Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN GIZI OLAHRAGA

TES NADI ISTIRAHAT

NURUL AULIA ASLAN


PO714231161061
PRODI STR.GZ
KELAS B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN GIZI
2019
PENDAHULUAN
BAB I
A. Latar belakang
Denyut nadi adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di pompa keluar
jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri melintas (Sandi, 2016).
Darah yang didorong ke arah aorta sistol tidak hanya bergerak maju dalam pembuluh darah,
tapi juga menimbulkan gelombang bertekanan yang berjalan sepanjang arteri (Kasenda,
Marunduh & Wungouw, 2014). Gelombang yang bertekanan meregang di dinding arteri
sepanjang perjalanannya dan regangan itu dapat diraba sebagai denyut nadi. Pada jantung
manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal). Semakin besar
metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran darahnya. Hal ini menyebabkan
kompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran
darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh (Herru & Priatna, 2015). Sedangkan
menurut Hermawan, Subiyono & Rahayu (2012) kerja jantung dapat dilihat dari denyut nadi
yang merupakan rambatan dari denyut jantung, denyut tersebut dihitung tiap menitnya
dengan hitungan repetisi (kali/menit) atau dengan denyut nadi maksimal dikurangi umur.
Macam Macam Denyut Nadi
Menurut (Aaronson & Ward, 2007) denyut nadi ada 3 macam yaitu:
1) Denyut Nadi Basal
Denyut nadi basal adalah denyut nadi pada saat bangun tidur
sebelum melakukan aktifitas.
2) Denyut Nadi Istirahat
Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi pada istirahat atau
sedang santai tanpa melakukan pekerjaan dan dalam kondisi rileks
tanpa emosi.
3) Denyut Nadi Latihan
Denyut nadi latihan adalah denyut nadi ketika sedang melakukan
aktifitas kerja atau latihan.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Denyut Nadi
Ada beberapa factor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi
seseorang seperti halnya :
1) Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi
kebutuhan oksigen selama pertumbuhan. Usia seseorang sangat berpengaruh terhadap denyut
nadi, denyut nadi maksimum pada orang lanjut usia sangat menurun (penurunan 50% dari
usia remaja pada usia 80 tahun). Hal ini disebabkan berkurangnya massa otot, dan daya
maksimum otot yang dicapai sangat berkurang 2. Pada anak umur 5 tahun denyut nadi
istirahat antara 96-100 denyut permenit, pada usia 10 tahun mencapai 80-90 denyut permenit,
dan pada orang dewasa mencapai 60-100 denyut permenit (Sandi, 2013).
2) Jenis Kelamin
Denyut nadi pada wanita lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laki-laki. Pada laki-
laki dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada
wanita 138 denyut per menit (Potter & Perry, 2010).
3) Indeks Massa Tubuh (IMT)
Denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat badan dengan perbandingan berbanding lurus,
sedangakan berat badan berkaitan dengan IMT. Makin tinggi berat badan semakin tinggi IMT,
begitu sebaliknya makin rendah berat badan IMT semakin rendah. Sehingga makin tinggi
IMT denyut nadi istirahat semakin tinggi (Sandi, 2013).
4) Aktifitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang yang tidak
aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot
jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot
jantung memompa, dan makin tinggi tekanan yang dibebankan pada arteri (Naesilla, Argarini
& Mukono, 2016).
5) Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi yang merokok
sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut per menit dibanding dengan
seorang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Hal tersebut dikarenakan, rokok dapat
mengakibatkan vasokonstriksi pada pembuluh darah (Suwitno, 2015).
Letak perabaan denyut nadi yang sering dilakukan yaitu : Memeriksa denyut nadi
bahkan dapat membantu Anda menemukan masalah kesehatan yang sedang Anda alami.
Misalnya, denyut nadi yang lebih cepat dapat disebabkan oleh anemia ,demam, beberapa
jenis dari penyakit jantung, atau pemakaian obat-obatan tertentu, seperti dekongestan.
Sedangkan, denyut nadi yang lebih lambat dapat menunjukkan penyakit atau obat-obatan
yang berhubungan dengan penyakit jantung , seperti obat beta-blockers. Dalam keadaan
darurat, denyut nadi juga dapat membantu menunjukkan apakah jantung memompa cukup
darah.
Umumnya, denyut nadi yang berada di kisaran paling bawah (60 kali per menit
misalnya pada orang dewasa) saat keadaan istirahat menunjukkan bahwa jantung bekerja
dengan efisien saat memompa darah dan tubuh Anda lebih bugar. Orang yang aktif memiliki
otot jantung yang lebih baik sehingga jantung tidak perlu bekerja keras untuk
mempertahankan fungsi tubuh. Sehingga, tak heran jika atlet yang terlatih dengan baik
memiliki denyut nadi sekitar 40 kali per menit.
Berikut ini merupakan jumlah denyut nadi normal per menit:
 Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit
 Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit
 Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit
 Dewasa: 60-100 kali per menit
 Atlet dengan kondisi yang baik: 40-60 kali per menit
Beberapa hal yang dapat memengaruhi jumlah denyut nadi Anda per menit adalah:
 Aktivitas fisik, setelah Anda melakukan aktivitas fisik berat biasanya denyut nadi
lebih cepat
 Tingkat kebugaran, semakin bugar Anda biasanya denyut nadi lebih lambat
(berada pada kisaran normal yang paling bawah)
 Suhu udara, denyut nadi lebih cepat saat suhu udara lebih tinggi (tapi biasanya
kenaikannya tidak lebih dari 5-10 kali per menit)
 Posisi tubuh (berdiri atau tiduran), terkadang saat Anda berdiri, selama 15-20
detik pertama denyut nadi akan naik sedikit, kemudian akan kembali lagi ke
normal
 Emosi, seperti stres, cemas, sangat sedih, atau sangat senang dapat meningkatkan
denyut nadi Anda
 Ukuran tubuh, orang yang sangat gemuk, biasanya mempunyai denyut nadi yang
lebih tinggi (tapi biasanya tidak lebih dari 100 kali per menit
 Obat-obatan
Cara Menghitung denyut nadi istirahat
1. Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu
tangan pada pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi kita. Setelah itu, barulah kita
mulai menghitung.
2, Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.
Angka-angka Itu
- Denyut nadi normal: 60 – 100/menit
- Denyut nadi maksimal: 220 – umur
- Zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana Anda bisa berolahraga): 70% –
85% dari denyut nadi maksimal
B.Rumusan masalah :
 Agar mengetahui tingkat aktivitas jantung memompa normal dalam tubuh dan nadi
istirahat
C. Tujuan umum
 Untuk mengetahui jumlah nadi istirahat diri sendiri
 Mengetahui batasan normal pada nadi istirahat
 Mengetahui dampak saat jantung memompa terlau cepat
 Mendapatkan pengetahuan mengenai denyut nadi
Tujuan khusus
 Dapak mengetahui jumlah nadi istirahat dalam diri sendiri
 Mengerti serta mengetahui nadi istirahat itu apa
 Dapat membagi ilmu mengenai nadi kepada orang lain
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumus perhitungan nadi istirahat
Nama : Nurul Aulia Aslan
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Berat badan : 48 kg
Denyut nadi terendah : 85,3
Denyut nadi latihan :116
Rumus : 220 – U = 220 – 20 thn
= 200

80+72+88
Hitungan rerata selama 3 hari = = 80 dik : hari 1 =20 x 4 = 80
3

Hari 2 = 18 x 4= 72
Hari 3= 22 x 4 =88
Rerata DN istirahat = 200 – 80
= 120
Ketetntuan zona latihan individunya 60%
= 120 x 0,6 = → 72 + 80 = 152 ( zona latihan )
= 152 /4 = 38
Denyut nadi setelah latihan = 38 x 4
= 152
Pembahasan :
Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Denyut nadi yang rendah
biasanya terjadi jika kita sedang beristirahat, dan meningkat ketika berolahraga. Lalu, berapa
idealnya jumlah denyut nadi normal? Nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali
per menit. Orang yang terbiasa berolahraga, seperti para atlit, biasanya memiliki denyut
jantung normal yang lebih rendah, yaitu sekitar 40 kali per menit.
Namun, banyak ahli beranggapan bahwa standar denyut nadi normal tersebut harus
diubah menjadi 50-70 kali per menit. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, jika denyut
nadi seseorang saat istirahat lebih dari 80 kali per menit, maka risiko ia terkena serangan
jantung akan semakin tinggi, walaupun nilai tersebut dianggap normal oleh standar yang
digunakan sekarang.
Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan beragam hal, yakni oleh aktivitas fisik;
 anemia
 mengonsumsi obat-obatan dan zat tertentu seperti kafein, amfetamin, obat flu,
 rokok, dan alkohol
 sedang demam atau menderita kondisi tertentu, misalnya hipertiroid; serta
faktor psikologis, seperti cemas dan stres
Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa disebabkan oleh penyakit jantung ,
gangguan listrik jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit jantung, tingkat
kebugaran yang baik, dan kelenjar tiroid kurang aktif Sementara denyut nadi yang lemah
bisa diakibatkan adanya pendarahan atau dehidrasi berat yang menyebabkan syok, atau
masalah pada jantung seperti henti jantung dan gagal jantung Denyut nadi biasanya diperiksa
untuk mengetahui apakah jantung berfungsi dengan baik atau tidak, menemukan tanda-tanda
penyakit, memeriksa aliran darah setelah cedera, dan sebagai bagian dari pemeriksaan tanda-
tanda vital secara umum.
Menurut American Heart Association, denyut jantung istirahat rata-rata:
 Anak-anak 10 tahun, dewasa yang lebih tua, dan manula: 60-100 denyut per menit
(BPM)
 Atlet pro terlatih adalah 40-60 denyut per menit (BPM)
Dalam kategori usia di bawah ini, cari kelompok usia yang paling mendekati Anda untuk
menemukan panduan target detak jantung normal Anda:

Kesimpulan :
Denyut jantung lambat saat Anda tak melakukan apa-apa menyiratkan fungsi jantung
yang lebih efisien dan kesehatan jantung dan paru yang lebih baik. Mungkin juga
itu sebagai pertanda bagi Anda untuk sedikit mendongkrak semangat dan intensitas olahraga
Anda.Tapi, detak jantung lemah (di bawah 60 BPM) bisa menjadi tanda dari masalah pada
sistem listrik jantung, disebut bradycardia. Ini berarti bahwa alat pacu jantung alami jantung
tidak bekerja dengan baik atau bahwa jalur listrik jantung terganggu.jantung berdetak sangat
lambat sehingga tidak memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini
dapat menyebabkan gejala yang berkisar dari letih lemah lesu, pusing atau kepala berkunang,
kebingungan, pingsan atau ingin pingsan; beberapa orang mungkin merasa sesak napas.
Dalam kasus ekstrem, gagal jantung atau serangan jantung mungkin menjadi efek samping
dari detak jantung lemah yang dapat mengancam nyawa.
Jika Anda sedang berolahraga atau bersemangat, detak jantung cenderung meningkat
untuk menyediakan Anda lebih banyak oksigen ke seluruh tubuh di mana energi akan paling
banyak dibutuhkan. Jika detak jantung Anda terlalu tinggi, artinya Anda terlalu memaksa
intensitas aktivitas fisik Anda. Jadi, lebih santailah saat berolahraga.Menurut sebuah studi
dari Medical College of Universitas Qingdao di Shandong, Cina, orang-orang yang memiliki
denyut jantung istirahat lebih dari 80 denyut per menit mungkin berarti Anda memiliki risiko
lebih tinggi untuk mengalami kematian dini. “Denyut jantung istirahat yang lebih tinggi
dapat memprediksi semua penyebab dan kematian kardiovaskular.
Detak jantung yang terlalu cepat atau lambat seringnya merupakan hasil dari kondisi
jantung lain, sehingga mengambil langkah untuk menjalani gaya hidup yang ramah jantung
biasanya akan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Daftar pustaka :
 https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/cara-hitung-detak-jantung/
 https://www.alodokter.com/ayo-berapa-denyut-nadi-normal-anda
 http://eprints.polsri.ac.id/2858/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai