Anda di halaman 1dari 7

KESEHATAN DAERAH MILITER III/SILIWANGI

RUMKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA


NOMOR : KEP/ / / 2012

tentang

KEBIJAKAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI


RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

KEPALA RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

Menimbang : Bahwa agar dalam penyelenggaraan penilaian kinerja


pegawai Rumah Sakit Tk.II 03.05.01 Dustira dapat terlaksana
dengan baik, maka perlu adanya kebijakan tentang penilaian
kinerja pegawai .

Mengingat : 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun


1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang


Penilaian Prestasi Kerja Pegawai.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Kebijakan Penilaian Kinerja Pegawai di Rumah Sakit Tk.II


03.05.01 Dustira.

2. Kebijakan penilaian kinerja pegawai di Rumah Sakit Tk.II


03.05.01 Dustira sebagaimana tercantum dalam lampiran
Keputusan ini.

3. Pembinaan dan pengawasan penilaian kinerja pegawai


Rumah Sakit Tk.II 03.05.01 Dustira dilaksanakan oleh Kepala
Urusan Personalia Situud.

4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Cimahi
Pada tanggal - - 2012

ditetapkan
Kepala Rumah Sakit Dustira

dr. Akhmad Khotib


Kolonel Ckm NRP 32519
KESEHATAN DAERAH MILITER III/SILIWANGI Lampiran Keputusan Karumkit Tk.II Dustira
RUMKIT TK II 03.05.01 DUSTIRA Nomor Kep/ / / 2012
Tanggal 2012

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI


RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

1. Kebijakan Umum

a. Penilaian prestasi kinerja adalah suatu proses penilaian secara sistematis


yang dilakukan oleh pejabat penilaian terhadap sasaran kinerja pegawai dan
perilaku kinerja pegawai.
b. Prestasi kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap pegawai pada
unit/bagian/ruangan sesuai dengan sasaran kinerja pegawai.
c. Sasaran kinerja pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai.
d. Pejabat penilai adalah atasan langsung Pegawai yang dinilai, dengan
ketentuan paling rendah pejabat struktural (Kaur atau pejabat yang ditunjuk).
e. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai.
f. Penilaian prestasi pegawai dilakukan berdasarkan prinsip :

1) Objektif
2) Terukur
3) Akuntabel
4) Partisipatif
5) Transparan

2. Kebijakan Khusus

a. Setiap Pegawai Rumah Sakit Tk.II Dustira wajib menyusun SKP


berdasarkan rencana kerja tahunan Rumah Sakit.
b. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam
kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur.
c. SKP yang disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai.
d. Dalam hal SKP tidak disetujui oleh pejabat penilai maka keputusannya
diserahkan kepada atasan pejabat penilai dan bersifat final.

e. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari.


f. Penilaian SKP sesuai dengan karakteristik, sifat dan jenis kegiatan pada
masing-masing unit kerja/ruangan meliputi aspek :

1) Kuantitas
2) Kualitas
3) Waktu
4) Biaya

g. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja


dengan target.
h. Dalam hal SKP tidak tercapai yang diakibatkan oleh faktor di luar
kemampuan individu pegawai maka penilaian didasarkan pada pertimbangan
kondisi penyebabnya.
f. Pegawai yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
g. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian pegawai dapat
mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di lingkungan
kerja masing-masing.
h. Nilai kinerja pegawai dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut

a. 91 - ke atas : sangat baik


b. 76 - 90 : baik
c. 61 - 75 : cukup
d. 51 - 60 : kurang
e. 50 - kebawah : buruk

i. Dalam hal pegawai yang dinilai keberatan atas hasil penilain, dapat
mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya kepada pejabat penilai
secara hirarki paling lama 14 hari sejak diterima hasil penilaian.
j. Terhadap keberatan sebagaimana dimaksud, atasan pejabat penilai
meminta penjelasan kepada pejabat penilai dan pegawai yang dinilai.
3

k. Berdasarkan penjelasan sebagaimana dimaksud, atasan pejabat penilai


wajib menetapkan hasil penilaian dan bersifat final.
l. Dalam hal terdapat alasan-alasan yang cukup, atasan pejabat penilai dapat
melakukan perubahan nilai pegawai.

Dibuat di Cimahi
Pada Tanggal - - 2012

ditetapkan
Kepala Rumah Sakit Dustira

dr. Akhmad Khotib


Kolonel Ckm NRP 32519
KESEHATAN DAERAH MILITER III/SILIWANGI
RUMKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

PEDOMAN PENILAIAIN KINERJA PEGAWAI


RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.

Dalam upaya mendukung terwujudnya pegawai yang baik, maka perlu


dikeluarkannya pedoman tentang penilaian pegawai yang bertujuan untuk meningkatkan
daya guna, hasil guna , transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kerja.
Dalam penataan pegawai diperlukan informasi dasar yaitu informasi yang diperoleh
dari penialai kinerja, oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah
penilaian kepada pegawai. Langkah dimaksud bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang karakteristik pekerjaan yang ada di setiap unit/bagian/ruangan yang selanjutnya
dirumuskan menjadi dasar penilaian pegawai.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk mendukung dan memberikan
kemudahan bagi pejabat dalam melakukan penilaian terhadap pegawai, maka disusunlah
pedoman penilai pegawai. Pedoman ini memuat cara pelaksanaan sampai dengan nilai.
Dengan adanya pedoman tersebut, diharapkan akan mempermudah pelaksanaan
penilaian di setiap unit./bagian kerja.

2. Tujuan.

a. Tujuan Umum. Penilaian kinerja bertujuan untuk menjamin objektivitas


pembinaan pegawai yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
b. Tujuan Khusus.

1) Terlaksananya penilaian pegawai sesuai dengan aturan yang berlaku.


2) Terlaksananya kinerja personel yang profesional dan optimal sesuai
standar pelayanan Rumah Sakit.
3) Terlaksananya monitoring penilaiain pegawai.
2

3. Ruang Lingkup dan Tata urut. Ruang Lingkup pedoman penilaian pegawai
disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan.
b. Bab II Proses Penilaian
a. Bab III Penutup.

BAB II
PROSES PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

4. Pengertian.

a. Penilaian prestasi kinerja adalah suatu proses penilaian secara sistematis


yang dilakukan oleh pejabat penilaian terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku
kerja pegawai.
b. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap pegawai pada
unit/bagian/ruangan sesuai dengan sasaran kerja pegawai.

5. Proses penilaian.

a. Penilaian kinerja pegawai dilakukan dengan cara menggabungkan penilaian


SKP dengan penilaian perilaku kerja.
b. Bobot nilai unsur SKP 60 % dan perilaku kerja 40 %.
c. Penilaiai kinerja pegawai dilaksanakan oleh pejabat penilai sekali dalam
setahun.
d. Penilaian kinerja dilaksanakan setiap akhir Desember pada tahun yang
bersangkutan dan paling lama akhir Januari tahun berikutnya.
e. Unsur-unsur yang dinilai meliputi :

1) Kesetiaan
2) Prestasi kerja
3) Tanggung jawab
4) Ketaatan
3

5) Kejujuran
6) Kerjasama
7) Prakarsa
8) Kepemimpinan

f. Penilaian kinerja dicantumkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan


Pekerjaan Pegawai.

BAB III
PENUTUP

6. Demikian pedoman pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di Rumkit Tk.II 03.05.01


Dustira agar dijadikan dasar dan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Dibuat di Cimahi
Pada Tanggal - - 2012

Anda mungkin juga menyukai