NO TAHUN JUDUL NAMA NAMA RUMUSAN MASALAH DAN METODOLOGI PEMBAHASAN KESIMPULAN
TERBIT JURNAL PENULIS JURNAL TUJUAN
JURNAL 1 Mei 2013 PRODUKSI Agustin AGRITECH Efisiensi produksi bioetanol Pengujian bahan baku Berdasarkan penelitian Produksi etanol ETANOL Krisna , Vol. 33, diperoleh melalui tetes meliputi analisis ini, Saccharomyces tertinggi sebesar DARI TETES Wardani, No. 2 ketepatan pemilihan jenis total gula cerevisiae 8,792% (b/v) TEBU OLEH dan Fenty mikroorganisme, bahan metode DNS (Ceirwyn, pembentuk flok NRRL – diperoleh pada Saccharomyc Nurtyastu baku, dan kontrol 1995), total abu Y265 yang ditumbuhkan penambahan es cerevisiae ti Eka proses fermentasi. (Sudarmadji, 1997), pada media inokulum PEMBENTUK Pertiwi Alternatif proses untuk kadar kalsium sintetik PGYB kemudian Saccharomyces FLOK (NRRL meminimalisasi biaya menggunakan AAS. divorteks untuk cerevisiae – Y 265) produksi etanol adalah Pengujian produk hasil mencampur sel pembentuk flok dengan mengeliminasi fermentasi tetes tebu dalam medium, sel sebesar 10% (v/v) tahap meliputi analisis pH terbukti tetap dalam tetes tebu pemisahan sentrifugasi sel menggunakan membentuk flok yang mengandung dari produk karena pH meter, total gula (gumpalan sumber gula memerlukan biaya instalasi menggunakan metode sel) yang melayang dalam sebesar 15% (b/v). dan biaya perawatan yang DNS (Ceirwyn, medium dan dapat Yield etanol tinggi. Proses 1995), konsentrasi sel mengendap di yang dihasilkan sentrifugasi merupakan dengan spektrofotometer dasar medium dalam adalah 65% lebih tahapan penting untuk dan kadar etanol waktu tujuh menit. dari yield etanol memisahkan sel mikroba menggunakan gas Menurut Kida dkk. secara teori yaitu dari medium fermentasi kromatografi. (1991) flokulasi yeast sebesar 51%. Hal pada produksi bioetanol. didefinisikan sebagai ini menunjukkan Untuk meminimalisir biaya agregasi yeast sel bahwa kondisi produksi akibat proses secara aseksual, proses fermentasi tersebut digunakan reversible, dan pada penelitian ini inokulum Saccharomyces tergantung pada kalsium sudah efisien. cerevisiae pembentuk yang flok dan tetes tebu sebagai membentuk flok dimana sumber gula. Penelitian ini terdiri dari sejumlah bertujuan untuk besar sel yang mendapatkan konsentrasi dengan cepat dapat penambahan inokulum mengendap pada Saccharomyces cerevisiae medium pertumbuhan pembentuk flok dan cair. Umumnya industri konsentrasi sumber gula etanol menggunakan dalam tetes tebu yang Saccharomyces tepat dalam produksi cerevisiae bukan etanol yang maksimum. pembentuk flok yang Saccharomyces cerevisiae membutuhkan biaya sebanyak 5%, 10%, dan pemurnian dengan 15% (v/v) diinokulasikan sentrifugasi atau filtrasi pada medium yang mahal tetes tebu hasil untuk memisahkan sel. pretreatment dengan Gambar Saccharomyces kandungan gula 15%, 20%, cerevisiae dan 25% (b/v) pada pH 5. pembentuk flok dalam Fermentasi dilakukan pada media dapat dilihat pada suhu 30°C dan agitasi 100 Gambar 1. rpm selama 72 jam. Etanol Penampakan sel tertinggi didapat pada floccculant kondisi konsentrasi Saccharomyces cerevisiae inokulum 10% (v/v) NRRL – Y265 melalui dan konsentrasi sumber penagamatan di bawah gula 15% (b/v) yaitu mikroskop sebesar 8, 792% (b/v) cahaya dapat dilihat pada dengan yield etanol Gambar 2. sebesar 65%.