Anda di halaman 1dari 48

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Kantor Pertanahan Kota Cilegon

Badan Pertanahan Nasional adalah suatu lembaga pemerintah Non

Departemen yang dibentuk tanggal 19 Juli 1988, berdasarkan Keputusan

Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 jo Peraturan

Pemerintah Nomor 64 Tahun 2005 dan Keputusan Presiden Nomor 110

Tahun 2001 jo Keputusan Presiden Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 jo

Keputusan Presiden Indonesia Nomor 11 Tahun 2005.

Pada era 1960 sejak berlakunya Undang–Undang Pokok Agraria

(UUPA) , Badan Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian

penguasaan dalam hal ini kelembagaan tentunya masalah tersebut

berpengaruh pada proses pengambilan kebijakan ketika dalam naungan

kementerian agraria sebuah kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari

struktur Pimpinan Pusat sampai pada tingkat Kantah, namun ketika dalam

naungan Departemen Dalam Negeri hanya melalui Dirjen Agraria sampai

ketingkat Kantah. disamping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan

Nasional mengalami perubahan struktur kelembagaan yang rentan

waktunya sangat pendek


54

2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Cilegon

a. Visi

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan

pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan

keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan

Republik Indonesia.

b. Misi

1) Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru

kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan

pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.

2) peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan

bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan,

penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

3) Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan

mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di

seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem

pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,

konflik dan perkara di kemudian hari.

4) Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan

Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi

yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan

masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,


55

semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan

aspirasi rakyat secara luas.

3. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Cilegon

KEPALA KANTOR
PERTANAHAN

Kepala Sub. Bagian


Tata Usaha

Kepala Urusan Perencanaan Kepala Urusan Umum


dan Keuangan dan Pengamatan

Ka. Seksi Survei, Ka. Seksi Pengaturan


Ka. Seksi Hak Tanah Ka. Seksi Pengendalian Ka. Seksi Sengketa,
Pengukuran dan dan Penataan
dan Pendaft. Tanah dan Pemberdayaan Konflik dan Perkara
Pemetaan Pertanahan

Ka. Sub. Seksi Ka. Sub. Seksi Ka. Sub. Seksi


Ka. Sub. Seksi Ka. Sub. Seksi Sengketa
Pengukuran dan Penatagunaan Tanah Pengendalian
Penetapan Hak Tanah dan Konflik Pertanahan
Pemetaan dan Kawasan Tertentu Pertanahan

Ka. Sub. Seksi Ka. Sub. Seksi Ka. Sub. Seksi


Ka. Sub. Seksi Tematik Ka. Sub. Seksi Perkara
Pengaturan Tanah Landreform dan Pemberdayaan
dan Potensi Tanah Pertanahan
Pemerintah Konsolidasi Tanah Masyarakat

Ka. Seksi Pendaftaran


Hak

Ka. Sub. Seksi


Peralihan, Pembebanan
Hak dan PPAT

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Cilegon

4. Tanggung Jawab Wewenang (Job Description)

a. Kepala Kantor

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor

Pertanahan menyampaikan laporan kepada Menteri Agraria dan Tata

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional mengenai hasil pelaksanaan

urusan pemerintahan di bidang pertanahan secara berkala atau

sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.


56

b. Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian tata usaha mempunyai tugas memberikan

pelayanan administratif kepada semua satuan organisasi Kantor

Pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan

program dan peraturan perundang-undangan. Dalam

menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai

tugas :

1) Pengelolaan data dan informasi;

2) Penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan

akuntabilitas kinerja pemerintah;

3) Pelaksanaan urusan kepegawaian;

4) Pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran;

5) Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan

prasarana;

6) Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program;

7) Koordinasi pelayanan pertanahan.

Sub Bagian Tata Usaha Terdiri dari

1) Urusan Perencanaan dan Keuangan;

2) Urusan Umum dan Kepegawaian;

c. Seksi Survey Pungukuran dan Pemetaan, mempunyai tugas

1) Melakukan survey, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang

dan perairan;
57

2) Melakukan Perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/

wilayah.

3) Pemetaan tematik dan survey potensi tanah;

4) Penyiapan pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai

tanah.

Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan terdiri dari:

1) Sub Seksi Pengukuran dan Pemetaan;

2) Sub Seksi Tematik dan Potensi.

d. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, mempunyai tugas :

Seksi hak tanah dan pendaftaran tanah mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian,

perpanjangan dan pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan,

pendataan dan penerbitan bakas tanah hak atas tanah serta pembinaan

Pejabat Pembuatan Akta Tanah (PPAT).

Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

1) Sub Seksi Penetapan Hak Tanah

2) Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah

3) Sub Seksi Pendaftaran Hak

4) Sub Seksi Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat Akta

Tanah.

e. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan, mempunyai tugas :

Seksi pengendalian dan pemberdayaan mempunyai tugas

menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan,


58

pengelolaan tanah Negara, tanah telantar dan tanah kritis serta

pemberdayaan masyarakat.

Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan terdiri dari:

1) Sub Seksi Pengendalian Pertanahan ;

2) Sub Seksi Pembedayaan Masyarakat.

f. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

Seksi sengkata, konflik dan perkara mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan

perkara pertanahan.

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara terdiri dari:

1) Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan;

2) Sub Seksi Perkara Pertanahan.

B. Analisa Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Untuk mendapatkan gambaran mengenai motivasi dan kinerja yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor Pertanahan

Kota Cilegon, berikut akan dikelompokan atau diklasifikasikan

berdasarkan jenis kelamin dan tingkat usia. Setelah melihat hasil dari

penyebaran kuesioner sebanyak 48 responden, maka dapat diketahui

karakteristik adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Keterangan Jumlah Persentase (%)


1 Laki-laki 38 79
59

2 Perempuan 10 21
Total 48 100
Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari hasil kuesioner yang telah disebar, diperoleh data untuk

jenis kelamin responden pada tabel di atas dari responden sebanyak

48 orang diperoleh responden laki-laki sebanyak 38 (79%) dan

perempuan sebanyak 10 (21%) .

2. Tanggapan Responden

a. Tanggapan Responden Variabel Lingkungan kerja (X1)

Kondisi lingkungan kerja tentunya memegang peranan penting

terhadap baik buruknya kualitas hasil kinerja pegawai. Bila lingkungan

kerja Anda cukup nyaman dan komunikasi antar anggota tim berjalan

lancar, maka bisa dipastikan performa yang dihasilkan pun tentu akan

maksimal. Namun sebaliknya, apabila lingkungan kerja Anda dipenuhi

dengan kekacauan dan diwarnai persaingan yang tidak sehat antar

anggota team, maka yang tercipta adalah kejenuhan dari para pegawai

yang pada akhirnya akan menurunkan motivasi kerja mereka setiap

harinya.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif memang

tidak mudah. Butuh kontribusi langsung dari masing-masing anggota

tim, agar suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan bisa tercipta

dengan sendirinya. Hal ini perlu diperhatikan para pimpinan instansi,

mengingat kondisi lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong


60

tiap anggota di dalamnya untuk menyelesaikan tugas mereka dengan

baik.

Berikut ini tanggapan responden berdasarkan penyebaran

kuesioner yang telah dilakukan pada variabel lingkungan kerja (X1)

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2
Tanggapan responden mengenai keadaan bangunan tempat saya
bekerja sangat nyaman untuk ditempati

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 24 50
2 Puas 17 35
3 Ragu-Ragu 7 15
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 1
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 24 responden

(50%), Puas 17 responden (35%) dan Ragu-Ragu 7 responden (15%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap keadaan bangunan tempat saya bekerja sangat

nyaman untuk ditempati

Tabel 4.3
Tanggapan responden mengenai fasilitas kerja yang digunakan
instansi sangat layak digunakan pegawai

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 25 52
2 Puas 18 38
3 Ragu-Ragu 5 10
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
61

Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 2
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 25 responden

(52%), Puas 18 responden (38%) dan 10 responden (10%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap fasilitas kerja yang digunakan instansi sangat

layak digunakan pegawai

Tabel 4.4
Tanggapan responden mengenai tempat bekerja sangat mudah
dijangkau bagi pegawai karena posisinya terletak di pusat kota

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 33 69
2 Puas 13 27
3 Ragu-Ragu 2 4
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 3
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 33 responden

(69%), Puas 13 responden (27%) dan Ragu-ragu 2 responden (4%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap tempat bekerja sangat mudah dijangkau bagi

pegawai karena posisinya terletak di pusat kota


62

Tabel 4.5
Tanggapan responden mengenai pegawai mempunyai rasa aman
dalam bekerja di instansi ini

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 34 71
2 Puas 8 17
3 Ragu-Ragu 6 13
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 4
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 34 responden

(71%), Puas 8 responden (17%) dan Ragu-ragu 6 responden (13%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap pegawai mempunyai rasa aman dalam bekerja

di instansi ini

Tabel 4.6
Tanggapan responden mengenai pegawai merasa puas bekerja di
instansi ini

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 32 67
2 Puas 15 31
3 Ragu-Ragu 1 2
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 5
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 32 responden

(67%), Puas 15 responden (31%) dan Ragu-ragu 1 responden (2%).


63

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap pegawai merasa puas bekerja diinstansi ini.

Untuk melakukan penilaian terhadap variabel dilakukan

penggolongan berdasarkan pembobotan dengan skala likert.

Penggolongan dilakukan dengan mempertimbangkan total bobot

sebagai berikut :

Bobot x penilaian = total kumulatif nilai akhir

Dengan asumsi :

a. Bila semua responden menjawab dengan skala rendah = 1, maka

total nilai adalah 48 x 1 = 48

b. Bila semua responden menjawab dengan skala tertinggi = 5, maka

total nilai adalah 48 x 5 = 240

- Skala nilai = 240 – 48 = 192

- Jumlah kelas interval =5

Dengan perhitungan interval sebagai berikut :

Skala nilai 192


= = 38,4 (dibulatkan 38)
Kelas 5

Dari total kumulatif akhir yang diperoleh, maka penilaian responden

dikelompokkan pada tabel sebagai berikut :


64

Tabel 4.7
Kelas Interval Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Kelompokan Penilaian kualitas


48–85 Sangat tidak baik
86–123 Tidak baik
124–161 Cukup baik
162–199 Baik
200–237 Sangat baik

Berikut ini tabulasi hasil kuesioner dengan variabel

Lingkungan Kerja (X1) dengan menyebarkan kepada 48 responden

Tabel 4.8
Responden Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Skala
Pernyataan Skor Keterangan
5 4 3 2 1
Item_1 24 17 7 0 0 209 Sangat Baik

Item _2 25 18 5 0 0 212 Sangat Baik

Item _3 33 13 2 0 0 223 Sangat Baik

Item _4 34 8 6 0 0 220 Sangat Baik

Item _5 32 15 1 0 0 223 Sangat Baik

Jumlah 1087

Rata-rata 217,4 Sangat Baik

Berdasarkan jawaban dari responden di atas, maka untuk variabel

lingkungan kerja (X1) diperoleh hasil rata-rata sebesar 217,4 dan pada

interval 200–237 dari semua nilai kuesioner termasuk dalam kategori

“Sangat Baik”.

b. Tanggapan Responden Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)


65

Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan

organisasi karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai

tujuan organisasi.

Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-

masing. Oleh karenanya pemimpin perlu mengenali gaya

kepemimpinannya agar dapat menerapkan gaya kepemimpinan

seperti apa yang efektif bagi suatu organisasi atau lembaga. Namun

dari berbagai gaya kepemimpinan yang ada, gaya kepemimpinan

demokratis lebih mendahulukan kepentingan kelompok daripada

individu.

Gaya kepemimpinan yang kuat atas pekerjaan yang diemban

masing-masing bawahan sehingga kekuatan utama bukan pada

pimpinan melainkan partisipasi aktif dari semua anggota. Rasa

tanggung jawab internal pada masing-masing bawahan juga menjadi

salah satu dasar dalam gaya kepemimpinan ini. Selain melibatkan

bawahan dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin yang

menerapkan gaya kepemimpinan ini juga harus bersedia mengakui

keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Juga

mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin

pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

Untuk mengetahui sampai sejauhmana tanggapan responden

terhadap gaya kepemimpinan Kantor Pertanahan Kota Cilegon dapat

dijabarkan melalui tanggapan-tanggapan responden berikut ini:


66

Tabel 4.9
Tanggapan responden mengenai pengambilan keputusan hanya
ditetapkan oleh pimpinan
Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 20 42
2 Puas 22 46
3 Ragu-Ragu 6 13
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No 1
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 20 responden

(42%), Puas 22 responden (46%), Ragu-Ragu 6 responden (13%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap pengambilan keputusan hanya ditetapkan oleh pimpinan .

Tabel 4.10
Tanggapan responden mengenai seluruh tindakan dalam kegiatan
diputuskan oleh pimpinan tanpa koordinasi dari bawahan

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 24 50
2 Puas 22 46
3 Ragu-Ragu 2 4
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No 2
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 24 responden

(50%), Puas 22 responden (46%) dan ragu-ragu 2 responden (4%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan


67

sangat puas terhadap seluruh tindakan dalam kegiatan diputuskan oleh

pimpinan tanpa koordinasi dari bawahan .

Tabel 4.11
Tanggapan responden mengenai pimpinan selalu memberikan arahan
kepada bawahannya setiap pengambilan keputusan

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 15 31
2 Puas 27 56
3 Ragu-Ragu 6 13
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 3
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 15 responden

(31%), Puas 27 responden (56%) dan Ragu-ragu 6 responden (13%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap pimpinan selalu memberikan arahan kepada bawahannya

setiap pengambilan keputusan

Tabel 4.12
Tanggapan responden mengenai pengambilan keputusan pimpinan
selalu mengkonsultasikan kepada bawahannya

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 23 48
2 Puas 22 46
3 Ragu-Ragu 3 6
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 4
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 23 responden


68

(48%), Puas 22 responden (46%) dan Ragu-ragu 3 responden (6%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap pengambilan keputusan pimpinan selalu

mengkonsultasikan kepada bawahannya

Tabel 4.13
Tanggapan responden mengenai pimpinan tidak mendelegasikan
wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan memberikan
pengarahan tertentu kepada bawahannya

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 24 50
2 Puas 23 48
3 Ragu-Ragu 1 2
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 5
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 24 responden

(50%), Puas 23 responden (23%) dan Ragu-ragu 1 responden (2%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap pimpinan tidak mendelegasikan wewenangnya

untuk membuat keputusan akhir dan memberikan pengarahan tertentu

kepada bawahannya
69

Tabel 4.14
Tanggapan responden mengenai pimpinan mencari berbagai pendapat
dan pemikiran dari para bawahannya mengenai keputusan yang diambil

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 17 35
2 Puas 26 54
3 Ragu-Ragu 5 10
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 6
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 17 responden

(35%), Puas 26 responden (54%) dan Ragu-ragu 5 responden (10%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap pimpinan mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari

para bawahannya mengenai keputusan yang diambil.

Tabel 4.15
Tanggapan responden mengenai pimpinan mendelegasikan wewenang
untuk mengambil keputusan kepada para bawahanya dengan lengkap

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 21 44
2 Puas 24 50
3 Ragu-Ragu 3 6
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 7
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 21 responden

(44%), Puas 24 responden (50%) dan Ragu-ragu 3 responden (6%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan


70

puas terhadap pimpinan mendelegasikan wewenang untuk mengambil

keputusan kepada para bawahanya dengan lengkap.

Tabel 4.16
Tanggapan responden mengenai pimpinan tidak peduli terhadap atas
pekerjaan yang dikerjakan, tetapi pekerjaan tersebut harus bisa
diselesaikan dengan baik

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 21 44
2 Puas 22 46
3 Ragu-Ragu 5 10
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 8
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 21 responden

(44%), Puas 22 responden (46%) dan Ragu-ragu 5 responden (10%).

Jadi hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan puas

terhadap pimpinan tidak peduli terhadap atas pekerjaan yang dikerjakan,

tetapi pekerjaan tersebut harus bisa diselesaikan dengan baik.

Tabel 4.17
Tanggapan responden mengenai pimpinan menyerahkan tanggung
jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut pada para bawahannya

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 26 54
2 Puas 20 42
3 Ragu-Ragu 2 4
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 9
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 26 responden


71

(54%), Puas 20 responden (42%) dan Ragu-ragu 2 responden (4%).

Jadi hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan sangat puas

terhadap pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan

pekerjaan tersebut pada para bawahannya.

Tabel 4.18
Tanggapan responden mengenai pimpinan menginginkan para
bawahan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam menyelesaikan
pekerjaan tersebut sehingga ia tidak perlu membuat peraturan-
peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 16 33
2 Puas 25 52
3 Ragu-Ragu 7 15
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 10
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 16 responden

(33%), Puas 25 responden (52%) dan Ragu-ragu 7 responden (15%).

Jadi hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan puas

terhadap pimpinan menginginkan para bawahan bisa mengendalikan diri

mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga ia

tidak perlu membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan

tersebut.

Untuk melakukan penilaian terhadap variabel dilakukan

penggolongan berdasarkan pembobotan dengan skala likert.

Penggolongan dilakukan dengan mempertimbangkan total bobot

sebagai berikut :
72

Bobot x penilaian = total kumulatif nilai akhir

Dengan asumsi :

b. Bila semua responden menjawab dengan skala rendah = 1, maka

total nilai adalah 48 x 1 = 48

c. Bila semua responden menjawab dengan skala tertinggi = 5, maka

total nilai adalah 48 x 5 = 240

- Skala nilai = 240 – 48 = 192

- Jumlah kelas interval =5

Dengan perhitungan interval sebagai berikut :

Skala nilai 192


= = 38,4 (dibulatkan 38)
Kelas 5

Dari total kumulatif akhir yang diperoleh, maka penilaian responden

dikelompokkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.19
Kelas Interval Variabel Gaya kepemimpinan (X2)

Kelompokan Penilaian kualitas


48–85 Sangat tidak baik
86–123 Tidak baik
124–161 Cukup baik
162–199 Baik
200–237 Sangat baik

Berikut ini tabulasi hasil kuesioner dengan variabel gaya kepemimpinan

(X2) dengan menyebarkan kepada 48 responden


73

Tabel 4.20
Responden Variabel Gaya kepemimpinan (X2)

Skala
Pernyataan Skor Keterangan
5 4 3 2 1
Item_1 20 22 6 0 0 206 Sangat Baik

Item _2 24 22 2 0 0 214 Sangat Baik

Item _3 15 27 6 0 0 201 Sangat Baik

Item _4 23 22 3 0 0 212 Sangat Baik

Item _5 24 23 1 0 0 215 Sangat Baik

Item _6 17 26 5 0 0 204 Sangat Baik

Item _7 21 24 3 0 0 210 Sangat Baik

Item _8 21 22 5 0 0 208 Sangat Baik

Item _9 26 20 2 0 0 216 Sangat Baik

Item _10 16 25 7 0 0 201 Sangat Baik

Jumlah 2087

Rata-rata 208,7 Sangat Baik


Berdasarkan jawaban dari responden di atas, maka untuk

variabel gaya kepemimpinan (X2) diperoleh hasil rata-rata sebesar

208,7 dan pada rentang 193–240 dari semua nilai kuesioner termasuk

dalam kategori “Sangat Baik”.

c. Tanggapan Responden Variabel Kepuasan Kerja (Y)

Kepuasan dalam bekerja merupakan keadaan emosional yang

menyenangkan maupun tidak menyenangkan dimana para pegawai

memandang pekerjaannya. Hal ini nampak pada sikap pegawai


74

terhadap pekerjaannya, sikap positif bila puas atau sikap negatif bila

tidak puas.

Ketidakpuasan pegawai dapat dinyatakan dalam berbagai cara

misalnya, berhenti bekerja, pegawai mengeluh, tidak patuh, atau

mengelakkan sebagian dari tanggung jawab kerjanya. Sementara

kepuasan kerja merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh

setiap pegawai di tempat kerjanya. Adanya pegawai yang puas

membuat moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan pegawai

meningkat. Untuk itu sudah menjadi keharusan bagi instansi untuk

menciptakan kepuasan kerja para pegawainya.

Untuk mengetahui sampai sejauhmana tanggapan responden

terhadap kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon dapat

dijabarkan melalui tanggapan-tanggapan responden berikut ini:

Tabel 4.21
Tanggapan responden mengenai gaji/upah merupakan faktor yang
paling penting untuk menciptakan kepuasan kerja

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 29 60
2 Puas 16 33
3 Ragu-Ragu 3 6
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 1
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 29 responden

(60%), Puas 16 responden (33%) dan Ragu-Ragu 3 responden (6%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan


75

sangat puas terhadap gaji/upah merupakan faktor yang paling penting

untuk menciptakan kepuasan kerja

Tabel 4.22
Tanggapan responden mengenai penghargaan yang diberikan
instansi terhadap pegawai dapat membantu dalam
meningkatkan kinerja

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 22 46
2 Puas 22 46
3 Ragu-Ragu 4 8
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 2
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 22 responden

(46%), Puas 22 responden (46%) dan 4 responden (8%). Berdasarkan

hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan sangat puas dan

puas terhadap penghargaan yang diberikan instansi terhadap pegawai

dapat membantu dalam meningkatkan kinerja

Tabel 4.23
Tanggapan responden mengenai pegawai dalam bekerja sesuai jam
kerja yang ditetapkan instansi dan membantu dalam meningkatkan
kinerja

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 18 38
2 Puas 24 50
3 Ragu-Ragu 6 13
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 3
76

Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 18 responden

(38%), Puas 24 responden (50%) dan Ragu-ragu 6 responden (13%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap pegawai dalam bekerja sesuai jam kerja yang

ditetapkan instansi dan membantu dalam meningkatkan kinerja

Tabel 4.24
Tanggapan responden mengenai pegawai dituntut untuk tanggung
jawab serta mempunyai inisiatif dalam pekerjaan

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 20 42
2 Puas 24 50
3 Ragu-Ragu 4 8
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 4
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 20 responden

(42%), Puas 24 responden (50%) dan Ragu-ragu 4 responden (8%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap pegawai dituntut untuk tanggung jawab serta

mempunyai inisiatif dalam pekerjaan


77

Tabel 4.25
Tanggapan responden mengenai instansi memberikan peluang kepada
pegawai untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan demi
meningkatkan kinerjanya

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 23 48
2 Puas 31 44
3 Ragu-Ragu 4 8
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 5
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 23 responden

(48%), Puas 31 responden (44%) dan Ragu-ragu 4 responden (8%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap instansi memberikan peluang kepada pegawai

untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan demi meningkatkan

kinerjanya

Tabel 4.26
Tanggapan responden mengenai instansi memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi setiap pegawai untuk dapat mengembangkan
karirnya
Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 25 52
2 Puas 20 42
3 Ragu-Ragu 3 6
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 6
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 25 responden


