Anda di halaman 1dari 32

Keterangan

NO NIM
A B C D E

39 C.131.16.0205 4 2 4 2 5

Harga
NO NIM
1 2 3 4 5

39 C.131.16.0205 3 4 4 2 5

Data Lalu Lintas


NO NIM
H I J K L

39 C.131.16.0205 450 450 250 340 340


an
F G

15 7

Harga CBR
6 7 8 9 10 11 12 13 14

8 7 4 6 3 2 1 4 7

250
TUGAS BESAR MATA KULIAH
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
DOSEN : Ir. SUPOYO, MT.

Dosen Asistensi :
Ir. SUPOYO, MT.

Oleh :
Nama : Hilal Choirul Faton
NIM : C.131.16.0190
Teknik Sipil A Kelas Sore

L(
m
u
a)
YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO sL
FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG (
P
2017 k
e
m
r
)
m
u
k
Diketahui data lalu lintas sebagai berikut :
a. CBR = 3,4,4,2,5,8,7,4,6,3,2,1,4,7
b. Landai Jalan 4% dengan curah hujan tinggi.
c. Perencanaan jalan diselesaikan dalam waktu 2 th dengan pertumbuhan lalu lintas = 4 %/th.
d. Waktu pelaksanaan 2 th , dengan i selama waktu pelaksanaan 5 %/th.
e. Direncanakan jalan dapat dipakai selama 15th sebelum mengalami kerusakan berat
dan selama waktu tersebut i = 7 %/th.
f. Data lalu lintas kendaraan :
- Kendaraan Ringan 2 ton = 450
- Bus 8 ton = 450
- Truk 2 as 10 ton = 250 Total = 2080
- Truk 2 as 13 ton = 340
- Truk 3 as 20 ton = 340
- Truk 5 as 40 ton = 250
g. Bahan Perkerasan
- Laston (AC)(MS 744) = 4 cm , a1 = 0.40
- ATB (Laston Atas)(MS 590) = 10 cm , a2 = 0.28
- Pitrun Kelas B (CBR 50%) = ----- cm , a3 = 0.12
Rencanakan tebal perkerasan jalan 2 jalur 2 arah dengan data diatas !!

Penyelesaian
Menghitung LHR dengan satuan SMP
Faktor Satuan Mobil Penumpang
Jenis Kendaraan Faktor SMP
Sepeda Motor 0.4
Mobil Penumpang 1.0
Truk Ringan (< 5 ton) 1.0
Truk Sedang (> 5 ton) 1.2
Truk Berat (> 10 ton) 1.2
Bus 1.2
Kendaraan Tidak Bermotor 0.2
Sumber : MKJI 1997
Data Lalu Lintas Harian Rata-rata
Jenis Kendaraan Berat Jumlah Faktor SMP LHR
Kendaraan Ringan 2 ton 450 1.0 450
Bus 8 ton 450 1.2 540
Truk 2 as 10 ton 250 1.2 300 H
Truk 2 as 13 ton 340 1.2 408 (
L
Truk 3 as 20 ton 340 1.2 408 m
u
)
a
Truk 5 as 40 ton 250 1.2 300 L
s
Total LHR 2406 (
P
k
e
m
r
)
m
u
m
u
a)
sL

P(
LHR Masa Perencanaan = LHR + (1+i)ᵑ ke
m
r
Masa Perencanaan (n) = 3 tahun )
m
Perkembangan Lalu Lintas (i) = 4% = 0.04 u
k
Maka : a
- Kendaraan Ringan 2 ton = 450 x (1+ 0.04 )^2 = 506.189a
n
- Bus 8 ton = 540 x (1+ 0.04 )^2 = 607.427
D
- Truk 2 as 10 ton = 300 x (1+ 0.04 )^2 = 337.459a
- Truk 2 as 13 ton = 408 x (1+ 0.04 )^2 = 458.945n
a
- Truk 3 as 20 ton = 408 x (1+ 0.04 )^2 = 458.945u
A
- Truk 5 as 40 ton = 300 x (1+ 0.04 )^2 = 337.459R
Σ LHR = 2706.423E
A

LHR Masa Pelaksanaan = LHR masa perencanaan + (1+i)ᵑ


Masa Pelaksanaan (n) = 2+2 = 4 tahun
Perkembangan Lalu Lintas (i) = 6% = 0.06
Maka :
- Kendaraan Ringan 2 ton = 506.189 x (1+ 0.06 )^4 = 639.052
- Bus 8 ton = 607.427 x (1+ 0.06 )^4 = 766.862
- Truk 2 as 10 ton = 337.459 x (1+ 0.06 )^4 = 426.034
- Truk 2 as 13 ton = 458.945 x (1+ 0.06 )^4 = 579.407
- Truk 3 as 20 ton = 458.945 x (1+ 0.06 )^4 = 579.407
- Truk 5 as 40 ton = 337.459 x (1+ 0.06 )^4 = 426.034
Σ LHR = 3416.796

