Referat IKJ Psikiatri Forensik
Referat IKJ Psikiatri Forensik
Pembimbing :
dr. Ketut Tirka Nandaka, Sp.KJ
disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
2016
Kata Pengantar
2
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
2.1 Psikodinamika 6
2.2 Neurobiologi 7
2.2.1 Neurotransmitter 7
2.2.2 Neuromodulator 8
2.3.1 Pengertian 10
3.1 Kesimpulan 20
3.2 Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
merupakan faktor ekonomi. Kemudian kasus yang dialami oleh artis
Manohara yang dianiaya oleh suaminya sendiri yang merupakan seorang
bangsawan dari negara tetangga. Pada kasus Manohara ini, dikabarkan
bahwa korban diberi semacam obat perangsang, agar dapat terus
melayani suami meskipun korban sedang tidak ingin berhubungan.
Hubungan suami istri ini didominasi oleh kekuasaan suami yang
berlindung di balik waham suami akan cinta terhadap istri atau korban.
Kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia rata-rata terjadi 311 kasus
setiap hari. Pada tahun 2011 angka kasus KDRT adalah 113.878 kasus
atau 95,71%, biasanya bentuk KDRT yang terjadi berupa pemukulan,
penganiayaan, penyekapan, penelantaran, penyiksaan, dan bahkan tak
jarang menyebabkan kematian. Kekerasan dalam rumah tangga kurang
mendapat tanggapan serius dari pihak korban, disebabkan karena
beberapa alasan:
1. Kekerasan dalam rumah tangga memiliki ruang lingkup yang relatif
tertutup dan terjaga ketat privasinya, karena persoalannya terjadi di
dalam area keluarga;
2. Kekerasan dalam rumah tangga seringkali dianggap wajar karena
diyakini bahwa memperlakukan sekehendak suami merupakan hak
suami sebagai pemimpin dan kepala rumah tangga;
3. Adanya harapan bahwa tindak kekerasan akan berhenti. Tindakan
kekerasan mempunyai “siklus kekerasan” yang menipu;
4. Karena terjadinya ketergantungan ekonomi yang menyebabkan
perempuan akan menerima saja jika kekerasan itu terjadi padanya.;
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Psikodinamika
Psikodinamika menceritakan tentang pendekatan konseptual yang
memandang proses-proses mental sebagai gerakan dan interaksi
kuantitas-kuantitas energi psikik yang berlangsung intra-individual
(antar bagian struktur-struktur psikik) dan inter-individual (antar
orang).
6
3. Diathesis-stress menyebabkan kerentanan yang menjadi
“bakat penderita.
Ketiga hal tersebut dapat menimbulkan berbagai klinis
gangguan jiwa.
Berdasarkan teori Dr. Hans Selye, apabila dilihat dari fase
terjadinya stress pada penderita, maka akan didapatkan
perkembangan yang signifikan dan sesuai yang dimulai dari :
a. Alarm reaction yaitu terjadinya pembangkitan emosi dan
ketegangan pada diri penderita.
b. Pertahanan : penderita menjadi terjaga (siaga) karena
sulit tidur.
c. Hasil adaptasi penderita : Maladaptasi.
Penyesuaian diri penderita yang gagal dan tidak sesuai.
Apabila terus menerus dapat mengakibatkan kepayahan dan
disintegrasi kepribadian.
d. Kepayahan (distress) : - Terjadi gangguan jiwa psikosa
- Terjadi disintegrasi kepribadian
2.2 Neurobiologi
2.2.1 Sirkuit Otak
Cortex
Area prefrontal mengontrol tindakan agresi dan disosial
ditunjang oleh area frontal cortex yang memodulasi tindakan
subcortical. Lesi pada area prefrontal cortex mengahsilkan
disinhibisi tindakan agresif. Onset kerusakan ventromedial
prefrontal cortex pada masa anak-anak maupun dewasa
menghasilkan gangguan emosi berat yang mengarah pada
berkurangnya kemampuan pada dunia nyata. Pasien dengan injuri
pada lobus frontal cenderung menggunakan intimidasi fisik dan
ancaman dalam menghadapi konflik.
7
Sistem limbik/struktur subcortical
Keabnormalitasan penting lainnya yang berperan dalam
dorongan agresi dan kekerasan adalah hipereaktivitas sistem
limbik, salah satu strukturnya seperti amygdala yang merespon
stimuli negatif maupun provokatif terutama stimuli yang
menyebabkan rasa marah. Aktivasi hipotalamus juga diasosiasikan
dengan agresi pada kekerasan dalam rumah tangga. Kelainan
fungsi hippocampus juga berperan dalam perilaku kekerasan dan
antisosial.
2.2.2 Neuromodulator
Neurotransmitter
Serotonin
Serotonin memfasilitasi regio prefrontal cortex seperti orbital
frontal cortex dan anterior cingulate cortex yang berperan
memodulasi dan supresi tindakan agresif dengan bekerja pada
reseprot serotonin 5- HT2 pada regio ini. Oleh karena itu
defisiensi pada inervasi serotonin pada regio ini menghasilkan
disinhibisi tindakan agresif saat terjadi provokasi.
Katekolamin
Katekolamin dopamin dan norepinefrin dapat meningkatkan
kemungkinan agresi. Dopamin terlibat dalam inisiasi dan
tindakan agresi dan penurunan pada reseptor D1 terlibat dalam
pasien depresi yang mengalami anger attack.
Asetilkolin
Abnormalitas pada aktivitas cholinergic berkontribusi pada
hiperreaktivitas regio subcortical limbik dan disforia atau
iritabilitas yang memicu agresi.
8
Sistem glutamatergic/gabaminergic
Ketidakseimbangan aktivitas glutamatergic/gabaminergic
berkontribusi pada hiperreaktivitas regio subcortical llimbik.
Oleh karena itu menurunkan aktivitas pada GABA reseptor
berkontribusi pada agresivitas.
Neuropeptida
Vasopressin
Vasopressin terlibat pada tingkah laku dan agresi. Studi
melaporkan terdapat korelasi positif antara konsentrasi
vasopressin CSF dan agresi pada pasien personality disorder
Oxytocin
Oxytocin terlibat dalam tingkah laku serta kepercayaan. Ia
juga menurunkan aktivitas amygdala sehingga defisit oxytocin
berkontribusi pada rasa permusuhan, rasa takut dan
ketidakpercayaan yang menunjang kondisi agresi.
9
mempunyai peranan penting. Serotonin menginhibisi area
prefrontal sehingga aktivitas serotonin yang insufisien dapat
meningkatkan agresi. Aktivitas Gabaminergic pada reseptor GABA
A) dapat menurunkan reaktivitas subcortical dan karenanya
menurunkan aktivitas gabaminergic dapat meningkatkan agresi.
Reduksi pada aktivitas oxytocin dan peningkatan aktivitas
vasopressin juga berpengaruh dalam menginduksi agresi.
10
lingkup rumah tangga. Pada pasal 2 dijelaskan bahwa :
(1) Lingkup rumah tangga dalam UU ini meliputi :
a. Suami, istri, dan anak ;
b. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga
dengan orang sebagaimana dimaksud pada huruf a
karena hubungan darah, perkawinan, persusuan,
pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam
rumah tangga; dan/atau
c. Orang yang bekerja sebagimana dimaksud pada
huruf c dipandang sebagai anggota keluarga dalam
jangka waktu selama berada dalam rumah tangga
yang bersangkutan.
11
d. Penelantaran Rumah Tangga (Pasal 9)
Pada ayat pertama dijelaskan bahwa setiap orang dilarang
menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya,
padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena
persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,
perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut.
- Pasal 39
Untuk kepentingan pemulihan, korban dapat memperoleh
pelayanan dari :
a. Tenaga kesehatan
b. Pekerja sosial
c. Relawan pendamping; dan/atau
d. Pembimbing rohani
- Pasal 40
(1) Tenaga kesehatan wajib memeriksa korban sesuai
dengan standart profesinya.
12
(2) Dalam hal korban memerlukan perawatan, tenaga
kesehatan wajib memulihkan dan merehabilitasi kesehatan
korban.
- Pasal 41
Pekerja sosial, relawan pendamping, dan/atau pembimbing
rohani wajib memberikan pelayanan kepada korban dalam bentuk
pemberian konseling untuk menguatkan dan/atau memberikan rasa
aman bagi korban.
