Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PENGARUH TERAPI KOMBINASI RENDAM KAKI “AIR HANGAT DAN


TERAPI SHIATSU REFLEKSI” UNTUK MENURUNKAN GLUKOSA
DARAH SERTA SENSASI KEBAS PADA KAKI PENDERITA DM DI
PUSKESMAS PADANG SARI BANYUMANIK SEMARANG.

Nama Penyusun : 1. Eutaklasia Andaraurellia V S. 4. SundariAmbarwati

2.Viola Constance 5. Eka Meri Susana

3. Klara Anggela

Progam Pendidikan Profesi Ners-Stase Komprehensif

Progam Studi Ilmu Keperawatan

STIKES St.Elisabeth Semarang

Juni, 2019

LATAR BELAKANG

Diabetes Mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai


oleh hiperglikemi akibat kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Hiperglikemi kronis pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
disfungsi dan kelainan organ terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah
Prevalensi Diabetes Melitus yang terus meningkat dalam dekade terakhir berdampak
pada meningkatnya jumlah penderita DM yang mengalami kmplikasi kronis.
Komplikasi kronis tersebut diantaranya adalah neuropati, nefropati, retinopati,
penyakit jantung iskemik, infark miokard, stroke dan sebagainya. Komplikasi kronis
yang utama adalah neuropati 29,5% dan nefropati 15,7% . Pengelolaan DM merupakan
hal yang paling penting mengingat penyakit ini diderita seumur hidup. Oleh karena
itu, upaya untuk mencegah dan memperlambat terjadinya komplikasi perlu dilakukan,
yaitu melalui pengendalian kadar gula darah. Pengendalian DM melalui peran maupun
kolaborasi tim mempunyai tujuan untuk menurunkan insiden, mencegah resiko
penyakit dan komplikasi lainnya, serta mempertahankan kadar gula darah dalam
rentang normal bagi klien DM. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan terapi
Farmakologi dan Non-Farmakologi
Terapi Non-Farmakologi diterapkan pada pasien DM unuk meminimalkan
penggunaan obat-obatan pada pasien DM. Salah satu terapi Non-Farmakologis yang
dapat digunakan untuk mengatasai penyakit. Shiatsu merupakan metode preventif
dalam terapi dan perawatan kesehatan untuk meningkatkan gairah hidup,
menghilangkan rasa letih, dan merangsang daya penyembuhan tubuh secara alamiah
dengan jalan memijat titik-titik tertentu pada tubuh dengan ujung jari dan telapak
tangan. Teknik perangsangan dengan menggunakan jarum memungkinkan penderita
DM mengalami ketakutan, stres dan tekanan. Oleh karena itu shiatsu dan refleksi dapat
menjadi salah satu alternatif untuk penderita DM mengontrol kadar glukosa darah
karena dengan rangsangan menggunakan jari-jari dan telapak tangan akan menimbulkan
perasaan nyaman.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian terapi kombinasi rendam kaki air hangat yang
disertai dengan terapi shiatsu dan refleksi untuk menurunkan glukosa darah serta
sensasi kebas pada kaki penderita Diabetes Melittus di Puskesmas Padang Sari
Banyumanik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi titik-titik shiatsu terhadap penurunan kadar gula darah.
b. Mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan penurunan kadar gula darah
pasien DM
c. Mengidentifikasi sebelum dan sesudah diberikan perlaakuan pemberian terapi
kombinasi rendam kaki air hangat yang disertai dengan terapi shiatsu dan
refleksi untuk menurunkan glukosa darah serta sensasi kebas pada kaki
penderita Diabetes Melittus.
d. Menganalisis pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan kadar gula darah
pada pasien diabetes militus

Manfaat

1. Menurunkan kadar gula darah pasien


2. Memperlancar aliran darah pasien
3. Merilekskan anggota tubuh pasien

Metode Pelaksanaan

Sebagai langkah awal inovasi teknologi tepat guna dari dan untuk pasien dilakukan
dengan membuat inovasi tersebur lerlebih dahulu yang membutuhkan waktu 2 hari.
Kemudian inovasi yang sudah dibuat akan diaplikasikan pada pasien yang mengalami
diabetes militus selama 5 hari dengan harapan rasa kebas yang di rasakan pasien
berkurang dan kadar gula darah pasien menurun dan masyarakatan dapat merasakan
manfaat dari alat “vibrator shiatsu refleksi’ untuk diabetes militus.

Kerangka Konsep

Variabel Dependent Variabel independent

Rendam Kaki Air Kadar Gula Darah


hangat dan titik shiatsu

1. Obat-Obatan
2. Life style
3. Makanan

Variabel Confonding

Jenis dan Rancangan Inovasi Teknologi Tepat Guna

Jenis dan rancangan inovasi tepat guna adalah sebuah alat yang didesaign
untuk memudahkkan pemberian terapi rendam kaki air hangat dan Shiatsu kepada
masyarakat dengan rancangan menyerupai vibriilator dengan bahan dasar sebuah
botol deodoran dengan metode pembuatan botol deodoran diberi dinamo dan
dialiri oleh listrik, sehingga roll on yang terdapat dalam botol tersebut dapat
berputar sehingga dapat dijadikan alat pemijatan untuk menurunkan kadar gula
darah pada pasien.

Waktu dan Penerapan Inovasi Terhadap Teknologi Tepat Guna

Dalam pelaksanaan alat Teknologi Tepat Guna, adapun teknik yang


diterapkan mulai dilksanakan pada tanggal 27 Juni 2019 berlangsung selama 15 –
20 menit pada masing-masing pasien dimulai dengan posisi pasien duduk atau
berbaring melakukan effluerage pada bagian punggung dan telapak kaki yang
masing-masing dilakukan 15 repetisi selama 60 detik.

Tempat Penerapan Inovasi Teknologi Tepat Guna

Penerapan teknologi tepat guna di lakukan di daerah Puskesmas


Banyumanik Semarang dengan mengunjungi masing-masing rumah pasien yang
akan dijadikan sebagai responden penelitian.
Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Alat Penelitian
a. Vibrilator
b. Baskom
c. Handuk
d. Baby oil
e. Tisue
f. Termometer air
g. Air hangat
h. 1 set Gluko meter
i. Kertas observasi
j. Bolpoin
2. Pengumpulan Data
a. Tahap Persiapan
1) Melakukan observasi langsung kepada pasien yang berada di wilayah
Puskesmas Padangsari Banyumanik Semarang dengan penyakit
diabetes militus.
2) Melakukan konsultasi jurnal kepada pembimbing tentang Teknologi
Tepat Guna yang dapat digunakan oleh pasien dengan penyakit diabetes
militus di wilayah Puskesmas Padangsari Banyumanik Semarang
3) Melakukan persiapan alat Teknologi Tepat Guna yang akan digunakan
dalam penelitian.
4) Memberikan informed concent kepada pasien yang akan dijadikan
responden dalam penelitian dan penerapan Teknologi Tepat Guna.
3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
a. Awal pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2019.
b. Pelaksanaan
1) Melakukan Pre test dengan mengukur Angkel Brakial Indeks atau
ABI pada setiap pasien yang akan dijadikan responden dalam
penelitian
2) Melakukan terapi rendam kaki air hangat disertai dengan siatsu dan
refleksi selama 15-20 menit yang dimulai dari bagian betis sampai
ke telapak kaki.
c. Evaluasi dan Pengolahan Data
1) Dalam pelaksaan penelitian, peneliti mengambil responden dengan
penyakit diabetes militus yang mempunyai tanda gejala neuropati
perifer seperti kesemutan. Selama 3 hari melakukan pengkajian dan
observasi didapatkan data 6 pasien yang peneliti temui mempunyai
kadar gula darah diatas normal. Hal ini juga menjadikan pasien
mengeluh bagian pada kakinya terasa kesemutan. Oleh sebab itu
peneliti mengambil pasien tersebut untuk dijadikan sebagai
responden penelitian.
2) Hasil data yang telah dikumpulkan kemudian diindentifikasi
kembali dan dianalisis.
4. Bahan dan cara pembuatan inovasi tepat guna
a. Bahan
1) Gunting
2) Sholder
3) Lem gay
4) Batrai
5) Botol deodoran kosong
6) Dinamo
7) Saklar
8) Kabel
9) Isolasi hitam
b. Cara pembuatan
a) Mencari botol deodoran berbentuk dari pastik.
b) Mempersiapkan alat dan bahan.
c) Membersihkan botol terlebih dahulu
d) Menyiapkan kabel sepanjang 1 meter dan digunting sesuai
kebutuhan selanjutnya melubangi botol deodoran yang sudah
dibersihkan sesuai kebutuhan.
e)

Hasil

Karakteristik Responden

Temuan
Temuan 1 : 1. Responden di wilayah puskesmas padangsari.

2.Responden dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi


jaringan perifer.

Temuan 11 : 1. Responden dengan usia 50-65

2. Responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan

3. Responden kooperatif

4. Responden yang mau diberikan ”vibrator shiatsu refleksi”


TINJAUAN PUSTAKA

1. Hardinah HR. Mengenal Diabetes Melitus. Yogyakarta: Nuha Medika;


2012
2. Abu Abdilmuhsin FA, Bahren Raehanul, dkk. Diabetes Melitus Edisi
IX.Yogyakarta; 2013
3. American Diabetes Association. 2013. Diagnosis and Clasification of
diabetes militus. Diabetes care, 34 (1), S62-S69.
4. Naga Sholeh S. 2014. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam.
Yogyakarta. DIVA Press
5. Robiul Fitri, dkk. Pengaruh Terapi Akupresur terhadap penurunan Kadar
gula darah pada pasien DM tipeII di Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk II
dr. Soedjono Magelang. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1
Juli 2016
6. Wong, C. L., Lai, K. Y. and Tse, H. M. (2010) ‘Complementary Therapies
in Clinical Practice Effects of SP6 acupressure on pain and menstrual
distress in young women with dysmenorrhea’, Complementary Therapies
in Clinical Practice. Elsevier Ltd, 16(2), pp. 64–69. doi:
10.1016/j.ctcp.2009.10.002.

Anda mungkin juga menyukai