BAB II 14 09.07.027 Ind I PDF
BAB II 14 09.07.027 Ind I PDF
A. Kajian teori
Menurut Ibnu Khaldun dalam Basri (2006: 8) sejarah dapat dikaji dari
dua sisi, yaitu dari sisi luar dan dari sisi dalam. Sejarah dari sisi luar selalu
sejarah dapat dibagi menjadi tiga konsep yang berbeda. Tiga konsep tersebut
yang terjadi di masa lampau, dan sejarah sebagai model penelitian. Sejarah
sebagai model penelitian ini sesuai dengan pendapat F. Muller dalam Saefur
laporan tentang penelitian, suatu cerita puitis, dan suatu pernyataan tentang
fakta-fakta.
Sejarah sebagai sebuah penelitian tentang fakta tidak dapat lepas dari
6
7
berhubungan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan. Selain bersifat
subjektif, sejarah juga sebagai objek. Sejarah sebagai objek merupakan suatu
kejadian atau peristiwa. Peristiwa sejarah bersifat unik, karena hanya terjadi
sekali dan tidak dapat diulang, sedangkan sejarah bersifat objektif memuat
mengandung kesatuan.
2. Pembelajaran Sejarah
a. Belajar
Baharuddin dan Esa Nur (2009: 13) bahwa belajar yang terbaik melalui
belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Berikut ini akan dijabarkan faktor internal dan eksternal yang
1) Faktor Internal
a) Faktor Jasmaniah
Oleh karena itu, agar siswa dapat belajar dengan baik, harus tetap
b) Faktor Psikologi
(1) Inteligensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motif/Motivasi
siswa.
11
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
c) Faktor Kelelahan
dengan minat siswa, maka siswa tidak akan termotivasi untuk belajar.
di kelas akan terlaksana dengan baik apabila sudah ada minat dan
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Keluarga
terhadap belajar.
rumah saat anak sedang belajar. Hal ini agar anak bisa
semangat belajar.
b) Faktor Sekolah
(2) Kurikulum
sekolah.
tercapai.
belajar yang tepat, dan cukup istirahat. Belajar yang baik akan
c) Faktor Masyarakat
mendukung belajarnya.
masyarakat.
karena itu, guru harus tepat dalam menggunakan sumber belajar untuk
kecerdasan siswa.
Mendiknas No. 22 tahun 2006. Sesuai dengan Standar Isi untuk Satuan
20
sejarah yaitu.
metodologi keilmuan.
masa lampau.
masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah
e) Pergerakan kebangsaan.
masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
22
d. Pembelajaran Sejarah
secara efektif dan efisien, sehingga menjadi pelajaran yang menarik dan
tidak membosankan.
pertanyaan apa, siapa, kapan, dan dimana yang mengarah pada hafalan
guru sejarah.
lampau, namun juga menganalisis peristiwa yang terjadi saat ini untuk
3. Pembelajaran Aktif
Martinis Yamin (2007: 82) guru berperan untuk menyediakan sarana bagi
siswa untuk dapat belajar. Peran serta siswa dan guru dalam pembelajaran
aktif akan tercipta suatu pengalaman yang dapat membentuk siswa sebagai
manusia seutuhnya.
aktif dalam kerja kelompok, dan membuat laporan singkat. Guru dalam
berisi satu obtion uraian dari konsep materi dan akan membentuk
diberi poin.
27
8) Kesimpulan/penutup.
Selain itu, siswa juga harus aktif bertanya kepada guru tentang hal-hal
kepada siswa dan dapat menciptakan suasana belajar dalam kelas yang
terlibat aktif dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, model ini dapat
meliputi.
mengutarakan kembali.
siswa dapat dilihat dengan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif
memecahkan masalah.
a) Melakukan
b) Mengamati
c) Interaksi
yang dipelajari.
d) Refleksi
(3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami
memecahkan masalah.
yaitu.
keaktifan siswa.
3. Penelitian Pipit Satiti Rahayu, tahun 2012 dalam skripsi yang berjudul “
variabel penelitian.
C. Kerangka Pikir
Keaktifan Rendah
Gambar 1.
Kerangka Pikir Penerapan Model Broken Triangle/Square/Heart
D. Hipotesis Tindakan
MAN Tempel.