Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN
Fibrinolisis merupakan proses degradasi dari bekuan-bekuan fibrin secara enzimatis. Yang
memegang peranan pada sistem fibrinolisis adalah sistem plasminogen – plasmin. Fibrinolisis
adalah proses penghancuran deposit fibrin oleh sistem fibrinolitik sehingga aliran darah akan
terbuka kembali.
Ketika tubuh terluka dan cedera menyebabkan pendarahan, sangat penting bahwa
tubuh mampu untuk membendung aliran darah. Hanya jika pendarahan dihentikan, tubuh
akan mampu bertahan dan itulahsebabnya koagulasi adalah proses penting dalam hemostasis,
yang tidak lain adalah koagulasi diikuti dengan melarutkan gumpalan darah dankemudian
memperbaiki jaringan yang terluka. Setelah dipulihkan dan jaringan diperbaiki, bekuan darah
atau trombus harus disingkirkan dari jaringan yang cedera. Hal ini dicapai dengan jalur
fibrinolisis.Fibrinolisis adalah mekanisme fisiologis yang bekerja secarakonstan dengan sistim
pembekuan darah untuk menjamin lancarnyaaliran darah ke organ perifer atau jaringan
tubuh.
Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi fibrinolisis yaitu :
a. Usia
Proses fibrinolisis pada Anak dan dewasa lebih cepat daripada orangtua. Orang tua lebih sering
terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor
pembekuan darah.
b. Merokok
Merokok dapat menaikkan fibrinogen darah, menambah agregrasi trombosit, menaikkan
hematoknit dan viskositas darah .
c. Aktivitas fisik
Pengaruh aktivitas fisik terhadap keseimbangan hemostasis pertama kali diamati oleh John
Hunter pada tahun 1794 dimana ia menemukan darah hewan yang tidak membeku setelah lari
jarak jauh. 150 tahun kemudian dilakukan penelitian ilmuah oleh Bigss dkk pada tahun
1947 dimana ditemukan bahwa latihan fisik memacu aktivitas fibrinolisis darah. Darah
akan mengalami hiperkoagulasi (lebih encer) setelah seseorang mengadakan aktivitas fisik. Ini
disebabkan meningkatnya aktivitas 2 faktor yang dapat membuat darah lebih encer yaitu
:koagulan faktor VIII dan APTT (Activated Partial Prothrombin Time).Untuk memacu
hiperkoagulasi, faktor VIII harus meningkat banyak,sedangkan APTT harus mengalami
pemendekan.

B. Mekanisme Fibrinolisis
Selain mekanisme pembekuan, terdapat pula sistem kontrol utama dalam
mengimbangi sistem koagulasi yaitu sistem atau mekanisme fibrinolisis yang berperan
menghancurkan fibrin secara enzimatik.
Fibrin adalah protein tak larut yang dibentuk dari fibrinogen oleh
kegiatanproteolitik trombin sewaktu pembekuan darah normal.
Pada sistem fibrinolisis, komponen yang berperan terdiri dari plasminogen,
aktivator plasminogen, dan inhibitor plasminogen.Plasminogen adalah suatu glikoprotein rantai
tunggal dengan aminoterminal, glutamic acid glutamic acid yang mudah dipecah oleh
proteolisis menjadi bentuk modifikasi dengan suatu terminal lysin e ,valin a t a u m ethionin.
1. Plasminogen adalah prekursor inaktif plasmin yang dikonversikan oleh kerja proteolitik
enzim urokinase. Plasminogen disebut juga profibrinolisin. Plasminogen berisi motif struktur
sekunder yang dikenal sebagai kringles, yang mengikat secara khusus untuk lisin dan arginin
residu pada fibrin (Ogen). Ketika dikonversi dari plasminogen menjadi plasmin, berfungsi
sebagai protease serin. Plasminogen merupakan bentuk proenzim dari
plasmin.Plasmin adalah suatu enzim proteolitik dengan spesifisitas yang tinggi terhadap
fibrin dan dapat memecah fibrin, fibrinogen, F V dan F VIII, komplemen, hormon, serta
protein lainnya.