78

(52%), Puas 20 responden (42%) dan Ragu-ragu 3 responden (6%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap instansi memberikan kesempatan seluas-luasnya

bagi setiap pegawai untuk dapat mengembangkan karirnya

Tabel 4.27
Tanggapan responden mengenai peranan supervisi ditetapkan dan
dilaksanakan ke seluruh pegawai demi pengembangan instansi

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 21 44
2 Puas 23 48
3 Ragu-Ragu 4 8
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 7
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 21 responden

(44%), Puas 23 responden (48%) dan Ragu-ragu 4 responden (8%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap peranan supervisi ditetapkan dan dilaksanakan ke

seluruh pegawai demi pengembangan instansi

Tabel 4.28
Tanggapan responden mengenai hubungan kerja antara atasan
dengan bawahan terjalin dengan harmonis

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 16 33
2 Puas 31 65
3 Ragu-Ragu 1 2
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 8
79

Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 16 responden

(33%), Puas 31 responden (65%) dan Ragu-ragu 1 responden (2%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap hubungan kerja antara atasan dengan bawahan terjalan

dengan harmonis

Tabel 4.29
Tanggapan responden mengenai sesama pegawai saling
berkomunikasi demi tercapainya pekerjaan di instansi ini

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 23 48
2 Puas 19 40
3 Ragu-Ragu 6 13
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 9
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 23 responden

(48%), Puas 19 responden (40%) dan Ragu-ragu 6 responden (13%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

sangat puas terhadap sesama pegawai saling berkomunikasi demi

tercapainya pekerjaan di instansi ini


80

Tabel 4.30
Tanggapan responden mengenai kepedulian sesama pegawai sangat
diutamakan demi kelancaran pekerjaan

Jumlah Prosentase
No Uraian
Responden (%)
1 Sangat Puas 22 46
2 Puas 25 52
3 Ragu-Ragu 1 2
4 Tidak Puas 0 0
5 Sangat Tidak Puas 0 0
Total 48 100
Sumber : Pertanyaan No. 10
Berdasarkan uraian data di atas, dapat diketahui bahwa

responden yang menyatakan sangat puas sebanyak 22 responden

(46%), Puas 25 responden (52%) dan Ragu-ragu 1 responden (2%).

Berdasarkan hasil jawaban tersebut bahwa responden menyatakan

puas terhadap kepedulian sesama pegawai sangat diutamakan demi

kelancaran pekerjaan

Untuk melakukan penilaian terhadap variabel dilakukan

penggolongan berdasarkan pembobotan dengan skala likert. Penggolongan

dilakukan dengan mempertimbangkan total bobot sebagai berikut :

Bobot x penilaian = total kumulatif nilai akhir

Dengan asumsi :

a. Bila semua responden menjawab dengan skala rendah = 1, maka total

nilai adalah 48 x 1 = 48

b. Bila semua responden menjawab dengan skala tertinggi = 5, maka total

nilai adalah 48 x 5 = 240

- Skala nilai = 240 – 48 = 192


81

- Jumlah kelas interval =5

Dengan perhitungan interval sebagai berikut :

Skala nilai 192


= = 38,4 (dibulatkan 38)
Kelas 5

Dari total kumulatif akhir yang diperoleh, maka penilaian responden

dikelompokkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.31
Kelas Interval Variabel Kepuasan Kerja (Y)

Kelompokan Penilaian kualitas


48–85 Sangat tidak baik
86–123 Tidak baik
124–161 Cukup baik
162–199 Baik
200–237 Sangat baik

Berikut ini tabulasi hasil kuesioner dengan variabel kepuasan kerja

(Y) dengan menyebarkan kepada 48 responden

Tabel 4.32
Responden Variabel Kepuasan Kerja (Y)

Skala
Pernyataan Skor Keterangan
5 4 3 2 1
Item_1 29 16 3 0 0 218 Sangat Baik

Item _2 22 22 4 0 0 210 Sangat Baik

Item _3 18 24 6 0 0 204 Sangat Baik

Item _4 20 24 4 0 0 208 Sangat Baik

Item _5 23 21 4 0 0 211 Sangat Baik

Item _6 25 20 3 0 0 214 Sangat Baik

Item _7 21 23 4 0 0 209 Sangat Baik


82

Skala
Pernyataan Skor Keterangan
5 4 3 2 1
Item _8 16 31 1 0 0 207 Sangat Baik

Item _9 23 19 6 0 0 209 Sangat Baik

Item _10 22 25 1 0 0 213 Sangat Baik

Jumlah 2103

Rata-rata 210,3 Sangat Baik

Berdasarkan jawaban dari responden di atas, maka untuk

variabel kepuasan kerja (Y) diperoleh hasil rata-rata sebesar 210,3 dan

pada rentang 200–237 dari semua nilai kuesioner termasuk dalam

kategori “Sangat Baik”.

C. Analisis Statistik Deskriptif

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas
Tabel 4.33
Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X1)

rtabel
No rhitung Keputusan
(n=48)
Item_1 0,720 0,282 Valid
Item _2 0,496 0,282 Valid
Item _3 0,613 0,282 Valid
Item _4 0,753 0,282 Valid
Item _5 0,539 0,282 Valid
Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap setiap butir pertanyaan

yang telah dipertanyakan kepada para responden diketahui bahwa butir


83

variabel lingkungan kerja (X1) data yang valid dapat dilihat jika koefisien

korelasinya rhitung > rtabel maka data dikatakan valid, sedangkan jika r hitung >

rtabel maka dikatakan tidak valid. Dari data di atas diperoleh uji tabel t (ttabel)

dengan n = 48 sebesar 0,282 sedangkan untuk nilai thitung keseluruhan (10

item) memiliki korelasi di atas 0,282 atas total jawabannya. Untuk itu

penulis menyatakan bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel lingkungan

kerja adalah valid.

Selanjutnya mengetahui uji validitas variabel gaya kepemimpinan (X 2)

perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.34
Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

rtabel
No rhitung Keputusan
(n=48)
Item_1 0,522 0,282 Valid
Item _2 0,388 0,282 Valid
Item _3 0,463 0,282 Valid
Item _4 0,561 0,282 Valid
Item _5 0,395 0,282 Valid
Item _6 0,364 0,282 Valid
Item _7 0,647 0,282 Valid
Item _8 0,559 0,282 Valid
Item _9 0,626 0,282 Valid
Item _10 0,389 0,282 Valid
Sumber : Olah Data SPSS 17.0
Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap setiap butir pertanyaan

yang telah dipertanyakan kepada para responden diketahui bahwa butir

variabel gaya kepemimpinan (X2) data yang valid dapat dilihat jika koefisien

korelasinya rhitung > rtabel maka data dikatakan valid, sedangkan jika r hitung >

rtabel maka dikatakan tidak valid. Dari data di atas diperoleh uji tabel t (ttabel)
84

dengan n = 48 sebesar 0,282 sedangkan untuk nilai thitung keseluruhan (5

item) memiliki korelasi di atas 0,282 atas total jawabannya. Untuk itu

penulis menyatakan bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel gaya

kepemimpinan adalah valid.

Selanjutnya mengetahui uji validitas variabel kepuasan kerja (Y)

perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.35
Uji Validitas Variabel Kepuasan kerja (Y)

rtabel
No rhitung Keputusan
(n=48)
Item_1 0,427 0,282 Valid
Item _2 0,407 0,282 Valid
Item _3 0,527 0,282 Valid
Item _4 0,466 0,282 Valid
Item _5 0,573 0,282 Valid
Item _6 0,338 0,282 Valid
Item _7 0,599 0,282 Valid
Item _8 0,291 0,282 Valid
Item _9 0,565 0,282 Valid
Item _10 0,554 0,282 Valid
Sumber : Olah Data SPSS 17.0
Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap setiap butir pertanyaan

yang telah dipertanyakan kepada para responden diketahui bahwa butir

variabel kepuasan kerja (Y) data yang valid dapat dilihat jika koefisien

korelasinya rhitung > rtabel maka data dikatakan valid, sedangkan jika r hitung >

rtabel maka dikatakan tidak valid. Dari data di atas diperoleh uji tabel t (ttabel)

dengan n = 48 sebesar 0,282 sedangkan untuk nilai thitung keseluruhan (5

item) memiliki korelasi di atas 0,282 atas total jawabannya. Untuk itu
85

penulis menyatakan bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel kepuasan

kerja adalah valid.

b. Uji Reliabilitas
Berikut ini hasil pengujian reliabilitas untuk kedua variabel penelitian

yaitu :

Tabel 4.36
Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.613 5

Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Uji Reliabilitas Variabel Gaya kepemimpinan (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.649 10
Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Tabel 4.37
Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan kerja (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.623 10

Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item

yang satu dengan lainnya dalam suatu variabel, dengan menggunakan

cronbach 's alpha dengan menggunakan software SPSS 17.0, selanjutnya

hasil tersebut dibandingkan dengan kriteria, yaitu : jika nilai cronbach 's

alpha > dari koefisien korelasi 0,6 (scale of thumb) yang dikutip oleh
86

Nunanly dalam Ghozali (2005 : 77) maka instrumen tersebut dikatakan

reliabel dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengujian uji reliabilitas variabel lingkungan

kerja, gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja diperoleh hasil uji

reliabilitas sebesar 0,613 (X1), 0,649 (X2) dan 0,623 (Y) lebih besar

dengan 0,6 dapat diketahui bahwa seluruh variabel yang diteliti adalah

reliabel sehingga dapat dipakai sebagai bahan pengujian selanjutnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah residual

yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 4.38
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Lingkungan Gaya
Kerja Kepemimpinan Kepuasan Kerja
N 48 48 48
Normal Parametersa,,b Mean 22.6458 43.4792 43.8125
Std. Deviation 2.02631 3.05962 2.97261
Most Extreme Differences Absolute .227 .146 .125
Positive .123 .146 .125
Negative -.227 -.108 -.084
Kolmogorov-Smirnov Z 1.574 1.008 .865
Asymp. Sig. (2-tailed) .014 .261 .443
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Pada tabel dilihat kolmogorov smirnov Z sebesar 1,008 (X1), 1,574 (X2)

dan 0,865 (Y) syarat yang harus dipenuhi adalah nilai kolmogorov smirnov Z
87

harus > 0,05, karena nilai kolmogorov smirnov Z lebih besar dari 0,05 maka

model memiliki distribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antar variabel. Salah

satunya adalah dengan cara melihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF)

dari masing-masing variabel bebas terikatnya seperti terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.39
Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 Lingkungan Kerja 1.000 1.000

Gaya Kepemimpinan 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF) diperoleh 1,000 hasil keputusan untuk uji

multikolinieritas adalah jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat

diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas, maka dapat disimpulkan

bahwa model yang digunakan tidak mengandung gejala multikolinieritas.


88

c. Uji Heterokdastisitas

Heterokdastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model

yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke

observasi lainnya, dengan asumsi jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-

poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas dan jika

tidak pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.2
Uji Heterokdastisitas

Sumber : Olah Data SPSS 17.0


89

Berdasarkan pada gambar tersebut di atas maka uji heterokdastisitas

dihasilkan adalah tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Regresi Berganda

Selanjutnya untuk mengetahui prediksi antara variabel independent

yaitu Lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap variabel dependent

yaitu Kepuasan kerja dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.00,

dihasilkan output koefisien regresi berganda sebagai berikut:

Tabel 4.40
Uji Regresi Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.538 5.941 1.437 .158
Lingkungan Kerja .626 .164 .427 3.827 .000
Gaya Kepemimpinan .485 .108 .499 4.478 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut:



Y = 8,538 + 0,626.X1 + 0,485.X2

Berdasarkan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi

tersebut dapat diinterpestasikan sebagai berikut :

1. Harga koefisien konstanta = 8,538 hal ini berarti bahwa apabila nilai

dari Lingkungan Kerja (X1) dan gaya kepemimpinan (X2) sama dengan

nol, maka tingkat atau besarnya kepuasan kerja (Y) sebesar 8,538

2. Harga koefisien b2 = 0,626. Hal ini menerangkan bahwa, apabila nilai

X1 (Lingkungan kerja) mengalami kenaikan sebesar 1, sementara


90

variabel independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y

(Kepuasan kerja) mengalami kenaikan sebesar 0,626.

3. Harga koefisien b1 = 0,485 berarti bahwa, apabila nilai X 2 (gaya

kepemimpinan) mengalami kenaikan sebesar 1, sementara variabel

independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y akan

mengalami kenaikan sebesar 0,485.

4. Uji Analisis Korelasi

a. Korelasi Parsial Lingkungan Kerja (X1) terhadap Kepuasan kerja (Y)

Koefisien korelasi parsial yaitu derajat atau tingkat hubungan

antara dua variabel diukur dengan indeks korelasi, dalam pengukurannya

menggunakan perhitungan SPSS 17.0 koefisien Korelasi Parsial antara

Lingkungan Kerja (X1) terhadap kepuasan kerja (Y) dengan asumsi bahwa

Gaya kepemimpinan (X2) dianggap konstan atau tetap maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.41
Uji Koefisien Korelasi Parsial
Lingkungan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (Y)

Correlations
Control Variables Kepuasan Kerja Lingkungan Kerja
Gaya Kepuasan Kerja Correlation 1.000 .496
Kepemimpinan
Significance (2-tailed) . .000
df 0 45
Lingkungan Kerja Correlation .496 1.000
Significance (2-tailed) .000 .
df 45 0
Sumber : Olah Data SPSS 17.0
Jika dilihat dari hasil perhitungan antara koefisien korelasi parsial

variabel lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja sedangkan gaya


91

kepemimpinan sebagai variabel kontrol maka diperoleh nilai korelasi

sebesar 0,496 pada tabel interpretasi koefisien korelasi angka ini berada

pada posisi rentang antara 0,40–0,599 dan mempunyai tingkat konstribusi

hubungan yang sedang, artinya nilai lingkungan kerja semakin besar maka

kepuasan kerja akan semakin besar.

b. Korelasi Parsial Gaya Kepemimpinan (X2) terhadap Kepuasan kerja

(Y)

Koefisien korelasi parsial yaitu derajat atau tingkat hubungan

antara dua variabel diukur dengan indeks korelasi, dalam pengukurannya

menggunakan perhitungan SPSS 17.0 koefisien korelasi parsial antara

gaya kepemimpinan (X2) terhadap kepuasan kerja (Y) dengan asumsi

bahwa Lingkungan Kerja (X1) dianggap konstan atau tetap maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.42
Uji Koefisien Korelasi Parsial
Gaya kepemimpinan (X2) dan Kepuasan Kerja (Y)

Correlations
Gaya
Control Variables Kepemimpinan Kepuasan Kerja
Lingkungan Kerja Gaya Correlation 1.000 .555
Kepemimpinan
Significance (2-tailed) . .000
df 0 45
Kepuasan Kerja Correlation .555 1.000
Significance (2-tailed) .000 .
df 45 0
Sumber : Olah Data SPSS 17.0
Jika dilihat dari hasil perhitungan antara koefisien korelasi parsial

variabel gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja sedangkan lingkungan


92

kerja sebagai variabel kontrol maka diperoleh nilai korelasi sebesar 0,555 pada

tabel interpretasi koefisien korelasi angka ini berada pada posisi rentang antara

0,40–0,599 dan mempunyai tingkat konstribusi hubungan yang sedang,

artinya nilai gaya kepemimpinan semakin besar maka kepuasan kerja akan

semakin besar.

5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukkan berapa persen dari variasi (naik

turunnya) variabel dependent dapat diterangkan atau dijelaskan oleh variasi

variabel independen. Koefisien determinasi merupakan dari koefisien korelasi

dan dinyatakan dalam bentuk persen.

Tabel 4.43
Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .664a .441 .416 2.27233

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Gaya Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Dari perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien determinasi

berganda (R2) adjusted r Square sebesar 0,441. Hal ini dapat diartikan bahwa

variabel lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan mempengaruhi sebesar

44,1% terhadap kepuasan kerja. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan

tingkat hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y adalah sangat

rendah dan sisanya sebesar 55,9% dipengaruhi oleh faktor lain.


93

6. Uji Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis 1

Hasil yang didapatkan untuk pengukuran thitung variabel lingkungan

kerja pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.44
Uji t
Variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Kepuasan kerja (Y)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 8.538 5.941 1.437 .158

Lingkungan Kerja .626 .164 .427 3.827 .000

Gaya Kepemimpinan .485 .108 .499 4.478 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Berdasarkan hasil output di atas, maka dapat diketahui apakah

sebenarnya lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

kerja, dan hasil perhitungan yang didapat adalah dk n–2 (48-2 = 46) maka

diperoleh ttabel sebesar 2,013 sedangkan thitung sebesar 3,827 maka

lingkungan kerja (X1) terhadap kepuasan kerja (Y) dalam uji t, didapat

hasil thitung > ttabel (3,827 > 2,013) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00

(0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada Kantor

Pertanahan Kota Cilegon.


94

b. Pengujian Hipotesis 2

Hasil yang didapatkan untuk pengukuran thitung variabel gaya

kepemimpinan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.45
Uji t
Variabel Gaya Kepemimpinan (X2) dan Kepuasan kerja (Y)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 8.538 5.941 1.437 .158

Lingkungan Kerja .626 .164 .427 3.827 .000

Gaya Kepemimpinan .485 .108 .499 4.478 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Berdasarkan hasil output di atas, maka dapat diketahui apakah

sebenarnya gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

kerja, dan hasil perhitungan yang didapat adalah dk n–2 (48-2 = 46) maka

diperoleh ttabel sebesar 2,013 sedangkan thitung 4,478 maka gaya

kepemimpinan (X2) terhadap kepuasan kerja (Y) dalam uji t, didapat hasil

thitung > ttabel (4,478 > 2,013) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00 (0,00 <

0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada Kantor

Pertanahan Kota Cilegon.


95

c. Pengujian Hipotesis 3

Dalam uji F untuk membuktikan apakah variabel Lingkungan Kerja

(X1) dan Gaya kepemimpinan (X2) secara simultan mempunyai pengaruh

terhadap Kepuasan kerja (Y), maka dilakukan uji F

Tabel 4.46
Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 182.957 2 91.478 17.716 .000a

Residual 232.356 45 5.163

Total 415.313 47

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, gaya kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja


Sumber : Olah Data SPSS 17.0

Setelah pengujian dilakukan diperoleh Fhitung = 17,716 sedangkan

nilai Ftabel (df = n–k–1 = 48-2-1= 46) sebesar 3,200 dengan taraf nyata

sebesar 0,05. Fhitung > Ftabel (17,716 > 3,200) dengan demikian H0 ditolak

dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada

Kantor Pertanahan Kota Cilegon.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap

kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon dalam uji t, didapat

hasil thitung > ttabel (3,827 > 2,013) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00

(0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
96

signifikan antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada Kantor

Pertanahan Kota Cilegon sedangkan nilai korelasi sebesar 0,496 pada tabel

interpretasi koefisien korelasi angka ini berada pada posisi rentang antara

0,40–0,599 dan mempunyai tingkat pengaruh yang sedang, artinya

lingkungan kerja semakin meningkat maka kepuasan kerja akan semakin

meningkat.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan

terhadap kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon dalam uji t,

didapat hasil thitung > ttabel (4,478 > 2,013) dengan tingkat signifikansi sebesar

0,00 (0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada Kantor

Pertanahan Kota Cilegon sedangkan nilai korelasi sebesar 0,555 pada tabel

interpretasi koefisien korelasi angka ini berada pada posisi rentang antara

0,40–0,599 dan mempunyai tingkat pengaruh yang sedang, artinya gaya

kepemimpinan semakin meningkat maka kepuasan kerja akan semakin

meningkat.

Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan

terhadap kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon dengan

keputusan Fhitung > Ftabel (17,716 > 3,200) dengan demikian H0 ditolak dan H1

diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan

kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada Kantor

Pertanahan Kota Cilegon.


97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab terdahulu, maka

diperoleh beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap

kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon dalam uji t, didapat

hasil thitung > ttabel (3,827 > 2,013) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00

(0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada Kantor

Pertanahan Kota Cilegon.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon dalam uji t, didapat

hasil thitung > ttabel (4,478 > 2,013) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00

(0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada

Kantor Pertanahan Kota Cilegon

3. Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan

terhadap kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon dengan

keputusan Fhitung > Ftabel (17,716 > 3,200) dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,00 (0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang

signifikan antara lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja pada Kantor Pertanahan Kota Cilegon.

97
98

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat untuk mencapai hasil yang baik,

maka kebijaksanaan yang ditetapkan harus lebih disempurnakan sehingga

mengarah kepada perbaikan kualitas maupun kuantitas pada perusahaan.

Adapun saran yang diajukan penulis antara lain:

1. Menciptakan lingkungan kerja fisik yang nyaman agar seluruh pegawai

dapat bekerja secara maksimal, seperti membuat tempat khusus untuk

menaruh setiap peralatan/alat-alat kerja sehingga akan terlihat lebih rapih

dan tidak berantakan.

2. Diharapkan kepada pimpinan dalam mengatur kinerja harus tepat dan

terarah hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem yang baik

dengan memprioritaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga

keberadaan pegawai sebagai asset dapat dipertahankan dan ditingkatkan

menjadi lebih baik lagi.

3. Selanjutnya kepada para peneliti lainnya atau pihak-pihak tertentu yang

terkait serta tertarik mengembangkan hasil penelitian ini secara lebih

mendalam, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian

awal atau sebagai masukan untuk bahan pertimbangan lebih lanjut.


99

DAFTAR PUSTAKA

Alek S. Nitisemito, 2006. Manajemen Personalia, Edisi kedua, Ghalia


Indonesia :Jakarta

Nawawi, Hadari, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta

Papu, Johanes, 2002. Peran Psikologi Dalam Perusahaan, Gramedia : Jakarta

Rivai & Sagala, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dari Teoritik ke
Praktik, Edisi Kedua, Rajawali Pers : Jakarta

Samsudin, Sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke-1,


Pustaka Setia : Bandung

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional, BPFE UST : Yogyakarta

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, Edisi ke-1, Andi : Yogyakarta

Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Keduabelas, CV.Alfabeta :


Bandung

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D, Cetakan Ketujuh. CV. Alfabeta : Bandung

Sukoco, Munir, Badri, 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.


Erlangga : Jakarta

Suwatno & Priansa, 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
Alfabeta : Bandung

Umar, Husein, 2013. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Pegawai :


Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Cetakan
Keempat, Rajawali Pers : Jakarta

Samsudin, Sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ke-1, CV.
Pustaka Setia, Bandung
100

Sumber lain :

Anas, Khaidir, 2013, Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap


Kepuasan Kerja Pegawai PT. Karya Mitra Muda, Jurnal Vol 2, No 01
(2013)

Nasution, Amsuri, Wendi, 2013, Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja


Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. Karya Deli Stelindo Medan,
ISSN 1858-3199 JURNAL MANAJEMEN BISNIS STIE IBBI Volume 20
No.2 Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai