
terhadap
adantya indikasi
masalah dalam
pemberian
makanan
(tresedka,
menilak
makanan,
produksi
meningkat)
2 Resiko tinggi perubahan Setelah dilakukan tindaka 1. Pertahankan
suhu tubuh berhubungan keperawatan 2x24 jam perubahan pertahankan
dengan addaptasi dengan suhu tidak terjadi dengan kreteria sushu
lingkungan luar rahim hasil : lingkungan
keterbatasan jumlah lemak 1. Suhu tubuh normal 36-37 2. Ukur suhu tubuh
C setiap 4 jam
2. Bebas dari tanda-tanda 3. Mandikan bayi
stres, dingin, tidak ada dengan air hngat
tremor, sianosis dan pucat secara tepat dan
cepatuntuk
menjaga air bayi
tidak kedinginan
4. Perhatikan
tanda-tanda
stres dingin dan
distres
perpansan (
tremor, pucat,
kulit dingin)
3 Resiko tinggi terjadi infeksi Setelah dilakukan tindaka 1. teknik septik
brhubungan dengan trauma keperawatan 2x24 jam infeksi dan anti septik
jaringan (pemotongan tali tidak terjadi dengan kreteri hasil : 5. Lakukan
pusat) tali pusat masih basah 1. Bebas dari tnada-tanda perawatan tali
infeksi pusat setiap hari
2. TTV normal :S:36-37 C, setelah mandi
N:70-100x/menit, RR:40- satu kali
60x/menit perharou
6. Observasi tali
pusat dan area
sekitar kulit dari
tanda-tanda
infeksi
7. Infeksi kulit
setiap hari
terhadap ruam
atau kerusakan
interitas kulit
8. Ukur TTV
setiap hari
9. Kolaburasi
dalam
pemeriksaan
laboraturium
4 Resiko tinggi kekurangan Setelah dilakukan tindaka 1. Perubahan
volume cairan berhubungan keperawatan 2x24 jam kebutuhan intake sesuai
dengan hilangnya air (IWL) cairan terpenuhi dengan kreteria jadwal
ketrbatasan masukan cairan hasil : 2. Berin minuman
1. Bayi tidak menunjukan sesuai jadwal
tanda-tanda dehidrasi yang 3. Monitor intake
di tandai dengan output dan output
kurang dari 1-3ml/kg/jam 4. Berikan infuse
2. Membran mukosa normal dengan program
3. Monitor intake dan output 5. Kaji tanda-tanda
4. Tempratur dalam batas dehidrasi ,
normal memebran
mukosa, ubun-
ubun, tugor
kulit, mata
5 Kurangnya pengetahuan Setelah dilakukan tindaka 1. Ajarkan orang
orang tua berhubungan keperawatan 2x24 jamorang tua tua untuk diskui
dengan kurang terpaparnya mengetahui perawatan dengan diskusi
informasi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi, alasan
bayi dengan kreteria hasil : perawatan dan
1. Orang tua mengatakan pengobatan
memahami kondisi bayi 2. Diskusikan
2. Orang tua berpartisipasi prilaku bayi
dal perawatan bayi baru lahir
setelah priode
pertama
3. Lakukan
pemeriksaan
bayi baru lahir
saat pertama
orang tua ada
4. Berikan
informasi
tentang
kemampuan
intraksi BBl
5. Libatkan dan
ajarkan orang
tua dalam
perawatan bayi
6. Jelaskan
komlplikasi
dengan
mengenai
tanda0tanda
hiperbelirubin

F. Persiapan Tindakan Keperawatan


1. Kasa steril dalam tempatnya
2. Alkohol 70% pada tempatnya
3. Bengkok 1 buah
4. Perlak dan pengalasnya

G. Proseder pelaksanaa Tindakan Keperawatan


1. Tahap pra interaksi
a. Mengecek program trapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orintasi
a. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nam pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
c. Menanyakan persetujuan dan kesepian klin sebelum kegiatan
dilakukan
3. Tahap kerja
a. Pasang perlak dan pengalas di samping kanan bayi
b. Bersihkan tali pusat dengan kasa alkohol 70%
c. Bila tali pusat masih basa, bersihkan dari arah ujung ke pangkal
d. Bila tali pusat sudah kering, bersihkan dari arah pangkal keujung
e. Setelah selesai, pakaian bayi dikenakan kembali. Sebaiknya bayi idak
boleh dipakaiakan gurita karena akan membuat lembab daerah tali
pusat sehingga kuman/bakteri ytumbuh subur dan akhirnya
menghambat penyembuhan. Tetapi juga harus di lihat kebiasaan orang
tua/ibu (personal hygiene)
4. Tahap terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
b. Bermattian dengan pasien
c. Membersakan dan kembalikan alat ke tempat semula
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Daftar Pustaka
Helen Varney, 2010, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4, Jakarta, EGC.
Iis Sinsin, 2014, Masa Kehamilan Dan Persalinan, Jakarta, PT. Elex Media
Komputindo
Irene Bobak, 2014, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta, EGC
Barbara. 2016.Keperawtan ibu-Bayi Baru Lahir. Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai