Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengertian
Susunan geomertris dari bagian – bagian tubuh yang berhubungan
dengan bagian tubuh yang lain. Bagian bagian postur tubuh yaitu, Persendian,
Tendon, Ligamen, Otot.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk
melihat status kesehatan, fisikal fitness, daya tarik seseorang. Postur tubuh dapat
menunjukan perasaan hati, harga diri, kepribadian.
D. Pengaturan Gerakan
1. Sistem Skeletal
Skeletal adalah rangka pedukung tubuh dan terdiri dari 4 tipe tulang: panjang,
pendek, pipih dan irregular. Skelet tempat melekatnya otot dan ligament.
2. Sendi
Sendi adalah hubungan diantara tulang. Setiap sendi diklasifikasikan sesuai
dengan struktur dan tingkat mobilisasinya. Ada 4 klasifikasinya sendi:
sinostotik, kartilagonus, fibrosa, dan synovial.
3. Ligamen
Ligamen adalah ikatan jaringan fibrosa yang berwarna putih mengkilat
fleksibel mengikat sendi menjadi satu dan menghubungkan tulang dengan
vertilago. Bersifat elastis sehingga membantu fleksibel sendi dan
memdukung sendi dan memiliki fungsi protektif.
4. Tendon
Tendon adalah jaringan ikat fibrosa yang berwarna putih mengikat yang
menghubungkan otot dan tulang. Tendon bersifat kuat fleksibel dan tidak
elastis serta mempunyai ketebalan dan panjang yang bervariasi.
5. Kartilago
Kartilago adalah jaringan penyambung yang tidak mempunyai vaskuler yang
terletak terutama di sendi dan torak trakea laring hidung dan telinga.
6. Otot skelet
Gerakan tulang dan sendi merupakan proses aktif yang harus terintegrasi
secara hati – hati untuk mencapai koordinasi. Otot skelet, karena
kemampuannya untuk berkontraksi dan berelaksasi merupakan elemen kerja
dari pergerakan.
7. Sistem saraf
Pergerakan dan postur tubuh diatur oleh sistem saraf. Area motorik volunter
utama, berada di korteks serebral, yaitu digaris prasental atau jaringan
motorik.
b. Posisi Sim
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau miring ke kiri. Posisi ini
dilakukan untuk memberi kenyamanan. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring kemudian meringkan ke kiri dengan
posisi badan setengah telungkup dan dan kaki kiri lurus, paha kanan di
tekuk diarahkan ke dada
3. Tangan kiri di atas kepala atau di belakang punggung dan tangan kanan
di atas tempat tidur
4. Bila pasien miring kanan dengan posisi badan setengah teungkup dan
kaki kanan lurus, lutut dan paha kiri itekuk diarahkan ke dada
5. Tangan kanan di atas kepala atau di belakang punggung dan tangan kiri
di atas tempat tidur
c. Posisi Trendelenburg
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan
peredaran darah ke otak. Caranya adalah sebagai berikut.
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang. Letakan bantal di antara
kepala dan badan tempat tidur pasien, dan berikan bantal di bawah
lipatan lutut
3. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat
tidur khusus dengan meninggalkan bagian kaki pasien
e. Posisi Litotomi
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki
dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi. Caranya
adalah sebagai berikut.
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, kemudian angkat kedua
pahanya dan tarik ke arah perut
3. Tingkat bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
4. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk litotomi
5. Pasang selimut
f. Posisi Genu Pectoral
Pada posisi ini pasien menungging dengan kaki ditekuk dan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah
rektum dengan sigmoid. Caranya adalah sebagai berikut
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki di tekuk
dan dada menempel pada kasur tidur
3. Pasang selimut pada pasien
TEKNIK TRANSPORT PASIEN
A. Pengertian
Teknik ini dapat digunakan oleh perawat untuk memberi perawatan pada pasien.
Teknik ini membutuhkan mekanika tubuh sesuai sehingga memungkinkan
perawat untuk menggerakan, mengangkat atau memindahkan passien dengan
aman dan juga melindungi perawat dari cedera sistem muskoloskeletal.
B. Tujuan
Tujuan dari teknik transport pasien yaitu untuk mengurangi resiko cedera pada
pasien dan perawat
Mubarak, Wahit Iqbal. Indrawati, Lilis. Susanto, Joko. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar Buku 1. Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan. Buku Volume 2. Jakarta : EGC