Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI PENGELOLAAN

KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MADRASAH


ALIYAH RADE PAKU WRINGINANOM GRESIK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar
Dosen pembimbing :
FERIYANTO, M.Pd.

Disusun Oleh :
Avivah Rofizah
NIM : 51806150005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT


Jl. Raya Jabon KM.07, Tambak Rejo, Gayaman, Mojoanyar, Mojokerto
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kesempatan, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Hasil Wawancara Dan Observasi
Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika. Tak lupa Sholawat dan Salam saya haturkan
kepada Rosulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang penuh
petunjuk ini.
Saya yang bertanggung jawab atas tugas Observasi ini telah berusaha semaksimal mungkin
untuk membuat tugas ini dengan baik dan dengan teliti. Sebelumnya saya mengucapkan banyak-
banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Feriyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar.
2. Bapak Sugito, S.Pd,M.Pd. selaku kepala sekolah MA Raden Paku yang sudah memberikan
izin untuk melakukan observasi.
3. Ibu Indra Iswahyuni, S.Pd. selaku narasumber yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini.
4. Rekan-rekan sekalian yang banyak memberikan masukan dan informasi, juga kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya berharap bahwa laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Mojokerto, 16 Mei 2019

Avivah Rofizah

2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana
cara mengajar yang baik. Dan hal ini saya seaku mahasiswa Pendidikan Mateatika melakukan
observasi di Madrasah Aliyah Raden Paku, Wringinanom untuk memenuhi tugas dalam
bentuk laporan wawancara dan hasil observasi pengelolaan kelas dalam pembelajaran
matematika. Laporan hasil observasi ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah proses
beajar mengajar. Dengan adanya observasi ini,diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana
seorang guru mengelola kelas dalam pembelajaran matematika. Kemudian kita sebagai
seorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan
kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.
Tujuan Observasi
Untuk menggali informasi lebih dalam lagi bagaimana cara pengelolaan kelas yang baik
khususnya dalam pembelajaran matematika.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan Observasi
Observasi dilakukan selama satu hari di MA Raden Paku, Wringinanom,Gresik dengan
2 project yaitu:
1. Project 1
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Mei 2019
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Tempat : Ruang Kepala Sekolah MA Raden Paku
Kegiatan : Wawancara terkait pengelolaan kelas dalam pembelajaran Matematika

2. Project 2
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Mei 2019
Waktu : 07.00 – 07.45 WIB
Tempat : Ruang Kepala Sekolah MA Raden Paku
Kegiatan : Wawancara dengan Ibu Indra Iswahyuni, S.Pd.

2. Profil Sekolah

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Raden Paku


Status : Swasta
Alamat : jalan Raya Wringinanom, Wringinanom, Gresik.
Status Sekolah : Terakreditasi “A”

3. Identitas Narasumber

Nama : Indra Iswahyuni, S.Pd.


Status : Non ASN
Mulai Mengajar : Tahun 2012
Alamat : Wringinanom, Gesik.
Pelajaran yang diampu : Matematika Peminatan Dan Wajib Kelas XI,XII
Alasan memilih : Karena kebetulan beliau adalah guru matematika saya waktu
MA kelas X.

