NO NIM
A B C D E
39 C.131.16.0205 4 2 4 2 5
Harga
NO NIM
1 2 3 4 5
39 C.131.16.0205 3 4 4 2 5
15 7
Harga CBR
6 7 8 9 10 11 12 13 14
8 7 4 6 3 2 1 4 7
250
TUGAS BESAR MATA KULIAH
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
DOSEN : Ir. SUPOYO, MT.
Dosen Asistensi :
Ir. SUPOYO, MT.
Oleh :
Nama : Hilal Choirul Faton
NIM : C.131.16.0190
Teknik Sipil A Kelas Sore
L(
m
u
a)
YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO sL
FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG (
P
2017 k
e
m
r
)
m
u
k
Diketahui data lalu lintas sebagai berikut :
a. CBR = 3,4,4,2,5,8,7,4,6,3,2,1,4,7
b. Landai Jalan 4% dengan curah hujan tinggi.
c. Perencanaan jalan diselesaikan dalam waktu 2 th dengan pertumbuhan lalu lintas = 4 %/th.
d. Waktu pelaksanaan 2 th , dengan i selama waktu pelaksanaan 5 %/th.
e. Direncanakan jalan dapat dipakai selama 15th sebelum mengalami kerusakan berat
dan selama waktu tersebut i = 7 %/th.
f. Data lalu lintas kendaraan :
- Kendaraan Ringan 2 ton = 450
- Bus 8 ton = 450
- Truk 2 as 10 ton = 250 Total = 2080
- Truk 2 as 13 ton = 340
- Truk 3 as 20 ton = 340
- Truk 5 as 40 ton = 250
g. Bahan Perkerasan
- Laston (AC)(MS 744) = 4 cm , a1 = 0.40
- ATB (Laston Atas)(MS 590) = 10 cm , a2 = 0.28
- Pitrun Kelas B (CBR 50%) = ----- cm , a3 = 0.12
Rencanakan tebal perkerasan jalan 2 jalur 2 arah dengan data diatas !!
Penyelesaian
Menghitung LHR dengan satuan SMP
Faktor Satuan Mobil Penumpang
Jenis Kendaraan Faktor SMP
Sepeda Motor 0.4
Mobil Penumpang 1.0
Truk Ringan (< 5 ton) 1.0
Truk Sedang (> 5 ton) 1.2
Truk Berat (> 10 ton) 1.2
Bus 1.2
Kendaraan Tidak Bermotor 0.2
Sumber : MKJI 1997
Data Lalu Lintas Harian Rata-rata
Jenis Kendaraan Berat Jumlah Faktor SMP LHR
Kendaraan Ringan 2 ton 450 1.0 450
Bus 8 ton 450 1.2 540
Truk 2 as 10 ton 250 1.2 300 H
Truk 2 as 13 ton 340 1.2 408 (
L
Truk 3 as 20 ton 340 1.2 408 m
u
)
a
Truk 5 as 40 ton 250 1.2 300 L
s
Total LHR 2406 (
P
k
e
m
r
)
m
u
m
u
a)
sL
P(
LHR Masa Perencanaan = LHR + (1+i)ᵑ ke
m
r
Masa Perencanaan (n) = 3 tahun )
m
Perkembangan Lalu Lintas (i) = 4% = 0.04 u
k
Maka : a
- Kendaraan Ringan 2 ton = 450 x (1+ 0.04 )^2 = 506.189a
n
- Bus 8 ton = 540 x (1+ 0.04 )^2 = 607.427
D
- Truk 2 as 10 ton = 300 x (1+ 0.04 )^2 = 337.459a
- Truk 2 as 13 ton = 408 x (1+ 0.04 )^2 = 458.945n
a
- Truk 3 as 20 ton = 408 x (1+ 0.04 )^2 = 458.945u
A
- Truk 5 as 40 ton = 300 x (1+ 0.04 )^2 = 337.459R
Σ LHR = 2706.423E
A
LHR Rata-rata
LHR = Σ LHR masa pelaksanaan + Σ LHR umur rencana
2
= 3416.796 + 9292.401 = 6354.6 SMP/hari
2
Klasifikasi Jalan
Menurut
Fungsi Kelas LHR dalam SMP
Jalan Utama Jalan Kelas I > 20000
Jalan Sekunder Jalan Kelas II A 6000 s/d 20000
Jalan Kelas II B 1500 s/d 8000
Jalan Kelas II C < 2000
Jalan Jalan Kelas III -
Penghubung - -
Sumber : Bina Marga
Dengan memperhatikan tabel tersebut, maka rencana jalan termasuk Jalan Sekunder Kelas II A.
