Anda di halaman 1dari 2

Assesment

Problem Subjektif Objektif Terapi DRP


Medik
Kanker serviks Perdarahan pada Diagnosa Cisplatin 40 Terapi sudah tepat
II A jalan Rahim dokter : kanker mg/m2 IV
Nyeri yang sangat serviks II A
dirahim
Anoreksia Lemah, Diagnosa Infus RL 20 tpm Terapi sudah sesuai
penurunan berat dokter :
badan secara anoreksia Ciproheptadine Dosis kurang tepat
signifikan Nilai BMI = 17,3 1X1
(kurus Dexamethasone Terapi sudah tepat
kekurangan 0,75 3X1
berat badan
ringan)
menorrhagia Perdarahan pada - - Indikasi tanpa terapi
jalan rahim
Sesak nafas Kesulitan - - Indikasi tanpa terapi
bernafas

Care Plan
1. Perlu adanya penegakkan diagnosa dokter apakah pasien benar-benar menderita kanker
serviks stadium II A dengan pemeriksaan pulvis, vagina, uterus, ovarium, kandung kemih
dan rectum. Pemeriksaan darah dan urin, Pap test/ biopsy. Bila pasien positif kanker
stadium II A maka dapat dilakukan histerektomi kemudian diikuti dengan kemoterapi
adjuvan dengan memberikan cisplatin 40 mg/m2 secara IV sudah tepat.
150 (𝑐𝑚)𝑋 39 (𝑘𝑔)
Luas permukaan tubuh pasien √ = 1,27 m2
3600
Dosis untuk cisplatin = 40 mg/m2 (*1,27)= 50,8 mg secara IV selama 6 siklus
2. Perlu adanya penegakan diagnosa dokter apakah pasien benar-benar mengalami
anoreksia dengan Tes laboratorium, seperti hitung darah lengkap, kadar elektrolit dan
protein dalam darah, pemeriksaan fungsi hati, ginjal, kelenjar tiroid, serta tes urine.
Sebagai pertolongan pertama pasien diberikan infus RL agar pasien tidak mengalami
gagguan keseimbangan elektrolit atau dehidarasi. Penggunaan ciproheptadin sebagai
antiserotonin sehinnga meningkatkan nafsu makan, dosis untuk ciproheptadine : awal 2
mg sehari 4X ditingkatkan secara bertahap selama 3 minggu sampai 8mg sehari 4X.
Dexamethason memilki aktivitas kerja menghambat sintesis sitokin sehingga
memperbaiki anoreksisa.
3. Pengobatan untuk menorrhagia dapat dilakukan dengan memberikan asam traneksamat
melalui infus berkelanjutan dengan dosis 25-50 mg/kgBB (*39 kg= 0,975 g – 1,95 g) atau
melalui penyuntikan IV 10 mg/kgBB (*39 kg = 390 mg) 3 kali sehari.
4. Untuk membantu pasien yang kesulitan bernafas pasien diberikan oksigen bila nilai
saturasi oksigen < 95%

Anda mungkin juga menyukai