4
PROJECT 1
Lingkungan Belajar
1. Bagaimana cara menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran matematika?
Apa perlu ada dukungan refferensi buku, media atau sarana prasarana untuk melakukan
pembelajaran matematika?
 Lingkungan yang kondusif sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, apalagi untuk
matematika. Karena kita tahu sendiri matematika adalah mata pelajaran yang
membutuhkan konsentrasi dan menguras pikiran bagi kebanyakan siswa. Jadi
suasana kelas yang kondusif sangat berperan penting untuk kelancaran proses
belajar mengajar. Kalo referensi buku pastinya ada, media nya sendiri sebenarnya
tidak ada, tapi saya akan mengajak anak-anak mendengarkan lagu bersama sama
kemudian mereka pasti ikut benyanyi. Tidak ada sangkut pautnya memang antara
bernyanyi dengan matematika, tapi saya hanya ingin mengurangi kejenuhan siswa.
2. Pernahkan Anda melakukan pembelajaran di luar kelas? Jika pernah, kapan atau materi apa
yang dapat dilakukan dengan pembelajaran di luar kelas?
 Selama saya mengajar disini belum pernah melakukan pembelajaran diluar kelas,
karna akan memakan waktu dan saya kira fokus siswa akan menurun jika
pembelajaran diluar kelas. Jadi lebih efektif jika pembelajaran matematika
dilakukan didalam kelas. Tapi, bukan berarti pembelajaran diluar kelas tidak baik,
sesekali proses pembelajaran diluar kelas juga dibutuhkan, untuk mengurangi
kejenuhan misalnya, tapi ya kembali lagi ke faktor waktu tadi. Jadi misalkan ada
waktu saya juga ingin mengadakan pembelajaran diluar kelas, tapi untuk saat ini
belum menemukan waktu yang tepat.
3. Bagaimana perbedaan pengelolaan pembelajaran matematika di dalam kelas atau di luar
kelas?
 Perbedaan nya ya dalam mengkondisikan siswa dan memanage waktu menurut
saya yang paling penting. Karna pembelajaran diluar kan banyak godaan nya ya,
mulai dari keluar kelas menuju tempat pembelajaran yang dipakai saja
membutuhkan waktu, biasanya anak-anak jalan nya di lambat-lambat dan tidak
langsung ke tempat belok ke kamar mandi dulu atau kemana. Juga ketika
pembelajaran pun fokusnya tidak semaksimal didalam kelas, jadi itu yang harus
ditangani ketika ingin melakukan pembelajaran diluar kelas.
4. Bagaimana cara menentukan metode, model dan pendekatan yang sesuai untuk
pembelajaran matematika pada suatu materi? Beserta contohnya!
 Beri dulu sedikit materi lalu tugas individu, di situ kita bisa menilai kemampuan
siswa, jika sudah dapat menyimpulkan seperti apa kemampuan setiap siswa, dan
tentunya kondisi kelas juga sudah diketahui, baru kita bisa menentukan model
pembelajaran yang sesuai.

5
5. Model, pendekatan dan media apa saja yang diketahui oleh guru?
 Model pembelajaran yang sering saya pakai adalah jigsaw, kebetulan suasana kelas
dan kondisi perindividu siswa juga mampu untuk di terapkan model pembelajara
tersebut.Pendekatannya menggunakan teacher centered juga student centered
tergantung materinya. Untuk media bisa berupa alat peraga maupun LCD, tapi saya
jarang sekali menggunakan LCD karena siswa kebanyakan akan mengantuk, dan
mereka juga berterus terang jika memakai media tersebut malah membuat mereka
bosan dan susah memahami
6. Bagaimana cara anda mengatur tempat duduk dalam pembelajaran matematika? Apakah
jenis model pembelajaran itu mempengaruhi pengaturan tempat duduk? Jelaskan!
 Untuk model tempat duduk saya tidak pernah menuntut siswa harus duduknya
seperti apa, tapi jika dalam proses pembelajaran ada yang rame sendiri satu bangku
itu baru saya tindak lanjuti yaitu dengan saya pindah ke depan.
7. Bagaimana pendapat Anda, dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan?
 Pembelajaran yang menyenangkan sangat penting, karna meskipun sudah tingkat
menegah atas, tapi jiwa anak-anak itu masih ada pada siswa, contohnya harus ambil
hatinya siswa terlebih dahulu, baru mereka akan mengikuti pelajaran dengan baik,
jadi kita sebagai pemateri harus pintar-pintar mengambil hati siswa agar tidak bosan
dan pembelajaran bisa maksimal.
8. Jika di suatu kelas, terdapat siswa yang nakal, pintar, tinggi (badan), rendah (badan), dan
siswa dengan gangguan rabun dekat (berkacamata), bagaimana Anda dalam mengatur
tempat duduknya?
 Untuk tempat duduk saya tidak pernah mengaturnya, karna mereka sudah bisa
memposisikan mereka cocok untuk duduk dimana, yang pendek dan rabun didepan,
yang tinggi dibelakang. Kalau yang pintar saya tidak mempersalahka mereka duduk
dimana, yang nakal ini biasanya saya suruh didepan, atau yang mengantuk juga
saya suruh duduk didepan.
Siswa
9. Pernahkah Anda mengalami pembelajaran di kelas dengan siswa berperilaku nakal? Jika
pernah, bagaimana cara Anda dalam menyikapi siswa yang berperilaku nakal (kurang
baik)?
 Siswa nakal pasti ada, tapi selama saya mengajar disini nakalnya itu hanya sekedar
ngomong sendiri dan mengantuk. Itupun kalau sudah ditegur atau saya sindir
mereka akan diam.
10. Seberapa jauh peran guru matematika, BK, dan kepala sekolah dalam menyikapi siswa
yang berperilaku kurang baik?

6
 BK dan Kepala sekolah sangat berpengaruh. Setiap tahun ajaran baru tentunya kita
akan mendapat informasi pertama oleh BK tentang seluk beluk kriteria siswa yang
akan diajar, itu sebagai patokan bagaimana metode atau model pembelajaran yang
bisa dilakukan nantinya. Kepala sekolah sendiri, jika sudah kelewat batas tidak bisa
di atasi kenakalan nya, kepala sekolah lah yang bertindak. Tapi sampai saat ini
belum ada kasus yang mengakibatkan kepala sekolah harus turun tangan.
11. Dalam beberapa pekan yang lalu, terdapat berita viral di media social yang mana terdapat
siswa di suatu sekolah yang menantang gurunya yang pada akhirnya guru dan siswa
diberikan oleh sekolah dan pihak berwajib untuk melakukan mediasi. Bagaimana pendapat
Anda terkait hal tersebut, apakah pengelolaan kelas guru tidak maksimal? Dan Bagaimana
seharusnya yang dilakukan oleh seorang guru dalam menyikapi hal tersebut?
 Menurut saya, memang tingkat kenakalan siswa saja yang memang diluar batas.
Karna memang sudah zaman nya mungkin, banyak siswa yang tingkat
kesopanannya sudah minim. Seorang guru juga manusia biasa kan, ada kalanya
tingkat kesabaran nya habis. Dan memang kalau perilaku siswa nya sudah di diatas
batas, bersikap keras juga juga diperlukan untuk membiasakan siswa dalam hal
yang baik, selagi tidak menyakiti fisik. Jadi dalam kasus ini saya juga belum
sepenuh nya faham siapa yang patut disalahkan. Tapi kalau di tinjau dari segi
kesopanan, seorang siswa tidak boleh menantang gurunya meskipun misal guru
tersebut melakukan kesalahan. Karna seorang guru juga orang tua untuk para
siswanya.
12. Bagaimana cara mengatasi salah satu masalah dalam pengelolaan kelas yaitu kurangnya
kesatuan antar siswa karena adanya kelompok-kelompok dalam siswa dalam kelas?
 Dalam pembelajaran, saya sering melakukan kerja kelompok dan anggota
kelompok tersebut selalu saya yang memilih. Karna di sekolah swasta juga, jadi
mudah untuk saya menghafal dan mengetahui latar belakang serta masalah setiap
siswa karna memang jumlah siswa yang sedikit. Dalam pembagian kelompok saya
selalu melihat tingkat kepintaran siswa, jadi jumlah siswa yang pintar saya bagi
untuk setiap kelompok sebagai leader. Juga bagi siswa yang sedang bermasalah
atau tidak saling sapa, saya juga menjadikan nya satu kelompok agar mereka dapat
berdiskusi. Tujuan saya dengan diskusi tersebut bisa merealisasikan masalah
mereka. Saya juga sering bercanda ketika pembelajaran, kadang kalau ada siswa
yang bermasalah saya sindir dengan gurauan.
13. Bagaimana taktik/cara guru dalam prinsip pengelolaan kelas “Tantangan” agar peserta
didik tidak takut menerima tantangan dari guru?
 Jika memberikan tantangan dalam suatu pembelajaran, jadilah guru yang friendly,
yang mudah bercanda tapi standart pembelajaran yang kita tuju itu terlaksana.
Intinya serius tapi santai.

7
14. Saran anda sebagai guru yang sudah ahli dan berpengalaman buat kami mahasiswa yang
akan melanjutkan tugas mulia anda, apa saja terkait pengelolaan kelas?
 Pesan saya, jangan pernah membenci siswa yang kurang bisa. Apalagi dalam
matematika sudah menjadi hal umum kalau minim siswa yang menguasainya.
Sebodoh apapun siswa tersebut jangan langsung menyimpulkan hal yang tidak-
tidak, seperti kurang belajar atau lain nya. Cari dulu sumber permasalahan yang
menjadi penyebab siswa tersebut kurang memahami materi atau misalkan tidak
pernah mengerjakan tugas. Kita sebagai guru tidak boleh menuntut siswa atas dasar
persepsi kita sendiri, kita harus memberikan motivasi dan semangat belajar. Dan
jangan pernah mengatai siswa dengan hal yang jelek senakal dan sebodoh apapun
siswa tersebut, karna ucapan seorang guru sama seperti orang tua. Kemungkinan di
jabah oleh Allah itu besar. Jika mereka nakal, katakana mereka sangat penurut, jika
mereka bodoh katakana saja mereka sangat pintar, karna ucapan kita adalah do’a.
Hukuman dan Hadiah
15. Apakah Anda memberikan hukuman atau hadiah kepada siswa?
 Tentunya iya, karna hukuman dan hadiah adalah pendorong siswa untuk semakin
giat dan semangat dalam belajar.
16. Kapan Anda memberikan hukuman atau hadiah kepada siswa?
 Kalau hukuman, saya tidak pernah memberikan hukuman yang berat, karna sudah
saya bilang, siswa disini Alhamdulillah tidak ada yang nakalnya kelewat batas.
Hanya dengan teguran mereka akan takut. Hukuman lain basanya saya akan
memberikan soal, tidak banyak hanya 2 soal biasanya, tapi mengejakan dikantor
guru. Hadiah juga tidak yang mahal juga, hanya hadiah sederhana seperti saya kasih
traktir di kantin nanti kalau istirahat, kadang juga permen yang ada disaku, tapi
mereka sangat menghargai itu semua.
17. Jenis hukuman apa saja yang dapat dilakukan guru kepada siswa? Jelaskan!
 Jenis hukuman menurut saya tergantung dengan kesalahan apa yang telah mereka
perbuat. Jika kesalahan itu berat atau kesalahan kecil tapi diulang-ulang, boleh
memberikan hukuman yang berat juga. Tapi, saran saya jika kamu besok menjadi
seorang guru, berikanlah hukuman kepada murid-murid mu yang mendidik dan
bermanfaat. Seperti, berikan dia tugas. Jika hukuman tersebut tidak memberikan
efek apapun dan masih mengulangi kesalahan nya, boleh sekali kali kasih hukuman
yang lebih berat, berdiri misalnya, didepan kelas atau tiang bendera. Jika belum
jera juga, jangan marah-marah, lakukan pendekatan yang lebih untuk dia, berikan
dia motivasi untuk tidak mengulangi kesalahan nya.
18. Jenis hadiah apa saja yang dapat dilakukan guru kepada siswa? Jelaskan!

8
 Jenis hadiah yang dapat diberikan seorang guru banyak, bisa berupa makanan
seperti saya tadi,pujian atau nilai tambahan. Kebetulan disini mereka sangat
menghargai sekecil apapun hadiah yang diberikan. Mereka akan senang jika itu
pemberian dari seorang guru.
19. Seberapa penting pemberian hukuman dan hadiah kepada siswa dalam pembelajaran
matematika?
 Jika kelas sedang tidak dalam kondisi baik, hadiah dan hukuman sangat penting
untuk mengembalikan ruang kelas yang kondusif.

9
PROJECT 2
LEMBAR PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Nama Guru : Indra Iswahyuni. S,Pd.
Kelas : XI-IPS
Sekolah : MA Raden Paku
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Mei 2019

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
Pendahuluan
1 Kemampuan memotivasi dan
membangkitkan minat siswa 
2 Kemampuan
mengkomunikasikan tujuan 
pembelajaran
3 Kemampuan menghubungkan
I
pelajaran dengan pelajaran 
sebelumnya
4 Kemampuan dalam
mengkondisikan pada awal
pembelajaran termasuk 
berdo’a dan menanyakan
kabar
Kegiatan Inti
5 Kemampuan menjelaskan
materi (lancar, siswa mampu 
memahami)
6 Kemampuan guru dalam
menghubungkan materi yang
akan dipelajari dengan

pengalaman siswa
7 Kemampuan guru dalam
II memberikan contoh yang
sesuai dengan materi yang 
dipelajari
8 Kemampuan guru dalam
membimbing siswa
memberikan contoh yang 
bervariasi
9 Kemampuan guru dalam
memberikan pengulangan 
pada hal-hal penting dan hal

