Sumber: George Ritzer, Sociological Theory

ABDEL RAHMAN IBN-KHALDUN

Sebuah Sketsa Biografis

Ada kecenderungan menganggap bila secara eksklusif sosiologi adalah fenomena Barat yang
relatif baru. Kenyataannya, ternyata, ada beberapa sarjana yang telah mengembangkan gagasan-
gagasan dan teori-teori sosiologis jauh sebelumnya dan di bagian lain dunia. Satu contohnya
adalah Abdel Rahman Ibn-Khaldun.
Ibn-Khaldun lahir di Tunis, Afrika Utara, pada 27 Mei 1332 M (Faghirzadeh, 1982). Lahir di
keluarga terpelajar, Ibn-Khaldun disekolahkan untuk belajar Alquran, matematika, dan sejarah.
Sepanjang hidupnya, ia mengabdi pada beberapa sultan di Tunis, Maroko, Spanyol, dan Aljazair
sebagai duta besar, bendahara, dan anggota dewan ulama. Ia juga pernah dipenjara dua tahun di
Maroko karena keyakinannya kalau penguasa di sana bukan pemimpin yang shalih. Setelah
hampir dua dekade aktivitas politis, Ibn-Khaldun akhirnya kembali ke Afrika Utara, untuk
menjalani periode intensif belajar dan menulis. Karya-karya yang dihasilkan pada periode ini
menaikkan ketenarannya dan mengantar dia menjadi pengajar di pusat studi Islam, Universitas
Al-Azhar Kairo. Dalam kuliah-kuliahnya yang dihadiri banyak orang, Ibn-Khaldun menekankan
pentingnya mengaitkan pemikiran sosiologis dengan pengamatan sejarah.
Saat ia wafat di tahun 1406 M, Ibn-Khaldun telah menghasilkan kumpulan tulisan yang memiliki
banyak kesamaan gagasan dengan sosiologi kontemporer. Ia telah berkomitmen kepada studi
ilmiah tentang masyarakat, riset empiris, dan penelitian penyebab-penyebab fenomena sosial. Ia
membhaktikan perhatian yang lumayan terhadap pranata sosial (seperti politik, ekonomi) dan
hubungan di antaranya. Ia juga tertarik dalam studi perbandingan antara masyarakat primitif dan
modern. Ibn-Khaldun tak memiliki pengaruh yang dramatis terhadap sosiologi klasik, namun
sebagai sarjana secara umum, dan ulama secara khusus, dengan menemukan kembali karyanya,
bisa mengantarkan dia dipandang memiliki signifikansi historis yang lebih besar.