Week 6
OUTLINE MATERI :
- WBS
- Project Estimation
- Software Engineering Metric and Approaches
- COCOMO
Dalam manajemen proyek dikenal aturan 8/80 yang merupakan ketentuan dalam
menentukan pekerjaan. Aturan tersebut secara garis besar dapat diilustrasikan sebagai satu
pekerjaan yang terdefinisikan tidak boleh dikerjakan lebih dari 80 jam kerja dan tidak boleh
kurang dari 8 jam kerja setiap satu harinya atau maksimal 10 hari kerja. Bila pekerjaan
kurang dari 1 jam, maka harus digabung dengan pekerjaan yang lain dan kalau lebih dari 8
jam maka harus di pecah-pecah lagi. Atas dasr tersebut, maka dikenal istilah Works
Breakdown Structure (WBS).
Dilihat dari sebutan dan bentuknya, WBS berupa diagram pohon (lihat contoh dari WBS
pada gambar 5.9 pertemuan yang lalu) yang membentuk sebuah hirarki.Sehingga dapat
dikatakan bahwa WBS merupakan metode yang mengorganisasikan proyek menjadi bentuk
tugas-tugas yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk dilaksanakan dan dikelola.
Pemecahan tugas menjadi lebih kecil dikenal dengan istilah work packages (lihat gambar
6.1).
o Internal
Electricaldengan beban kerja 11.8% dan besar anggaran $25.000,-
Plumbingdengan beban kerja 33.8% dan besar anggaran $61.000,-
o Foundation
Excavate dengan beban kerja 18.2% dan besar anggaran $37.000,-
Steel Erection dengan beban kerja 5.8% dan besar anggaran $9.000,-
o External
Masonry Work dengan beban kerja 16.2% dan besar anggaran $62.000,-
Building Finishes dengan beban kerja 14.2% dan besar anggaran $21.500,-
Hal yang sangat penting dalam manajemen proyek, adalah menyusun estimasi waktu dan
biaya dari proyek.Marchewka (2013) mengatakan, penyusunan estimasi waktu dan biaya proyek
ada tujuh tehnik, yaitu Guesstimating, Delphi Technique, Time Boxing, Top-Down, Bottom-Up,
Analogous Estimates (Past experiences), danParametric Modeling (Statistical).
a. Guesstimating
Tehnik guesstimating ini merupakan tehnik yang paling umum dan paling mudah
dilakukan.Walaupun umum dan mudah, hati-hati dalam menggunakan tehnik ini. Tehnik ini
hanya akan memberikan manfaat kalau manajer proyeknya merupakan orang yang sangat
berpengalaman. Karena estimasi dengan tehnik guesstimating dilakukan dengan cara menebak
atau lebih tepatnya menggunakan perkiraan saja dalam menentukan jadwal dan anggaran
proyek tanpa menggunakan informasi dan data yang lengkap. Jadi, kalau seorang manajer
proyek tidak berpengalaman, waktu dan besarnya anggaran yang disebutkan tanpa dasar, maka
akan menyebabkan sebuah proyek diselesaikan tidak sesuai dengan jadwal dan berakibat lebih
jauh adalah membengkatnya biaya proyek, belum lagi kalau harus membayar ganti rugi.
Terlihat disini bahayanya menggunakan tehnik ini oleh mereka yang tidak berpengalaman.
Dalam kenyataannya, tehnik ini sering sekali digunakan Walaupun mengadung resiko yang
sangat tinggi. Hal ini terjadi, karena client sering kali melakukan pengujian terhadap seorang
manajer proyek akan pemahaman atas aktifitas yang harus dilakukan dalam pengerjaan sebuah
proyek.
b. Delphi Technique
Dalam penyusunan estimasi dengan menggunakan tehnik Delphi ini, sebenarnya sama dengan
opini ahli, karena pada tehnik ini digunakan juga pendapat dari sekelompok pakar. Karena
dengan teknikDelphi ini memungkinkan pengumpulan dan Evaluasi atas data yang dihasilkan
dari mereka yang ahli pada bidangnya.
Metode delphi ini sering menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang disebar ke para
pakar (bisa juga pada praktisi). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi, membuat
keputusan, menentukan parameter dan lainnya guna untuk mengeksplorasi ide dan informasi
Seperti yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya, dalam manajemen proyek bukan
hanya melakukan estimasi terhadap tugas saja, tetapi yang lebih penting dari itu adalah
mempertimbangkan biaya. Dalam manajemen proyek, biaya utama yang harus diperhatikan secara
terbagi menjadi dua tipe, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Kenyataannya, setiap organisasi
memiliki klasifikasi biaya tetap dan biaya variabel yang berbeda antara satu organisasi
Selama ini, model estimasi untuk pembangunan perangkat lunak dikenal ada tiga. Adapun
ketiga model tersebut adalah function point, line of codedan COCOMO. Sedangkan dewasa ini,
selain ketiga metode yang telah disebutkantersebut, ada satu metode lagi yaitu heuristics.
Dari tabel 6.1 diatas, terlihat perbedaan yang ada dari arti program yang sama. Pada program
No.1, program ditulis dalam 1 baris, sedangkan pada program No. 2, program ditulis dengan
cara dipecah menjadi beberapa baris. Kedua program itu akan menghasilkan hasil yang sama.
Banyak proyek manajer merasa kurang puas menggunakan LOC ini.Karena LOC kurang
akurat, seperti contoh yang ada pada table 6.1.Hal ini menimbulkan perdebatan selama
bertahun-tahun. LOC ini dipandang sebagai sebuahukuran untuk mengestimasi biaya dan
waktu, tetapi tidak dapat dipastikan bahwa duaprogram yang mempunyai LOC sama akan
External input type merupakan proses dasar yang memproses data dan pengendalian
informasi yang datang dari laur batasan aplikasi. Transaksi inputini digunakan untuk
meng-updatefile komputer internal untuk memelihara berkas logical internal dan
mengubah perilaku sistem
External output type adalah transaksi data yang dikeluarkan dari batasan aplikasi. Hal
ini berwujud menghasilakn informasi kepada user melalui logika pemrosesan. Dalam
proses ini bukan sekedar membaca data, diolah dan di print-out menjadi laporan saja,
tetapi dimungkinkan untuk melakukan ekspor data ke Excel, XMl dll.
Logical internal file type berupa file yang dipakai oleh sistem dapat berbentuk grup
data yang biasanya dipakai bersama-sama. Peran logical internal file ini membantu
penyimpanan data yang dihasilkan dan diperlukan oleh aplikasi.
External inquire type bertujuan untuk memberikan informasi kepada user melalui
pengambilan dan pemroses data dari logical internal file. Hasil yang ditampilkan oleh
proses ini biasanya ke layar monitor. Perlu diingat, pada proses ini tidak melakukan
update terhadap logical internal file.
External interface file type merupakan kumpulan data yang berelasi atau pengendalian
informasi dari aplikasi lain (eksternal) yang dirujuk oleh aplikasi yang dibangun.
Singkatnya eksternal interface file, merupakan kumpulan data dari aplikasi lain yang
dihubungan dengan aplikasi internal.
c. COCOMO.
COCOMO merupakan singkatan dari COnstructive COst MOdel yaitu algortima model
estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan oleh Boehm pada tahun 1981, yang
digunakan untuk menyusun estimasi biaya dan jadwal untuk proyek perangkat lunak yang
berbentuk hirarki terkait dengan jumlah Person-Months. Dengan perkembangan perangkat
lunak yang begitu pesat, model COCOMO pada era 1990 sudah tidak memadai untuk dipakai
WBS mempunyai tujuan untuk memecah proses menjadi aktifitas yang lebih detil agar
mempermudah dalam pengawasan dan pengendaliannya, dengan cara memecahkan proses
menjadi lebih detil. Sehingga, dengan WBS akan memberikan 6 manfaat, yaitu 1) Mengurangi
kompleksitas, 2) Fasilitas penjadwalan dan pengendalian, 3) Estimasi Biaya (Cost Estimation),
4) Penyusunan anggaran (Cost Budgeting), 5) Perencanaan Manajemen Resiko (Risk
Management Planning) dan 5) Identifikasi aktivitas (Activity Definition).
Milestone merupakan suatu yang penting dalam proyek, karena dengan milestoneakan
diketahui informasi atas waku mulai atau selesai suatu kejadian. Milestone harus menunjukkan
suatu kejadian penting dan biasanya merupakan rangkaian dari aktivitas kritis yang sangat
menentukan durasi dari keseluruhan proyek.
Estimasi mempunyai kelemahan pada perencanaan dan pengendaliannya. Kunci keberhasilan
dari estimasi adalah dengan cara mengelompokkan tugas menjadi bagian yang lebih kecil.
Selama ini, ada 4 metode untuk melakukan estimasi, yaitu LOC, FP, COCOMO dan
Heuristic.COCOMO dapat dihitung estimasi biaya dan jadwal suatu proyek perangkat lunak. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara konversi hasil penghitungan Function Point ke dalam bentuk
Line Of Code.