Anda di halaman 1dari 13

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR

KENDARAAN GANJIL GENAP UNTUK SISTEM TILANG DI


PINTU TOL DENGAN METODE OPTICAL CHARACTER
RECOGNITION (OCR) BERBASIS PENGOLAHAN CITRA
DIGITAL

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :
Rifky Muhamad
173112700220070

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
JAKARTA – 2018
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

1. Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Sistem Pengenalan Plat Nomor


Kendaraan Ganjil Genap Dengan Metode Optical
Character Recognition (OCR) Berbasis Pengolahan Citra
Digital
2. Data Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Rifky Muhamad
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 173112700220070
d. Fakultas : Teknik dan Sains
e. Program Studi : Teknik Elektro
f. Peminatan/Konsentrasi : Teknik Telekomunikasi
g. Alamat : Dusun Tanjung RT07/RW04, Desa Ciuyah, Kecamatan
Cisarua, Kab. Sumedang, Jawa Barat
h. Telephone/E-mail : 085774819097 / rifkymuhamad0017@gmail.com
3. Lokasi Pelaksanaan :
4. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Jakarta, ................................

Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

__________________. __________________.
NID. NID.
ABSTRAK

Sejak tanggal 30 Agustus 2016 Pemerintah Daerah DKI menerapkan system plat nomor genap-
ganjil khusus untuk mobil pribadi sebagai kelanjutan program three in one untuk membatasi
jumlah kendaraan bermotor di jalan raya. Untuk menentukan palt nomor itu genap atau ganjil
sangatlah mudah, hanya dengan membaca angka terakhir dari plat nomor tersebut, angka yang
disebut ganjil adalah angka 1,3,5,7, dan 9 sedangkan angka genap adalah 0,2,4,6,dan 8. Jika
melanggar atau memalsukan plat nomor kendaraan bermotor akan dikenai sangsi pidana berupa
penjara atau denda maksimal Rp. 500.000,-. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara
mengawasi jumlah kendaraan yang lewat pada titik-titik pemantauan, karena setiap menit jumlah
kendaraan yang lewat bisa mencapai ratusan sehingga menyulitkan untuk proses identifikasi,
walaupun akan dibantu dengan teknologi cctv. Penawaran solusi untuk pembatasan genap-ganjil
kendaraan bermotor yang lewat akan dengan mudah menggunakan teknologi digital yaitu dengan
memanfaatkan pengolahan citra digital yang digabungkan dengan sebuah kamera. Karena dalam
waktu yang bersamaam system akan mampu mendeteksi identitas kendaraan dalam jumlah
banyak, hal ini akan mudah dan membantu dalam proses pengawasan kendaraan bermotor yang
lewat.

Kata Kunci : Pengenalan Plat Nomor, Ganjil Genap, Pengolahan Citra Digital
BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pengolahan citra digital merupakan pemrosesan suatu citra (gambar) khususnya yang
menggunakan komputer dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas citra (gambar) tersebut.
Pengolahan citra digital dapat juga diterapkan bila suatu citra memerlukan peningkatan
kualitas penampakan atau menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra
tersebut; elemen dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur; sebagian citra
perlu digabung dengan citra lain.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada 2015
mencapai 121,39 juta unit. Dari angka tersebut yang paling banyak adalah sepeda motor
dengan jumlah 98,88 juta unit (81,5 persen). Diikuti mobil penumpang dengan jumlah 13,48
juta unit (11,11 persen), kemudian mobil barang 6,6 juta unit (5,45 persen), serta mobil bis
dengan jumlah 2,4 juta unit (1,99 persen) dari total kendaraan. Menurut Badan Pusat Statistik
Propinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 tercatat jumlah kendaraan bermotor sebanyak 16 jutaan,
yang terdiri dari sepeda motor, mobil pribadi, mobil angkut,dll kecuali mobil TNI, Polri, dan
konsulat. Dengan sumber daya yang ada untuk hal pengawasan sangatlah mustahil untuk
mengawasi seluruh kendaraan yang berlalu lalang di jalanan ibukota. Dengan penerapan genap
ganjil yang melewati ruas jalan tertentu saja sangat sulit mengawasi plat nomor kendaraan
yang lewat.
Rancang bangun sistem ini akan memanfaatkan kamera untuk pengambilan sampel citra dari
arah depan laju kendaraan. Dengan menggunakan pengolahan citra digital dapat diketahui
nomor plat dari kendaran yang terdapat pada citra tersebut apakah ganjil atau genap.

1.2.Permasalahan
Permasalahan yang diangkat dalam proposal tugas akhir ini adalah :
a. Bagaimana cara kamera mengambil sampel citra plat nomor kendaraan dari arah yang tepat
b. Bagaimana cara mengkonversi sebuah sample citra menjadi sebuah keluaran berupa text
c. Bagaimana cara mengidentifikasi plat nomor ganjil dan genap
d. Bagaimana cara menampilkan hasil pengolahan citra digital kedalam aplikasi desktop
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari proposal tugas akhir ini adalah membuat aplikasi yang berfungsi untuk :
a. Mempermudah melakukan identifikasi plat nomor kendaraan
b. Mempermudah membedakan plat nomor kendaraan ganjil dengan genap
c. Untuk mengurangi kemacetan di tol
d. Untuk mempermudah pihak kepolisian melacak plat nomor kendaraan saat terjadi
kejahatan di jalanan

1.4.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang diambil untuk proposal tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Pengambilan sampel citra dilakukan menggunakan IP camera
b. Pengambilan sampel citra akan dilakukan di area parkir Universitas Nasional
c. Jenis aplikasi yang akan dibuat adalah aplikasi desktop
d. Aplikasi desktop akan memanfaatkan pengolahan citra digital
e. Aplikasi desktop akan mengkonversi citra yang diambil oleh kamera menjadi text
f. Aplikasi desktop mampu membedakan plat nomor ganjil dan genap

1.5.Metode Penyelesaian
a. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mengetahui konsep dasar dari pengolahan citra digital dan
metode optical character recognition.

b. Metode Perancangan
Perancangan akan dilakukan pada perangkat keras dan perangkat lunak. Untuk perangkat
keras dimulai dengan melakukan pemasangan kamera. Sedangkan untuk perancangan
perangkat lunak adalah sistem pengolahan citra dan juga aplikasi desktop.

c. Metode Pengujian
Setelah dilakukan perancangan, dilakukan pengujian pada perangkat keras dan perangkat
lunak. Dilakukan pengambilan citra untuk menentukan hasil pembacaan plat nomor.
d. Analisa Data
Pada tahap analisa data, hasil pengujian akan di analisa tingkat keakuratan perangkat serta
metode yang dipakai seperti metode optical character recognition.
BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. DASAR TEORI

2.1.1. IP Camera

IP Camera adalah sebuah perangkat teknologi yang merupakan gabungan dari sebuah
komputer, software dan kamera yang terintegrasi menjadi sebuah alat yang bertujuan untuk
merekam objek dalam bentuk gambar ataupun video. IP Camera atau Network Camera
sesungguhnya memiliki tiga blok utama, yaitu blok CPU, I/O, dan Camera. Ketiga blok
utama tersebut dapat digambarkan dalam bentuk blok diagram seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Diagram Blok IP Camera

Blok I/O (Input/Output) merupakan bagian yang menanggani hubungan dengan peripheral
network dan gateway untuk koneksi dengan LAN atau Internet. Blok CPU dapat dikenali
dengan adanya IC (Intel Corporation) prosesor yang memiliki bentuk paling besar diantara
komponen IC yang ada. Bagian ini memilikifungsi utama sebagai pengendali atas segala
aktivitas yang dilakukan oleh IP Camera dengan bantuan beberapa kompenen IC
pendukung. Blok Camera mirip dengan kamera atau tustel yang kita miliki. Bagian ini
akan dengan mudah dikenali dengan adanya lensa CCD (Charge-Coupled Device) yang
mempunyai tugas utama untuk mengambil atau menangkap gambar.

2.1.2. Pengolahan Citra Digital


Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer,
menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan
citra diterapkan pada citra bila :
1. perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkankualitas
penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung di
dalam citra,
2. elemen di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur,
3. sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
Pengolahan Citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh
manusia atau mesin (dalam hal ini komputer). Teknik-teknik pengolahan citra
mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra dan
keluarannya juga citra, namun citra keluaran mempunyai kualitas lebih baik daripada citra
masukan. Termasuk ke dalam bidang ini juga adalah pemampatan citra (image
compression).

Gambar 2.2. Diagram Blok Pengolahan Citra (Image Processing)


Pengolahan citra (image processing)memiliki beberapa proses antara lain :
1. Keabuan (Grayscale)
Keabuan atau grayscale merupakan proses pengolahan citra yang mengubah citra
berwarna menjadi skala keabuan. Proses keabuan ini adalah proses yang paling awal
dalam pengolahan citra, karena dengan proses ini dapat menyederhanakan model dari
suatu citra sehingga akan mempermudah proses perhitungan keabuan. Ada dua langkah
yang digunakan untuk mengubah suatu citra berwarna menjadi citra keabuan
(grayscale), yang pertama adalah dengan cara menggunakan suatu pembobotan nilai
yang dikalikan dengan masing-masing bobot nilai warna R, G, B. Sedangkan cara yang
kedua, dengan mengambil nilai rata-rata dari keiga nilai warna R, G, B.
2. Pengambangan (Tresholding)
Teknik pengambangan digunakan untuk mengubah suatu citra yang berskala keabuan
ke citra biner yang hanya memiliki dua nilai yaitu 0 dan 1. Terdapat 2 jenis
pengambangan yang sering digunakan, yaitu :
a. Pengambangan Global
Seluruh pixel yang terdapat pada suatu citra dikonversikan mejadi warna hitam atau
putih dengan satu nilai ambang T. Namun, kelemahan pada pengambangan global
adalah banyak informasi pada suatu citra hilang dikarenakan hanya menggunakan
satu nilai ambang untuk keseluruhan pixel.
b. Pengambangan lokal adaptif
Suatu citra dibagi menjadi beberapa blok-blok kecil yang dilakukan pengambangan
pada setiap bloknya dengan nilai ambang yang berbeda.

2.1.3. Optical Character Recognition

OCR (Optical Character Recognition) berfungsi untuk merubah file Image/Gambar


menjadi file Teks dengan format TXT. Hal tersebut berguna untuk mendapatkan file teks
dari sebuah foto satau surat tanpa harus mengetik ulang. Pada dasarnya setiap
kamera/scanner hanya menghasilkan file gambar/image dalam format TIFF saja, setelah
file gambar/image tersebut dihasilkan, file tersebut di kirim ke dalam komputer dan
langsung disambut dan diproses oleh program OCR untuk diproses menjadi file teks.

Berikut ini susunan cara kerja OCR tersebut:

a. Meratakan gambar (Auto Deskewing)

File image (gambar) akan diatur kemiringannya, apabila hasil scan ada kemiringan,
maka gambar akan dibuat sejajar atau lurus.

b. Menganalisa (Analysis)

OCR akan menganalisa dan memisahkan bagian teks dan bagian gambar.

c. Otomats mengatur arah gambar (Auto Orientation)

OCR akan mengambil sebagian area pada file image (gambar) dan mengidentifikasi
arah teks yang benar. File image (gambar) akan diputar ke arah yang benar, pilihannya
adalah 90°, 180°, atau 270•°.

d. Memisahkan setiap karakter huruf dan angka (Separating single character)


OCR akan memisahkan setiap karakter yang terdapat pada image (gambar) menjadi
sebuah huruf atau angka.

e. Mengidentifikasi gambar

OCR akan mengidentifikasi satu persatu setiap gambar yang sudah dipisahkan, dan
melakukan pengecekan terhadap database yang dimiliki, dan menetapkan huruf atau
angka yang akan digunakan.

f. Menghasilkan file akhir (Recognition result output)

Setelah setiap image (gambar) sudah dirubah menjadi huruf atau angka (format teks)
maka OCR akan menghasilkan sebuah file dengan format teks, seperti Microsoft Word,
Microsoft Excel, TXT, Rich Text dan Searchable PDF, tergantung dari pengaturan
awal.

2.1.4. Aplikasi Desktop


Aplikasi desktop adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sendiri tanpa menggunakan
browser atau adanya internet di dalam komputer tersebut. Pemrograman desktop dibagi 3
yaitu .Net, Java dan Delphi. Bahasa pemrograman .Net yaitu Visual Basic (VB), C++ dan
C sharp. Sedangkan pemrograman web dibagi 3 yaitu PHP, ASP dan HTML. Dan untuk
pemrograman mobile yang digunakan adalah J2ME. Tiap pemrograman memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan pemrograman desktop yaitu tidak
perlu online dalam menjalankannya, sedangkan kekurangannya yaitu harus menginstal
programnya atau memakan space hardisk. Untuk pemrograman web mempunyai kelebihan
yaitu tidak perlu menginstal program ( cukup browsing di internet ) tetapi kekurangannya
yaitu harus online. Pemrograman mobile kelebihannya yaitu praktis ( dapat dijalankan
dimana saja ) sedangkan kekurangannya yaitu tampilan kecil dan fitur kurang lengkap.
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian untuk Rancang Bangun Aplikasi ‘KuPesan’ Menggunakan Pengolahan Citra
Digital Berbasis Web ini akan dilakukan di area parkir Universitas Nasional.

3.2 Bahan dan Alat/Instrumen Penelitian


Bahan dan alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. IP Camera
2. PC / Komputer

3.3 Cara Kerja / Disain Penelitian


Cara kerja dari aplikasi ini dimulai dengan memasukan citra yang ditangkap oleh IP camera.
IP camera akan mengambil sampel citra pada area parkir Universitas Nasional. Sampel citra
tersebut akan diolah menggunakan pengolahan citra digital. Pengolahan citra digital digunakan
untuk mendapatkan citra biner dengan menggunakan metode optical character recognition.
Hasil dari pengolahan citra digital tersebut akan dimuat dalam aplikasi desktop yang akan
ditampilkan pada PC/komputer.

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem pengenalan plat nomor


Gambar 3.2. Alur Proses sistem pengenalan plat nomor ganjil genap
BAB IV. JADWAL PENELITIAN

Oktober November Desember Januari Februari Maret


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penetapan Judul

2 Studi Pustaka

Pembuatan
3
Proposal

4 Sidang Proposal

Penetapan
5
Pemodelan
Perancangan
6
Software

7 Analisa Sistem

Penulisan
8
Laporan

9 Sidang TA
BAB V. DAFTAR PUSTAKA

1. Iriyanto, S.Y. dan Zaini, T.M. 2014. Pengolahan Citra Digital. Bandar Lampung. Anugrah
Utama Raharja
2. Saputra, Bayu. 2017. Identitas Digital Kendaraan Bermotor Dengan Chip Wemos Untuk
Solusi Program Plat Nomor Genap Ganjil. Universitas Narotama
3. Sahrizal, Oki Fredian. 2013. Aplikasi Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Dengan Metode
Optical Character Recognition (Ocr). Universitas Muhammadiyah Surakarta
4. Muhtadii dan Hilmy A. Tawakal. 2016. Pengembangan Aplikasi Android Untuk
Pengenalan Citra Nomor Sertifikat Halal Mui Dengan Library Tesseract Optical
Character Recognition (Ocr). Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri
5. Makalalag, Ria A., dkk. 2012. Perancangan Sistem Pemantau dan Penentuan tempat
Parkir Berdasarkan Digital Image Processing. UNSRAT
6. Syofyan, Sofan dkk. 2016. Sistem Pendeteksi Keberadaan Objek dengan Menggunakan IP
Camera dan Metode Frame Differences. Politeknik Caltex Riau

Anda mungkin juga menyukai