Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

PENGGUNAAN CCTV
TAHUN 2019

ii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM SYLVANI
NOMOR : .............................

TENTANG
PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV
RUMAH SAKIT UMUM SYLVANI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SYLVANI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


di rumah sakit diperlukan adanya buku Panduan
Penggunaan Kamera CCTV di Rumah Sakit
Umum Sylvani;
b. bahwa sesuai butir a dan b tersebut di atas perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah
Sakit Umum Sylvani.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RINomor
417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV


RUMAH SAKIT UMUM SYLVANI.
Pertama : Menetapkan Panduan Penggunaan Kamera CCTV Rumah
Sakit Umum Sylvani sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
Kedua : Panduan Penggunaan Kamera CCTV Rumah Sakit
Umum Sylvani dimaksud dalam Diktum pertama harus
dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di Rumah
Sakit Rumah Sakit Umum Sylvani.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

iii
Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal :
-----------------------------------------
Direktur RSU Kab. Tangerang

dr. Hj. Desiriana Dinardianti, MARS


NIP. 19621201 199001 2 001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat
dan anugerah yang diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Penggunaan Kamera
CCTVdi RUMAH SAKIT UMUM SYLVANI ini dapat selesai disusun.
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada jajaran
DireksiRUMAH SAKIT UMUM SYLVANI yang telah memberikan dukungan moril dan
materiil dalam pembuatan pedoman ini, para pejabat struktural dan tenaga fungsional di
lingkungan RUMAH SAKIT UMUM SYLVANI yang telah memberikan masukan dalam
proses penyusunan pedoman ini, serta seluruh staf di RUMAH SAKIT UMUM
SYLVANI yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi pedoman ini.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lainnya
yang terkait dengan penyelenggaraan akreditasi rumah sakit.Akhirnya saran dan koreksi
demi perbaikan buku panduan ini sangat kami harapkan.

Tangerang, Januari 2015

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................... i


Surat Keputusan Direktur ..................................................................... ii
Kata Pengantar ...................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................... v
A. Latar Belakang ……………………………………………….….. 1
B. Tujuan…………………………………………………………… 1
C. Ruang Lingkup………………………………………………….. 1
D. Prinsip…………………………………………………………… 2
E. Kewajiban Dan Tanggung Jawab……………………………….. 2
F. Pemantauan……………………………………………………… 3
G. Tata Cara Pemantauan………………………………………….. 5
H. Lingkup Pemantauan…………………………………………… 7
I. Penutup…………………………………………………………. 7
J. Daftar Pustaka………………………………………………….. 7

v
PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CCTV
RUMAH SAKIT UMUM SYLVANI

A. Latar Belakang
Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa yang tidak diketahui secara
langsung oleh khalayak ramai yang membutuhkan suatu pengamatan khusus dengan
menggunakan alat bantu berupa kamera CCTV. CCTV (Closed Circuit Television)
adalah sebuah kamera video digital yang difungsikan untuk memantau dan
mengirimkan sinyal video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan diteruskan
ke sebuah layar monitor.
Fungsi kamera CCTV adalah untuk memantau keadaan dalam suatu tempat, yang
biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan, jadi apabila terjadi hal-
hal criminal akan dapat terekam kamera yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan
bukti khususnya pada beberapa tempat terpencil yang tidak dapat terpantau secara
langsung. Biasanya kamera CCTV dipasang pada tempat-tempat umum seperti bank,
bandara, hotel, tempat ATM, dan lain-lain. Pada saat-saat tertentu kamera CCTV
akan sangat berguna sebagai barang bukti, seperti ketika terjadi bencana besar atau
peristiwa-peristiwa penting yang tidak sempat dipantau oleh manusia.
Negara Indonesia mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat
melindungi hak pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa
terkecuali.Sehingga setiap orang maupun lingkungan berhak mendapatkan
perlindungan untuk keamanan baik secara fisik maupun non fisik.

B. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya tindak kriminal
atau tindak kejahatan pada pasien/ pengunjung/ karyawan selama berada di
rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan adanya tindakan kriminal berupa
pencurian/penyerangan dari pihak luar pada pasien/pengunjung/karyawan

C. Ruang Lingkup
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien/ pengunjung/ karyawan selama
berada dalam rumah sakit.
2. Pelaksanaan panduan ini adalah karyawan yang ditunjuk untuk dapat membuka
system kamera CCTV untuk membantu pemantauan khususnya pada tempat-
tempat yang tidak dapat terjangkau untuk pemantauan secara langsung.

1
D. Prinsip
1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit dan tempat
strategis atau tidak mendapat pemantauan langsung mendapat pemantauan lebih
untuk keamanan baik secara fisik dan non fisik.
2. Tujuan utama pemantauan CCTV adalah untuk memantau keadaan dalam suatu
tempat, yang biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan yang
nantinya jika terjadi tindakan kriminal atau kejahatan hasil pemantauan dapat
dijadikan sebagai barang bukti.
3. Pemantauan dengan menggunakan kamera CCTV dilakukan selama 24 (dua
puluh empat) jam perhari dan hasil pengamatan akan dengan sendirinya dapat
merekam paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pemantauan dilakukan.
4. Hasil pemantauan jika sudah berusia 30 (tiga puluh) hari dan tidak terpakai untuk
dijadikan sebagai barang bukti hasil tindakan kriminal atau kejahatan akan
terhapus secara otomatis dari system.