Mencari CBR
DATA CBR = 3,4,4,2,5,8,7,4,6,3,2,1,4,7 = 14 pcs
Jumlah yang sama atau lebih
CBR Persen (%) yang sama atau lebih besar
besar
1 14 14/14 x 100% = 100%
2 13 13/14 x 100% = 93%
2
3 11 11/14 x 100% = 78%
3
4 9 9/14 x 100% = 64%
4
4 - -
4 - -
5 5 5/14 x 100% = 35%
6 4 4/14 x 100% = 28%
7 3 3/14 x 100% = 21%
7
8 1 1/14 x 100% = 7%
PROSENTASE (%)
100 %
90 %
80 %
CBR 2
70 %
60 %
50 %
40 %
30 %
20 %
10 %
CBR
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CBR 2
Menentukan IP
LER = 3154.126
Jalan Sekunder Kelas II A = Arteri lihat tabel
DAFTAR V
Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IP)
Klasifikasi Jalan
LER
Lokal Kolektor Arteri Tol
< 10 1,0 - 1,5 1.5 1,5 - 2,0 -
10 s/d 100 1.5 1,5 - 2,0 2.0 -
100 s/d 1000 1,5 - 2,0 2.0 2,0 - 2,5 -
> 1000 - 2,0 - 2,5 2.5 2.5
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987
Menentukan Ipo
Permukaan jalan paling atas menggunakan LASTON
DAFTAR VI
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Jenis Permukaan IPo Roughness (mm/km)
LASTON ≥4 ≤ 1000
3,9 - 3,5 > 1000
LASBUTAG 3,9 - 3,5 ≤ 2000
3,4 - 3,0 > 2000
HRA 3,9 - 3,5 ≤ 2000
3,4 - 3,0 > 2000
BURDA 3,9 - 3,5 < 2000
BURTU 3,4 - 3,0 < 2000
LAPEN 3,4 - 3,0 ≤ 3000
2,9 - 2,5 > 3000
LATASBUM 2,9 - 2,5 -
BURAS 2,9 - 2,5 -
LATASIR 2,9 - 2,5 -
JALAN TANAH ≤ 2,4 -
JALAN KERIKIL ≤ 2,4 -
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987
Menentukan ITP
LER = 3154.126
CBR = 3.5
DDT = 3.7
FR = 3.0
IP = 2.5
IPo = ≥4 lihat nomogram 1
Didapat ITP = 13.8
Rencana awal susunan perkerasan jalan.
- Laston (AC)(MS 744) = 4 cm
- ATB (Laston Atas)(MS 590) = 10 cm
- Pitrun Kelas B (CBR 50%) = ----- cm
lihat tabel
DAFTAR VIII
Batas-batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan
1 Lapis Permukaan
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
< 3,00 5 Lapis Pelindung ; Buras, Burtu, Burda
3,00 - 6,70 5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
6,71 - 7,49 7.5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
7,50 - 9,99 7.5 Lasbutag, Laston
≥ 10,00 10 Laston
Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum 1987
2 Lapis Pondasi
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
< 3,00 15
dengan kapur
20 * Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
3,00 - 7,49 dengan kapur
10 Laston Atas
20 * Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
7,50 - 9,99 dengan kapur, pondasi macadam
15 Laston Atas
Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
10 - 12,24 20
dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston Atas
ITP = d1 x a1 + d2 x a2 + d3 x a3
15 = 10 x 0.40 + 25 x 0.28 + d3 x 0.12
15 = 11 + d3 x 0.12
d3 = 13.8 - 11 = 23.33 cm diambil 20 cm
0.12
Susunan perkerasan jalan yang digunakan adalah :
- Laston (AC)(MS 744) = 10 cm
- ATB (Laston Atas)(MS 590) = 25 cm
- Pitrun Kelas B (CBR 50%) = 20 cm
20 cm
α A-C = Arc Tg XC - XA
[ ]
YC - YA
= Arc Tg 4289 - 4036
[ ]
11051 - 9224
= 7.88 ᴼ 180 + 7.88 = 188 ᴼ
α C-B = Arc Tg XB - XC
[ ]
YB - YC
= Arc Tg 5294 - 4289
[ ]
10159 - 11051
= -48.41 ᴼ 180 + -48.41 = 132 ᴼ
Dari 3 titik didominasi oleh medan datar, maka menurut tabel II.6 TPGJAK Halaman 11, maka
diambil klasifikasi fungsi jalan Arteri sesuai dengan perencanaan tebal perkerasan jalan dengan
kecepatan minimum 60 km/jam dan kecepatan maksimum 80 km/jam.
P(
ke
m
r
Perhitungan Lengkung Peralihan (Ls) )
m
- Berdasarkan waktu tempuh maksimum = 3 detik untuk melintasi lengkung u
k
Ls = Vr x T a
a
3.6
n
= 75 x 3 = 62.50 m
D
3.6 a
- Berdasarkan rumus modifikasi Shortt n
a
Ls = 0.022 Vr³ - 2.727 Vr x ed u
A
Rd x c c R
3
= 0.022 75 - 2.727 75 x 0.0530 E
A
185 x 0.4 0.4
= 125.42 - 27.10 = 98.32 m
- Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang (re)
Untuk Vr ≤ 75 km/jam , re = 0.00549
Ls = ( e max - en ) x Vr
3.6 x re
= ( 0.10 - 0.02 ) x 75
3.6 x 0.0055
= 4.04 x 75
= 303.333 m
- Berdasarkan rumus Bina Marga , m = 125
Ls = b x m x ( en + ed )
= 8 x 125 x ( 0.02 + 0.05 )
= 73 m
Diambil nilai yang efisien Ls berdasarkan waktu tempuh = 62.50 m
Ɵs = Ls x 360
4 x π x Rd
= 62.50 x 360
4 x 3.14 x 185
= 9.68 ᴼ
αc = α1 - ( 2 x Ɵs )
= 124 - ( 2 x 9.68 )
= 104.340 ᴼ
Lc = αc x π x Rd
180
= 104.340 x 3.14 x 185
180
= 336.7299 m
Syarat Tikungan jenis Spiral - Circle - Spiral :
αc > 0 = 104.34 > 0 (OK)
Lc > 20 m = 336.73 > 20 m (OK)
Menghitung Besaran Tikungan
Xs = Ls x Ls²
( 1 - )
40 x Rd²
2
= 62.50 x 63
( 1 - 2 )
40 x 185
= 62.32 m
Ys = Ls²
6 x Rd
2
= 63
6 x 185
= 3.52 m
P = Ls²
- Rd ( 1 - cos Ɵs )
6 x Rd
2
= 63
- 185 ( 1 - cos 9.68 )
6 x 185
= 3.52 - 2.64
= 0.88 m
K = Ls - Ls³ - Rd x sin Ɵs
40 x Rd²
3
= 63 - 63 - 185 x sin 9.68
2
40 x 185
= 63 - 0.18 - 31.12
= 31.20 m
Tt = Rd + P x tan 0.5 α + K
= 185 + 0.88 x tan 0.5 124 + 31.20
= 378.65 m
Et = Rd + P
- Rd
cos 0.5 α
= 185 + 0.88
- 185
cos 0.5 124
= 209.048 m
Lt = Lc + ( 2 x Ls )
= 336.7299 + ( 2 x 63 )
= 461.7299 m
Cek perhitungan :
2 x Tt > Lt
2 x 378.65 > 461.73
757.3077 > 461.73 m
Tikungan jenis Spiral - Circle - Spiral dapat digunakan.
