Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN (KONSEP KDM)

Asuhan Keperawatan pada Klien dalam Kebutuhan Mobilisasi

NAMA : Annuru Febri Rofiqoh


NIM : 16010053

PRODI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2019
BAB 1. LAPORAN PENDAHULUAN

1.1. Pengertian
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya guna
mempertahankan kesehatannya (Hidayat, 2006). Gangguan mobilisasi mengacu
pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas, dan imobilisasi mengacu
mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas.
Mobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota
badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar duduk dan berjalan, hal ini salah satunya
disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat
duduk dan berbaring.
1.2. Kebutuhan Fisiologis Persepsi Sensori
Fisiologis nyeri adalah alur terjadinya nyeri dalam tubuh, rasa nyeri
merupakan sebuah mekanisme yang terjadi dalam tubuh, yang melibatkan fungsi
organ, terutama sistem saraf sebagai reseptor rasa nyeri.
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan
nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung saraf bebas
dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimuus kuat yang secara potensial
merusak. Gerak pada umumnya secara sadar namun, ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks untuk terjadi gerak refleks maka dibutuhkan
struktur sebagai berikut: serabut sensorik (menerima impuls), serabut saraf sensorik
yang menghantarkan impuls, sel saraf motorik menerima dan mengalihkan impuls,
sumsum tulang belakang/serabut saraf penghubung menghantarkan impuls dan
organ motorik yang melaksanakan gerakan.

1.3. Faktor Yang Mempengaruhi


1.Proses penyakit dan injury

Adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang yang akan mempengaruhi


mobilitasnya.

2.Kebudayaan
Kebudayaan berpengaruh dalam pola dan dan sikap dalam melakukan aktifitas.
3.Gaya hidup

Gaya hidup seseorang sangat tergantung dengan tingkat pendidikannya.


4.Tingkat energi

Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit
akan berbeda mobilisasinya dibandingkan dengan orang yang sehat apalagi dengan
seorang pelari.
5.Usia dan status perkembangan

Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilisasinya dengan orang


dewasa.
6.Tipe persendian dan pergerakan sendi

Dalam sistem muskuloskeletal ada 2 macam persendian yaitu sendi yang dapat
digerakan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan.

1.4. Masalah/Diagnosa Medis


1. Intoleransi aktifitas kesejajaran tubuh yang buruk, peurunan mobilisasi
2. Resiko cidera ketidaktepatan menika tubuh, ketidaktepatan posisi,
3. Hambatan mobilitas fisik pergeraka rentang gerak , tirah baring,
gangguan integrasi kulit berhubungan dengan keterbatasan mobilisasi,
tekanan permukaan kulit

1.5. Konsep Keperawatan


1.1.1 Pengkajian
a. Kaji rentang gerak px
b. Kaji gaya berjalan px
c. Kaji kondisi px preaktivitas meliputi:
1.Status pernafasan
2. Gangguan fisik contoh: pembedahan
3. TTV
4. Kenyamanan misalnya nyeri
5. Usia,BB, dan jenis kelamin
6. Terakhir makan/minum obat status emosional dan motivasi
7. Kaji toleransi px
8. Kecepatan dan kekuatan nadi dan takanan darah
1.1.2 Diagnosa keperawatan
1. Gangguan pola tidur
2. Hambatan mobilitas fisik
3. Hambatan berdiri
4. Hambatan kemampuan berpindah

1.1.3 Kriteria Hasil dan Intervensi


Tujuan: Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
Hambtan mobilitas fisik teratasi

Kode Indikator SA ST
020801 Keseimbangan 3 5
020810 Cara berjalan 3 5
020803 Gerakan otot 2 5
020804 Gerakan sendi 3 5
020811 Berlari 2 5
020812 Melompat 2 5
020806 Berjalan 3 5

Keterangan: 1: Sangat terganggu


2: Banyak terganggu
3: Cukup terganggu
4: Tidak terganggu

Upaya Aktivitas Rencana Tindakan (NIC)


1. Peningkatan Mekanika tubuh
- Kaji komitmen px untuk belajar dan menggunakan postur tubuh
- Edukasi Px tentang pentingnya postur tubuh yang benar untuk mencegah
kelelahan,ketegangan atau injuri
- Bantu untuk mendemonstrasikan posisi tidur yang tepat
- Bantu untuk menghindari duduk dalam posisi yang sama dalam jangka waktu
yang lama
-Bantu px untuk mengidentifikasi latihan postur tubuh
-Berikan informasi tentang kemungkinan posisi penyebab nyeri otot/sendi
2. Terapi Latihan Ambulasi
- Beri px pakaian yang tidak mengekang
- Bantu px untuk duduk di sisi tempat tidur untuk memfasilitasi penyesuaian sikap
tubuh
-Gunakan sabuk untuk berjalan (Gait Belt) untuk membantu berpindah dan
ambulasi, sesuai kebutuhan
-Instruksikan px mengenai pemindahan dan teknik ambulasi yang aman
DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Lyndon. 2013 pengantar Kebutuhan Dasar Manusia


Tangerang Selatan : BINARUPA AKSARA Publiser
Herdman, T.H, dan Kamitsum, s. 2015. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Definisi & klarifikasi 2015-2017, Jakarta : EGC
Moorhead, Sue.dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC)

Anda mungkin juga menyukai