E. Kewajiban Dan Tanggung Jawab


1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a. Memahami dan mengetahui apa kegunaan dari kamera CCTV
b. Memastikan adanya pemantauan melalui kamera CCTV yang benar ketika
sedang melakukan pemantauan pada hal-hal yang mencurigakan
c. Melaporkan kejadian yang mencurigakan yang didapat dari pemantauan
langsung sehingga dapat segera dilakukan pemantauan dengan perekaman
kamera CCTV secara otomatis
2. SDM yang Bertugas
Petugas Keamanan/Security
a. Bertanggung jawab melakukan pemantauan dan memastikan adanya
pencatatan data berdasarkan hasil pemantauan kamera CCTV
b. Memastikan kamera CCTV dapat berfungsi dengan baik (tidak rusak dan
dapat melakukan pemantauan). Jika rusak maka harus segera diganti.
Unit operasional-Rumah Tangga
a. Bertanggung jawab melakukan melakukan pemantauan dan memastikan
adanya pencatatan data berdasarkan hasil pemantauan kamera CCTV dan
laporan dari petugas terkait untuk pemantauan situasi dan kondisi secara
langsung
b. Memastikan kamera CCTV dapat berfungsi dengan baik (tidak rusak dan
dapat melakukan pemantauan). Jika rusak maka harus segera diganti.
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruang

2
a. Memastikan seluuh staf di Instalasi memahami prosedur pelaporan untuk
kejadian/hal yang berhubungan dengan tindakan kriminal atau kejahatan dan
memastikan kebenaran data yang mencurigakan tersebut untuk dapat
dipertanggungjawabkan pada saat memberikan hasil pencatatan kamera
CCTV dan buku laporan kemanan
b. Menyelidiki semua insiden kriminal atau kejahatan yang terjadi pada
pasien/pengunjung/karyawan dan memastikan terlaksananya suatu tindakan
untuk mencegah terulangnya kembali kejadian tersebut
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan penggunaan kamera CCTV dikelola
dengan baik oleh Kepala Instalasi
b. Menjaga standarisasi dalam menetapkan panduan kamera CCTV

F. Pemantauan
1. Pasien
Berlaku untuk semua pasien, baik untuk rawat inap maupun di rawat jalan.
a. Tata laksana pemantauan pasien
1) Semua pasien baik untuk rawat inap maupn di rawat jalan harus
dilaksanakan pemantauan melalui bantuan kamera CCTV dan dibantu
dengan adanya pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan pada
saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah lingkungan rumah sakit
2) Pastikan bahwa pasien harus memang terlindungi dari semua ancaman
berupa fisik dari hal-hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan
3) Pastikan pasien merasa aman dan tidak terganggu dengan adanya
pemantauan baik dari kamera CCTV ataupun secara langsung
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada pasien selama pasien
berada pada lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi pihak berwajib
untuk kasus tindakan kriminal berupa pencurian jika kasus tersebut
berlanjut
b. Tindakan/prosedur yang membutuhkan pemantauan
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan pasien
yaitu pada saat pasien di rawat inap dan pada saat pasien di rawat jalan
2) Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan
yang bertugas.
2. Pengunjung
Berlaku untuk semua pengunjung yang berada dalam lingkungan rumah sakit
a. Tata laksana pemantauan pengunjung

3
1) Semua pengunjung yang berada dalam lingkungan rumah sakit harus
dilaksanakan pemantauan melalui bantuan kamera CCTV dan dibantu
dengan adanya pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan pada
saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah lingkungan rumah sakit.
2) Pastikan bahwa pengunjung harus memang terlindungi dari semua
ancaman berupa fisik dari hal-hal yang menuju kriminal atau kejahatan
3) Pastikan pengunjung merasa aman dan tidak terganggu dengan adanya
pemantauan baik dari kamera CCTV ataupun secara langsung
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada pengunjung selama
pengunjung berada pada lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi
pihak berwajib untuk kasus tindakan kriminal berupa pencurian jika
kasus tersebut berlanjut.
b. Tindakan/prosedur yang membutuhkan pemantauan
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan
pengunjung :
a) Pada saat pengunjung ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan
atau informasi tentang kesehatan
b) Pada saat pengunjung ke rumah sakit untuk menuju ke tempat
penyewa atau tenant untuk membeli atau mengambil barang yang
diperlukan
2) Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan
yang bertugas

4
3. Karyawan
Berlaku untuk semua karyawan yang berada dalam lingkungan rumah sakit.
a. Tata laksana pemantauan karyawan
1) Semua karyawan yang berada dalam lingkungan rumah sakit harus
dilaksanakan pemantauan melalui bantuan kamera CCTV dan dibantu
dengan adanya pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan pada
saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah lingkungan rumah sakit
2) Pastikan semua karyawan harus memang terlindungi dari semua ancaman
berupa fisik dari hal-hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan
3) Pastikan karyawan merasa aman dan tidak terganggu dengan adanya
pemantauan baik dari kamera CCTV ataupun secara langsung
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada karyawan selama
karyawan berada dalam lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi
pihak berwajib untuk kasus tindakan kriminal berupa pencurian jika
kasus tersebut berlanjut.
b. Tindakan/prosedur yang membutuhkan pemantauan
1) Berikut ini adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan
karyawan :
a) Pada saat karyawan sedang berdinas di rumah sakit untuk
menjalankan tugas dan job desk yang sudah diberikan oleh
manajemen rumah sakit
b) Pada saat karyawan sudah tidak berdinas tetapi masih berada di
lingkungan rumah sakit
2) Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan
yang bertugas.

G. Tata Cara Pemantauan


1. Jenis Pemantauan
Pemantauan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Sylvani adalah sebagai
berikut :
a. Pemantauan secara langsung dan keliling
b. Pemantauan dengan kamera CCTV
2. Pelaporan Insiden/Kejadian Kesalahan Pemantauan
a. Pasien
1) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
a) Ketidakjelasan hasil pemantauan dengan kamera CCTV

5
b) Ketidaktelitian hasil pemantauan secara langsung oleh petugas
keamanan
c) Misidentifikasi laporan hasil pemantauan
d) Kesalahan penulisan hasil pemantauan di buku laporan
e) Lingkup pemantauan yang cukup luas
2) Beberapa penyebab umum terjadinya miss identifikasi laporan adalah :
a) Kesalahan pada administrasi/tata usaha
- Salah melihat kamera CCTV
- Kesalahan mengisi buku laporan
- Penulisan data berdasar hasil laporan yang salah
- Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca
b) Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi laporan pastikan
keamanan dan keselamatan pasien
b. Pengunjung
1) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
a) Ketidakjelasan hasil pemantauan dengan kamera CCTV
b) Ketidaktelitian hasil pemantauan secara langsung oleh petugas
keamanan
c) Misidentifikasi laporan hasil pemantauan
d) Kesalahan penulisan hasil pemantauan di buku laporan
e) Lingkup pemantauan yang cukup luas
2) Beberapa penyebab umum terjadinya Misidentifikasi laporan adalah :
a) Kesalahan pada administrasi/tata usaha
- Salah melihat kamera CCTV
- Kesalahan mengisi buku laporan
- Penulisan data berdasar hasil laporan yang salah
- Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca
b) Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi laporan pastikan
keamanan dan keselamatan pasien
c. Karyawan
1) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
a) Ketidakjelasan hasil pemantauan dengan kamera CCTV
b) Ketidaktelitian hasil pemantauan secara langsung oleh petugas
keamanan
c) Misidentifikasi laporan hasil pemantauan
d) Kesalahan penulisan hasil pemantauan di buku laporan
e) Lingkup pemantauan yang cukup luas

6
2) Beberapa penyebab umum terjadinya Misidentifikasi laporan adalah :
a) Kesalahan pada administrasi/tata usaha
- Salah melihat kamera CCTV
- Kesalahan mengisi buku laporan
- Penulisan data berdasar hasil laporan yang salah
- Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca
b) Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi laporan pastikan
keamanan dan keselamatan pasien

H. Lingkup Pemantauan
Lingkup pemantauan kamera CCTV meliputi 2 (dua) bagian, dengan perincian
sebagai berikut :
1. Bagian pertama 198.168.7.7
2. Bagian kedua

I. Penutup
Perlindungan terhadap semua orang dan barang yang ada didalam lingkungan
rumah sakit merupakan salah satu unsure pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi menyebabkan peningkatan kesadaran hukum, hak asasi manusia serta cara
berpikir yang kritis dan rasional. Untuk itu, Rumah Sakit harus dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik termasuk pelayanan untuk pengamanan.Fasilitas
pengamanan berfungsi untuk membuat rasa aman dan nyaman bagi semua orang
yang berada dalam lingkungan rumah sakit dan juga untuk semua asset perusahaan.
Panduan Pemantauan CCTV ini dipakai sebagai acuan oleh rumah sakit dalam
melakukan pengamatan untuk tempat-tempat atau lokasi yang tidak terjangkau oleh
petugas keamanan dan berpotensi dapat terjadi tindakan kriminal atau kejahatan
berupa pencurian.

J. Daftar Pustaka
Kamus Bahasa Indonesia (2010)
Kitab Undang-undang Hukum Pidana World Health Organization Collaborating
Centre for Patient Safety Solutions (2007). Patient Identification.Dalam : Patient
Safety Solutions. Volume 1. Sol

Anda mungkin juga menyukai