- Pasal 42
Dalam rangka pemulihan terhadap korban, tenaga
kesehatan, pemerja sosial, relawan pendamping dan/atau
pembimbing rohani dapat melakukan kerjasama.
13
dapat terlibat sebagai klien atau obyek kesaksian dalam berbagai
macam kasus hukum.
Psikiatri forensik di dalam hukum pidana, termasuk
kekerasan dalam rumah tangga, berhubungan dengan unsur
pembuktian dalam pertanggung jawaban pidana atau untuk
menentukan ada atau tidak kesalahan terdakwa. Psikiatri forensik
menentukan besar kecilnya tanggung jawab seseorang dalam
melanggar hukum pidana. Sering kali seseorang dalam kehidupan
sehari-hari terlihat masih cukup daya pikirannya, tetapi dalam
pemeriksaan psikiatri jelas menderita gangguan jiwa yang dapat
mengurangi tanggung jawabnya.
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi timbulnya
gangguan jiwa, yaitu:
1. Faktor keturunan (genetik)
Beberapa jenis gangguan jiwa cenderung berhubungan dengan
faktor keturunan.
2. Faktor lingkungan dan situasi kehidupan sosial
Pengalaman dengan anggota keluarga, tetangga, sekolah,
tempat kerja, dan lain-lain dapat menciptakan situasi yang
menegangkan atau menyenangkan. Seseorang melalui
pergaulan akan belajar bagaimana cara berbagi dan mengerti
perasaan serta sikap orang lain. Kritik yang negatif dari orang
sekitar dapat menurunkan harga diri. Harga diri yang positif
merupakan kunci untuk mencapai derajat kesehatan jiwa,
sebaliknya orang yang mempunyai harga diri yang negatif,
akan menganggap orang lain memandangnya secara negatif
pula.
3. Faktor fisik
a. Gangguan fisik yang langsung mengenai otak
Trauma (cedera) otak
Tumor otak
Penyakit infeksi pada otak
14
Gangguan perdarahan otak “stroke”
Pengaruh zat psikoaktif seperti narkotika, ganja, alkohol
b. Gangguan fisik yang tidak langsung mengenai otak, yaitu
penyakit yang dapat menyebabkan gangguan metabolism
otak, misalnya sakit tifus, malaria, penyakit hati, keracunan
dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat menimbulkan
perubahan cara berpikir, berperasaan dan bertingkah laku.
15
5. Frustasi
Biasanya terjadi pada pasangan-pasangan yang:
a. Masih muda
b. Belum mempunyai penghasilan tetap
c. Masih hidup menumpang pada orang tua
16
di beberapa judul FTV itu juga pernah ditusuk gunting oleh istrinya
itu. Semua hal itu terjadi saat Egi dan Citta tengah bertengkar.
Namun apa sebenarnya duduk permasalahannya?
Rina coba membeberkan masalah penyebab pertengkaran
rumah tangga putranya itu. Menurutnya, sang menantu saat itu
selalu cemburu dengan lawan main Egi di sinetron dan FTV hingga
pertengkaran pun tak terelakkan.
“Emang dari dulu sering cemburu sama lawan mainnya Egi,
ya sama Nia (Ramadhani), sama (Laudya Chintya) Bella, sama
Thalita-lah dan nggak bisa nahan emosi. Lama-lama Egi juga
nyerah lah ya,” beber Rina.
Selain itu, menurut Rina, sang menantu juga sangat suka
dengan dunia malam seperti dugem. Egi dan Citta pun kerap
bertengkar karena masalah tersebut.
“Orangnya kan sering dugem. Justru Egi kan diajak-ajak
begitu gara-gara dia. Lama-lama Egi juga nggak tahan,” tuntasnya.
Kini Egi dan Citta sudah resmi bercerai. Namun masalah
KDRT itu tetap dibawa ke ranah hukum. Bahkan kasus tersebut
sudah beberapa kali disidangkan di Pengadilan Negeri Tangerang.
Analisis masalah:
Dari kasus diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa inti
masalahnya yaitu perasaan cemburu seorang istri terhadap lawan
main suaminya di FTV. Cemburu sebenarnya merupakan bukti atau
tanda seseorang mencintai orang yang dicintainya, tapi jika
cemburu itu sudah terlalu berlebihan bahkan akan mengganggu
hubungan antara suami dan istri, dan hal itulah yang terjadi dalam
kasus diatas.
