Anda di halaman 1dari 2

Ira Dwi Patmawati/ G2A016005

Refleks Primitif Pada Bayi

Setelah lahir, bayi umumnya tidur sepanjang waktunya. Pada saat bangun
biasanya menangis. Bayi tidak mempunyai perasaan senang. Ia tidak menyukai
cahaya langsung ke matanya dan bereaksi dengan menutup matanya. Kepalanya
selalu menoleh ke arah tempat terang, misalnya jendela. Sepanjang waktu ia
terlentang diam. Ia dapat melakukan fleksi (menekuk) dan ekstensi (membuka)
tungkai dan lengannya. Bila ditengkurapkan, bayi baru lahir tidak dapat
mengangkat kepalanya dari permukaan tilam. Seringkali terlihat refleks bayi
berupa gerak klonus otot rahang, dan kadang-kadang klonus di pergelangan
kaki.Tangannya biasanya mengepal, dengan posisi ibu jari biasanya diantara
telunjuk dan jari tengah.

Refleks primitif banyak sekali dapat diamati pada bayi baru lahir, tetapi
kebanyakan hanya penting dari segi akademis saja. Beberapa hal penting dari segi
klinis, yaitu bila refleks tersebut lambat perkembangannya atau bahkan tidak
tampak sama sekali, misalnya pada bayi kurang bulan atau bayi yang sakit.Jika
refleks primitif pada bayi menetap sampai melebihi umur 3 bulan, mungkin saja
terdapat gangguan neurologis.

Adapun beberapa refleks primitif pada bayi baru lahir, antaralain:

1. Refleks moro
Refleks primitif ini terdapat pada bayi baru lahir sampai 3 bulan. Refleks
ini dapat dimunculkan dengan cara memukul tempat tidur bayi, suara ribut, dsb.
Tetapi paling baik dengan cara memegang dan meletakkan lengan pemeriksa
sepanjang punggung dan kepala bayi. Kemudian, jika tiba-tiba kepala bayi
dijatuhkan sesaat beberapa centimeter ke belakang, akan muncul refleks:
Tahap 1. Lengan dan tungkai terentang seperti terkejut.
Tahap 2. Lengan melakukan gerak fleksi seperti memeluk
2. Refleks genggam (Gasp Reflex)
Refleks genggam ini menghilang pada bayi umur 6-8 bulan. Refleks gasp
ini dapat ditimbulkan dengan cara menggoreskan jari-jari pemeriksa pada
permukaan telapak tangan bayi. Bayi akan menggenggam jari pemeriksa dan
genggaman tersebut cukup erat sehingga dengan genggaman tersebut bayi dapat
diangkat, bahkan pada bayi kurang bulan genggaman tersebut juga sudah cukup
kuat.

3. Refleks tonik otot leher asimetris


Refleks tonik leher asimetris ini dapat ditimbulkan dengan cara
menolehkan kepala bayi ke satu sisi dan bayi akan bereaksi dengan gerakan
ekstensi lengan dan tungkai pada sisi yang berlawanan. Refleks ini berangsur
menghilang pada umur kehamilan 36 minggu dan hampir tidak tampak pada bayi
cukup bulan, kemudian muncul lagi pada umur 1 bulan dan selanjutnya
menghilang lagi.

4. Refleks tonik otot leher simetris


Bila kepala bayi diekstensikan, akan terdapat tonus otot ekstensor lengan
dan tonus otot fleksor tungkai. Bila difleksikan, akan terjadi sebaliknya. Refleks
ini menghilang pada umur 8-10 minggu.

5. Refleks berjalan
Refleks ini dapat ditimbulkan dengan cara memegang bayi pada ketiaknya
seperti posisi berdiri. Bayi akan mengerakkan kakinya seperti gerak berjalan.
6. Refleks menaiki tangga
Bila bagian dorsal kaki bayi disentuhkan ke bawah permukaan meja, bayi
akan mengangkat kakinya ke atas permukaan meja.
7. Refleks rooting
Jika pipi bayi disentuh, ia akan menggerakan mulutnya ke arah sentuhan.
Itulah sebabnya, pada waktu bayi dalam posisi menyusu dan pipinya tersentuh
putting susu, ia akan menggerakan mulutnya ke arah putting susu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai