Anda di halaman 1dari 23

UPAYA GURU UNTUK MENGATASI KESULITAN

BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI LAYANAN


BIMBINGAN PADA SISWA KELAS II SDN SILIWANGI 02
SEMARANG BARAT

TUGAS AKHIR

Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Diploma II

Disusun Oleh :

Nama : Maryana
NIM : 1402204400
Program : D2 PGKSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan tugas akhir ini yang berjudul “ UPAYA GURU UNTUK

MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA

KELAS II DI SD NEGERI SILIWANGI 02 “ telah disyahkan oleh Dosen

Pembimbing pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui :
Kepala UPP PGKSD Dosen Pembimbing
UNNES Semarang

Drs. Jaino, M.Pd. Dra. Widhihastrini, M.Pd.


NIP. 130875761 NIP. 131124081

ii
MOTTO

1. Jangan menilai seseorang dari wajahnya, tapi nilailah dari hatinya, sebab

bertambahnya usia, wajah akan memudah tapi hati sering bertambahnya ilmu

dan pengalaman akan cermelang.

2. Ketabahan, Kesabaran, Ketegaran dan Kedisiplinan diri adalah kunci untuk

menggapai keberhasilan.

3. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

4. Jangan bimbang dan ragu untuk menghadapi segala penderitaan, sebab semakin

cita-cita tercapai akan makin banyak penderitaan yang kita alami.

5. Kemashuran kita tidak terletak pada kenyataan bahwa kita tidak pernah jatuh,

tetapi bahwa kita bangkit berdiri lagi setelah jatuh.

iii
PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayah dan bunda tercinta yang selalu memberikan doanya.

2. “ Mas Diyat “ yang selalu memberi dukungan dan semangat sehingga saya

seperti ini, terima kasih.

3. Keluarga besar dan keponakanku “ Rakha “ yang membuatku selalu

tersenyum.

4. Teman-teman satu PPL di SDN Siliwangi 01, 02, 03 Semarang Barat.

5. Teman-teman kelas seperjuangan PGKSD FIP UNNES Angkatan 2004-2005

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya pada Allah SWT Tuhan berserta alam yang telah
memberikan segala rahmat dan karunia-Nya. Hanya atas rahmat dan limpahan
Karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai kelengkapan
syarat untuk memperloleh gelar Diploma dalam ilmu pendidikan di Fakultas Ilmu
Pendidikan D2 PGKSD Universitas Negeri Semarang.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan bantuan dan


dukungan dari berbagai pihak. Sehubungan itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Drs. Siswanto, MM, selaku Dekan FIP UNNES.
2. Drs. Sutaryono, M, Pd, selaku Ketua Program D2 PGKSD.
3. Drs. Jaino, M.Pd, selaku Kepala UPP PGKSD UNNES Semarang.
4. Dra. Widhihastrini, selaku Dosen Pembimbing.
5. Semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannyaTugas Akhir ini.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
bermangfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis
menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan dan keberhasilan Tugas Akhir ini.

Semarang, 9 September 2006


Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

MOTTO ............................................................................................................ iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................................ 3

C. Tujuan pemberian Layanan Bimbingan ................................................ 3

D. Manfaat Pemberian Layanan Bimbingan .............................................. 3

BAB II KERANGKA TEORITIK .................................................................... 4

A. Definisi Belajar ..................................................................................... 4

B. Bimbingan Belajar ................................................................................ 4

C. Bahasa Indonesia .................................................................................. 5

BAB III PAPARAN HASIL ............................................................................. 8

A. Hasil Pengamatan .................................................................................. 8

1. Kesulitan Belajar dan Gejalanya .................................................... 9

2. Teknik yang digunakan Dalam Mengidentifikasi Kesulitan –

Belajar ............................................................................................. 9

3. Upaya Yang Dilakukan Guru untuk Membantu Murid dalam

vi
dalam mengatasi Masalah Belajar ............................................. 10

B. Pembahasan ........................................................................................... 12

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 13

A. Simpulan ............................................................................................... 13

B. Saran ..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15

..

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan belajar merupakan bagian yang sangat penting dalam

kegiatan belajar mengajar dengan tujuan agar siswa dapat memahami diri

sendiri, mampu mengatasi masalah/ kesulitan yang dialami siswa tersebut,

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menyalurkan

potensi yang dimilikinya. Alasan pemberian bimbingan belajar karena

kesulitan dalam belajar itu termasuk dalam masalah pribadi yang dapat

menghambat tujuan pembelajaran.

Pemberian bimbingan belajar siswa, guru perlu memperhatikan hal-

hal yang melatar belakangi siswa mengalami kesulitan belajar. Namun

dalam praktiknya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa hanya

mengulangi materai yang pernah diajarkan, belum dikuasai siswa dan tidak

melihat penyebab utama siswa tidak menguasai materi pelajaran itu. Kondisi

ini berakibat pada pemecahan kesulitan belajar anak tidak dapat

terselesaikan dengan baik. Salah satu langkah awal dalam mengatasi

kesulitan belajar tersebut adalah dengan mencari penyebab kesulitan belajar

yang dialami siswa mencari solusi pemecahan yang tepat dan mengambil

tindakan yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa

tersebut.

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang prosesnya

rumit, karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan

berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan terutama bila

1
diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu cara meningkatkan hasil

belajar adalah mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.

Mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa melalui pemberian

bimbingan belajar merupakan bagian tugas guru sebagai pendidik. Hal ini

sejalan dengan Fetty Kartikawati (1977) mengemukakan bimbingan adalah

suatu proses pemberitahuan yang terus menerus dan sistematis dari

pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam

pemahaman diri, Penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri

dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri

dengan lingkungan.

Situasi yang dapat membuat anak tertarik dan senang pada

pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan. Menurut sebagaian besar

siswa, pembelajaran bahasa Indonesia sangat disepelekan oleh sebagaian

siswa karena biasanya bahasa Indonesia selalu berhubungan dengan kegiatan

sehari-hari. Berdasarkan hasil survei di salah satu SD di Kecamatan

Semarang Barat yaitu SDN Siliwangi 02 didapat dari 46 siswa kelas II yang

menyukai dan berminat dengan pelajaran bahasa Indonesia hanya + 12

siswa. Dari hasil tersebut dapat dipastikan pelajaran bahasa Indonesia

kurang diminati oleh siswa.

Kita sebagai calon guru SD harus bisa meluruskan anggapan bahwa bahasa

Indonesia yang disepelekan oleh sebagian siswa dapat dipelajari dan

dipahami secara baik dan benar.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menceritakan

kegiatan sehari-hari dilakukan dengan cara memberikan siswa contoh teks

2
bacaan (berisis 10- 12 kaliamat) kemudian melibatkan siswa secara aktif

dan mengarahkan siswa dalam menceritakan kegiatan sehari-hari, siswa

menceritakan kembali isi teks bacaan tersebut dengan kalimatnya sendiri.

B. Permasalahan

Sebagian besar siswa SD Negeri Siliwangi 02 Semarang barat

kurang berminat pada pelajaran bahasa Indonesia. Terlihat dari 56 siswa

kelas II, hanya 12 siswa yang berminat atau menyukai mata pelajaran bahasa

Indonesia.

C. Tujuan Pemberian Layanan Bimbingan

1. Mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan

belajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa Sekolah Dasar kelas

II.

2. Memberi tuntunan bagi guru dalam memberikan langkah-langkah

bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar bahasa

Indonesia.

D. Manfaat

Adapun manfaat pemberian layanan bimbingan adalah sebagai

berikut :

1. Menambah pemahaman pembelajaran bahasa Indonesia bagi guru

pada anak yang mengalami kesulitan belajar bahasa Indonesia.

2. Menambah pengetahuan guru dalam mengatasi masalah belajar

bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

3. Meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran bahasa Indonesia.

3
BAB II

KERANGKA TEORITIK

A. Defenisi Belajar

Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku

sebagi hasil dari pengalaman. Pengalaman itu terjadi melalui interaksi antara

individu dengan lingkungannya (Anita E. Wool Folk : 196). Belajar adalah

proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek

dan latihan (Garry dan King Sley, 1970 : 15). Dari defenisi diatas nampak

bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang disebabkan oleh karena

individu mengadakan interaksi dengan lingkungan.

B. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar yaitu proses bantuan yang diberikan kepada

individu (murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam

belajar. Sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat

mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan bakat dan minat yang

dimilikinya.

Dengan kata lain, tugas guru disini adalah membantu murid dalam

mengenal, menumbuh kembangkan diri, sikap dan kebiasaan yang baik untuk

menguasai pengetahuan dan ketrampilan, serta dalam rangka menyiapkan

kelanjutan pendidikan yang lebih tinggi.

‰ Pringsip-prinsip umum bimbingan

• Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada pada proses

berkembang.

4
• Bimbingan diperuntukan bagi semua siswa.

• Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi

perkembangan siswa.

• Bimbingan berdasarkan pada kemampuan atas kemampuan individu

untuk menentukan pilihan.

• Bimbingan adalah bagian terpadu bagi proses pendidikan.

• Bimbingan dimaksudkan untuk mambantu siswa merealisasikan

dirinya.

‰ Jenis bimbingan

• Bimbingan belajar adalah membantu siswa memahami konsep dan

ketrampilan sekolah.

• Bimbingan pribadi adalah membantu siswa mengembangkan aspek

kepribadiannya.

• Bimbingan sosial adalah membantu siswa dalam berinteraksi

kelompok.

C. Bahasa Indonesia di SD

1. Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi, berbicara

dengan baik dan benar, membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat

serta menulis sesuai EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan).

2. Tujuan Bahasa Indonesia

5
Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa sehari-hari selain bahasa daerah.

3. Pengunaan metode dalam pembahasan bahasa Indonesia

Beberapa hal yang merupakan karakteristik pembelajaran bahasa

indonesia adalah sebagai berikut :

a. Membaca

Diajarkan dengan membaca tanpa buku yaitu dengan :

• Guru menunjukkan gambar yang berisi cerita

• Guru menceritakan isi gambar

• Siswa disuruh menceritakan dan menuliskan kembali isi

gambar

b. Menulis

Diajarkan dengan cara :

• Pengenalan huruf yaitu : dengan memperkenalkan bentuk-

bentuk huruf menyebut dan menulis nama yang terdapat dalam

gambar.

• Latihan : memegang pensil dan sikap duduk, gerakan tangan

dalam menulis, mengeblat, menghubungkan titik-titik.

• Menyalin tulisan, kegiatan yang dilakukan : menyalin huruf,

menyalin kata, menyalin kalimat dan menyalin bacaan.

• Menulis halus.

• Dikte.

• Melengkapi : melengkapi huruf, melengkapi dengan suku kata.

c. Menyimak

6
Kegiatan yang dilakukan :

• Guru membaca teks dan siswa mendengarkan dengan seksama.

d. Berbicara

Dalam hal ini guru membimbing siswa untuk mengutarakan pendapat,

ide atau gagasan.

Kegiatan yang dilakukan, guru membimbing siswa untuk dapat

menceritakan pengalaman pribadinya didepan kelas.

7
BAB III

PAPARAN HASIL

A. Hasil pengamatan

Kegiatan berbicara/bercerita dilakukan untuk mengadakan hubungan

sosial dan untuk melaksanakan suatu layanan.

Dalam proses belajar mengajar berbahasa disekolah, anak-anak

mengembangkan kemampuan secara vertikal tidak secara horisontal.

Maksudnya mereka sudah dapat mengungkapkan pesan secara lengkap

meskipun belum sempurna. Dalam hal ini, siswa kelas II SDN Siliwangi 02

sudah memahami dan mengerti mengenai menceritakan kegiatan sehari-hari

dengan baik. Selain itu , untuk menyajikan bahan ajar seperti diatas kita perlu

memperhatikan perkembangan anak agar mereka dapat memperoleh

pemahaman yang diharapkan.

Peningkatan motivasi, pengunaan alat bantu mengajar, dialog dengan

siswa dan pelatihan terarah perlu dilakukan oleh guru.

‰ Cara mengembangkan secara vertikal dalam meningkatkan kemampuan

berbicara :

1) Menirukan Pembicaraan orang lain (khususnya guru)

Penulis menjelaskan bahwa berbicara adalah alat komunikasi dan

penyampaian pesan.

2) Mengembangkan bentuk-bentuk ajaran yang telah di kuasai penulis

Menjelaskan bentu-bentuk ujaran, siswa mengembangkan ujaran-

ujaran tersebut.

8
3) Memaparkan dua bentuk ajaran orang dewasa (terutama guru) yang

sudah benar dalam setiap kegiatan berbicara, menafsir makna

pembicaraan agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik.

1) Kesulitan belajar dan gejalanya

Pengamatan yang dilakukan sejak tanggal 27 Juli 2006 dengan obyek

yang diamati adalah siswa kelas II SDN siliwangi 02 yaitu Komang

Cynthia S. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia sub pokok materi

menceritakan kegiatan sehari-hari. Adapun kesulitan belajar yang dialami

ialah :

1. Kurang termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia.

2. Kurang percaya diri, takut dan kurang menyukai pelajaran bahasa

Indonesia.

3. tidak mau bertanya tentang materi pelajaran yang belum diketahui.

2) Teknik yang digunakan dalam mengindentifikasi kesulitran belajar

1. Observasi

Observasi dilakukan sejak tanggal 27 Juli 2006 dengan obyek siswi

kelas II SDN Siliwangi 02 yaitu Komang Cynthia S. Pada mata

pelajaran bahasa Indonesia sub pokok materai kemampuan

berbicaranya. Observasi dilaksanakan pada saat siswa mengikuti

kegiatan belajar mengajar disekolah.

2. Interview

Metode wawancara ini dilakukan dengan berdialog langsung dengan

nara sumber yang berkaitan yaitu Komang Cynthia S. Dan guru

kelasnya.

9
Nama Siswa : Komang Cynthia S.

Tempat lahir : Semarang

Tanggal lahir : 4 Juni 1999

Alamat rumah : Jl. Sri Rejeki III Kecamatan Semarang Barat

Permasalahan yang terjadi yaitu siswa kurang suka pelajaran bahasa

Indonesia dibanding dengan mata pelajaran yang lain sehingga siswa

kurang bersemangat dan termotivasi dalam menerima materai tersebut.

3) Upaya yang dilakukan guru untuk membantu murid dalam mengatasi

masalah belajar

Proses pembelajaran berbicara dilakukan dengan berbagai kegiatan

yaitu :

1. Percakapan

Murid melakukan percakapan dengan teman sekelas, membentuk

kelompok kecil, dan berbicara ketika memperoleh giliran.

2. Berbicara estetik (mendongeng)

Penulis menyajikan gambar kegiatan sehari-hari kepada murid –muridnya

dengan teknik bercerita.

- Mendengarkan cerita yang diceritakan oleh guru dari gambar tersebut.

- Menyiapkan diri untuk bercerita :

Hendaknya siswa dapat menceritakan kembali cerita yang diceritakan

kembali cerita yang diceritakan oleh guru dengan kata-katanya sendiri

- Bercerita atau mendongeng

Kegiatan bercerita ( mendongeng ) pengalaman pribadi tentang

kegiatan sehari-hari didepan kelas.

10
3. Berbicara untuk menyampaikan informasi

Dalam hal ini siswa dibimbing untuk mengembangkan kreatifitas

berbicara dengan menaggulangi perbendaharaan kata pada anak SD.

4. kegiatan dramatik

Bermain drama merupakan media bagi murid-murid untuk

mengunakan bahasa verbal dan non verbal dalam konteks yang

bermakna dalam memainkan drama (berdialog), anak berinteraksi

dengan teman sekelas berbagi pengalaman pribadi.

Upaya yang dilakukan guru dalam memberikan bantuan

bimbingan kepada murid mengalami kesulitan belajar :

1) Guru menyiapkan media yang menarik bagi siswa agar siswa

tidak merasa bosan mengikuti proses KBM.

2) Media yang digunakan dapat berupa :

a. Rekaman tape berisi tentang percakapan yang menceritakan

tentang kegiatan sehari-hari.

b. Gambar yang diambil dari bermacam-macam sumber yang

berkaitan dengan materi, agar menarik perhatian siswa

gambar harus diwarnai.

c. Cerita dongeng yang berisi dan berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari.

B. Pembahasan

Bimbingan yang diberikan kepada siswa yang kurang berminat pada

pelajaran bahasa Indonesia dilakukan secara bertahap. Pada umumnya siswa

yang masih duduk dibangku kelas II SD masih banyak yang mengalami

11
kesulitan dalam pengucapan intonasi yang tepat. Maka dari itu bimbingan

sangat penting/ perlu diberikan kepada siswa tersebut. Bimbingan yang

dilakukan penulis kepada siswa kelas II SDN Siliwangi 02 beerjalan dengan

baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

12
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :

1. Dalam mengajarkan ketrampilan berbicara agar menarik bagi anak, guru

perlu mencari alternatif-alternatif kegiatan pembelajaran.

2. Salah satu alternatif yang dapat digunakan guru dalam menarik perhatian

anak adalah memanfaatkan permainan dan media yang menarik dalam

kegiatan pembelajaran.

3. Bimbingan sangat diperlukan bagi siswa yang bermasalah pada

ketrampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia agar bisa

mencapai hasil yang optimal

4. Bimbingan yang diperlukan untuk memberi tuntunan bagi guru dalam

memberikan langkah-langkah pembelajaran bagi siwa yang mengalami

kesulitan belajar bahasa Indonesia.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulisan berikan kepada guru kelas II SDN

siliwangi 02 antara lain :

1. Dalam mengajarkan berbicara pada siswa jangan hanya menggunakan

metode-metode yang membuat anak menjadi bosan

2. DalamMengajarkan ketrampilan berbicara pada siswa sebaiknya guru

menjelaskan dengan metode yang tepat dan cara yang tepat.

13
3. Bimbingan sebaiknya diberikan kepada seluruh siswa tidak hanya

diberikan kepada siswa yang bermasalah.

4. bimbingan diperlukan untuk memberi tuntunan bagi guru dalam

memberikan langkah-langkah pembelajarn bagi siswa yang mengalami

kesulitan belajar bagi bahaa Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Roffi’udin Ahmad dan zuhdi Darmiyati, 2001. Pedidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia dikelas rendah. Malang : Universitas Negeri Malang.

Kartadinata, Sunarya, Dkk. 2002. Bimbingan di sekolah Dasar. Bandung : CV.

Maulana.

Etty Kartikawati. 1997. Hakekat Bimbingan di SD. Jakarta : Depdikbud.

Badudu dan Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai