Melepas Engine
Tidak mungkin untuk membuat sebuah daftar umum urutan pelepasan bagi semua engine
karena perbedaan kelengkapan engine pada tiap-tiap jenis machine. Service manual, atau
SIS, yang sesuai dengan machine atau engine yang dikerjakan selalu menjadi bahan acuan
pertama, tetapi jika service manual tidak tersedia, langkah–langkah berikut dapat menjadi
bahan panduan umum.
1. Sebelum melakukan steam-cleaning pada engine dan area sekelilingnya, periksa secara
visual kondisi engine keseluruhan dan komponennya berkenaan dengan adanya
kebocoran–kebocoran oil, fuel dan coolant. Pemeriksaan ini akan mengungkapkan
perlakuan servis yang dibutuhkan untuk tiap-tiap komponen
2. Amankan atau lepaskan semua perlengkapan hydraulic yang dapat mengganggu
pekerjaan pelepasan engine. Lepaskan semua komponen kelistrikan (termasuk baterai),
dan tandai kabel-kabel kelistrikan untuk mempercepat proses pemasangan ulang.
3. Buang cairan pelumas, fuel dan coolant. Bleed (bebaskan) udara jika menggunakan Air
System.
35
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 2
CATATAN:
Jangan membuang cairan cooling system saat engine dalam keadaan panas
karena dapat merusak engine dan menyebabkan cidera pada manusia.
4. Lindungi tiap komponen kelistrikan yang tidak dilepas agar terlindung dari semprotan
steam cleaner.
5. Bersihkan engine dengan steam terlebih dahulu, untuk menghilangkan kotoran yang
melekat, grease dan oli. Sehingga dapat memudahkan dalam proses pemeriksaan visual
dan mempercepat proses pembongkaran.
6. Bersihkan area di sekitar engine sehingga peralatan pengangkat tidak terhalangi saat
engine diangkat dari kedudukannya.
7. Lepaskan hose radiator dan hose power steering (jika digunakan). Lepaskan gauge fuel,
oil and coolant, jika digunakan.
8. Lepaskan filter coolant, oil dan fuel dan connection-nya. Lepaskan tube atau hose dari
turbocharger. Lepaskan air cleaner, pipa exhaust dan transmisi (jika diperlukan).
9. Tutup semua bagian yang terbuka, ujung hose dan lube untuk mencegah masuknya
kotoran atau material asing ke dalam sistem.
10. Pasanglah eyebolt atau lifting bracket pada titik angkat yang tepat untuk memastikan
pengangkatan pada titik keseimbangan yang aman.
11. Jika memungkinkan, gunakan adjustable lifting beam dengan adjustable pull point. Jika
menggunakan rantai atau kabel maka harus tersusun secara parallel, dan setegaklurus
mungkin, terhadap objek yang akan diangkat (Gambar 2). Pastikan eyebolt atau baut
bracket masuk dengan kedalaman minimal 11/2 kali diameternya agar terjadi perpindahan
berat yang sesuai pada thread.
12. Setelah memposisikan hoist (atau alat angkat yang lain) dengan tepat dan tidak kendur,
lepaskan baut–baut engine mounting. Mulailah mengangkat engine. Periksa apakah
beban seimbang dan periksa kembali apakah ada halangan lain yang dapat mengganggu
selama proses pengangkatan.
36
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 2
PERHATIAN:
Menjauh dari beban dan miringkan beban pada batas ketinggian tertentu
untuk memutar engine dengan bebas. Gunakan tali untuk memandu engine
selama proses pengangkatan. Turunkan engine beberapa inchi dari lantai,
kemudian pandu engine ke area kerja.
37
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 2
38
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI