Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nindya Indah Safitri

Npm: 15516539

a. No.1
Saya menentukan topik itu dengan memilih tema yang sedang hangat hangatnya atau sedang tren,
dan masalah yang diambil adalah masalah yang baru. Informasi yang menjadi sumber inspirasi
saya adalah buku, jurnal, skripsi, academia, dan google scholar.

b. No.2
Populasi: Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau
studi populasi atau study sensus
Sampel: bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena
keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative.
Responsen: pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian
juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan
mengenai populasi, sampel dan teknik sampling (acak/non-acak) yang digunakan.

c. No.5
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk mengungkapkan gejala secara
holistik-konstektual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti
sebagai instrumen kunci. Penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih menonjol disusun dalam bentuk narasi yang
bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh dengan nilai-
nilai otentik.

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun
pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di laporan.

d. No.6
•Pengertian Teknik sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.Untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian.
Klasifikasi teknik sampling

•Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata lain cara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.

•Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak.
Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor
lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.

Alasan mengapa perlu sampling

-Ukuran Populasi

ada populasi terhingga dan tak terhingga dalam praktek, populasi terhingga dianggap sebagai
populasi tak hingga, jika didalamnya sudah cukup terlalu banyak anggota atau objek.

-Masalah Biaya

Jika ukuran populasi sedikit sekali sehingga dengann biaya tersebut sensus bisa dilaksanakan.
Biaya bukan hanya untuk pengumpulan data tetapi juga untuk analisis, perhitungan - perhitungan,
gaji ahli.

-Masalah Waktu

Sensus memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan sampling. Dengan demikian sampling
dapat memberikan data lebih cepat
.
-Percobaan yang sifatnya merusak

jika penelitian terhadap objek yang sifatnya merusak, maka jelas sampling harus dilakukan
.
-Masalah Penelitian

salah satu segi agar kesimpulan cukup dapat dipertanggungjawabkan. Data harus benar dan
pengumpulannga harus dilakukan dengan benar

-Faktor Ekonomis

Diartikan apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu, dan tenaga yang
telah dikeluarkan untuk itu ataukah tidak.
e. No.7

1.gunakan kalimat sederhana


2.tulisan aiten harus hati hati sehingga tidak ada penafsiran ganda
3.harus mengacu pada indikator keprilakuan
4.perhatikan indikator prilaku apa yang hendak di jadikan stimulus
5.aitem berisi dengan keinginan sosial atau tidak di anggap baik oleh norma
6. Mencoba menguji pilihan jawaban dan pertanyaan yang sudah di buat
7 untuk menghindari stereotipe jawaban ,sebagian dari aitem perlu dibuatkan dalam arah
favorabel dan sebagian lain dibuat dalam arah tidak favorabel.

f. No.8
Favorable

“Saya senang berdiskusi dengan orangtua”


•sangat tidak setuju (skor 1)
•tidak setuju (skor2)
•tidak tahu (skor 3)
•setuju (skor 4)
•sangat setuju (skor 5)

Unfavorable
“Saya tidak senang berdiskusi dengan orangtua”
•sangat tidak setuju (skor 5)
•tidak setuju (skor4)
•tidak tahu (skor 3)
•setuju (skor 2)
•sangat setuju (skor 1)

g. No.9
Fungsi skala likert

Skala itu sendiri salah satu artinya, sekedar memudahkan, adalah ukuran-ukuran berjenjang. Skala
penilaian, misalnya, merupakan skala untuk menilai sesuatu yang pilihannya berjenjang, misalnya
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Skala Likert juga merupakan alat untuk mengukur (mengumpulkan
data dengan cara “mengukur-menimbang”) yang “itemnya” (butir-butir pertanyaannya) berisikan
(memuat) pilihan yang berjenjang.

Semantik Differensial
Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak
dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis, atau
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai