Im 239 11 PDF
Im 239 11 PDF
r ones a
II r
Ir. Syarif Hidayat M.Eng.SC:-MM- ---· · ----+-'
(Anggota Team)
HIIlAH KOMPETENSI
No Telepon 0251-7541923
6. Lamanya Kegiatan Tiga Tahun
!.
'
I I
Bogor, 20 Nopember 2009
Ketua Peneliti,
Menyetujui,
Kepala Lembaga Penelitia.n dan Pengabdia.n Masyarakat, IPB
l
DAFTAR ISi
Susunan Organisasi, Tugas, dan Pembagian Waktu Ketua dan Anggota Tim Pelaksana ... . .... v
B. Roadmap dan Tujuan Kegiatan ........... . ............... ............ . . . . . . . ............. . ........ ...... . ........ 5
C. Penerapan Hasil Kegiatan .... . .......... . ... . .... . .... . ....... . ........................ ... ............. . ......... . 7..
I F. Uraian Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan dan Penggunaan Dana .... .. ............... . ...... .. 26
G. Kesimpulan dan Saran . . .... . .... . . . . . . . ................... . . . . . . . . . . . . . . . . ...... .... . .. ........... .. ............... 27
I VII.
0. Anggaran Biaya
PUSTAKA ACUAN
........ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... .................
.
.
. . . . . ...............
. . ............
..
. .....................
................... ... 33 .
32
I
ii
DAFfAR GAMBAR
I
I
•
Ct lM i·y�/11
\L ':!,'1€.\C.. S\�
-
--
- ..---
-
- -
I
- - - -
I
--
DAFTAR TABEL
I
I
I
I
I
iv
I •
pengembangan sistem rantai pasok
Merumuskan model jaringan transportasi
rantai pasok
• Merumuskan sistem disain integrasi
komponen sistem rantai pasok
2 Ir.Syarif Hidayat, Mahasiswa S3 • Memfonnulasi Metodologi pengembangan
MEngSc, MM 9 model nilai tambah dalam rantai pasok
• Merumusan kerangka model basis
pengetahuan nilai tambah rantai pasok
produk pertanian
I
• Merumusan kerangka model basis
pengetahuan untuk perumusan strategi
I
peningkatan kinerja rantai pasok
i l •
I
Merekayasa sistem penunjang keputusan
. I
I I
cerdas pada SCM yang efektif dan
I responsive
·4 Alim Setiawan, S. TP Mahasiswa S2 • Menerapkan metodologi sistem cerdik
9 untuk pengembangan sistem pengukuran
kinerja SCM produk pertanian.
• Mengembangakan perangkat lunak sistem
I
manajemen ahli pengukuran kinerja SCM
produk pertanian.
5 Muharamia Nasution, Mahasiswa S2 • Menerapkan metodologi sistem cerdik
S.TP untuk pengembangan sistem manajemen
9 ahli manajemen kualitas pada aplikasi
SCM produk pertanian.
•
Mengembangakan perangkat lunak sistem
j
mana cmen ahli rnanaj cmen kualitaS pada
aplikasi SCMprodukpenanian.
6. Sri Martini, ST, MS Teknisi lab. • Membuat program aplikasi system
Komputasi penunjang pengambilan keputusan cerdas
15 • Melakukan pengujian system dan analisa
data pengujian system aplikasi
7. Nurul Maghfiroh, S.TP Administrasi • Menyebarkan kuisioner dan pengambilan
I 15
•
data kuisioner
Melakukan kegiatan administrasi untuk
mendukung kegiatan penelitian dan
I pembuatan laporan
\'
I l.3
1.4
NIP
Tempat dan Tanggal Lahir
19610905 1 98609 l 001
Sukoharjo, 5 September 1961
1.5 Alamat Rumah JI Sholeh Iskandar, Bogor Raya Permai FD 4
I 1.9
1.10
Nomor Telepon/Fax
Alamat e-mail
(025 I) 8621974
marimin 07/@vahoo.com
I
I
I
I
I
I
vi
Manajernen rantai pasok kornoditi dan produk pcrtanian berbeda dengan rnanajernen
I rantai pasok produk manufaktur karena: (1) komoditi dan produk pertanian bersifat mudah
rusak, (2) proses penanaman, pertumbuhan dan pemanenan tergantung pada iklim dan
' musim, (3) hasil panen memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, (4) komoditi dan produk
pertanian bersifat kamba sehingga produk pertanian sulit untuk ditangani. Seluruh faktor
I tersebut hams dipertimbangkan dalam disain manajemen rantai pasok komoditi produk
pertanian guna mendapatkan sistem rantai pasok yang komprehensif, efektif, efisien,
Selain lebih kompleks, manajemen rantai pasok produk pertanian juga bersifat
probabilistik dan dinamis. Selama ini pendekatan penelitian manajemen rantai pasok secara
umum lebih pragmatis, deterministik dan statis. Karena itu, perlu dilakukan pendekatan baru
dalam penelitian manajemen rantai pasok yaitu pendekatan sistem. Banyak keputusan
I
l
pengambilan keputusan kelompok dan dilengkapi dengan prosedur untuk mengoperasikan
dan prosedur operasi standar. Model-model ini akan digabungkan dengan basis pcngetahuan
pengambilan keputusan cerdas untuk menajemen rantai pasok produk pertanian yang
mendukung ketahanan pangan yang efektif dan efisien serta responsif guna membantu setiap
pelaku rantai pasok untuk membuat keputusan cerdas secara cepat. Sebagai tujuan antaranya
adalah pemetaan kondisi rantai pasok; pemetaan teknik dan model rantai pasok; penyusunan
model-model keputusan rantai pasok dan penyususnan system pendukung keputusan rantai
pasok.
oleh teknik riset operasional dan sistem dinamik. Soft System Methodology (SSM) lebih
menekankan pada penyelesaian perihal yang kompleks serta stokastik dinamik yang
didukung dengan teknik/sistem cerdas (intelligent system) dan sistem komputasi lunak (soft
computing). Beberapa contoh teknik analisis dan sintesis yang digunakan pada pcnelitian ini
I pasok; 5) lden tifi kasi kebutuhan informasi dan proses bisnis dalam pen gamb il an keputusan
cerdas dalam m anaj em en rantai pasok; 6) penyusunan draft buku ajar dan draft paper dalam
Target Ouput penelitian selama 3 tahun yang d iharap kan dari penelitian ini adalah
I a da nya pemetaan (mapping) rantai pasok produk perta ni an mulai dari hulu sampai hilir,
ter se di an ya informasi yang lengkap men gen ai nilai tarnbah, risiko, kualitas dan kelembagaan
I pada rantai pasok pertanian, adanya model pengukuran kinerja dan model o ptimas i operasi
rantai pasok produk pertanian. Model kelembagaan, distribusi dan sistem tranportasi yang
I efektif dan cfisicn serta model d ist ri bu si rantai nilai dan risiko dalam manajemen rantai pasok
yang optimal, model integrasi manajemen rantai pasok yang efisien dan prototipe sistem
I pe nd uk ung
r espo nsif
.
pengambi lan keputusan cerdas dalam manajemen rantai pasok yang cfektif dan
.
Output fisik berupa buku ajar teknik dan apli kasi pe ngambilan keputusan
I
manajemen rantai pasok dan artikel ilmiah intemasional dan nasional terakreditasi yang
terkait sistem pengambilan keputusan manajemcn rantai pasok komoditi/produk pcrtanian.
