Anda di halaman 1dari 4

BAB 6

TATA CARA EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RPJPD DAN RPJMD

Bagian Satu : Umum

- Sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah oleh kepala daerah, rancangan peraturan
daerah tentang RPJPD dan RPJMD harus dievaluasi. Pelaksanaan evaluasi ini memiliki
perbedaan paa tiap jenjang pemerintahan sebagai berikut.
o Pada tingkat provinsi, evaluasi rancangan peraturan daerah dilakukan oleh Menteri
Dalam Negeri, sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah oleh gubernur
o Pada tingkat kabupaten/kota, evaluasi rancangan peraturan daerah dilakukan oleh
gubernur, sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah oleh bupati/walikota

Bagian Dua : Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang RPJPD dan RPJMD

- Rancangan peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD yang sudah disetujui bersama
antara gubernur dan DPRD, disampaikan oleh gubernur kepada Menteri Dalam Negeri
melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri
- Pada proses penyampaian rancangan peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD tersebut,
perlu melampirkan beberapa dokumen yang meliputi:
o Naskah persetujuan gubernur dengan DPRD terkait rancangan peraturan daerah
tentang RPJPD dan RPJMD
o Rancangan akhir RPJD dan RPJMD provinsi
o Laporan KLHS
o Hasil review Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
o Hasil pengendalaian & evaluasi perumusan kebijakan RPJPD dan RPJMD provinsi
o Berita acara Musrenbang RPJPD dan RPJMD provinsi
- Bila rancangan peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD serta dokumen lainnya sudah
lengkap diajukan, akan dilakukan evaluasi rancangan peraturan daerah yang dilakukan oleh
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Dirjen Bina Bangda). Sedangkan bila berkas-
berkas tersbeut belum lengkap, tidak akan dilakukan evaluasi
- Dalam proses evaluasi rancangan peraturan daerah, Dirjen Binda Bangda melakukan uji
kesesuaian dokumen sebagai berikut.
o Dokumen RPJPD dengan : RPJPN
RTRW Provinsi
Peraturan perundangan yang lebih tinggi
o Dokumen RPJMD dengan : RPJPD Provinsi
RTRW Provinsi
RPJMN
Peraturan perundangan yang lebih tinggi
RPJPD Provinsi RPJMD Provinsi
RPJPN RPJPD Provinsi
RTRW Provinsi RTRW Provinsi
Peraturan Perundangan yang lebih tinggi RPJMN
Peraturan Perundangan yang lebih tinggi

- Dalam proses evaluasi, dibentuk tim evaluasi rancangan peraturan daerah yang terdiri dari
lingkup Kementerian Dalam Negeri dan kementerian terkait. Selain itu, Dirjen Bina Bangda
juga mengundang pemda provinsi pemrakarsa peraturan serta pemda provinsi lain sesuai
kebutuhan. Pemerintah daerah ini meliputi:
o Sekretaris daerah
o Kepala Bappeda
o Pimpinan DPRD
o Pejabat lain sesuai kebutuhan
- Proses evaluasi ini memberikan hasil yang dicatat dalam berita acara. Berita acara tersebut
dijadikan sebagai bahan penyusunan Keputusan Menteri tentang hasil evaluasi rancangan
peraturan daerah
- Keputusan Menteri ini, sebelumnya dirancang oleh Dirjen Bina Bangda dengan mengacu
pada berita acara hasil evaluasi raperda. Setelah itu, rancangan tersebut disampaikan
kepada Sekjen Kemendagri untuk diteruskan kepada Biro Hukum Kemendagri dan dicetak
- Setelah diterbitkan, Keputusan Menteri terkait evaluasi tersebut disampaikan kepada
gubernur, paling lambat 15 hari. Kepmen ini memiliki dua jenis sebagai berikut.
o Kepmen menyatakan hasil evaluasi raperda sudah sesuai dengan ketentuan, dan
dilakukan pemberian nomor register
o Kepmen menyatakan hasil evaluasi raperda belum sesuai dnegan ketentuan. Maka
dilakukan revisi atau penyempurnaan dengan jangka waktu maksimal 7 hari. Saat
mengajukan revisi raperda, sekaligus mengajukan permohonan nomor register
- Setelah mendapat nomor register, rancangan peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD
ditandatangai oleh gubernur paling lambat 30 hari. Seteah itu dilakukan penetapan perda
oleh kepala daerah
- Setelah perda diterbitkan, gubernur perlu melapor kepada Mendagri melalui Dirjen Bina
Bangda
- Bila diketahui ada revisi raperda, namun tidak ditindak lanjuti oleh gubernur dan DPRD, dan
tetap diterbitkan sebagai perda, maka dapat dilakukan pembatalan perda oleh Mahkamah
Agung berdasarkan rekomendasi Mendagri

Bagian Ketiga : Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang RPJPD dan
RPJMD

