Anda di halaman 1dari 7

CIRI-CIRI DAN GEJALA GULA DARAH

TINGGI (HIPERGLIKEMI)

Adakah diantara para pembaca yang nafsu


makannya menggila namun berat badan
malah menurun, mudah mengantuk dan
lelah, sering kehausan, dan sering buang air
kecil di malam hari? Waspadalah! ini semua
merupakan gejala gula darah tinggi. Jangan
biarkan ini berlarut-larut, karena dapat
membahayakan kondisi kesehatan. Gula
darah tinggi atau hiperglikemia merupakan
keadaan di mana terjadi peningkatan kadar
glukosa di dalam tubuh hingga diatas
200 mg/dL akibat resistensi insulin.
Seringkali kondisi ini dialami oleh penderita
diabetes atau pra diabetes. Namun, tidak
menutup kemungkinan orang normal di luar
diabetes juga dapat mengalaminya, terlebih
jika sedang stres atau sedang menderita
sakit berat. Curiga mengalami gejala gula
darah tinggi? pastikan dengan tes gula darah
sederhana Gejala hiperglikemia ada yang
ringan (kadar gula 200mg/dL-350 mg/dL)
sampai yang berat (kadar gula diatas 350
mg/dL), sedangkan kadar gula darah normal
adalah dibawah 200 mg/dL seperti dijelaskan
dalam artikel: Inilah Kadar Gula Darah
Normal dan Tidak Normal. Gejala gula darah
tinggi yang masih dalam tahap ringan
biasanya ditandai dengan meningkatnya
nafsu makan, penurun berat badan,
meningkatnya intensitas buang air kecil, dan
sering kehausan. Sedangkan gejala
beratnya seperti, penglihatan kabur,
kehausan yang ekstrim dan pusing hingga
merasa akan pingsan. Untuk lebih jelasnya
mari kita ulas satu persatu tentang gejala,
penyebab dan cara mengatasi gula darah
tinggi. Apa Saja Sih Gejala Gula Darah
Tinggi? Gejala Hiperglikemia Ringan Gejala
ringan akan dirasakan oleh seseorang
apabila kadar gula darahnya secara
konsisten berada di kisaran 200 mg/dL
sampai 350 mg/dL pada orang dewasa, dan
200 mg/dL sampai 240 mg/dL pada anak-
anak. Sayangnya sebagian orang terutama
yang menderita diabetes kurang
memperhatikan gejalanya. Akibatnya,
kondisi kesehatan mereka pun semakin
buruk. Oleh karena itu, perhatikanlah
beberapa gejala gula darah tinggi berikut ini:
Sering merasa kehausan, mulut pun terasa
kering. Intensitas buang air kecil meningkat,
terutama di malam hari (sering buang air
kecil) Nafsu makan meningkat, namun berat
badan malah menurun. Mudah lelah. Kulit
terasa kering. Gejala Hiperglikemia Berat
Jika gejala gula darah tinggi di atas tidak
segera diatasi, maka kondisi tubuh pun akan
semakin memburuk. Namun, gejala yang
cukup berat juga dapat langsung dirasakan
oleh seseorang dengan kadar gula di atas
350mg/dL pada orang dewasa, dan di atas
240 mg/dL pada anak-anak. Gejala-gejala
gula darah tinggi berat antara lain:
Penglihatan menjadi buram/kabur. Menjadi
linglung. Kehausan yang semakin ekstrim.
Pusing hingga merasa akan pingsan. Wajah
memerah, terasa hangat/panas dan kulit
mengering. Menjadi amat sangat
mengantuk, hingga enggan untuk bangun
dari tidur. Untuk seseorang yang menderita
diabetes tipe 1 dan 2, yang menghasilkan
sedikit insulin atau tidak sama sekali, maka
akan ditandai dengan gejala sebagai berikut:
Nafas menjadi terengah-engah. Jantung
berdebar-debar. Bau napas tak sedap. Mual,
muntah dan kehilangan nafsu makan. Apa
yang Menyebabkan Gula Darah Tinggi? Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan
gula darah tinggi, antara lain sebagai berikut:
Stress. Infeksi, seperti flu atau selesma.
Makan terlalu banyak. Kurang olahraga.
Dehidrasi. Penderita diabetes yang
melewatkan dosis obatnya. Menjalani
treatment hipoglikemia (gula darah rendah).
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti
obat steroid. Bagaimana Mengatasi Gula
Darah Tinggi? Apabila gejala gula darah
tinggi masih dalam tahap ringan, biasanya
dapat dengan mudah ditangani. Bahkan
terkadang tak perlu pengobatan khusus,
karena gejala tersebut dapat hilang dengan
sendirinya. Lain cerita apabila gejalanya
sudah dirasa cukup berat akibat kadar gula
darah yang sudah amat tinggi. Dalam kondisi
ini terutama bagi penderita diabetes,
pengobatan khusus sangatlah diperlukan.
Karena apabila tidak ditangani dengan cepat
dan tepat, maka dapat menyebabkan
komplikasi yang akan mengancam nyawa,
seperti: Ketoasidosis Diabetes (KAD). Suatu
kondisi yang ditandai dengan adanya
peningkatan kadar keton dalam darah dan
keasaman darah yang meningkat.
Merupakan kedaruratan diabetes tipe I yang
dapat menyebabkan koma dan kematian.
Baca selengkapnya: KAD (Ketoasidosis
Diabetik) Status Hiposmolar Hiperglikemik
(SHH). Dehidrasi berat akibat kadar gula
darah yang sangat tinggi. Merupakan
komplikasi akut pada diabetes tipe 2. Berikut
beberapa cara mengatasi dan mencegah
gula darah tinggi: Mengubah pola makan.
Jangan berlebihan saat makan, berhentilah
sebelum kenyang. Batasi/hindari makanan
yang menyebabkan lonjakan kadar gula
darah, seperti kue atau minuman manis dan
hindarilah makanan pantangan penderita
diabetes Perbanyak asupan cairan ke dalam
tubuh. Cukupi kebutuhan minum air putih per
harinya (8-10 gelas) atau tergantung
aktivitas. Olahraga teratur. Olahraga ringan
dan teratur seperti berjalan atau bersepeda
dapat menurunkan kadar gula darah
sekaligus membantu menurunkan berat
badan. Untuk pengguna insulin, sesuaikan
dosisnya. Jangan melewatkan atau
menyalahi dosis yang telah dianjurkan
dokter. Pantau kadar gula darah. Usahakan
untuk rutin memantau kadar gula darah.
Perhatikan apa saja yang menyebabkan gula
darah meningkat. Memang keberadaan gula
dalam tubuh sangat dibutuhkan sebagai
sumber energi. Namun, bukan berarti kita
dapat sesuka hati mengonsumsinya. Jika
mengikuti saran dari Kementerian Kesehatan
RI maka konsumsi gula per hari per orang
yaitu, 50 gram (4 sendok makan). Jadi,
jagalah asupan gula per harinya demi
menghindari melonjaknya kadar gula darah
sekaligus meminimalisir resiko kesehatan.
Sumber: Ciri-ciri dan Gejala Gula Darah
Tinggi (Hiperglikemia) - Mediskus

Anda mungkin juga menyukai