"Apakah Anda memiliki pertanyaan untuk saya?" adalah pertanyaan yang tak terelakkan
dalam wawancara pekerjaan. Anda harus selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
pewawancara untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik dalam pekerjaan itu.
Mengajukan pertanyaan yang tepat bisa mengesankan pewawancara, itu juga dapat membuat
Anda terlihat bijaksana dan antusias. Pertanyaan Anda juga merupakan kesempatan untuk
mengetahui apakah Anda adalah orang yang tepat dan sesuai untuk perusahaan. Dilansir dari
laman Pop Sugar, berikut pertanyaan yang dapat membuat pewawancara terkesan pada Anda
saat wawancara pekerjaan.
1. Apakah Anda dapat memberi tahu saya tentang pengalaman Anda di perusahaan?
Ini adalah sebuah pertanyaan bagus karena orang suka berbicara tentang diri mereka sendiri,
sehingga dapat membuat tim perekrut berpikir lebih positif pada percakapan Anda. Faktanya,
scan otak menunjukkan bahwa berbicara tentang diri sendiri mengaktifkan bagian otak yang
berhubungan dengan kesenangan yang juga didapatkan dari hal-hal seperti makanan dan
seks.
Singkatnya, memberikan pewawancara Anda kesempatan untuk berbicara tentang diri mereka
sendiri akan membuat mereka bahagia. Pada saat yang sama, jawaban yang diberikan
pewawancara Anda akan menjadi petunjuk bagaimana rasanya bekerja di perusahaan dan
bagaimana kemajuan karir Anda nantinya.
Variasi lain tentang pertanyaan ini adalah 'Apa yang paling Anda sukai tentang bekerja di
sini?'atau 'Apa yang telah membuat Anda berada di perusahaan ini begitu lama?'
Namun jika orang tersebut resign, bisa jadi bahwa posisi ini tidak menawarkan pertumbuhan
atau perkembangan seperti yang Anda cari atau Anda lebih baik mendapatkan tawaran di
perusahaan lain. Jika posisi baru saja dibuat, Anda mungkin akan memulai segala sesuatunya
dari bawah. Ini berarti Anda hanya memiliki sedikit panduan dan pengetahuan dengan peran
ini, karena bisa jadi posisi ini tidak familiar dengan Anda.
3. Bagaimana harapan Anda tentang perekrutan baru ini agar dapat membantu
mengatasi hambatan dalam bekerja?
Pertanyaan ini menunjukkan jika Anda serius melakukan hal yang diperlukan untuk sukses
ketika Anda diterima sebagai karyawan. Jawaban pewawancara akan membantu Anda untuk
mendapatkan ide yang lebih baik dari apa yang diharapkan pada peran ini. Pertanyaan itu juga
akan membantu memberikan gambaran situasi tim dan perusahaan, apakah keahlian serta
pengalaman Anda sesuai dengan yang mereka cari.
4.Apa yang harus menjadi fokus utama saya pada beberapa bulan pertama?
Dengan pertanyaan ini, Anda tidak hanya meminta pewawancara secara jelas tentang apa
yang mereka cari dari kandidat. Anda dapat spesifik dan mencari tahu hal yang mereka
harapkan dari karyawan baru dan akan dicapai pada awal pekerjaan. Hal ini menunjukkan
antusiasme Anda untuk melakukan pekerjaan yang baik, dan jawabannya akan membantu
Anda mengetahui apakah perusahaan ini adalah tempat yang cocok dan tepat untuk Anda.
Jika Anda mendapatkan tawaran dan memutuskan untuk menerimanya, respon pewawancara
juga akan membantu Anda untuk mengerjakan rencana pada beberapa bulan pertama yang
akan membuat mereka terkesan.
Wawancara kerja menjadi salah satu tahapan paling menentukan untuk diterima atau tidaknya
seseorang di sebuah perusahaan. Karenanya, para pelamar tak ragu menunjukkan
kemampuan mereka agar terlihat potensial. Salah satunya dengan banyak mengungkapkan
buah pikiran dan melontarkan pertanyaan. Meski disarankan untuk banyak bertanya, hindari
menanyakan sesuatu yang membuat perekrut kerja kehilangan minat untuk mempekerjakan
Anda. Topik seperti apa yang seharusnya tidak diungkapkan saat wawancara?
1. Pertanyaan Mencurigakan
Sebaiknya hindari pertanyaan yang membuat perekrut kerja malah mencurigai Anda. Misalnya
dengan menanyakan apakah penerimaan karyawan baru harus melalui tes narkoba. Hal itu
tentu akan membuat pihak perusahaan mengira Anda takut diperiksa.
Kemudian hindari pula bersikap terlalu santai ketika berhadapan dengan manajer atau pihak
HRD yang mewawancarai. Misalnya dengan melontarkan pertanyaan bernada candaan.
Meski mengenal perekrut kerja, tetaplah bersikap profesional namun tetap luwes.
Ungkapkan pertanyaan dengan kalimat yang terdengar lebih cerdas, misalnya 'Bagaimana
dengan rasio gender di perusahaan ini?'. Selain lebih halus, pertanyaan itu juga tidak membuat
Anda terdengar takut bekerja dengan lawan jenis.
Sebaliknya, tanyalah mengenai sesuatu yang berkaitan dengan masa depan Anda dalam
perusahaan tersebut. Misalnya dengan menanyakan tugas-tugas seperti apa yang biasanya
dikerjakan dalam keseharian atau kebudayaan di lingkungan kerja perusahaan.
Untuk sedikit mengurangi rasa penasaran, tanyakan saja apakah ada sesuatu yang
mengkhawatirkan dengan CV atau kemampuan Anda. Jika tidak, ada kemungkinan Anda
merupakan kandidat yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Para pelamar umumnya mempersiapkan diri sesempurna mungkin untuk sebuah wawancara
kerja. Sayangnya meski telah mengusahakan yang terbaik, mereka belum tentu mendapatkan
kabar baik setelahnya. Jika Anda tengah merasakan hal serupa, coba untuk menganalisa
kembali cara Anda 'mempromosikan diri'. Jangan-jangan Anda kurang terlihat potensial atau
benar-benar menginginkan pekerjaan yang dilamarkan. Untuk tampil lebih prima di interview
selanjutnya, intip lima langkahnya berikut ini:
1. Riset Pewawancara
Sebelum interview, ada baiknya Anda mencari tahu tentang orang yang akan mewawancara
Anda terutama yang menjabat di tingkat manajerial. Hal ini mungkin tidak terpikirkan
sebelumnya bahkan dianggap aneh. Namun ahli karier Ryan Robinson menyarankan
demikian demi memperkaya percakapan dan memberi gambaran mengenai pekerjaan yang
Anda lamar. Anda bisa mencari data diri sang manajer melalui situs jejaring profesional
LinkedIn. Namun tentu saja cara ini baru bisa dilakukan jika Anda sudah mengetahui informasi
tentang siapa yang akan mewawancarai.
3. Fotokopi CV
Pelamar umumnya diminta untuk membawa CV dan surat lamaran. Ada baiknya jika Anda
membawa beberapa salinan dari berkas-berkas tersebut. Langkah itu patut dilakukan agar
pewawancara tidak secara bergantian mengulas resume Anda. Dengan begitu, Anda pun bisa
terlihat sebagai orang yang penuh inisiatif.
4. Bersikap Ekspresif
Sebuah riset menunjukkan jika 86 persen pewawancara memperhatikan bahwa banyak
pelamar yang kurang ekspresif saat interview. Untuk itu, sebaiknya Anda banyak memberikan
gestur positif seperti mengangguk, tersenyum, serta kontak mata. Ingat, manajer tidak hanya
menilai kemampuan namun juga sikap Anda. Ryan pun menganjurkan agar Anda
mengangguk tiga kali untuk menunjukkan jika Anda sedang mendengarkannya. Namun
hindari melakukannya secara tidak natural.
5. Terus Terang
Selain itu, pastikan jika pewawancara mengetahui dengan pasti jika Anda menginginkan
pekerjaan tersebut. Ungkapkan secara terus terang sehingga mereka mengetahui minat Anda.
Ketika mengungkapkanya, hindari bersikap terlalu agresif yang bisa membuat pewawancara
berpikir Anda terlalu putus asa untuk mendapatkan pekerjaan.
Meski Anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua pintu perusahaan
farmasi akan terbuka secara otomatis untuk Anda, sehingga Anda bisa diterima sebagai
seorang Medical Representative. Sebab kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini
seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam menjawab
pertanyaan.
Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New Yorkmungkin
menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita tentang
dirinya, Eliana mengatakan “Saya Eliana Burthon, anak pertama dari limabersaudara. Sejak
SMA, saya aktif di koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar
saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa
bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu,
saya senang musik, membaca dan traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman
jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus
saya.”
Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana tentang
dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. “Jawaban itu
cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa
dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban
seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah,” kata Erina Collins.
Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya
diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara
tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan
pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab
itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan
untuk masa depan anda. Kalau telah menemukan poin-poin itu, berlatihlah mengemukakan
semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
Sebelum Anda diterima sebagai Medical Representative dalam sebuah perusahaan farmasi,
tentunya Anda akan diinterview terlebih dahulu, sebagai alat ukur Anda apakah layak untuk
diterima atau tidak sebagai Medical Representative di perusahaan tersebut. Di sini kami
tampilkan 8 jenis pertanyaan yang sering menjebak waktu wawancara, silahkan pelajari dan
siap-siap agar Anda tidak terjebak.