LHR Umur Rencana = LHR masa pelaksanaan + (1+i)ᵑ


Umur Rencana Jalan = 13 tahun sejak pelaksanaan selesai
Perkembangan Lalu Lintas (i) = 8% = 0.08
Maka :
- Kendaraan Ringan 2 ton = 639.052 x (1+ 0.08 )^15 = 1737.980
- Bus 8 ton = 766.862 x (1+ 0.08 )^15 = 2085.576
- Truk 2 as 10 ton = 426.034 x (1+ 0.08 )^15 = 1158.653
- Truk 2 as 13 ton = 579.407 x (1+ 0.08 )^15 = 1575.769
- Truk 3 as 20 ton = 579.407 x (1+ 0.08 )^15 = 1575.769
- Truk 5 as 40 ton = 426.034 x (1+ 0.08 )^15 = 1158.653
Σ LHR = 9292.401

LHR Rata-rata
LHR = Σ LHR masa pelaksanaan + Σ LHR umur rencana
2
= 3416.796 + 9292.401 = 6354.6 SMP/hari
2
Klasifikasi Jalan
Menurut
Fungsi Kelas LHR dalam SMP
Jalan Utama Jalan Kelas I > 20000
Jalan Sekunder Jalan Kelas II A 6000 s/d 20000
Jalan Kelas II B 1500 s/d 8000
Jalan Kelas II C < 2000
Jalan Jalan Kelas III -
Penghubung - -
Sumber : Bina Marga
Dengan memperhatikan tabel tersebut, maka rencana jalan termasuk Jalan Sekunder Kelas II A.

Menentukan Koefisien Distribusi (C)


Jalan direncanakan 2 jalur 2 arah, lihat tabel dibawah
DAFTAR II
Koefisien Distribusi Kendaraan (C)
Kendaraan Ringan* Kendaraan Berat**
Jumlah Lajur
1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
1 jalur 1.00 1.00 1.00 1.00
2 jalur 0.60 0.50 0.70 0.50
3 jalur 0.40 0.40 0.50 0.475
4 jalur - 0.30 - 0.45
5 jalur - 0.25 - 0.425
6 jalur - - - 0.40
* = berat total < 5 ton, misalnya ; mobil penumpang, pick up, mobil hantaran
** = berat total > 5 ton, misalnya ; bus, truk traktor, semi trailer, trailer
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987
Maka :
- Kendaraan Ringan 2 ton C = 0.50
- Bus 8 ton C = 0.50
- Truk 2 as 10 ton C = 0.50
- Truk 2 as 13 ton C = 0.50
- Truk 3 as 20 ton C = 0.50
- Truk 5 as 40 ton C = 0.50
Menentukan Angka Ekivalen (E)
Lihat Tabel
DAFTAR III
Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Beban Sumbu Angka Ekivalen
Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda
1000 2205 0.0002 -
2000 4409 0.0036 0.0003
3000 6614 0.0183 0.0016
4000 8818 0.0577 0.0050
5000 11023 0.1410 0.0121
6000 13228 0.2923 0.0251
7000 15432 0.5415 0.0466
8000 17637 0.9238 0.0794
8160 18000 1.0000 0.0860
9000 19841 1.4798 0.1273
10000 22046 2.2555 0.1940
11000 24251 3.3022 0.2840
12000 26455 4.6770 0.4022
13000 28660 6.4419 0.5540
14000 30864 8.6647 0.7452
15000 33069 11.4184 0.9820
16000 35276 14.7815 1.2712
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987
- Kendaraan Ringan 2 ton (1+1) = 0.0002 + 0.0002 = 0.0004
- Bus 8 ton (3+5) = 0.0183 + 0.1410 = 0.1593
- Truk 2 as 10 ton (4+6) = 0.0577 + 0.2923 = 0.3500
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 0.1410 + 0.9238 = 1.0648
- Truk 3 as 20 ton (6+14D) = 0.2923 + 0.5540 = 0.8463
- Truk 5 as 40 ton (8+16D+16D) = 0.9238 + 0.9820 + 0.9820
= 2.8878

Menentukan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


LEP = LHR masa pelaksanaan x C x E
- Kendaraan Ringan 2 ton = 639.052 x 0.50 x 0.0004 = 0.128
- Bus 8 ton = 766.86 x 0.50 x 0.1593 = 61.081
- Truk 2 as 10 ton = 426.034 x 0.50 x 0.3500 = 74.556
- Truk 2 as 13 ton = 579.407 x 0.50 x 1.0648 = 308.476
- Truk 3 as 20 ton = 579.407 x 0.50 x 0.8463 = 245.176
- Truk 5 as 40 ton = 426.034 x 0.50 x 2.8878 = 615.151
Σ LEP = 1304.568
Menentukan Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
LEA = LHR umur rencana x C x E
- Kendaraan Ringan 2 ton = 1737.98 x 0.50 x 0.0004 = 0.348
- Bus 8 ton = 2085.58 x 0.50 x 0.1593 = 166.116
- Truk 2 as 10 ton = 1158.65 x 0.50 x 0.3500 = 202.764
- Truk 2 as 13 ton = 1575.769 x 0.50 x 1.0648 = 838.939
- Truk 3 as 20 ton = 1575.77 x 0.50 x 0.8463 = 666.787
- Truk 5 as 40 ton = 1158.653 x 0.50 x 2.8878 = 1672.980
Σ LEA = 3547.934

Menentukan Lintas Ekivalen Tengah (LET)


LET = Σ LEP + Σ LEA
2
LET = 1304.568 + 3547.934 = 2426.251
2

Menentukan Lintas Ekivalen Rencana (LER)


LER = LET x Fp , Fp = UR/10
LER = 2426.251 x 13 = 3154.126
10

Mencari CBR
DATA CBR = 3,4,4,2,5,8,7,4,6,3,2,1,4,7 = 14 pcs
Jumlah yang sama atau lebih
CBR Persen (%) yang sama atau lebih besar
besar
1 14 14/14 x 100% = 100%
2 13 13/14 x 100% = 93%
2
3 11 11/14 x 100% = 78%
3
4 9 9/14 x 100% = 64%
4
4 - -
4 - -
5 5 5/14 x 100% = 35%
6 4 4/14 x 100% = 28%
7 3 3/14 x 100% = 21%
7
8 1 1/14 x 100% = 7%
PROSENTASE (%)

100 %

90 %

80 %
CBR 2
70 %

60 %

50 %

40 %

30 %

20 %

10 %

CBR
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CBR 2

CBR yang mewakili pada presentase 90% = 3.5


DDT = ( 3.6 x log CBR ) + 1.7
= ( 3.6 x log 3.5 ) + 1.7
= 3.7

Kelandaian Jalan dari soal = 8.00%


Menentukan Prosentase Kendaraan Berat (≥ 13 ton)
- Truk 2 as 13 ton = 340
- Truk 3 as 20 ton = 340
- Truk 5 as 40 ton = 250
Jumlah = 930
Prosentase = Σ Kendaraan Berat x 100%
Σ Total Kendaraan
= 930 x 100% = 44.7% > 30%
2080

Menentukan Faktor Regional (FR)


Kelandaian Maksimum (i) = 8.00%
Prosentase Kendaraan Berat = 44.71%
Iklim = > 900 mm/th lihat tabel
DAFTAR IV
Faktor Regional (FR)

Kelandaian I ( < 6 % ) Kelandaian II ( 6 s/d 10 % ) Kelandaian III ( > 10 % )


Iklim
% Kendaraan Berat % Kendaraan Berat % Kendaraan Berat
≤ 30% > 30% ≤ 30% > 30% ≤ 30% > 30%
I < 900 mm/th 0.5 1,0 - 1,5 1.0 1,5 - 2,0 1.5 2,0 - 2,5
II > 900 mm/th 1.5 2,0 - 2,5 2.0 2,5 - 3,0 2.5 3,0 - 3,5
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987

Menentukan IP
LER = 3154.126
Jalan Sekunder Kelas II A = Arteri lihat tabel
DAFTAR V
Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IP)
Klasifikasi Jalan
LER
Lokal Kolektor Arteri Tol
< 10 1,0 - 1,5 1.5 1,5 - 2,0 -
10 s/d 100 1.5 1,5 - 2,0 2.0 -
100 s/d 1000 1,5 - 2,0 2.0 2,0 - 2,5 -
> 1000 - 2,0 - 2,5 2.5 2.5
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987
Menentukan Ipo
Permukaan jalan paling atas menggunakan LASTON
DAFTAR VI
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Jenis Permukaan IPo Roughness (mm/km)
LASTON ≥4 ≤ 1000
3,9 - 3,5 > 1000
LASBUTAG 3,9 - 3,5 ≤ 2000
3,4 - 3,0 > 2000
HRA 3,9 - 3,5 ≤ 2000
3,4 - 3,0 > 2000
BURDA 3,9 - 3,5 < 2000
BURTU 3,4 - 3,0 < 2000
LAPEN 3,4 - 3,0 ≤ 3000
2,9 - 2,5 > 3000
LATASBUM 2,9 - 2,5 -
BURAS 2,9 - 2,5 -
LATASIR 2,9 - 2,5 -
JALAN TANAH ≤ 2,4 -
JALAN KERIKIL ≤ 2,4 -
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987

Menentukan ITP
LER = 3154.126
CBR = 3.5
DDT = 3.7
FR = 3.0
IP = 2.5
IPo = ≥4 lihat nomogram 1
Didapat ITP = 13.8
Rencana awal susunan perkerasan jalan.
- Laston (AC)(MS 744) = 4 cm
- ATB (Laston Atas)(MS 590) = 10 cm
- Pitrun Kelas B (CBR 50%) = ----- cm
lihat tabel
DAFTAR VIII
Batas-batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan
1 Lapis Permukaan
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
< 3,00 5 Lapis Pelindung ; Buras, Burtu, Burda
3,00 - 6,70 5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
6,71 - 7,49 7.5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
7,50 - 9,99 7.5 Lasbutag, Laston
≥ 10,00 10 Laston
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987
2 Lapis Pondasi
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
< 3,00 15
dengan kapur
20 * Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
3,00 - 7,49 dengan kapur
10 Laston Atas
20 * Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
7,50 - 9,99 dengan kapur, pondasi macadam
15 Laston Atas
Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
10 - 12,24 20
dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston Atas

Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah


≥ 12,25 25
dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston Atas
* = Batas 20 cm. Dapat diturunkan menjadi 15 cm, bila untuk pondasi bawah digunakan
material berbutir kasar.
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987

Dengan ITP = 13.8


Susunan perkerasan jalan yang digunakan adalah :
- Laston (AC)(MS 744) = 10 cm (tebal minimum)
- ATB (Laston Atas)(MS 590) = 25 cm (tebal minimum)
- Pitrun Kelas B (CBR 50%) = ----- cm
DAFTAR VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien Kekuatan
Kekuatan Bahan
Relatif
Jenis Bahan
Ms
a1 a2 a3 Kt (kg/cm) CBR (%)
(kg)
0.40 - - 744 - -
0.35 - - 590 - -
Laston
0.35 - - 454 - -
0.30 - - 340 - -
0.35 - - 744 - -
0.31 - - 590 - -
Lasbutag
0.28 - - 454 - -
0.26 - - 340 - -
0.30 - - 340 - - HRA
0.26 - - 340 - - Aspal Macadam
0.25 - - - - - Lapen (Mekanis)
0.20 - - - - - Lapen (Manual)
- 0.28 - 590 - -
- 0.26 - 454 - - Laston Atas
- 0.24 - 340 - -
- 0.23 - - - - Lapen (Mekanis)
- 0.19 - - - - Lapen (Manual)
- 0.15 - - 22 -
Stabiitas tanah dengan semen
- 0.13 - - 18 -
- 0.15 - - 22 -
Stabiitas tanah dengan kapur
- 0.13 - - 18 -
- 0.14 - - - 100 Batu pecah (kelas A)
- 0.13 - - - 80 Batu pecah (kelas B)
- 0.12 - - - 60 Batu pecah (kelas C)
- - 0.13 - - 70 Sirtu/pirtu (kelas A)
- - 0.12 - - 50 Sirtu/pirtu (kelas B)
- - 0.11 - - 30 Sirtu/pirtu (kelas C)
- - 0.10 - - 20 Tanah/lempung kepasiran
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987

ITP = d1 x a1 + d2 x a2 + d3 x a3
15 = 10 x 0.40 + 25 x 0.28 + d3 x 0.12
15 = 11 + d3 x 0.12
d3 = 13.8 - 11 = 23.33 cm diambil 20 cm
0.12
Susunan perkerasan jalan yang digunakan adalah :
- Laston (AC)(MS 744) = 10 cm
- ATB (Laston Atas)(MS 590) = 25 cm
- Pitrun Kelas B (CBR 50%) = 20 cm

20 cm

Lebar Perkerasan tiap arah = 8 m


Lebar Total untuk 2 jalur 2 arah = 16 m
GEOMETRIK JALAN
Mencari Sudut Azimuth
Diketahui Koordinat titik sebagai berikut :
A = ( 4036 , 9224 ) z = 75
C = ( 4289 , 11051 ) z = 157
B = ( 5294 , 10159 ) z = 30

α A-C = Arc Tg XC - XA
[ ]
YC - YA
= Arc Tg 4289 - 4036
[ ]
11051 - 9224
= 7.88 ᴼ 180 + 7.88 = 188 ᴼ
α C-B = Arc Tg XB - XC
[ ]
YB - YC
= Arc Tg 5294 - 4289
[ ]
10159 - 11051
= -48.41 ᴼ 180 + -48.41 = 132 ᴼ

Mencari Sudut Antar Titik


α = α A-C - α C-B
= 188 - 132
= 56 ᴼ

Menghitung Jarak Antar Titik


Menggunakan rumus Phytagoras
d A-C = √ (XC - XA) ² + (YC - YA) ²
= √ 4289 - 4036 ² + 11051 - 9224 ²
= √ 3401938
= 1844 m
d C-B = √ (XB - XC ² + (YB - YC ²
= √ 5294 - 4289 ² + 10159 - 11051 ²
= √ 1805689
= 1344 m
Σd = d A-C + d C-B
= 1844 + 1344
= 3188 m
Menghitung Kelandaian Melintang
Untuk menentukan jenis medan dalam perencanaan jalan raya, perlu diketahui jenis kelandaian
melintang pada medan dengan ketentuan :
- Kelandaian dihitung tiap titik.
- Potongan melintang 100 m dihitung dari as jalan ke samping kanan dan kiri
Tabel Perhitungan Kelandaian Jalan
Elevasi Lebar Klasifikasi
No STA Beda Tinggi (m) Kelandaian
Kiri Kanan (m) Medan
1 Titik A 73.18 67.32 5.86 200 2.93% Datar
2 Titik C 154.83 152.57 2.26 200 1.13% Datar
3 Titik B 33.73 28.54 5.19 200 2.60% Datar
Σ= 6.66%
Dari tabel diatas, dapat diketahui :
Jumlah titik = 3
Medan datar = 3
Medan berbukit = 0
Kelandaian rata-rata :
= Σ Kelandaian
jumlah titik
= 6.66%
3
= 2.22%

Dari 3 titik didominasi oleh medan datar, maka menurut tabel II.6 TPGJAK Halaman 11, maka
diambil klasifikasi fungsi jalan Arteri sesuai dengan perencanaan tebal perkerasan jalan dengan
kecepatan minimum 60 km/jam dan kecepatan maksimum 80 km/jam.

Diambil kecepatan rencana :


Vr = 75 km/jam
ALINEMEN HORISONTAL
Data :
Jalan Sekunder Kelas II A (Arteri)
Vr = 75 km/jam
e max = 10%
en = 2%
Lebar Perkerasan = 16 m , utk lebar jalur 1 arah (b) = 8 m
f max = 0.192 - ( 0.00065 x Vr )
= 0.192 - ( 0.00065 x 75 )
= 0.143
R min = Vr²
127 ( e max + f max )
2
= 75
127 ( 0.100 + 0.143 )
= 5625
30.893
= 182 m
D max = 181913.53 x ( e max + f max )
Vr²
= 181913.53 x ( 0.100 + 0.143 )
2
75
= 44250
5625
= 7.87 ᴼ

Tikungan di Titik C - Jenis Spiral - Circle - Spiral


α = 180 - 56 ᴼ = 124 ᴼ
Direncanakan :
Rd = 185 m > R min
Vr = 75 km/jam
Menentukan Superelevasi Desain
Dd = 1432.4
Rd
= 1432.4
185
= 7.74 ᴼ
ed = - e max x Dd² + 2 x e max x Dd H
D max D max (
L
2
= - 0.10 x 7.74 + 2 x 0.10 x 7.74 m
u
2 a)
7.87 7.87 sL
= 0.1000 = 10.00% > e d dari Bina Marga = 5,3 % (
P
digunakan ed = 5.30% ke
m
r
)
m
u
k
sL

P(
ke
m
r
Perhitungan Lengkung Peralihan (Ls) )
m
- Berdasarkan waktu tempuh maksimum = 3 detik untuk melintasi lengkung u
k
Ls = Vr x T a
a
3.6
n
= 75 x 3 = 62.50 m
D
3.6 a
- Berdasarkan rumus modifikasi Shortt n
a
Ls = 0.022 Vr³ - 2.727 Vr x ed u
A
Rd x c c R
3
= 0.022 75 - 2.727 75 x 0.0530 E
A
185 x 0.4 0.4
= 125.42 - 27.10 = 98.32 m
- Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang (re)
Untuk Vr ≤ 75 km/jam , re = 0.00549
Ls = ( e max - en ) x Vr
3.6 x re
= ( 0.10 - 0.02 ) x 75
3.6 x 0.0055
= 4.04 x 75
= 303.333 m
- Berdasarkan rumus Bina Marga , m = 125
Ls = b x m x ( en + ed )
= 8 x 125 x ( 0.02 + 0.05 )
= 73 m
Diambil nilai yang efisien Ls berdasarkan waktu tempuh = 62.50 m
Ɵs = Ls x 360
4 x π x Rd
= 62.50 x 360
4 x 3.14 x 185
= 9.68 ᴼ
αc = α1 - ( 2 x Ɵs )
= 124 - ( 2 x 9.68 )
= 104.340 ᴼ
Lc = αc x π x Rd
180
= 104.340 x 3.14 x 185
180
= 336.7299 m
Syarat Tikungan jenis Spiral - Circle - Spiral :
αc > 0 = 104.34 > 0 (OK)
Lc > 20 m = 336.73 > 20 m (OK)
Menghitung Besaran Tikungan
Xs = Ls x Ls²
( 1 - )
40 x Rd²
2
= 62.50 x 63
( 1 - 2 )
40 x 185
= 62.32 m
Ys = Ls²
6 x Rd
2
= 63
6 x 185
= 3.52 m
P = Ls²
- Rd ( 1 - cos Ɵs )
6 x Rd
2
= 63
- 185 ( 1 - cos 9.68 )
6 x 185
= 3.52 - 2.64
= 0.88 m
K = Ls - Ls³ - Rd x sin Ɵs
40 x Rd²
3
= 63 - 63 - 185 x sin 9.68
2
40 x 185
= 63 - 0.18 - 31.12
= 31.20 m
Tt = Rd + P x tan 0.5 α + K
= 185 + 0.88 x tan 0.5 124 + 31.20
= 378.65 m
Et = Rd + P
- Rd
cos 0.5 α
= 185 + 0.88
- 185
cos 0.5 124
= 209.048 m
Lt = Lc + ( 2 x Ls )
= 336.7299 + ( 2 x 63 )
= 461.7299 m
Cek perhitungan :
2 x Tt > Lt
2 x 378.65 > 461.73
757.3077 > 461.73 m
Tikungan jenis Spiral - Circle - Spiral dapat digunakan.
Menghitung pelebaran perkerasan di tikungan
Jalan Sekunder Kelas II A (Arteri) muatan sumbu terberat 10 ton sehingga direncanakan kendaraan yang
melintas adalah kendaaan berat, sehingga :
Vr = 75 km/jam
Rd = 185 m
n = 4 (jumlah jalur)
c = 0.8 m (kebebasan samping)
b = 2.6 m (lebar lintasan kendaraan berat pada jalan lurus)
p = 7.6 m (jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)
A = 1.2 m (lebar tonjolan depan kendaraan berat)
Rumus :
B = n ( b' + c ) + ( n - 1 ) Td + Z
Dimana :
B = Lebar perkerasan jalan di tikungan
n = Jumlah lajur lintasan (4 lajur)
b = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
c = Kebebasan samping (0,8 m)
Td = Lebar melintang akibar tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
Perhitungan :
b'' = Rd - √ Rd² - p²
2 2
= 185 - √ 185 - 7.60
= 0.16 m
b' = b + b''
= 2.6 + 0.156
= 2.76 m
Td = √ Rd² + A ( p + A ) - Rd
2
= √ 185 + 1.2 ( 7.6 + 1.2 ) - 185
= 0.03 m
Z = 0.105 x Vr
√ Rd
= 0.105 x 75
√ 185
= 0.58 m
B = n ( b' + c ) + ( n - 1 ) Td + Z
= 4 ( 2,74 + 0,8 ) + ( 4 - 1 ) 0,03 + 0,52
= 16.05 m
Lebar Perkerasan = 16 m
Ternyata , B > 16 m
Maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan C sebesar :
= 16.05 - 16
= 0.05 m
Menghitung kebebasan samping pada tikungan Titik C
Data :
Jalan Sekunder Kelas II A (Arteri)
Vr = 75 km/jam f max = 0.143
Rd = 185 m lebar pengawasan minimal :
W = 16 m = 175 m
Lc = 336.7299 m
Ls = 63 m
Perhitungan :
R' = Rd - 0.5 W
= 185 - 0.5 16
= 177 m
Lt = Lc + ( 2 x Ls )
= 336.7299 + ( 2 x 63 )
= 461.73 m
Jarak Pandang Henti berdasarkan TPGJAK 1997 :
Jh = 0.694 x Vr + 0.004 x Vr²
fp
2
= 0.694 x 75 + 0.004 x 75
0.14325
= 209.1181 m
Jarak Pandang Henti Shirley L.hendarsin :
Kelandaian jalan = 8% , dengan T = 3 detik
Jh = 0.278 x Vr x T Vr²
254 x fp ± L
2
= 0.278 x 75 x 3 75
254 x 0.14325 ± 0.08
2
Jh1 = 0.278 x 75 x 3 75
254 x 0.14325 + 0.08
= 161.7467 m
2
Jh2 = 0.278 x 75 x 3 75
254 x 0.14325 - 0.08
= 412.6792 m
Diambil yang terbesar
Jh = 412.6792 m

Jarak Pandang Menyiap


Jd = d1 + d2 + d3 + d4
Dengan :
d1 = 0.278 x T1 x Vr - m a x T1
2
d2 = 0.278 x T2 x Vr
d3 = 55 m (ketetapan Bina Marga umtuk Vr = 60 s/d 80 km/jam)
d4 = 2
x d2
3
Dimana :
T1 = waktu (detik) = 2.12 + ( 0.026 x Vr )
T2 = waktu kendaraan di jalur lawan (detik)
= 6.56 + ( 0.048 x Vr )
a = percepatan rata-rata (km/jam/detik)
= 2.052 + ( 0.0036 x Vr )
m = perbedaan kendaraan yang menyiap dan kendaraan yang disiap (m)
= 10 km/jam (ketetapan Bina Marga)
Maka :
T1 = 2.12 + ( 0.026 x 75 )
= 4.07 detik
T2 = 6.56 + ( 0.048 x 75 )
= 10.16 detik
a = 2.052 + ( 0.0036 x 75 )
= 2.322 km/jam/detik
d1 = 0.278 x T1 x Vr - m a x T1
2
= 0.278 x 4.07 x 75 - 10 2.322 x 4.07
2
= 31.39 m
d2 = 0.278 x T2 x Vr
= 0.278 x 10.16 x 75
= 211.836 m
d3 = 55 m
d4 = 2
x d2
3
= 2
x 211.836
3
= 141.22 m
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
= 31.39 + 211.836 + 55 + 141.22
= 439.45 m
Kebebasan Samping yang tersedia (mo) :
= 1 x ( lebar pengawan minimal - W )
2
= 1 x ( 175 - 16 )
2
= 79.50 m
Kebebasan Samping berdasarkan Jarak Pandang Henti :
m = R' x ( 1 - cos 28.65 x Jh )
R'
= 177 x ( 1 - cos 28.65 x 412.679 )
177
= 107.27 m
Kebebasan Samping berdasarkan Jarak Pandang Henti :
m = R' x ( 1 - cos 28.65 x Jd )
R'
= 177 x ( 1 - cos 28.65 x 439.45 )
177
= 119.76 m
Kebebasan samping henti
m > mo
107.27 > 79.50 , "TIDAK AMAN"
maka sebelum memasuki tikungan C harus dipasang rambu - rambu
"DILARANG BERHENTI"
Kebebasan samping menyiap
m > mo
119.76 > 79.50 , "TIDAK AMAN"
maka sebelum memasuki tikungan C harus dipasang rambu - rambu
"DILARANG MENDAHULUI"

Hasil Perhitungan :
Tikungan di Titik C menggunakan jenis Spiral-Circle-Spiral dengan data perhitungan sebagai berikut :
α1 = 124 ᴼ
Rd = 185 m
e max = 10%
ed = 5.30%
en = 2%
Ls = 63 m
Ɵs = 9.68 ᴼ
Lc = 336.7299 m
Xs = 62.32 m
Ys = 3.52 m
P = 0.88 m
K = 31.20 m
Tt = 378.65 m
Et = 209.05 m
Lt = 461.73 m

22 2 2 32
32 2 2 2 22 2
STATIONING
Data :
d A-C = 1844 m
d C-B = 1344 m
Tikungan di Titik C , Spiral - Circle - Spiral
Lsb = 62.50 m Xs = 62.32 m
Lcb = 336.73 m Ys = 3.52 m
Ttb = 378.65 m

STA A = 0.00 m = STA 0 + 000 m


STA C = STA A + d A-C
= 0.00 + 1844
= 1844 m = STA 1 + 844 m
STA TSb = STA C - Ttb
= 1844 - 378.65
= 1465.78 m = STA 1 + 465 m
STA SCb = STA TSb + Xs
= 1465.78 + 62.32
= 1528.10 m = STA 1 + 528 m
STA CSb = STA SCb + Lsb
= 1528.10 + 62.50
= 1590.60 m = STA 1 + 590 m
STA STb = STA CSb + Xs
= 1590.60 + 62.32
= 1652.92 m = STA 1 + 652 m
STA B = STA C + d C-B
= 1844.43 + 1344 H
= 3188.19 m = STA 3 + 188 m (
L
m
u
)
a
L
s

(
P
k
e
m
r
)
m
u
k
a
a
n

D
a
(
L
m
u
)
a
Kontrol Overlapping L
s
Vrenc = 75 km/jam (
P
Vr = 75 x 1000 = 20.83 km/jam k
e
m
r
3600 )
m
Syarat Overlapping : u
k
ƛn ≥ d' , dimana d' = Vr x 3 a
a
= 20.83 x 3
n
= 62.50 m
D
Sehingga agar tidak terjadi Overlapping, maka harus a n ≥ 62.50 m a
Titik A dengan Titik C n
a
d1 = d A-C - Ttb u
= A
1844 - 378.65 R
= 1465.78 m > 62.50 m "AMAN" E
A

Titik C dengan Titik B


d2 = STA B - STA STb
= 3188 - 1652.92
= 1535.27 m > 62.50 m "AMAN"
ALINEMEN VERTIKAL
Menentukan Elevasi Tanah Asli dan Elevasi AS jalan :
Elevasi Tanah Asli Elevasi Rencana As Jalan
No STA
(m) (m)
1 0+ 000 70.00 70.00 Titik A
2 0+ 922 122.00 130.00 Titik Pv1
3 1+ 844 157.00 157.00 Titik C
4 2+ 516 107.00 105.00 Titik Pv2
5 3+ 188 30.00 30.00 Titik B
Menentukan Kelandaian :
Titik A sampai dengan Titik Pv1
g1 = Elevasi Pv1 - Elevasi A x 100%
STA Pv1 - STA A
= 130.00 - 70.00 x 100%
922 - 0
= 6.51%
Titik Pv1 sampai dengan Titik C
g2 = Elevasi C - Elevasi Pv1 x 100%
STA C - STA Pv1
= 157.00 - 130.00 x 100%
1844 - 922
= 2.93%
Titik C sampai dengan Titik Pv2
g3 = Elevasi Pv2 - Elevasi C x 100%
STA Pv2 - STA C
= 105.00 - 157.00 x 100%
2516 - 1844
= -7.74%
Titik Pv2 sampai dengan Titik B
g4 = Elevasi B - Elevasi Pv2 x 100%
STA B - STA Pv2
= 30.00 - 105.00 x 100%
3188 - 2516
= -11.16%
Menghitung Lengkung Vertikal
Lengkung Vertikal di Titik Pv1
Stationing Pv1 = 922 m
Elevasi Pv1 = 130 m
Vr = 75 km/jam
g1 = 6.51%
g2 = 2.93%
A = g2 - g1
= 2.93% - 6.51%
= -3.58% (lengkung cembung)
Jh = 0.278 Vr T + Vr²
254 x fp ± g
2
= 0.278 75 2.5 + 75
254 x 0.35 - -0.04
= 109.5282 m

Mencari Panjang Lengkung Vertikal Pv1 :


Berdasarkan syarat keluwesan :
Lv = 0.6 x Vr
= 0.6 x 75
= 45 m
Berdasarkan syarat drainase :
Lv = 40 x A
= 40 x 3.57918
= 143.167 m
Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi :
Lv = V x t
= 75 x 1000 x 3
3600
= 62.50 m
Pengurangan goncangan :
Lv = V² x A
360
2
= 75 x 3.57918
360
= 55.92 m
Diambil yang terbesar
Lv = 143.17 m
Cek Syarat : Jh < Lv
109.5282 < 143.17 m "AMAN"

Ev1 = A x Lv = 3.57918 x 143.17 = 0.64 m


800 800
X1 = 0.25 x Lv = 0.25 x 143.17 = 35.79 m
Y1 = A x X1²
200 x Lv
2
= 3.58 x 35.79
200 x 143.17
= 0.16 m
Stationing Lengkung Vertikal Pv1 :
STA PLV1 = STA PV1 - 0.5 x Lv
= 922 - 0.5 x 143.17
= 850.42 m
STA A1 = STA PV1 - 0.25 x Lv
= 922 - 0.25 x 143.17
= 886.21 m
STA B1 = STA PV1 + 0.25 x Lv
= 922 + 0.25 x 143.17
= 957.79 m
STA PTV1 = STA PV1 + 0.5 x Lv
= 922 + 0.5 x 143.17
= 993.58 m

Elevasi Lengkung Vertikal


Elv PLV1 = Elv PV1 - 0.5 Lv x g1
= 130.00 - 0.5 143.17 x 0.0651
= 125.34 m
Elv A1 = Elv PV1 - 0.25 Lv x g1 + y1
= 130.00 - 0.25 143.17 x 0.0651 + 0.16
= 127.8309 m
Elv PPV1 = Elv PV1 + Ev1
= 130.00 + 0.64
= 130.64 m
Elv B1 = Elv PV1 + 0.25 Lv x g2 + y1
= 130.00 + 0.25 143.17 x 0.0293 + 0.16
= 131.21 m
Elv PTV1 = Elv PV1 + 0.5 Lv x g2
= 130.00 + 0.5 143.17 x 0.0293
= 132.10 m

Lengkung Vertikal di Titik Pv2


Stationing Pv2 = 2516 m
Elevasi Pv2 = 105 m
Vr = 75 km/jam
g3 = -7.74%
g4 = -11.16%
A = g4 - g3
= -11.16% - -7.74%
= -3.42% (lengkung cembung)
Jh = 0.278 Vr T + Vr²
254 x fp ± g
2
= 0.278 75 2.5 + 75 2
254 x 0.35 - -0.03
= 109.7621 m
Mencari Panjang Lengkung Vertikal Pv2 :
Berdasarkan syarat keluwesan :
Lv = 0.6 x Vr
= 0.6 x 75
= 45 m
Berdasarkan syarat drainase :
Lv = 40 x A
= 40 x 3.42262
= 136.9048 m
Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi :
Lv = V x t
= 75 x 1000 x 3
3600
= 62.50 m
Pengurangan goncangan :
Lv = V² x A
360
2
= 75 x 3.42262
360
= 53.48 m
Diambil yang terbesar
Lv = 136.90 m
Cek Syarat : Jh < Lv
109.7621 < 136.90 m
Ev2 = A x Lv = 3.42262 x 136.90 = 0.59 m
800 800
X2 = 0.25 x Lv = 0.25 x 136.90 = 34.23 m
Y2 = A x X1²
200 x Lv
2
= 3.42 x 34.23
200 x 136.90
= 0.15 m

Stationing Lengkung Vertikal Pv2 :


STA PLV2 = STA PV2 - 0.5 x Lv
= 2516 - 0.5 x 136.90
= 2447.55 m
STA A2 = STA PV2 - 0.25 x Lv
= 2516 - 0.25 x 136.90
= 2481.77 m
STA B2 = STA PV2 + 0.25 x Lv
= 2516 + 0.25 x 136.90
= 2550.23 m
STA PTV2 = STA PV2 + 0.5 x Lv
= 2516 + 0.5 x 136.90
= 2584.45 m

Elevasi Lengkung Vertikal


Elv PLV2 = Elv PV2 - 0.5 Lv x g3
= 105.00 - 0.5 136.90 x -0.0774
= 110.30 m
Elv A2 = Elv PV2 - 0.25 Lv x g3 - y2
= 105.00 - 0.25 136.90 x -0.0774 - 0.15
= 107.50 m
Elv PPV2 = Elv PV2 - Ev2
= 105.00 - 0.59
= 104.41 m
Elv B2 = Elv PV2 - 0.25 Lv x g4 - y2
= 105.00 - 0.25 136.90 x 0.1116 - 0.15
= 101.03 m
Elv PTV2 = Elv PV2 - 0.5 Lv x g4
= 105.00 - 0.5 136.90 x 0.1116
= 97.36 m

2 2 2

Anda mungkin juga menyukai