- Rancangan peraturan daerah (raperda) tentang RPJPD dan RPJMD kabupaten/kota yang
telah disetujui bersama oleh bupati/walikota dengan DPRD harus disampaikan kepada
gubernur melalui sekretaris daerah untuk selanjutnya diserahkan kepada Bappeda dan
dievaluasi
- Pengajuan raperda RPJPD dan RPJMD kabupaten/kota juga melampirkan beberapa dokumen
yang meliputi:
o Naskah persetujuan bupati/walikota dengan DPRD terkait rancangan peraturan
daerah tentang RPJPD dan RPJMD
o Rancangan akhir RPJD dan RPJMD kabupaten/kota
o Laporan KLHS
o Hasil review Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
o Hasil pengendalaian & evaluasi perumusan kebijakan RPJPD dan RPJMD
kabupaten/kota
o Berita acara Musrenbang RPJPD dan RPJMD kabupaten/kota
- Bila rancangan peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD serta dokumen lainnya sudah
lengkap diajukan, akan dilakukan evaluasi rancangan peraturan daerah yang dilakukan oleh
Kepala Bappeda provinsi. Sedangkan bila berkas-berkas tersebut belum lengkap, tidak akan
dilakukan evaluasi
- Dalam proses evaluasi rancangan peraturan daerah, Kepala Bappeda melakukan uji
kesesuaian dokumen sebagai berikut.
o Dokumen RPJPD dengan : RPJPN
RPJP Provinsi
RTRW Kabupaten/Kota
Peraturan perundangan yang lebih tinggi
o Dokumen RPJMD dengan : RPJPD Kabupaten/Kota
RPJMD Provinsi
RTRW Kabupaten/Kota
RPJMN
Peraturan perundangan yang lebih tinggi
RPJPD Kabupaten/Kota RPJMD Kabupaten/Kota
RPJPN RPJPD Kabupaten/Kota
RPJP Provinsi RPJMD Provinsi
RTRW Kabupaten/Kota RTRW Kabupaten/Kota
Peraturan Perundangan yang lebih tinggi RPJMN
Peraturan Perundangan yang lebih tinggi

Berikut disajikan tabel perbedaan uji kesesuaian pada evaluasi RPJPD – RPJMD Provinsi serta
RPJPD – RPJMD Kabupaten/Kota
Provinsi Kabupaten/Kota
RPJP RPJP Nasional RPJP Nasional
RTRW Provinsi RPJPD Provinsi
Peraturan perundangan yang lebih RTRW Kabupaten/Kota
tinggi Peraturan perundangan yang lebih
tinggi
RPJM RPJP Provinsi RPJP Kabupaten/Kota
RTRW Provinsi RPJM Provinsi
RPJM Nasional RTRW Kabupaten/Kota
Peraturan perundangan yang lebih RPJM Nasional
tinggi Peraturan perundangan yang lebih
tinggi

-
- Dalam proses evaluasi, dibentuk tim evaluasi rancangan peraturan daerah yang terdiri dari
Bappeda provinsi dan perangkat daerah provinsi terkait. Selain itu, kepala Bappeda provinsi
juga mengundang pejabat pemda provinsi, pemda kabupaten/kota pemrakarsa, serta
pemda kabupaten.kota lain yang terkait. Pejabat pemda kabupaten/kota tersebut meliputi:
o Sekretaris daerah
o Kepala Bappeda
o Pimpinan DPRD
o Pejabat lain sesuai kebutuhan
- Proses evaluasi ini memberikan hasil yang dicatat dalam berita acara. Berita acara tersebut
dijadikan sebagai bahan penyusunan Keputusan Gubernur tentang hasil evaluasi rancangan
peraturan daerah
- Keputusan Gubernur ini, sebelumnya dirancang oleh Kepala Bappeda provinsi dengan
mengacu pada berita acara hasil evaluasi raperda. Setelah itu, rancangan tersebut
disampaikan kepada Sekretaris Daerah untuk diteruskan kepada Biro Hukum Setda Provinsis
dan dicetak
- Setelah diterbitkan, Keputusan Gubernur terkait evaluasi tersebut disampaikan kepada
bupati/walikota, paling lambat 15 hari. Keputusan Gubernur ini memiliki dua jenis sebagai
berikut.
o Keputusan gubernur menyatakan hasil evaluasi raperda sudah sesuai dengan
ketentuan, dan dilakukan pemberian nomor register
o Keputusan gubernur menyatakan hasil evaluasi raperda belum sesuai dnegan
ketentuan. Maka dilakukan revisi atau penyempurnaan dengan jangka waktu
maksimal 7 hari. Saat mengajukan revisi raperda, sekaligus mengajukan
permohonan nomor register
- Setelah mendapat nomor register, rancangan peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD
ditandatangai oleh gubernur paling lambat 30 hari. Seteah itu dilakukan penetapan perda
oleh kepala daerah
- Setelah perda diterbitkan, gubernur perlu melapor kepada Mendagri melalui Dirjen Bina
Bangda
- Bila diketahui ada revisi raperda, namun tidak ditindak lanjuti oleh gubernur dan DPRD, dan
tetap diterbitkan sebagai perda, maka dapat dilakukan pembatalan perda oleh Mahkamah
Agung berdasarkan rekomendasi Mendagri

Anda mungkin juga menyukai