Menghitung pelebaran perkerasan di tikungan
Jalan Sekunder Kelas II A (Arteri) muatan sumbu terberat 10 ton sehingga direncanakan kendaraan yang
melintas adalah kendaaan berat, sehingga :
Vr = 75 km/jam
Rd = 185 m
n = 4 (jumlah jalur)
c = 0.8 m (kebebasan samping)
b = 2.6 m (lebar lintasan kendaraan berat pada jalan lurus)
p = 7.6 m (jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat)
A = 1.2 m (lebar tonjolan depan kendaraan berat)
Rumus :
B = n ( b' + c ) + ( n - 1 ) Td + Z
Dimana :
B = Lebar perkerasan jalan di tikungan
n = Jumlah lajur lintasan (4 lajur)
b = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
c = Kebebasan samping (0,8 m)
Td = Lebar melintang akibar tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
Perhitungan :
b'' = Rd - √ Rd² - p²
2 2
= 185 - √ 185 - 7.60
= 0.16 m
b' = b + b''
= 2.6 + 0.156
= 2.76 m
Td = √ Rd² + A ( p + A ) - Rd
2
= √ 185 + 1.2 ( 7.6 + 1.2 ) - 185
= 0.03 m
Z = 0.105 x Vr
√ Rd
= 0.105 x 75
√ 185
= 0.58 m
B = n ( b' + c ) + ( n - 1 ) Td + Z
= 4 ( 2,74 + 0,8 ) + ( 4 - 1 ) 0,03 + 0,52
= 16.05 m
Lebar Perkerasan = 16 m
Ternyata , B > 16 m
Maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan C sebesar :
= 16.05 - 16
= 0.05 m
Menghitung kebebasan samping pada tikungan Titik C
Data :
Jalan Sekunder Kelas II A (Arteri)
Vr = 75 km/jam f max = 0.143
Rd = 185 m lebar pengawasan minimal :
W = 16 m = 175 m
Lc = 336.7299 m
Ls = 63 m
Perhitungan :
R' = Rd - 0.5 W
= 185 - 0.5 16
= 177 m
Lt = Lc + ( 2 x Ls )
= 336.7299 + ( 2 x 63 )
= 461.73 m
Jarak Pandang Henti berdasarkan TPGJAK 1997 :
Jh = 0.694 x Vr + 0.004 x Vr²
fp
2
= 0.694 x 75 + 0.004 x 75
0.14325
= 209.1181 m
Jarak Pandang Henti Shirley L.hendarsin :
Kelandaian jalan = 8% , dengan T = 3 detik
Jh = 0.278 x Vr x T Vr²
254 x fp ± L
2
= 0.278 x 75 x 3 75
254 x 0.14325 ± 0.08
2
Jh1 = 0.278 x 75 x 3 75
254 x 0.14325 + 0.08
= 161.7467 m
2
Jh2 = 0.278 x 75 x 3 75
254 x 0.14325 - 0.08
= 412.6792 m
Diambil yang terbesar
Jh = 412.6792 m
Hasil Perhitungan :
Tikungan di Titik C menggunakan jenis Spiral-Circle-Spiral dengan data perhitungan sebagai berikut :
α1 = 124 ᴼ
Rd = 185 m
e max = 10%
ed = 5.30%
en = 2%
Ls = 63 m
Ɵs = 9.68 ᴼ
Lc = 336.7299 m
Xs = 62.32 m
Ys = 3.52 m
P = 0.88 m
K = 31.20 m
Tt = 378.65 m
Et = 209.05 m
Lt = 461.73 m
22 2 2 32
32 2 2 2 22 2
STATIONING
Data :
d A-C = 1844 m
d C-B = 1344 m
Tikungan di Titik C , Spiral - Circle - Spiral
Lsb = 62.50 m Xs = 62.32 m
Lcb = 336.73 m Ys = 3.52 m
Ttb = 378.65 m
(
P
k
e
m
r
)
m
u
k
a
a
n
D
a
(
L
m
u
)
a
Kontrol Overlapping L
s
Vrenc = 75 km/jam (
P
Vr = 75 x 1000 = 20.83 km/jam k
e
m
r
3600 )
m
Syarat Overlapping : u
k
ƛn ≥ d' , dimana d' = Vr x 3 a
a
= 20.83 x 3
n
= 62.50 m
D
Sehingga agar tidak terjadi Overlapping, maka harus a n ≥ 62.50 m a
Titik A dengan Titik C n
a
d1 = d A-C - Ttb u
= A
1844 - 378.65 R
= 1465.78 m > 62.50 m "AMAN" E
A
2 2 2