Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 2

PERBAIKAN ENGINE DIESEL


Prosedur Keselamatan

Gambar 1 - Pakaian kerja pelindung

Saat melakukan pelepasan atau pembongkaran sebuah engine, diperlukan pakaian


pelindung (Gambar 1). Ketika bekerja dengan mesin yang dilengkapi dengan peralatan yang
dikendalikan secara hidrolik, mekanikal dan/atau kelistrikan seperti Shovel, Loader, Dozer
atau Scraper pastikan implement tersebut diturunkan ke tanah terlebih dahulu untuk
menciptakan kondisi yang aman sebelum melakukan kegiatan perawatan, penyetelan
dan/atau perbaikan. Jika diperlukan untuk menaikkan sebagian atau sepenuhnya Hydraulic
Implement untuk mencapai engine, pastikan bahwa terdapat peralatan tambahan lain yang
menyangga Hydraulic Implement atau kelengkapan mekanikal yang digunakan untuk
mengendalikan implement tersebut, karena engine menggerakkan hydraulic pump untuk
keseluruhan unit.

Melepas Engine

Tidak mungkin untuk membuat sebuah daftar umum urutan pelepasan bagi semua engine
karena perbedaan kelengkapan engine pada tiap-tiap jenis machine. Service manual, atau
SIS, yang sesuai dengan machine atau engine yang dikerjakan selalu menjadi bahan acuan
pertama, tetapi jika service manual tidak tersedia, langkah–langkah berikut dapat menjadi
bahan panduan umum.

1. Sebelum melakukan steam-cleaning pada engine dan area sekelilingnya, periksa secara
visual kondisi engine keseluruhan dan komponennya berkenaan dengan adanya
kebocoran–kebocoran oil, fuel dan coolant. Pemeriksaan ini akan mengungkapkan
perlakuan servis yang dibutuhkan untuk tiap-tiap komponen
2. Amankan atau lepaskan semua perlengkapan hydraulic yang dapat mengganggu
pekerjaan pelepasan engine. Lepaskan semua komponen kelistrikan (termasuk baterai),
dan tandai kabel-kabel kelistrikan untuk mempercepat proses pemasangan ulang.
3. Buang cairan pelumas, fuel dan coolant. Bleed (bebaskan) udara jika menggunakan Air
System.

35
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 2

CATATAN:
Jangan membuang cairan cooling system saat engine dalam keadaan panas
karena dapat merusak engine dan menyebabkan cidera pada manusia.

4. Lindungi tiap komponen kelistrikan yang tidak dilepas agar terlindung dari semprotan
steam cleaner.
5. Bersihkan engine dengan steam terlebih dahulu, untuk menghilangkan kotoran yang
melekat, grease dan oli. Sehingga dapat memudahkan dalam proses pemeriksaan visual
dan mempercepat proses pembongkaran.
6. Bersihkan area di sekitar engine sehingga peralatan pengangkat tidak terhalangi saat
engine diangkat dari kedudukannya.
7. Lepaskan hose radiator dan hose power steering (jika digunakan). Lepaskan gauge fuel,
oil and coolant, jika digunakan.
8. Lepaskan filter coolant, oil dan fuel dan connection-nya. Lepaskan tube atau hose dari
turbocharger. Lepaskan air cleaner, pipa exhaust dan transmisi (jika diperlukan).
9. Tutup semua bagian yang terbuka, ujung hose dan lube untuk mencegah masuknya
kotoran atau material asing ke dalam sistem.
10. Pasanglah eyebolt atau lifting bracket pada titik angkat yang tepat untuk memastikan
pengangkatan pada titik keseimbangan yang aman.

Gambar 2 – Mengangkat engine

11. Jika memungkinkan, gunakan adjustable lifting beam dengan adjustable pull point. Jika
menggunakan rantai atau kabel maka harus tersusun secara parallel, dan setegaklurus
mungkin, terhadap objek yang akan diangkat (Gambar 2). Pastikan eyebolt atau baut
bracket masuk dengan kedalaman minimal 11/2 kali diameternya agar terjadi perpindahan
berat yang sesuai pada thread.
12. Setelah memposisikan hoist (atau alat angkat yang lain) dengan tepat dan tidak kendur,
lepaskan baut–baut engine mounting. Mulailah mengangkat engine. Periksa apakah
beban seimbang dan periksa kembali apakah ada halangan lain yang dapat mengganggu
selama proses pengangkatan.

36
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 2

PERHATIAN:
Menjauh dari beban dan miringkan beban pada batas ketinggian tertentu
untuk memutar engine dengan bebas. Gunakan tali untuk memandu engine
selama proses pengangkatan. Turunkan engine beberapa inchi dari lantai,
kemudian pandu engine ke area kerja.

Menempatkan Engine ke Engine Stand

Sebelum meletakkan engine ke engine stand, kemungkinan perlu untuk melepaskan


komponen dan part seperti mounting bracket, clamp, belt, dsb. Lakukan secara sistematik.
Identifikasi komponen–komponen mounting berdasarkan tempat di mana komponen tersebut
dilepaskan. Tempatkan komponen dan part sebagai satu kesatuan di dalam rack atau tray.
Lepaskan exhaust dan intake manifold turbocharger, water pump, water manifold dan
thermostat housing, oil cooler dan semua sambungannya. Jika posisi fuel injection pump
sedemikian rupa sehingga dapat rusak selama proses pengerjaan engine, maka harus
dilepaskan juga.

Setelah tiap-tiap komponen dilepaskan, lakukan pemeriksaan visual terhadap terjadinya


distorsi pada flange dan bracket, flange pecah atau patah, serta thread yang mengalami
perubahan warna (discoloration) dan rusak. Periksa gasket dan seal untuk mengetahui
apakah telah terjadi kebocoran udara, oli, coolant atau fuel. Bautlah mounting adapter sesuai
dengan yang direkomendasikan secara aman pada engine dan posisikan engine pada stand
sebelum melepaskan hoist atau alat pengangkat.

37
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT/009 – ENGINE REBUILD
BUKU PANDUAN SISWA – TOPIK 2

38
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI

Anda mungkin juga menyukai