Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PERENCAAN ANGGARAN BIAYA PENDIDIKAN

BLUSUKAN ALAT MUSIK TRADISIONAL (MISI BULAT)


SARANA PELATIHAN ALAT MUSIK TRADISIONAL SEKALIGUS
PELATIHAN LIFE SKILL MELALUI PERMAINAN ALAT MUSIK
TRADISIONAL CALUNG DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
SURAKARTA KOTA SURAKARTA JAWA TENGAH

Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan


Biaya Pendidikan
Dosen pengampu Dr. Suyatmini, M.Si

Di susun oleh :
Aldi Farhan Razak
A510156002

PROGRAM STUDI MANAGEMEN ADMINITRASI PENDIDIKAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019

i
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada
di bumi Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak pulau dan suku bangsa.
Salah satu contoh keberagaman budaya di Indonesia adalah alat musik tradisional.
Pada masyarakat jawa, khususnya yang berada di sekitar surakarta terdapat
beberapa alat musik tradisonal yang menjadi primadona tersendiri yaitu
Angklung, kendang dan Gambang. Dalam perkembangannya alat musik
tradisional ternyata bukan hanya sebatas permainan lalu dipertunjukan, akan tetapi
alat musik tradisonal ternyata mampu menjadi sebuah life skill bagi pemain.
Pemain Karawitan misalnya, dengan menjadi sebuah pemain karawitan mereka
mampu mencukupi kebutuhan hidupya.
Melihat banyaknya kegunaan dari alat musik tradisonal, alat musik
tradisional Calung lebih dikenalkan kembali kepada orang-orang khususnya
pasien yang berada didalam Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Hal ini
dikarenakan Pasien-Pasien yang berada dan tinggal dirumah sakit jiwa daerah
surakarta dengan berbagai latar belakang seperti NAPZA, Gangguan Psikotik,
Gangguan Neurotik dan Mental Organik. Mereka menghabiskan waktu hanyalah
melamun, dan dari melamun tersebut akan menambah parah pada penyakit yang
dialami oleh pasien dan melamun juga akan mengarahkan pasien tersebut
berpikiran untuk bunuh diri atau melaksanakan kriminalitas terhadap orang di
sekitarnya, tetapi sesungguhnya mereka memiliki mimpi seperti orang pada
umumnya yaitu menjadi sehat kembali dan menjadi orang yang normal pada
umumnya. Ketika mereka di bekali life skill yang memadai maka peluang mereka
untuk mewujudkan mimpi sama atau lebih unggul dengan orang yang berada
diluar rumah sakit jiwa daerah surakarta. Akan tetapi untuk membantu pasien-
pasien rumah sakit jiwa daerah surakarta dalam memperoleh life skill bukanlah
hal yang mudah mengingat permainan musik tradisional yang mulai menghilang
seiring perkembangan jaman.
Maka dari itu ini dilaksanakan untuk memberikan pelataihan life skill
melalui permainan alat musik tradisional Calung. Pemilihan permainan alat musik
tradisional Calung yang akan di berikan sebagai bagian dari pelatihan life skill
bagi pasien rumah sakit jiwa daerah surakarta selain itu permainan alat musik
tradisional tersebut merupakan alat musik tradisional yang di gemari masyarakat,
alat musik tradisional tersebut relatif mudah untuk dipelajari. Kelebihan dari
program ini adalah selain memberika pelatihan bermain alat musik tradisional
kepada pasien rumah sakit jiwa daerah surakarta yang nantinya akan berguna
sebagai bekal di masa depan, program ini memberikan ruang kepada para pasien
rumah sakit jiwa untuk menuliskan keinginan berserta rencana kedepan yang akan
dilakukan dalam “Dream Book”. Dengan menulis pada “Dream Book” pasien-
pasien tersebut diharapkan nantinya berani bermimpi seperti orang lainnya.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka
dapat dirumuskan permasalahan yaitu: “ Bagaimana cara menanamkan budaya
sekaligus memberikan pelatihan life skill melalui permainan alat musik tradisional
“Calung” pada pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta?”
Tujuan
Program ini memiliki tujuan untuk mengenalkan budaya sekaligus
memberikan pelatihan life skill melalui permainan alat musik tradisional
“Angklung, Kendang dan Gambang” pada paien rumah sakit jiwa daerah
surakarta.
Tujuan khusus program ini adalah :
1. Memberikan edukasi kepada pasien rumah sakit jiwa pentingnya menjaga
kelestarian budaya khususnya permainan alat musik tradisional Angklung,
Kendang dan Gambang.
2. Memberikan dorongan dan motivasi kepada pasien rumah sakit jiwa untuk
berani mempersiapkan masa depan seperti orang sehat lainnya.
Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam program ini yaitu
1. Pasien rumah sakit jiwa dapat melakukan permainan alat musik tradisional
Calung yang akan menjadi bekal life skill mereka.
2. Buku pedoman alat musik ber ISBN
3. Publikasi pada media masa koran
4. Prosiding dalam Seminar Nasional
5. Buku luaran yang berguna sebagai panduan melatih permainan alat musik
tradisional Angklung, Kendang dan Gambang dengan judul
“Menyongsong masa depan melalui permainan alat musik tradisional
Calung” dan buku catatan “Dream Book”
Manfaat
Manfaat pembuatan program kreatifitas ini adalah :
1. Untuk Pasien Rumah Sakit Jiwa
Pasien-pasien rumah sakit jiwa dapat memperoleh materi serta dapat
mempraktekan permainan alat musik tradisional Angklung, Kendang dan
Gambang yang akan menjadi bekal untuk Life Skill dimasa depan.
2. Untuk Mahasiswa
Media pengembangan potensi yang dimiliki mahasiswa dan sebagai
referensi untuk menemukan inovasi program lainnya.
3. Untuk Pengasuh atau Perawat rumah sakit jiwa
Bisa menjadi salah satu refrensi dalam upaya pemberian bekal Life Skill
untuk pasien rumah sakit jiwa.
BAB 2 GAMBARAN UMUM SASARAN

Kelurahan Jebres merupakan sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan


Jebres Kota Surakarta. Letak kelurahan berada di kota Surakarta sebelah timur.
Pada kelurahan ini terdapat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dengan alamat
lengkapnya Jalan Ki Hajar Dewantara No.80, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah,
57126, Indonesia
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta memiliki cukup banyak pasien yang
dengan berbagai latar belakang seperti NAPZA, Gangguan Psikotik, Gangguan
Neurotik dan Mental Organik. Mayoritas Pasien berasal dari kabupaten sekitar
kota Surakarta. Pasien Gangguan Psikotik mempunyai ciri-ciri yaitu Mendengar
suara-suara yang tidak ada sumbernya, Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak
masuk akal, Kebingungan atau disorientasi. Penyebab utama psikotik selain
faktor-faktor genetik (keturunan), faktor kamampuan pribadi mempertahankan
terhadap gangguan stres dan latar belakang keluarga, pengaruh lingkungan yang
juga menjadi pemicu timbulnya psikotik. Bila seseorang dengan riwayat keluarga
yang menderita psikotik, kemungkinan menderita psikotik lebih besar apa bila
disertai dengan faktor-faktor pemicu yang konflit. Dan pasien Psikotik sering
sekali melakukan hal-hal seperti melamun, menghayal dan mengigo dan hal
tersebut malah memperparah kejiwaan para pasien dan lebih ditakutkan lagi jika
pasien tersebut melamunkan hal-hal yang menjurus kedalam kriminalitas dan
melakukan hal seperti bunuh diri, membunuh dan menyakiti orang-orang yang
berada disekitarnya.
Maka dari hal tersebut maka dengan adanya pelatihan ini dilaksanakan
untuk memberikan pelataihan life skill dan pengganti kegiatan melamun yang
dilakukan oleh pasien psikotik setiap harinya dengan permainan alat musik
tradisional Calung. Pemilihan permainan alat musik tradisional Calung yang akan
di berikan sebagai bagian dari pelatihan life skill bagi pasien rumah sakit jiwa
daerah surakarta selain itu permainan alat musik tradisional tersebut merupakan
alat musik tradisional yang di gemari masyarakat, alat musik tradisional tersebut
relatif mudah untuk dipelajari. Kelebihan dari program ini adalah selain
memberika pelatihan bermain alat musik tradisional kepada pasien rumah sakit
jiwa daerah surakarta yang nantinya akan berguna sebagai bekal di masa depan,
program ini memberikan ruang kepada para pasien rumah sakit jiwa untuk
menuliskan keinginan berserta rencana kedepan yang akan dilakukan dalam
“Dream Book”. Dengan menulis pada “Dream Book” pasien-pasien tersebut
diharapkan nantinya berani bermimpi seperti orang lainnya.
Dengan adanya pelatihan bermain alat musik tradisional calung nantinya
dapat membantu pasien untuk mengganti kegiatan melamun dan membengong
yang dilaksanakan setiap waktu sehingga dengan seiring waktu menghilang
kegiatan melamun dan membengong nantinya pasien akan mudah untuk
disembuhkan. Dan untuk nantinya pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk pasien
yang sudah sembuh sebagai mata pencaharian baru, seperti menjadi karawitan
yang selalu diundang oleh orang lain atau sebagai mata pencaharian sebagai
pelatih calung dirumah halaman.
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan yang akan digunakan dalam program ini adalah :
Persiapan
1. Konsultasi dengan dosen pembimbing.
2. Surve rumah sakit jiwa sasaran sekaligus melihat dan mencatat kondisi
sebelum program ini dilaksanakan.
3. Wawancara dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan informasi
yang akurat.
4. Membuat rancangan tentang kegiatan MISI BULAT (Blusukan Alat
Musik Tradisional).
Pelaksanaan Program
1. Menentukan lokasi pelaksanaan program
Pada tahap ini menetukan tempat yang starategi dalam
menerapkan program MISI BULAT (Blusukan Alat Musik Tradisional)
untuk sarana pengenalan budaya sekaligus pelatihan life skill melalui
permainan alat musik tradisional, yang rencana tempat pelaksanaan
program di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta di Kota Surakarta. Pada
tahap ini juga meminta ijin tempat kepada ketua pengurus rumah sakit
jiwa.
2. Menyiapkan alat musik tradisional yaitu Angklung, Kendang, dan
Gambang, kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan buku catatan
“Dream Book”
Pada tahap ini adalah mempersiapkan alat musik tradisional yaitu
Angklung, Kendang, dan Gambang yang akan diajarkan kepada pasien
rumah sakit jiwa. Setelah menyiapkan alat musik tradisional selesai
dipersiapkan dilanjutkan dengan menyiapkan buku catatan “Dream
Book” yang akan dibagikan kepada pasien-pasien. Buku catatan ini
nantinya akan berisi tulisan tentang mimpi dan rencana kedepan yang
akan dilakukan.
3. Sosialisasi kepada pengurus
Setelah tempat sudah siap untuk digunakan, langkah selanjutnya
sosialisasi program kepada pengurus dengan memberikan informasi
tentang maksud dan tujuan program ini.
4. Pengenalan alat musik tradisional yaitu Angklung, Kendang, dan
Gambang melalui praktek bersama pengurus.
5. Pelatihan nada-nada dasar alat musik tradisional yaitu Angklung,
Kendang, dan Gambang terlebih dahulu.
6. Pengembangan memainkan alat musik tradisional bertahab sesuai dengan
intonasi-intonasi dasar.
7. Pengamplikasian permainan Angklung, Kendang, dan Gambang menjadi
sebuah iringan lagu setelah keseluruhan pelatihan-pelatihan memainkan
alat musik tradisional berhasil dikuasi.
8. Pementasan
Evaluasi program
Tahap selanjutnya adalah evaluasi, yang berguna untuk menginvestigasi
efektivitas program, menilai kontribusi program terhadap perubahan serta
menilai kebutuhan perbaikan atau keberlanjutan program ini selanjutnya.
Dalam tahap evaluasi juga disertai dengan pembagian buku catatan
“Dream Book” kepada pasien-pasien rumah sakit jiwa.
Regenasi dan keberlanjutan pasca program
Setelah program berjalan dengan lancar, diharapkan ada generasi-
generasi yang ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas program.
Jika program berhasil dilakukan, program akan tetap berlanjut sampai
generasi selanjutnya.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Anggaran Biaya
Adapun rencana anggaran yang diperlukan seperti dalam rincian tabel
berikut:
Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 6.850.000,00
2 Bahan habis pakai 1.760.000,00
3 Perjalanan 2.050.000
4 Lain-lain 800.000
Jumlah Rp.11.460.000

Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka 4 bulan dengan jadwal sebagai
berikut:
Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3
1 Konsultasi dengan dosen
pembimbing
2 Mempersiapkan perlengkapan
3 Observasi sasaran
4 Merancang kegiatan MISI
BULAT
5 Penyusunan jadwal realisasi
6 Realisasi
7 Evaluasi program
8 Membuat dan menyusun rencana
tindak lanjut
9 Pembuatan laporan akhir
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
1. Peralatan Penunjang
No Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan
( Rp)
1 Banner Sosialisasi, 4 lembar 100.000 400.000
realisasi
(pelatihan),
pementasan
dan kelompok
mitra
2 Beli Calung Untuk 20 buah 300.000 6.000.000
pendukung
kegiatan
3 Sewa kamera Dokumentasi 2 buah 300.000 300.000
4 Cetak foto Dokumentasi 30 lembar 5.000 150.000
Sub total (Rp) 6.850.000,00

2. Bahan Habis Pakai


No Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan
(Rp)
1 Tinta Print Pengeprintnan 5 set 80.000 400.000
2 Buku Materi Referensi 6 buah 150.000 900.000
Pembelajaran
3 Cetak buku “ Alat tulis 40 buah 5.000 400.000
Dream Book” siswa
4 Bulpen Alat tulis 5 pack 12.000 60.000
Pasien
Sub total (Rp) 1.760.000,00
3. Perjalanan
No Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1 Observasi Melaksanakan 5 orang 80.000 400.000
observasi
awal sebelum
membuat
propsal
sebanyak 2
kali
2 Perizinan Meminta ijin 5 orang 80.000 400.000
kepada pihak
sekolah dan
menentukan
jadwal
kegiatan
sebanyak 2
kali
perjalanan
3 Kegiatan Sosialisa , 5 orang 250.000 1.250.000
Sosialisasi, pelatihan,
pelatihan, pementasan
pementasan dan dan kelompok
kelompok mitra mitra total
keseluruhan
sebanyak 6
kali
pertemuan
Sub total (Rp) 2.050.000

4. Lain-lain
No Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1 Seminar nasional Publikasi 1 artikel 500.000 500.000
artikel ilmiah
2 Fotocopy Foto copy 5 eks 10.000 50.000
dokumen
3 Penjilidan Jilid dokumen 5 eks 10.000 50.000
4 Burning + CD Menyimpanan 5 buah 10.000 50.000
laporan dan
dokumentasi
5 Kertas HVS 70 gr Mencetak 5 rim 30.000 150.000
laporan
Sub total (Rp) 800.000
Total Keselurahan 11.460.000

Anda mungkin juga menyukai