Output kegiatan yang sudah dicapai pada tahun pertama dari penelitian ini adalah: 1)
Draft buku ajar telah selesai. 2) Draft paper untuk publikasi ilmiah: dua paper dipresentasikan
dalam seminar intemasional, satu paper dipresentasikan dalam seminar nasiona� satu paper
dipresentasikan pada seminar nasional, satu paper diterima di pu blikasi pada buku guru besar
IPB, satu paper diki rim untuk dipublikasi dalam jumal ilmiah nasional terakreditasi dan satu
paper dikirim untuk dip uli kas i kan dalam jumal ilmiah intemasional. 3) Draft dokumentasi
hasil analisis kebutuhan sistem dan user requirement sistem pendukung pengambilan
I keputusan cerdas manajemen rantai pasok produk/komoditas pertanian. 4) Pemetaan teknik
pengambilan ke putu san cerdas manajemen rantai pasok; dan 5) Laporan profil rantai pasok
I produk/komoditi pertanian tanaman pangan yang ada dari hasil tinjauan lapang.
I
2
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
a 11. PENDAHULlfAN
I
A. Latar Belakang
Indonesia scbagai negara agraris ternyata sudah pada posisi rawan masuk dalam
"perangkap pangan" atau food trap negara maju dan kapitalisme global. Tujuh komoditas
I pangan utama nonberas yang dikonsumsi masyarakat sangat bergantung pada impor.
Meningkatnya keterg antu n gan ketahanan pangan ne ge ri ini pada negara lain dapat dilihat
I dari naiknya volume impor pangan dalam bentuk komoditas maupun benih atau bibit.
Fakta-fakta ini membuktikan adanya masalah serius yang mengancam sistem ketahanan
I setiap saat di semua daerah, mudah diperoleh rumah tangga, aman dikonsumsi dan harga
yang terjangkau (Syafa'at, 2006).
I sarana dan prasarana pertanian yang tidak memadai, lemahnya kelembagaan (regulasi dan
infrastruktur). serta sistem pemasaran dan rantai pasokan yang tidak terkendali. Adanya
I
mutu dan keamanan produk pangan, tidak efisiennya biaya sepanjang rantai pasokan serta
melonjaknya harga produk pangan. Petani, sebagai penyedia bahan baku adalah pelaku
I
utama yang menderita kerugian dalam distorsi tersebut, yaitu menanggung porsi risiko
yang lebih besar dan menerima porsi keuntungan dan nilai tambah yang lebih kecil (Arifin,
2001).
Manajemen rantai pasok (supply chain management) produk pertanian mewakili
I
manajemen keseluruhan proses produksi secara keseluruhan dari kegiatan pengolahan,
distribusi, pemasaran, hingga produk yang diinginkan sampai ke tangan konsumen.
Manajemen rantai pasok produk pertan ian berbeda dengan manajemen rantai pasok produk
I manufaktur karena: (1) produk pertanian bersifat mudah rusak, (2) proses penanaman,
pertumbuhan dan pemanenan tergantung pada iklim dan musim, (3) hasil panen memiliki
I bcntuk dan ukuran yang bervariasi, (4) produk pertanian bersifat kamba sehingga produk
dipertimbangkan dalam desain manajemen rantai pasok produk pertanian karena kondisi
rantai pasok produk pertanian lebih kompleks daripada rantai pasok pada umumnya.
Selain lebih kompleks, manajemen rantai pasok produk pertanian juga bersifat
I probabilistik dan dinamis. Selama ini pendekatan penelitian manajemen rantai pasok secara
umum lebih pragmatis, detem1inistik dan statis. Karena itu, perlu dilakukan pendekatan
I baru dalam penelitian manajemen rantai pasok yaitu pendekatan sistem. Pendekatan sistem
dilakukan untuk membangun konsep yang mampu digunakan untuk menyelidiki dan
mengatur tindakan dan upaya untuk mengubah situasi agar lebih membaik.
saat ini. Globalisasi, e-bisnis, pennintaan yang mengambang dan bergesemya filosofi
I bisnis (seperti outsourcing) merupakan beberapa faktor yang membuat pemain rantai pasok
menjadi lebih bergantung terhadap yang lain. Sebagai akibatnya rantai pasok menjadi lebih
I rentan terhadap gangguan. Jika suatu gangguan terjadi pada salah satu pemain rantai
pasok, ha! ini akan mengganggu keseluruhan jaringan. Risiko dalam rantai pasok dapat
I diakibatkan dari suatu perusahaan dalam rantai pasok, atau keterhubungan antar organisasi
dalam jaringan pasok.an. atau antar jaringan pasokan dan lingkungannya, yang akan
I menyebabkan kerugi.an
I dapat menghidarkan akibat berkelanjutan yang dapat terjadi pada setiap titik dalam
I
Pennintaan konsumen telah berubah secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Mereka meminta kepada pasar untuk menyediakan produk dengan variasi yang lebih
I
banyak dan waktu yang lebih cepat, sementara harga yang kompetitif dan barang yang
Kecenderungan ini memaksa perusahaan untuk meresponnya dengan produk yang berharga
lebih rendah, kualitas yang lebih baik dan waktu penyediaan yang lebih cepat. Agar
supaya dapat memenangkan kompetisi ini, perusahaan tidak hanya berfokus pada
secara keseluruhan, mulai dari pemasok sampai pada konsumennya (Pujawan, 2005).
I Manajemen rantai pasok menjadi lebih sulit karena beberapa sumber ketidakpastian dan
hubungan yang kompleks antara pelaku dalam rantai pasok tersebut. Oleh karena itu,
I
fuzzy logic, genetic algoritma dan artificial neural network.
Sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas yang akan dikembangkan dapat
I
digunakan untuk menjawab beberapa permasalahan dalam manajemen rantai pasok produk
pertanian seperti optimalisasi jaringan distribusi dan transportasi, pengawasan dan
pengendalian risiko pada setiap pemain rantai pasok, distribusi nilai tambah yang seimbang
I dan pengaturan kelembagaan rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan serta disain
integrasi rantai pasok yang responsif.
I
B. Roadmap dao Tujuao Kegiatao
I Secara umum tujuan penelitian ini adalah dihasilkannya sistem penunjang pengambilan
kcputusan ccrdas untuk manajemcn rantai pasok produk pertanian yang mendukung
I ketahanan pangan yang efektif dan efisien serta responsif guna membantu setiap pelaku
rantai pasok untuk membuat keputusan ccrdas secara cepat. Sedangkan secara khusus
I dan anggota timnya baik dalam hal decision support system (DSS), intelligence system
(soft computing) dan konsep aplikasi manajemen rantai pasok.
I
I
5
pengambil keputusan dan pelaku manajemen rantai pasok komoditi dan produk
Sedangkan secara khusus tujuan kegiatan penelitian pada tahun pertama adalah:
I pasok yang meliputi model pengukuran kinerja, nilai tambah dan manajemen risiko.
• Tersusunnya buku ajar teknik pengambilan keputusan dalam manajemen rantai pasok.
I Adapun Roadmap penelitian yang sudah dan akan dilaksanakan dalam penelitian ini,
I
statistika yang deterministik
I artificial intelligence
menggunakan aplikasi system intelligence seperti logilca fuuy, jaringan syaraf
tiruan dan algoritma genetika
! ' ..
I DSS dengan Soft
system methodologi
Rancang bangun system penunjang keputusan pengembangan agroindustri
dengan menggunakan methodology soft system seperti penggunaan AHP,
ANP, ISM, DEA, dan MEMCDM
I i
Intelligence DSS for
•
Rancang bangun system penunjang pengambilan keputusan cerdas
pengembangan agroindustri dengan menggunakan metode gabungan hard
agro ind ustri
I
system methodology dan soft system methodologi
i
Rancang bangun system penunjang pengambilan keputusan untuk
DSS f o r S upply Chai n
pengukuran kinerja rantai pasok perishable product agroindustri dengan
ma nageme nt menggunakan SCOR (supply Chain Operation Reference)
i . +
I Intell i gence OSS for
Rancang bangun system penunjang pengambilan keputusan cerdas rantai
pasok terintegrasi, multi stages dan multi user untuk product agrolndustri
S upply Chain dengan menggunakan soft dan hard system methodologi
I
6
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
C. Peucrapan Hasil Kcgiatan
Dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu metode pengambilan keputusan cerdas
dalam manajemen rantai pasok produk pertanian dengan mcnggunakan pendekatan sistem
komputasi lunak seperti fuzzy logic, genetic algoritma dan artificial neural network.
digunakan untuk mcnjawab beberapa permasalahan dalam manajemen rantai pasok produk
pengendalian risiko pada setiap pemain rantai pasok, distribusi nilai tambah yang seimbang
I dan pengaturan kelembagaan rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan serta disain
I sistem penunjang pengambilan keputusan (SPK) yang ada selama ini didasarkan pada
keputusan cerdas dengan menggunakan pendekatan soft sistem methodologi supaya lebih
sistem manajemen rantai pasok dikembangkan dengan pendekatan hard sistem (misalnya
I simulasi dan sistem dinamik) dalam penelitian ini akan dikembangkan dengan pendekatan
soft sistem. Manajemen rantai pasok (SCM) selama ini lebih banyak dikembangkan dalam
I bidang manufaktur yang mcmpunyai sifat tingkat kerusakan sangat rendah sedangkan
dalam penelitian ini akan dikernbangkan sistem manajemen rantai pasok pada produk
I
pertanian yang mernpunyai karakterisktik mudah rusak dan musiman. Selama ini sistem
manajemen rantai pasok hanya dikembangkan secara parsial atau sektoral, sedangkan
I
dalam penelitian ini akan dikembangkan sistem rantai pasok terintegrasi dengan membuat
suatu sistem penunjang pengambilan keputusan cerdas yang dapat digunakan berdasarkan
tingkatan peran pelaku dalam rantai pasok sehingga keputusan yang diperoleh mempunyai
I tingkat validitas yang lebih tinggi.
Dalam penelitian ini, pendekatan HSM dan SSM tersebut dikaji untuk digabungkan
I dengan algoritma tertentu untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif dan responsif yang
sesuai dengan keadaan lapang. Beberapa contoh teknik analisis dan sintesis yang digunakan
I pada penelitian ini adalah Kerangka analisis metodologi manajemen rantai pasok dari Asian
Productivity Organization (APO), Analisis Nilai Tambah dengan metode Hayami, Data
I Envelopment Analysis (DEA), Fuzzy Analytical Hierarchy Process (fuzzy-AHP), Fuzzy Quality
Ouput yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya pemetaan (mapping) rantai
I pasok produk pertanian mulai dari hulu sampai hilir, tersedianya informasi yang lengkap
mengenai nilai tambah, risiko, kualitas dan kelembagaan pada rantai pasok pertanian, adanya
I model pengukuran kinerja dan model optimasi operasi rantai pasok produk pertanian. Model
kelembagaan, distribusi dan sistem tranportasi yang efektif dan efisien serta model distribusi
I rantai nilai dan risiko dalam manajemen rantai pasok yang optimal, model integrasi
manajemen rantai pasok yang efisien dan prototipe sistem pendukung pengambilan keputusan
I cerdas dalam manajemen rantai pasok yang efektif dan responsif. Tersusunnya artikel/paper
I keputusan cerdas rantai pasok komoditi dan produk agroindustri yang dapat digunakan pada
berbagai tingkatan pelaku (multi strata) dan oleh banyak pengguna yang berbeda (multi user)
I untuk komoditi dan produk agroindustri. Selain itu juga tersedianya buku ajar aplikasi teknik
pengambilan keputusan cerdas dalam manajemen rantai pasok yang dapat digunakan oleh
I Menurut Kasabov dan Kozma ( 1998), sistem cerdik berhubungan dengan kemampuan
untuk mengkomunikasikan ide dan pemikiran dalam bentuk ucapan dan bahasa; pengenalan
I pola (misalnya pola ucapan, citra dan kejadian deret waktu); pembelajaran dari pengalaman
terstruktur ataupun tidak terstruktur dan penggeneralisasian; adaptasi dinamis terhadap tipe
kreatifitas.
keputusan berdasarkan ketidakpastian dan
komputer yang kuat, bermemori besar dan cepat serta mampu untuk menghitung secara sangat
cepat. Kemampuan adaptasi adalah fitur utama dari suatu sistem informasi cerdik, terutama
I untuk mengolah data dan informasi serta pengetahuan dalam lingkungan yang sangat dinamis
I
Manajemen rantai pasok produk pertanian merupakan suatu proses yang kompleks.
untuk menggunakan sistem intelijen pengambilan keputusan cerdas yang akan dikembangkan.
I
8
I
l
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I
--
I Tcrdapat bebcrapa alasan adanya kompleksitas ini yaitu: I) adanya informasi dan pcngetahuan
I
yang mendukung keputusan tidak lengkap, tidak pasti atau tidak tepat atau bahkan tidak
konsisten; 2) terdapat berbagai tujuan bahkan tujuan yang bertentangan dan terdapat banyak
tipe batasan yang berbeda; 3) terdapat batasan waktu untuk pengambilan keputusan pada
I lingkungan yang selalu berubah; dan 4) terdapat kecenderungan pada pengambilan keputusan
kelompok dimana berbagai tipe konsensus terjadi di dalam prosesnya.
I Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan berdasarkan beberapa hasil penelitian
sebelumnya adalah kerjasama dengan pemasok ekstemal (Meixell & Gargeya 2005) dan
I penyelesaian model perlu mempertimbangkan penggunaan teknik heuristik yang effisien untuk
mendapatkan penyelesaian yang cepat dan baik (Shen 2007). Teknik-teknik meta-heuristik
I sebagai teknik optimasi lanjut menjadi pendekatan yang baru dibidang manajemen rantai
pas0k. Penerapan algoritma genetika telah dilakukan oleh Ding et al. (2003), Smimov et al.
I (2004), Lim dan Xu (2005), Yao dan Huang (2005), Sha dan Che (2006), dan Keskin dan
Oster (2007). Logika fuzzy secara khusus diterapkan oleh Petrovic et al. (1999), sedangkan
I algoritma genetika dan logika fuzzy. Teknik-teknik heuristik juga sering digunakan seperti
Wouda et al. (200 1), Kagnicioglu (2006). scdangkan heuristik oleh Sabri dan Beamon (2000)
Pengembangan basis model akan mengacu pada model-model yang kerangka awalnya
I telah dikembangkan oleh ketua tim peneliti (Marimin, et al., 1995; Marimin, et al., 1996;
Marimin et.al, 1998; Marimin, et al., 1997) Pengembangan ini mencakup representasi
I
preferensi dari pengambil keputusan, representasi tingkat kepuasan, agregasi preferensi dan
pengembangan model-model konsensus dan model pengecekan konsistensi.
I
Pemodelan sistem penunjang pengambilan keputusan cerdas, dalam penelitian ini, akan
ditujukan pada revisi dan perbaikan berkelanjutan dari metodologi pengambilan keputusan
I
fuzzy yang telah dikembangkan lebih dahulu. Untuk tujuan ini, label linguistik berbasis
metodologi yang lebih fleksibel dan cocok untuk diterapkan pada penyelesaikan kasus nyata
I
dalam masalah pengambilan keputusan fuzzy akan dikembangkan.
Kelemahan dari representasi preferensi numerik point-tunggal berpasangan (pairwise
single-point numeric preference representation), pengukuran konsensus, dan prosedur
I perhitungannya akan dirangkum dan diperbaiki pada bagian-bagian tertentu. Lebih lanjut,
evaluasi preferensi independen dimana representasi label linguistik independen dikelompokkan
I dalam dua aturan yaitu pengelompokkan pada kriteria dan kemudian pada pengambil
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I kcputusan dan pcngelompokkan pada pcngarnbil kep utusan dan kemu dian pada kriteria akan
I
dirangkum dan kemudian diterapkan pada analisis berpasangan.
I Ranah Basis
Permasalahan
I Model Standar yang sudah
data/pengetahuan
l diimplementasikan
Pemodelan Sistem
I
DSS-SCM Cerdas • Teknik pengambilan keputusan
• Konsep dan hirarki
• Kendala Rantai pasok
� � . Teknik sistem cerdas
Perumusan Kebutuhan • Teknik heuristik
•
Konsep representasi •
Teknik optlmasi dan slmulasi
Permodelan
I
"
I
Fuzzy atau eksak
Pengembangan model
sistem penunjang
I
keputusan cerdas
l
Basis Model
Agenda metode
I • Teknik pengambilan
keputusan multikriteria
dan algoritma
•
Prosedur eksekusi
/hirarld: AHP dan ISM
I
• Fasilitas dialog
•
Teknik sistem intelijen: sistem Karakteristik • Representasi dan
fuzzy, jaringan syaraf tiruan
I+--+ Model r
penjelasan
dan algoritma genetik
scorecard.
I perhitungan set fuzzy. Metode baru semestinya membolehkan pengambil keputusan untuk
mengekspresikan hubungan preferensinya dalam label linguistik daripada hanya dalam nilai
I numerik. Model perhitungan bemilai ambang ketat akan diganti menjadi model perhitungan
label fuzzy yang dilambangkan dalam TFN (Triangular Fuzzy Numbers). Hal ini berarti
anggota fuzzy dapat digunakan dan menjaga akurasi preferensi selarna proses perhitungan.
Metode yang diusulkan akan rnenggunakan operator agregasi neat OWA (ordered weighted
I
average) (Yager, 1 998) yang membolehkan agregasi hubungan preferensi tak-terurut (un
ordered preference relation). Pertimbangan kriteria fuzzy akan digabungkan secara eksplisit
menjadi model yang baru. Kriteria ini mungkin memiliki tingkat kepentingan/bobot yang
I sama maupun berbeda.
I
10
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
-
Penelitian terdiri tiga tahapan yaitu penelitian tahun pertama, kedua dan ketiga. Secara
ringkas tahapan penelitian selama tiga tahun disajikan pada Gambar 3 berikut:
I
Formulas! Tujuan Penelitian, Studi
kondisi existing rantai pasok. analisa
;:
permasalahan dan studi literatur
I
Analisis : Pendekatan pengembangan apa
yang terbaik? Sumber daya apa yang
dibutuhkan? Mendetinisikan Model Normatif
�
pengambilan keputusan rantai pasok produk
I
pertanian
I Desaln Bahasa
.
Dlsaln: Sistem Pemroses l
Dlsain: Ba is data dan Basis
dat.af1rtfoonasi (Basis Model) Pengetahuan
Dialog Antannuka . Pengukuran kinetja - Doto�loku scm
I
sistem . Manajemen risiko SCM • Dab alat transportasi
Manajemen nilai tambah - Dau jaringan distribusl
. Jaringan tnnsposttaSi . lnformasl lcinerja
. lntegrasi keputusan . lnformasl biaya dan risllco
kualitatif dan kuantitatif
I .
Merekayasa sistem �
I
I �
,
I
Adaptasl : Pengulangan Proses
I �
�
Berkesinambungan untuk Perbaikan
Sistem
pembimbingan dan penelitian mahasiswa pascasarjana yang saya bimbing yang to pik risetnya
terkait dengan manajemen rantai pasok dan sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas.
I Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka proses pelaksanaan penelitian harus dilakukan
secara rutin dan berkesinambungan. Kemajuan penelitian dari masing-masing mahasiswa yang
Dalam pertemuan rutin ini pada tahap awalnya peneli ti utama member ikan kerangka
I makro tentang penelitian dan mendiskusikan serta membagi tugas sesuai dengan interest
mahasiswa mempresentasikan
menyampaikan perkembangan penelitian dan 1-2
kemajuannya. Dari diskusi ini telah dipetakan teknik
I pengambilan keputusan rantai pasok (Lampiran 3). Contoh notulen pertemuan dan diskusi
rutin disajikan pada Lampiran 4.
I • Survei
Barat:
lapang 4ntuk \\·ilayah Jawa Tengah, Jogjakarta, Lampung. OKI Jakarta dan Jawa
I •
•
Pemetaan state of the art dari penelitian;
Pemetaan awal teknik pengambilan keputusan manajemen rantai pasok;
I •
•
Pemetaan awal teknik penilaian kinerja manajemen rantai pasok;
ldentifikasi kebutuhan infonnasi dan proses bisnis dalam pengambilan keputusan
I •
cerdas manajemen rantai pasok produk/komoditas pertanian;
Penyusunan draft buku ajar dan draft paper aplikasi teknik pengambilan keputusan
I
diperoleh dari hasil studi lapang di beberapa lokasi penelitian untuk melihat proses bisnis
manajemen rantai pasok, aktifitas bisnis, pelaku rantai pasok dan jar ingan rantai pasok serta
I
kendala-kendalanya dikaitkan dengan pengambilan keputusan manajemen rantai pasok
12
,.
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
-
komoditas pcrkebunan s epert i sawit, komoJ11as holtikultura scperti paprika, edamane, manggis
dan komoditas tanaman pangan seperti beras, jagung. Hasil studi lapang tahap pertama yang
pertanian yang meliputi rantai pasok komoditas sawit, rantai pasok komoditas holtikultura
I yang meliputi produk paprika, dan edamane, serta rantai pasok tanaman pangan yaitu jagun g.
Hasil dari anal is is pro fil rantai pasok ini kemudian akan digunakan untuk analisis kebutuhan
I sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen rantai pasok produk agroindustri.
Manajemen rantai pasok (supply chain management) produk pertanian mewakili
I manajemen proses produksi secara keseluruhan dari kegiatan pengolahan, distribusi,
pemasaran, hingga produk yang diinginkan sampai ke tangan konsumen. Permasalahan yang
I dihadapi dalam pengembangan agroindustri adalah bahwa sampai saat ini terjadi ketimpangan
antara sisi hulu dan hilir pada rantai nilai agroindustri kelapa sawit. Gambar 4. menguraikan
I rantai pasok kelapa sawit dari mulai hulu yaitu para petani dan pengusaha kebun sampai ke sisi
hilir yaitu pada para pengusaha dan eksporter CPO dan produk turunannya seperti minyak
I goreng, olein, dll. Semua aktor dalam rantai pasok merupakan pemangku kepentingan atau
"stakeholder'' yaitu yang mempunyai kepentingan dalam rantai pasok in i.
I
...._swa.._Ke_�_a';_a___,�-:
T8S
� E�por- � CPO 1
I
CPO - K��
1
·
men LN
I .- - . -- -- -
·-1 te
r
"--
I
TBS
-ili<ebur. Besar
2 �sta Nasional
��i<fs
. sN>_ -
I 3
TBS
dana
TBS I!
I
dal>•
I
Kontrak
kerja
I
(Sumber : Wawancara dengan pimpinan dan staf - PT Bakrie Sumatera Plantations)
I
13
I
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
Petani atau pengusaha kebun bcrusaha mcndapatkan keuntungan dengan menjual
produknya yaitu CPO kepada industri lanjutan yang bersedia membayar paling mahal,
I sedangkan industri lanjutan atau eksporter berusaha membeli semurah mungkin, tetapi
berusaha menjual produknya semahal mungkin. Dengan demikian ada konflik kepentingan
I antara para aktor dalam rantai pasok kelapa sawit tersebut. Masing-masing aktor (kita sebut
juga "agen") pada rantai pasok akan berusaha rnengoptimumkan tujuan usahanya yaitu tingkat
I keuntungan maksimal. Akan terjadi negosiasi antara dua aktor yang berhubungan untuk
mencari titik temu agar terjadi transaksi yang bersifat "win-win". Para aktor atau agen ini akan
bemegosiasi satu sama lain. Setiap agen mempunyai kebebasan memilih dengan agen lain
dalam negosiasi akan dapat berbeda akan tetapi berkaitan dengan keuntungan dan
I risiko.
• Keuntungan atau nilai tambah dihasilkan scbagai sclisih dari harga jual dengan
I • Nilai tambah pada sisi hulu lebih kecil daripada nilai tambah di sisi hilir rantai
pasok kelapa sawit seperti terjadi pada hampir semua produk pertanian.
I • Negosiasi akan terjadi diantara dua aktor yang bersebelahan dalam rantai pasok
I •
dalam rantai pasok memiliki beberapa pertimbangan berbeda dalam bemegosiasi.
I dianggap bahwa nilai rasio benefit/cost (BIC ratio) untuk setiap agen harus
rnencapai nilai yang sama. Pendekatan yang sama dilakukan oleh Tarigan, 2008.
rantai yang berbeda-beda. Perbedaan utama sistem distribusi sayuran yaitu jenis sayuran
I
dan kualitas yang dihasilkan. Model rantai pasokan sayuran yang ditemukan pada sentra
Paprika di Desa Pasir Langu kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi
I
Jawa Barat, umumnya mengikuti pola seperti ditunjukkan dalam Gambar 5 .
14
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
Pasar
-- Pedagang
Tradisiooal
Petanl
Koperasi
I
.anggota - Pemasok
koperasi -- HoteVresforan Hotel/resfuran
I Petanl non
anggota Bandar -
i-.-+
P.emasok
Ritell - Ritell
�upennarket
!?upe!TT)arket
I
ko?erasi
Pasar luar
.___. Eksportir .
I
negeri
I Aliran komoditas Paprika pada model rantai pasokan diatas dibagi menjadi
I
beberapa rantai, sebagai berikut:
I
Petani -+ Koperasi -+ Pedagang grosir tradisional -+ Pasar tradisional
Pada rantai ini kualitas Paprika yang dipasok beragam tetapi umumnya produk yang
I
berkualitas rendah (grade C dan TO). Koperasi secara rutin akan mengirim Paprika
.
ke pedagang grosir tradisional sesuai dengan permintan atau pesanan yang
I
diterimanya setiap hari. Pedagang grosir berasal dari Desa Pasir Langu atau dari
Pada rantai ini, kualitas Paprika yang dipasok adalah Paprika berwarna merah,
kuning dan hijau kualitas A dan B. Pemasok ke hotel dan restoran biasanya
kebutuhan yang beragam . Para pemasok ini biasanya berlokasi di Lembang dengan
I
15
I Pemasok untuk supcmiarket tidak bcrbeda jauh dengan pemasok untuk hotel dan
untuk hotel dan restoran, hanya saja menjual produknya ke supermarket terutama
I Kualitas produk yang dipasok untuk eksportir adalah kualitas A. Eksportir biasanya
mengambil Paprika secara langsung ke koperasi tiga kali dalam seminggu. Produk
I yang tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan atau rusak akan dikembalikan ke
koperasi sebagai barang yang ditolak. Biasanya jumlah barang yang ditolak berkisar
I Petani ' Bandar ' Pedagang grosir tradisional ' Pasar tradisional
Pada rantai ini hampir sama dengan struktur rantai pasoka I , tetapi petani menjual
modal dengan konsekuensi petani harus menjual barangnya kepada bandar, dengan
I harga yang telah ditentukan oleh bandar. Pedagang grosir memesan Paprika yang
I 6)
Bandung.
Pemasok untuk hotel dan restoran merupakan packaging house yang biasanya
I
berada di sekitar Lembang dan Bandung. Seperti pada struktur rantai pasoka 2,
pemesanan dilakukan kepada bandar setiap hari sesuai kebutuhan yang diinginkan.
I
Baisanya masing-masing bandar ataupun koperasi telah memiliki pelanggan yang
I Bekasi. Proses lainnya hampir sama seperti pada rantai pasokan c) yang melalui
koperasi.
16
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
Petani � Bandar � Eksportir � Pasar luar ncgcri
Sama halnya dengan koperasi para bandar besar yang ada di Desa Pasir Langu juga
dengan bandar dan kopcrasi di Desa Pasir Langu adalah PT Alamanda (Emeralindo)
I Eksportir dan bandar/koperasi telah memiliki kontrak kerja sama dalam jangka
panjang. Kontrak tersebut memuat jumlah pesanan, kualitas dan harga. Meskipun
I Setiap anggota rantai pasokan Paprika mempunyai peran yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Peran masing-masing anggota dalam model rantai pasokan Paprika
•
Pembelian
Budidaya
Melakukan pembeliat
bibit dan sarana prod1
anggota koperasi) • Distribusi dari pemasok, bud ida
•
Koperasi
Bandar/tengkulak
•
•
Pembelian
Sortasi
Melakukan pembelia1
Paprika dari petani,
• Pedagang pasar • Grading rnelakukan proses sor
I •
•
Pemasok Hotel
Pemasok
•
•
Penyimpanan
Penjualan
dan grading, melakuk
penjualan ke ritel atat
supermarket
end user
I Ritel
•
•
Eksportir
Supermarket • Pembeliaan Melakukan pembelia1
• Penyimpanan dari distributor, dan
• Penjualan menjual lagi ke
konsumen (end user)
Konsumen • Hotel • Pembelian Melakukan
I •
•
Restoran
Masyarakat
pembelian Paprika
dari distributor dan
urnum riteI
I
Hasil penelusuran lapang dan studi pustaka rantai pasok jagung dapat dijelaskan
17
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I
Producer
>I Collector
>I Processor
>I Retailer
>( Consumer
I lmportir
I _..
_..
Petani/
Gapoktan
I : ' Ii . •
-
•
:•
-
•
•
Pedagang
> ( )
pengumpul l<onsumen
I
Eksportir Pengecer
I Dari gambar di atas terlihat bahwa pelaku rantai pasok jagung terdiri dari petani
sebagai produsen, pedagang pengumpul atau colector baik tingkat desa, kecamatan dan
I propinsi, industri pengolah jagung yang terdiri dari industri pakan, industri pangan dan
petemak unggas, pengecer produk jagung dan konsumen. Di samping itu terdapat pelaku
Struktur rantai pasok jagung dapat terjadi dengan berbagai kombinasi mulai dari hulu
I sampai hilir. Misal peani menjual jagung ke pedagang pengumpul. kemudian pedagang
pengumpul menjualnya ke bandar atau pengumpul besar dan dari pengumpul besar masuk ke
I industri pakan temak. • Pada kondisi panen raya semua jagung �ang ada di pedagang
pengumpul besar tidak tertampung okh industri. maka pada saat seperti ini pedagang
I
menyalurkannya ke ekportir atau ke pedagang antar propinsi. Dilain pihak pada saat tidak
musim panen ketersediaan jagung disuplai oleh importir pada industri pakan temak.
I
Permasalahan dari rantai pasok jagung adalah
• tidak adanya inforrnasi yang pasti produksi dan kebutuhan jagung di suatu daerah
I
• adanya fluktuasi harga yang sangat tajam pada saat panen raya dan tidak panen raya
I
• mutu yang masih rendah karena penggunaan teknologi pasca panen yang belum baik.
I Menurut Aranyam et al. (2006), terdapat beberapa metode yang telah dikembangkan untuk
pengukuran kinerja SCM. Beberapa metode terbaik antara lain : Supply-Chain Council's
I Supply-Chain Operations Reference (SCOR� model, the Balanced Scorecard (BSC), Multi
18
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I tcrlihat pada 1 abcl 2. Pada penditian ini digunakan pendekatan SCOR Model untuk
perancangan rnetrik kinerja dan pendekatan DEA untuk implementasi dan integrasi
I pengukuran kinerja manajemen rantai pasok sayuran dataran tinggi.
