Anda di halaman 1dari 33

SINERGI PEMBIAYAAN ULTRA-MICRO (UMi) :

Intervensi Pemerintah Untuk Mengentaskan


Pusat Investasi Kemiskinan dan Mengurangi Kesenjangan
Pemerintah-PIP,
Kementerian Keuangan RI

SYAHRIR IKA RAKORNAS


Direktur Utama Kementerian Koperasi dan UKM
Yogyakarta, 5 April 2018

Gedung Prijadi Praptosuhardjo II Lt. 4


Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2 Jakarta Pusat 10710
Daftar Isi

 LATAR BELAKANG

 KEBIJAKAN : MERANCANG SKEMA KHUSUS UNTUK PEMBIAYAAN USAHA


MIKRO

 BAGAIMANA PIP MENGIMPLEMENTASIKANNYA

• PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN UMi


LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
Latar Belakang Kebijakan

Empat Masalah Utama Indonesia

2014
Unemployment Inequality Index Financial
Poverty Rate Rate (Gini Ratio) Inclusion Index

• 11% • 6% • 0,40 • 36%

Masalah ini merupakan tantangan Pemerintah,


bagaimana mengatasinya?
Latar Belakang Kebijakan

• Interfensi Pemerintah :
 Bantuan Sosial (Aid)
 Kredit Usaha Rakyat atau KUR (soft loan)
• Akan tetapi kurang efektif mengurangi tingkat kemiskinan dan
kesenjangan serta meningkatkan inklusi keuangan.
• Sekitar 44 juta dari 62 juta (71%) UMKM belum akses ke
pembiayaan perbankan karena persyaratan perbankan terlalu
ketat terutama jaminan (collateral).
• Pemerintah harus mencari skema pembiayaan yang lebih
fleksibel (Pembiayaan Taylor Made).
Latar Belakang Kebijakan
Beberapa hasil penelitian mengkorfirmasi bahwa implementasi
penyaluran KUR menghadapi beberapa kendala sehingga
manfaatnya hanya dirasakan oleh kelompok usaha kecil dan
menengah, belum banyak menyentuh usaha mikro teruama dilapisan
paling bawah (Ultra atau super mikro).
 Riset TNP2K (2015) menunjukkan bahwa rata-rata pinjaman KUR antara Rp12 juta
hingga Rp15 juta per nasabah.

 Riset BKF (Badan Kebijakan Fiskal) (2015) menunjukkan bahwa sekitar 74% dana KUR
disalurkan ke kelompok usaha komersil atau segmen bankable. Kelompok usaha
Mikro dengan pembiayaan dibawah 10 juta rupiah belum bisa akses ke KUR.

 Rirset Bank of Indonesia (BI) (2016) menunjukkan bahwa KUR banyak dinikmati oleh
Kelompok Usaha Kecil dan Menengah (78%).
Latar Belakang Kebijakan

KU
R KUR KUR KUR

KUR KUR
KU
KUR
74%
R
Feasible 26% KUR
KUR
KUR

KUR
KUR KUR
KUR KUR
KUR

SOCIAL KUSP KKPE


Non ASSISTANCE OTHER
feasible
KPENRP PIR-
FUND CREDIT UPP
E-
(BANSOS) waroeng PROGRAMS KUSP

Not bankable Bankable


KEBIJAKAN :
MENRANCANG SKEMA PEMBIAYAAN
KHUSUS UNTUK USAHA ULTRA MIKRO
Program Pembiayaan Ultra-Mikro

• Pemerintah menyediakan fasilatas pembiayaan


yang mudah dan murah melalui Pusat Investasi
Pemerintah (PIP), BLU (Badan Layanan Umum)
yang berada dibawah Kementerian Keuangan RI
untuk membiayaai kelompok usaha ultra mikro
atau UMi.
• Fokus PIP adalah membiayaai usaha yang feasible
tetapi belum bankable dengan nilai pembiayaan
dibawah Rp 10 Juta per debitur.
Segmen Pembiayaan UMi

PIP BY NON BANK BANKING


Feasible INSTITUTION
BANK BANK
LKBB LKBB
BANK BANK
UMi LKBB
LKBB LKBB
BANK KUR
LKBB
LKBB
LKBB BANK BANK
LKBB BANK
LKBB BANK

GOVERNMENT GOVERNMENT

OTHER
SOCIAL
CREDIT
ASSISTANCE PROGRMS
Non-feasible

Non-bankable Bankable
Kolaborasi Program Pembiayaan
KUR dengan Subsidi bunga
Intermediary : Bank
Intermediary : Bank

Intermediary : Bank > Rp550 mio


KUR Retail
(upto Rp550 mio)

Dana Bergulir KUR Micro


Kredit
Intermediary : PIP
(upto Rp25 mio)
Bankbale SME Komersil
trough Non Bank
Financial Institution Bankable SME

UMi Financing
< Rp 10 juta, STARTUP Non-bankable SME
Pembiayaan UMi bersifat
Social Assistance komplementer dengan program
e-waroeng business pembiayaan lain khususnya KUR
Regulasi dan MoU

o Peraturan Menteri Keuangan :


 PMK No.22/2017 tentang Pembiayaan Ultra Mikro.
 PMK No.91/2017 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kelola PIP.

o Memorandum of Understanding (MoU) :


 Menteri Keuangan - Menteri Komunikasi dan Informatika - Menteri Koperasi
dan UKM.
 Menteri Keuangan – Chief of Nahdatul Ulama (NU), Chief of Majelis Ulama
Indonesia (MUI) – Chief of Muhammadiyah.
 Dirut PIP – Dirut PT Pegadaian - Dirut PT PNM – Dirut PT BAV
 Dirut PIP – Dirut BP3TI
 Dirut PIP - Bupati/Wali Kota
Pusat Investasi Pemerintah (PIP)

 PIP dibentuk pada pertenganhan 2017


berkedudukan dibawah Menteri Keuangan dan
dimandatkan sebagai Koordinator Dana
(Coordinated Fund) untuk membiayai usaha Ultra
Mikro dengan sasaran 44 juta usaha.

 Peran PIP adalah sebagai pendorong (booster)


lembaga-lembaga keuangan yang kompeten dan
berpengalaman dalam menyalurkan pembiayaan
kepada usaha mikro.
Tujuan Pembiayaan UMi

• Menyediakan fasilitas pembiayaan yang


mudah dan murah (easy and cheap )
• Meningkatkan jumlah wirausaha baru
dalam kerangka inclusi keuangan
(financial inclusion )
• Meningkatkan nilai tambah ekonomi para
nasabah (economic value of customers)
Target Pembiayaan UMi

• Usaha yang fisible dan belum bankable

• Wirausaha baru (New enterpreneurs )

• Memiliki izin Usaha dari Kementerian


Koperasi dan UKM atau Dinas Koperasi dan
UKM setempat atau surat keternagan usaha
dari Penyalur (karena KYC).
Lembaga Penyalur

• Non-Bank Financial Persyaratan :


Institution (LKBB)
• Pengalaman minimum 2 tahun
• Melakukan program pendampingan
• BLU (Badan Layanan atau traning secara reguler
Umum) • Sehat dan Berkinerja baik
(performing well)
• Memiliki IT yang Online dengan
• Koperasi SIKP
• Kriteria-kriteria lain yang
ditetapkan oleh Dirut PIP
Sistem Informasi Kredit Program (SIKP)

 SIKP dihubungkan dengan Sys-


UMi untuk memfilter
ketepatan sasaran dan fungsi-
fungsi administrasi lainnya.
 Fungsi administrasi Sys-UMi :
Prospective customers, credit
approval, credit disbursement,
loan installment, monitoring
and reporting.
Bagaimana PIP menjalankan
Program UMi
Skema UMi

Inovasi Kebijakan
Pemerintah yang memiliki
Keunggulan : information
technology, coordinating,
dan assistance to
customers

Sumber : PIP
Suber Dana

o PIP tidak boleh bergantung LOCAL


GOVERNMENT
terus menerus pada dana
APBN

o PIP harus mempunyai PIP


strategi untuk
mendapatkan dana lain ASSETS CROWD
SECURITIZATION FUNDING
Sinergi Pembiayaan UMi

Pemerintah
Kementerian
Kementerian Daerah
Kementerian Komunikasi
Koperasi dan (Gubernur/ BUMN (SOE)
Keuangan dan
UKM Bupati/Wali
Informatika
Kota)
Lembaga Penyalur

NON BANK INSTITUTION (LKBB)


PIP sebagai “booster”
lembaga penyalur.
 State Own Enterprises or SOEs PIP sebagai Regulator.
(BUMN)
 Cooperatives (Koperasi Simpan PIP sebagai Fasilitator
Pinjam or KSP) Program Pembiayaan
 Public Services Agency (Badan dengan Kementerian/
Layanan Umum or BLU)
Lembaga/ Pemda.
Pola Penyaluran UMi

Tidak PIP Langsung


(MOF) PIP
Langsung (MOF)

PT. BAV
Private
(SOE)
PT PEGADAIAN PT PNM
(SOE) (SOE)
KOPERA KOPERA KOPERA
SI/ BMT SI/ BMT SI/ BMT

UMI UMI UMI UMI UMI UMI

Why two steps (through BAV)? The goals Why using SOE (BUMN)? 100 percent of
is to assist the government or PIP to select UMi Financing supported by state budget
a healthy cooperatives as a linkage (APBN). This is the goverment way to
channel. mitigate financing risk.
Penyaluran Dengan Mekanisme Chanelling

PIP Pegadaian Anggota Koperasi

Piloting pada PT Pegadaian dengan Komida


• Fee Base Income (administrasi)
• NOA (jumlah nasabah) bertambah, anggota koperasi yang
mendapat UMi bertambah
• Tidak Menambah aset koperasi, tetapi SHU antuk anggota
Persyaratan Sebagai Lembaga Penyalur UMi

1. Memiliki program monitoring atau melakukan pendampingan


kepada nasabah secara reguler .

2. Mempunyai Information Technology (IT) yang online dengan SIKP.

3. Harus menyerahkan piutang lancar (account receivable) ke PIP


sebesar minimal sama dengan kebutuhan pembiayaan.

Persyaratan ini merupakan cara PIP dalam memitigasi


resiko keuangan negara (Fiscal Risk).
Piloting Skema Pembiayaan UMi

• Pemerintah menetapkan tahun 2017 merupakan tahun piloting


UMi.
 Tujuan : untuk memastikan skema UMi tapat untuk
mengatasi gap financing yang tidak dapat diisi oleh
KUR.

• PIP bekerjasama dengan UKM Center UI melakukan pengujian


skema pembiayaan UMi dan survey untuk mengukur dampak
pembiayaan UMi terhadap keekonomian debitur, baik individu
maupun usaha.

• Piloting dilakukan di 31 Daerah


Anggaran Pembiayaan UMi

 Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 4


Trilliun untuk Pembiayaan UMi.
 APBN-2017 : Rp1,5 trillion (Piloting)
 APBN-2018 : Rp 2,5 trillion

 Target nasabah UMi (Komulatif):


 2017 : 300 ribu nasabah
 2018 : 800 ribu nasabah
Keberlangsungan Program Pembiayaan UMi

1. Promoting transparency, melalui SIKP.

2. Strengthening the capacity of channeling agency (BUMN,


Koperasi, Ventura, BLU/BLUD).

3. Penguatan Tata Kelola PIP .


 SDM
 IT
 SOP
 Manageman Resiko
 Audit
 Sinergi Kelembagaan
REALISASI PEMBIAYAAN UMi
Progres Penyaluran UMi (Piloting Period)

NAD
19.18 Milliar Collaboration with Ministry of Cooperation and SME and regional government to
expanding out reach for cooperative and SME throughout the country. With support
from Ministry of ICT through BLU BP3TI which provide supporting system and
technology.
Sumut
71.41 Milliar

Malut
Sulut
Kep. Riau Kaltim Gorontalo 2.61 Milliar 90.6 Juta
Riau 2.51 Milliar 1.34 Miliar
Kalbar 4.56 Milliar
15.81 Milliar
7.87 Milliar
SumBar
20.77 Milliar
SulTeng Papua Barat
Jambi Kalteng
3.89 Milliar 820.4 Juta
7.50 Milliar 835 Juta
Babel
SulBar
423 Juta
Sumsel Kalsel 1.54 Milliar Maluku
26.04 Milliar 4.25 Milliar 923 Juta
Bengkulu
SulTra
688 Juta Papua
3.76 Milliar
SulSel 895 Juta
Lampung 9.98 Milliar
53.30 Milliar
DKI Jakarta
30.54 Milliar

Disbursement as of April 2, 2018


Banten
24.38 Milliar Jabar
271.08 Milliar Jateng

Rp. 994.621.882.236
232.70 Milliar
Jatim
DIY 126.40 Milliar Bali

378.619 nasabah
17.97 Milliar NTB
1.78 Miliar NTT
20.74 Milliar
7.91 Milliar

Sumber : PIP
UMi Disbursement Progress per Institution

LKBB Penyaluran Debitur Linkage Penyaluran Debitur


Pegadaian 144.746.500.000 14.55 % 21.771 5.75 % ABI 3.001.043.099 471
PNM 587.702.500.000 59.09 % 282.988 74.74 % AKR 13.403.100.000 3.976
PT. BAV 262.172.882.236 26.36 % 73.860 19.51 % AL-HUDA 4.515.450.000 874
BIMU 6.280.567.061 842
BUS 50.067.633.083 18.720
Komida 50.216.400.000 20.826
Marhamah 8.177.300.000 1.480
NUS 25.150.000.000 2.515
Sidogiri 51.298.632.794 11.453
Tamzis 50.062.756.199 12.703
Progres Penyaluran UMi Melalui Koperasi

 Number of Proposal : 38 Koperasi


(Rp 489.5 Milyar)
 Done : 10 Koperasi
(Rp 215 billion)
 Signing (Akad) : 4 Koperasi
 Colesting Data : 11 Koperasi
 Prospect : 13 Koperasi
Thank You

Pusat Investasi Pemerintah (PIP)


Bersinergi mengangkat ekonomi rakyat

Anda mungkin juga menyukai