Anda di halaman 1dari 1

Dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis,

khususnya Diabates Melitus dan Hipertensi, dan sebagai upaya untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, BPJS Kesehatan mempunyai Program Pengelolaan
Penyakit Kronis atau Prolanis. Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan proaktif
yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
dan BPJS Kesehatan.

Tujuan dari Prolanis adalah untuk mendorong kemandirian peserta, meningkatkan derajat kesehatan peserta,
meningkatkan kepuasan peserta dan mengendalikan biaya pelayanan kesehatan dalam jangka panjang

Syarat-syarat untuk menjadi peserta Prolanis adalah: peserta JKN-KIS yang telah terdiagnosa Diabetes Melitus
atau Hipertensi, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL). Di FKTP bisa melalui skrining lanjutan Diabetes Melitus, di FKRTL bisa melalui:
Medical Check Up (MCU), dengan mengisi form kesediaan menjadi peserta Prolanis

Manfaat yang diperoleh bagi peserta Prolanis adalah : Edukasi/ konsultasi medis , Pemantauan kesehatan
melalui pemeriksaan rutin, aktifitas klub berupa senam prolanis yang dilaksanakan minimal 1 minggu sekali,
reminder yang dilakukan kepada peserta Prolanis (mengingatkan kepatuhan minum obat, jadwal aktifitas klub
dan melaksanakan aktivitas Prolanis lainnya), pelayanan obat secara rutin dan Home Visit (dilakukan kepada
peserta Prolanis yang baru terdaftar, peserta dengan tekanan darah diatas standar selama 3 bulan berturut-turut
dan peserta pasca opname).

Dalam dialog interaktif, terdapat pertanyaan tentang perbedaan JKN dengan BPJS Kesehatan, serta
persyaratan pembuatan BPJS. Dijelaskan bahwa JKN adalah skema perlindungan kesehatabn bagi seluruh
masyarakat Indonesia yang sudah menjadi peserta JKN KIS sedangkan BPJS adalah badan
pengelolanya. Adapun pembuatan BPJS hanya mengacu kepada NIK (Nomor Induk Kependudukan), tidak
mensyaratkan adanya kepemilikan NPWP. Sehingga calon bayipun bisa menjadi peserta BPJS.

Kontributor : Ella

Editor : Emmy AES

Anda mungkin juga menyukai