Plasmin disebut juga fibrinolisin. Plasmin merupakan protease serin yang terutama
bertanggungjawab atas proses penguraian fibrin dan fibrinogen, berada dalam sirkulasi darah
dalam bentuk zimogen inaktif, yaitu plasminogen(90 kDa ), dan setiap plasmin dengan
jumlah sedikit yang terbentuk dalam fase cair dibawah kondisi fisiologik dengan cepat akan
dihilangkan aktivitasnya oleh inhibitor plasmin yang kerjanya cepat, yakni antiplasmin- 2, unsur
tersebut masih dalam keadaan aktif
2. Aktivator plasminogen adalah substansi zat yang dapat mengaktifkan
plasminogen menjadi plasmin.
3. Inhibitor plasminogen adalah substansi yang dapat menetralkan plasmin. Inhibitor
plasmin disebut juga antiplasmin. Inhibitor plasminogen yang dapat mengontrol aktivitas plasmin
meliputi: yE2- plasmin inhibitor (E2-antiplasmin), adalah inhibitor plasmin yang ereaksi cepat,
dimana menghambat plasmin dengan segera denganmembentuk kompleks 1:1.yE1- proteinase
inhibitor, juga dikenal sebagai E1-antitripsin atau E1-antiroteinase, juga menginaktifasi
plasmin dan urokinase, tetapi sebagai inhibitor tripsin relatif lemah. yE2-mak roglobulin y
Antitrombin III (AT-III), adalah suatu protein plasma dengan BM58.000 dihasilkan di hepar,
terdiri dari polipeptida rantai tunggal dengan 432 asam amino. AT-III
menetralisasi/menghambat trombindengan membentuk kompleks stabil 1:1 antara satu residu
arginindari AT-III dan active-siteserine dari trombin. Y Plasminoge n activa t o r inhibitor -
1( P AI-1 ), adalah suatu protein plasma dengan BM 52.000, dihasilkan oleh berbagai sel,
seperti sel-selendothelium, hepatosit, dan fibroblast. Konsentrasi didalam plasmasangat rendah
(0.005 mg/dl) dan juga disimpan dalam a-granultrombosit. PAI-1 menghambat tissue
plasminogenactivator (t-PA) dan urokinase dengan membentuk suatu kompleks dengan
enzim,dan PAI-1 berperan penting dalam pengaturan aktifitas sistim fibrinolisis.
Pada tempat jaringan yang rusak (tissue injury), fibrinolisis dimula idengan
perubahan plasminogen menjadi plasmin. Plasmin mempunyai banyak fungsi seperti degradasi
dari fibrin, inaktifasi faktor V dan faktorVIII dan aktifasi dari metaloproteinase yang berperan
penting dalamproses penyembuhan luka dan perbaikan jaringan (Tissue-remodeling).
Aktivator-aktivator plasminogen memecah peptide dari plasminogendan membentuk plasmin
rantai dua. Aktifasi menjadi plasmin dapat terjadi melalui tiga jalur yaitu :

1. Jalur intrinsik, melibatkan aktifasi dari proaktifator sirkulasi melaluifaktor XIIa dan kalikrein,
yang aktivatornya berasal dari plasma(dalam darah).
2. Jalur ekstrinsik, dimana aktivator-aktivator dilepaskan ke aliran darahdari jaringan yang rusak,
endotel, sel-sel atau dinding pembuluhdarah ( semua aktifator juga protease).
3. Jalur eksogen, dimana plasminogen diaktifasi dengan aktivator yangberasal dari
luar tubuh seperti streptokinase (bakteri) yang dibentuk oleh Streptokokkus-
hemoliticus dan urokinase (urin).
Dalam keadaan fisiologik, aktifasi plasminogen terutama oleh tissue plasminogen
activator (t-P A) yang disintesis dan dilepas dari sel-selendotelium pembuluh darah dalam respons
terhadap trombin dan pada kerusakan sel. Aktivator plasminogen jaringan (alteplase, t-PA)
merupakan protease serin yang dilepaskan kedalam sirkulasi dari endotelvaskuler dalam keadaan
luka atau stres dan mempunyai sifat katalitik ± inaktif kecuali bila terikat dengan fibrin.
Setelah terikat dengan fibrin t-PAmemecah plasminogen dalam bekuan untuk menghasilkan
plasmin sertaselanjutnya plasmin mencernakan fibrin hingga terbentuk produk
penguraian yang bersifat dapat larut dan dengan demikian melarutkan bekuan tesebut.