I Activity
Based
• Memberikan
lebih banyak
infonnasi finansial •
•
Biaya pengumpulan data besar
Sulit mengumpulkan data
Costing • Recognize perubahan perubahan yang diinginkan
I Balanced •
biayapada aktifitasyang berbeda
Keseimbangan pandangan tentang • lmplementasi yang lengkap
Scorecard kinerja dapat bertahap
I dan
menengah
aksi pada
terhubung
manajemen
dan lebih
fokus
Value Added • Melihat kegiatan secara terpisah • Sulit untuk mengalokasi EVA
pada masing-masingdivisi
I Multi
Criteria
• Pendekatan
membuat keputusan
partisipatif dalam • lnfonnasi
untuk
yang
menurunkan
dibutuhkan
bobot
Analysis • Sesuai dengan masalah-masalah sangat dipertimbangkan
--- -------.
.
.� , ,.
I
19
I r. . ..AN
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
-
Teknik pengambilan keputusan rantai pasok dapat dibedakan menjadi 3 kategori yaitu
I teknik deterministik, teknik stokastik dan teknik hybrid atau cerdas. Pengambilan keputusan
Beberapa teknik pengambilan kcputusan deterministtik yang digunakan dalam penelitian ini
I adalah MPE, KPI, SCOR, DEA, MIP, Regresi dan time sereis. Sedangkan teknik pengambilan
I tertentu dengan distribusi statistik yang pasti. Teknik pengambilan keputusan hybrid/cerdas
merupakan teknik pengambilan keputusan yang digunakan untuk permasalahan yang bersifat
I semi terstruktur atau tidak terstruktur. Adapun detail dari peta teknik pengambilan keputusan
manajemen rantai pasok dapat dijelaskan dalam Lampiran 3.
I
D. Analisis Kebutuhan sistem pengambilan keputusan rantai pasok
I Paragraf ini menguraikan kebutuhan-kebutuhan para pelaku rantai pasok terhadap sistem
pengambilan keputusan, guna mendapatkan tindakan manajemen rantai pasok yang efektif.
I Analisis dilakukan untuk setiap pclaku dalam rantai pasok produk agroindistri yang meliputi
I logisttik, transporter (ekspeditur), retailer (pengecer) dan konsumen. Adapun hasil analisis
kebutuhan infonnasi pendukung pengambilan keputusan manajemen rantai pasok untuk setiap
Produser (petani):
I • Jenis teknologi dan modus budidaya tanaman yang efektifdan efisien, serta analisa
ekonominya
I
20
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
•
I periha l :
I • Pilihan petani rekanan dan sistem kontrak bisnis yang akan dilaksanakan
I
Harga beli/jual produk
I
Tindakan bi la terjadi penurunan mutu produk yang disimpan
• Jenis sarana dan modus yang efisien untuk penyimpanan dan pengiriman produk
Manufaktur (processor):
I Manufaktur memerlukan informasi untuk membuat keputusan-keputusan perihal :
I
Perk:raan jumlah danjadwal produksi
I
Cara pengelolaan sumberdaya (SOM, dana, waktu, peralatan, metode) yang efektif dan
efisien
I
Lama waktu penyimpanan produk yang menguntungkan
I
21
efisien
I Transporter I ekspeditur:
Transporter I ekspeditur memerlukan informasi untuk membuat keputusan-keputusan perihal:
• Cara pengelolaan sumberdaya (SOM, dana, waktu, peralatan, metode) yang efektif dan
I efisien
I Pengecer:
Pengecer memerlukan infonnasi untuk membuat keputusan-keputusan perihal :
• Harga !)el i
I • Lokasi penjualan
I • r;
Tingkat invento · produk yang akan dijual
Konsumen:
I Konsumen memerlukan infonnasi untuk membuat keputusan-keputusan perihal :
I ketentuan perihal:
I • Harga yang tepat untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok kebutuhan masyarakat
I
22
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I
•
i Dari hasil analisa kcbutuhan informasi pcngambilan keputusan setiap ti n gkatan pelaku
rantai pasok, dapal disusun diagram konteks dari sistem pendukung pcngambilan
I Pengecer/
retailer
I Petani/
produser
.-..-us
----«ot i petanl
t
Pengumpul/
collector
sotusi pengumpul
masalah pongocsolusl pengecer
I
I
'
masalah peta N------....i �---masalah pengumput
OSS SCM produk/komoditas
prosesor·-----<-
I
masalah pertanian �---&
--m!":"'. Salah d1strtbutor
I
Agroindustri/ I�---sotusl solusl regulatcmasalah regulator
prooesor solusi distnt>vtor
processor
---� Distributor
I
Ir
I
Regulator/
pemerintah daerahl
pusat
I bentuk data flow diagram level 0 sebagaimana terlihat pada Gambar 8. Dari diagram ini
terlihat bahwa sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen rantai pasok
I produk/komoditas pertanian terdiri atas lima subsistem pengambilan keputusan yaitu subsistem
IDSS risiko, subsistem IDSS value added, subsistem IDSS transportasi multi moda, subsistem
IDSS manajemen kualitas dalam SCM, dan sub sistem IDSS klaster SCM.
IDSS risiko merupakan sub sistem IDSS-SCM yang digunakan untuk menangani
penanganan risiko rantai pasok yang meliputi identifikasi risiko, analisa risiko pengukuran
I risiko, dan penanganan risiko serta tindakan yang efektif untuk mengantisipasinya oleh setiap
I
I
23
membantu pengambilan keputusan setiap tingkatan pelaku rantai pasok dalam hal distribusi
nilai tambah, pengukuran nilai tambah dan analisa nilai tambah serta rekomendasi tindakan
I IDSS transportasi multi moda merupakan sub sistem IDSS-SCM yang dapat digunakan
untuk membantu pengambilan keputusan manajemen rantai pasok dalam hal menangani
I permasalahan distribusi dan transportasi yang efektif dan efisien ditinjau dari segi jenis moda,
jenis produk dan jaringan transportasi serta penanganan selama dalam perjalanan.
I JOSS manajemen kualitas SCM merupakan sub sistem SCM yang dapat digunakan
pengambil keputusan dalam mengendalikan dan menjaga kualitas produk dan pasokannya pada
IDSS klaster SCM merupakan sub sistem IDSS-SCM yang dapat d igunakan untuk
I
AN I
_1_.---.0....il...__P_ET__ -
__,1- .,
HHelah
- -.... petenl
I
2.0
'
-----o,- .-
..-
o -----il( SUB }
S�
IOSS RISIKO
I
J
�
ENGUMPUU . COLLECTOR
I SUBSISTEM IOSS
VALUE AOOEID
�� �
t I
i
TRANSPORTASI
MULTI MOOA
____...,...., I
14---�..
�- - $""""°'
....,.,....,.,.
I Oewl
I
So4ve..I dl•tt1bu..,....-----<--4 DISTRIBUTOR
5. 0
SUBSISTEM
IOSS Kl.ASTER
4.0
Ma..1.an peno+Oll'
r
- - ---. SUBSISTEM 1---t.
--0,• 6'.u.,tt.
.--
- --o""' IOSS KUALITAS
I S°'-tel ,..crA•W
REGULATOR/
I
A GROINOUSTRI/ --
- -� PEMERINTAH
PROSESOR
I
24
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
·-
Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana kegiatan dan output pcnelitian yang
I
pencapaiannya
I
penyempurnaan disain penelitian
rencana yang lelah dibuat.
I
keputusan manajemen rantai pasok
. ! terdaoat dalam Lampiran 3
Telah dilakukan pemetaan teknik
6. Pemetaan awal teknik penilaian kinerja
penilaian kinerja rantai pasok komoditas
I
manajemen rantai pasok
holtikultura dengan hasil paper 2 & 4
7. ldentifikasi kebutuhan infonnasi dan Telah disusun dokumentasi kebutuhan
proses bisnis dalam pengambilan sistem pendukung keputusan cerdas
I Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan
penelitian ini telah dilakukan sesuai rencana dan menghasilkan output sesuai yang diharapkan.
I Disamping itu dengan kegiatan ini juga telah memacu mahasiswa untuk lebih fokus melakukan
26
I 4 Lain-lain (Pertemuan I
Lokakarya I Seminar/ Laporan I
100
Publikasi ) 9,254,000
Penyerapan dana penelitian telah dilakukan sesuai rencana dalam proposal dan telah
I I. Anggota struktur rantai pasok sayuran dataran tinggi umumnya terdiri dari petani/
kelompok tani I koperasi, pedagang I bandar/ usaha dagang, prosesor, dan konsumen
I institusi (hotel, restauran, eksportir, dan retailer). Hasil analisis nilai tambah
menunjukkan persentase nilai tambah petani masih lebih kecil dibandingkan pelaku
I yang lain. Persentase nilai tambah petani akan lebih besar jika terjadi pengalihan
I kelembagaan petani .
2. Integrasi Model SCOR dan DEA menghasilkan metode pengukuran yang seimbang
I dalam berbagai dimensi pada proses bisnis rantai pasok sayuran serta menghasilkan
informasi yang detail tentang efisiensi pada masing-masing pelaku dan potensi
I 3.
perbaikan kinerja rantai pasok.
Manajemen rantai pasok sangat bermanfaat untuk diterapkan pada berbagai bisnis
I termasuk pada bisnis dan industri pertanian. Sifat khusus komoditi pertanian: mudah
I
manajemen rantai pasoknya, maka banyak keputusan yang perlu dirumuskan dan
27
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I
I dianalisis sccara mcndalam dengan pendekatan sistem dan didukung oleh sistern
I dan interface ramah dalam satu kesatuan sistem yang dapat membantu pengguna pada
I 5. Manajemen rantai pasok (SCM) selama ini lebih banyak dikembangkan dalam bidang
manufaktur yang mempunyai sifat tingkat kerusakan sangat rendah sedangkan dalam
I penelitian ini akan dikembangkan sistem manajemen rantai pasok pada produk
pertanian yang mempunyai karakterisktik mudah rusak dan musiman. Selama ini
I sistem manajemen rantai pasok hanya dikembangkan secara parsial atau sektoral,
sedangkan dalam penelitian ini akan dikembangkan sistcm rantai pasok terintegrasi
I dengan membuat suatu sistem penunjang pengambilan keputusan cerdas yang dapat
digunakan berdasarkan tingkatan peran pelaku dalam rantai pasok sehingga keputusan
pembagian keuntungan dan risiko yang adil pada setiap anggota agar terwujud kerjasama
I yang sating menguotungkan serta pengembangan aktivitas pasca panen pada tingkat petani
yang tinggi dari berbagai pihak yang mencakup pengembang sistem dari perguruan tinggi
I atau lembaga riset terkait, pelaku manajemen rantai pasok, instansi pemerintah terkait dan
I
VI. URAIAN KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2010
I Pada penelitian tahap pertama telah dilakukan pemetaan jaringan rantai pasok produk
I pengambilan keputusan cerdas dalam management rantai pasok dan pembuatan analisa
kebutuhan sistem pendukung keputusan cerdas manajemen rantai pasok. Model-model yang
I dihasilkan tersebut telah juga sisusun dalam beberapa paper ilmiah dan draft buku ajar. Untuk
menindaklanjuti hasil kegiatan tersebut perlu penyempumaan dan pengembangan lebih lanjut
I sehingga dapat tersusun sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen
28
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I
I rantai pasok yang efekstif dan clisicn guna mendukung ketahanan pangan. Bcberapa hal yang
perlu ditindak lanjuti antara lain adalah pcrlu pemodelan yang lebih dalam mengenai distribusi
I nilai tambah dan distribusi risiko, perlu pendalaman analisis system pendukung keputusan
yang menyangkut perancangan basis data dan basis pengetahuan guna mendukung sistem
I manajemen dialog dari sistem yang user friendly. Oleh karena itu penelitian ini perlu
dilanjutkan dalam tahap dua dalam hal penambahan model dan perancangan sistem detailnya.
I
A. Tujuan Kbusus
I Tujuan penelitian pada tahap kedua ini merupakan kelanjutan dari penelitian tahap sebelumnya
• Diperoleh model - model manajemen rantai pasok dalam hat peningkatan nilai tambah,
I multi moda transportasi dan manajemen risiko serta distribusi nilai tambah.
• Diperoleh model basis pengetahuan yang mendukung IDSS manajemen rantai pasok
I • Diperoleh draft buku ajar teknik pengambilan keputusan kuantitatif manajemen rantai
pasok produk pertanian yang merupakan kelanjutan dari buku ajar sebelumnya.
I
B. Metode
rantai pasok komoditi pertanian dan produk agroindustri yang efektif dan efisien serta
I responsif, beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah:
• Studi Literatur dan kompilasi hasil penelitian tim peneliti pada pengembangan sistem rantai
• Mengklusterkan methodologi yang sudah dikembangkan oleh tim peneliti baik dalam hal
I decision support sistem, intelligence system (soft computing) dan konsep aplikasi
29
I
•
o Model optimasi distribusi rantai nilai dan risiko manajcmen rantai pasok
pasok yang dapat digunakan pada berbagai tingkatan pelaku dari hulu sampai hilir.
I • Pembuatan laporan, sosialisasi penelitian dan pembuatan buku ajar aplikasi teknik
I Dalam penelitian ini, pendekatan Hard system methodology (HSM) dan Soft system
methodology (SSM) dikaji untuk digabungkan dengan algoritma tertentu untuk mendapatkan
I hasil yang lebih cfel"1if dan responsif yang sesuai dengan keadaan lapang. Beberapa contoh
teknik analisis dan sintesis yang digunakan pada penelitian ini adalah Kerangka analisis
I metodologi manajcmen rantai pasok dari Asian Productivity Organization (APO), Analisis
Nilai Tambah dengan metode Hayami, Data Envelopment Analysis (DEA), Fuzzy Analytical
Tahap kcdua dari penelitian ini adalah pembuatan model sistem pendukung keputusan
I cerdas manajemen rantai pasok untuk melakukan estimasi kebutuhan dari setiap pelaku rantai
pasok dalam melakukan penyediaan bahan baku, produksi dan d i stribusi. Model manajemen
I rantai pasok yang akan dikembangkan secara kualitatif dan kuantitatif. Model kualitatif
menggunakan analitik hierarki proses dan Fuzzy multi expert multi krite1 ia decision making.
I Sedangkan model kuantitaif menggunakan value at risk dan indek risiko serta algoritma
genetika. Kemudian dilanjutkan dengan verifikasi dan validasi model dengan menggunakan
I
data simulasi pada berbagai skenario. Output penelitian pada tahap kedua ini adalah prototype
model sistem pendukung keputusan cerdas dengan berbagai skenario yang berkaitan dengan
I
pengukuran kinerja, transportasi multi moda, distribusi nilai tambah dan risiko serta
penyeimbangan risiko setiap pelaku dalarn jaringan rantai pasok. Draft paper yang akan
diterbitkan dalam jurnal terakreditasi/jurnal internasional. Draft buku ajar teknik pengambilan
I keputusan kuantitatif manajemen rantai pasok produk agroindustri
I
30
I
\
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
I
r
I C. .Jadwal Kerja
Rencana aktivitas dan jadwal pelaksanaan penelitian secara keseluruhan selama 3 tahun
I dapat disajikan dengan Tabet 6. Sebagai berikut:
I KEGIATAN
1. Studi Literatur dan kompilasi hasil penelitian tim
I
peneliti pada pengembang sistem rantai pasok
roduk ertanian
2. Mengklusterkan methodologi yang sudah
I
dikembangkan oleh tim peneliti baik dalam hal
decision support sistem, intelligence system (soft
computing) dan konsep aplikasi manajemen rantai
I
asok.
3. Pembuatan Model dasar pengukuran kinerja
mana· emen rantai asok
4. Pembuatan Model distribusi Nilai tambah Dalam
I Mana·emen Rantai Pasok
5. Pembuatan Model manajemen Risiko Dalam
Mana·emen Rantai Pasek
I 6. Pembuatan Model lnte i Rantai Pasek
7. Pembuatan Model jaringan Transportasi dan
distribusi Rantai Pasek Produk Pertanian
I
Jadwal rinci pelaksanaan kegiatan pada Tahun II yang diturunkan dari Tabel 6 di atas
I
I
I
I
31
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009
Tabet 7. Aktivitas danjadwal pelaksanaan penelitian pada Tahun l l (2010)
KEGIATAN
6.
7.
8. Pembuatan Model Inte asi Rantai Pasok
9. Pembuatan Modeljaringan Transportasi multi moda
dan distribusi Rantai Pasok Produk Pertanian
D. Anggaran Biaya
Biaya pelaksanaan p<!nelitian yang diperlukan pada tahun ke-1. ke-2 dan ke-3 masing
I biaya keseluruhan penelitian adalah Rp.300.000.000,- (figa ratus juta rupiah). Perincian biaya
pelaksanaan penelitian disajikan pada tabel 6 dengan rincian detail anggaran dalam lampiran 5.
I
Tabel 8. Rincian Anggaran Biaya Penelitian
I No Jenis pengeluaran
Rinciao aol!i aran yang diusulkan Rp.
Tahun I Tahun II Tahun III
k:Jaji dan Upah
1 29,160,000 29,760,00G 29,760,00(
I
32
Aghezzaf E. 2005 Capacity Planning and Warehouse Location in Supply Chains with
.
in Thailand. Agro-Food Chains and Networks for Development (R. Ruben, S lingerland,
M. dan Nij hoff, H. eds.).
Dimyati, A. dan Muharam, A. 2006. Supply Chain Management of Mangosteen in West Java:
I an Attempt to Establish a Collaborative Model. Proceeding of Is' IS on Supply Chains in
Transitional Economics (Batt. P. J. eds.)
Ding H, Benyoucef L, Xie X. 2003. A Simulation-Optimization Approach using Genetic
I Search for Supplier Selection. Chick S, Sanchez PJ, Ferrin D, and Morrice DJ, eds.
Proceedings ofth; Winter Simulation Coriference l: 260-1267
Karningsih, P.D, Kayis. B. Kara. S (2007) "Development of knowledge Based System for
I 11, Supply Chain Management. . de Kok, A.G. and Graves, S.C. (Eds.). North-Holland
Publishing Company, Amsterdam
Haan, J., Groot, G., Loo E, Ypenburg, M. 2003. Flows of Goods or Supply Chains: Lesson
I
from the Natural Rubber Industry in Kerala, India. International Journal of Production
&onomic. 8 1 -82: 1 85-194
Haris U. 2006. Rekayas Model Aliansi Strategis Sistem Agroindustri Crumb Rubber
[disertasi]. Bogar: Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor.
I Hart, V., Kavallari, A., dan Schmitz, M. 2007. Supply Chain Analysis of Fresh Fruit and
Vegetables in Germany. Market and Trade Policies for the Mediten·anean Agriculture:
The Case ofFruit I Vegetables and Olive Oil. MEDFROL Project
I Kagnicioglu CH. 2006. A Fuzzy Multiobjective Programming Approach for Supplier Selection
in A Supply Chain. The Business Review 6: 107-1 1 5
I
I
33
I
Kasabo\', N. and R Ko7!11 1 . l 998. Hybrid Intelligent Adaptive Systems: A Framework and a
Case Study on Speech Recognition International Journal of lntclligcnt System Vol 12,
455-466 . John Wiley- and Sons New York.
Keskin BB, Oster H. 2007. Meta-Heuristic Approaches with Memory and Evolution for A
Multi-Product Production/Distribution System Design Problem. European Journal of
Operational Research 182: 663-682
Kusnandar. 2006. Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Kecil Jamu. [Disertasi].
Bogor: Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor.
Lim MH, Xu YL. 2005. Application of Evolutionary Algorithm in Supply Chain Management.
International Journal ofComputers, Systems & Signals 6: 64-77
Marimin, Eriyatno, S.A. Muktirizka, and H.Tamura, 1995. "Expert system for product
advertising-strategy development", J.Intell.Fuzzy Systems, vol.3, no.2, pp. 107-1 16.
Marimin, M. Umano, I. Hatono, and H. Tamura, 1996. "Non-numeric preference relations and
their satisfaction degrees for pairwise fuzzy group decision making", Proc. 35th IEEE
Conj on Decision and Control, Kobe, Japan, pp. 108-109.
I Marimin, M. Umano, I. Hatono, and H. Tamura, 1997. "Non-numeric method for pairwise
fuzzy group decision analysis", J. Intel/. Fuzzy Systems, vol. 5, no. 4.
Marimin, M. Umana, l. Hatono, and H. Tamura, 1998. "Linguistic labels for expressing fuzzy
I preference relations in fuzzy group decision making", IEEE Trans. on Systems, Man and
Cybernetics. vol. 28B, no. 2, pp. 205-218.
Marimin. 2008. Supply Chainsfor Perishable Horticulture Products in Indonesia. Prepared for
I Asian Productivity Organization (APO). Research on Supply Chain in Agribusiness.
Tokyo
Mei.xell MJ, Gargeya GB. 2005. Global Supply Chain Design: A Literature Review and
I Critique. Transportation Research Part E 4 1 : 531-550
Petrovic D. Roy R. Petrovic R. 1999. Supply Chain Modeling with Fuzzy Sets.In1erna.1ional
Journal ofProduction Economics 59: 443-453
I Rastoin. J. L.. Ayadi. N dan Montigaud, J. C. 2006. Regional Benchmarking of the Fruit and
..
Vegetable Supply Chains in the Context of the Euro-Mediterranean Free Trade Area.
Marketing Dynamics within the Global Trading System: Xew Perspectives. 98th EAAE
I Sabri EH, Beamon BM. 2000. A Multi�Objective Approach to Simultaneous Strategic and
Operational Planning in Supply Chain Design. Omega 28:581-598
Santoso I. 2004. Rekayasa model manajemen resiko untuk pengembangan agroindustri buah
I
Supply Chain Management-The Case of the Meat Chain, International Journal of
Production Economic. 78: 197-206
Sha DY. Che ZH. 2006. Supply Chain Network Design: Partner Selection and
Production/Distribution Planning using a Systematic Model. Journal of Operations
I Research Society. 57: 52-62
Shen ZJM. 2007. Integrated Supply Chain Design Models: A Survey And Future Research
Directions. Journal ofIndustrial and Management Optimization 3: 1-27.
I Syafa'at, Nizwar , 2006, Panduan Pembuatan Rencana Strategis Balai Pengkajian Tekno/ogi
Pertanian, 2005-2009, Proceeding lokakarya Pertemuan Regional BPTP 2006
Smirnov AF, Sheremetov LB, Chilov N, Cortes JR. 2004. Soft Computing Technologies for
I Configuration of Cooperative Supply Chain. Applied Soft Computing 4: 87-107
34
·������
"
,_ .
•
I
I
I
I
I
35
I
Sistem pengambilan keputusan ... / Syarif Hidayat ; FST-UAI, 2009