Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Pembanguna Jangka Menengah Desa (RPJM-DESA)
adalah untuk menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap
proses pembangunan di desa. Sehingga ketika patisipasi masyarakat itu
muncul maka akan melahirkan perasaan “ turut merasa memiliki “
(Rumongso Handarbeni) terhadap pembangunan didesanya.
Selanjutnya masyarakat akan turut bertanggungjawab (Melu
Hangrungkepi) terhadap hasil-hasil pembangunan tersebut untuk selalu
menjaga, merawat, memelihara dan melestarikannya.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)
merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 telah mengamanatkan
bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa disusun
perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota. Lebih lanjut
dijabarkan bahwa perencanaan pembangunan desa disusun secara
partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenanganannya.
Hal ini juga dimanatkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten
Jombang Nomor 19 Tahun 2009 bahwa Pemerintah Desa berkewajiban
menyusun RPJMDesa dengan memperhatikan RPJM Daerah sebagai
satu kesatuan penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah.
Didalam sudut pendang politik, Pemilihan Kepala Desa
merupakan proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih
menentukan pilihannya berdasarkan program-program yang ditawarkan
oleh masing-masing calon.Oleh karena itu, rencana pembangunan desa
merupakan penjabaran lebih lanjut dari agenda-agenda yang ditawarkan
oleh Kepala Desa pada saat berkampanye, menjadi rencana
pembangunan jangka menengah desa.
Berkaitan dengan pembangunan Desa maka ada beberapa
masalah yang seringkali ditemui diberbagai Desa, perlu mendapat
perhatian dan segera diantipasi, diantaranya terbatasnya ketersediaan
sumberdaya manusia yang baik dan professional, terbatasnya
1
ketersediaan sumber-sumber pembiayaan yang memadai, baik yang
berasal dari kemampuan Desa itu sendiri (internal) maupun sumber dana
dari luar (eksternal) belum tersusunnya kelembagaan sosial-ekonomi
yang mampu berperan secara efektif, belum terbangunnya sistem dan
regulasi yang jelas dan tegas dan kurangnya kreativitas dan partisipasi
masyarakat secara lebih kritis dan rasional.
Keberadaan RPJM-DESA adalah penting bagi keberadaan dan
arah pembangunan Desa 5 Tahun kedepan. RPJM-DESA memberikan
gambaran yang konkrit tentang program – program pembangunan yang
akan dilaksanakan selama 5 Tahun. Dengan demikian konsep
penganggaran secara partisipatif yang diwujudkan dalam bentuk
partisipasi, dapat diartikan sebagai pembangunan demokrasi dengan
mengacu pada prinsip Good Governance (GG) yang mendorong adanya
transparansi, partisipasi dan tentu saja akuntabilitas.

1.2 Maksud dan Tujuan


Dokumen ini disusun dengan maksud untuk memberikan
pegangan atau pedoman pada pemerintah Desa tentang kegiatan-
kegiatan pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan dalam
jangka menengah, yakni selama 5 (lima) tahun. Dokumen ini juga
dimaksudkan sebagai visi, misi dan program strategis yang akan
dilaksanakan oleh Kepala Desa dalam menjalankan pemerintahan Desa
selama masa jabatannya.

Tujuan Penyusunan RPJM-Desa adalah :


a. Menyediakan dokumen strategis Desa mulai dari perumusan visi,
misi, program strategis, strategi dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan secara bersama-sama antara Pemerintah Desa,
Organisasi Kemasyarakatan Desa, Masyarakat luas maupun
berbagai pemeran pembangunan yang lain melalui kerjasama
secara terpadu.
b. Memberikan pegangan dan indikator kinerja Pemerintah Desa
Kampungbaru dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Desa.

2
c. Memberikan gambaran prioritas permasalahan Desa yang harus
ditanggulangi dan potensi unggulan yang berpeluang untuk
dikembangkan melalui serangkaian program.
d. Meyediakan dokumen usulan program strategis dan kegiatan-
kegiatan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan prioritas
kebutuhan masyarakat.
e. Sebagai masukan bagi dinas instansi pemerintah dan berbagai
pemeran pembangunan lain dalam rangka membangun kemitraan
maupun investasi di Desa.

1.3 Landasan Hukum


1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan
Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Kerja Sama Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 tentang
Pembangunan Kawasan PerDesaan Berbasis Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang
Tatacara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota
Kepada Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun 2006
tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa;

3
11. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2006
tentang Badan Permusyawaratan Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2006
tentang Kerja Sama Desa;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2006
tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan
Peraturan Desa;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 18 Tahun 2009
tentang Penyerahan Urusan Desa;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 19 Tahun 2009
tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 20 Tahun 2010
tentang Tata Cara Pelaporan Dan Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
17. Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Desa.
18. Peraturan Bupati Jombang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jombang Tahun 2009-2013

1.4 Pengertian Umum


1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat
(APBDesa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa
yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan
Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan
Desa.

2. Desa, atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut
desa.adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat,berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormatidalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka


penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan
uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

4
4. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat.

5. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya


disebut (Musrenbang Desa) adalah forum musyawarah tahunan
yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku
kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi
permasalahan desa dan pihak akan terkena dampak hasil
musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di desa 1 (satu)
tahunan.

6. Pembangunan desa adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki


untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata. baik
dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
akses terhadap pengambilan keputusan, maupun indeks
pembangunan manusia.

7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa


depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.

8. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses


penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai
unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu
tertentu.

9. Perencanaan Pembangunan Desa dimaksud adalah suatu proses


penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai
unsur pemangku kepentingan di desa guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya desa dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu desa dalam jangka waktu tertentu.
Wujud Perencanaan Pembangunan Desa adalah Rencana

5
Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja
Pembangunan Desa.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa selanjutnya


disingkat (RPJMDesa) adalah dokumen perencanaan untuk periode
5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa,
arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum, dan program, dan
program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan
program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

11. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat


(RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu)
tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat
rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan
kerangk prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan
serta perkiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.

12. Peraturan Desa (yang selanjutnya disingkat Perdes) adalah


peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama
Kepala Desa.

1.5 Metode Penyusunan


Penyusunan RPJM-Desa ini dilaksanakan dengan
memeransertakan secara bersama-sama masyarakat secara seimbang
termasuk kesetaraan jender. Masyarakat dalam hal ini merupakan
subyek utama pengambilan keputusan dalam perumusan perencanaan
pembangunan. Melalui pendekatan dan metode partisipatif ini
masyarakat bersama pemerintah Desa melaksanakan langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut:

 Pada awalnya dilaksanakan untuk melaksanakan review data yang


dimiliki oleh Desa, yakni data monografi Desa, profil Desa dan data

6
potensi Desa. Analisis dan up-date dilaksanakan untuk memperoleh
data terkini demi mendukung keakuratan perencanaan. Review
data ini dilaksanakan oleh Tim yang terdiri dari unsur Pemerintahan
Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, Wakil-wakil dari wilayah
maupun tokoh masyarakat dan tokoh agama. Hasil dari kegiatan ini
adalah informasi dokumenter terkini yang mendukung proses
penyusunan perencanaan Desa.
 Selanjutnya dilaksanakan pertemuan di Desa untuk melakukan
review terhadap pelaksanaan program pembangunan yang telah
dilaksanan selama 5 (lima) tahun sebelumnya. Hasil kegiatan ini
berupa beberapa rekomendasi masukan untuk kepentingan
penyusunan RPJM-Desa.
 Bersamaan dengan hal diatas juga dilakukan pengumpulan
informasi mengenai kegiatan pembangunan yang sedang berjalan
maupun akan berjalan dari berbagai sumber pendanaan. Informasi
ini dilaksanakan terutama oleh Pihak Pemerintah Desa.
 Pengkajian Potensi dan Masalah dilaksanakan untuk menjaring
prioritas potensi dan masalah maupun alternatif pemecahan
masalah dan kegiatan pengembangan potensi yang diusulkan. Hal
ini dijaring melalui pertemuan informal yang dilakukan melalui
berbagai jalur, baik melalui pertemuan dusun, RT-RW, LPMD, PKK,
KARANG TARUNA, BPD dan sebagainya. Dalam aktifitas
pengkajian potensi ini dilakukan penetapan prioritas masalah dan
potensi dan perumusan visi misi dari masyarakat dan berbagai
pihak dengan metode menggagas masa depan (future search).
 Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan secara
partisipatif di atas, selanjutnya disusun draft RPJM-Desa oleh Tim.
Draf tersebut selanjutnya dibahas dalam Musyawarah Desa
Perencanaan.
 Hasil Musyawarah Desa Perencanaan berupa masukan dan
penyempurnaan selanjutnya diajukan untuk memperoleh
Penetapan oleh Pemerintahan Desa bersama BPD dalam bentuk
Peraturan Desa (Perdes).

7
BAB II
PROFIL DESA

2.1. Karakteristik Wilayah


Desa Kampungbaru merupakan salah satu Desa yang terletak di
Kecamatan Plandaan Secara umum karakteristik wilayah Desa
Kampungbaru dapat dilihat dari aspek fisik yang meliputi letak, luas,
topografi dan kondisi iklim.
2.1.1. Letak
Desa Kampungbaru merupakan Desa yang terletak ± 5 Km
dari pusat Pemerintahan Kecamatan Plandaan Secara
administrative batas – batas Desa Kampungbaru adalah sebagai
berikut :
Sebelah Utara : Desa Plabuhan Kec. Plandaan
Sebelah Selatan : Desa Gebang Bunder Kec. Plandaan
Sebelah Barat :
Desa Pulowetan Kec. Jatikalen
Kab. Nganjuk
Sebelah Timur : Desa Bangsri Kec. Plandaan
Desa Kampungbaru terdiri dari 4 Dusun 4 RW (Rukun
Warga) dan 21 RT (Rukun Tetangga). Perincian 1 Dusun tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Dusun Plumpang : 5 RT dan 1 RW
b. Dusun Jember : 5 RT dan 1 RW
c. Dusun Kepuh : 6 RT dan 1 RW
d. Dusun Keduang : 5 RT dan 1 RW
2.1.2. Luas
Luas wilayah Desa Kampungbaru adalah ……… Ha.
Menurut jenis penggunaan tanahnya, luasan tersebut terinci
sebagai berikut :
Tabel 1. Luas Tanah Menurut Penggunaan
No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha)
1. Pemukiman / Perumahan
2. Sawah
3. Tegal
4. Hutan
5. Lainnya
Sumber Data : Data Potensi Sosial Ekonomi Desa Tahun 201…

Sebagian besar wilayah Desa Kampungbaru adalah berupa


dataran. Secara agraris tanah sawah juga relative luas sebagai
lahan penanaman untuk tanaman semusim. Ada beberapa

8
komoditi yang banyak diusahakan oleh para petani di Desa
Kampungbaru yang dianggap sesuai dengan kondisi lahan yang
ada, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2. Komoditas Pertanian di DESA ............. Tahun 201.....


Luas Lahan Produksi Volume
No Komoditas Panen (kwt) (Kwt/Ha)
(Ha)
1. Padi
2. Jagung
3. Kedelai
4. Kacang Tanah
5. Kacang Hijau
Sumber Data : Data Potensi Sosial Ekonomi Desa Tahun 201…..

2.2. Potensi Sumber Daya Alam


Faktor fisik yang diperlukan dalam merencanakan suatu
kawasan adalah topografi, goelogi, hidrografi dan kendala-kendala
fisik. Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi
umumnya menyuguhkan relief permukaan. Topografi Desa
Kampungbaru sebagian besar terdiri dari Wilayah datar.
Iklim adalah nilai rata – rata dari keadaan alam di udara
pada suatu tempat dalam waktu yang cukup lama. Iklim
merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
kehidupan di bumi. Sebagai Petani dalam bidang pertanian, iklim
mempunyai pengaruh yang cukup besar, misalnya untuk
penentuan masa tanam. Desa Kampungbaru secara umum
beriklim tropis dengan ketinggian ± ……. m dpl, serta suhu
berkisar antara ………° – ……° Celcius. Rata-rata curah hujan
selama 5 tahun terakhir secara umum dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 3 : Data Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan 5 tahun terakhir.

Rata-rata Hari Tahun 200…..


No Bulan CH 5 Th hujan CH HH Ket.
(mm) (hari) (mm) (hari)
1 2 3 4 5 6 7
1 Januari
2 Juli
3 Maret

9
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 Nopember
12 Desember
JUMLAH
Sumber Data : Stasiun Pencatat Curah Hujan Kecamatan
.............

2.3. Karakteristik Penduduk / Demografi


Sumber daya manusia yang tersedia bisa dilihat dari data jumlah
penduduk, baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun
mata pencaharian. Jumlah penduduk di Desa Kampungbaru pada Tahun
2013 adalah sebanyak ……….. jiwa, yang terdiri dari laki-laki ……….
jiwa dan perempuan ……….. jiwa
2.3.1 Penduduk Menurut Golongan Umur
Data ini bermanfaat untuk mengetahui laju pertumbuhan
penduduk dan mengetahui jumlah angkatan kerja yang ada. Data
penduduk menurut golongan umur di Desa ............. dapat dilihat
pada Tabel 4. dibawah ini :

Tabel 4. Data Penduduk Menurut Golongan Umur

Golongan Jumlah Penduduk


Jumlah Ket
Umur L P
0 Bln – 12 Bln
13 Bln – 4 Thn
5 Thn – 6 Thn
7 Thn – 12 Thn
13 Thn – 15 Thn
16 Thn – 18 Thn
19 Thn – 25 Thn
26 Thn – 35 Thn
36 Thn – 45 Thn
46 Thn – 50 Thn
51 Thn – 60 Thn
61 Tahun keatas
Jumlah
Sumber Data : Data Potensi Sosial Ekonomi Desa/Kelurahan
Tahun 201…….

10
2.3.2 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas sumberdaya
manusia. Proses pembangunan Desa akan berjalan dengan
lancar apabila masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang cukup
tinggi. Data penduduk menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat
pada Tabel 5. berikut

Tabel 5. Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah
No Tingkat Pendidikan Ket
Penduduk
Belum / Tidak / Sudah Tidak 700
1
Sekolah
2 SD
3 SLTP
4 SLTA / SMK
5 Perguruan Tinggi
JUMLAH
Sumber Data : Data Potensi Sosial Ekonomi Desa/Kelurahan
Tahun 201……
2.3.3 Penduduk Prasejahtera / Miskin
Banyak sedikitnya penduduk miskin merupakan salah satu
indicator kesejahteraan suatu masyarakat, namun ini juga bukan
merupakan suatu hal yang mutlak. Berdasarkan kalisifikasi
BKKBN di Desa ............. terdapat ……….keluarga yang tergolong
Prasejahtera, 189 keluarga kategori sejahtera I, Sejahtera II
sebanyak ……... keluarga, …………. keluarga kategori Sejahtera
III dan 124 keluarga Sejahtera III +.

2.3.4 Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Mata pencaharian penduduk di Desa ............. sebagian
besar masih berada di sektor pertanian. Hal ini menunjukkan
bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam bidang
ekonomi masyarakat. Data menurut mata pencaharian penduduk
dapat dilihat pada Tabel 6. berikut ini :
Tabel 6. Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Jumlah
No Mata Pencaharian Ket
Penduduk
1 Petani

11
2 Buruh Tani
3 Pegawai Negeri
4 Tukang Batu/Kayu
5 Angkutan
6 ABRI
7 Pensiunan
8 Pedagang
9 Lain-lain
Sumber Data : Data Potensi Sosial Ekonomi Desa/Kelurahan
Tahun 200…

2.4. Potensi Unggulan Desa


Secara Topografi Desa ............. sebagian besar berupa tanah
dataran dengan struktur tanah lempung berpasir. Dengan kondisi tanah
seperti ini banyak sekali dimanfaatkan masyarakat Desa ............. untuk
bercocok tanam padi maupun tanaman semusim lainnya.
Transportasi antar daerah di Desa ............. juga relative lancar.
Keberadaan Desa ............. dapat dijangkau oleh angkutan umum dan
berada di jalur alternative Jombang – Malang, sehingga mobilitas
warga ............. cukup tinggi. Hal tersebut sangat memudahkan aktivitas
masyarakat Desa ............. karena dapat menjangkau sumber – sumber
kegiatan ekonomi.

2.5. Kondisi Infrastruktur Pendukung


Infrastruktur (fisik dan sosial) adalah dapat didefinisikan sebagai
kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistim struktur yang diperlukan
untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat sebagai layanan
dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan
baik. Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau
fisik yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat
berupa bangunan, jalan, sungai, waduk, tanggul, pengelolahan limbah,
perlistrikan dan telekomunikasi, Infrastruktur selain fasilitasi akan tetapi
dapat pula mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat,
distribusi aliran produksi barang dan jasa sebagai contoh bahwa jalan
dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke
pabrik kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada
masyarakat. dalam beberapa pengertian, istilah infrastruktur termasuk

12
pula infrastruktur sosial kebutuhan dasar seperti antara lain termasuk
sekolah dan rumah sakit atau bangunan – bangunan sosial lainnya.
Infrastruktur sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu
wilayah. Infrastruktur merupakan faktor penting sebagai pendorong dan
sekaligus sebagai faktor yang mampu mempengaruhi daya tarik
investasi dan daya saing daerah dengan kata lain pembangunan
infrastruktur sangat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi. Mengingat
pembiayaan infrastruktur tidak sedikit, maka prioritas sangat perlu
dilakukan. Infrastruktur yang kita perlukan adalah Jalan, sistem irigasi,
penyediaan air bersih serta konservasi dan regulasi lingkungan dan tata
ruang. Selain diluar empat infrastruktur tersebut permasalahan energi
dan telekomunikasi juga merupakan kebutuhan yang menDesak agar
mampu meningkatkan daya saing daerah, dimana pada akhirnya
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Desa Kampungbaru juga merupakan daerah agraris dengan
pengembangan tanaman semusim. Hal yang perlu diperhatikan dalam
hal ini adalah system pengairan irigasi, mengingat bahwa bila musim
kemarau tiba air untuk pengairan sawah sulit diperoleh. Kondisi mata air
yang ada kurang memenuhi kebutuhan air, sehingga perlu adanya
sarana yang dapat mencukupi kebutuhan akan air. Cek dam atau
pembagunan dan perbaikan plengsengan mungkin merupakan salah
satu contoh sarana yang dibutuhkan masyarakat dalam bidang
pengairan (irigasi). Selain bidang pertanian, bidang peternakan dan
perikanan juga menjadi perhatian Pemerintah Desa Kampungbaru
dalam perencanaan program pembangunan. Pelatihan – pelatihan
ataupun sarana dan prasarana yang mendukung bidang ini sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Desa
Kampungbaru

2.6. Organisasi Pemerintahan Desa


Sebagaimana dipaparkan dalam UU No. 32 tahun 2004 bahwa di
dalam Desa terdapat tiga kategori kelembagaan Desa yang memiliki
peranan dalam tata kelola Desa, yaitu: Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan. Dalam undang-
undang tersebut disebutkan bahwa penyelenggaraan urusan

13
pemerintahan di tingkat Desa (pemerintahan Desa) dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Pemerintahan
Desa ini dijalankan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan di negeri ini.
Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala
Desa dan perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
Desa. Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

Desa ............. terdiri dari …. (……) Dusun, yaitu Dusun………..


Perangkat Desa menurut jenis jabatannya di Desa ............. terdiri dari 1
jiwa Kepala Desa, 1 Sekretaris Desa, 1 Staf Keuangan, 1 Staf
Pembangunan, 1 Staf Kesra, 1 Staf Umum, 1 Staf Keuangan dan 1
Kepala Dusun. Desa ............. terdiri dari 7 Rukun Warga (RW) dan 14
Rukun Tangga (RT).

Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang merupakan


perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa. Badan
Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan peraturan Desa bersama
kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. BPD
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa.
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan
berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara
musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga,
pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau
pemuka masyarakat lainnya. BPD berfungsi menetapkan peraturan Desa
bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.

Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
Desa .............

14
BPD Kepala
Desa

Sekretaris
Desa

Staf Urusan
Staf Urusan Staf Urusan Keuangan
Pemerintahan Umum

Staf Staf Kesra


Pembangunan

Kasun

Tabel 7 : Nama Pejabat Pemerintah Desa .............

No Nama Jabatan
1 Kepala Desa
2 Sekretaris Desa
3 Staf Urusan Pemerintahan
4 Staf Urusan Keuangan
5 Staf Urusan Umum
6 Seksi Pembangunan
7 Kasun ............. I

Tabel 8 : Nama Badan Permusyawaratan Desa .............

No Nama Jabatan
1 Ketua
2 Sekretaris

15
3 Bendahara
4 Anggota
5 Anggota
6 Anggota
7 Anggota

2.7. Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa

Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain


adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah Desa dalam
memberdayakan masyarakat. Lembaga kemasyarakatan mempunyai
tugas membantu pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat Desa. Pembentukan lembaga
kemasyarakatan ditetapkan dengan peraturan Desa. Hubungan kerja
antara lembaga kemasyarakatan dengan pemerintahan Desa bersifat
kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

Tabel 9 : Nama-nama LPMD Desa .............

No Nama Jabatan
1 Ketua
2 Sekretaris
3 Bendahara
4 Anggota
5 Anggota
6 Anggota
7 Anggota

Tabel 10 : Pengurus Karangtaruna Desa .............

No Nama Jabatan
1 Ketua
2 Sekretaris
3 Bendahara
4 Anggota
5 Anggota

16
6 Anggota
7 Anggota
8 Anggota
9 Anggota
10 Anggota
11 Anggota

Tabel 11 : Tim Penggerak PKK Desa .............

No Nama Jabatan
1 Ketua
2 Sekretaris
3 Bendahara
4 Anggota
5 Anggota
6 Anggota
7 Anggota
8 Anggota
9 Anggota
10 Anggota
11 Anggota

17
BAB III
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DESA

3.1. Potensi
Desa ............. memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya
alam, sumber daya manusia maupun kelembagaan / organisasi. Sampai saat
ini, potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan.

3.1.1. Sumber Daya Alam

a. Lahan pertanian (sawah) seluas ........... Ha yang masih dapat


ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini belum dikerjakan
secara optimal
b. Adanya penambangan pasir yang dapat dipergunakan sebagai
bahan atau material bangunan
c. Adanya kawasan hutan negara yang masih gundul, yang bisa
dikelola bersama masyarakat
d. Tersedianya pakan ternak yang baik untuk mengembangkan
peternakan seperti sapi, kambing dan ternak lain, mengingat usaha
ini baru menjadi usaha sampingan.
e. Banyaknya sisa kotoran ternak sapi dan kambing, memungkinkan
untuk dikembangkan usaha pembuatan pupuk organik
f. Adanya hasil panen kacang tanah, jagung, ubi tanah, dan lainnya
yang cukup yang melimpah dari hasil pengelolaan hutan bersama
masyarakat
g. Adanya potensi sumber air tawar dan sungai yang bisa
dikembangkan untuk usaha perikanan air tawar

3.1.2. Sumber Daya Manusia

a. Kehidupan warga masyarakat yang dari masa ke masa relatif


teratur dan terjaga adatnya.
b. Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat
yang tinggi.

18
c. Terpeliharanya budaya rembug di desa dalam penyelesaian
permasalahan
d. Cukup tingginya partisipasi dalam pembangunan desa.
e. Masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat.
Inilah salah satu bentuk partisipasi warga.
f. Besarnya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga
produktif yang dapat mendorong potensi industri rumah tangga.
g. Terpeliharanya budaya saling membantu diantara warga
masyarakat.
h. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun.
i. Adanya kader kesehatan yang cukup, dari bidan sampai para kader
di posyandu yang ada di setiap dusun
j. Adanya penduduk yang punya ketrampilan dalam pembuatan
meubeler kayu.

3.1.3. Kelembagaan / Organisasi

a. Hubungan yang baik dan kondusif antara kepala desa, pamong


desa, lembaga desa dan masyarakat, merupakan kondisi yang ideal
untuk terjadinya pembangunan desa.

b. Adanya lembaga di tingkat desa, yaitu Pemerintah Desa, LPMD dan


BPD yang berperan dan dipercaya masyarakat.
c. Adanya kelompok-kelompok di desa seperti Karang Taruna,
kelompok tani dan kelompok keagamaan.

3.2. Masalah
Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil musrenbangdes
penyusunan RPJM Desa ............. yang menghadirkan masing-masing
perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di
dalamnya dengan menggunakan alat kaji Potret Desa, Diagram Venn
Hubungan Kelembagaan serta Kalender Musim. Sebagai data tambahan,
upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan,

19
sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan
perencanaan pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi.

Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan


diskoring, untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang
mendapat skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena begitu
banyaknya masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data, sehingga
masalah di sini benar-benar masalah pokok dan penting.

Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif dirasakan


oleh masyarakat yang dirumuskan dari hasil pengkajian di masing-masing
dusun.

Tabel 12 : Bidang dan Permasalahan

No Bidang Masalah
1. Sarana transportasi (jalan) per-RT yang rusak
2. Belum ada pembuangan air di kanan dan kiri
jalan (drainase)
3. Jalan penghubung antara dusun ............. I
1 Sarana/prasarana dengan ............. II rusak
4. Tergerusnya badan jalan di dusun ............. I
sepanjang 300 m
5. Jembatan Sungai Code tiangnya mulai retak
akibat banjir
2 Sosial Budaya 1. Kurangnya kesediaan air bersih, terutama di
musim kemarau
2. Kurangnya kesadaran warga untuk hidup bersih
3. Sarana dan prasarana TK Darma
Wanita ............. I tidak memadahi
4. Rendah dan kurangnya kesadaran pendidikan
agama di kalangan warga masyarakat
5. Terbengkalainya pembangunan Masjid
dusun .............
6. Kurang kompaknya pemuda, sehingga sering
menimbulkan gesekan dan konflik kepentingan
7. Kurangnya alat kesenian
8. Budaya jawa kurang diminati pemuda
9. Biaya sekolah mahal (SPP, buku, dll)
10. Sarana dan prasarana sekolah kurang
(komputer dll)

20
11. Kurang peralatan penyemprotan nyamuk
12. MCK belum memenuhi standar minimal
kesehatan
1. Banyak warga yang tidak mempunyai pekerjaan
tetap
Ekonomi
3 2. Penghasilan pertanian kurang
Masyarakat
3. Pembelian pupuk pada masa tanam sulit
4. Banyaknya pengangguran

3.3. Isu/ masalah Utama

Berdasarkan hasil pengkajian potensi dan masalah maupun penggalian


informasi dan aspirasi dari berbagai pihak, maka dapat dijelaskan gambaran
permasalahan kunci yang dihadapi berikut prioritas penanggulangan masalah
serta gambaran potensi unggulan beserta prioritas rencana
pengembangannya. Adapun prioritas potensi dan masalah dapat dijelaskan
sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel 13 : Bidang dan Permasalahan Utama

TINDAKAN YANG
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
LAYAK

1 2 3 4 6
SARANA
1
PRASARANA
Muatan
1.1 Makadamnya sudah berlebihan,tergenan Jalan, Tenaga
mulai rusak g air kerja, swadaya Pengaspalan jalan
Tenaga kerja,
1.2 Lapangan desa selokan, Pembangunan
sudah sering banjir Air sungai meluap swadaya plengsengan
Kantor pemerintahan
1.3 desa yang kurang Bangunan terlalu Balai Desa,
layak lama Tenaga kerja Pembangunan rehabilitasi
Jalannya mudah Terkena arus sungai Jalan, Tenaga
1.4
longsor kesungai yang deras kerja, swadaya Pembangunan TPT
Sungai mudah
1.5 dangkal banyak Terkena arus sungai Tenaga kerja,
ditumbuhi rumput yang deras swadaya Pembangunan TPT
Kurang lancarnya
1.6 transportasi diarea Tidak adanya Tenaga kerja,
pertanian jembatan swadaya Pembangunan jembatan
Banyak yang tidak
1.7 mengetahui pintu Tidak adanya Tenaga kerja, Pembangunan gapura
masuk desa gapura swadaya desa
1.8 Jalan becek sulit Belum pernah Tenaga kerja, Telford