10
yang kurang dipahami oleh
siswa
10 Kemampuan guru
mengoptimalkan interaksiswa 
untuk menyelesaikan soal
11 Kemampuan guru mendorong
siswa agar mau bertanya,
mengeluarkan pendapat atau 
menjawab pertanyaan.
12 Kemampuan guru dalam
mengajukan dan menjawab 
pertanyaan siswa
13 Kemampuan guru dalam
menyikapi kelas yang 
ramai/rebut
14 Kemampuan guru
memberikan reward dan
punishment dalam

pembelajaran matematika
15 Kemampuan guru dalam
menciptakan suasana kelas 
yang kondusif
Penutup
16 Kemampuan mengarahkan
siswa untuk menyimpulkan
atau membuat rangkuman 
materi
17 Kemampuan memotivasi
siswa untuk mengerjakan soal
III
pengayaan dan mengerjakan 
tugas mandiri
18 Kemampuan guru dalam
mengelola waktu
pembelajaran dari awal

sampai dengan selesai
Jumlah 64
Rata-rata 3,5

11
Analisis :
Dari hasil table diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas dalam pembelajaran
matematika sudah baik. Bu Indra Iswahyuni, S.Pd. memasuki ruang kelas saat kelas baru memulai
pembacaan surat yasin. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengkondisikan awal
pembelajaran sangat baik, jadi antara guru dan murid bisa bersama-sama membaca surat yasin dan
saat pembacaan surat yasin selesai, proses belajar mengajar bisa langsung dimulai. Pelaksanaan
observasi kebetulan dilakukan saat materi sudah selesai dan bulan puasa yang menyebabkan jam
pembelajaran berkurang, proses belajar mengajar hanya membahas soal latihan ujian akhir
semester sebanyak 6 butir soal. Sebelum proses pembahasan soal, Bu Indra memberikan motivasi
untuk semangat belajar kareana ujian akhir semester sudah dilaksanakan minggu depan, juga
mereka akan memasuki kelas XII. Setelah itu menanyakan materi apa saja yang telah dipelajari
selama semester 2.
Setelah sekilas membahas pokok materi yang dipelajari di semester 2, baru mengerjakan
soal latihan. Soal latihan dikerjakan secara berkala, mulai dari nomor 1 dengan waku 5 menit
kemudian mempersilahkan siswa yang sudah atau atas perintah Bu Indra untuk maju mengerjakan
soal tersebut. Begitu juga seterusnya sampai soal ke 6. Di sela sela seorang siswa menuliskan
jawaban nya di papan tulis, Bu Indra kadang memberikan gurauan atau pertanyaan yang tidak
masuk akal guna merelex kan suasana kelas dan mencuri fokus siswa yang awalnya asik sendiri
dengan dunianya.
Saat ditemukan kesalahan dengan hasil pekerjaan siswa, Bu Indra menjelaskan dengan
begitu detail, dan akan memberikan contoh soal lain nya yang masih berhubungan dngan soal
tersebut. Tapi mungkin karena berada di kelas IPS, kemampuan siswa menangkap materi banyak
yang masih lambat. Dorongan untuk bertanya selalu Bu Indra lontarkan agar para siswa mau
mencoba menyelesaikan soal tersebut dengan hasil nya sendiri.
Saat ada satu anak yang rame sendiri Bu Indra akan dating ke bangkunya dan melihat
pekerjaan nya, setelah itu akan melontaran gurauan yang sedikit menyindir agar tidak
menyebabkan kelas rame. dan juga akan memintanya maju kedepan untuk mengerjakan soal.
Sebelum pembelajaran berakhir Bu Indra juga mengingatkan kembali pada para siswa agar
lebih giat belajar karena UAS sudah dekat, beliau juga menyampaikan materi apa saja yang sangat
penting dan lebih dipelajari karna tingkat kesulitan dan pemahaman siswa yang bertolak belakang.

12
Dokumentasi

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam mengelola kelas atau menciptakan suasana yang kondusif itu sangat penting
dalam pembelajaran matematika. Dalam pengelolaan kelas perlu adanya pemahaman dan
penguasaan akan materi supaya siswa tidak salah dalam memahami materi terutama pada
penguasaan konsep dasarnya. Untuk mendapatkan pengelolaan kelas yang maksimal, guru
seharusnya dapat memahami model, metode, pendekatan, dan media apa saja yang akan
diajarkan kepada siswa. Dalam menciptakan suasana yang kondusif seorang guru harus
memperhatikan beberapa hal. Kemudian seorang guru juga harus dapat memberikan
hukuman atau hadiah kepada siswa. Hukuman dapat berupa denda, berdiri didepan kelas
atau adanya tugas selain itu pemberian hadiah
juga dapat berupa penghargaaan.

14

Anda mungkin juga menyukai