Begitu kita terlibat dalam suatu hubungan cinta, kita akan
mengeksklusifkan hubungan itu hanya antara si dia dan diri kita.
Akibatnya bila ada pihak lain yang dirasakan akan mengganggu
hubungan maka muncullah keterbangkitan emosi yang disebut
17
cemburu. Semakin serius dan eksklusif hubungan itu, maka
kecemburuan juga cenderung meningkat (Dugosh, 2000). Jadi
intensitas kecemburuan seseorang yang baru pacaran sangat
mungkin lebih rendah bila dibandingkan dengan seseorang yang
sudah tunangan atau menikah. Sudah jamak banyak yang
mengeluh bahwa dulu pada awal-awal pacaran kekasihnya tidak
cemburuan, tapi justru setelah sekian tahun pacaran menjadi
sangat pencemburu.
Sang istri percaya bahwa kelekatannya dengan sang suami
adalah hak mutlaknya, (yang memberikan orang lain tidak memiliki
hak untuk membubarkan kelekatan itu), akhirnya rasa cemburu dari
sang istri menjadi kejam. Cemburu sang istri juga menjadi tidak
realistis, sang istri yang terlalu cemburu terhadap lawan main
suaminya di FTV lalu sang istri menafsirkannya sebagai ancaman
terhadap hubungan.
Cemburu adalah emosi yang muncul sebagai reaksi
terhadap ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang
kehilangan afeksi dari seseorang yang bernilai penting baginya,
dimana afeksi itu diberikan pada orang lain. Jadi, Anda cemburu
pada pasangan Anda ketika dia berbicara pada orang lain, tidak
lain karena Anda takut kehilangan afeksi darinya karena afeksinya
bisa pindah ke orang yang diajak bicara. Cemburu juga bisa dialami
kepada seseorang yang belum jadi pasangan. Apabila Anda diam-
diam mencintai seseorang, Anda akan cemburu bila seseorang itu
bertingkah mesra dengan orang lain.
Ada tipe kepribadian tertentu yang membuat seseorang
menjadi lebih pencemburu. Orang yang memiliki tipe kepribadian
egoistik, cenderung mementingkan diri sendiri, ambisius, dan
berpandangan sempit umumnya lebih pencemburu. Orang yang
memiliki tipe cinta passionate love juga memiliki kecemburuan yang
tinggi. Mereka sangat mudah cemburu dan meledak-ledak
sehingga sangat mempengaruhi pikiran dan perasaannya, serta
18
perilakunya menjadi negatif. Demikian juga orang yang memiliki
tipe kelekatan anxious/ambivalent umumnya sangat pencemburu.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan bentuk kekerasan
dalam lingkungan keluarga yang terjadi dalam ranah domestik yang
kemudian menjadi persoalaan publik. Tindak kekerasan tidak hanya
terbatas pada tindak kekerasan fisik, seksua
3.2 Saran
Setelah mengkaji beberapa aspek tentang kekerasan dalam rumah
tangga, maka kami menyarankan :
1. bagi korban kekerasan dalam rumah tangga
pada umumnya dapat berbagi dengan anggota keluarga,
teman, atau pelapor ke LSM bahkan langsung ke pihak
berwajib mengenai apa yang sudah dialaminya
korban dapat bercerita dengan pihak yang dianggapnya
mampu untuk menjaga dan membantu memecahkan
masalah yang dihadapi
bagi masyarakat yang mengetahui adanya tindak kekerasan
diharapkan dapat membantu
masyarakat mengadakan kesepakatan antar warga untuk
mengatasi masalah-masalah kekerasan dalam rumah
tangga yang terjadi di lingkungan sekitar, melalui
penyuluhan warga
masyarakat dapat membantu korban untuk melaporkan
kepada ketua RT dan polisi
2. Bagi instansi terkait seperti LSM, LBH dan Kepolisian
Agar dapat cepat tanggap mengatasi masalah korban
kekerasan. Hal tersebut diharapkan dapat membantu
20
korban-korban kekerasan untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi
21
DAFTAR PUSTAKA
22