21
dilewati masyarakat dibangun swadaya
Tradisi gotong
Kuranglancarnya
royong,
1.9 aliran sungai yang
Terkena arus sungai partisipasi Pembangunan
ada
yang deras masyarakat plengsengan
Tradisi gotong
Saluran buntu, air
royong,
1.10 sering meluber ke
Kurang terawatnya partisipasi Pembangunan
pekarangan warga
aliran sungai masyarakat plengsengan
Tradisi gotong
Aspal sudah mulai Muatan royong,
1.11
rusak dan berlubang berlebihan,tergenan partisipasi
g air masyarakat LAPEN
Lahan. Tradisi
adanya rumah tinggal
Bangunan sudah tua gotong royong,
1.12 yang kurang layak
dan terbuat dari partisipasi Pembangunan bedah
huni
bambu masyarakat rumah
Muatan
1.13 Makadamnya sudah berlebihan,tergenan Jalan, Tenaga
mulai rusak g air kerja, swadaya Pengaspalan jalan
Tradisi gotong
Muatan royong,
1.14
Aspalnya sudah mulai berlebihan,tergenan partisipasi
rusak g air masyarakat Perawatan jalan
Sungai mudah
1.15 dangkal banyak Terkena arus sungai Tenaga kerja,
ditumbuhi rumput yang deras swadaya Pembangunan TPT
Jalannya mudah Terkena arus sungai Tenaga kerja,
1.16
longsor kesungai yang deras swadaya Pembangunan TPT
Sarana transportasi Tradisi gotong
(jalan) per-RT yang Muatan royong,
1.17
rusak berlebihan,tergenan partisipasi
g air masyarakat Perawatan jalan
Sarana transportasi Muatan Tradisi gotong
(jalan) per-RT yang berlebihan,tergenan royong,
1.18
rusak g air partisipasi
masyarakat Perawatan jalan

Sulitnya transportasi
1.19
menuju lahan Tidak adanya Tenaga kerja,
pertanian jembatan swadaya Pembangunan jembatan

2 PERTANIAN
Banyaknya
Semakin mahalnya Kebutuhan yang lahan pertanian
2.1 harga pupuk meningkat yang luas Pembuatan pupuk organik
Minimnya wawasan Pelatihan tentang budidaya
tentang budidaya ikan belum pernah ikut Banyaknya ikan
2.2 bagi peternak ikan pelatihan peternak ikan
Kurangnya air pada Curah hujan rendah, Banyaknya Pengadaan pompa dan
2.3 musim kemarau banyak kebutuhan lahan pertanian sumur Bor
Banyaknya
Semakin mahalnya Kebutuhan yang lahan pertanian
2.4 harga pupuk meningkat yang luas Pembuatan pupuk organik
Minimnya wawasan Pelatihan tentang budidaya
tentang budidaya ikan belum pernah ikut Banyaknya ikan
2.5 bagi peternak ikan pelatihan peternak ikan

22
Kurangnya air pada Curah hujan rendah, Banyaknya Pengadaan pompa dan
2.6 musim kemarau banyak kebutuhan lahan pertanian sumur Bor
Banyaknya
Semakin mahalnya Kebutuhan yang lahan pertanian
2.7 harga pupuk meningkat yang luas Pembuatan pupuk organik
Minimnya wawasan Pelatihan tentang budidaya
tentang budidaya ikan belum pernah ikut Banyaknya ikan
2.8 bagi peternak ikan pelatihan peternak ikan
Penghasilan Curah hujan rendah, Banyaknya Pengadaan pompa dan
2.9
pertanian kurang banyak kebutuhan lahan pertanian sumur Bor
Pembelian pupuk Langkanya pupuk Lahan
2.1 pada masa tanam pertanian
sulit Pembuatan pupuk organik
Penghasilan dari Minimnya wawasan Perkebunan
pertanian lebih bagi petani dan pekarangan
rendah daripada
yang subur,
harga pupuk dan
obat-obatan adanya tenaga
2.11
penyuluh di
kecamatan,
adanya
kelompok tani Pemberdayaan petani
Minimnya wawasan Perkebunan
Problematika sektor
pertanian meliputi: bagi petani dan pekarangan
rendahnya wawasan yang subur,
pertanian alternatif, adanya tenaga
2.12
pupuk mahal, irigasi penyuluh di
sulit, permaianan kecamatan,
harga panen oleh
adanya
tengkulak
kelompok tani Pemberdayaan petani

3 EKONOMI
Adanya
kelompok-
kelompok di
desa seperti
Karang Taruna,
Kurang bantuan Mayarakat kesulitan kelompok tani
3.1 Bantuan dana
modal dalam dana dan kelompok
keagamaan.
Hubungan
antar
kelembagaan
yang kondusif
untuk
mencentralisasikan Banyak
Belum adanya
3.2 kegiatan simpan nasabah yang
gedung
pinjam yang ada tidak terdanai Pengadaan gedung Bank
didesa Desa
Banyaknya usulan Luasnya lahan
Penganguran
3.3 akan budidaya sapi pertanian,warg
musiman
dari warga a Pengadaan hewan ternak
3.4 Banyak warga yang Penganguran Perkebunan Pengadaan hewan ternak
berminat untuk usaha musiman dan pekarangan

23
yang subur,
budidaya sapi tersedianya
pakan ternak
Banyaknya usulan
Penganguran Luasnya lahan
3.5 akan budidaya sapi
musiman pertanian
dari warga Pengadaan hewan ternak
Perkebunan
Banyak warga yang dan pekarangan
Penganguran
3.6 berminat untuk usaha
musiman
yang subur,
budidaya sapi tersedianya
pakan ternak Pengadaan hewan ternak
Banyaknya tuntutan
Penganguran
3.7 akan budidaya sapi Luasnya lahan
musiman
dari warga pertanian Pengadaan hewan ternak
Banyak warga yang Minimnya SDM Warga
3.8 tidak mempunyai penduduk Pelatihan keterampilan
pekerjaan tetap kerja

4 PENDIDIKAN
Sarana dan Tersedia lahan,
prasarana TPQ Di Belum adanya
4.1 tenaga guru,
Desa ............. tidak tempat TPQ
memadahi siswa, santri Pengadaan gedung TPQ
Rendah dan Tempat ibadah,
kurangnya kesadaran
tokoh agama,
4.2 pendidikan agama di Minimnya SDM
kalangan warga kelompok
masyarakat keagamaan Pembinaan / pengajian
Kemauan
Biaya sekolah mahal belajar anak
4.3 Kemiskinan
(SPP, buku, dll) usia sekolah
tinggi Bantuan Sosial
Kemauan
Sarana dan
Tidak adanynaa belajar anak
4.4 prasarana sekolah
kurang (komputer dll) alat/sar usia sekolah
tinggi Pengadaan alat komputer
Banyak anak
usia sekolah,
Warga kurang sadar
adanya
4.5 akan pentingnya Minimnya SDM
pendidikan lembaga
pendidikan
formal Pembinaan / pengajian
Sarana dan Tersedia lahan,
prasarana TPA Di Belum adanya
4.1 tenaga guru,
Desa ............. tidak tempat TPQ
memadahi siswa, santri Pengadaan gedung TPQ
Rendah dan Tempat ibadah,
kurangnya kesadaran
tokoh agama,
4.2 pendidikan agama di Minimnya SDM
kalangan warga kelompok
masyarakat keagamaan Pembinaan / pengajian
4.3 Biaya sekolah mahal Kemiskinan Kemauan Bantuan Sosial
(SPP, buku, dll) belajar anak
usia sekolah

24
tinggi
Kemauan
Sarana dan
Tidak adanynaa belajar anak
4.4 prasarana sekolah
kurang (komputer dll) alat/sar usia sekolah
tinggi Pengadaan alat komputer
Banyak anak
usia sekolah,
Warga kurang sadar
adanya
4.5 akan pentingnya Minimnya SDM
pendidikan lembaga
pendidikan
formal Pembinaan / pengajian
Sarana dan Tersedia lahan,
prasarana TPA Di Belum adanya
4.1 tenaga guru,
Desa ............. tidak tempat TPQ
memadahi siswa, santri Pengadaan gedung TPQ
Rendah dan Tempat ibadah,
kurangnya kesadaran
tokoh agama,
4.2 pendidikan agama di Minimnya SDM
kalangan warga kelompok
masyarakat keagamaan Pembinaan / pengajian
Kemauan
Biaya sekolah mahal belajar anak
4.3 Kemiskinan
(SPP, buku, dll) usia sekolah
tinggi Bantuan Sosial
Kemauan
Sarana dan
Tidak adanynaa belajar anak
4.4 prasarana sekolah
kurang (komputer dll) alat/sar usia sekolah
tinggi Pengadaan alat komputer
Banyak anak
usia sekolah,
Warga kurang sadar
adanya
4.5 akan pentingnya Minimnya SDM
pendidikan lembaga
pendidikan
formal Pembinaan / pengajian
Semakin tingginya Tersedianya
kebutuhan informasi SDM dan
4.6 Informasi global
dan komunikasi dunia Jaringan sudah
luar ada Bantuan Infokom
Sarana dan Tersedia lahan,
prasarana TPA Di Belum adanya
4.1 tenaga guru,
Desa ............. tidak tempat TPQ
memadahi siswa, santri Pengadaan gedung TPQ
Rendah dan Tempat ibadah,
kurangnya kesadaran
tokoh agama,
4.2 pendidikan agama di Minimnya SDM
kalangan warga kelompok
masyarakat keagamaan Pembinaan / pengajian
Kemauan
Biaya sekolah mahal belajar anak
4.3 Kemiskinan
(SPP, buku, dll) usia sekolah
tinggi Bantuan Sosial
4.4 Sarana dan Tidak adanynaa Kemauan Pengadaan alat komputer
prasarana sekolah alat/sar belajar anak
kurang (komputer dll)
usia sekolah

25
tinggi
Banyak anak
usia sekolah,
Warga kurang sadar
adanya
4.5 akan pentingnya Minimnya SDM
pendidikan lembaga
pendidikan
formal Pembinaan / pengajian
Tersedianya
Kurangnya akses dari SDM dan
4.6 Informasi global
dunia luar Jaringan sudah
ada Bantuan Infokom
Sarana dan Kemauan
prasarana TPA Di Belum adanya belajar anak
4.1
Desa ............. tidak tempat TPQ usia sekolah
memadahi tinggi Pengadaan gedung TPQ
Rendah dan Tempat ibadah,
kurangnya kesadaran
tokoh agama,
4.2 pendidikan agama di Minimnya SDM
kalangan warga kelompok
masyarakat keagamaan Pembinaan / pengajian
Kemauan
Biaya sekolah mahal belajar anak
4.3 Kemiskinan
(SPP, buku, dll) usia sekolah
tinggi Bantuan Sosial
Sarana dan Tersedia lahan,
Belum adanya
4.4 prasarana sekolah tenaga guru,
kurang (komputer dll) tempat TPQ
siswa, santri Bantuan Infokom
Banyak anak
usia sekolah,
Warga kurang sadar
adanya
4.5 akan pentingnya Minimnya SDM
pendidikan lembaga
pendidikan
formal Pembinaan / pengajian
Tersedianya
Kurangnya akses dari SDM dan
4.6 Informasi global
dunia luar Jaringan sudah
ada Bantuan Infokom

5 AGAMA
Tersedia lahan,
tenaga guru,
Kurangnya
siswa, kegiatan
5.1 kesejahteraan ustadz Rendahnya honor
dan Ustadah belajar
mengajar sudah
berjalan Bantuan dana
tenaga guru,
Banyaknya Al- Qur'an siswa, kegiatan
5.2 yang sudah tidak Sering digunakan belajar
layak pakai mengajar sudah
berjalan Pengadaan Al-Qur'an
5.1 Minimnya Rendahnya honor Tersedia lahan, Bantuan dana
kesejahteraan ustadz

26
tenaga guru,
siswa, kegiatan
dan Ustadah belajar
mengajar sudah
berjalan
tenaga guru,
Banyaknya Al- Qur'an siswa, kegiatan
5.3 yang sudah tidak Sering digunakan belajar
layak pakai mengajar sudah
berjalan Pengadaan Al-Qur'an
Tersedia lahan,
tenaga guru,
Kurangnya
siswa, kegiatan
5.4 kesejahteraan ustadz Rendahnya honor
dan Ustadah belajar
mengajar sudah
berjalan Bantuan dana
tenaga guru,
Banyaknya Al- Qur'an siswa, kegiatan
5.5 yang sudah tidak Sering digunakan belajar
layak pakai mengajar sudah
berjalan Pengadaan Al-Qur'an
Tersedia lahan,
tenaga guru,
Kurangnya
siswa, kegiatan
5.6 kesejahteraan ustadz Rendahnya honor
dan Ustadah belajar
mengajar sudah
berjalan Bantuan dana
tenaga guru,
Banyaknya Al- Qur'an siswa, kegiatan
5.7 yang sudah tidak Sering digunakan belajar
layak pakai mengajar sudah
berjalan Pengadaan Al-Qur'an
Tersedia lahan,
tenaga guru,
Minimnya
siswa, kegiatan
5.8 kesejahteraan ustadz Rendahnya honor
dan Ustadah belajar
mengajar sudah
berjalan Bantuan dana
tenaga guru,
Banyaknya Al- Qur'an siswa, kegiatan
5.9 yang sudah tidak Sering digunakan belajar
layak pakai mengajar sudah
berjalan Pengadaan Al-Qur'an

SOSIAL DAN
6
BUDAYA
Lemahnya kerjasama Adanya
dan koordinasi antar Kurangnya lembaga Karang
6.1 pemuda yang ada komunikasi Taruna, budaya
didesa rembug di desa Pengadaan radio pemuda

27
Kurangnya pelatihan
kesenian tradisional Tidak terawatnya Warga
6.2 yang banyak kesenian yang ada Masyarakat Pengadaan alat dan
peminatnya pembinaan
Lemahnya kerjasama Adanya
dan koordinasi antar Kurangnya lembaga Karang
6.3 pemuda yang ada komunikasi Taruna, budaya
didesa rembug di desa Pengadaan radio pemuda
Kurangnya pelatihan
kesenian tradisional Tidak terawatnya Warga
6.4 yang banyak kesenian yang ada Masyarakat Pengadaan alat dan
peminatnya pembinaan
Kurangnya sarana / Lapangan
6.5 Alatnya sudah usang
alat olahraga sudah ada Pengadaan alat olahraga
Sudah
tersedianya
kurangnya
Kurangnya informasi SDM dan
6.6 dunia luar
kesadaran
sarana lain
masyarakat
yang
mendukung Pembuatan warnet
Kurangnya pelatihan
kesenian tradisional Tidak terawatnya Warga
6.8 yang banyak kesenian yang ada Masyarakat Pengadaan alat dan
peminatnya pembinaan
Kurangnya sarana / Lapangan
6.9 alat olahraga
Alatnya sudah usang
sudah ada Pengadaan alat olahraga
Sudah
tersedianya
kurangnya
Kurangnya informasi SDM dan
6.1 kesadaran
dunia luar sarana lain
masyarakat
yang
mendukung Pembuatan warnet
Kurangnya sarana / Lapangan
6.12 alat olahraga
Alatnya sudah usang
sudah ada Pengadaan alat olahraga
Sudah
tersedianya
kurangnya
Kurangnya informasi SDM dan
6.13 dunia luar
kesadaran
sarana lain
masyarakat
yang
mendukung Pembuatan warnet
Sudah
tersedianya
kurangnya
Kurangnya informasi SDM dan
6.14 dunia luar
kesadaran
sarana lain
masyarakat
yang
mendukung Pembuatan warnet
Kurangnya sarana / Lapangan
6.16 alat olahraga
Alatnya sudah usang
sudah ada Pengadaan alat olahraga
Sudah
tersedianya
kurangnya
Kurangnya informasi SDM dan
6.17 dunia luar
kesadaran
sarana lain
masyarakat
yang
mendukung Pembuatan warnet
6.18 Kurangnya informasi kurangnya Sudah Pembuatan warnet
dunia luar kesadaran tersedianya
masyarakat SDM dan
sarana lain
yang

28
mendukung

PEREKONOMIAN
7
DAN LINGKUNGAN
Lahan
Banyak warga yang Masyarakat tidak pertanian yang
7.1 tidak mempunyai mempunyai lahan subur,
pekerjaan tetap pekerjaan tersedianya
pakan ternak Home industri
Kurangnya kesadaran Adanya Kader
7.3 warga untuk hidup Rendahnya SDM Kesehatan,
bersih Bidan desa Penyuluhan masyarakat
MCK belum
Lahan,
7.4 memenuhi standar Belum adanya MCK
minimal kesehatan swadaya, Pengadaan MCK
Belum adanya pagar Keamanan balai desa Lahan,
7.5
di desa ............. kurang terjaga balaidesa Pemb pos jaga
Belum adanya gapura Lahan, swadaya
Tanda masuk desa
7.6 di pintu masuk jalan masyarakat,
utama desa tidak ada
tenaga kerja
Belum adanya papan Belum adanya papan
Lahan, bahan,
7.7 nama pada makam nama pada makam
desa ............. tenaga kerja
desa .............
Lahan
Banyak warga yang Masyarakat tidak pertanian yang
7.8 tidak mempunyai mempunyai lahan subur,
pekerjaan tetap pekerjaan tersedianya
pakan ternak Home industri
Kurangnya
tersedianya air , Panen kurang Lahan sudah
7.9
terutama di musim maksimal ada
kemarau Pengadaan pompa
Kurangnya kesadaran Kurangnya
Rendahnya
7.1 warga untuk hidup kesadaran warga
bersih untuk hidup bersih SDM Penyuluhan masyarakat
Banyak warga yang Lahan
tidak mempunyai Masyarakat tidak pertanian yang
pekerjaan tetap
7.11 mempunyai lahan subur,
pekerjaan tersedianya
pakan ternak Home industri
Kurangnya
tersedianya air Panen kurang Lahan sudah
7.12
terutama di musim maksimal ada
kemarau Pengadaan pompa
Kurangnya kesadaran Kurangnya
Rendahnya
7.13 warga untuk hidup kesadaran warga
bersih untuk hidup bersih SDM Penyuluhan masyarakat
Banyak Lahan
pengangguran Masyarakat tidak pertanian yang
musiman
7.14 mempunyai lahan subur,
pekerjaan tersedianya
pakan ternak Home industri

29
Belum adanya pagar Keamanan balai desa
7.15
di polindes kurang terjaga Masyarakat Home industri
Kurangnya kesadaran Kurangnya
Rendahnya
7.16 warga untuk hidup kesadaran warga
bersih untuk hidup bersih SDM Penyuluhan masyarakat
Banyak Lahan
pengangguran Masyarakat tidak pertanian yang
musiman
7.17 mempunyai lahan subur,
pekerjaan tersedianya
pakan ternak Home industri
Belum adanya pagar Lahan,
di polindes partisipasi
7.18 Keamanan di masyarakat dan
polindes kurang tempat sudah
terjaga ada
Kurangnya kesadaran Kurangnya
Rendahnya
7.19 warga untuk hidup kesadaran warga
bersih untuk hidup bersih SDM Penyuluhan masyarakat
MCK belum
Lahan,
7.20 memenuhi standar Belum adanya MCK
minimal kesehatan swadaya, Pengadaan MCK