Setelah distimulasi t-PA release oleh exercise, statis,atau desmopressin
(DDAVP) , masa paruhnya dalam sirkulasi sangatpendek ( sekitar 5 menit), berhubungan
dengan inhibisi oleh PAI-1 dan clearance dihati. Aktivator lain,
urokinase-type plasminogen avtivator (u-P A) , diproduksi diginjal dan ditemukan terutama dalam
urine. Akan tetapisejumlah kecil prourokinase plasma atau single-chainu-P A (scuP A) dapat
diubah menjadi bentuk aktif melalui sistim kontak oleh kallikrein.Prourokinase merupakan
prekusor zat activator plasminogen, yaitu urokinase, yang tidak memperlihatkan derajat
selektifitas tinggi yangsama dengan fibrin. Urokinase yang disekresikan oleh sel epitel
tertentuyang melapisi saluran ekskretorik (misalnya tobulus ginjal) kemungkinan terlibat dalam
proses penghancuran (lisis) setiap fibrin yang tertimbundidalam saluran
tersebut.Aktivator plasminogen yang berasal dari ketiga jalur intrinsik,ekstrinsik, dan eksogen,
mengaktivasi plasminogen bebas (dalam darah)atau plasminogen terikat (dalam bekuan) menjadi
plamin bebas (dalamdarah) dan plasmin terikat (dalam bekuan). Proses fibrinolitik diatur
pada tiap-tiap tahap enzimatik olehinhibitor-inhibitor protease spesifik. Aktifitas plasminogen
diatur olehinhibitor-inhibitor plasmin seperti E2-antiplasmin, E2- makroglobulin, dan juga
oleh plasminogen activator inhibitor 1( P AI -1 ),yang berupa kan inhibitor fisiologi dari t-PA
dan u-PA.Plasmin mempunyai fibrinogen dan fibrin sebagai substrat utamanya yang
terpenting untuk produksi fragmen-fragmen spesifik yangsecara kolektif disebut fibrinogen-fibrin
d egradation product (FDP ) ,yangterdiri dari fragmen X, Y, D, E. Fragmen D hasil pemecahan
fibrin berupadimer sehingga disebut µD Dimer¶. Plasmin juga memecah faktor V
danfaktor VIII:C. Ledakan fibrinolisis dihambat oleh inhibitor poten E2- antiplasmin dan olehE2-
makroglobulin.
Plasmin bebas yang beredar dalam darah segera di inaktifkan olehE2- antiplasmin, sehingga pada
keadaan normal di dalam darah tidakakan dijumpai plasmin bebas. Sedangkan plasmin yang terikat
fibrin dalam plug hemostasis lokal terlindungi dari
E2- antiplasmin dan dapat memecah fibrin menjadi FDP. Bila plasmin bebas yang terbentuk
berlebihan sehingga melampaui kapasitas antiplasmin, maka plasmin bebas tersebut dapat
menghancurkan fibrinogen, F V, F VIII, dan proteinlain. Penghancuran fibrinogen
(fibrinogenolisis) juga menghasilkan fragmen X, Y, D, E (FDP), tetapi fragmen D hasil pemecahan
fibrinogen tersebut berupa monomer bukan dimer. Inhibitor dari activator plasminogen juga
memegang peranan penting dalam mengatur fibrinolisis dan membatasinya pada bagian
luka.Proses fibrinolisis yang berlangsung melalui aktivasi plasminogen dan plasmin terikat fibrin
dalam bekuan adalah proses fibrinolisis fisiologis (Fibrinolisis Sekunder). Sedangkan proses
fibrinogenolisis akibat aktivasiplasmin bebas yang beredar dalam darah adalah patologis
(FibrinolisiPrimer).
C. Fungsi mekanisme fibrinolisis :
 Pembatasan pembentukan fibrin didaerah luka
 Penghancurann fibrin didalam sumbat hemostasis

Anda mungkin juga menyukai

  • Lampiran 9
    Lampiran 9
    Dokumen5 halaman
    Lampiran 9
    Nadzar Canggih Hendro
    Belum ada peringkat
  • Vibrio SP 9
    Vibrio SP 9
    Dokumen30 halaman
    Vibrio SP 9
    Nadzar Canggih Hendro
    Belum ada peringkat
  • Vibrio SP 9
    Vibrio SP 9
    Dokumen30 halaman
    Vibrio SP 9
    Nadzar Canggih Hendro
    Belum ada peringkat
  • QC Dapus
    QC Dapus
    Dokumen15 halaman
    QC Dapus
    Nadzar Canggih Hendro
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen17 halaman
    Cover
    Nadzar Canggih Hendro
    Belum ada peringkat