SEKTOR
8
PEMERINTAHAN
Halaman balai
Halaman,
desa ............. banyak Masih belum di Pempavingan halaman
8.1 Swadaya dan
ditumbuhi paving balai desa
tenaga kerja.
rumput/becek
Sudah
tersedianya
Tidak adanya papan
Kurangnya informasi SDM dan
8.2 nama perangkat Pengadaan sarpras desa
nama sarana lain
desa
yang
mendukung
Sudah
tersedianya
Penyampaian materi SDM dan
8.3
selama sarana lain
Sosialisasi/rapat Sarana prasarana yang
kurang maksimal kurang lengkap mendukung Pengadaan proyektor
Sudah
tersedianya
Tidak adanya papan
SDM dan
8.4 nama perangkat Pengadaan sarpras desa
Minimya info tentang sarana lain
desa
nama para perangkat yang
desa mendukung
Butuh peningkatan
8.5 SDM para pamong Perangkat
desa Minimnya SDM Desa
Pelaksanaan Rancunya Draf dan buku
8.6 pembangunan tidak perundang panduan sudah
sistematis undangan ada
Masih banyaknya
perangkat desa yang
Perangkat
kurang dalam Minimnya SDM
Desa .............,
pemahaman karena
8.1 minimnya SDM

30
Karena tuntutan
perkembangan
sehingga disetiap
urusan yang ada Rancunya Draf dan buku
didesa perlu perundang panduan sudah
8.2 diundangkan undangan ada
Sudah
tersedianya
Dalam pertemuan Dalam musyawarah
sarana lain Pengadaan kursi
kursi kurang banyak yang berdiri
yang
8.3 mendukung
Masih banyaknya
perangkat desa yang
Perangkat
kurang dalam Minimnya SDM
Desa .............,
pemahaman karena
8.1 minimnya SDM
Karena tuntutan
perkembangan
sehingga disetiap
urusan yang ada Rancunya Draf dan buku
didesa perlu perundang panduan sudah
8.2 diundangkan undangan ada
Pengadaan kantor Belum adanya
kelembagaan (BPD kantor BPD dan Lahan, Pembangunan gedung
8.3 dan LPMD) LPMD lembaga
Masih banyaknya
perangkat desa yang
Perangkat
kurang dalam Minimnya SDM
Desa .............,
pemahaman karena
8.1 minimnya SDM
Karena tuntutan
perkembangan
sehingga disetiap
urusan yang ada Rancunya Draf dan buku
didesa perlu perundang panduan sudah
8.2 diundangkan undangan ada
Pengadaan kantor Belum adanya
kelembagaan (BPD kantor BPD dan Lahan, Pembangunan gedung
8.3 dan LPMD) LPMD lembaga
Masih banyaknya
perangkat desa yang
Perangkat
kurang dalam Minimnya SDM
Desa .............,
pemahaman karena
8.1 minimnya SDM
Karena tuntutan
perkembangan
sehingga disetiap
urusan yang ada Rancunya Draf dan buku
didesa perlu perundang panduan sudah
8.2 diundangkan undangan ada
Pengadaan kantor
Perangkat
kelembagaan (BPD Minimnya SDM
Desa .............,
8.3 dan LPMD)

9 KESEHATAN
9.1 Biaya berobat terlalu Banyaknya Adanya Bidan
mahal kebutuhan tentang desa dan

31
obat Poskesdes
Terjadi gizi buruk Adanya Kader
9.2 Minimnya SDM Kesehatan, Penyuluhan kesehatan
Bidan desa
Bidan desa dan
Adanya bahaya yang kader
9.3 Pemfoggingan
disebabkan oleh Penyakit demam Posyandu,
nyamuk berdarah kader jumantik
Sulitnya Banyaknya warga Sudah ada
9.4
mendapatkan obat yang sakit tempatnya,
Banyak warga yang
9.5 minim pengetahuan Minimnya SDM Bidan desa dan Penyuluhan kesehatan
tentang kesehatan kader Posyandu
Banyaknya Adanya Bidan
Biaya berobat terlalu
mahal
kebutuhan tentang desa dan
9.1 obat Poskesdes
Adanya Kader
Terjadi gizi buruk Minimnya SDM Kesehatan, Penyuluhan kesehatan
9.2 Bidan desa
Bidan desa dan
Adanya bahaya yang
kader
disebabkan oleh Pemfoggingan
Penyakit demam Posyandu,
nyamuk
9.3 berdarah kader jumantik
Sulitnya
mendapatkan obat Banyaknya warga Sudah ada
9.4 dan vitamin yang sakit tempatnya,
Banyak warga yang
minim pengetahuan Minimnya SDM Bidan desa dan Penyuluhan kesehatan
9.5 tentang kesehatan kader Posyandu
Biaya berobat terlalu Banyaknya Adanya Bidan
mahal kebutuhan tentang desa dan
9.1 obat Poskesdes
Terjadi gizi buruk Adanya Kader
Minimnya SDM Kesehatan, Penyuluhan kesehatan
9.2 Bidan desa
Bidan desa dan
Adanya bahaya yang kader
Pemfoggingan
disebabkan oleh Penyakit demam Posyandu,
9.3 nyamuk berdarah kader jumantik
Sulitnya
mendapatkan obat Banyaknya warga Sudah ada
9.4 dan vitamin yang sakit tempatnya,
Banyak warga yang
minim pengetahuan Minimnya SDM Bidan desa dan Penyuluhan kesehatan
9.5 tentang kesehatan kader Posyandu
Banyaknya penyakit Tenaga Ahli
Mahalnya sewa mesin yang disebabkan pemfogingan Pengadaan alat fogging
9.4 Fogging nyamuk sudah ada

10 KEAMANAN DAN

32
KETERTIBAN
Partisipasi
Belum adanya pos
Tidak adanya ronda Warga dan
kamling di tiap RW
10.1 hansip
kurangnya atribut dan
Atribut sudah rusak Anggota hansip Pengadaan atribut
10.2 kelengkapan hansip
Kurangnya
Listrik sudah
penerangan dijalan Jalan gelap
ada
10.3 desa
Pada waktu tertentu Partisipasi
sering terjadinya Belum adanya FKMP Warga dan Pembentukan FKMP
10.4 gangguan Trantibmas hansip
Partisipasi
Belum adanya pos
Tidak adanya ronda Warga dan
kamling di tiap RW
10.1 hansip
kurangnya atribut dan
Atribut sudah rusak Anggota hansip Pengadaan atribut
10.2 kelengkapan hansip
Pengadaan papan
Listrik sudah
informasi di Jalan gelap
ada
10.3 siskampling
Pada waktu tertentu Partisipasi
sering terjadinya Belum adanya FKMP Warga dan Pembentukan FKMP
10.4 gangguan Trantibmas hansip
Partisipasi
Belum adanya pos
Tidak adanya ronda Warga dan
kamling di tiap RW
10.1 hansip
kurangnya atribut dan
Atribut sudah rusak Anggota hansip Pengadaan atribut
10.2 kelengkapan hansip
Kurangnya
Listrik sudah
penerangan dijalan Jalan gelap
ada
10.3 desa
Pada waktu tertentu Partisipasi
sering terjadinya Belum adanya FKMP Warga dan Pembentukan FKMP
10.4 gangguan Trantibmas hansip
Belum adanya papan
Tidak adanya
informasi pada tiap-
10.5 tiap siskamling informasi Pos Kamling
Belum adanya pos Tidak adanya
Atribut sudah rusak
10.1 kamling di tiap RW ronda
kurangnya atribut dan Atribut sudah
Jalan gelap Pengadaan atribut
10.2 kelengkapan hansip rusak
Kurangnya
penerangan dijalan Belum adanya FKMP Jalan gelap
10.3 desa
Pada waktu tertentu
Pada waktu tertentu sering terjadinya Belum adanya
Pembentukan FKMP
sering terjadinya gangguan FKMP
10.4 gangguan Trantibmas Trantibmas
Belum adanya pos Tidak adanya
10.1 Tidak adanya ronda
kamling di tiap RW ronda
10.2 kurangnya atribut dan Atribut sudah rusak Atribut sudah Pengadaan atribut

33
kelengkapan hansip rusak
Kurangnya
10.3 penerangan dijalan Jalan gelap Jalan gelap
desa
Pada waktu tertentu
Belum adanya
10.4 sering terjadinya Belum adanya FKMP Pembentukan FKMP
FKMP
gangguan Trantibmas

BAB IV
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DESA

34
Visi dan Misi
Visi

Visi adalah gambaran yang menantang tentang keadaan masa


depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui
proses refeksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut
oleh seluruh komponen pemangku kepentingan.

Bersamaan dengan penetapan RPJM-Desa ............., dirumusan


dan ditetapkan juga Visi Desa ............. :

“Membangun Desa…..menjadi kawasan desa peternakan


berbasis pertanian menuju masyarakat agamis, adil dan
sejahtera”
4.1.2. Misi

Hakekat Misi Desa ............. merupakan turunan dari Visi


Desa .............. Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang
akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain
Misi Desa ............. merupakan penjabaran lebih operatif dari Visi.
Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi
setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang
akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa ..............

Untuk meraih Visi Desa ............. seperti yang sudah dijabarkan di


atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan baik internal
maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa ............. sebagai berikut:

1. Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk


menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

2. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan


antar dan intern warga masyarakat yang disebabkan karena adanya
perbedaan agama, keyakinan, organisasi, dan lainnya dalam
suasana saling menghargai dan menghormati.

35
3. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan
penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani,
pemupukan, dan polatanam yang baik.

4. Membangun dan meningkatkan hasil peternakan dengan jalan


perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan hasil
peternakan sapi, domba dan ayam kampung serta peternakan ikan
lele.

5. Menata Pemerintahan Desa ............. yang kompak dan


bertanggung jawab dalam mengemban amanat masyarakat.

6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan serius.

7. Mencari dan menambah debet air untuk mencukupi kebutuhan


pertanian.

8. Menumbuh Kembangkan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok


Tani serta bekerja sama denga HIPPA untuk memfasilitasi
kebutuhan Petani.

9. Menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah.

10. Bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didalam


Melestarikan Lingkungan Hidup

11. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik


formal maupun informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh
warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan
insan intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan).

12. Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan


dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan
perikanan, baik tahap produksi maupun tahap pengolahan hasilnya.

4.2. Kebijakan Pembangunan Desa

Kebijakan pembangunan desa yang hendak dicapai dalam lima tahun


ke depan meliputi tiga aspek mendasar, yaitu :

a. Peningkatan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat

36
Pelayanan kebutuhan dasar masyarakat yang diutamakan adalah
dalam bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti :

1. Wajib belajar anak didik 9 tahun, dengan target lima tahun kedepan
sudah tidak ada lagi masyarakat yang buta huruf.
2. Revitalisasi MCK, sanitasi dan drainase rumah tangga
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan di Poskesdes sampai
pelayanan rawat inap, memberikan pelayanan pengobatan gratis
bagi RTM, melengkapi alat-alat kesehatan ibu, anak dan lansia.
4. Revitalisasi peran dan fungsi Posyandu.

b. Mengoptimalkan potensi pertanian


1. Memanfaatkan lahan tidur dan lahan perhutani yang ada dengan
tanaman keras dan tumpangsari lainnya (polowijo). Upaya ini akan
didukung melalui kerjasama antara pemerintahan desa dengan
Perhutani.
2. Mengurangi kehilangan debit air irigasi melalui perbaikan saluran
dan bendung.
3. Mengupayakan pupuk dan bibit murah (pupuk organik) dengan
memanfaatkan limbah ternak yang ada.
4. Perbaikan pola tanam, intensifikasi yang dikoordinasikan melalui
HIPPA dan didukung oleh PPL Pertanian.

c. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan usaha


kecil dan mikro
1. Mengembangkan kelompok-kelompok simpan pinjam yang tersebar
di tingkat dusun dan desa, terutama kelompok PKK
2. Mengupayakan kerja sama dengan pemodal, pasar dan sumber
bahan baku.

3. Meningkatkan keterampilan usaha melalui pelatihan-pelatihan


kewirausahaan.

Kebijakan Kebijakan Keuangan

37
4.2.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa

Untuk menjamin pelaksanaan pembangunan di desa dibutuhkan


adanya kesinambungan perolehan pendapatan desa. Pemerintah desa
sebagai pelaksana pembangunan di desa harus mampu
mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan desa untuk semaksimal
mungkin mensejahterakan masyarakat tanpa harus menambah beban
bagi masyarakat. Untuk itu dalam lima tahun kedepan, harus ditetapkan
suatu arah kenijakan yang jelas terhadap pengelolaan pendapatan
desa.

Arah kebijakan pengelolaan pendapatan desa untuk lima tahun


kedepan adalah ;

a. Memobilisasi sumber-sumber pendapatan asli desa (PAD) yang


lebih difokuskan pada upaya peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
Desa .............
b. Menghimpun penerimaan dari semua sumber pendapatan
desa ............. secara optimal sesuai ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku;
c. Memberdayakan segenap potensi yang dimiliki untuk dapat
meningkatkan penerimaan pendapatan desa;
d. Mengupayakan perolehan pendapatan dana untuk kepentingan
pelayanan masyarakat berupa pendidikan, kesehatan,
meningkatkan akses penduduk untuk mendapatkan tempat
tinggal yang layak, meningkatkan ketahanan pangan dan layanan
sosial
4.2.2. Arah Pengelolaan Belanja Desa

Arah kebijakan pengelolaan belanja desa untuk lima tahun kedepan


adalah ;

a. Peningkatan proporsi belanja untuk memihak kepentingan publik,


disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan
pemerintahan dengan mengedepankan efisiensi, efektivitas dan
penghematan sesuai dengan prioritas;

b. Menitik beratkan alokasi belanja desa pada urusan wajib dan


urusan pilihan sesuai dengan prioritas pembangunan desa;

c. Melakukan efisiensi belanja, yaitu dengan meminimalkan belanja


yang tidak langsung terarah kepada masyarakat (khusunya
belanja barang) menjadi belanja yang langsung dirasakan

38
manfaatnya oleh masyarakat (yakni belanja modal dan bantuan
sosial);

d. Belanja desa berdasarkan sasaran kinerja tiap tahun yang


dituangkan dalam RAPBDesa.

4.2.3. Kebijakan Umum Anggaran

Pembiayaan anggaran timbul karena jumlah pengeluaran desa lebih


besar dari penerimaan sehingga menimbulkan defisit atau sebaliknya
pengeluaran desa lebih kecil dari penerimaan desa sehingga menghasilkan
surplus. Surplus maupun defisit anggaran ini memerlukan suatu pengelolaan
yang baik. Oleh karena itu perlu ditetapkan beberapa arah kebijakan
pembiayaan desa.

Sumber penerimaan untuk pembiayaan desa ini dapat berasal dari ;

a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);


b. Bagi Hasil Pajak Kabupaten;
c. Bagian dari Retribusi Kabupaten;
d. Alokasi Dana Desa (ADD);
e. Bantuan Keuangan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Desa lainnya;
f. Hibah;
g. Sumbangan Pihak Ketiga.
Alokasi pengeluaran untuk pembiayaan anggaran desa terdiri dari ;

a. Belanja langsung; dan

b. Belanja tidak langsung.

Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara


langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan;

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait


secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

BAB V
PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

5.1. Program Pembangunan Desa

Strategi pembangunan desa yang ditetapkan oleh Pemerintah


Desa ............. dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam

39
bentuk kebijakan-kebijakan dan program-program. Kebijakan merupakan
arah/ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah desa sebagai dasar untuk
menjadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam melaksanakan
program/ kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
mewujudkan tujuan dan sasaran. Program merupakan instrumen kebijakan
yang berisi kumpulan beberapa kegiatan yang sistematis dan terpadu yang
dilaksanakan olh pemerintah desa atau masyarakat yang dikoorrinasikan oleh
pemerintah desa untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan masalah utama dan potensi yang dimiliki Desa .............


ini, maka program penting yang diperhatikan dalam perencanaan
pembagunan lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan sarana prasarana baik bangunan fisik, transportasi


maupun irigasi.
b. Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, jangkauan dan mutu
pendidikan.
c. Revitalisasi Pertanian
d. Pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
e. Peningkatan jangkauan layanan dan mutu kesehatan.
f. Peningkatan Pelayanan prima.

Rencana Kerja dan Pendanaan


Rencana kerja dan pendanaan pembangunan di desa ............. selama
kurun waktu lima tahun kedepan terjabarkan dalam matrik sebagaimana
lampiran 1, dan matrik penjabaran per tahun sebagaimana lampiran 2

BAB VI
KAIDAH PENGELOLAAN DAN INDIKATOR KINERJA

6.1. Kebijakan Pembangunan Desa

Kebijakan-kebijakan dan program-program pembangunan yang


ditetapkan oleh Pemerintah Desa ............. untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun kedepan adalah :

40
a. Untuk mencapai sasaran Peningkatan sarana prasarana baik
bangunan fisik, transportasi maupun irigasi, ditetapkan kebijakan ;
 Program peningkatan kualitas jalan poros desa
 Program peningkatan kualitas jalan poros dusun
 Program peningkatan kualitas jalan lingkungan
 Program penataan saluran drainase
b. Untuk mencapai sasaran Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik,
jangkauan dan mutu pendidikan, ditetapkan kebijakan ;
 Program pembangunan dan rehabilitasi sarana pendidikan
 Program peningkatan kualitas guru melalui pengikutsertaan dalam
berbagai pelatihan peningkatan kapasitas
 Program peningkatan kualitas Komite sekolah
c. Untuk mencapai sasaran Revitalisasi Pertanian, ditetapkan kebijakan ;
 Program pembangunan dan rehabilitasi system irigasi
 Program peningkatan kualitas HIPPA
 Program reformasi kelompok tani
 Program peningkatan Sistem usaha tani
d. Untuk mencapai sasaran Pengentasan kemiskinan dan pengangguran,
ditetapkan kebijakan ;
 Program Pembangunan Rumah Kurang Layak Huni
 Program Pelatihan Keterampilan dan kewirausahaan
 Program Pembangunan desa dengan system padat karya
 Program Pemberian Layanan Kredit mikro dan koperasi
e. Untuk mencapai sasaran Peningkatan jangkauan layanan dan mutu
kesehatan, ditetapkan kebijakan ;
 Program Taman Gizi Masyarakat
 Program Revitalisasi Posyandu
 Program Pengembangan Kader Posyandu
 Program Pembangunan Sarana Kesehatan dan Posyandu
f. Untuk mencapai sasaran Peningkatan Pelayanan prima, ditetapkan
kebijakan ;
 Program penataan dan pengembangan secretariat desa
 Program peningkatan kualitas dan kepasitas perangkat desa
 Program Peberian Layanan Informasi masyarakat

41
6.2. Strategi Pencapaian

Dalam merencanakan suatu pembangunan baik di tingkat pusat sampai di


tingkat desa membutuhkan suatu perencanaan yang matang dengan
menggunakan strategi yang bisa dikembangkan ke arah pembangunan yang
lebih baik terutama mengenai pembangunan mental masyarakat yang masih
berpandangan kerdil akan pembangunan di desa.
Strategi yang dilakukan membutuhkan indikator guna mencapai sasaran
program secara maksimal, kebijakan yang diambil harus berwawasan untuk
kebutuhan orang banyak dan perlu direncanakan secara matang dan
berkesinambungan.

6.3. Indikator Kinerja Pencapaian (masukan, Proses, Keluaran, Hasil)

RPJM-Desa merupakan himpunan program strategis yang disusun


berdasarkan permasalahan kunci dan prioritas pengembangan potensi Desa
maupun isu strategis yang akan digarap oleh pemerintah Desa dalam kurun
waktu pembangunan Desa lima tahun ke depan. Program ini dikategorikan ke
dalam tiga bidang besar, yakni bidang fisik prasarana, bidang ekonomi dan
bidang sosial budaya. Masing-masing program strategis dijabarkan ke dalam
berberapa kegiatan yang saling berkait dan berkesinambungan dalam bentuk
gugus kegiatan. Pelaksanaan gugus kegiatan dilaksanakan secara sinergis
sehingga memungkinkan pencapaian tujuan secara tuntas sesuai dengan
yang telah ditargetkan pada masing-masing tahap. Pengelolaan program
dikembangkan secara partisipatif dengan mengedepankan prinsip
keterbukaan, kerjasama, keterpaduan, kemandirian dan
kebertanggungjawaban. Kemitraan dikembangkan antar pelaku di lingkungan
Desa maupun pihak luar Desa. Pembiayaan program dikembangkan melalui
pembiayaan secara mandiri melalui Alokasi Dana Desa maupun sumber dana
swadaya lainnya. Disamping itu juga dijalin kemitraan pendanaan melalui
pengajuan ke sumber dana APBD maupun dana dari funding stakeholders
yang lain.

42
Indikator kinerja dalam pembagunan Desa ............. secara singkat dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Bidang Sarana/ prasarana
1. Pembangunan prasarana transportasi
Sebagaimana diketahui bahwa sarana transportasi memegang
peranan yang penting dalam pembangunan Desa, karena
berkaitan dengan aktivitas masyarakat Desa dalam berbagai
bidang kegiatan. Sesuai dengan program pembangunan
Desa ............. dalam bidang prasarana fisik transportasi, maka
indikator pencapaian yang ditargetkan oleh Desa ............. adalah
terbentuknya jalan penghubung di dalam Desa ............. ataupun
antar Desa berupa jalan makadam atau paving, dengan kata lain
infrastruktur transportasi dan perhubungan di Desa .............
meningkat. Dengan demikian aktivitas masyarakat Desa .............
semakin tinggi yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat
tercapai karena akses transportasi semakin mudah.
2. Pembangunan prasarana pertanian
Pembangunan prasarana bidang pertanian disini lebih terfokus
pada peningkatan infrastruktur sumber daya air. Indikator
pencapaian yang ditargetkan dalam kegiatan ini adalah
terwujudnya sarana irigasi bagi masyarakat Desa ............. baik
berupa cek dam ataupun plengsengan yang intinya sistem
pengairan untuk pertanian dapat lancar. Dengan demikian,
produktivitas pertanian yang dihasilkan masyarakat Desa .............
yang memang sebagian besar bermata pencaharian sebagai
petani dapat meningkat
3. Pembangunan prasarana pemerintahan Desa
Pembangunan bidang ini berkaitan dengan pelayanan publik atau
pelayanan prima oleh Desa kepada masyarakat Desa. Indikator
pencapaian yang ditargetkan dalam kegiatan ini adalah
terwujudnya aparat pemerintah Desa yang bersih dan
bertanggung jawab serta pelayanan publik yang bagus. Layanan
publik yang bagus akan mampu merangsang investasi, antara
lain berbagai perijinan investasi harus dibakukan dalam aturan
main yang jelas dan akuntabel (berapa lama layanan serta biaya).
Dengan demikian akan memberikan kepastian berusaha dan

43
efisiensi usaha. Beberapa program yang dapat dilakukan untuk
merealisasikan strategi tersebut, dapat berupa pemantapan
desentralisasi dan otonomi daerah dan penciptaan tata
pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab

b. Bidang Ekonomi
Dalam pembangunan peDesaan, perencanaan ekonomi adalah
merupakan prasyarat. Suatu Desa dianalisis sebagai suatu sistem
ekonomi terbuka yang berhubungan dengan Desa-Desa lain melalui
arus perpindahan faktor produksi, pertukaran komoditas dan informasi
serta mobilitas penduduk. Umumnya, struktur perekonomian daerah
pedesaan masih berat sebelah pada sektor pertanian (kontribusi
sektor pertanian masih sangat besar). Meskipun kontribusi sektor
pertanian masih sangat besar, namun pembangunan daerah
pedesaan memperlihatkan perkembangan yang nyata, seperti
diterapkannya mekanisasi sistem pertanian, penggunaan bibit/benih
unggul, dan sarana produksi lainnya yang lebth baik, telah
menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Prospek
pembangunan daerah peDesaan cukup menggembirakan pada masa
depan.
Orientasi pembangunan daerah peDesaan diarahkan pada sasaran
penguatan ketahanan pangan, menunjang pengembangan kegiatan
sektor industri dan mendorong ekspor, memperluas lapangan kerja di
daerah peDesaan yang diharapkan dapat mengurangi arus penduduk
peDesaan berurbanisasi ke kota-kota besar dan mengembangkan
kerjasama (keterkaitan) antar daerah peDesaan untuk memperkokoh
struktur perekonomian peDesaan (penguatan sektor industri yang
makin berkembang ditopang oleh sektor pertanian yang bertambah
mantap dalam rangka mengurangi ketimpangan di dalam dan antar
peDesaan). Indikator pencapaian yang ditargetkan dalam kegiatan ini
adalah peningkatan dalam kegiatan ekonomi, peningkatan produksi,
sumberdaya pembangunan dan pendapatan perkapita.

c. Bidang Sosial Budaya


Salah satu permasalahan pembangunan yang sangat krusial adalah
pengangguran dan kemiskinan. Jumlah angka kemiskinan yang terus

44
meningkat serta angka pengangguran menunjukkan lemahnya
pembangunan ekonomi yang dilakukan, walaupun permasalahan ini
tidak terlepas dari dampak kebijakan ekonomi makro nasional.
Sebagaimana kita ketahui bersama tingkat kemiskinan dan
pengangguran juga akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan
yang bisa dicapai. Dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, diharapkan
kesempatan kerja bisa diciptakan dan akan mampu menambah
pendapatan masyarakat. Untuk itu, perbaikan iklim ketenagakerjaan
yang kondusif perlu terus diciptakan, sehingga akan memberikan
insentif bagi pengusaha untuk terus meningkatkan produksi dan
memperluas usahanya. Kebijakan yang berkaitan dengan
penanggulangan kemiskinan, penanggulangan pengangguran perlu
dilakukan secara lintas sektoral dan komprehensif. Kebijakan berikut
ini merupakan program bersama dan memerlukan komitmen bersama,
yaitu pengentasan kemiskinan, pengangguran, perbaikan iklim
ketenagakerjaan dan pengembangan kependudukan dan keluarga
kecil berkualitas.
Salah satu sumberdaya pembangunan yang sangat penting adalah
sumber daya manusia (SDM). Sebagai salah satu faktor produksi,
kualitas SDM akan sangat mempengaruhi output/produksi suatu
perekonomian, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu
jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah pendidikan dan
peningkatan pelayanan kesehatan. Komitmen untuk terus
meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan diwujudkan
dengan penerapan kebijakan dibawah ini peningkatan akses terhadap
pendidikan dan kesehatan dan peningkatan sarana prasarana
pendidikan dan kesehatan. Indikator pencapaian yang ditargetkan
dalam kegiatan ini adalah tersedianya lapangan kerja sehingga angka
pengangguran berkurang, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang
memadai dan meningkatnya sumber daya manusia masyarakat
Desa ..............

45
BAB VII
PENUTUP

Perencanaan pembangunan Desa meliputi rencana kegiatan dalam


rangka pengendalian dan pembinaan di tingkat kabupaten dan kecamatan,
serta penyusunan rencana lokasi dan alokasi dana. Dalam rangka
pengintergrasian perencanaan pembangunan dalam sistem pembangunan
daerah, maka Desa perlu menyusun dokumen perencanaan pembangunan
Desa, berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa).
RPJM-Desa adalah rencana pembangunan jangka menengah Desa yang
disusun oleh masyarakat untuk jangka waktu pelaksanaan lima tahun.
Rencana pembangunan ini dilaksanakan dengan memperhatikan kemampuan
masyarakat dan pemanfaatan sumber daya pembangunan yang ada guna
menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa)


Desa ............. memuat agenda – agenda, isu strategis dan strategi
pembangunan yang akan dilaksanakan secara komprehensif, sehingga hasil
pembangunan lima tahun ke depan diharap mampu membawa masyarakat
Desa ............. menjadi lebih sejahtera, adil dan makmur sebagimana tertuang
dalam Visi dan Misi Desa ..............

46

Anda mungkin juga menyukai